Anda di halaman 1dari 15

BAB 3

SEDIAAN TINGTURA

(Sumber: fimela.com)

Sediaan Tingtura | 36
PETA KONSEP
Berikut gambaran materi yang akan dipelajari dalam Bab Sediaan Tingtura.

Tingtura asli
Berdasarkan cara
dan tingtura
pembuatan
palsu

pembagian Tingtura keras dan


Berdasarkan kekerasan
sediaan cair dibuat dengan tingtura lemah
cara maserasi atau perkolasi
yang mengandung etanol atau Tinctura Aetherea,
hidroalkohol yang dibuat dari Tinctura Acida, Tinctura
Berdasarkan cairan penyari
bahan tanaman atau senyawa Aquosa, Tinctura Vinosa,
kimia dan Tinctura Composita

definisi

SEDIAAN TINGTURA Cara Pembuatan Maserasi dan Perkolasi

- Tingtura kina
- Tingtura ipeka
contoh - Tingtura gambir
- Tingtura polygala
- Tingtura stramonii
- Dan lainnya

Kata kunci:
Sediaan Tingtura, Tingtura Asli, Tingtura Palsu, Tingtura Tidak Asli, Tingtura Keras,
Tingtura Lemah, Tinctura Aetherea, Tinctura Acida, Tinctura Aquosa, Tinctura Vinosa,
Tinctura Composita, Tingtura Kina, Tingtura Ipeka, Tingtura Gambir, Tingtura Poligala,
Tingtura Stramonii, Tingtura Striknin, Tingtura Beladon, Tingtura Digitalis, Tingtura
Iodium, Tingtura Opium.

Sediaan Tingtura | 37
A. PENGERTIAN SEDIAAN TINGTURA
Sediaan tingtura adalah sediaan cair dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi yang
mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan tanaman, hewan atau senyawa
kimia. Tingtura umumnya mengandung etanol dengan konsentrasi 20%. Etanol merupakan
pelarut yang baik untuk resin dan alkaloida. Namun, etanol dapat merusak beberapa senyawa
aromatik, dapat mengubah sifat senyawa protein dan mengurangi atau menghancurkan
efektivitas dari senyawa polisakarida. Etanol dapat berperan juga sebagai pengawet karena
memiliki aktifitas antimikroba.

(Sumber: medicalnewstoday.com)
Gambar 3.1
Sediaan tingtura dibuat dari bagian tanaman berupa daun, kulit kayu, buah, akar, dan sebagainya.
Bagian tanaman yang dapat dibuat sediaan tingtura, diantaranya daun kering, kulit kayu,
akar, buah, daun segar, dan lainnya. Secara tradisional, tingtura dari tanaman yang berkhasiat
sebagai bahan obat menunjukkan aktivitas 10 g obat dalam 100 ml tingtura dimana potensi
ditetapkan setelah dilakukannya penetapan kadar. Dan sebagian besar lainnya, tingtura dari
tanaman mengandung 20 g bahan obat dalam tiap 100 ml tingtura.
Tingtura memiliki beberapa manfaat, diantaranya sediaan tingtura mudah diserap, mudah
dibawa, mudah disesuaikan dosisnya, dan dapat disimpan lama. Penyimpanan sediaan tingtura
dapat dilakukan sampai 2 – 5 tahun. Selain itu, tingtura dapat menyimpan senyawa bahan obat
dengan stabil dan dapat mengandung senyawa semi-volatil dan volatil yang mudah hilang dalam
pemanasan. Kekurangan dari sediaan tingtura, yaitu memiliki rasa yang pahit.
Tingtura disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dan di tempat yang
sejuk. Wadah yang digunakan untuk menyimpan tingtura tidak boleh terbuat dari baja, besi atau
logam lainnya karena beberapa senyawa dapat bereaksi dengan bahan-bahan tersebut, contohnya
senyawa fenol. Sediaan tingtura harus jernih dan cairan penyari yang digunakan adalah etanol
70%, sedangkan untuk bahan dasar yang mengandung harsa digunakan cairan etanol 90%.
Contoh tingtura yang mengandung harsa, diantaranya adalah mira tinctura, asaefoetida tinctura,
capsici tinctura, dan tingtura menyan.

Sediaan Tingtura | 38
(Sumber: leafly.com)
Gambar 3.2
Sediaan tingtura disimpan dalam wadah tertutup rapat.

Tugas 3.1
1. Apa yang dimaksud dengan harsa?
2. Sebutkan contoh tanaman yang mengandung harsa!

B. PEMBAGIAN SEDIAAN TINGTURA


Sediaan tingtura dibuat dengan penyarian bahan yang
berasal dari tanaman, hewan atau senyawa kimia
menggunakan cairan penyari tertentu. Berdasarkan cara
pembuatannya, tingtura dibagi menjadi:
1. Tingtura asli, merupakan tingtura yang dibuat secara
maserasi atau perkolasi. Contoh tingtura asli yang
dibuat secara maserasi adalah Opii Tinctura, Valerianae
Tinctura, Capsici Tinctura, Myrrhae Tinctura, Opii
Aromatica Tinctura, dan Polygalae Tinctura. Contoh
tingtura asli yang yang dibuat secara perkolasi adalah
Belladonnae Tinctura, Cinnamomi Tinctura, Digitalis
Tinctura, Lobeliae Tinctura, Strychnin Tinctura, dan
Ipecacuanhae Tinctura.
2. Tingtura tidak asli atau palsu, merupakan tingtura yang
dibuat dengan jalan melarutkan bahan dasar atau
bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu. Contoh
tingtura tidak asli adalah Iodii Tinctura dan Secalis
Cornuti Tinctura. (Sumber: farmasigalenika24.blogspot.com)
Gambar 3.3
Tingtura palsu dibuat dengan melarutkan bahan kimia.

Sediaan tingtura dapat diperoleh dari tanaman segar atau kering yang memiliki khasiat
tertentu. Berdasarkan kekerasan atau perbandingan antara bahan dasar dan cairan penyari,
tingtura dibagi menjadi:
1. Tingtura keras, merupakan tingtura yang dibuat menggunakan simplisia 10% simplisia yang
memiliki khasiat yang keras. Contoh tingtura keras adalah Belladonnae Tinctura, Digitalis

Sediaan Tingtura | 39
Tinctura, Opii Tinctura, Lobeliae Tincturae, Stramonii Tinctura, Strychnin Tinctura, dan
Ipecacuanhae Ticntura.
2. Tingtura lemah, merupakan tingtura yang dibuat menggunakan 20% simplisia yang memiliki
khasiat yang tidak keras. Contoh tingtura keras adalah Cinnamomi Tinctura, Valerianae
Tinctura, Polygalae Tinctura, dan Myrrhae Tinctura.
Cairan penyari berperan penting dalam proses penyarian karena menentukan senyawa bahan
obat yang akan disari dari suatu bahan. Berdasarkan cairan penyarinya, tingtura dibagi menjadi:
1. Tinctura Aetherea, merupakan sediaan tingtura yang dibuat dengan menggunakan cairan
penyari eter atau campuran eter dengan etanol. Contoh sediaan Tinctura Aetherea adalah
Tinctura Valerianae Aetherea.
2. Tinctura Vinosa, merupakan sediaan tingtura yang dibuat dengan menggunakan cairan
penyari campuran anggur dengan etanol. Contoh dari Tinctura Vinosa adalah Tinctura Rhei
Vinosa (Vinum Rhei).

(Sumber: merdeka.com)
Gambar 3.4
Tingtura vinosa dibuat menggunakan cairan penyari campuran anggur dengan etanol.
3. Tinctura Acida, merupakan sediaan tingtura yang dibuat dengan menggunakan cairan
penyari yang ditambahkan dengan asam sulfat. Contoh Tinctura Acida adalah Tinctura Acida
Aromatica.
4. Tinctura Aquosa, merupakan sediaan tingtura yang dibuat dengan menggunakan cairan
penyari air. Contoh Tinctura Aquosa adalah Tinctura Rhei Aquosa.
5. Tinctura Composita, merupakan sediaan tingtura yang dibuat dengan menggunakan cairan
penyari selain etanol. Cairan penyari yang digunakan harus dinyatakan pada nama sediaan
tingtura. Contoh Tinctura Composita adalah Tinctura Cinchonae Composita.

Tugas 3.2
Carilah informasi terkait perbedaan antara Opii Tinctura dan Opii Aromatica Tinctura!

C. CARA PEMBUATAN SEDIAAN TINGTURA


Tingtura merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi
menggunakan cairan pelarut yang sesuai seperti yang tertera pada masing-masing monografi,
kecuali dinyatakan lain tingtura dibuat dengan menggunakan 20% zat berkhasiat dan 10% untuk
zat berkhasiat keras. Berikut cara pembuatan sediaan tingtura secara umum:

Sediaan Tingtura | 40
1. Cara maserasi
Pembuatan sediaan tingtura secara maserasi jika tidak dinyatakan lain, dilakukan
sebagai berikut:
Simplisia atau campuran simplisia yang memiliki derajat halus yang cocok dimasukkan dalam
bejana sebanyak 10 bagian, kemudian dicampur dengan 75 bagian cairan penyari dan
dibiarkan selama 5 hari dalam keadaan tertutup dan terlindung dari cahaya sambil sesekali
diaduk, diserkai, dan diperas. Ampas yang dihasilkan, dicuci dengan cairan penyari
secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Filtrat yang dihasilkan dipindahkan ke dalam
bejana tertutup dan dibiarkan di tempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya selama 2 hari,
dienap, dan dituangkan atau disaring.

(Sumber: klikfarmasi.com)
Gambar 3.5
Proses maserasi.
2. Cara perkolasi
Pembuatan sediaan tingtura secara perkolasi jika tidak dinyatakan lain, dilakukan
sebagai berikut:
Simplisia atau campuran simplisia yang memiliki
derajat halus yang cocok sebanyak 10 bagian
dimasukkan ke dalam bejana dan ditambahkan 2,5 - 5
bagian cairan penyari. Campuran tersebut dibiarkan
sekurang-kurangnya 3 jam dalam keadaan tertutup.
Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam
perkolator sambil ditekan dengan hati-hati. Cairan
penyari dituang secukupnya sampai cairan mulai
menetes dan di atas simplisia terdapat selapis cairan
penyari. Perkolator ditutup dan dibiarkan selama 24
jam.
Cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml
per menit dan ditambahkan cairan penyari berulang-
ulang secukupnya hingga selalu terdapat selapis cairan
penyari di atas simplisia sampai 80 bagian perkolat.
Massa diperas, dicampurkan cairan perasan ke
(Sumber: indochembull.com)
dalam perkolat, ditambahkan cairan penyari
secukupnya sampai diperoleh 100 bagian. Pindahkan ke Gambar 3.6
Proses perkolasi.

Sediaan Tingtura | 41
dalam bejana, ditutup, dibiarkan selama 2 hari di tempat yang sejuk terlindung dari cahaya,
dienapkan, dan dituang atau disaring.
Jika di dalam monografi tertera penetapan kadar, setelah diperoleh 80 bagian perkolat,
ditetapkan kadarnya. Kadar diatur hingga memenuhi persyaratan yang berlaku, jika perlu
diencerkan dengan cairan penyari secukupnya.

Tugas 3.3
1. Apa yang dimaksud dengan maserasi?
2. Apa yang dimaksud dengan perkolasi?

D. CONTOH-CONTOH SEDIAAN TINGTURA


Sediaan tingtura dibuat menggunakan 10% atau 20% simplisia. Hal ini disesuaikan
berdasarkan khasiat dari senyawa yang terkandung dalam tanaman tersebut. Berikut beberapa
contoh pembuatan sediaan tingtura pada beberapa tanaman, yakni:
1. Tingtura kina (Cinchonae Tinctura)
Tingtura kina dibuat dengan cara perkolasi. Tingtura kina dibuat menggunakan 20 bagian
kulit kina yang diserbukkan agak kasar (22/60) dengan cairan penyari etanol 70% hingga
diperoleh 100 bagian tingtura. Kulit kina yang digunakan dalam pembuatan tingtura kina
merupakan kulit kayu kering yang diperoleh dari tanaman Cinchona pubescens Vahl. atau
Cinchona succirubra atau dari varietasnya yang berasal dari famili Rubiaceae. Kadar
alkaloida ditetapkan dengan pengenceran menggunakan etanol 70% hingga memenuhi
persyaratan. Kadar alkaloida yang dipersyaratkan adalah tidak kurang dari 6,5% dengan 30
- 60% merupakan golongan kuinin.

(Sumber: agromaret.com)
Gambar 3.7
Tingtura kina dibuat dari kulit kayu kina.

2. Tingtura ipeka (Ipecacuanhae Tinctura)


Tingtura ipeka dibuat dengan cara perkolasi. Tingtura ipeka dibuat dengan menggunakan
10 bagian serbuk (18/34) akar ipeka dengan cairan penyari etanol encer hingga diperoleh 100
bagian tingtura. Akar ipeka yang digunakan dalam pembuatan tingtura ipeka merupakan
pangkal batang dan akar kering tanaman Cephaelis ipecacuanha Brotero A. Richard atau

Sediaan Tingtura | 42
Cephaelis acuminata Karsten yang berasal dari famili Rubiaceae. Sediaan tingtura
mengandung tidak kurang dari 2,0% alkaloida total yang larut dalam eter serta mengandung
tidak kurang dari 90% emetin (C29H40N2O4) dan sefaelin (C28H38N2O4). Perbandingan
kandungan sefaelin dengan emetin bervariasi dari setara sampai tidak lebih dari 2,5 kalinya.
3. Tingtura gambir (Catechu Tinctura)
Tingtura gambir dibuat dengan cara maserasi. Tingtura gambir dibuat dengan
menggunakan 200 g gambir yang telah diremukkan dan 50 g kulit kayu manis yang telah
dimemarkan dengan menggunakan cairan penyari etanol 45% sebanyak 1000 ml. Campuran
tersebut dibiarkan selama 7 hari, diserkai, dan dijernihkan dengan penyaringan.

(Sumber: dokumentasi penulis)


Gambar 3.8
Gambir.

4. Tingtura poligala (Polygalae Tinctura)


Tingtura poligala dibuat dengan cara maserasi. Tingtura poligala dibuat dengan
menggunakan 20 bagian irisan halus herba poligala dengan cairan penyari etanol 60% hingga
diperoleh 100 bagian tingtura.
5. Tingtura stramonii (Stramonii Tinctura)
Tingtura stramonii dibuat dengan cara perkolasi. Tingtura stramonii dibuat dengan
menggunakan 10 bagian serbuk (8/24) herba Stramonium dengan cairan penyari etanol 70%
hingga diperoleh 100 bagian tingtura. Campuran tersebut ditetapkan kadar alkaloidanya
sampai memenuhi persyaratan dan jika perlu diencerkan dengan etanol 70%, kemudian
didiamkan selama tidak kurang dari 24 jam dan disaring. Tingtura stramonii disimpan dalam
wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dan disimpan di tempat yang sejuk. Sediaan
tingtura tidak boleh disimpan lebih dari setahun sejak pembuatan dan pada etiket harus
tertera tanggal pembuatan sediaannya.
6. Tingtura striknin (Strychnin Tinctura)
Tingtura striknin dibuat dengan cara perkolasi. Tingtura striknin dibuat dengan
menggunakan 10 bagian serbuk (24/34) biji striknin yang telah dihilangkan bagian lemaknya
dengan eter minyak tanah. Tingtura striknin dibuat dengan menambahkan cairan penyari
etanol 70% hingga diperoleh 100 bagian tingtura. Campuran tersebut ditetapkan kadar
strikninnya hingga diperoleh sediaan yang memenuhi persyaratan, jika perlu diencerkan
dengan etanol 70%.

Sediaan Tingtura | 43
(Sumber: kimyadersi.org)
Gambar 3.9
Tingtura striknin dibuat dari biji striknin.
7. Tingtura beladon (Belladonnae Tinctura)
Tingtura beladon dibuat dengan cara perkolasi. Tingtura beladon dibuat dengan
menggunakan 10 bagian serbuk herba beladon dengan cairan penyari etanol encer hingga
diperoleh 100 bagian tingtura. Campuran tersebut ditetapkan kadar alkaloidanya hingga
diperoleh sediaan yang memenuhi persyaratan, jika perlu diencerkan dengan etanol encer
serta dibiarkan selama 24 jam dan disaring.

(Sumber: obbynosiku.blogspot.com)
Gambar 3.10
Tingtura beladon dibuat dari herba tanaman Atropa belladonna.

Herba beladon yang digunakan dalam pembuatan sediaan tingtura beladon merupakan
daun dan pucuk bunga atau pucuk buah yang telah dikeringkan dari tanaman Atropa
belladonna Linne atau varietas acuminata Royle ex Lindley yang berasal dari famili
Solanaceae. Kadar alkaloida yang dipersyaratkan adalah tidak kurang dari 0,35%.
Penyimpanan tingtura beladon dilakukan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari
cahaya, dan disimpan di tempat yang sejuk. Sediaan tingtura tidak boleh disimpan lebih dari
setahun sejak tanggal pembuatan dan pada etiket harus tertera tanggal pembuatan
sediaannya.

Sediaan Tingtura | 44
8. Tingtura digitalis (Digitalis Tinctura)
Tingtura digitalis dibuat dengan cara perkolasi. Tingtura digitalis dibuat menggunakan
10 bagian serbuk daun digitalis dengan cairan penyari etanol 70% hingga diperoleh 100 bagian
tingtura. Campuran tersebut ditetapkan kadar dan diatur potensinya hingga diperoleh
sediaan yang memenuhi persyaratan, jika perlu diencerkan dengan etanol 70%.

(Sumber: obbynosiku.blogspot.com)
Gambar 3.11
Tingtura digitalis dibuat dari daun tanaman Digitalis purpurea.

Daun digitalis yang digunakan dalam pembuatan sediaan tingtura digitalis merupakan
daun kering yang diperoleh dari tanaman Digitalis purpurea Linne yang berasal dari famili
Scrophulariaceae.
9. Tingtura iodium (Iodii Tinctura)
Tingtura iodium mengandung iodium (I) tidak kurang dari 1,8% dan tidak lebih dari 2,2%
serta natrium iodida tidak kurang 2,1% dan tidak lebih dari 2,6%. Tingtura iodin dibuat
dengan melarutkan 20 g iodin P dan 24 g natrium iodida P ke dalam 500 ml etanol P,
kemudian ditambahkan air sampai 1000 ml.
10. Tingtura opium (Opii Tinctura)
Tingtura opium dibuat dengan cara maserasi.
Tingtura opium dibuat dengan menggunakan 10
bagian serbuk opium dengan cairan penyari
etanol 70% sampai diperoleh 100 bagian tingtura.
Campuran ditetapkan kadarnya dan diatur
hingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan,
jika perlu diencerkan dengan etanol 70%.
Opium merupakan getah yang diperoleh
dengan penorehan yang dilakukan pada buah
Papaver somniferum Linne yang belum masak
dan telah dikeringkan atau dikeringkan melalui
pemanasan atau penguapan langsung menjadi
massa dengan bentuk yang tidak beraturan.
Papaver somniferum berasal dari famili
Papaveraceae. Opium mengandung tidak kurang
dari 9,5% morfin (C17H19NO3) yang dihitung (Sumber: nl.wikipedia.org)
sebagai morfin anhidrat. Gambar 3.12
Serbuk opium merupakan opium yang telah Tingtura opium.
dikeringkan pada suhu sedang dan diserbukkan

Sediaan Tingtura | 45
sampai halus atau halus sedang, kemudian ditambahkan serbuk laktosa yang diwarnai
secukupnya dengan gula bakar atau serbuk ari kakao hingga mengandung 9,5 – 10,5% morfin
(C17H19NO3) yang dihitung sebagai morfin anhidrat.

Tugas 3.4
Carilah pembuatan sediaan tingtura lainnya, selain yang telah disebutkan di atas!

RANGKUMAN
1. Sediaan tingtura adalah sediaan cair dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi yang
mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan tanaman atau senyawa kimia.
2. Tingtura disimpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dan di tempat yang
sejuk.
3. Sediaan tingtura harus jernih dan cairan penyari yang digunakan adalah etanol 70%,
sedangkan untuk bahan dasar yang mengandung harsa digunakan cairan etanol 90%.
4. Berdasarkan cara pembuatannya, tingtura dibagi menjadi tingtura asli dan tingtura palsu.
5. Berdasarkan kekerasan atau perbandingan antara bahan dasar dan cairan penyari, tingtura
dibagi menjadi tingura keras dan tingtura lemah.
6. Berdasarkan cairan penyarinya, tingtura dibagi menjadi Tinctura Aetherea, Tinctura Acida,
Tinctura Vinosa, Tinctura Aquosa, dan Tinctura Composita.
7. Sediaan tingtura umumnya dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi.
8. Contoh-contoh sediaan tingtura, diantaranya tingtura kina, tingtura ipeka, tingtura gambir,
tingtura poligala, tingtura stramonii, tingtura striknin, tingtura beladon, tingtura digitalis,
tingtura iodium, dan tingtura opium.

REFLEKSI
Tuliskan pemahaman kalian tentang materi “Sediaan Tingtura” dalam lembar di bawah ini
dengan mengacu pada pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Apa yang telah kalian ketahui tentang sediaan tingtura?
2. Apa yang telah kalian pelajari tentang pembagian sediaan tingtura?
3. Bagaimana cara membuat sediaan tingtura?
4. Dapatkan kalian menyebutkan contoh-contoh dari sediaan tingtura yang telah kalian pelajari?
5. Bagaimana pendapat kalian tentang materi “Sediaan Tingtura”?
6. Apa yang akan kalian lakukan setelah mempelajari tentang sediaan tingtura ini?

Sediaan Tingtura | 46
UJI KOMPETENSI BAB 3
I. Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih jawaban yang benar.
1. Tingtura adalah sediaan cair dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi yang
mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan tanaman atau senyawa
kimia merupakan pengertian dari ....
a. Sediaan ekstrak
b. Infusa
c. Sediaan tingtura
d. Sediaan galenika
e. Obat tradisional

2. Tingtura yang dibuat secara maserasi atau perkolasi adalah ....


a. Tingtura palsu
b. Tingtura keras
c. Tingtura lemah
d. Tinctura Aetherea
e. Tingtura asli

3. Berikut contoh dari tingtura palsu, kecuali ....


a. Opii Aromatica Tinctura
b. Iodii Tinctura
c. Cinnamomi Tinctura
d. Digitalis Tinctura
e. Capsici Tinctura

4. Tingtura keras merupakan tingtura yang dibuat menggunakan simplisia sebanyak ... yang
memiliki khasiat yang keras.
a. 5%
b. 10%
c. 15%
d. 20%
e. 25%

5. Contoh dari sediaan tingtura keras adalah ....


a. Cinnamomi Tinctura
b. Valerianae Tinctura
c. Opii Tinctura
d. Polygalae Tinctura
e. Myrrhae Tinctura

6. Berikut merupakan sediaan tingtura yang dibuat secara maserasi, kecuali ....
a. Strychnin Tinctura
b. Polygalae Tinctura
c. Opii Tinctura
d. Valerianae Tinctura
e. Capsici Tinctura

Sediaan Tingtura | 47
7. Belladonnae Tinctura merupakan tingtura yang mengandung senyawa bahan obat
sebanyak ....
a. 5%
b. 10%
c. 15%
d. 20%
e. 25%

8. Sediaan tingtura yang dibuat dengan penambahan asam sulfat adalah ....
a. Tinctura Aquosa
b. Tinctura Aetherea
c. Tinctura Vinosa
d. Tinctura Acida
e. Tinctura Composita

9. Vinum Rhei merupakan tingtura yang dibuat dengan cairan penyari ....
a. Eter
b. Campuran eter dengan etanol
c. Air
d. Etanol
e. Campuran anggur dengan etanol

10. Digitalis Tinctura merupakan sediaan tingtura yang dibuat dengan metode ....
a. Maserasi
b. Perkolasi
c. Infusa
d. Soxhletasi
e. Destilasi

11. Tingtura yang menggunakan cairan penyari anggur dan etanol adalah ....
a. Tinctura Aetherea
b. Tinctura Aquosa
c. Tinctura Acida
d. Tinctura Vinosa
e. Tinctura Composita

12. Rumus kimia untuk morfin adalah ....


a. C19H17NO
b. C19H17NO2
c. C17H19NO3
d. C17H19NO2
e. C11H17NO3

13. Opii Tinctura merupakan tingtura yang diperoleh dari getah buah ....
a. Digitalis purpurea
b. Papaver somniferum
c. Atropa belladonnae
d. Cinchona succirubra

Sediaan Tingtura | 48
e. Cephaelis ipecacuanha

14. Digitalis Tinctura merupakan tingtura yang diperoleh dari tanaman Digitalis purpurea
bagian ....
a. Bunga
b. Akar
c. Batang
d. Buah
e. Daun

15. Kadar iodium yang dipersyaratkan untuk Iodii Tinctura adalah ....
a. Tidak kurang dari 1,8% dan tidak lebih dari 2,2%
b. Tidak kurang dari 2,8% dan tidak lebih dari 4,2%
c. Tidak kurang dari 2,1% dan tidak lebih dari 2,6%
d. Tidak kurang dari 3,1% dan tidak lebih dari 3,5%
e. Tidak kurang dari 3,5% dan tidak lebih dari 4,0%

16. Catechu Tinctura dibuat dengan cairan penyari etanol yang memiliki kadar ....
a. 45%
b. 60%
c. 70%
d. 75%
e. 96%

17. Kadar alkaloida yang dipersyaratkan untuk Cinchonae Tinctura adalah ....
a. Tidak kurang dari 5%
b. Tidak kurang dari 6%
c. Tidak kurang dari 6,5%
d. Tidak kurang dari 7%
e. Tidak kurang dari 7,5%

18. Sediaan tingtura yang dibuat menggunakan cairan penyari selain etanol adalah ....
a. Tingtura asli
b. Tinctura Acida
c. Tingtura lemah
d. Tinctura Composita
e. Tinctura Aetherea

19. Belladonnae Tinctura merupakan tingtura yang diperoleh dari tanaman ....
a. Digitalis purpurea
b. Papaver somniferum
c. Atropa belladonna
d. Cinchona succirubra
e. Cephaelis ipecacuanha

20. Strychnin Tinctura dibuat dengan cairan penyari etanol yang memiliki kadar ....
a. 45%
b. 60%

Sediaan Tingtura | 49
c. 70%
d. 75%
e. 96%

II. Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
1. Apa yang dimaksud dengan sediaan tingtura?
2. Jelaksan pembagian sediaan tingtura berdasarkan cairan penyari yang digunakan dalam
pembuatan sediaannya!
3. Bagaimana cara membuat sediaan tingtura iodium yang mengandung iodium sebanyak
1,9% dan natrium iodida sebanyak 2,3%?
4. Jelaskan terkait pembuatan sediaan tingtura secara maserasi!
5. Bagaimana cara penyimpanan sediaan tingtura?

Sediaan Tingtura | 50

Anda mungkin juga menyukai