“Modul III”
Tirtasi Iodimetri – Asam Askorbat
Disusun Olleh :
Yuni Mutmainah
181040400144
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat menentukan kadar asam askorbat secara iodometri
Pemeriksaan
Larutkan dalam 100
Kadar bahan Timbang 400 mg
ml air dan 25 ml
baku asam Asam Askorbat
asam sulfat
askorbat
Timbang 6,25 g
Membuat Larutan
natrium Tiosulfat Masukan dalam
Natrium Tiosulfat
dan 0,2 g Natrium gelas piala 250 ml
0,1 N
Bikarbonat
Masukan larutan
Masukan Aqua
Standarisasi ke dalam labu
dest 100 ml. Aduk
Natrium Tiosulfat takar 250 ml. (+)
hingga larut
Aquadest ad
tanda batas
IX. Pembahasan
Dalam pembahasan kali ini tentang percobaan dengan metode iodi metri. dari
metode titrasi iodimetri ada 2 macam metode yang dapat digunakan yaitu titrasi
langsung (iodimetri). Titrasi Iodimetri yaitu dengan mentitrasi zat reduksi secara
langsung dengan larutan iodium. Indiator yang digunakan pada reaksi ini, yaitu
larutan kanji. Apabila larutan thiosulfat ditambahkan pada larutan iodine, hasil
akhirnya berupa perubahan penampakan dari tak berwarna menjadi berwarna biru.
Tetapi apabila larutan iodine ditambahkan kedalam larutan thiosulfat maka hasil
akhirnya berupa perubahan penampakan dari berwarna menjadi berwarna biru.
Titrasi tak langsung (iodometri) atau balik yaitu Disebut juga sebagai
iodometri.Dalam hal ini ion iodide sebagai pereduksi diubah menjadi iodium-
iodium yang terbentuk dititrasi, dengan larutan standar Na2S2O3.
Jadi cara iodometri digunakan untuk menentukan zat pengoksidasi, misal pada
penentuan suatu zat oksidator ini (H2O2). Pada oksidator ini ditambahkan larutan
KI dan asam hingga akan terbentuk iodium yang kemudian dititrasi dengan larutan.
Dari kedua metode tersebut lebih efektif menggunakan titrasi langsung,
dikarenakan titrat dan titran langsung bereaksi sehingga lebih cepat untuk
mengetahui hasilnya dan lebih mudah dalam pengerjaannya.
X. Kesimpulan
Dalam percobaan kali ini mahasiswa dapat menggunakan metode titrasi secara
langsung karena lebih mudah dipahami dan lebih efisien dalam pengerjaannya.