Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

KP B

SINTESIS DAN PURIFIKASI ETIL ASETAT

Kamis, 26 Agustus 2021

KELOMPOK 9 :

1. Ahmad Rizqullah 170119046


2. Sean William Tristan 170120038
3. Dzikri Damarjati 170120052
ASISTEN DOSEN :
1. Yudith Christina Agustin 170118043
2. Amaani 170218021
DOSEN :
1. Dr. Dra. Tjandra Pantjajani, M. S.
2. Restu Kartiko Widi, S.Si., M.Si., Ph. D
3. Tjie Kok Go, S.Si., M,Si., Apt., Ph.D.
4. Dr. Krisyanti Budipramana, S.Farm., M.Farm., Apt.
5. Dr. Marisca Evalina Gondokesumo, S.H., M.H., S.Farm., M.Farm-Klin.,
Apt.

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
SURABAYA
2021
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengerti tentang penggunaan metode refluks, serta
mengetahui kadar rendemen serta mengetahui kandungan etil asetat.

II. DASAR TEORI


Etil asetat atau yang sering disebut sebagai Ethyl Acetate dalam nama
dagang mempunyai rumus molekul yaitu CH3COOCH2CH3 atau C4H8O2
dengan berat molekul 88,106 g/mol (Ramadhani, 2019). Etil asetat adalah
pelarut yang cukup polar yang memiliki keuntungan sebagai Volatile, relative
tidak beracun, dan tidak higroskopis. Etil asetat umumnya dibuat dengan
esterifikasi etanol dan asam asetat (Johnston, V. J., dkk. 2011).
Etil asetat dibuat melalui reaksi esterifikasi Fischer dari asam asetat
dan etanol. Reaksi Fischer sendiri adalah reaksi pembentukan ester dengan
cara melakukan refluks asam karboksilat bersama etanol dengan katalis asam.
Asam yang dapat digunakan sebagai katalis adalah asam sulfat (yang
digunakan pada praktikum ini), asam klorida, dan asam fosfat. Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi reversible yang berjalan dengan sangat lambat,
sehingga kesetimbangan reaksi akan tercapai lebih cepat jika menggunakan
katalis (Palwa, 2016).

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat – alat yang diperlukan :
1. Seperangkat alat distilasi
2. Labu alas bulat 3 leher
3. Gelas ukur
4. Kolom fraksinasi
5. Erlenmeyer dan beaker glass
B. Bahan – bahan yang diperlukan :
1. Alkohol 96 %
2. Asam asetat glasial
3. Na2CO3
4. H2SO4 pekat
IV. MSDS
A. Alkohol 96 %
Aroma : beraroma alkohol
Wujud : cair
Warna : tidak berwarna
Titik leleh : - 117 oC
Titik didih : 78 oC
Berat molekul : tidak diketahui
Massa jenis : 0,805 – 0,812 g/cm3 pada 20 oC
Kelarutan : terlarut dalam air
Bahaya :
H225 Cairan dan uap amat mudah menyala
H319 Menyebabkan iritasi mata yang serius
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air.
Lepaskan lensa kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas,
lanjutkan membilas dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi
yang senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api
tersebut
B. Asam asetat glasial
Aroma : beraroma alkohol
Wujud : cair (berupa serbuk)
Warna : tidak berwarna
Titik leleh : 16,64 oC
Titik didih : 116 - 118 oC
Berat molekul : 60,05 g/mol
Massa jenis : 1,04 g/cm3
Kelarutan : terlarut dalam air secara 602,9 g/L
Bahaya :
H226 Cairan dan uap mudah menyala
H314 Menyebabkan kulit terbakar dan kerusakan pada mata
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air.
Lepaskan lensa kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas,
lanjutkan membilas dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi
yang senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api
tersebut
C. Na2CO3
Aroma : tidak beraroma
Wujud : padat (berupa serbuk)
Warna : putih
Titik leleh : 851 oC
Titik didih : 1600 oC
Berat molekul : 105,99 g/mol
Massa jenis : 2,53 g/cm3
Kelarutan : terlarut dalam air secara 22 g/100 mL
Bahaya :
H314 Menyebabkan kulit terbakar dan kerusakan pada mata
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air.
Lepaskan lensa kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas,
lanjutkan membilas dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi
yang senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api
tersebut
D. H2SO4 pekat
Aroma : tidak beraroma
Wujud : cair
Warna : kuning kecoklatan
Titik leleh : 10 oC
Titik didih : 288 oC
Berat molekul : 98,08 g/mol
Massa jenis : 1,84 g/cm3
Kelarutan : terlarut dalam air secara eksotermis
Bahaya :
H314 Menyebabkan kulit terbakar dan kerusakan pada mata
Penanganan bahaya :
1. Jika mengalami kontak dengan mata, bilas mata dengan air.
Lepaskan lensa kotak jika masih memakainya. Jika sudah dilepas,
lanjutkan membilas dengan air.
2. Jika terhirup, hiruplah udara segar dan usahakan dalam kondisi
yang senyaman mungkin untuk menghirup
3. Jika terbakar, maka gunakan pemadam api untuk memadamkan api
tersebut

V. SKEMA KERJA
5 ml alkohol absolut
dan batu didih ke
dalam labu alas bulat
3 leher

Ditambahkan 5 ml
H2SO4 pekat demi
setetes

Dipasang labu pada alat distilasi dilengkapi dengan dropping funnel


20 ml alkohol 20 ml asam
absolut asetat glasial

Dimasukkan ke dalam dropping funnel

Campuran dipanaskan dengan penangas udara 140 oC

Setelah mencapai suhu yang diinginkan, maka dikucurkan dengan alkohol


dan asam asetat glasial setetes demi setetes, dimana kecepatan tetesan
dropping funnel harus setara dengan tetesan distilasi pada labu penampung

Hasil distilasi ditampung pada erlenmeyer

Distilasi dihentikan bila sudah tidak ada lagi yang menetes dari
kondensor. Hasil distilasi mengandung etil asetat, alkohol, asam
asetat, dan air

Ditambahkan 50
ml Na2CO3 pada
campuran
Hasil distilasi dimasukkan ke dalam corong pisah dan pisahkan fase air
dan tambahkan 10 % larutan CaCl2 untuk menghilangkan alkohol
dari campuran

Dikocok selama 2 menit dan fase air ditampung (bagian bawah) dan
fase atas dikumpulkan pada erlenmeyer

Larutan etil asetat dipindahkan ke labu alas bulat dan dipasang pada
alat distilasi fraksional dengan penangas air hangat

Proses distilasi dibagi menjadi 3 fraksi, suhu 70 – 74 oC, suhu 73 – 76


o
C, dan suhu > 77 oC

Ditimbang produk yang dihasilkan dan dihitung produk %


menggunakan rumus stokiometri
Indeks refraksi ditentukan dengan refractometer

VI. DAFTAR PUSTAKA


Johnston, V. J., dkk. 2011. Process For Producing an Ethyl Acetate Solvent
and Co – Production Of Ethanol.
Ramadhani, I. S. 2019. Pra Rencana Pabrik Etil Asetat Dari Etil Alkohol Dan
Asam Asetat Dengan Katalis Asam Sulfat Menggunakan Proses
Esterifikasi Kapasitas 50.000 Ton / Tahun. Skripsi thesis, ITN
Malang.
Palwa, A. Y. 2016. Variasi Penambahan Asam Asetat Dan Katalis Pada
Proses Esterifikasi Etanol Dari Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca
L.) Menjadi Etil Asetat. Other thesis, POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA.

Anda mungkin juga menyukai