Anda di halaman 1dari 7

KOMPETENSI KEAHLIAN

FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS


SMK BINA PUTERA NUSANTARA
KOTA TASIKMALAYA
LEVEL INFORMATION SHEET KODE

XII 3.12. Menerapkan pembuatan sediaan tinctura


TUJUAN Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat Menunjukan
pembuatan sediaan tinctura, Mendemonstrasikan cara pembuatan sediaan
tinctura
IPK Berdasarkan dimensi pengetahuan dan proses kognitif, maka IPK dari KD
pengetahuan di atas sebagai berikut :
a. Mengetahui pengertian sediaan tinctura
b. Mengetahui pembagian sediaan tinctura
c. Mengetahui contoh sediaan tinctura
d. Menerapkan pembuatan sediaan tinctura
e. Menerapkan penyimpanan sediaan tinctura
Materi a. Pengertian tinctura
Pembelajaran
b. Pembagian tinctura
c. Contoh sediaan tinctura
d. Cara pembuatan tinctura
e. Penyimpanan tinctura
Pengertian Adalah  sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia
nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut
yang tertera pada masing – masing monografi.
Kecuali dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat tidak berkhasiat
keras dan 10 % untuk zat berkhasiat keras.
Pembagian 1. Menurut Cara Pembuatan
Tinctura
a. Tingtur Asli
Adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.
Contoh :
Tingtur yang dibuat secara maserasi

1. Opii Tinctura FI III

2. Valerianae Tinctura FI III

3. Capsici Tinctura FI II
4. Myrrhae Tinctura FI II

5. Opii Aromatica Tinctura FI III

6. Polygalae Tinctura Ext. FI 1974

7. Dan lain-lain  

 
Tingtur yang dibuat secara perkolasi, contoh :

1. Belladonae Tinctura FI III

2. Cinnamomi Tinctura FI III

3. Digitalis Tinctura FI III

4. Lobeliae Tinctura FI II

5. Strychnini Tinctura FI II

6. Ipecacuanhae Tinctura Ext. FI 1974

7. Dan lain-lain  

 
b. Tingtur Tidak Asli (Palsu)
Adalah tingtur yang dibuat dengan jalan melarutkan bahan dasar atau bahan
kimia dalam cairan pelarut tertentu.
Contoh :

1. Iodii Tinctura FI III

2. Secalis Cornuti Tinctura FI III

 
2. Menurut Kekerasan (perbandingan bahan dasar dengan cairan penyari)
a. Tingtur Keras
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 10 % simplisia yang berkhasiat keras.

Contoh :
1. Belladonae Tinctura FI III

2. Digitalis Tinctura FI III

3. Opii Tinctura FI III

4. Lobeliae Tinctura FI II

5. Stramonii Tinctura FI II

6. Strychnin Tinctura FI II

7. Ipecacuanhae Tinctura Ext. FI 1974

 
b. Tingtur Lemah
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 20 % simplisia yang tidak berkhasiat
keras. Contoh :

1. Cinnamomi Tinctura FI III

2. Valerianae Tinctura FI III

3. Polygalae Tinctura Ext. FI 1974

4. Myrrhae Tinctura FI II

3. Berdasarkan Cairan Penariknya


a. Tingtura Aetherea, jika cairan penariknya adalah aether atau campuran
aether dengan aethanol. Contoh : Tingtura Valerianae Aetherea.
b. Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur
dengan aethanol. Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).
c. Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan
penarik ditambahkan suatu asam sulfat. Contoh : pada pembuatan
Tinctura Acida Aromatica.
d. Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air, contoh : Tinctura
Rhei Aquosa.
e. Tinctura Composita, adalah tingtur yang didapatkan dari jika penarikan
dilakukan dengan cairan penarik selain aethanol hal ini harus dinyatakan
pada nama tingtur tersebut, misalnya campuran simplisia, contoh :
Tinctura Chinae Composita.
Contoh 1. Tingtur Kina (Chinae Tinctura)
Sediaan
Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agak kasar
Tinctura
(22/60) dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan
kadar alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol 70% hingga memenuhi
syarat.
2. Tingtur Ipeka (Ipecacuanhae Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (18/34) akar ipeka dengan etanol
encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
3. Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 200 g gambir yang telah diremukkan dengan 50 g
kulit kayu manis yang telah dimemarkan dengan 1000 ml etanol 45%, biarkan
selama 7 hari, serkai, jernihkan dengan penyaringan.
4. Tingtur Poligala (Polygalae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian irisan halus herba poligala dengan etanol
60% secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
5. Tingtur Ratania (Ratanhiae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (6/8) akar ratania dengan etanol 60
% secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
6. Tingtur Stramonii (Stramonii Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (8/24) herba Stramonium dengan
etanol 70% hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika
perlu encerkan dengan etanol 70%, hingga memenuhi persyaratan kadar,
biarkan selama tidak kurang dari 24 jam, saring.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat
sejuk. Tidak boleh disimpan lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan. Pada
etiket harus tertera tanggal pembuatan.
7. Tingtur Strichni (Strychni Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (24/34) biji strichni yang telah
dihilangkan lemaknya dengan eter minyak tanah, yang menggunakan pelarut
penyari etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar
strichnina, jika perlu dengan etanol 70% secukupnya hingga memenuhi
persyaratan kadar.
8. Tingtur Kemenyan ( Benzoes Tinctura)
Cara pembuatan : Larutkan 20 bagian serbuk (6/8) dalam 100 bagian etanol 90
%, saring.
9. Tingtur Lobelia (Lobeliae Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (6/34) herba lobelia dengan etanol
70% secukupnya, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
10. Tingtur Mira (Myrrhae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (24/34) Mira dengan etanol 90%
hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
11. Tingtur Jeruk Manis (Aurantii Tinctura)
Cara pembuatan : 8 bagian kulit buah jeruk manis yang telah dipotong-potong
halus, maserasi dengan etanol encer, hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
12. Tingtur Cabe  (Capsici Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 100 g serbuk (10/24) cabe dengan campuran 9
bagian etanol 95 % dan 1 bagian air selama 3 jam. Perkolasi dengan cepat
hingga diperoleh 1000 ml tingtur.
13. Tingtur Beladon (Belladonnae Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk beladon dengan etanol encer,
hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, atur kadar
dengan penambahan etanol encer hingga memenuhi syarat, biarkan selama tidak
kurang dari 24 jam, saring.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat
sejuk. Tidak boleh  disimpan lebih dari 1 tahun sejak tanggal pembuatan
14. Tingtur Kayu Manis (Cinnamomi Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian serbuk (44/60) kulit kayu manis dengan
etanol encer hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
15. Tingtur Digitalis ( Digitalis Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk digitalis dengan etanol 70 %
hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan potensi atur potensi jika perlu
encerkan dengan etanol 70 % hingga memenuhi syarat.
16. Tingtur Iodium (Iodii Tinctura)
Cara pembuatan : Larutkan Iodum 1,8 – 2,2 %, Natriun Iodida 2,1 – 2,6 %
dalam etanol encer.
17. Tingtur Opium (Tinctura Opii)
Cara pembuatan : maserasi 10 bagian serbuk opium dengan etanol 70 % hingga
diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar dan atur hingga memenuhi syarat,
jika perlu encerkan dengan etanol 70 % secukupnya.
18. Tingtur Opium wangi (Opii Tinctura Aromatica)
Cara pembuatan : maserasi campuran 1 bagian kulit kayu manis serbuk (22/60),
1 bagian serbuk (22/60) cengkeh dan 12 bagian serbuk opium dengan campuran
etanol 90 % dan air volume sama banyak hingga diperoleh 100 bagian tingtur
19. Tingtur Sekale Cornutum (Secalis Cornuti Tinctura)
Cara pembuatan : Campur 1 bagian ekstrak sekale kornutum dengan 9 bagian
etanol encer.
20. Tingtur Valerian (Valerianae Tinctura)
Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (10/22) akar valerian dengan
etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
Cara Cara Pembuatan
Pembuatan
1. Maserasi , kecuali dinyatakan lain, lakukan sebagai berikut :
 Masukkan 20 bagian simplisia dengan derajat halus yang cocok ke dalam
sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian cairan penyari, tutup, biarkan
selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering di aduk, serkai, peras,
cuci ampas dengan cairan penyari secukupnya hingga diperoleh 100
bagian.
 Pindahkan ke dalam bejana tertutup, biarkan ditempat sejuk terlindung
dari cahaya, selama 2 hari, enap, tuangkan atau saring.
2. Perkolasi,  kecuali dinyatakan lain lakukan sebagai berikut :
 Basahi 10 bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derajat halus
yang cocok dengan 2,5 – 5 bagian cairan penyari, masukkan ke dalam
bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam. Pindahkan masa sedikit demi
sedikit ke dalam perkolator sambil tiap kali di tekan hati-hati, tuangi
dengan cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai menetes dan di
atas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tutup perkolator,
biarkan selama 24 jam.
 Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, tambahkan
berulang-ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat selapis
cairan penyari di atas simplisia hingga diperoleh 80 bagian perkolat.
 Peras masa, campurkan cairan perasan ke dalam perkolat, tambahkan
cairan penyari secukupnya hingga diproleh 100 bagian. Pindahkan ke
dalam bejana, tutup, biarkan selama 2 hari ditempat sejuk terlindung dari
cahaya. Enap, tuang atau saring.
Jika dalam monografi tertera penetapan kadar, setelah diperoleh 80 bagian
perkolat, tetapkan kadarnya. Atur kadar hingga memenuhi syarat, jika perlu
encerkan dengan cairan penyari secukupnya.
Penyimpanan Penyimpanan
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk.
Sediaan tingtur harus jernih, untuk bahan dasar yang mengandung harsa
digunakan cairan penyari etanol 90% dan pada umumnya cairan penyari adalah
etanol 70%.
Tingtur yang mengandung harsa / damar adalah Mira Tinctura, Asaefoetida
Tinctura, Capsici Tinctura, Tingtur Menyan.

Anda mungkin juga menyukai