“TINCTURA/ TINGTUR
Kelompok II
Disusun oleh :
1) Annisa anggraeini
2) Intan amelia
3) Yuni Mutmainah
Penulis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi
atau perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara
melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada masing-
masing monografi. Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat
menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10% untuk zat berkhasiat
keras (Dirjen POM, 1979).
1. Maserasi
Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana. Maserasi
diakukan dengan cara merendam serbuk simplisia
dalam cairan penyari. Cairan penyari akan menembus
dinding sel dan masuk kedalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dank arena
adanya perbedaan konsentrasi, maka larutan yang
terpekat dideak keluar. Peristiwa tersebut berulang-
ulang sehingga konsentrasi antara larutan di luar sel
- sel dan didalam sel mengalami keseimbangan
2. Perkolasi
C. Penyimpanan
Contoh :
Contoh :
b. Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur
dengan aethanol. Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).
c. Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan
penarik ditambahkan suatu asam sulfat. Contoh : pada pembuatan
Tinctura Acida Aromatica.
d. Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air, contoh :
Tinctura Rhei Aquosa.
Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agak kasar
(22/60) dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan
kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol 70% hingga memenuhi
syarat.
Cara pembuatan : 8 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong-
potong halus, maserasi dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian
tingtur.
Cara pembuatan : Larutkan Iodum 1,8 – 2,2 %, Natriun Iodida 2,1 – 2,6 %
dalam etanol encer.