Anda di halaman 1dari 10

Tinctura

tugas 2
Anggota Kelompok
Muhammad Al Ghifary (23011124)
Ananda Athiyah Naswa (23011134)
Suci Olivia Putri (23011135)
defenisi tinctura
Tinctura adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau perkolasi simplisia
nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan senyawa kimia dalam pelarut yang tertera
pada masing-masing monografi (Dirjen POM, 1979)

Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, tingtura adalah larutan yang mengandung etanol
atau hidroalkohol yang dibuat dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia. Jumlah obat dalam
tingtura yang berbeda tidak selalu seragam, tetapi bervariasi sesuai dengan masing-masing
standar yang telah ditetapkan. Secara tradisional, tingtura dari tumbuhan berkhasiat obat
menunjukkan aktivitas 10 gram obat dalam tiap 100 ml tingtur. Potensi ditetapkan setelah
dilakukan penetapan kadar. Sebagian tingtura tumbuhan lain mengandung 20 gram bahan
tumbuhan dalam tiap 100 ml tingtur (Djoko Hargono, 1986).
metode pembuatan
1. perkolasi
Perkolasi adalah suatu cara penarikan memakai alat yang di sebut percolator,yang simplisianya terendam dalam cairan penyari dimana zat-zatnya terlarut dan
larutan tersebut akan menetes secara beraturan keluar sampai memenuhi syarat-syarat yang di tetapkan dalam Farmakope.
Kecuali di nyatakan lain, perkolasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Sepuluh bagian simplisia atau campuran simplisia dengan derazat halus yang cocok di
basahi dengan 2,5-5 bagian cairan penyari, dimasukan ke dalam bejana tertutup sekurang-kurangnya 3 jam
Masa dipidahkan sedikit demi sedikit ke dalam percolator sambil tiap kali di tekan dengan hati-hati di tuangi cairan penyari secukupnya
sampai cairan mulai menetes dan diatas simplisia masih terdapat cairan penyari, tutup perkolator, dan di biarkan selama 24 jam.
Cairan di biarkan menetes dengan kecepatan 1 ml per menit, cairan penyari ditambahkan berulang-ulang secukupnya sehingga selalu
terdapat selapis cairan penyari secukupnya di atas simplisia, hingga di peroleh 80 bagian perkolat. Masa diperas,campurkan cairan
perasan ke dalam perkolat, cairan penyari di tambahkan secukupnya
hingga di peroleh perkolat 100 bagian.Perkolat di pindahkan ke dalam bejana, ditutup dan di biarkan selama dua hari di tempat yang
sejuk dan terlindung dari cahaya.
tuangkan atau saring.
Sediaan tingtur harus jernih, untuk bahan dasar yang mengandung harsa digunakan cairan penyari etanol 90% dan pada umumnya
cairan penyari adalah etanol 70%.
Tingtur yang mengandung harsa / damar adalah Mira Tinctura, Asaefoetida Tinctura, Capsici Tinctura, Tingtur Menyan.
Jika dalam monografi tertera penetapan kadar, setelah diperoleh 80 bagian perkolat, tetapkan kadarnya. Atur kadar hingga memenuhi
syarat, jika perlu encerkan dengan cairan penyari secukupnya.

Penyimpanan:
Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat sejuk
2. meserasi
Adalah cara penarikan sari dari simplisia dengan merendam simplisia tersebut
dalam cairan penyari pada suhu biasanya 15-25° C. Maserasi juga merupakan proses
pendahuluan untuk pembuatan secara perkolasi.
Kecuali di nyatakan lain maserasi dilakukan dengan cara sebagai berikut:
sepuluh bagian simplisia atau campuran simplisia denggan derazat halus yang cocok di
masukan ke dalam sebuah bejana,lalu di tuangi 75 bagian cairan penyari, di tutup dan
di biarkan selama lima hari terlindung cahaya dam sambil sering di aduk.setelah lima
hari cairan tersebut di serkai, diperas,dicuci ampasnya dengan cairan penyari secukupnya
hingga di peroleh 100 bagian. Lalu maserat dipindah ke dalam bejana yang tertutup dan di
biarkan di tempat sejuk,terlindung dari cahaya selama dua hari,Dengan demikian maserat
sudah bisa di saring.
Kemudian maserat di suling atau di uapkan pada tekanan rendah dalam suhu tidah lebih dari
50° C hingga konsistensi yang di kehendaki. Maserat yang di buat di maserasi dengan air
segera di panasi pada suhu 90° C,
Untuk mengendapkan putih telur, agar sediaan dapat tahan lama.
PEMBAGIAN TINCTURA
1. Menurut Cara Pembuatan

• Tingtur Asli adalah tingtur yang dibuat secara maserasi atau perkolasi.
Contoh :
Tingtur yang dibuat secara maserasi
1. Opii Tinctura FI III Tingtur yang dibuat secara perkolasi, contoh
2. Valerianae Tinctura FI III 1.Belladonae Tinctura FI III
3. Capsici Tinctura FI II 2. Cinnamomi Tinctura FI III
4. Myrrhae Tinctura FI II 3. Digitalis Tinctura FI III
5. Opii Aromatica Tinctura FI III 4. Lobeliae Tinctura FI II
5. Strychnini Tinctura FI II
6. Polygalae Tinctura Ext. FI 1974
6. Ipecacuanhae Tinctura Ext. FI 1974
7. Dan lain-lain
7. Dan lain-lain

• Tingtur Tidak Asli (Palsu) Adalah tingtur yang dibuat dengan jalan
melarutkan bahan dasar atau bahan kimia dalam cairan pelarut tertentu.
Contoh :
1. Iodii Tinctura FI III
2. Secalis Cornuti Tinctura FI III
2. Menurut Kekerasan (perbandingan bahan dasar dengan cairan penyari)

• Tingtur Keras
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 10 % simplisia yang berkhasiat keras
. Contoh
1. Belladonae Tinctura FI III
2. Digitalis Tinctura FI III
3. Opii Tinctura FI III
4. Lobeliae Tinctura FI II
5. Stramonii Tinctura FI II
6. Strychnin Tinctura FI II
7. Ipecacuanhae Tinctura Ext. FI 1974

• Tingtur Lemah
Adalah tingtur yang dibuat menggunakan 20 % simplisia yang tidak berkhasiat keras.
Contoh :
1. Cinnamomi Tinctura FI III
2. Valerianae Tinctura FI III
3. Polygalae Tinctura Ext. FI 1974
4. Myrrhae Tinctura FI II
3. Berdasarkan Cairan Penariknya

a. Tingtura Aetherea, jika cairan penariknya adalah aether atau campuran


aether dengan aethanol.
Contoh : Tingtura Valerianae Aetherea.

b. Tingtura Vinosa, jika cairan yang dipakai adalah campuran anggur dengan
aethanol.
Contoh : Tinctura Rhei Vinosa (Vinum Rhei).

c. Tinctura Acida, jika ke dalam aethanol yang dipakai sebagai cairan penarik
ditambahkan suatu asam sulfat.
Contoh : pada pembuatan Tinctura Acida Aromatica.

d. Tinctura Aquosa, jika sebagai cairan penarik dipakai air


contoh : Tinctura Rhei Aquosa.

e. Tinctura Composita, adalah tingtur yang didapatkan dari jika penarikan


dilakukan dengan cairan penarik selain aethanol hal ini harus dinyatakan
pada nama tingtur tersebut, misalnya campuran simplisia
contoh : Tinctura Chinae Composita.
contoh sediaan tinctura
1. Tingtur Kina (Chinae Tinctura)
Cara pembuatan : perkolasi 20 bagian kulit kina yang diserbuk agak kasar (22/60)
dengan etanol 70 % hingga diperoleh 100 bagian tingtur. Tetapkan kadar alkaloida, jika perlu
encerkan dengan etanol 70% hingga memenuhi syarat.

2. Tingtur Ipeka (Ipecacuanhae Tinctura)


Cara pembuatan : perkolasi 10 bagian serbuk (18/34) akar ipeka dengan etanol encer, hingga
diperoleh 100 bagian tingtur.

3. Tingtur Gambir (Catechu Tinctura)


Cara pembuatan : maserasi 200 g gambir yang telah diremukkan dengan 50 g kulit kayu manis
yang telah dimemarkan dengan 1000 ml etanol 45%, biarkan selama 7 hari, serkai, jernihkan
dengan penyaringan.

4. Tingtur Poligala (Polygalae Tinctura)


Cara pembuatan : maserasi 20 bagian irisan halus herba poligala dengan etanol 60%
secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.

5. Tingtur Ratania (Ratanhiae Tinctura)


Cara pembuatan : maserasi 20 bagian serbuk (6/8) akar ratania dengan etanol 60%
secukupnya hingga diperoleh 100 bagian tingtur.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai