KP B
NAMA PRAKTIKAN :
2022
I. JUDUL PRAKTIKUM
Uji Aktivitas Enzim
V. SKEMA KERJA
A. Isolasi Enzim Amilase dari kecambah
100 gr kecambah
20 mL NaCl 2%
Di blender halus dan di aduk secara bergantian selama 30 menit (15 menit
untuk blender, 15 menit untuk mengaduk)
Larutan NaCl 2%
Dibuang
Diencerkan 2, 5, 10, 20x
1 mL larutan standar
hasil pengenceran
1 mL iodine
Di vortex
Diencerkan sampai 50 mL
3 mL substrat
(larutan induk)
1 mL HCl 1 M 1 mL iodine
Diencerkan menjadi 50 mL
1 mL akuades 1 mL HCl
1 mL iodine 1 mL HCl
Diencerkan hingga 50 mL
B. Pembuatan blanko
1 mL enzim
1 mL iodine 1 mL HCl
Diencerkan hingga 50 mL
VII. PEMBAHASAN
Prosedur awal dari praktikum ini adalah isolasi enzim amilase. Langkah
diawali dengan menimbang 100 gram kecambah. Setelah itu, kecambah ditambah
dengan NaCl 2%. Setelah ditambahkan NaCl, campuran tersebut diblender sampai
halus serta diaduk secara bergantian selama 30 menit (15 menit untuk blender, 15
menit untuk mengaduk). Di blender secara halus terlebih dahulu karena enzim
amilase berada di dalam plasma sel sehingga disebut sebagai endoamilase
(Rahmawati, 2015). Setelah diblender, sampel disaring menggunakan kain saring
hingga cairan dan filtrat (endapan) terpisah secara sempurna. Setelah itu, cairan
yang sebelumnya diekstrak akan dimasukkan ke dalam tabung ulir dan
disentrifuge selama 15 menit dengan 4000 rpm. Proses sentrifuge dapat dilakukan
untuk mengendapkan pengotor sehingga didapatkan produk enzim yang murni
dan dapat digunakan untuk analisis (Priskilla, 2013). Setelah disentrifuge,
supernatant atau cairan diambil, sedangkan endapannya dibuang. Selanjutnya,
cairan enzim diencerkan 2,5,10.20x dengan bantuan NaCl 2%.
Praktikum dilanjutkan dengan penentuan kurva standar yang berfungsi
untuk menentukan konsentrasi dari sampel dengan cara membandingkan larutan
standar dengan absorbansi yang dimiliki. Sebelum menentukan kurva standar,
dilakukan terlebih dahulu penentuan kadar amilumnya. 200 mg larutan standar
diencerkan terlebih dahulu dengan 5 jenis perlakuan, yaitu 2x, 4x, 8x, 16x, dan
32x. Selanjutnya, 1 ml sampel amilum ditambahkan dengan iodine sebanyak 1 ml
dan diencerkan hingga 50 ml. Adanya penambahan larutan iodine berfungsi
sebagai reagen dan nantinya akan memberikan warna biru pada sampel.
Terbentuknya warna biru pada larutan amilum disebabkan amilum bereaksi
dengan iodin. Perubahan warna larutan terjadi karena dalam larutan pati terdapat
unit – unit glukosa yang membentuk rantai heliks karena adanya ikatan dengan
konfigurasi pada tiap unit glukosanya. Setelah pemberian iodin, praktikum
dilanjutkan dengan panjang gelombang 580 nm.
Setelah itu dilakukan uji aktivitas enzim yang dimulai dengan
menempatkan suspense enzim yang telah diencerkan dan enzim asli ke dalam
tabung reaksi. Selanjutnya, ditambahkan substrat (amilum) 3 mL dan diinkubasi
selama 10 menit pada suhu 37 oC. Setelah diinkubasi selama 10 menit, sampel
ditambahkan 1 mL HCl 1M dan 1 mL iodine dan diencerkan menjadi 50 mL
sebelum dibaca absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer pada
panjang gelombang 580 nm. Berdasarkan pembacaan pada spektrofotometer,
sampel memiliki absorbansi sekitar 3,530 dan 3,417 pada sampel asli dan sekitar
1,532 dan – 0,008 pada sampel hasil pengenceran 2x, 5x, 10x, dan 20x.
VIII. KESIMPULAN
Berdasarkan pembacaan pada spektrofotometer, sampel memiliki
absorbansi sekitar 3,530 dan 3,417 pada sampel asli dan sekitar 1,532 dan – 0,008
pada sampel hasil pengenceran 2x, 5x, 10x, dan 20x.