Anda di halaman 1dari 45

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

MIKROBIOLOGI

DRA. SUMARIA SUDIAN .APT. MP


Ketidakpastian Pengukuran
KAN- Pd – 01.03 : Guide On The Evaluation And
Expression Of Uncertainty In Measurement (2019)

KAN- Pd – 01.04 : Interpretation And Guidance On The


Estimation Of Uncertainty Of Measurement In
Testing (2019)

KAN- G.20: Interpretation And Guidance On The


Estimation Of Uncertainty Of Measurement In
Testing (2016)

ISO / TS 19036: Technical Report


Microbiological of Food and Animal feeding stuffs -
Guidelines for The Estimation Of Measurement
Uncertainty Of quantitative Determination
Definisi I

• KETIDAKPASTIAN adalah suatu parameter yang


terasosiasi dengan hasil pengujian/ pengukuran,
yang mencerminkan ketersebaran nilai-nilainya
yang layak dimiliki pada benda yang diuji/ ukur

Ketidakpastian Baku adalah ketidakpastian yang timbul


karena efek individual dan dinyatakan secara numerik.
Definisi II
• Ketidakpastian Gabungan adalah
ketidakpastian yang dihasilkan dari
penggabungan ketidakpastian baku (individu)

• Ketidakpastian Diperluas adalah nilai


ketidakpastian gabungan x faktor pencakupan.
Juga dikenal dengan ketidakpastian yang
dilaporkan.
Coverage Factor

• FAKTOR PENCAKUPAN (coverage factor) adalah


sebuah angka yang apabila dikalikan dengan
ketidakpastian baku gabungan menghasilkan sebuah
kisaran (ketidakpastian diperluas) hasil pengujian
yang diharapkan mencakup fraksi tertentu yang
besar (misalnya 95%) dari nilai-nilai distribusi yang
dapat berhubungan dengan sesuatu yang diuji.
Level of Confidence

• TINGKAT KEPERCAYAAN (level of confidence)


adalah tingkat kepercayaan yang berhubungan
dengan sebuah kisaran dimana sebuah nilai
diharapkan berada di dalamnya.
Ketidakpastian Baku

1. TIPE A: Pekerjaan Eksperimental.

Didasarkan pada pengulangan analisis, atau dihitung dari


rangkaian pengukuran/ pengujian berulang dan diolah secara
statistik.

contoh: standard deviasi

2. TIPE B: Perkiraan.

Didasarkan pada sekelompok informasi yang secara komparatif


dapat dipercaya.

contoh: hasil kalibrasi alat.


Ketidakpastian Gabungan I

ATURAN PENGGABUNGAN, ada 3:

1. PENJUMLAHAN (Rumus 1)

y=a+b+c

Ketidakpastian baku gabungan:

u(y) = [u(a)2 + u(b)2 + u(c)2 + ….] 1/2

2. PERKALIAN ATAU PEMBAGIAN (Rumus 2)

y=abc atau y = a / bc

Ketidakpastian baku gabungan:

u(y) = y {[u(a)/a]2 + [u(b)/b]2 + [u(c)/c]2 +…} 1/2


Cara Penentuan
Ketidakpastian Diperluas

• Ketidakpastian yang diperluas adalah dua kali

ketidakpastian baku gabungan (tingkat

kepercayaan 95%)

Contoh: Result Quantity: x


Value : 12.70 mg-eqv/l
Combine Uncertainties : ± 0.135 mg-eqv/l
Expanded Uncertainty : ± 0.270 mg-eqv/l
Coverage factor : 2.00
Report Quantity x =12.70 ± 0.27 mg-eqv/l
Ketidakpastian Gabungan II

3. PANGKAT (Rumus 3):

y = an

a diukur

n tetap

Ketidakpastian gabungan:

u(y) = y [n u(a)/a ]
4 Tahapan Proses
Estimasi Ketidakpastian

Start Spesifikasikan Pengujian

Tahap 1
Identifikasi sumber-sumber U
Tahap 2-
fish bone
Sederhanakan dengan mengelompokkan sumber-sumber U
berdasarkan data yang ada.

Hitung masing-masing komponen dalam kelompok

Hitung Komponen-komponen yang tersisa


Tahap 3
Tahapan proses estimasi U

Ubah ke nilai standard deviasi (SD)

Hitung U gabungan dari U standard Tahap 4

Kaji ulang hasil, bila perlu tinjau


Komponen yang memberikan sumbangan terbesar

Hitung U yang diperluas END


Uji Potensi Antibiotika

➢ Metode : Kurva baku

➢ Dosis : 5 dosis untuk baku


1 dosis untuk sampel

➢ Pembuatan Suspensi mikroba : inokulum

➢ Uji Pendahuluan untuk pembuatan lempeng agar

➢ Prosedur uji dengan cara meneteskan suspensi


baku dan sampel tiap dosis 3 kali

➢ Inkubasi dan pengukuran diameter zona dan


penghitungan
Flow Chart Of Method

Penyiapan larutan uji


Pembuatan Suspensi
Penyiapan larutan baku 1. Penimbangan sampel
Bakteri Uji
1. Penimbangan baku eritromisin (10 kaplet)
1. Pembuatan suspensi
eritromisin 2. Penggerusan dan
induk bakteri uji
2. Diencerkan dalam D3 dimasukkan dlm labu
2. Pengukuran
menjadi 100 SI/mL tentukur 500 mL
absorbansi
menggunakan 3. Pengenceran bertingkat 3. Ditambahkan

spektrofotometer menjadi: methanol dan

atau dengan cara pengencer hingga


S1 = 0,64 SI S4 = 1,25 SI
lempeng menjadi 100 SI/mL
S2 = 0.8 SI S5 = 1,56SI
(mengandung 10-106 4. Pengenceran sampai
sel/mL) S3 = 1 SI U=1 SI

Hasil uji pendahuluan


= Diameter Ideal
FLOW CHART OF METHOD

Percobaan pendahuluan Pembuatan kurva kalibrasi


1. Pembuatan kadar inokulasi baku Eritromisin
0,5%, 1,0% dan 2,0% dari X = log dosis
suspensi induk bakteri uji
(tiap kelompok 4 cawan) Y = garis tengah daerah
hambatan
2. 6 silinder besi tahan karat
disimpan pada tiap cawan
3. Memasukkan inokula

s1 s3 s2 s3 s4s3 s 5 s3

0,5 %
Penetapan
1% potensi
2%

Hasil uji pendahuluan = Diameter Ideal


Formulasi

Potensi Uji, U (%) = Dosis Uji Sampel (Dus) x 100%


Dosis Uji Baku Tengah (Dubt)

Dus = Konsentrasi Uji Sampel (Cu)


f pengenceran sampel

Cu = perhitungan terhadap kurva kalibrasi baku eritromisin

Dubt = Konsentrasi baku tengah

Konsentrasi baku tengah = Konsentrasi baku induk


f pengenceran baku
FISH BONE
Vol.Pipet
Dosis Baku Tengah
Temp
Cstd
Kal
Kal Pengenceran
Massa Kal
Temp
Kal
Volume Vol. Flask
Temp
Pot E (%)
Kal
Vol.Pipet
Temp

Kurva Pengenceran
Kalibrasi Kal

Temp
Konsentrasi
sampel Vol. Flask
Dosis
Sampel
1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

Dubt = Konsentrasi baku tengah

Konsentrasi baku tengah = Konsentrasi baku induk

f pengenceran baku

a. Konsentrasi baku induk atau Standar

-1. Massa

Sertifikat kalibrasi: + 0,12mg /2 = 0,06mg

µM std = 0,06mg
1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

- 2. Volume Flask

• Dari spek pabrik, kalibrasi labu tentukur 100+0,242mL

• μ Kal. vol = 0,242/2 = 0,121mL

• Efek temperatur

Variasi temperatur kalibrasi = +0˚C

• Koefisien muai air = 0,00021/˚C

• μ vol. asal efek temperatur = (VxμT) x koef muai air

• = 100 mL x (0) x 0,00021/˚C

• = 0 mL

• μ volume flask = √(0,121)² + 0 = 0,121 mL


1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

Konsentrasi baku induk = Massa/Volume

= 16,18mg/100mL

= 0,16mg/mL

µ Kons. bk induk = Kons. Bk. Indk √(µM/M)² + (µV/V)²

= 0,16mg/mL √(0,06mg/16,18mg)² +

(0,121mL/100mL)²

0,16mg/mL √(0,00001375) + (0,000001464)

= 0,000624
1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

Dubt = Konsentrasi baku tengah

Konsentrasi baku tengah = Konsentrasi baku induk


f pengenceran baku

b. Faktor Pengenceran
- Volume pipet

Dari spek pabrik, kalibrasi pipet 1+0,002mL

μ Kal. Pipet = 0,002/2 = 0,001mL

Efek temperatur

Variasi temperatur kalibrasi = +4˚C


1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

Koefisien muai air = 0,00021/˚C

μ vol. asal efek temperatur

= VxμT) x koef muai air

= 1 mL x (4˚C /2) x 0,00021/˚C

μ pipet = √(0,001)² + (0,00042)²

= 0,001084619mL
1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

- Volume Flask

Dari spek pabrik, kalibrasi labu tentukur 50+0,116mL

μ Kal. vol = 0,116/2 = 0,058mL

Efek temperatur

Variasi temperatur kalibrasi = +0˚C

Koefisien muai air = 0,00021/˚C

μ vol. asal efek temperatur = Vxμ(T)xkoef muai air

= 1 mL x (0) x 0,00021/˚C = 0

μ labu tentukur baku = √(0,058)² + 0 = 0,058mL


1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

Faktor pengenceran baku induk (f.bki)

= V2/V1

= 50mL/1mL

= 50

µ Faktor pengenceran baku induk

= f.bki √(µV2/V2)² + (µV1/V1)²

= 50 √( 0,058mL/50mL)² + (0,001084619mL /1mL)²

= 50 x 0,243755043 = 12,18775
1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

Konsentrasi baku tengah = Konsentrasi baku induk \


f pengenceran baku

Dosis baku tengah = 0,16 mg/mL / 50


= 0,0032 mg/mL
1. Uncertainty Dosis Baku Tengah

µ Konsentrasi baku tengah = Kons. Bk tengh x √ (µKons. Bk


Induk / Kons. Bk Induk)² + (µPeng. Bk Induk/Peng.Bk Induk)²

= 0,0032mg/mL x √(0,000624mg/mL/ 0,16mg/mL)² +

(12,18775 /50)²

= 0,0032mg/mL x √0,00059414 + 0,059416

= 0,0007839

Jadi dosis baku tengah = 0,0032mg/mL

Uncertainty dosis baku tengah = 0,0007839


Dus = Konsentrasi Sampel (Cu)
f pengenceran sampel

Cu = perhitungan terhadap kurva kalibrasi baku


eritromisin
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel
a. Kurva kalibrasi baku Eritromisin

Dosis,x
(SI) Y (mm) X-xrata (X-xrata)2 Y it (mm) Y-Yhit (Y-Yhit)2

0,6400 182,47 -0,4105 0,1685 181,97224 0,49776 0,24776502

0,8000 185,69 -0,2505 0,0628 186,8828 -1,1928 1,42277184

1,0000 193,64 -0,0505 0,0026 193,021 0,619 0,383161

1,2500 201,03 0,1995 0,0398 200,69375 0,33625 0,11306406

1,5625 210,03 0,5120 0,2621 210,2846875 -0,25469 0,06486572

Jumlah 5,2525 972,86 0,5358 2,23162764

Rata2 1,0505 194,572


2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

a. Kurva kalibrasi baku Eritromisin

a = 162,33 ; b = 30,691

Persamaan Y = 162,33 + 30,691 X


Y = Diameter hambatan
X = Dosis baku eritromisin
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

Persamaan Y = 162,33 + 30,691X


Perhitungan Dosis Sampel:

- Hasil pengamatan diameter sampel (Yspl) = 192,22 mm

Konsentrasi sampel (Xspl) = (Y – 162,33) / 30,692

= (192,22 -162,33) / 30,692

= 0,97390114 mg/mL

= 0,9739 mg/mL
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

S y/x = √∑((Dh - Dht)²/(n-2)


Sy/x = √(2,23162764/(5-2))
= √2,23162764/3
= 0,371938 mg/mL

Y sampel = 192,22;
Konsentrasi sampel = X sampel = 0,97390 mg/mL
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

Sx = (Sy/x/b) √1+1/n+ (Ysampel – Yrata-rata)²/


(b²∑(Xi-Xrata-rata) ²)
= (0,371938/30,691) √1+1/5+((192,22-194,572)² /
((30,691)² (0,5358))
= (0,371938/30,691) √ 1,2 + (5,5319 / 504,6901)
= (0,371938/30,691) √ 1,2 + 0,01096
= (0,371938/30,691) √ 1,21086
= (0,371938/30,691) (1,1004)
= 0,01333mg/mL
Uncertainty Konsentrasi sampel = 0,01333mg/mL
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

Dus = Konsentrasi Sampel


(Cu)m f pengenceran sampel

Cu = perhitungan terhadap kurva kalibrasi baku

eritromisin

Konsentrasi sampel = X sampel = 0,97390


mg/mLUncertainty konsentrasi sampel =

0,01333mg/mL
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

b. Pengenceran sampel

1. Volume pipet 1mL


Dari spek pabrik, kalibrasi pipet 1+0,002mL

μ Kal. Pipet = 0,002/2 = 0,001mL

- Efek temperatur

Variasi temperatur kalibrasi = +4˚C

- Koefisien muai air = 0,00021/˚C

- μ vol. asal efek temperatur = VxμT)xkoef muai air

= 1 mL x (4˚C /2) x 0,00021/˚C

= 0,00042 mL

- μ pipet = √(0,001)² + (0,00042)² = 0,001084619mL = 0,00108 mL


2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

2 Volume pipet 10mL

Dari spek pabrik, kalibrasi pipet 10+0,0022mL

- μ Kal. Pipet = 0,022/2 = 0,011mL

- Efek temperatur

Variasi temperatur kalibrasi = 0˚C

- Koefisien muai air = 0,00021/˚C

- μ vol. asal efek temperatur = VxμT)xkoef muai air

= 1 mL x (0) x 0,00021/˚C

=0

- μ pipet = √(0,011)² + 0 = 0,011mL


2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

3. Volume flask
• Dari spek pabrik, kalibrasi labu tentukur 100+0,242mL

μ Kal. vol = 0,242/2 = 0,121mL

• Efek temperatur

Variasi temperatur kalibrasi = +0˚C

• Koefisien muai air = 0,00021/˚C

μ vol. asal efek temperatur = Vx μT) x koef muai air

= 1 mL x (0) x 0,00021/˚C

= 0 mL

• μ vol. flask = √(0,121)² + 0 = 0,121 mL


2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

Faktor pengenceran sampel = V4/V3 x V2/V1

Fspl = 100mL/10mL x 100mL/1mL

= 1000
µfspl = fspl √(µV4/V4)² + (µV3/V3)² + (µV2/V2)² + (µV1/V1)²

= 1000 (√(0,121 mL/100mL)² + (0,011mL/10mL)² +

(0,121 mL/100mL)² + (0,00108 mL/1)² )

= 1000 x 0,002303128

= 2,3
2. Perhitungan uncertainty dosis sampel

Dus = Konsentrasi Sampel (Cu) / f pengenceran sampel

Dosis sampel = 0,97390 mg/mL / 1000

= 0,00097390 mg/mL

µ dosis sampel = Dosis sampl √(µKons.spl/Kons.spl)² +

(µfspl/fspl)²

= 0,00097390 mg/mL √(0,01333mg/mL /

0,97390 mg/mL)² + (2,3/1000 )²

= 0,000013487 mg/mL

= 0,000013 mg/mL
Uncertainty gabungan

Sumber Nilai Sat µ(x) Sat Relatif


(x) µ(x)/x
Dus 0,00097 mg/mL 0,000013 mg/mL 0,0134

Dbt 0,0032 mg/mL 0,00078 mg/mL 0,2437


Uncertainty Gabungan

Potensi Uji, U (%) = Dosis Uji Sampel (Dus) x 100%


Dosis Uji Baku Tengah (Dubt)

Potensi = 0,00097 mg/mL x 100% = 30 %


0,0032mg/mL

μ Potensi = Potensi √(μDus/Dus) ² + (μDubt)²

= 30% √(0,000013 mg/mL/ 0,00097 mg/mL) ² +


(0,00078/ 0,0032mg/mL)²
= 7,2 %

μ Potensi diperluas = 7,2 % x 2


= 14,4%
Grafik

Uncertainty Gabungan

0,25
0,2
0,15
Uncertainty
0,1 Series1

0,05
0
Dus Dbt
Nilai
sumber uncertainty

➢ Metode pengukuran /pengujian

➢ efek instrumen/alat (kalibrasi, pengukuran)

➢ efek operator / analis

➢ efek perhitungan

➢ kondisi pengukuran/ pengujian (lingkungan)

➢ Preparasi sampel
Kesimpulan

❑ Ketidakpastian merupakan koreksi hasil yang


menggambarkan nilai hasil yang mendekati hasil
pengukuran yang benar

❑ Pengukuran secara kuantitatif memperlihatkan


kedekatan nilai yang diukur dengan nilai benar

❑ ketidak pastian pengukuran menggambarkan


kualitas pengukuran

Anda mungkin juga menyukai