Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Biokimia

UJI LIPID

Dosen Pengampu
Mia Aina, S.Pd.,M.Pd

Kelompok 3:
Ida Mahmudah A1C420016
Rianty Telaumbanua A1C420026
Dian Hidayati A1C420082
Ayu Lusiana Tamba A1C420086
Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai tes yang dapat
dilakukan dalam uji Lipid
2. Untuk memahami berbagai prinsip dalam uji
lipid
3. Untuk mengetahui sifat-sifat umum lipid
4. Untuk mengetahui proses pembentukan sabun
PENGENALAN ALAT
• Tabung reaksi dan raknya
• Penangas air
• Pipet tetes
• Gelas bekker
• Penangas uap
• Kertas saring
• Batang pengaduk
• Alat pemanas
PENGENALAN BAHAN
1. Kelarutan Lipid
Air, aseton, alkohol, kloroform, eter minyak, mentega, margarin, lemak
hewan, kuning telur (lesitin), asam stearat dan asam palmitat
2. . Penyabunan lemak (saponifikasi)
Minyak, larutan KOH, alkohol, air, HCL
3. . Uji penyabunan
larutan KOH, alkohol, air, minyak
4. Perbedaan lemak hewan dan minyak nabati
lemak (kambing, ayam, sapi), minyak sayur/sawit, kloroform, reagen
Hulb.
PENGENALAN BAHAN
5. Tes Sudan III
senyawa lipid (minyak, mentega, lemak hewan, margarine
dan lesitin), larutan sudan III

6. . Reaksi Liebermann-Burchard
kloroform, anhidrida asetat, asam sulfat pekat

7. Eksrasi Lipida dari Telur


kuning telur, alkohal (etanol), eter
PROSEDUR KERJA
1. Kelarutan Lipid

Siapkan 5 tabung reaksi yang benar-benar kering, beri tanda dan setiap tabung reaksi
isi dengan 5 ml air, aseton, alkohol, kloroform dan eter.

Kedalam tabung tersebut tambahkan dengan sedikit minyak, lalu kocok dan catat
hasilnya.

Lakukan hal yang sama dengan bahan-bahan yang telah disiapkan.

Catat hasilnya
2. Penyabunan lemak (saponifikasi)

Masukkan sedikit lemak atau minyak kedalam tabung reaksi, lalu tambahkan larutan KOH dalam alkohol
sampai terendam dan panaskan secara hati-hati selama 1 menit.

Tambahkan 5 ml air lalu didihkan, setelah mendidih segera dinginkan.

Setelah dingin, teteskarn dengan hati-hati HCL pekat kedalam campuran tadi sampai campuran menjadi asam
dan tertinggal lapisan asam lemak pada permukaan campuran tadi.

Pindahkan lapisan asam lemak dari permukaan campuran ke tabung lain.

Panaskan asam lemak (4) dengari sedikit air lalu tambahkan larutan KOH sampai diperoleh larutan jernih.

Larutan ini dapat digunakan menguji pembentukan sabun.

Catat hasilnya dan teruskan dengan percobaan pembentukan sabun.


Cara kerja pembentukan sabun

Panaskan sedikit asam strearat ntau hasil dari percobaan penyabunan lemak dengan alkali (KOH) encer.

Amati timbulnya sabun.

3. Uji penyabunan

Tambahkan 5 ml KOH alkoholis kedalam minyak/lemak yang hendak diuji, kemudian kocok dan dipanaskan
hingga mendidih diatas penangas hingga satu tetes dari larutan ini larut sempurna di dalam air.

Tambahkan 5 ml air dan panaskan lagi diatas penangas hingga mendidihkan sampai semua alkohol manguap.

Lakukan uji sabun dengan menambahkan sedikit air kemudian kocok dengan kuat. Catat hasilnya.
4. Perbedaan lemak hewan dan minyak nabati

Ambil 2 tabung reaksi, masing-masing tabung tambahkan dengan sedikit lemak (kambing, ayam, sapi) dan satu
tabung lagi dengan sedikit minyak sayur/sawit.

Pada setiap tabung tersebut tambahkan dengan 5 ml kloroform dan 2 ml reagen Hulb.

Kocok kuat-kuat dan catat hasilnya.

5. Tes Sudan III

Pada setiap tabug reaksi yang berbeda, isilah dengan 1 ml senyawa lipid (minyak, mentega, lemak hewan,
margarine dan lesitin).

Pada setiap tabung terserbut teteskan dengan larutan sudan III.

Amati hasilnya (warna merah jingga menunjukkan adanya lipid).


6.Reaksi Liebermann-Burchard

Dalam tabung yang kering larutkan sedikit kolesterol dalam 3 ml kloroform

Tambahkan ke dalam larutan (1) 1 ml anhidrida asetat dan 2 tetes asam sulfat pekat

Campurkan dengan baik. Warna hijau setelah beberapa menit menunjukkan adanya kolestrol. Coba dengan
sample lemak lainnya (catat hasilnya).
7. Eksrasi Lipida dari Telur
.

Ambil sebutir telur mentah dan pisahkan dengan kuningnya.

Larutkan kuning telur dalam campuran 50 ml alkohal (etanol) dan 25 ml eter sambil diaduk.

Biarkan selama 10 menit sambil sekali-kali diaduk. Kemudian disaring dengan kertas saring yang telah dibasahi
dengan alkohol ke dalam gelas kimia (beker glass 100 ml) yang kering.

Filtrat (hasil saringan) ini dikeringkan dengan memanaskan diatas penangas uap.

Ambil sedikit zat yang sudah dikeringkan dan kocok dengan air lalu dengan alkohol dalam tabung reaksi. Catat
hasilnya.

Oleskan filtrat yang dikeringkan tadi pada kertas dan dibiarkan 10 menit ditempat panas, lalu lihatlah kertas
tersebut dengan mengarahkan kearah cahaya. Catat hasilnya
DEFENISI
• Lipid secara umum merupakan eter asam lemak rantai panjang. Memiliki ciri tiduk
larut dalam air tapi larut dalarm pelarut lemak. Hidrolisis dengan Alkali terkenal
dengan saponofikasi menghasilkan alcohol dan garam natrium atau garam kalium dari
asam lemak. Secara umum dikatakan bahwa peningkatan panjang rantai solubilitas
asam menurun. Asam lemak akan membentuk lapisan tipis dan merata bila di
tempatkan pada permukaan air.
• Penyabunan lemak (saponifikasi) merupakan suatu proses memanaskan lemak dan
minyak dengan alkali, kemudian akan melepaskan asam lemak bebas dan gliserol.
• Sabun merupakan garam natrium dan kalium dari asam lemak yang beras dari minyak
nabati atau hewani.
Lemak adalah bahan padat yang terletak pada suhu ruang, dimana disebabkan oleh kandungan asam
lemak yang tinggi yang tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga mempunyai titik lebur yang lebih
tinggi, sedangkan minyak adalah bahan cair pada suhu ruang karena disebabkan oleh tingginya
kandungan asam lemak yang tidak jenuh yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara
karbon atom-atomnya sehingga memiliki titik lebur yang rendah.
Lemak dan minyak nabati : diperoleh dari biji-bijian seperti tanaman jagung, kacang tanah,
wijen, kedelai, bunga matahari, kelapa sawit dll. Lemak nabati mempunyai
kandungan fitosterol dan asam lemak tak jenuh yang banyak sehingga
pada umumnya lemak nabati berbentuk cair.
Lemak dan minyak hewani : diperoleh dari hewan darat seperti tallow (minyak hewan sapi),
lemak babi (Lard), minyak ikan, minyak hewan laut seperti ikan paus, dan
minyak ikan sarden. Lemak hewani banyak mengandung sterol yang
disebut dengan kolesterol, sehingga lemak hewani berbentuk padat
HASIL (VIDEO)

macam-macam uji lipida :

uji kelarutan : uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelarutan lipida terhadap berbagai jenis pelarut
organik
hasil dari uji kelarutan diketahui bahwa lemak yang bersifat nonpolar hanya akan bisa larut dengan
pelarut organik yang nonpolar juga. yang termasuk non polar diantaranya ada minyak goreng mentega
margarine dan lemak atau gajih sedangkan pelarut yang digunakan dalam video yang bersifat nonpolar
adalah eter, benzene, aseton dan klorofom jadi selain yang disebutkan bersifat polar.
HASIL (VIDEO)
uji pembentukan : emulsi uji ini digunakan untuk mengetahui apakah minyak dan air dapat dicampur secara
merata dan stabil dalam bentuk emulsi.

Jika emulsi yang terbentuk stabil artinya tidak terpisah kembali setelah didiamkan. hasil uji pembentukan
emulsi pada video sampel yang digunakan ini tidak akan bisa larut dalam aquades yang bersifat polar
kemudian margarin, mentega dan minyak ini mempunyai keseimbangan hidrofilik lipofilik atau HBL yang
berbeda-beda. Oleh karena itu jika sampel diberi emulgator maka kestabilannya berbeda-beda seperti
waktu yang tertera.
HASIL (VIDEO)

uji salkowski : uji ini bertujuan untuk mengetahui adanya kolesterol dalam suatu sampel.

hasil dari uji salkowski ini terdapat tiga lapisan warna ungu yaitu hasil dari reaksi kloroform dan kolesterol
berupa cholestat DNA fluoresensi biru dan merah merupakan hasil reaksi koleste DNA dengan asam sulfat
yang berupa asam sulfonat sedangkan warna kuning merupakan sisa asam sulfat yang tidak ikut bereaksi.
hasil positif pada uji salkowski ini ditunjukkan oleh larutan kolesterol dan minyak goreng ya karena uji
salkowski ini hanya spesifik memberi warna pada larutan yang mengandung kolesterol
HASIL (VIDEO)
Uji penyabunan : yang digunakan untuk mengetahui bahwa minyak dan soda NaOH atau Koh dapat
membentuk sabun.

Hasil dari uji  ini terbentuknya sabun berupa gumpalan pada dasarnya minyak yang mempunyai gugus
karboksilat akan bereaksi dengan soda NaOH atau KOH dengan membentuk suatu garam karboksilat yang
larut dalam air garam yang biasa sebut sebagai sabun.

Anda mungkin juga menyukai