Anda di halaman 1dari 25

STOMATOGNATIK

Dosen : drg. Amy Nindia Carabelly

KELOMPOK 8
Anggota Kelompok
Annisa Fitri Yuniar 1611111320005
Endah Amalia Sari 1611111220010
Fennita Himawan 1611111120007
Izzati Aqmar D.W 1611111320019
Marthia Eka Nurdila 1611111120012
M. Luthfi Alfizar 1611111310027
Novia Damayanti 1611111320037
Siti Rahmadalina 1611111320041
Syifa Syara Fina I1D115245
Yuni Kusumawati 1611111120033
Yunike Christanti 1611111320043
Pengertian
Stomatognatik : Merujuk pada mulut dan
rahang secara kolektif. Edisi 28. Jakarta: EGC; 2014.
Dorland WAN. Kamus Saku Kedokteran Dorland

Sistem stomatognatik merupakan kesatuan


organ yang memiliki fungsi berkaitan satu
sama lainnya. Organ-organ tersebut meliputi
mandibula, maksila, sendi temporo mandibula
(TMJ), struktur gigi dan struktur pendukung
lainnya seperti otot-otot pengunyahan, otot
wajah serta otot kepala dan leher.
Suhartini. Fisiologi Pengunyahan pada Sistem Stomatognati. J.K.G
Unej. 2011: 8(3); 122.
Fungsi Sistem Stomatognatik
Mastikasi (proses pengunyahan)
Deglutisi (proses penelanan)
Fonasi (produksi suara)
Anatomi dan Fisiologi Sistem
Stomatognatik
1. Gigi
Bentuk dan
Struktur Gigi
2. Maksila dan Mandibula
3. Sendi Temporomandibula
3. Sendi Temporomandibula

Ada dua gerakan utama sendi


temporomandibula:
Rotasi, gerakan berputar pada sumbunya yang
terjadi antara permukaan superior kondilus
dengan permukaan inferior diskus artikularis.
Translasi, gerakan di mana setiap titik dari obyek
bergerak secara serempak dengan kecepatan
dan arah yang sama.
4. Otot-Otot Mastikasi

F. Paulsen, J. Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Ed.


23. Jakarta: EGC; 2007.
5. Lidah (Lingua)

F. Paulsen, J. Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Ed.


23. Jakarta: EGC; 2007.
1. Mekanisme Mastikasi
Musculus pterygoideus lateral berkontraksi
Musculus temporalis, musculus masseter, dan
musculus pterygoideus medial berelaksasi
Mandibula terbuka
Musculus pterygoideus lateral berelaksasi
Musculus temporalis, musculus masseter, dan
musculus pterygoideus medial berkontraksi
Mandibula tertutup
Gigi geligi mengalami oklusi
Terjadi penghancuran makanan secara
mekanik
Suhartini. Fisiologi Pengunyahan pada Sistem Stomatognati.
J.K.G Unej. 2011: 8(3); 122.
Sistem Pengunyahan (mastikasi)
Komponen sistem pengunyahan meliputi gigi geligi,
otot-otot, TMJ, bibir, pipi, palatum, lidah, dan sekresi
saliva.
Otot-otot utama pada pengunyahan dan perannya :
muskulus masseter, muskulus temporalis, muskulus
pterigoideus medialis. otot-otot ini berperan dalam
pergerakan membuka dan menutup mulut yang
sangat penting untuk membuka dan menutup mulut
dalam mengkoordinasikan pergerakan mandibula
sehingga gigi dapat berfungsi optimal
Suhartini. Fisiologi Pengunyahan pada Sistem Stomatognati. J.K.G
Unej. 2011; 8(3): 122.
Saliva
Saliva merupakan cairan eksokrin yang
dikeluarkan ke dalam rongga mulut melalui
kelenjar saliva. secara umum, saliva berperan
dalam proses pencernaan makanan, pengaturan
keseimbangan air, menjaga integritas gigi,
aktivitas antibakterial, buffer dan berperan
penting bagi kesehatan rongga mulut

A. Habibi, et al. deskripsi fraktur mandibula pada pasien rumah sakit


umum daerah ulin banjarmasin periode juli 2013-juli 2014. Dentino
jurnal kedokteran gigi. 2016. 1(2):192
2. Mekanisme Deglutisi
Lidah menekan palatum durum dan
menghalangi makanan kembali ke mulut.
Palatum molle dan uvula terangkat,
menutup saluran nasal agar makanan tidak
masuk ke rongga nasal.
Pintu laring tertutup epiglottis.
Sfingter esofagus atas menyempit.
Kontraksi peristaltik involunter.
Sloane Ethel. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC; 2012.
Proses Menelan (Deglutisi)
Hal-hal yang terjadi pada proses menelan
1.Pembentukan bolus makanan dengan bentuk dan konsistensi yang
baik
2.Usaha sfingter mencegah terhamburnya bolus ini dalam fase-fase
menelan
3.Kerja sama yang baik otot-otot di rongga mulut untuk mendorong
bolos makanan arah lambung
4.Mencegah masuknya bolus makanan minuman ke dalam nasofaring
dan laring
5.Mempercepat masuknya bolus makanan dalam faring pada saat
respirasi

Suhartini. Fisiologi Pengunyahan pada Sistem Stomatognati. J.K.G


Unej. 2011; 8(3): 122.
3. Mekanisme Fonasi
Ekspirasi pernafasan, udara melewati ruang
glotis sehingga plica vocalis bergetar
Otot-otot laring menegangkan plica vocalis
Tekanan ruang subglotis meningkat dan
celah glotis terbuka
Terjadi pelepasan udara, plica vocalis
kembali ke posisi mendekat
Sofyan Ferryan. Embriologi, Anatomi, dan Fisiologi Faring. Departemen Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher dan Leher Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara: 2012.
Pemeriksaan
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Ekstra Oral bertujuan untuk melihat
penampakan secara umum dari pasien. Hal ini dapat
dilakukan dengan palpasi limfonoidi, otot otot
mastikasi, dan pemeriksaan TMJ ( temporo mandibular
joint )
Pemeriksaan Intra Oral merupakan pemeriksaan yang
dilakukan dalam rongga mulut. Pemeriksaan ini
berkaitan dengan gigi dan jaringan sekitar ( jaringan
lunak maupun jaringan keras)
Pemeriksaan Intra Oral
Bibir: terlihat adanya sianosis
Lidah: mengaplikasikan gula, garam, dan
asam asetat 5% pada lidah menggunakan
cotton bud
Palatum: terlihat adanya benjolan atau tidak
Gingiva: gingiva sehat terlihat datar dan
berwarna pink pucat
Gigi: terlihat adanya supernumary teeth,
hypodontia, oligodontia, anadontia, karies,
impaksi, malformasi, dan kalkulus
Pemeriksaan Ekstra Oral
M. masseter: palpasi secara bimanual dengan
satu jari lain di bagian intra oral
M. termporalis: palpasi pada regio temporal,
pasien sambil mengoklusikan giginya
M. pterygoid lateral: menempatkan sedikit jari di
belakang tuberositas maksila
M. pterygoid medial: palpasi intra oral lingua pada
ramus mandibula
Sendi temporomandibula: palpasi pada bagian pre
aurikuler dengan jari telunjuk atau stetoskop untuk
mendengarkan adanya kliking atau krepitasi
Pemeriksaan Penunjang
Radiografi, dental radiografi memegang peranan
penting dalam menegakkan diagnosis, merencanakan
perawatan, dan mengevaluasi hasil perawatan untuk
melihat keadaan gigi secara utuh.
Ada 2 macam radiografi yang digunakan dalam
kedokteran gigi
Radiografi intra oral : teknik periapikal, teknik sayap
gigit, teknik okluasal.
Radiografi ekstra oral : panoramic, oblique lateral,
posteroanterior jaw.

Bakar Abu. Kedokteran Gigi Klinis edisi 2. Yogyakarta:


CV. Quantum Sinergis Media; 2014
Gangguan
Salah satu gangguan pada system stomatognatik atau
pengunyahan adalah gangguan sendi temporomandibular atau
temporomandibular disorder (TMD).
Gangguan sendi temporomandibular atau temporomandibular
disorder (TMD) merupakan suatu kumpulan gejala yang melibatkan
sendi rahang dan otot di daerah orofasial. Gangguan ini memiliki
gejala klinis khas berupa rasa nyeri pada sendi rahang, nyeri pada
daerah wajah, bunyi sendi ketika membuka mulut, kesulitan dalam
membuka dan menutup mulut, rasa tidak nyaman ataupun rasa
nyeri ketika menggigit atau mengunyah makanan, serta gerak
rahang yang terbatas atau di luar jalur buka-tutup mulut yang
normal (terdapat deviasi pada gerak buka dan tutup mulut)

Kartika L, Himawan LS. Penatalaksanaan Kasus Gangguan Sendi


Temporomandibula dengan Latihan Rahang. Indonesian Journal of
Dentistry. 2007; 14(1); 12-17.
DAFTAR PUSTAKA
A. Habibi, et al. deskripsi fraktur mandibula pada pasien rumah sakit umum daerah
ulin banjarmasin periode juli 2013-juli 2014. Dentino jurnal kedokteran gigi. 2016.
1(2):192.
Bakar Abu. Kedokteran Gigi Klinis edisi 2. Yogyakarta: CV. Quantum Sinergis
Media; 2014
Dorland WAN. Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 28. Jakarta: EGC; 2014.
F. Paulsen, J. Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia Ed. 23. Jakarta: EGC;
2007.
Kartika L, Himawan LS. Penatalaksanaan Kasus Gangguan Sendi
Temporomandibula dengan Latihan Rahang. Indonesian Journal of Dentistry. 2007;
14(1); 12-17.
Sloane Ethel. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC; 2012.
Sofyan Ferryan. Embriologi, Anatomi, dan Fisiologi Faring. Departemen Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher dan Leher Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara: 2012.
Suhartini. Fisiologi Pengunyahan pada Sistem Stomatognati. J.K.G Unej. 2011:
8(3); 122.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai