OLEH
KELAS : 15 A / 3
KELOMPOK : VI (ENAM)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga Laporan praktikum AMAMI II (P) ini dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan praktikum
AMAMI ini disusun oleh penulis sebagai tanggung jawab yang diberikan oleh
dosen mata kuliah Praktikum kimia analitik untuk memenuhi segala kewajiban
sebagai mahasiswa.
Laporan praktikum ini dibuat berdasarkan hasil dari praktikum yang
dikerjakan oleh mahasiswa , dan dilengkapi teori dasar serta hasil dari praktikum
yang dilakukan .
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penyusunan laporan
praktikum AMAMI ini , sehingga segala macam kritikan yang membangun dan
saran dari semua pihak akan dihargai dan diterima dengan lapang hati.
Akhirnya, semoga penulisan laporan ini dapat memenuhi segala kewajiban
sebagai mahasiswa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh dosen mata kuliah
praktikum AMAMI.
Praktikan
Kelompok : VI (EMPAT)
2. Ayu niar
3. Rina Wahyuni
4. Rella Saputra
5. Dedi Faisal
Disetujui Oleh
G. ANALISIS DATA
Perhitungan
Kadar Vitamin C : V.titran rata-rata x Fp x BE Vitamin C
Mg Sampel
Keterangan :
- V titran 1 = 0,2 ml
- V titran 2 = 0,1 ml
- V titran 3 = 0,2 ml
Vtitran rata* = 0,16 ml
FP : 100 ml : 4
25 ml
Kadar Vitamin C
= V rata-rata x FP x BE Vit. C x 100
Mg Sampel
= 0,16 x 4 x 8,806 mg/dl x 100
25.240
= 22,32 %
H. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini, dilakukan penetapan kadar vitamin C dengan metode
iodimetri. Iodimetri adalah titrasi langsung dan merupakan metode penentuan
atau penetapan kuantitatif yang dasar penentuannya adalah jumlah I2 yang
bereaksi dengan sampel atau terbentuk dari hasil reaksi antara sampel dengan
ion iodida. Iodimetri adalah titrasi redoks dengan I2 sebagai pentiternya. Dalam
reaksi redoks harus selalu ada oksidator dan reduktor , sebab bila suatu unsur
bertambah bilangan oksidasinya (melepaskan elektron), maka harus ada suatu
unsur yang bilangan oksidasinya berkurang atau turun (menangkap elektron).
Dalam bidang farmasi penetapan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
kadar yang terkandung di dalam suatu sediaan, apakah sudah sesuai dengan
aturan atau tidak.
Arifin, Helmi, Vivi Delvita, dan Almahdy A., 2007, Pengaruh Pemberian Vitamin
C terhadap Fetus pada Mencit Diabetes, Jurnal Sains dan Teknologi
Farmasi, Vol. 12, No. 1, ISSN : 1410 – 0177, Andalas.
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi Ketiga, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi Keempat, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Gandjar, Ibnu G. dan Abdul Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta. (Hal. 153 - 154)
Ika, Dani.(2009). Alat Otomatisasi Pengukur kadar Vitamin C dengan Metode
Asam Basa. Jakarta: Jurnal Neutrino
Akhilender.(2003). Dasar-Dasar Biokimia I. Jakarta: Erlangga.
Ashutosh Kar.(2005). Pharmaceutical Drug Analysis. New Delhi: New Age
International Limited Publishers.
Day, R.A. and A.L. Underwood.(1981). Analisa Kimia Kuantitatif, Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Basset J. dkk.(1994). Buku Ajar Vogel Kimia Analitik Kuantitatif Anorganik.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Tjitro, soejono, Juliana Anggono, Adriana Anteng Anggorowati, dan Gatut
Phengkusaksomo, 2000, Studi Prilaku Korosi Tembaga dengan Variasi
Konsentrasi Asam Askorbat (Vitamin C) dalam Lingkungan Air yang
Mengandung Klorida dan Sulfat, Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2, No. 1,
Surabaya.
DOKUMENTASI PERCOBAAN
GAMBAR PERLAKUAN
Proses pengukuran sampel ale-ale,
sebanyak 25 ml .