PENDAHULUAN
1.1
Tujuan
Membuktikan pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi enzimatik, pengaruh pH
terhadap kecepatan reaksi enzimatik, pengaruh konsentrai enzim terhadap kecepatan reaksi
enzimatik, dan pengaruh konsentrasi substrak terhadap kecepatan reaksi enzimatik.
1.2
Tinjauan Pustaka
Enzim adalah suatu katalis biologis yang dapat mempercepat terjadinya keseimbangan
suatu reaksi kimia. Bisa pula dikatakan enzim sebagai protein dengan sifat katalitik, dimana
sifat katalitiknya jauh lebih besar daripada katalis sintetis yang dibuat secara kimia oleh
manusia. Enzim juga memiliki spesifitas tinggi terhadap substrat, atau dengan kata lain hanya
mau mengkatalis reaksi tertentu dengan substrat tertentu saja. Kelebihan enzim sebagai
pengkatalis adalah dapat mempercepat reaksi kimia spesifik tanpa pembentukan produk
samping. Umumnya enzim punya berat molekul jauh lebih besar daripada substrat yang
dikatalisnya (Winarno, 2006)
Enzim adalah sebuah katalisator yang dihasilkan oleh organisme hidup yang
digunakan untuk mendukung/mempercepat reaksi kimia. Kebanyakan dari semua enzim
disusun oleh protein, kecualir iboz ym es.Riboz ym es adalah molekul dari asam nukleat yang
mengkatalisa reaksi yang terjadi pada ikatanfos fodies ter dari RNA lain. Enzim dapat
ditemukan pada setiap jaringan dan cairan tubuh (Birch, 2003). Enzim merupakan protein
yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalisis reaksi yang berlangsung
didalamnya. Fungsi khusus dari enzim adalah untuk menurunkan energi aktivasi,
mempercepat reaksi pada suhu dan tekanan yang tetap tanpa mengubah besarnya tetapan
keseimbangan sebagai pengendali reaksinya (Martoharsono, 2007).
Enzim dibagi menjadi 2 macam berdasarkan komposisinya, yaitu enzim sederhana dan
enzim kompleks. Enzim kompleks dikenal sebagai haloenzim yang terdiri dari komponen
protein dan molekul organik kecil lainnya. Komponen protein disebut dengan apoenzim dan
molekul organik kecil lainnya (non enzim) dikenal sebagai koenzim. Meskipun merupakan
katalisator, enzim tidak selalu dapat mengkatalisa substrat. Misalnya ADH selalu
mengkatalisa reaksi oksidasi-reduksi tetapi memecahkan nomor dari alkohol yang berbeda
dari metanol menjadi butanol (Birch, 2003).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim sendiri antara lain adalah suhu, pH,
radiasi sinar X, uv, , , . Di samping itu, kecepatan reaksi enzimatik dipengaruhi pula oleh
konsentrasi enzim maupun substratnya.
bagian aktif tersebut. Dengan demikian, konsentrasi kompleks enzim substrat makin besar dan
hal ini menyebabkan makin besarnya kecepatan reaksi.
1.3.5 Waktu
Waktu kontak/reaksi antar enzim dan substrat menentukan efektivitas kerja enzim.
Semakin lama waktu reaksi maka kerja enzim juga akan semakin optimum.
1.3.6 Konsentrasi ion Hidrogen
Kecepatan dari hampir semua reaksi enzim yang terkatalisis menunjukkan
ketergantungan yang signifikan dari konsentrasi ion hydrogen. Kebanyakan enzim intraseluler
menunjukkan aktivitas optimal pada nilai pH 5 dan 9. Hubungan dari aktivitas konsentrasi ion
H menunjukkan keseimbangan antara denaturasi enzim pada pH yang tinggi dan rendah serta
efek pada enzim, substrat, atau keduanya.
1.3.7 Ion logam
Ion-ion logam, yang menjalankan peranan katalitik dan structural pada lebih
seperempat dari semua enzim yang dikenal dapat pula mengisi peranan pengatur, khususnya
bagi reaksi dimana ATP merupakan substrat. Kalau kompleks ATP ion logam tersebut
merupakan substrat, aktifitas maksimal secara khas akan terlihat pada rasio molar ATP
terhadap logam di sekitar satu.
BAB III
DATA HASIL PRAKTIKUM
3.1 Tabel Pengamatan
3.1.1 Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap Kecepatan Reaksi Enzimatik
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
Dicuci seluruh alat dan bahan dengan air Seluruh alat dan bahan bersih dan steril
2.
dan aquades
Disiapkan penangas air dengan suhu Penangas air siap dan susu sudah
37C dan suhu sebanyak 60 ml pada dimasukkan ke erlenmeyer
Erlenmeyer
3.
4.
Berwarna cokelat
Berwarna cokelat kekuningan
aquades
0,5 ml larutan protease + 1,5 ml
aquades
Tabung reaksi dipanaskan selama 5 menit
:
5.
aquades
0,5 ml larutan protease + 1,5 ml
aquades
Tambahkan 10 ml susu yang sudah
dipanaskan ke dalam :
26 detik
Muncul penggumpalan dalam waktu
aquades
0,5 ml larutan protease + 1,5 ml
10 detik
Muncul penggumpalan dalam waktu
aquades
15,85 detik
HASIL PERCOBAAN
No. Tabung
1.
2.
3.
3.1.2
Substrat Susu
10 mL susu
10 mL susu
10 mL susu
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi awal
Pengenceran 1:1
Pengenceran 1:3
No.
Perlakuan
Pengamatan
1.
Mencuci alat-alat yang digunakan saat Alat jadi bersih dan steril
2.
praktikum
Siapkan 4 tabung reaksi yang sudah Ada 4 tabung reaksi
dicuci
3.
4.
Masing-masing 3 ml.
Tambahkan 1 tetes PP :
5.
Bening/warna tetap
Tetap
Tetap
Berubah jadi ungu
gumpalan
Putih keruh agak bening, tidak ada
gumpalan
Putih keruh agak bening, tidak ada
gumpalan
Ungunya memudar
dipanaskan :
HCl 0,4 % (Tabung I)
Asam Laktat 1% (Tabung II)
Aquades (Tabung III)
Na2CO3 1 % (Tabung IV)
HASIL PERCOBAAN
No. Tabung
1.
2.
3.
4.
3.1.3
No
Kasein 40 g/L
3 mL
3 mL
3 mL
3 mL
Enzim
1 mL tripsin
1 mL tripsin
1 mL tripsin
1 mL tripsin
pH
1
5
7
9
Warna larutan
Putih kecokelatan
Cokelat bening
Cokelat bening
Merah muda
Pengamatan
1.
Mencuci peralatan dengan air dan sterilkan Tabung bersih dan steril
dengan aquades
2.
Berwarna putih
3.
4.
5.
6.
7.
Masukkan
pasangan
ketiga
ke
9.
Masukkan
pasangan
kelima
ke
Tabung I
Tabung II
Tabung III
Tabung IV
Tabung V
80 detik
Menggumpal pada watku 120 detik
Menggumpal pada detik ke-5.
Terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas
orange, lapisan bawah putih.
HASIL PERCOBAAN
No. Tabung
1
2
3
4
5
Temperature (C)
0
25-30
37-40
75-80
100
Pengamatan
Alat alat menjadi bersih
reaksi :
3.
Susu 5 ml
Susu 4 ml + 1 ml aquades
Susu 3 ml + 2 ml aquades
Memasukkan 1 ml enzim protease ke Enzim protease terdapat pada tabung reaksi,
4.
5.
6.
7.
menit
Campurkan enzim protease pada tabung Terdapat endapan pada 76 detik, endapan
II.
8.
Diamati
sampai
penggumpalan.
Masukkan tabung III, 3 ml + 2 ml Tidak ada perubahan
aquades ke dalam penangas air selama 5
9.
menit
Campurkan enzim protease pada tabung Terdapat endapan pada 50 detik
III.
Diamati
sampai
terjadi
penggumpalan.
HASIL PERCOBAAN
No. Tabung
Enzim
Konsentrasi substrat
Waktu Penggumpalan
1.
1 mL larutan enzim
5 mL susu
(detik)
89 detik
2.
protease
1 mL larutan enzim
4 mL susu + 1 mL
76 detik
3.
protease
1 mL larutan enzim
aquades
3 mL susu + 2 mL
50 detik
protease
aquades
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Analisa Prociding dan Analisa Hasil dari Pengaruh Konsentrasi Enzim Terhadap
Analisa Prociding dan Analisa Hasil dari Pengaruh pH Terhadap Kecepatan Reaksi
Enzimatik
Pertama-tama alat yang digunakan dicuci hingga bersih dan steril. Setelah itu siapkan
4 buah tabung reaksi yang masing-masing tabung sebanyak 3 mL yang terdiri dari HCl 0,4 %,
asam laktat 1%, aquades, dan Na2CO3 1%. HCl 0,4 %, asam laktat 1%, aquades, dan Na 2CO3 1% awalnya berwarna bening dan berbentuk cairan. Setelah ditambahkan 1 tetes PP, tabung
reaksi yang berisi HCl 0,4 %, asam laktat 1% dan aquades cenderung tidak mengalami
perubahan warna. Berbeda dengan Na2CO3 1% mengalami perubahan warna secara drastis
menjadi ungu. Kemudian masing-masing tabung reaksi diberi 3 mL Kasein. Perubahan yang
terjadi pada tabung HCl 0,4 % menjadi putih susu dan terdapat gumpalan. Tabung yang berisi
Asam laktat 1% dan Aquades berubah menjadi putih keruh agak bening namun tidak ada
gumpalan. Pada tabung yang berisi Na2CO3 1% warna ungu menjadi lebih pudar. Kemudia
ditambahkan kembali tripsin yang sudah dipanaskan. Pada tabung HCl 0,4 % berubah warna
menjadi putih kecokelatan dan menggumpal, tabung berisi asam laktat 1% berubah warna jadi
cokelat bening dan berbuih, tabung berisi aquades berubah warna menjadi cokelat bening dan
berbuih, dan Na2CO3 1% berubah warna menjadi merah muda.
4.3
Analisa Prociding dan Analisa Hasil dari Pengaruh Suhu Terhadap Kecepatan Reaksi
Enzimatik
Alat dicuci bersih hingga steril. Kemudian masukkan 5 mL susu pada 5 tabung reaksi.
Kemudian tambahkan 1 mL enzim protease ke dalam masing-masing tabung reaksi. Susu
yang awalnya berwarna putih masing-masing berubah warna menjadi putih kecokelatan.
Tabung masing-masing dipasangkan dengan satu tabung reaksi yang berisi enzim protease.
Masukkan pasangan pertama pada gelas kimia yang berisi es selama 5 menit. Kemudian
pasangan tabung yang kedua dimasukkan pada suhu ruang selama 5 menit. Lalu pasangan
ketiga dimasukkan ke dalam penangas air bersuhu 37C-40C selama 5 menit. Pasangan
keempat dimasukkan ke dalam penangas air bersuhu 76C selama 5 menit. Pasangan keempat
dimasukkan ke dalam penangas air bersuhu 100C atau sampai mendidih. Hasilnya pada
kelima pasangan tersebut tidak terjadi perubahan. Setelah itu campurkan masing-masing
tabung dengan larutan protease sampai mengendap. Pada tabung dari pasangan pertama
terjadi penggumpalan selama 10 detik. Pada tabung dari pasangan kedua tidak terjadi
penggumpalan selama 195 detik. Pada tabung dari pasangan ketiga terjadi penggumpalan
sedikit pada dasar tabung selama 80 detik. Pada tabung dari pasangan keempat terjadi
penggumpalan selama 120 detik. Pada tabung dari pasangan kelima terjadi penggumpalan
pada detik ke-5, terbentuk 2 lapisan dimana lapisan atas berwarna orange dan lapisan bawah
berwarna putih.
4.4
Analisa Prociding dan Analisa Hasil dari Pengaruh Konsentrasi Substrat Terhadap
Masukkan tabung I yang berisi susu 5 mL ke dalam penangas air selama 5 menit, tidak terjadi
perubahan. Angkat tabung reaksi dan tambahkan enzim protease pada tabung I. Hasilnya
terjadi penggumpalan pada detik ke 89 dan endapan berwarna putih. Kemudian Masukkan
tabung II yang berisi susu 4mL dicampur 1 mL aquades ke dalam penangas air selama 5
menit. Setelah itu tambahkan enzim protease pada tabung II. Hasilnya terdapat endapan pada
detik ke 76 dan endapan berwarna putih. Masukkan tabung III yang berisi susu 3mL dicampur
2 mL aquades ke dalam penangas air selama 5 menit. Kemudian tambahkan enzim protease
pada tabung III. Hasilnya terdapat endapan pada detik ke 50.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Enzim adalah substansi yang dihasilkan oleh sel-sel hidup dan berperan sebagai
katalisator pada reaksi kimia yang berlangsung dalam organisme. Enzim juga memiliki
spesifitas tinggi terhadap substrat, atau dengan kata lain hanya mau mengkatalis reaksi
tertentu dengan substrat tertentu saja. Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu optimal enzim
berkisar antara 30- 40 C, yaitu suhu tubuh. Diatas suhu 50 C enzim secara bertahap menjadi
inaktif karena protein terdenaturasi dan pada suhu 100 C semua enzim rusak, sedangkan pada
suhu sangat rendah, enzim tidak benar - benar rusak tetapi aktifitasnya sangat banyak
berkurang.
5.2
Saran
Sedikit saran dari saya kepada asisten lab agar dapat memperhatikan para praktikal
yang belum mengerti dalam menjalankan praktikum tersebut. Kepada asisten lab agar tidak
bosan mengajari kami, dan selalu mengingatkan kami para praktikal. Harapan saya semoga
praktikum Biokimia ini dapat berjalan dengan baik sampai selesai.
DAFTAR PUSTAKA
Birch, P. (2003). Enzyme Kinetics.University of Paisley. www.medicine.indstate.edu.
Ewing, G.W. (2004). Instrumental Methods of Chemical Analysis. McGraw-Hill Book
Company. USA.
Khopkar,S.M . (2002) . Konsep Dasar Kimia Analitik . Universitas Indonesia Pers Jakarta.
Martoharsono, S. (2007). Biokimia I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Winarno, F. G. (2006). Enzim Pangan. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.