MODUL X
Disusun Oleh :
BOGOR 2021
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Tujuan
1. 2 Dasar Teori
I3- + 2e ↔ 3I
Mempunyai potensial standar sebesar + 0,54 V. Karena itu iodin adalah
sebuah agen pengoksidasi yang jauh lebih lemah daripada kalium permanganat,
senyawa serium (IV) dan kalium dikromat. Dalam titrasi iodimetri, iodin
dipergunakan sebagai sebuah agen pengoksidasi, namun dapat dikatakan bahwa
hanya sedikit saja substansi yang cukup kuat sebagai unsur reduksi yang dititrasi
langsung dengan iodin. Karena itu jumlah dari penentuan-penentuan iodimetrik
adalah sedikit. Substansi-substansi penting yang cukup kuat sebagai unsur-unsur
reduksi untuk dititrasi langsung dengan iodin yaitu zat-zat dengan potensial
reduksi yang jauh lebih rendah adalah tiosulfat, arsenik (III), antimon (III),
sulfida, sulfit, timah (II) dan ferosianida, zat-zat ini bereaksi lengkap dan cepat
dengan iod bahkan dalam larutan asam. Dengan zat pereduksi yang agak lemah,
misal arsen trivalent atau stibium trivalen, reaksi yang lengkap hanya akan terjadi
bila larutan dijagan tetap netral atau sangat sedikit asam, pada kondisi ini
potensial reduksi dari zat pereduksi adalah minimum atau daya mereduksinya
adalah maksimum.
BAB II
BAB III
METODE KERJA
3. 1 Metode kerja
A. Standarisasi iod
1. Siapkan alat dan bahan
2. Siapkan iod di dalam buret
3. Siapkan 10 ml Na2 S2 O4, tambahkan 2 ml amylum, masukkan kedalam
erlenmeyer
4. Lakukan titrasi sampai terjadi perubahan warna menjadi warna biru,
lakukan titrasi sebanyak 3 kali (triplo). Catat volume titran.
B. Penentuan kadar vitamin c
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang sampel (floridina) sebanyak 10 ml
3. Masukkan sampel kedalam labu ukur tambahkan air ad 100 ml
4. Ambil 10 ml larutan yang sudah diencerkan ke dalam Erlenmeyer,
tambahkan 2 ml amylum
5. Titrasi dengan iod hingga terjadi perubahan warna menjadi warna biru,
lakukan titrasi sebanyak 3 kali (triplo). Catat volume titran.
BAB IV
4. 1 Hasil
A. Tabel 1 standarisasi iod
Perhitungan :
a. Standarisasi iod
V iod × N iod = V Na S O × N Na S O
2 2 4 2 2 4
4. 2 Pembahasan
Praktikum kali ini yaitu analisis dengan menggunakan metode iodimetri,
titrasi langsung untuk mengetahui kadar dari sampel (vitamin C) yang berupa
minuman floridina. Digunakan metode iodimetri karena vitamin C bersifat
reduktor. Prinsip pada percobaan ini yaitu merubah I 2 menjadi I-. dimana sampel
bertindak sebagai reduktor dan I2 bertindak sebagai oksidator. Tujuannya agar
mahasiswa dapat menentukan kadar vitamin c dengan metode iodimetri. Vitamin
C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Vitamin C
mempunyai peranan yang penting bagi tubuh. Vitamin C mempunyai sifat sebagai
antioksidan yang dapat melindungi molekul-molekulyang sangat dibutuhkan oleh
tubuh. Vitamin C juga mempunyai peranan yang penting bagi tubuh manusia
seperti dalam sintesis kolagen, pembentukan carnitine, terlibat dalam metabolisme
kolesterol menjadi asam empedu dan juga berperan dalam pembentukan
neurotransmitter norepinefrin.
Hasil titik akhir titrasi pada saat proses standarisasi iod yaitu ditunjukkan
dengan adanya perubahan warna larutan menjadi warna biru, warna ini didapat
dalam percobaan ketika sudah ditrasi dengan iod volume sebanyak 24,06 ml
sehingga diperolehlah konsentrasi dari iod yaitu 0,041 N. Sedangkan, hasil titik
akhir titrasi pada saat proses penentuan kadar vitamin c yaitu ditunjukkan dengan
adanya perubahan warna larutan menjadi warna biru, warna ini didapat dalam
percobaan ketika sudah ditrasi dengan iod volume sebanyak 0,83 ml sehingga
diperolehlah persentase kadar vitamin c dalam sampel yaitu 0,287%.
BAB V
KESIMPULAN
5. 1 Kesimpulan
1. Vitamin C adalah salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan oleh manusia.
Vitamin C mempunyai sifat sebagai antioksidan yang dapat melindungi
molekul-molekul yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
2. struktur kimia vitamin c terdiri dari rantai 6 atom C dan kedudukannya tidak
stabil¿ ).
3. Titrasi iodimetri yaitu titrasi yang dilakukan dengan zat-zat untuk oksidasi
potensial yang lebih rendah dan sistem yodium-yodium.
4. Hasil titik akhir titrasi pada saat proses standarisasi iod yaitu ditunjukkan
dengan adanya perubahan warna larutan menjadi warna biru, warna ini didapat
dalam percobaan ketika sudah ditrasi dengan iod volume sebanyak 24,06 ml
sehingga diperolehlah konsentrasi dari iod yaitu 0,0,041 N.
5. Hasil titik akhir titrasi pada saat proses penentuan vitamin c yaitu ditunjukkan
dengan adanya perubahan warna larutan menjadi biru, warna ini didapat dalam
percobaan ketika sudah ditrasi dengan iod volume sebanyak 0,83 ml sehingga
diperolehlah persentase kadar vitamnin c yaitu 0,287%.
LAMPIRAN
AQUADEST Na2 S2 O4