Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROFOTOMETRI

Nama : Fanisa Kusuma Wardani Tanggal Laporan Awal : Senin, 28 November 2022
NIM : 2118854 Tanggal laporan Akhir :
Kelas : 2A Paraf Praktikan :

A. Judul

Penetapan Kadar Thiamin Dalam Sampel Tablet Vitamin B1 Secara Spektrofotometri Ultra Violet

B. Tujuan

• Menetapkan kadar thiamin dalam sampel tablet vitamin B1 secara spektrofotometri sinar
ultra violet.
• Menghitung estimasi ketidakpastian dalam penetapan kadar Thiamin dalam sampel obat vitamin
B1 secara spektrofotometri Ultra Violet

C. Prinsip

Thiamin merupakan senyawa organik yang banyak mengandung gugus fungsi yang
mampu menyerap sumber radiasi pada daerah sinar ulta violet. Oleh karena itu dalam
keadaan murni atau tidak tercemar oleh bahan organik yang lain maka thiamin dapat
dianalisis menggunakan spektrofotometer sinar ultra violet tanpa perlu dilakukan teknik
pemisahan terlebih dahulu.

D. Cara Kerja

- Pembuatan Larutan Standar Induk Thiamin 250 mg/L

Ditimbang 0,0250 Dimasukkan ke labu takar 100


gram padatan induk mL dan dilarutkan dengan
Thiamin HCL 1:60

- Pembuatan Larutan Deret Standar Thiamin

Larutan induk thiamin Dipindahkan menggunakan Larutan tersebut masing


250 mg/L buret sebanyak 0; 1,0; 2,0; -masing ditera
3,0; 4,0; 5,0) ke masing- menggunakan HCL 1:60
masing labu takar 50 mL dan dihomogenkan.
- Preparasi Sampel

10 Tablet sampel Tablet tersebut Sampel yang telah


ditimbang untuk digerus dan menjadi serbuk
mengetahui bobot dihaluskan hingga kemudian ditimbang
rata-rata tablet menjadi serbuk sebanyak 10 mg

Perlakuan sampel Dimasukkan ke labu


dilakukan 3x takar 100 mL dan
pengulangan dilarutkan dengan HCL
1;60
E. Data Pengamatan
1. Pengkondisian Alat
Nama Keterangan
Kuvet
Lampu
Panjang Gelombang Max

2. Data Hasil Pengukuran


Pengukuran Standar Thiamin
Volume Konsentrasi Volume labu Konsentrasi Absorbansi
No.
Standar Induk yang takar yang deret standar (Abs)
dipindahkan (mL) dipergunakan yang dibuat
(mL) (mg/L)
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Slope

Intersept
Pengukuran Sampel
Sampel Bobot (g) Abs
1
2
3
Rata-rata

F. Perhitungan
1. Pembuatan Larutan Standar Thiamin 250 mg/L
Diketahui : Konsentrasi standar = 250 mg/L
Volume = 100 ml
Jawab :
mg/L 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑡𝑑 𝑡ℎi𝑎𝑚i𝑛 (𝑚𝑔)
𝐶𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 i𝑛𝑑𝑢𝑘 ( )=
𝑉𝑜𝑙 𝑠𝑡𝑑 (𝐿)

250 mg/L = bobot std thiamin (mg)

1L
Bobot std thiamin (mg) = 250 mg . 0.1 L

1L

Bobot std thiamin (mg) = 25 mg = 0,0250 g


2. Pembuatan Deret Standar

Pengenceran V1 × C1 = V2 × C2
V1 = V2 × C2
C1

a. 0 ppm
V1 = 50 mL × 0 ppm
250 ppm
= 0 mL
b. 5 ppm
V1 = 50 mL × 5 ppm
250 ppm
= 1 mL
c. 10 ppm
V1 = 50 mL × 10 ppm
250 ppm
= 2 mL
d. 15 ppm
V1 = 50 mL × 15 ppm
250 ppm
= 3 mL
e. 20 ppm
V1 = 50 mL × 20 ppm
250 ppm
= 4 mL
f. 25 ppm
V1 = 50 mL × 25 ppm
250 ppm
= 5 mL

3. Kadar Kandungan Thiamin pada Sampel Obat


a. Kurva Standar Thiamin

b. Konsentrasi Terukur Thiamin (mg/L)

Cterukur (mg/L) = absorbansi – intersep


Slope
c. Kadar Thiamin dalam Sampel (mg/kg)

Csampel (mg/kg) = Cterukur (mg/L) × Volume Sampel (L)

Bobot Sampel (Kg)

d. Kadar Thiamin dalam Tablet Obat (mg/tab)

Ctablet (mg/tab) = Csampel (mg/kg) × Rerata bobot tablet (kg)


e. Nilai Recovery (%)

G. Perhitungan Ketidakpastian
1. Fish Bone Sumber Ketidakpastian Pengukuran Thiamin

2. Data Deret Standar


Kons abs
(mg/L)

R
Slope
Intersept

3. Data Sampel
Sampel Abs Bobot Bobot Vol (L) Cterukur Csampel Ctab
sampel Tablet (mg/L) (mg/Kg) (mg/tab)
(Kg) (Kg)
4. Data Ketidakpastian Asal Kurva Kalibrasi
Deret yi (abs) Yc
xi (mg/L) (yi - yc)2 xi - xr (xi - xr)²
Standar
(abs)

1 0.00
2
3
4
5
6

= = = =
Xr= Yr=
RSD = √∑(yi-yC)2/(n-2) =
RSD/b =
1+ (1+n) =
b2 =
Yo =
Yr =
(yo-yr)² =
1 + 1/n + (yo-yr)²/b²∑ ( Xi - Xr)² =

Sx atau µ reg =

5. Data Ketidakpastian Asal Presisi Metode


Sampel abs Cterukur Csampel
(Mg/L) (mg/kg)
1
2
3
Rata- rata
µPM
%RSD
6. Data Ketidakpastian Asal Volume Sampel

µ Volume Labu
Labu Takar
takar (mL)

µ (Efek T)
Koef. Vol Variasi k
Ketidakpastian (mL)
Muai Air (mL) Suhu
Asal (C-1) (0C)
Temperatur
0.00021 1,73
Ketidakpastian Data Kal. Spek k µ kal(mL)
Asal Spesifikasi Pabrik (mL)

(Kalibrasi)

Pabrik
1,73

7. Data Ketidakpastian Asal Penimbangan

Kalibrasi Neraca (gram) K (α = 95%) µkal

Ketidakpastian Penimbangan Sampel (µM)

8. Ketidakpastian Gabungan

Sumber Satuan µXi Xi (µXi/Xi)2


Ketidakpastian
Kurva kalibrasi Mg/L
Presisi metode Mg/Kg
Volume sampel mL
Penimbangan gram
S
µCs/Cs
µCs
U
Pelaporan
H. Pembahasan
I. Kesimpulan

J. Daftar Pustaka

K. Lampiran
PERTANYAAN BAHAN DSKUSI
1. Mengapa perlu dihitung nilai ketidakpastian pengukuran ?
2. Mengapa pengukuran thiamin harus dilakukan pada panjang gelombang maksimum ?
3. Apa gunanya pencarian panjang gelombang maksimum ?
4. Mengapa senyawaan thiamin tidak berwarna ??

Anda mungkin juga menyukai