Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah bakteri indikator penyebab penyakit dikenal dalam bidang
mikrobiologi pangan. Bakteri indikator tersebut adalah bakteri yang keberadannya
dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar
oleh kotoran manusia yang mengingat banyaknya jumlah mikroorganisme ini,
maka perlu dilakukan suatu uji pemeriksaan terhadap bahan pangan tersebut agar
aman dikonsumsi.
Bakteri-bakteri indikator tersebut umumnya adalah bakteri yang lazim
terdapat dan hidup pada usus manusia sehingga dengan adanya bakteri tersebut
pada air atau makanan dapat menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap
pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan kotoran yang
berasal dari usus manusia dan oleh sebab itu kemungkinan terdapat bakteri
patogen lain yang berbahaya. Ada tiga jenis bakteri yang dapat digunakan untuk
menunjukkan adanya masalah sanitasi salah satunya, yaitu Escherichia coli.
Uji mikrobiologis air dapat dianalisis berdasarkan organisme penunjuk atau
indicator organism. Syarat organisme indicator antara lain yaitu terdapat pada air
yang tercemar, mempunyai kemampuan bertaha hidup yang lebih besar dari
pathogen, terdapat dalam jumlah lebih banyak daripada pathogen, dan mudah
dideteksi dengan teknik laboratorium yang sederhana. Biasanya yang digunakan
sebagai indicator yaitu dari jenis Escheichia Coli (Escherichia coli atau coli tinja)
dikarenakan terdapat hanya dan selalu terdapat dalam tinja .
E.coli merupakan bakteri anaerob fakultatif, dimana bakteri yang dapat
hidup tanpa oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen,
didalam kondisi ini bakteri tersebut aktif, yang memanfaatkan senyawa organik
sebagai media tumbuhnya.
B. Tujuan Percobaan
Pada akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan isolasi dan
identifikasi E.coli meliputi:
1. Mengetahui medium enrichment untuk masing-masing spesimen
2. Mengetahui medium selektif untuk E.coli
3. Mengetahui morfologi, cara berkelompok dan sifat pewarnaan E.coli
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies
utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh
Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan
E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat
mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare
berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin.[1] Toksin ini
bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA,
sehingga menghentikan sintesis protein.
Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti
daging hamburger yang belum matang.E. Coli yang tidak berbahaya dapat
menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K2, atau dengan
mencegah baketi lain di dalam usus. E. coli banyak digunakan dalam teknologi
rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen
tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena
pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara
di eropa sekarang sangat mewapadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka
bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar.
B. Morfologi
E. Coli dari anggota family Enterobacteriaceae. Ukuran sel dengan panjang
2,0 – 6,0 μm dan lebar 1,1 – 1,5 μm. Bentuk sel dari bentuk seperti coocal hingga
membentuk sepanjang ukuran filamentous. Tidak ditemukan spora.. E. Coli
batang gram negatif. Selnya bisa terdapat tunggal, berpasangan, dan dalam rantai
pendek, biasanya tidak berkapsul.bakteri ini aerobic dan dapat juga anerobic
fakultatif.
E. Coli merupakan penghuni normal usus, seringkali menyebabkan infeksi.
Kapsula atau mikrokapsula terbuat dari asam – asam polisakarida. Mukoid
kadang – kadang memproduksi pembuangan ekstraselular yang tidak lain adalah
sebuah polisakarida dari speksitifitas antigen K tententu atau terdapat pada asam
polisakarida yang dibentukoleh banyak E. Coli seperti pada Enterobacteriaceae.
Selanjutna digambarkan sebagai antigen M dan dikomposisikan oleh asam
kolanik. Biasanya sel ini bergerak dengan flagella petrichous. E. Coli
memproduksi macam – macam fimbria atau pili yang berbeda, banyak macamnya
pada struktur dan speksitifitas antigen, antara lain filamentus, proteinaceus,
seperti rambut appendages di sekeliling sel dalam variasi jumlah. Fimbria
merupakan rangkaian hidrofobik dan mempunyai pengaruh panas atau organ
spesifik yang bersifat adhesi. Hal itu merupakan faktor virulensi yang penting.
E. Coli merupakan bakteri fakultatif anaerob, kemoorganotropik,
mempunyai tipe metabolisme fermentasi dan respirasi tetapi pertumbuhannya
paling sedikit banyak di bawah keadaan anaerob.pertumbuhan yang baik pada
suhu optimal 370 C pada media yang mengandung 1% peptone sebagai sumber
karbon dan nitrogen. E. Coli memfermentasikan laktosa dan memproduksi indol
yang digunakan untuk mengidentifikasikan bakteri pada makanan dan air. E. coli
berbentuk besar (2-3 mm), circular, konveks dan koloni tidak berpigemn pada
nutrient dan media darah. E. Coli dapat bertahan hingga suhu 60 0C selama 15
menit atau pada 550C selama 60 menit.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Waktu : 08.00 – 09.50
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi STIKes MEGA REZKY
Hari/tanggal : Sabtu, 08 April 2017

B. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, mikroskop, pipet tetes, spirtus,
autoclave, cawan petri, incubator, kaca objek, Erlenmeyer, gelas kimia, neraca
analatik, sendok tanduk dan hot plate.
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah media MCA, media ENDO, media EMBA,
media NB, media TSIA, MIO, sitrat, urea, media gula-gula ( glukosa,sukrosa,
manitol, laktosa dan maltose), zat pewarna gram (Kristal violet, lugol, alkohol
dan carbol fuchsin), oil emersi dan aquadest.

C. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Media Mac Conkey Agar
g1 52 gram
MCA= × V 2= ×120 ml=6,24 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 6,24 gram media MCA menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 120 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam cawan petri masing-masing 20 ml
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

2. Pembuatan Media ENDO Agar


g1 36 gram
ENDO= ×V 2 ×120 ml=4,3 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 4,3 gram media ENDO menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahakan 120 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening
e. Ditutup dengan kapas dan aluminum foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit

3. Pembuatan Media EMB Agar


g1 37,5 gram
EMBA= × V 2= ×120 ml=4,5 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 4,5 gram media EMBA menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 120 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam cawan petri masing-masing 20 ml
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

4. Pembuatan Media TSIA


g1 65 gram
TSIA= ×V 2= × 30=2 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 2 gram media TSIA menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 30 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam tabung reaksi masing-masing 5 ml, lalu
dimiringkan
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

5. Pembuatan Media Sitrat


g1 24,2 gr am
Sitrat = ×V 2 × 30 ml=0,73 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 0,73 gram media sitrat menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 30 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam tabung reaksi masing-masing 5 ml
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

6. Pembuatan Media Urea


g1 21 gram
Urea= × V 2= ×30 ml=0,64 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 0, 64 gram media urea menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 30 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam tabung reaksi masing-masing 5 ml lalu
dimiringkan
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

7. Pembuatan Media MIO


g1 31 gram
MIO= × V 2= ×30 ml=0,94 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 0,94 gram media MIO menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 30 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam tabung reaksi masing-masing 5 ml lalu
ditegakkan
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

8. Pembuatan Media MR/VP


g1 17 gram
MR /VP= × V 2= ×60 ml=1.1 gram
V1 1000 ml
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 1,1 gram media MR/VP menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 30 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
e. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
f. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
g. Dituangkan media ke dalam tabung reaksi masing-masing 5 ml
h. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

9. Pembuatan Media Gula-Gula


g1 8 gram
NB= ×V 2= × 150 ml=1,2 gram
V1 1000 ml
2 ×30
Glukosa= =0,6
100
2× 30
Sukrosa= =0,6
100
2× 30
Laktosa= =0,6
100
2×30
Maltosa= =0,6
100
2 ×30
Mannitol= =0,6
100
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Ditimbang 1,2 gram media NB dengan menggunakan neraca analitik
c. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 150 ml aquadest lalu
dihomogenkan
d. Ditambahkan 15 tetes phenol red lalu ditambahkan NaOH hingga pH 8
e. Ditimbang 0,6 gram masing-masing media gula-gula
(glukosa,mannitol,sukrosa,laktosa dan maltosa), lalu dimasukkan ke
dalam erlenmeyer yang telah diberi label masing-masing
f. Ditambahkan 30 ml aquadest untuk setiap erlenmeyer media gula-gula
g. Dipanaskan di atas hot plate sambil diaduk hingga bening atau dengan
menggunakan magnetic stirrer
h. Ditutup dengan kapas dan aluminium foil
i. Disterilkan alat dan media dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210
C selama 15 menit
j. Dituangkan media ke dalam tabung reaksi masing-masing 5 ml
k. Didinginkan dan disimpan pada lemari pendingin

10. Inokulasi Pada Media MCA, ENDO dan EMBA


a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipanaskan permukaan media MCA, lalu dipanaskan mulut tabung media
BHIB, dipijarkan ose dan dipanaskan pipet tetes
c. Diambil biakan bakteri pada media BHIB lalu diteteskan pada salah satu
permukaan media MCA
d. Dipijarkan ose, lalu diisolasi biakan bakteri dengan media MCA dengan
goresan sinambung
e. Diinkubasi media didalam inkubator pada suhu 370 C selama 24 jam
f. Diamati karakteristik pertumbuhan pada media MCA
g. Diulangi langkah b-f untuk media ENDO dan EMBA

11. Pewarnaan Gram


a. Disiapkan alat dan bahan yang digunakan
b. Dipijarkan ose, lalu diambil biakan bakteri pada media MSA ( dilakukan
didekat nyala api )
c. Diletakkan diatas permukaan kaca objek bersih yang telah diberi NaCl,
lalu dihomogenkan
d. Difikasasi preparat diatas nyala api
e. Ditetesi zat warna Kristal violet diatas preparat dan ditunggu hingga 1-2
menit, lalu di bilas dengan aquadest dan dikeringkan
f. Ditetesi zat warna lugol dan ditunggu hingga 1-2 menit, lalu di bilas
dengan aquadest dan dikeringkan
g. Ditetesi zat pemucat dan ditunggu hingga 30 detik, lalu di bilas dengan
aquadest dan dikeringkan
h. Ditetesi dengan air fuchsin dan ditunggu hingga 1-2 menit, lalu di bilas
dengan aquadest dan dikeringkan
i. Ditetesi diatas preparat, beberapa tetes minyak imersi dan dilakukan
pemerikasaan dibawah mikroskop dengan menggunakan perbesaran 100x.
12. Uji TSIA
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipijarkan ose dan dipanaskan permukaan plate media MCA, ENDO dan
EMBA, lalu diambil biakan bakteri
c. Diletakkan biakan bakteri pada media TSIA dan dilakukan inokulasi
bakteri dengan cara digores zig-zag lalu ditusuk
d. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C
e. Diamati sifat pertumbuhan bakteri pada media TSIA

13. Uji Sitrat


a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipijarkan ose dan dipanaskan mulut tabung TSIA, lalu diambil biakan
bakteri
c. Diletakkan biakan bakteri pada media sitrat, lalu diisolasi dengan goresan
zig-zag
d. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C
e. Diamati perubahan yang terjadi

14. Uji Urea


a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipijarkan ose dan dipanaskan mulut tabung TSIA, lalu diambil biakan
bakteri
c. Diletakkan biakan bakteri pada media urea, lalu diisolasi dengan goresan
zig-zag
d. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C
e. Diamati perubahan yang terjadi
15. Uji MIO
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipijarkan ose dan dipanaskan mulut tabung TSIA, lalu diambil biakan
bakteri
c. Diletakkan biakan bakteri pada media MIO, lalu diisolasi dengan cara
ditusuk
d. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C
e. Diamati perubahan yang terjadi
f. Ditambahkan 3-4 tetes pereaksi kovak’s (untuk melihat indol atau cincin
merah)
16. Uji MR/VP
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipijarkan ose dan dipanaskan mulut tabung TSIA, lalu diambil biakan
bakteri
c. Dimasukkan biakan bakteri pada media MR/VP, lalu dihomogenkan
d. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C
e. Diamati perubahan yang terjadi
f. Ditambahkan 3-4 tetes methyl red pada media MR dan 3-4 tetes ∝ naftol
dan KOH pada media VP lalu diamati perubahan yang terjadi
17. Uji Gula-Gula
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Dipijarkan ose dan dipanaskan mulut tabung TSIA, lalu diambil biakan
bakteri
c. Dimasukkan biakan bakteri pada media gula-gula (glukosa, mannitol,
laktosa, maltose dan laktosa) lalu dihomogenkan
d. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370 C
e. Diamati perubahan yang terjadi

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
1. Pengamatan Makroskopik
a. Pengamatan Pada Media Mac Conkey Agar

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Koloni


Bentuk: Bulat
sedang
Biakan
Permukaan : agak
Bakteri
cembung
Pada Media
Tepi: Bergerigi
BHIB
Warna: merah
kecoklatan

b. Pengamatan Pada Media EMBA

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Koloni

Bentuk: bulat kecil


Biakan
Permukaan : rata
Bakteri
Tepi: rata
Pada Media
Warna : hijau
BHIB
methalic
c. Pengamatan Pada Media ENDO Agar

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Koloni

Bentuk: bulat kecil


Biakan
Permukaan : agak
Bakteri
cembung
Pada Media
Tepi: bergirigi
BHIB
Warna : putih susu

d. Pengamatan Pada Media TSIA

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan

Biakan Acid (kuning)


Bakteri Acid (kuning)
Pada Media Sulfur : (-)
BHIB Gas : (+)

e. Pengamatan Pada Media Sitrat

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan


Biakan
Bakteri
Pada Negatif (-)
Media
BHIB

f. Pengamatan Pada Media Urea

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan


Biakan
Bakteri
Pada Negatif (-)
Media
BHIB

g. Pengamatan Pada Media MIO

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Negatif (-)
Pada Media
BHIB

h. Pengamatan Pada Media MR

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan


Biakan
Bakteri
Negatif (-)
Pada Media
BHIB

i. Pengamatan Pada Media VP

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Negatif (-)
Pada Media
BHIB

j. Pengamatan Pada Media Glukosa

Sifat
Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi
pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Pada Positif (+)
Media
BHIB

k. Pengamatan Pada Media Sukrosa


Sifat
Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi
pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Pada Positif (+)
Media
BHIB

l. Pengamatan Pada Media Laktosa

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Positif (+)
Pada Media
BHIB

m. Pengamatan Pada Media Maltosa

Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi Sifat pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Pada Positif (+)
Media
BHIB

n. Pengamatan Pada Media Mannitol


Sifat
Sampel Sebelum isolasi Setelah isolasi
pertumbuhan

Biakan
Bakteri
Pada Positif (+)
Media
BHIB

2. Pengamatan Mikroskopik
1. Pewarnaan Gram

Sampel Bakteri Gambar

Bentuk : Basil
Biakan Bakteri
Gram Negatif
Pada Media
(-)
BHIB
Warna Ungu

B. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan isolasi dan identifikasi bakteri Eschericia
coli dan sampel yang kami gunakan adalah biakan bakteri dari media BHIB.
Tujuan dilakukan pada praktikum ini adalah untuk mengetahui sifat dan
karakteristik pertumbuhan bakteri E.coli pada media pertumbuhan
MCA/ENDO/EMBA serta mengamati morfologi mikroskopik bakteri E.coli yang
berbentuk bakteri gram negatif, secaea umum tujuan dilakukan isolasi pada media
terlebih dahulu pada sifat pertumbuhan dari bakteri serta untuk mengurangi
mikroba dari sampel yang digunakan.
Setelah melakukan penanam pada biakan bakteri, maka dilanjutkan dengan
proses penanam atau inokulasi sampel yang akan dianalisa ke dalam media MCA,
ENDO, dan EMBA. Dimana media MCA, ENDO dan EMBA yang kami gunakan
pada praktikum ini yaitu MCA, setelah itu di inkubasi selama 24 jam dengan suhu
370 C. Adapun hasil pertumbuhan koloni yang tumbuh pada media MCA yaitu
berbentuk bulat dengan permukaan media yang smooth dan rata, bagian tepi
media yang sedikit cembung serta warna koloni yang tumbuh adalah putih.
Setelah dilakukan penanam pada media MCA kita melanjutkan dengan
pewarnaan gram, adapun tujuan dilakukan pewarnaan gram yaitu untuk melihat
bentuk dan sifat dari bakteri yang diidolasikan. Adapun hasil yang diperoleh pada
praktikum kali ini yaitu bentuk dari bakteri tidak sesuai dengan nama bakteri yang
didefinisikan yaitu hasil yaitu yang dengan bentuk bakteri tunggal dengan sifat
bakteri yaitu gram negative karena pada melakukan pemeriksaan di bawah
mikroskop ditemukan bentuk bakteri yaitu basil dengan sifat bakteri yaitu gram
negative yang ditandai dengan warna merah pada bakteri.
Setelah kita melakukan proses pewarnaan gram, maka kita melanjutkan
dengan uji biokimia untuk melihat sifat biokimia (biologi dan kimia) dari bakteri
yang diidentifikasi. Pada praktikum kali ini ada beberapa jenis pengujian biokimia
yang dilakukan yaitu uji TSIA, uji IMCIV, uji urea dan uji fermentasi
karbohidrat.
Pada uji TSIA diperoleh hasil yaitu pada bagian slant yaitu alkali sedangkan
pada bagian bath yaitu acid, tidak menghasilkan H2S yang ditandai dengan tidak
terbentuknya warna hitam pada media dan tidak memiliki gas yang ditandai
dengan tidak terbentuk ruang udara pada dasar media.
Pada uji citrate diperoleh hasil negative karena bakteri tidak menggunakan sitrat
sebagai sumber energy dan karbon sehingga tidak terjadi peningkatan pH media
yang menyebabkan tidak terjadi perubahan warna pada media dari warna hijau
menjadi biru.
Untuk uji MIO didapatkan hasilnya yaitu ornitinya positif karena terjadi
karbondioksida yang menyebabkan kenaikan pH media.
Untuk uji urea diperoleh hasil negative karena bakteri tidak memiliki enzim urase
sehingga bakteri tidak dapat menghidrolisis urea dan tidak dapat membentuk
ammonia sehingga mengakibatkan tidak terjadinya perubahan warna pada media
dari warna nila menjadi merah keunguan.
Pada uji MR/VP untuk uji metal red negative karena tidak terjadi fermentasi asam
campuran sehingga tidak menunjukkan adanya pH menjadi asam sedangkan
untuk uji voges proshawer negative karena tidak ada kandungan acetil, metal,
karbinol yang diproduksi oleh bakteri.
Sedangkan pada uji fermentasi pada kelima media glukosa, laktosa, mannitol,
sukrosa dan maltose di dapatkan hasil postif karena kelima uji gula-gula dapat
memfermentasikan karbohidrat dengan ditandai perubahan warna media menjadi
berwarna kuning.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh pada saat praktikum ditemukan
bakteri berbentuk basil yang bergerombol menyerupai rantai pendek dan
berwarna merah.
B. Saran
Adapun saran dari penulis yakni :

1. Supaya kita selalu menjaga kebersihan lingkungan hidup kita agar terhindar

dari kontaminasi dengan bakteri Eschericia coli.

2. Dan yang paling penting adalah  ” Mencegah lebih baik daripada mengobati”.
DAFTAR PUSTAKA

Colby Diane S, 1988. Ringkasan Biokimia Harper. Adji Dharma.Jakarta

Ditlabkes RI, 2005, Pedoman Pemeriksaan Laboratorium Untuk Penyakit yang di


sebabkan oleh mikroorganisme Depkes. Jakarta.

Hardjoeno, 2006. Interprestasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Lembaga


Penerbitan UNHAS. Makassar

Kartasapoetra G.Marsetyo H. 2003. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi. Kesehatan dan


Produktifitas Kerja). Rineka Cipta. Jakarta

Mayes, P. A. Granner. D. K Rodwell. V. W. Martin Jr. D.W, 1987. Penyakit menular


yang di sebabkan mikroorganisme Edisi 20. 25. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai