Anda di halaman 1dari 30

Kelompok 4

Tinctura
Disusun oleh :
Desty Ayu I
Dina Novita U
Sabina Mutiara S
Salsadilla Azzahra
PENGERTIAN TINCTURA

 Tinctura (tingtur) adalah sediaan cair yang dibuat dengan


cara maserasi atau perkolasi dari simplisia nabati atau
hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam
pelarut yang tertera pada masing-masing monografi. Kecuali
dinyatakan lain, tingtur dibuat menggunakan 20% zat
berkhasiat dan 10% untuk zat berkhasiat keras.
PEMBAGIAN TINGTUR
Berdasarkan cara pembuatannya
1. Tinctura asli adalah tinctura yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi.

Maserasi Perkolasi

Belladonae Cinnamomi
Capsici Tinctura Myrrhae Tinctura
Tinctura Tinctura

Opii Aromaticae Opii Ipecacuanhae


Digitalis Tinctura
Tinctura
Tinctura Tinctura

Valerianae
Strychni Tinctura
Tinctura
Berdasarkan kekerasannya
1. Tinctura keras, yaitu tinctura yang dibuat menggunakan 10% simplisia yang
berkhasiat keras. Contohnya :
a. Belladonae Tinctura
b. Digitalis Tinctura
c. Opii Tinctura
d. Strychni Tinctura
e. Ipecacuanhae Tinctura
2. Tinctura lemah, yaitu tinctura yang dibuat menggunakan 20% simplisia yang
tidak berkhasiat keras. Contohnya :
a. Cinnamomi Tinctura
b. Valerianae Tinctura
c. Myrrhae Tinctura
Berdasarkan cairan penariknya
1. Tinctura aetherea, jika cairan penariknya adalah eter atau campurn eter dengan
etanol. Contohnya, Tinctura Valerianae Aetherea
2. Tinctura vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur dengan
tenaol. Contohnya, Tinctura Rhei Vinosa
3. Tinctura acida, jika kedalam etanol yang dipakai sebagai cairan penarik
ditambahkan asam sulfat. Contohnya pada pembuatan Tinctura Acida
Aromaticae
4. Tinctura aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air. Contohnya Tinctura
Rhei Aquosa
5. Tinctura composita, adalah tinctura yang didapatkan jika penarikan dilakukan
dengan cairan penarik selain etanol hal ini harus dinyatakan pada nama tingtur
tersebut, misalnya campuran simplisia. Contohnya Tinctura Chinae
Compositae
CARA PEMBUATAN TINCTURA
 Maserasi

a. Masukkan 20 bagian simplisia dengan derajat halus

enaptuangkan atau saring.


dari cahaya selama 2 hari, kemudian
dibiarkan ditempat sejuk yang terlindungi
b. Pindahkan kedalam bejana tertutup lalu
yang sesuai kedalam sebuah bejana. Tuang 75 bagian
cairan penyari, tutup, dan biarkan selama 5 hari dalam
kondisi terlindung dari cahaya sambil sering diaduk,
serkai, peras, lalu cuci ampas dengan cairan penyari
secukupnya hingga diperoleh 100 bagian.
 Perkolasi
a. Basahi 10 bagian simplisia/campuran simplisia dengan derajat halus yang
sesuai menggunakan 2,5-5 bagian cairan penyari dan biarkan selama 15 menit.
Selanjutnya, pindahkan kedalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam.
Pindahkan massa sedikit demi sedikit kedalam perkolator sambil tiap kali
ditekan secara hati-hati. Tuang cairan penyari secukupnya sampai cairan mulai
menetes dan diatas simplisia masih terdapat selapis cairan penyari, tuang
perkolator, lalu biarkan selama 24 jam.
b. Biarkan cairan menetes dengan kecepatan 1 ml/menit, tambahkan berulang-
ulang cairan penyari secukupnya sehingga selalu terdapat selapis cairan
penyari diatas simplisia hingga diperoleh 80 bagian perkolat.
c. Peras massa, lalu campurkan cairan kedalam perkolat. Tambahkan cairan
penyari secukupnya hingga diperoleh 100 bagian. Pindahkan kedalam bejana,
tutup, dan biarkan selama 2 hari ditempat sejuk yang terlindungi dari cahaya.
Selanjutnya dilakukan enaptuang atau disaring.
PENYIMPANAN & PERSYARATAN
TINCTURA
• Penyimpanan
Agar mutunya tetap terjaga dengan baik, tinctura disimpan didalam wadah tertutup rapat
pada tempat yang sejuk dan terlindungi dari cahaya.
• Persyaratan

Sediaan tinctura harus jernih

Sediaan tinctura pada umumnya digunakan cairan penyari etanol 70%

Untuk bahan dasar yg mengandung harsa/damar harus digunakan cairan penyari etanol 90%
Contoh Sediaan Tinctura
 Beberapa contoh sediaan tincture yang
umum dikenal di Indonesia dan cara
pembuatannya disajikan pada table di bawah
ini.
 Tingtur Kina
 Cara pembuatannya : perkolasi 20 bagian
kulit kina yang diserbukkan agar kasar
(22/60) dengan etanol 70% hingga diperoleh
100 bagian tingtur. Tetapkanlah kadar
alkaloida. Jika perlu, encerkan dengan etanol
70% hingga memenuhi syarat.
 Contoh sediaan tincture kina :
 Tingtur Ipeka :
 Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk
( 18/34) akar ipeka dengan etanol encer
hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

 Contoh sediaan tingtur ipeka :
 3. Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)
 Cara pembuatan :
 maserasi 200 g gambir yang telah
diremukkan dengan 50 g kulit kayu manis
yang telah dimemarkan dengan 1000 ml
etanol 45%, biarkan selama 7 hari, serkai,
jernihkan dengan penyaringan.
 Contoh sediaan tingtur gambir :

 4. Tingtur Poligala (Polygalae Tinctura)
 Cara pembuatan :
 maserasi 20 bagian irisan halus herba
poligala dengan etanol 60% secukupnya
hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
 Contoh sediaan tincture poliga :

 5. Tingtur Ratania (Ratanhiae Tictura)
 Cara pembuatan :
 maserasi 20 bagian serbuk (6/8) akar ratania
dengan etanol 60% secukupnya hingga
diperoleh 100 bagian tingtur.
 Contoh sediaan tingtur ratania :
 6. Tingtur Stramonii (Stramonii Tinctura)
 Cara pembuatan :
 perkolasi 10 bagian serbuk (8/24) herba
Stramonium dengan etanol 70% hingga
diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar
alkaloida, jika perlu encerkan dengan etanol
70%, hingga memenuhi persyaratan kadar,
biarkan selama tidak kurang dari 24 jam,
saring.
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat,
terlindung dari cahaya, ditempat sejuk. Tidak
 Contoh sediaan stramonii :
 7. Tingtur Strichni (Strychni Tinctura)
 Cara pembuatan :
 perkolasi 10 bagian serbuk (24/34) biji
sttrichni yang telah dihilangkan lemaknya
dengan eter minyak tanah, yang
menggunakan pelarut penyari etanol 70%
hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan
kadar strichninya, jika perlu dengan etanol
70% secukupnya hingga memenuhi
persyaratan kadar.
 Contoh sediaan strichnii :
 8. Tingtur Kemenyan (Benzoes Tinctura)
 Cara pembuatan :
 Larutkan 20 bagian serbuk (6/8) dalam 100
bagian etanol 90%, saring.
 Contoh sediaan tingtur kemenyan :
 9. Tingtur Lobelia (Lobeliae Tinctura)
 Cara pembuatan :
 perkolasi 10 bagian serbuk (6/34) herba
lobelia dengan etanol 70% secukupnya,
hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
 Contoh sediaan tingturlobelia :
 18. Tingtur Opium Wangi (Opii Tinctura
Aromatica)
 Cara pembuatan :
 maserasi campuran 1 bagian kulit kayu manis
serbuk (22/60) cengkeh dan 12 bagian
serbuk opium dengan campuran etanol 90%
dan air volume sama banyak hingga
diperoleh 100 bagian tingtur.
 Contoh sediaan opium wangi :

Anda mungkin juga menyukai