Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI

Nama : Fanisa Kusuma Wardani Tanggal Laporan Awal : Senin, 05 Desember 2022

NIM : 2118854 Tanggal laporan Akhir :

Kelas : 2A Paraf Praktikan :

I. JUDUL
Penetapan Linearitas, Limit Deteksi, Dan Ketegaran Metode Penetapan Besi Secara
Spektrofotometri Visible.

II. TUJUAN
Menetapkan linearitas, limit deteksi, dan ketegaran metode penetapan besi secara
spektrofotometri sinar tampak.

III. PRINSIP
Metode penetapan Fe3+ secara kompleksiometri dengan penambahan KSCN dan
oksidator KMnO4 merupakan metode yang lazim digunakan. Penggantian senyawa
oksidator dengan asam nitrat dapat menyebabkan unjuk kerja metode tersebut berubah.
Oleh karena itu, untuk mengetahui unjuk terja metode tersebut maka perlu diketahui
beberapa parameter kritis, yaitu linieritas, limit deteksi, presisi dan ketegaran.

IV. REAKSI

H+
Fe3+(aq) + 3 KCNS (aq) Fe(CNS)3 (aq) + 3 K+(aq)
V. CARA KERJA
A. Pembuatan larutan Induk Fe 100 mg/L

Ditimbang kristal Dimasukkan Ditambahkan 5-10


kering Fe(NH4)(SO4)2 kedalam labu tetes HNO3 1:3
sebanyak 0,0861 g takar 100 mL

Ditera menggunakan aquadest


dan dihomogenkan

B. Pembuatan Deret Linieritas Standar Fe

Dipindahkan larutan induk Ditambahkan Ditera


100 mg/L masing-masing 0 masing-masing 2,5 menggunakan
mL, 2 mL, 4 mL, 8 mL dan mL HNO3 1:3 dan akuades dan
10 mL kedalam labu takar 2,5 mL KSCN 20% dihomogenkan
100 mL

C. Pembuatan Larutan Uji Limit Deteksi

Diencerkan larutan induk Fe


100 mg/L menjadi 10 mg/L Dimasukkan 0,20 mL larutan
dengan memipet sebanyak 5 standar Fe 10 mg/L kedalam 5
mL larutan induk 100 mg/L buah labu takar 50 mL
ke dalam labu takar 50 mL
kemudian di tera dengan
akuades dan dihomogenkan

Ditera menggunakan akuades Ditambahkan masing-masing


dan dihomogenkan labu takar dengan 1,25 mL
HNO3 1:3 dan 1,25 KSCN
20%

Dibuat juga blanko dengan memasukkan


1,25 mL HNO3 1:3 dan 1,25 KSCN 20%
kedalam labu takar 50 mL dan ditera
dengan akuades serta dihomogenkan
D. Pembuatan Larutan Uji Ketegaran

Dipindahkan larutan
Di tiga labu takar pertama
standar induk Fe 100
tambahkan 1 mL HNO3 1:3
mg/L sebanyak 1 mL
kedalam 9 buah labu Di tiga labu takar kedua tambahkan
takar 50 mL 1,25 mL HNO3 1:3

Di tiga labu takar ketiga tambahkan


1,5 mL HNO3 1:3

Ditambahkan kedalam masing-


Ditera menggunakan masing labu takar 1,25 KSCN
akuades dan dihomogenkan 20%

VI. DATA PENGAMATAN


1. Tabel Data Pengamatan Fisik Sampel Dan Reagen
Nama bahan / Pengamatan Fisik
No
reagen Warna Bau Wujud
1 KSCN
2 FAS
3 HNO3 1:3
2. Tabel Data Pembuatan Larutan Induk Fe
Volume Labu Warna Perhitungan Konsentrasi Induk
Bobot Fe (mg)
Takar (mL) Larutan Besi (mg/L)

3. Tabel Data Deret Linieritas

Volume induk yang Volume Labu Konsentrasi Standar


No Absorbansi
dipindahkan (mL) takar (mL) yang dibuat (mg/L)

1
2
3
4
5
6
Slop
Intersep
Koefisien Korelasi (r)
4. Tabel Data Uji Ketegaran Fe 1 mg/L
Penambahan Nilai respon (absorbansi) Rata-rata
SD % SBR
HNO3 (mL) 1 2 3 absorbansi

Apakah terjadi perbedaan nilai rata-rata


absorbansi antar variasi penambahan
HNO3 ?

Berapa persen perbedaan terbesarnya ?

VII. PERHITUNGAN
1. Penimbangan FAS (Pembuatan Larutan Induk 100 ppm)

Mr FAS
FAS yang harus ditmbang = x bobot Fe
Ar Fe
g
482 ⁄mol
= g x 0,01 gram
56 ⁄mol

= 0,0861 gram
2. Pembuatan deret linearitas standar Fe
V1C1 = V2C2

V1 xC2
V1 = C1

a. 0 ppm
100 mL X 2 ppm
V1 = = 0 mL
100 ppm

b. 2 ppm
100 mL X 2 ppm
V1 = = 2 mL
100 ppm

c. 4 ppm
100 mL X 4 ppm
V1 = = 4 mL
100 ppm

d. 6 ppm
100 mL X 6 ppm
V1 = = 6 mL
100 ppm

e. 8 ppm
100 mL X 8 ppm
V1 = = 8 mL
100 ppm

3. Perhitungan Limit Deteksi


a. Untuk konsentrasi 0,0000 ppm
Konsetrasi Absorbansi

Intersep (A)
Slope (B)
Koefisien korelasi (r)
Persamaan regresi
b. Untuk konsentrasi 0,0200 ppm

Konsetrasi Absorbansi

Intersep (A)
Slope (B)
Koefisien korelasi (r)
Persamaan regresi
VIII. KESIMPULAN

IX. TES FORMATIF

1. Apa perbedaan R2 dan r ? Jelaskan!


2. Mengapa Limit deteksi perlu ditentukan?
3. Apakah metode ini tegar terhadap Penamabahan Volume Asam nitrat?

Jawaban :
1. R2 = Seberapa besar kemmapuan semua variable bebas dalan menunjukkan varians dan
variable terikatnya
r = Untuk menyatakan ada tidaknya hubungan antara variable bebas dan variable terikat.
2. Supaya dapat mengetahui konsentrasi yang masih bisa dibaca oleh alat sehingga hasil yang
dibaca semakin baik
3. Tidak, metode ini belum dapat menyimpulkan apakah tegar/tidak karena diperlukan uji
lanjutan yaitu F dan T untuk dapat menentukan ketegaran metode ini.

DAFTAR PUSTAKA

Supriyono dan Zakaria, Ahmad. 2021. Penuntun Praktik Analisis Spektrofotometri. Bogor:
Politeknik AKA Bogor
LAMPIRAN

Grafik Kurva Deret Standar Linieritas

Anda mungkin juga menyukai