Nama : Fanisa Kusuma Wardani Tanggal Laporan Awal : Senin, 05 Desember 2022
I. JUDUL
Penetapan Linearitas, Limit Deteksi, Dan Ketegaran Metode Penetapan Besi Secara
Spektrofotometri Visible.
II. TUJUAN
Menetapkan linearitas, limit deteksi, dan ketegaran metode penetapan besi secara
spektrofotometri sinar tampak.
III. PRINSIP
Metode penetapan Fe3+ secara kompleksiometri dengan penambahan KSCN dan
oksidator KMnO4 merupakan metode yang lazim digunakan. Penggantian senyawa
oksidator dengan asam nitrat dapat menyebabkan unjuk kerja metode tersebut berubah.
Oleh karena itu, untuk mengetahui unjuk terja metode tersebut maka perlu diketahui
beberapa parameter kritis, yaitu linieritas, limit deteksi, presisi dan ketegaran.
IV. REAKSI
H+
Fe3+(aq) + 3 KCNS (aq) Fe(CNS)3 (aq) + 3 K+(aq)
V. CARA KERJA
A. Pembuatan larutan Induk Fe 100 mg/L
Dipindahkan larutan
Di tiga labu takar pertama
standar induk Fe 100
tambahkan 1 mL HNO3 1:3
mg/L sebanyak 1 mL
kedalam 9 buah labu Di tiga labu takar kedua tambahkan
takar 50 mL 1,25 mL HNO3 1:3
1
2
3
4
5
6
Slop
Intersep
Koefisien Korelasi (r)
4. Tabel Data Uji Ketegaran Fe 1 mg/L
Penambahan Nilai respon (absorbansi) Rata-rata
SD % SBR
HNO3 (mL) 1 2 3 absorbansi
VII. PERHITUNGAN
1. Penimbangan FAS (Pembuatan Larutan Induk 100 ppm)
Mr FAS
FAS yang harus ditmbang = x bobot Fe
Ar Fe
g
482 ⁄mol
= g x 0,01 gram
56 ⁄mol
= 0,0861 gram
2. Pembuatan deret linearitas standar Fe
V1C1 = V2C2
V1 xC2
V1 = C1
a. 0 ppm
100 mL X 2 ppm
V1 = = 0 mL
100 ppm
b. 2 ppm
100 mL X 2 ppm
V1 = = 2 mL
100 ppm
c. 4 ppm
100 mL X 4 ppm
V1 = = 4 mL
100 ppm
d. 6 ppm
100 mL X 6 ppm
V1 = = 6 mL
100 ppm
e. 8 ppm
100 mL X 8 ppm
V1 = = 8 mL
100 ppm
Intersep (A)
Slope (B)
Koefisien korelasi (r)
Persamaan regresi
b. Untuk konsentrasi 0,0200 ppm
Konsetrasi Absorbansi
Intersep (A)
Slope (B)
Koefisien korelasi (r)
Persamaan regresi
VIII. KESIMPULAN
Jawaban :
1. R2 = Seberapa besar kemmapuan semua variable bebas dalan menunjukkan varians dan
variable terikatnya
r = Untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara variable bebas dan variable terikat.
2. Supaya dapat mengetahui konsentrasi yang masih bisa dibaca oleh alat sehingga hasil yang
dibaca semakin baik
3. Tidak, metode ini belum dapat menyimpulkan apakah tegar/tidak karena diperlukan uji
lanjutan yaitu F dan T untuk dapat menentukan ketegaran metode ini.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyono dan Zakaria, Ahmad. 2021. Penuntun Praktik Analisis Spektrofotometri. Bogor:
Politeknik AKA Bogor
LAMPIRAN