Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM BIOKIMIA

PERCOBAAN V
KINETIKA ENZIM

Nama : Dika Khayatulisma


NIM : 2000023132
Kelas/Golongan/Kelompok : 3B/2/5
Hari, Tanggal Pratikum : Jumat, 26 November 2021
Dosen : Apt.Warsi M.Sc.

PernyataanKeaslian :
Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa laporan yang saya buat
adalah hasil karya sendiridan atau tidak memanipulasi data. Jika terbukti ada
bagian yang merupakan menirukarya orang lain atau memanipulasi data, maka
saya siap menerima sanksi yang semestinya.
Yang menyatakan,

LABORATORIUM BIOKIMIA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2022
PERCOBAAN V

KINETIKA ENZIM
I. Tujuan
- Mahasiswa mampu mempelajari aktivitas enzim dalam bioaktifasiya
terhadap senyawa bioaktif.
- Mahasiswa mampu mempelajari pengaruh konsentrasi substrat
terhadap aktivitas enzim (tripsin)
II. Dasar Teori
Enzim adalah suatu katalis biologis yang dapat mempercepat
terjadinya keseimbangan suatu reaksi kimia.Bisa pula dikatakan enzim sebagai
protein dengan sifat katalitik,dimana sifat katalitiknya jauh lebih besar
daripada katalis sintesis yang dibuat secara kimia oleh manusia.Enzim juga
memiliki spesifitas tinggi terhadap substrat,atau dengan kata lain hanya mau
mengkatalis reaksi tertentu dengan substrat tertentu saja.Kelebihan enzim
sebagai pengkatalis adalah dapat mempercepat reaksi kimia spesifik tanpa
pembentukan produk samping.Umumnya enzim punya berat molekul jauh
lebih besar daripada substrat yang dikatalisnya(Winarno,2006).
Enzim dibagi mejadi 2 macam berdasarkan komposisinya,yaitu enzim
sederhana dan enzim kompleks.Enzim kompleks dikenal sebagai haloenzim
yang terdiri dari komponen protein kompleks .Enzim kompeks dikenal sebagai
haloenzim yang terdiri dari komponen protein dan moleku organik kecil
lainnya.Kompoen protein disebut dengan apoenzi dan molekul organik kecil
lainnya(non enzim )dikenal sebagai koenzim ,Meskipun merupakan
katalisator ,enzim tidak selalu dapat mengkatalisis substrat.Misalnya ADH
selalu mengkatalisa reaksi oksidasi-reduksi tetapi memecahkan nomor dari
alkohol yang berbeda dari metanol menjai butanol.(Birch,2003)
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim antara lain adalah
suhu,pH,Sinar radiasi X,Uv, α, β, γ .Disamping itu kecepatan enzimatik
dipengaruhi pula oleh konsentrasi enzim maupun substratnya.
- Suhu(Temperatur)

Karena reaksi kimia dapat dipengaruhi oleh suhu,maka reaksi yang


menggunakan katalis enzim dapat dipengaruhi oleh suhu,pada suhu
rendah reaksi kimia berlangsung lambat,sedangkan pada suhu yang
lebih tinggi reaksi berlangsung lebih cepat,karena enzim adalah protein
maka kenaikan suhu dapat menyebabkan terjadinya
posesdenaturasi,hal ini menyebabkan bagian aktif enzim akan
terganggu dan konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan
kecepatan reaksi akan menurun.Energi panas dapat meningkatkan
energi kinetik dari enzim ke titik yang mana kelebihan energi
pelindung untuk dapat menganggu interaksi non kovalen yang
berfungsi mengatur struktur tiga dimensi dari enzim.Cincin polipeptida
kemudian mulai terbuka atau terdenaturasi,yang disertai dengan
pengurangan kecepatan dari aktivitas katalis.Pada umumnya enzim
akan bekerja baik pada suhu optimum,yaitu antara 30℃ − 40℃
- Derajat Keasaman (pH)

Perubahan pH dapat mempengaruhi perubahan asam amino kunci pada


sisi aktif enzim,sehingga menghalagi sisi aktif bergabung dengan
substratnya.Setiap enzim dapat bekerja dengan baik pada pH optimum
yang masing masing nya berbeda,Contohnya enzim amilase bekerja
baik pada pH 7,5 (agak basa),sedangkan pepsin bekerja pada pH (asam
kuat/sangat asam).Seperti Protein pada umumnya,struktur ion protein
enzim tergantung pada pH lingkungannya.Enzim dapat berbentuk ion
positif,ion negatif atau ion bermuatan ganda,dengan demikian
perubahan pH lingkungan akan berpengaruh terhadap efektivitas
bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim substrat.
- Konsistensi Enzim
Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi enzim makin tinggi
pula kecepatan reaksi,dengan kata lain konsentrasi enzim berbanding
lurus dengan kecepatan reaksi.
- Konsentrasi Substrat

Hasil eksperimen menunjukkan bahwa dengan konsentrasi enzim yang


tetap,maka pertambahan konsentrasi substrat akan menaikkan
kecepatan reaksi.Untuk dapat menjadi kompleks enzim
substrat,diperlukan adanya kontak antara enzim dengan substratnya
pada bagian aktif dan hanya mampu menampung sediki substrat.Bila
konsentrasi substrat diperbesar,makin banyak substrat yang dapat
berhubungan dengan enzim pada bagian aktif tersebut.Dengan
demikian kosentrasi substrat makin besar dan menyebabkan kecepatan
reaksi maki besar.
- Waktu
Waktu kontak/reaksi antar enzim dan substrat menemukan efektivitas
kerja enzim,semakin lama waktu reaksi maka kerja enzim juga kan
semakin optimal.
- Konsentrasi ion hidrogen
Kecepatan dari hampir semua reaksi enzim yang terkatalis
menunjukkan ketergantungan yang signifikan dari konsentrasi ion
hydrogen.Kebanyakan enzim intraseluler menunjukkan aktivitas
optimal pada nilai pH 5 dan 9.Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion
H menunjukkan keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang
tinggi dan rendah serta efek pada enzim,substrat,atau keduannya.
- Ion Logam
Ion -ion logam yang menjalankan peranan katalitik dan struktural pada
lebih seperempat dari semua enzim yang dikenal dapat pula mengisi
peranan pengatur,khususnya bagi reaksi dimana ATP merupakan
substrat,Jika kompleks ATP ion merupakan substrat,maka aktifitas
maksimal secara khas akan terlibat pada rasio molar ATP terhadap
logam disekitar satu.
III. Metode Kerja

A. Alat & Bahan

Bahan Alat
1. Larutan 20% Asam Trikloasetat (TCA) 1. Tabung Reaksi & Rak Tabung
2. Larutan 1% (b/v) Kasein 2. Pipet Tetes
3. Larutan 0.1 M Buffer Fosfat (pH : 8.0) 3. Pipet Volume & Pipet Ukur
4. Larutan Tripsin 4. Glass Stirrer
5. Larutan 0.5 M NaOH 5. Sentrifuge
6. Larutan 0.5 M HCl 6. Tabung Sentrifuge
7. Reagen Follin Ciocalteu 7. Spektrofotometer

B. CARA KERJA
a. Pre-inkubasi larutan kasein

Panaskan larutan 1% kasein


Angkat dan diamkan dalam
60,0 ml selama 5 menit pada
suhu ruangan.
suhu 38℃

b. Pre -inkubasi tripsin

Panaskan larutan 1Tripsin 35,0


Angkat dan diamkan dalam
ml selama 5 menit,pada suhu
suhu ruangan.
38℃
c. Siapkan 20 tabung reaksi,8 tabung untuk perlakuan (t20),8 tabung
untuk kontrol(t0) dan 4 tabung sebagai blanko
d. bung sebagai blanko.

Tabung ke Kasein 1% Buffer Fosfat Lat.Enzim


1. a. t 20 2,0 ml 3,0 ml 2,0 ml
b. t 0 2,0 ml 3,0 ml 2,0 ml
c.Blanko Aquadest 2 ml 3,0 ml Aquadest 2 ml
2. a. t 20 3,0 ml 2,0 ml 2,0 ml
b. t 0 3,0 ml 2,0 ml 2,0 ml
c.Blanko Aquadest 3 ml 2,0 ml Aquades 2 ml
3. a. t 20 4,0 ml 1,0 ml 2,0 ml
b. t 0 4,0 ml 1,0 ml 2,0 ml
c.Blanko Aquadest 4 ml 1,0 ml Aquades 2 ml
4. a. t 20 5,0 ml 0 ml 2,0 ml
b. t 0 5,0 ml 0 ml 2,0 ml
c.Blanko Aquadest 5 ml 0 ml Aquades 2 ml

V. Rancangan Analisis
Kadar kasein (ml) = dikonvensi ke % dengan rumus : V1 X N1 = V2 X N2 :
a. Kadar kasein 2 ml
V1 X N1 = V2 X N2
2ml x 1% = 10ml X N2
N2 = 0,2%
b. Kadar kasein 3ml
V1 X N1 = V2 X N2
3 ml x 1% = 10 ml X N2
N2 = 0,3%
c. Kadar kasein 4 ml
V1 X N1 = V2 X N2
4 ml x 1% = 10ml x N2
N2 = 0,4%
d. Kadar kasein 5 ml
V1 X N1 = V2 X N2
5 ml x 1% = 10 ml X N2
N2 = 0,5%
VI. HASIL DAN PERHITUNGAN KINETIKA ENZIM
A. Data Absorbansi
Aktivitas enzim (waktu inkubasi 20 menit) berdasarkan data
Tabung Jumlah Absorbansi t20 Absorbansi t0
ke Kasein (mL) Rep 1 Rep 2 Rerata Rep 1 Rep 2 Rerata
1 2 0,368 0,359 0,3638 0,020 0,022 0,021
2 3 0,475 0,479 0,477 0,021 0,023 0,022
3 4 0,559 0,561 0,56 0,022 0,021 0,0215
4 5 0,665 0,671 0,668 0,023 0,022 0,0225

���������� ���−���������� ��
Aktivitas enzim ( v ) = �����

a. Aktivitas enzim ( v) tabung 1


�,���−�,���
- Replikasi 1 = ��
= 0,0174

�,��� −�,���
- Replikasi 2 = ��
= 0,01685

�,����+�,�����
- Rata – rata = �
= 0,0171

b. Aktivitas enzim ( v) tabung 2


�,���−�,���
- Replikasi 1 = ��
= 0,0227

�,���−�,���
- Replikasi 2 = ��
= 0,0228

�,����+�,����
- Rata - rata = �
= 0,027

c. Aktivitas enzim ( v ) tabung 3


�,���−�,���
- Replikasi 1 = ��
= 0,02685

�,���−�,���
- Replikasi 2 = ��
= 0,027

�,�����+�,���
- Rata – rata = �
= 0,0696
d. Aktivitas enzim ( v ) tabung 4

�,���−�,���
- Replikasi 1 = ��
= 0,0321
�,���−�,���
- Replikasi 2 = ��
= 0,0323

�,����+�,�����
- Rata – rata = �
= 0,0322

B. Perhitungan Kadar Kasein


kadar kasein dalam satuan %, kasein yang digunakan untuk percobaan 1 % :

Jumlah Kasein (mL) %


2 V1. N1 = V2.N2
2 x 1 % = 10 mL x N2
2 % = 10. N2
N2 = 0,2 %
3 V1. N1 = V2.N2
3 x 1 % = 10 mL x N2
3 % = 10. N2
N2 = 0,3 %
4 V1. N1 = V2.N2
4 x 1 % = 10 mL x N2
4 % = 10. N2
N2 = 0,4 %
5 V1. N1 = V2.N2
5 x 1 % = 10 mL x N2
5 % = 10. N2
N2 = 0,5 %
C. Tabel Data Persamaan Regresi Linier
a. Persamaan regresi linier (Persamaan Michaelis-Menten) hubungan 1/[S]
versus 1/Vo berdasarkan format tabel :
1 1 1 �� 1 1

vs �� ��
= ( ����� ) [ � ] + �����

y = bx + a
1/kadar vs 1/ Vo

a = 14,039

b = 8,953

r = 0,997
1 1
Diperoleh LR = �� = 8, 953 �
+ 14, 039

y = bx + a

y = 8,953 x + 14,039

b. Nilai Vmaks
1/Vmax = a
1/Vmax 14,039
Vmax = 1/ 14,039
Vmax = 0,071 mg/ ml menit
c. Nilai KM
KM / Vmax = b
KM/0,071 = 8,953
KM = 0,635

Sumbu X Sumbu Y

Kadar Kasein Kadar (%) Aktivitas Enzim


(mL) (V0)
2 0,2 % 5% 0,0171 58,479

3 0,3% 3,3 % 0,0227 44,052

4 0,4 % 2,5% 0,0269 37,174

5 0,5 % 2% 0,0322 31,065


D. Grafik hubungan konsentrasi substrat (X) versus aktivitas enzim (Y)

VII. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini dilakukan uji untuk mengetahui kinetika reaksi
enzim yang berkaitan dengan substrat. Enzim yang digunakan untuk
percobaan ini adalah enzim tripsin sedangkan substrat yang digunakan yaitu
kasein 1%. Enzim tripsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi bentuk
yang lebih sederhana seperti pepton dan asam amino yang dihasilkan oleh
kelenjar pankreas dan dialirkan ke usus 12 jari. Sedangkan kasein merupakan
golongan protein mengandung beragam asam amino yang diperlukan. Dengan
adanya enzim tripsin kasein akan diubah menjadi asam amino.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu pre-inkubasi larutan kasein 1%


dan tripsin. Pada tahap ini, dilakukan dengan mengambil 60 mL larutan kasein
1% dengan gelas ukur 100 mL dan di masukkan kedalam Erlenmeyer pertama.
Kemudian mengambil 35 mL larutan trisin dengan gelas ukur 50 mL dan
dimasukkkan ke dalam Erlenmeyer kedua. Setelah itu, kedua larutan
dimasukkan ke dalam incubator dengan suhu 38°C selama 5 menit. Setelah 5
menit ambil larutan kasein dari inkubator dan didiamkan pada suhu kamar.

Langkah kedua yaitu penyiapan tabung reaksi Tabung reaksi yang


harus disiapkan untuk praktikum kali ini adalah 20 tabung dengan pembagian :
 Tabung 1- 4 untuk replikasi 1 pada kelompok perlakuan t20
 Tabung 5-8 untuk replikasi 2 pada kelompok perlakuan t20
 Tabung 9-12 untuk replikasi 1 pada kelompok kontrol t0
 Tabung 13-16 untuk replikasi 2 pada kelompok kontrol t0
 Tabung 17-20 digunakan untuk larutan blanko
Terdapat 2 jenis kelompok berbeda yang akan dicari data absorbansinya yaitu
kelompok perlakuan t20 dan kelompok kontrol (t20 )
Untuk pengujian kelompok perlakuan t20, dilakukan dengan mengisi
 tabung 1 dan 5 2,0 mL larutan kasein + 3,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2 mL
larutan enzim.
 Tabung 2 dan 6 3,0 mL larutan kasein + 2,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim.
 Tabung 3 dan 7 4,0 mL larutan kasein + 1,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim.
 Tabung 4 dan 8 5,0 mL larutan kasein + 0,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim.
Untuk pengujian kelompok control t0, dilakukan dengan mengisi
 tabung 9 dan 13 2,0 mL larutan kasein + 3,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim+ 3 mL TCA 20 %
 Tabung 10 dan 14 3,0 mL larutan kasein + 2,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim + 3 mL TCA 20 %
 Tabung 11 dan 15 4,0 mL larutan kasein + 1,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim + 3 mL TCA 20 %
 Tabung 12 dan 16 5,0 mL larutan kasein + 0,0 mL buffer fosfat 0,1 N + 2
mL larutan enzim + 3 mL TCA 20 %
TCA pada kelompok control t0 berguna sebagai zat yang dapat menghentikan
mekanisme pengikatan antara enzim dan substrat, serta pH optimum enzim tripsin
sekitar 7,8 – 8,7
Setelah dilakukan pengisian larutan tabung 1-16 kemudian disiapkan larutan
blanko dengan mengisi
 Tabung 17 3,0 mL aquades + 3,0 mL buffer fosfat 0,1 N pH 8
 Tabung 18 2,0 mL aquades + 2,0 mL buffer fosfat 0,1 N pH 8
 Tabung 19 1,0 mL auqades + 1,0 mL buffer fosfat 0,1 N pH 8
 Tabung 20 0,0 mL aquades + 0,0 mL buffer fosfat 0,1 N pH 8
Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu inkubasi larutan pereaksi.
Inkubasi ini dilakukan dengan memasukkan tabung 1-20 ke inkubator 38° C
selama 20 menit. Setelah 20 menit, semua tabung diambil dari inkubator
kemudian pada tabung 1- 8 ditambahkan 3 mL larutan TCA 20 %. TCA 20 %
pada kelompok perlakuan t20 disini berfungsi untuk mengentikan reaksi enzim
substrat. Kemudian tabung di rendam dalam air es selama 20 menit untuk
menyempurnakan pengendapan
Kemudian dilakukan persiapan pembacaan larutan dengan
spektrofotometer dengan mensentrifugasi semua tabung pada kecepatan 2000
rpm selama 10 menit. Hasil sentrifugasi semua tabung pada kecepatan 2000 rpm
selama 10 menit.Selanjutnya 5,0 mL supernatant dimasukkan ke labu ukur 10,0
mL dan ditambahkan 1 mL reagen folin Ciocalteu 5,0 mL serta 3 mL larutan
NaOH 0,5 M hingga tanda batas. Penambahan reagen folin ciocalteu berfungsi
sebagai senyawa yang memberi warna pada supernatant agar dapat diuji pada
spektrofotmeter. Reagen folin ciocalteu sebagai senyawa kromogenin sekaligus
senyawa yang akan mencari gugus aromatic pada enzim yang betada di
supernatant . sedangkan penambahan NaOH 0,5 M berguna untuk menetralkan
asam dari TCA 20 %. Serta pemberian buffer phosfat 0,1 N dengan pH 8
bertujuan untuk mengaktifkan kerja enzim dan mempertahankan pH karena enzim
tripsin bekerja secara optimum pada pH 8
Selanjutnya larutan didiamkan selama 10 menit kemudian dibaca
serapannya menggunakan spektrofotmeter pada ⁁ = 525 . pembacaan absorbansi
dilakukan dengan mengambil larutan blanko terlebih dahulu dan dimasukkan
kedalam kuvet dilanjutkan dengan pengukuran larutan.
Didapatkan data absorbansi pada lembar hasil praktikum , sehingga diperoleh
aktivitas enzim sebagai berikut :
���������� �20−���������� �0
Aktifitas enzim = ����� �������� ( ����� )

0,0174+0,01685
- Aktivitas enzim ( v) tabung 1 = 2
= 0,0171

0,0227+0,0228
- Aktivitas enzim ( v) tabung 2 = 2
= 0,027
0,02685+0,027
- Aktivitas enzim ( v ) tabung 3 = 2
= 0,0696

0,0321+0,03245
- Aktivitas enzim ( v ) tabung 4 = 2
= 0,0322

Kemudian didapatkan persamaan regresi linier sebagai berikut


1/[S] VS 1/Vo berdasarkan format tabel yang ada !
1 1 1 �� 1 1

vs �� ��
= ( ����� ) [ � ] + �����

y = bx + a

y = 8,953 x + 14,039

maka Vmaks = 0,071 mg/ ml. menit dan KM = 0,635

Sehingga dapat disimpulkan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim tripsin


ialah mempercepat aktivitas enzim yang dapat dilihat dengan kurva berupa garis
lurus naik dan banyaknya produk yang dihasilkan

VIII. KESIMPULAN

1. Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pH, suhu,


konsentrasi enzim, dan konsentrasi substrat
2. Semakin bertambahnya konsentrasi substrat , aktivitas enzim semakin naik
3. Pada perhitungan kadar kasein didapatkan data yaitu :

Jumlah Kasein (mL) %

2 0,2%

3 0,3%

4 0,4%

5 0,5%

4. Regresi linier yang di peroleh adalah y = y = 8,953 x + 14,039


5. Diperoleh Vmaks = 0,071 mg/ ml.menit dan KM = 0,635
IX. DAFTAR PUSTAKA

Poedjiadi, Anna . 1994 . Dasar – dasar Biokimia . Jakarta : UI Press

Poedjiadi, Anna. Da F.M. Titin Supriyanti . 2006 . Dasar – dasar Biokimia .


Jakarta:UI Press

Rohman, Abdul . 2007 . Kimia Farnasi Analisis . Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Day, R. A. & A. L. Underwood . 2002 . Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta :


Erlangga

Mangometri, R. 1993. Biokimia Jilid 1 . Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai