SABUN
Lab. Praktik Kimia Terpadu-1
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
Alpha-5
Alpha-5 // XII-7
XII-7
Fajar
Fajar kurniawan
kurniawan
Pratama
Pratama
Henita
Henita Saulia
Saulia Utari
Utari
M.
M. Harits
Harits Asyardi
Asyardi
Nur
Nur Laila
Laila Zahra
Zahra
SIFAT-SIFAT SABUN
1. Larut dalam alkohol
2. Sabun+air koloid
3. Dalam air terlarut dan bersifat
surfaktan (memiliki gugus hidrofil
dan hidrofob)
4. Dalam air sadah mengendap
5. Dalam asam terhidrolisis menjadi
asam lemak kembali
ANALISIS SABUN
1.Uji Pendahuluan (Uji pH)
2. Penetapan Kadar Asam
Lemak Jumlah Cara Cassia
3. Penetapan Kadar Asam
Lemak Jumlah Cara Kocok
4.Uji Minyak Pelikan
UJI pH
Dasar
Uji pH dilakukan untuk mengetahui
kebasaan atau keasamaan sabun.
Jika sabun bersifat basa maka
didalam sabun tersebut terdapat
alkali bebas. Jika sabun bersifat asam
maka didalam sabun terdapat asam
lemak bebas. Uji sabun dilakukan
dengan
indikator
PP
tanpa
penambahan air untuk mencegah
hidrolisis
Cara Kerja
Sampe
l sabun
Sabun
dilubangi
tengahnya
Bila lubang
berwarna merah,
menandakan
sabun bersifat
basa
Ditetesi
indikator
PP
Amati
PEMBAHASAN
a) Dilakukan uji pH untuk mengetahui
apakah sabun tersebut memiliki
alkali bebas atau asam lemak
bebas.
b) Sabun tidak dilarutkan dengan air
karena
akan
terhidrolisis
dan
menimbulkan sifat basa.
c) Bagian yang diuji adalah bagian
dalam yang belum terkontaminasi.
d) Pelubangan pada sabun dilakukan
di beberapa bagian sabun.
Dasar
Dengan
Reaksi
C11H23COONA + HCl
CC11
H 23COOH
+ NaCl
C6H14
COOH +
11H23
CC11
H 23COOH
COOH(dalam
(dalamheksan)
heksan)
11H23
C11H23COOH + C6H14
Cara Kerja
10 g sabun
+50 ml air
panas
Dimasukan
kedalam labu
kocok
Diekstrak
dengan 25ml
heksana,
sebanyak 3x
+ 15 ml HCl 25 %
+ ind. SM/MM
Dipanaskan Hingga
asam lemak
terhidrolosis
sempurna
Hasil ekstrak
dicuci dengan air
panas hingga
bebas H+(uji
lakmus biru)
Dimasukkan
ke dalam labu
lemak yang
telah diketahui
bobot
kosongnya,
sambil
disaring
dengan kapas
dan
Na2SO4anhidr
at
Keringkan,
dinginkan
Disulingkan/
didestilasi
Bobot tetap
Perhitungan
PEMBAHASAN
Pemisahan
dilakukan
dengan
mengocok
sehingga
terjadi
kesetimbangan
komponen
yang
akan dipisahkan dalam pelarut air
dan pelarut organik. Pelarut yang
massa jenisnya lebih besar akan
berada di bawah sehingga akan
terjadi dua lapisan, yaitu lapisan
fasa air dan fasa organik yang
kemudian dipisahkan melalui kran
corong.
Pengocokan
berfungsi
agar
campuran dapat bercampur dan
Dasar
Dengan H2O serta asam kuat
HCl, asam lemak dalam sabun
dapat dibebaskan seluruhnya.
Dengan pemanasan dan
pengenceran dalam labu cassia,
maka volume asam lemak dapat
diketahui dengan membaca
skalanya.
Reaksi
NaOH+
HCl + H2O
CARA KERJA
5 g sabun
Yang sudah
halus
+15 ml air
panas
30 menit
+ air panas
(hingga
asam lemak
ada diantara
skala
+ 15 ml HCl 25 %
+ ind. SM
Hingga asam lemak
terbebaskan sempurna
PERHITUNGAN
PEMBAHASAN
Untuk membebaskan asam lemak,
sabun dihidrolisis dalam suasana
asam. Asam lemak yang terbebaskan
dalam kondisi panas tidak larut
dalam air sehingga volumenya dapat
diketahui dalam labu cassia.
Pada penetapan ini pembacaan
dilakukan panas panas karena 0,84
adalah bj asam lemak pada 100o C.
Dasar
Minyak pelikan merupakan suatu
senyawa
yang
tidak
dapat
disabunkan seperti halnya lemak
dan
asam
lemak,
sehingga
meskipun
sudah
disabunkan
dengan KOH berlebihan akan tetap
sebagai minyak. Dalam keadaan
mendidih
akan
terjadi
emulsi
antara minyak dan air yang
ditandai dengan adanya kekeruhan.
Reaksi
CH3(CH2)16
C
OH + KOH CH3(CH2)16
OK + H2O
Minyak Pelikan + KOH
Minyak Pelikan + Air
Keruh
Cara Kerja
Dipipet 1 mL asam
lemak hasil hidrolisis
cara cassia
Letakkan di
penangas air dan
disemprot dengan
air.
Ditambahkan
5 mL NaOH
0.5N
Standar
ditambahkan 1mL
parafin
PENGAMATAN
Jernih negatif minyak
pelikan
Keruh positif minyak
pelikan
PEMBAHASAN
Minyak mineral adalah minyak hasil
penguraian bahan organik oleh jasad
renik yang terjadi selama berjuta-juta
tahun.
Minyak mineral biasanya terdapat
dialam contohnya adalah bensin, solar,
dan minyak tanah.
Apabila dalam sabun terdapat minyak
mineral, maka daya emulsi dari sabun
akan menurun. Nilai minyak mineral ini
harus negative yang ditunjukkan
dengan terjadinya kekeruhan pada saat
penyemprotan air.
Hasil analisis :
Analisis yang dialkukan pada sabun yang
dihasilkan mengacu pada Tabel SNI No. 063235-1994
Parameter
SNI
Maks. 2,5%
Maks. 2,5%
Tipe 1 : min. 63%
(-) negative
THANK YOU
FUNGSI SABUN
Sabun alkali tanah untuk detergen
(zat pencuci) RCOONa, RCOOK,
RCOONH4.
Sabun alkali logam mineral untuk
zat tahan air yang tidak permananen
(RCOO)2Ca, (RCOO)2Mg, (RCOO)3Al.
Sabun yang digunakan sebagai
pencuci.
Pada umumnya
dibuat dari basa natrium yang
direaksikan dengan asam lemak
berantai panjang. Untuk tujuan
tertentu sabun dapat dibuat dari