I. PROSEDUR ASLI
Saccharin
Sweetener
C7H5NO3S = 183.2
CAS—81-07-2
Synonyms: 1,2-Benzisothiazol-3(2H)-one 1,1-dioxide; benzoic acid sulphimide; benzoic
sulfimide; benzosulphimide; garantose; gluside; sacarina; saccarina; zaharina
Chemical Properties: White crystals or crystalline powder. Mp 228 o to 230o. Soluble 1 in
290 of water, 1 in 31 of ethanol and 1 in 12 of acetone; slightly soluble in chloroform and
ether; readily soluble in dilute ammonia solution and in solutions of alkali hydroxides and,
with the evolution of carbon dioxide, in solutions of alkali bicarbonates and carbonates.
pKa 1.6 (20o); 1.3 (25o). Log P (octanol/water), 0.9.
Saccharin Sodium
C7H4NNaO3S,2H2O= 241.2
CAS—128-44-9 (anhydrous); 6155-57-3 (dihydrate)
Synonyms: Saccharoidum natricum; sodium benzosulphimide; soluble gluside; soluble
saccharin.
Chemical Properties: White efflorescent crystals or a white crystalline powder. Soluble 1 in
1.5 of water and 1 in 50 of ethanol; practically insoluble in chloroform and ether.
Ultraviolet Spectrum: Aqueous alkali—235 (A11 = 351b), 268nm (A11 = 82a)
Penetapan Kadar
Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat, pindahkan saksama ke dalam corong pisah
dengan bantuan 10 mL air. Tambahkan 2 mL asam hidroklorida 3 N, ekstraksi endapan
sakarin, pertama dengan 30 mL kemudian 5 kali, tiap kali dengan 20 mL campuran pelarut
kloroform P-etanol P (9:1). Uapkan kumpulan ekstrak di atas tangas uap dengan bantuan
aliran udara hingga kering. Larutkan residu dengan 40 mL etanol P, tambahkan 40 mL air,
campur, tambahkan fenolftalein LP, titrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N LV. Lakukan
penetapan blangko menggunakan campuran 40 mL etanol P dan 40 mL air.
Data yang diberikan
Dibuat larutan baku induk sakarin ± 1000 ppm kemudian diencerkan hingga diperoleh larutan
kerja sbb:
Baku kerja (bpj) Absorbansi
…. 0,163
…. 0,312
…. 0,402
…. 0,481
…. 0,638
… 0,821
Pertama sampel berupa minuman anggur merk “laris manis” ditimbang sejumlah tertentu
(kurang lebih sama setiap replikasi) ditambahkan HCl dan kloroform, dilakukan ekstraksi cair
cair 3 x10 mL fase kloroform tersebut diuapkan pada almari asam dan dicuci dg aseton dan
ditambahkan NaOH hingga volume 100,0 mL dan periksa pada lamda maksimal dan didapat
absorbansi sebagai berikut:
Rep Absorbansi
1 0,631
2 0,623
3 0,637
Buatlah perencaanaan berapa mg larutan tersebut yang harus ditimbang jika minuman
anggur memenuhi persyaratan keamanan pangan? (bj minuman anggur =1)
Buatlah simulasi perhitungan 3 replikasi sampai ketemu kadar sakarin?
Penimbangan
Volume Akhir (ml) Konsentrasi Baku Induk (bpj)
Sakarin (mg)
1000 50,0 ml x 50 mg
50 50,0
=1000
b. Rencana Pembuatan Baku Antara
Tabel Perencanaan Baku Antara
Volume Baku Induk Volume Akhir (ml) Konsentrasi Baku Antara (bpj)
(ml)
5,0 50,0 5,0 ml/50,0 ml x 1000 bpj = 100
RE-CHECK
20000 mg diencerkan dengan NaOH 0,1 N 100 ml = 20000mg/100 ml = 200000 bpj
200000 bpj x (0,008%/100%) = 16 bpj (masuk dalam rentang baku kerja)
e. Alat
Tabel alat yang digunakan
Nama Alat Ukuran Alat Jumlah Fungsi
Alat
Spektrofotometer UV - 1 set Alat penganalisis
Kuvet kwarts Lebar 1 cm 2 buah Untuk wadah analisis
Timbangan milligram - 1 set Untuk menimbang baku induk
Anak timbangan - 1 set
Timbangan analitik - 1 set
Botol timbang tanpa - 1 buah Wadah menimbang baku induk
tutup
Pengaduk kaca - 2 buah Untuk membantu memasukkan
Corong kaca Diameter 5 cm 1 buah
larutan baku induk ke dalam labu
ukur.
25,0 ml 1 buah Untuk pelarutan baku kerja
50,0 ml 3 buah Untuk pelarutan baku induk, baku
Labu Ukur antara dan baku kerja
100,0 ml 1 buah Untuk pelarutan sampel
250,0 ml 1 buah Untuk pelarutan baku kerja
25 ml 2 buah Untuk mengukur etanol pembilasan
kuvet dan HCl yg akan
ditambahkan pada ekstraksi
Gelas Ukur 50 ml 2 buah Untuk mengukur NaOH baku
induk, baku kerja, sampel, dan
kloroform yang akan ditambahkan
pada ekstraksi
Kaca arloji Diameter 4,5 cm 1 buah Untuk menutupi gelas ukur berisi
etanol pembilasan kuvet
50 ml 1 buah Untuk mengukur HCl pembilasan
kuvet sebelum dipakai dan NaOH
pada pembuatan baku antara
Beaker glass 150 ml 1 buah Untuk mengukur kloroform
250 ml 1 buah Untuk menampung hasil ekstraksi
500,0 ml 1 buah Untuk mengukur NaOH pada
pembuatan baku kerja
Pipet tetes - 3 buah Untuk membantu menepatkan
pengambilan pelarut, etanol, dan
kloroform
Pipet Volume 3,0 ml 1 buah Untuk pemipetan baku kerja
4,0 ml 1 buah Untuk pemipetan baku kerja
5,0 ml 1 buah Untuk pemipetan baku kerja
25,0 ml 1 buah Untuk pengambilan larutan sampel
f. Bahan
Tabel bahan yang digunakan
g. Prosedur Kerja
Pembuatan Larutan Baku Induk Na-Sakarin
1. Diukur NaOH 0,1 N sebanyak 50 mL menggunakan gelas ukur 50 mL
2. Ditimbang baku induk Na-Sakarin 50 mg dengan kertas perkamen menggunakan
timbangan milligram.
3. Na-Sakarin yang berada dalam kertas perkamen dimasukkan ke dalam botol
timbang tanpa tutup yang sudah ditara dan ditimbang kembali di timbangan
analitik dan didapatkan beratnya 50 mg.
4. Setelah penimbangan, dilarutkan serbuk Na-Sakarin dengan NaOH 0,1 N
sebanyak ¾ tinggi botol timbang kemudian diaduk dan dipindahkan secara
kuantitatif (3-4x) ke dalam labu ukur 50,0 mL menggunakan bantuan corong
kaca dan pengaduk glass.
5. Labu ukur ditutup dengan penutupnya, ditahan penutupnya dan dibalik kemudian
dikocok homogen.
6. Diperoleh konsentrasi baku induk adalah 50 mg/50,0 mL = 1000 bpj
Vol. Vol.
N Konsentrasi Sampel
sampel akhir A Kdr Sakarin dlm spl (b/v)
o (bpj)
(ml) (ml)
1 20,0 100,0 0,631 y = -0,067852941 + 100 ,0
15,60656814 bpj x =
20 ,0
0,044779412x 78,03284072 bpj =
7,803284072 mg/100 ml =
0,631 = -0,067852941 +
0,044779412x 0,007803284 g/100 ml
x = 15,60656814
y = -0,067852941 + 100 ,0
15,42791461 bpj x =
21 , 0
0,044779412x
73,4662600476 bpj =
2 21,0 100,0 0,623
0,623 = -0,067852941 +
7,34662600476 mg/100 ml =
0,044779412x
0,00734662600 g/100 ml
x = 15,42791461
y = -0,067852941 + 100 ,0
15,74055829 bpj x =
2 2, 0
0,044779412x
71,5479922273 bpj =
3 22,0 100,0 0,637
0,637 = -0,067852941 +
7,15479922273 mg/100 ml =
0,044779412x
0,00715479922 g/100 ml
x = 15,74055829
Rata-Rata 0,0074 g/100 ml
SD = 3,33133 x 10-5
KV = (SD/x̄) x 100%
= (3,33133 x 10-5 / 0,0074) x 100%
= 4,480666949 ~ 4,48 % (tidak memenuhi syarat, karena >2%)
Jadi, Menurut syarat yang mengacu pada SNI 01-6993-2004 Tahun 2004 tentang bahan
tambahan pangan, sehingga minuman anggur memenuhi syarat karena mengandung Na
sakarin kurang dari dari 80 mg/kg, yaitu 74 mg/kg.
V. PEMBAHASAN
Na sakarin sering kali digunakan sebagai bahan tambahan untuk keperluan produk
olahan pangan, industri serta minuman dan makanan. Na sakarin merupakan salah satu
pemanis sintetis yang dapat menimbulkan atau meningkatkan rasa manis sedangkan kalori
yang dihasilkannya jauh lebih rendah daripada gula, tetapi pemanis sintetis ini tidak
memiliki nilai gizi. Sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin yang memiliki
tingkat kemanisan 300 kali dari sukrosa.
Pada praktikum ini, digunakan metode spektrofotometri UV untuk penetapan kadar Na
sakarin pada sampel minuman anggur merk “laris manis”. Cara kerja spektrofotometer
dengan menghasilkan sinar dan spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Syarat suatu
senyawa dapat diindentifikasi menggunakan spektrofotometer sinar UV adalah harus
memiliki ikatan rangkap terkonjugasi dan gugus kromofor.
Hasil yang didapatkan yaitu kadar Na sakarin pada sampel minuman anggur merk
“laris manis” adalah 74 mg/kg atau 0,0074% b/v, dimana kadar Na sakarin yang
diperbolehkan dalam minuman anggur adalah 80 mg/kg atau 0,008% b/v, maka sampel
minuman anggur merk “laris manis” tersebut memenuhi syarat.
VI. KESIMPULAN
Menurut SNI 01-6993-2004 Tahun 2004 tentang bahan tambahan pangan kadar Na
sakarin yang diperbolehkan dalam minuman anggur adalah 80 mg/kg, kadar Na sakarin pada
sampel minuman anggur merk “laris manis” adalah 74 mg/kg, maka memenuhi syarat.
VII.DAFTAR PUSTAKA
Clarke’s Analysis of Drugs and Poisons in pharmaceuticals, body fluids and postmortem
material, Fourth ed, The Pharmaceutical Press, London, 2011, p 2038.
Farmakope Indonesia edisi VI, hal 1507