KIMIA ANALITIK
Oleh :
II. Tujuan
1. Mengetahui konsentrasi larutan Iodida (I2) yang sesungguhnya.
2. Mengetahui cara melakukan metode analisis kuantitatif, khususnya
analisis volumetri.
3. Mengetahui perubahan warna yang ditunjukkan oleh amilum ketika
direaksikan dengan Iodida.
I2 + I- → I3-
Iod atau iodium (I2) adalah padatan berkilauan berwarna hitam kebiru-
biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu biru dengan bau
menyengat. Iod membentuk senyawa dengan banyak unsur, tapi tidak
sereaktif halogen lainnya, yang kemudian menggeser iodida. Iod
menunjukkan sifat-sifat menyerupai logam. Iod mudah larut dalam
kloroform, karbon tetraklorida, atau karbon disulfida yang kemudian
membentuk larutan berwarna ungu yang indah. Iod hanya sedikit larut
dalam air.
Senyawa iod sangat penting dalam kimia organik dan sangat berguna
dalam dunia pengobatan. Iodida dan tiroksin yang mengandung iod,
digunakan sebagai obat, dan sebagai larutan KI dan iod dalam alkohol
digunakan sebagai pembalut luar. Kalium iodida juga digunakan dalam
fotografi. Warna biru tua dengan larutan kanji merupakan karakteristik
unsur bebas iod.
Iodium sangat sedikit larut dalam air yaitu sekitar 0.00134 mol/liter pada
suhu 25 derajat Celsius, tetapi agak larut dalam larutan yang
mengandung ion Iodida. Iodium akan membentuk ion kompleks Tri
Iodida dengan Iodida.
Vitamin C adalah vitamin yang larut dalam air dan sensitif terhadap
panas. Akibatnya, vitamin C tidak disimpan dalam tubuh manusia, dan
dapat hancur selama pengolahan makanan ketika makanan dipanaskan
atau kalengan.
Tapi, asam askorbat dapat dimasukkan menjadi makanan untuk
meningkatkan atau pengganti vitamin C yang hilang selama proses
memasak.
Pada titrasi iodometri perlu diawasi pHnya. Larutan harus dijaga supaya
pHnya lebih kecil dari 8 karena dalam lingkungan yang alkalis iodium
bereaksi dengan hidroksida membentuk iodida dan hipoiodit dan
selanjutnya terurai menjadi iodida dan iodat yang akan mengoksidasi
tiosulfat menjadi sulfat, sehingga reaksi berjalan tidak kuantitatif.
Adanya konsentrasi asam yang kuat dapat menaikkan oksidasi potensial
anion yang mempunyai oksidasi potensial yang lemah sehingga direduksi
sempurna oleh iodida. Dengan pengaturan pH yang tepat dari larutan
maka dapat diatur jalannya reaksi dalam oksidasi atau reduksi dari
senyawa.
Indikator yang digunakan dalam titrasi ini adalah amylum. Amylum tidak
mudah larut dalam air serta tidak stabil dalam suspensi dengan air,
membentuk kompleks yang sukar larut dalam air bila bereaksi dengan
iodium, sehingga tidak boleh ditambahkan pada awal titrasi. Penambahan
amylum ditambahkan pada saat larutan berwarna kuning pucat dan dapat
menimbulkan titik akhir titrasi yang tia-tiba. Titik akhir titrasi ditandai
dengan terjadinya hilangnya warna biru dari larutan menjadi bening.
IV. Alat dan Bahan
4.1 Alat
Adapun peralatan yang digunakan antara lain buret 25 mL, erlenmeyer
250 mL, pipet tetes, alas titar, klem dan statif, neraca analitik, kaca alorji,
spoon, dan pipet ukur.
4.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan antara lain Asam Askorbat, Iodida (I2),
H2SO4, Indikator Kanji, dan Aquades bebas CO2.
V. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan.
2. Menimbang 0,0681 gram Asam Askorbat, lalu dilarutkan ke dalam 100
mL aquades.
3. Memipet 10 mL larutan Asam Askorbat dan memasukkan ke dalam
Erlenmeyer.
4. Menambahkan 5 mL H2SO4 ke dalam erlenmeyer.
5. Menambahkan 4-5 tetes Indikator Kanji.
6. Memasukkan larutan Iodida yang akan dianalisis konsentrasinya ke dalam
buret.
7. Melakukan titrasi sampai terjadi perubahan warna dari jernih menjadi
biru.
8. Mencatat volume Iodida terpakai.
7.1 Simpulan
1. Titrasi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menentukan
banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi yang telah diketahui agar
tepat habis bereaksi dengan sejumlah larutan yang dianalisis atau
ingin diketahui kadarnya atau konsentrasinya.
2. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Normalitas Iodida melalui
analisis volumetric sebesar 0,007 N.
3. Ketika pati direaksikan dengan Iodida akan membentuk adsorbs
kompleks yang menimbulkan warna biru pada larutan tersebut.
4. Suatu zat yang akan ditentukan konsentrasinya disebut sebagai
“titran” dan biasanya diletakkan di dalam labu Erlenmeyer,
sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut sebagai
“titer” atau “titrat” dan biasanya diletakkan di dalam “buret”.
7.2 Saran
Selama melakukan pekerjaan apapun di laboratorium baik praktikan,
laboran, teknisi, dan pihak terlibat disarankan mengenakan alat pelindung
diri yang sesuai sebab kita semua mungkin tidak tahu ada saja sekian
ppm bahan kimia yang menguap di sekitar kita. Tak hanya itu, praktikan
diharapkan lebih teliti dan tekun dalam menganalisis suatu sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Harijadi, W., 1993, “Ilmu Kimia Analitik Dasar”, halaman 212- 233, PT.
Gramedia, Jakarta.
http://artikelteknikkimia.blogspot.com/2011/12/larutan-i2-larutan-iodium.html.
Diakses pada tanggal 16 April 2019.
https://budisma.net/2016/06/perbedaan-asam-askorbat-dan-asam-sitrat.html.
Diakses pada tanggal 16 April 2019.
Gambar Kiri : Erlenmeyer berisi Asam Askorbat, Asam Sulfat, dan Indikator
Kanji. Gambar Kanan : Larutan Titran Iodida
Gambar Kiri : Buret yang berisi Titran Iodida. Gambar Kanan : Hasil Titrasi yang
OD (warna pekat)
Titik Akhir Titrasi (seharusnya biru seulas)