Anda di halaman 1dari 4

PROTOKOL VALIDASI METODE ANALISIS

PENETAPAN KADAR PARASETAMOL DALAM TABLET


Nomor protokol

I. RUANG LINGKUP

Metode ini digunakan untuk penetapan kadar Parasetamol dalam tablet

II. PUSTAKA

Pustaka acuan yang digunakan terkait validasi dan metode acuan penetapan
kadar Parasetamol.

III. PRINSIP

Mendeskripsikan metode yang digunakan (KCKT / GC / Spektrofotometri /


metode lain)

IV. BAHAN/BAKU PEMBANDING

Mendeskripsikan ruang lingkup sediaan termasuk komposisi sediaan dan


baku pembanding yang digunakan.

V. PEREAKSI

Mendeskripsikan pereaksi yang digunakan ( nama pereaksi, grade, merek,


no lot, dll)

VI. PERALATAN

Mendiskripsikan peralatan/ instrumen yang digunakan (misal Kromatografi


Cair Kinerja Tinggi dengan kolom Agilent Pursuit berisi oktadesilsilana
(C18) panjang 250 mm, diameter dalam 4,6 mm, ukuran partikel 5 µm
dilengkapi detektor UV).

VII. PROSEDUR

1. Selektifitas/ Spesifisitas
a. Pelarut
b. Larutan Baku

c. Larutan Uji

d. Larutan Spiked

e. Cara Penetapan
Pelarut, Larutan Baku, Larutan Uji dan Larutan Spiked, masing-
masing disuntikkan ke dalam Kromatograf Cair Kinerja Tinggi
dengan kondisi sebagai berikut:
Fase Gerak : 6,8 g/L kalium dihidrogen fosfat
monobasa dalam air bebas mineral.
Kolom : Panjang 250 mm, diameter dalam 4,6
mm berisi oktadesilsilana (C18) dengan
ukuran partikel 5 µm.
Laju alir : 1,0 mL per menit
Suhu kolom : Suhu ruang
Volume penyuntikan : 5 µL
Detektor : Photo Diode Array (PDA)

Penyuntikkan dilakukan untuk masing-masing larutan sebanyak 2


kali.

f. Kriteria Keberterimaan

2. Presisi
a. Pelarut
Dilakukan seperti pembuatan Pelarut pada uji
selektifitas/spesifisitas.

b. Larutan Baku

c. Larutan Uji

d. Cara Penetapan
Larutan Baku dan Larutan Uji, masing-masing disuntikkan ke dalam
Kromatograf Cair Kinerja Tinggi dengan kondisi seperti uji
Selektifitas/ Spesifisitas kecuali detektor yaitu detektor UV pada
panjang gelombang 230 nm.

Dilakukan 10 kali penetapan. Data presisi dapat digunakan untuk


menghitung ketidakpastian pengukuran

e. Interpretasi Hasil
Mendeskripsikan rumus yang digunakan dalam perhitungan.
f. Kriteria Keberterimaan

3. Akurasi (Rekoveri)
a. Larutan Baku

b. Larutan Baku Persediaan

c. Larutan Uji

i. Konsentrasi 80%

ii. Konsentrasi 100%

iii. Konsentrasi 120%

d. Cara Penetapan
Penetapan dilakukan seperti cara penetapan pada uji presisi.
Masing-masing konsentrasi larutan dilakukan triplo.

e. Interpretasi Hasil
Akurasi metode dihitung menggunakan rumus:

Lu Fu
Kadar Total (mg)   Bb 
Lb Fb
kadar presisi ( % ) Bu
Kadar dalam contoh (%)   Ke 
100 BR

𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 − 𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ


𝑅𝑒𝑘𝑜𝑣𝑒𝑟𝑖 (%) = 𝑥100%
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐵𝑎𝑘𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛

Keterangan:
Lu : luas puncak larutan uji
Lb : luas puncak larutan baku
Bb : bobot …......... baku yang ditimbang dalam mg
Fu : faktor pengenceran larutan uji
Fb : faktor pengenceran larutan baku
Ke : kadar …............ per kapsul yang tertera pada etiket
dalam mg.
Bu : bobot uji yang ditimbang dalam mg
Br : bobot rata-rata isi kapsul dalam mg

f. Kriteria Keberterimaan
Hasil rata-rata rekoveri .....% - .......%.
4. Linieritas
a. Larutan Baku
Dilakukan seperti pembuatan Larutan Baku pada uji
selektifitas/spesifisitas.

b. Larutan Baku Persediaan


Dilakukan seperti pembuatan larutan Baku Persediaan pada uji
Akurasi (rekoveri)

c. Larutan Uji
i. Konsentrasi 60%

ii. Konsentrasi 80%

iii. Konsentrasi 100%

iv. Konsentrasi 120%

v. Konsentrasi 140%

d. Cara Penetapan
Linieritas kurva dihitung dengan menetapkanVx0 dan regresi linier
(r).

e. Kriteria Keberterimaan
Vx0 ≤ ... % dan r ≥......

5. Ketahanan Metode (Robustness)


Robustness metode dilakukan menggunakan variasi terhadap beberapa
parameter uji yaitu .............................Robustnes dievaluasi menggunakan
uji statistik Anova single factor/uji t.

6. Uji Degradasi Paksa (Forced Degradation Study)


Uji Degradasi paksa dilakukan untuk melihat selektifitas metode terhadap
pengaruh .......

Anda mungkin juga menyukai