Anda di halaman 1dari 10

Nama : Siti Rahayu

No Absen : 11

NPM : 08160100012

Kelas :1B Ekstensi Keperawatan

Judul Oleum : Oleum Chenopodii

1. Asal Tanaman ( nama ilmiah dan kelas klasifikasinya)

Asal Tanaman : Amerika / United States

Kingdom (dunia kerajaan) : Plantae ( Tumbuhan )

Sub Kingdom : Tracheobionta(Tumbuhan berpembuluh )

Super divisi : Spermatophyta ( Menghasilkan biji )

Divisio ( pembagian ) : Magnoliophyta ( Tumbuhan berbunga )

Classis ( Kelas ) : Magnoliopsida ( berkeping dua / dikotil )

Sub Kelas : Hamamelidae

Ordo ( Bangsa ) : Caryophyllales

Familia ( Suku ) : Chenopodiaceae

Genus ( Marga ) : Chenopodium

Species ( Jenis ) : Chenopodium ambrosioides L

2. Nama daerah dan nama asing tanaman

Indonesia : Ketimil Gayo, Senopodi

Inggris : Mexican tea, Spanish tea, Americ


Pilipina : Alpasotis

Cina : Tu jing jie

3. Deskripsi tanaman / Ciri tanaman serta penyebaran / daerah


tumbuhnya, beserta gambar.

Ciri- ciri tanaman

Batang

Karena batangnya lemah, dan mudah rebah serta cepat melar, maka
herba ini cocok sekali untuk di tanam di dalam pot, Herba tegak
bercabang banyak ini tingginya ± 80 cm.

Daun

Daun bawahnya berbentuk lanset berwarna hijau dengan tepi bergerigi


tak teratur. Daun atasnya di sela – sela semakin menyempit dan bertepi
rata.

Bunga

Bunganya kecil tampak seperti bintil – bintil membentuk mayang dengan


bangun seperti kerucut.

Buah dan Biji

Buahnya keras, warna, dan bentuknya serupa dengan bunganya.

Daerah tumbuhnya

Tanaman ini banyak di jumpai di daerah dengan ketinggian 1.000 – 1.500


di atas permukaan laut. Di Indonesia, china, inggria, filipina, amerika.
Gambar chenopodii

4.
Jenis

Simplicia ( bagian tanaman yang di gunakan, sertakan gambar

Simplicia yg di gunakan adalah : Daun segar dari tanaman Chenopodium


ambrosieides L
5. Cara Pemanenan tanaman untuk minyak atsiri.

Cara pemanenan tanaman untuk minyak atsiri Chenopodium adalah siap


panen ketika daun jatuh, meninggalkan hanya seedheads kering. Benih
dapat dengan mudah dilucuti ke atas dari batang dengan sarung tangan.
Chenopodium menolak salju ringan terutama jika tanah kering. Selama
jatuh tempo benih melewati tahap hijau, es akan menyebabkan
kerusakan kecil dan panen bisa dilakukan satu atau dua hari kemudian.
Ekstrim cuaca panas dan malam yang hangat menghambat buah set. Hal
ini penting untuk memperhatikan cuaca saat chenopodium siap untuk
dipanen. jika hujan biji kering dapat berkecambah, kemudian harus
benar-benar kering sebelum disimpan.

Benih akan sering matang beberapa minggu sebelum itu, biasanya


setelah sekitar tiga bulan.Cara terbaik untuk menentukan apakah biji
dipanen adalah dengan lembut tapi cepat kocok atau menggosok kepala
bunga antara tangan Anda dan melihat apakah benih jatuh mudah.
(Banyak burung kecil dapat memberikan petunjuk kapan untuk memulai
melakukan hal ini.) Cara mudah untuk mengumpulkan biji masak, dalam
cuaca kering, menekuk tanaman lebih ember dan menggosok seedheads
antara tangan Anda. sendiri metode perontokan disukai untuk
menggosok flowerheads melalui pemeriksaan ke gerobak dan kemudian
menghembuskan sekam halus menggunakan kompresor udara.
Pemotongan dan menggantung tanaman kering di dalam ruangan tidak
bekerja dengan baik: tanaman menjadi sangat berbulu dan sulit untuk
memisahkanbijidarisekam.
Waktu terbaik untuk panen komersial dalam cuaca kering tiga sampai
tujuh hari setelah pertama frost-kondisi tidak mudah bertemu di banyak
tempat. Kebanyakan saat ini varietas yang tersedia mempertahankan
terlalu tinggi kadar air akan dipanen secara mekanis sebelum embun
beku.

6. Proses pembuatan minyak atsirinya.

Dengan destilasi Uap air . ( Journal of Essential Oil Bearing Plants) .

Timbang sampel minyak atsiri berupa daun Chenopodii sebanyak 500


gram. Isi ketel dengan air dan sampel tidak menyentuh. Masukkan
sampel daun chenopodii ke dalam ketel yang di beri sekat antara air dan
sampel. Rangkai alat destilasi bersama dengan clavengger dan kondensor.
Periksa jangan sampai ada kebocoran pada alat yang di gunakan. Alirkan
air pendingin ke dalam kondensor , hidupkan pemanas.

Karena adanya panas, maka air akan mendidih lalu menguap. Uap air
akan naik keatas membawa komponen minyak yang terdapat pada
sampel. Pada kondensor terjadi perubahan fase dari gas menjadi cair.
Lalu air dan minyak tersebut akan tertampung di clavengger, air dan
minyak akan memisah di karenakan perbedaan densitas atau berat jenis
lebih kecil bila di bandingkan dengan air. Sehingga minyak di atas air.
Proses destilasi ini dilakukan kurang lebih 5 jam. Setelah itu air dan
minyak di dinginkan serta di pisahkan. Minyak yang telah di dapat , di
ukur massa dengan menggunakan neraca analitik, lalu hitung massa jenis
minyak atsiri dan hitung rendeman minyak atsiri. Simpan produk di dalam
botol kaca.

7. Deskripsi / pemerian minyak atsirinya

Minyak esensial diperoleh dengan destilasi air dari Chenopodium


ambrosioides L. dibudidayakan di Iran. Kandungan minyak 1,9% (w / w)
berdasarkan berat kering. Minyak dianalisa dengan GC kapiler dan GC /
MS. Dua puluh satu komponen diidentifikasi. Cis -ascaridol merupakan
43.40% dari minyak. Komponen utama lainnya adalah α-terpinene
(15,90%), kamper (12,40%), trans -ascaridol (6.38%), p-cymene (5,60%),
pinocarvone (4,63%), α-pinene (3,57%) dan geraniol ( 2.10%). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kandungan diterima dan komposisi
minyak adalah mungkin jika, itu dibudidayakan dalam kondisi iklim Iran.

Minyak Menguap Oksida

Senyawa oksida adalah askaridol yang merupakan dioksida dari semen,


yang merupakan isi aktif dari oleum chenopodii.Simplisia minyak
menguap yang mengandung Fenol: Chenopodii ambrosioidis Herba
Tanaman asal : Chenopodium ambrosioides L

Suku : Chenopodiaceae

Kegunaan : Sebagai obat cacing terutama untuk cacing gelang dan cacing
pita, kaumarin dan lakton, dari asam coumarinat terdapat banyak dalam
suku leguminosae.

8. Kandungan kimia minyak atsiri

Chenopodium ambrosioides merupakan minyak atsiri oksida. Senyawa


yang terkandung adalah askaridol 60 – 80%.

9. Nama lain minyak atsiri dan penggolongan minyak atsirinya


( berdasarkan komponen kimia )
Nama minyak atsirinya : Peroksida- Chenopodium ( minyak Osida)

Golongan : Oxygenated hydrocarbon.

10. Khasiat / efek farmakologi minyak atsiri dan cara penggunaan ( 5 dan
cantumkan sumber ), cantumkan daftar referensi / pustakanya.

Khasiat :

1). Untuk mengobati penyakit cacing tambang, cacing pita.

2). Anti inflamasi.

3). Antioxidan.

4). Anti tumor.

5). Antimicrobial.

Cara penggunaan :

 Ambil pucuk tanaman beserta bunga dari buahnya.

 Tumbuk halus

 Tuangkan air panas segelas kemudian diminum.

 Untuk anak-anak di bawah umur 7 tahun cukup dengan 3 pucuk


saja, dan supaya anak tersebut mau minum ramuan ini, bisa di
tambahkan korigen bau, misalnya vanili, dan korigen rasa misalnya
madu.

Untuk orang dewasa 5 pucuk tanaman.

Daftar Referensi

Situs tanaman obat indonesia


Castellanos, J. R. G. (2008). Epazote (Chenopodium ambrosioides). Revisión a
sus características morfológicas, actividad farmacológica, y biogénesis de
su principal principio activo, ascaridol. Bol. Latinoam. Caribe Plantas Med.
Aromáticas. 7, 3–9.

Cysne, D. N., Fortes, T. S., Reis, A. S., de Paulo Ribeiro, B., Dos Santos Ferreira,
A., do Amaral, F. M., et al. (2016). Antimalarial potential of leaves of
Chenopodium ambrosioides L. Parasitol. Res. 115, 4327–4334. doi:
10.1007/s00436-016-5216-x

Ibironke, G. F., and Ajiboye, K. I. (2007). Studies on the anti-inflammatory and


analgesic properties of Chenopodium ambrosioides leaf extract in rats. Int. J.
Pharmacol. 3, 111–115. doi: 10.3923/ijp.2007.111.115
Castellanos, J. R. G. (2008). Epazote (Chenopodium ambrosioides). Revisión a sus
características morfológicas, actividad farmacológica, y biogénesis de su principal principio
activo, ascaridol. Bol. Latinoam. Caribe Plantas Med. Aromáticas. 7, 3–9.

Cysne, D. N., Fortes, T. S., Reis, A. S., de Paulo Ribeiro, B., Dos Santos Ferreira, A., do Amaral,
F. M., et al. (2016). Antimalarial potential of leaves of Chenopodium ambrosioides L.
Parasitol. Res. 115, 4327–4334. doi: 10.1007/s00436-016-5216-x

Ibironke, G. F., and Ajiboye, K. I. (2007). Studies on the anti-inflammatory and analgesic
properties of Chenopodium ambrosioides leaf extract in rats. Int. J. Pharmacol. 3, 111–115.
doi: 10.3923/ijp.2007.111.115

Kumar, R., Mishra, A. K., Dubey, N. K., and Tripathi, Y. B. (2007). Evaluation of
Chenopodium ambrosioides oil as a potential source of antifungal, antiaflatoxigenic and
antioxidant activity. Int. J. Food Microbiol. 115, 159–164. doi:
10.1016/j.ijfoodmicro.2006.10.017

Anda mungkin juga menyukai