Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
Mengetahui dan mempelajari sifat dari reaksi asam amino, mengidentifikasi asam
amino dan protein, serta menentukan senyawa asam amino secara kualitatif dan kuantitatif

1.2 Tinjauan Pustaka


Asam Amino merupakan turunan asam karboksilat yang mengandung gugus amina.
Setiap molekul asam amino sedikitnya mengandung dua buah gugus fungsional, yaitu gugus
karboksil (-COOH) dan gugus amina (-NH2). (Diva, Dio A., 2013)
Asam amino ada yang bersifat hidrofobik, diantaranya: Alanin, Isoleusin, Leusin,
Metionin, Fenilalanin, Prolin, Triptofan, Tirosin, Valin. Asam amino yang bersifat hidrofilik :
Arginin, Asparagin, Asam Aspartat, Sistein, Asam Glutamat, Glutamin, Glisin, Histidin,
Lisin, Serin,Treonin. (Nitsche, Rainer. 2011)
Asam Amino memiliki sifat-sifat sebagai berikut, yaitu asam amino larut dalam air
dan tidak larut dalam pelarut organik non polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam
amino ini berbeda dengan asam karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat
alifatik maupun aromatik yang terdiri dari beberapa atom karbon, umumnya kurang larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Asam amino juga mempunyai titik lebur yang
lebih tinggi dibandingkan dengan asam karboksilat atau amina (lebih besar dari 200C).
Asam amino bersifat ion elektrolit. Dalam larutan kondisi netral (pH isoelektrik), asam
amino dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negatif (zwitterion)
atau ion amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH larutan. Dalam bentuk larutan,
asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa
pada larutan asam. (Gandhi, 2003)
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari
atom nitrogen, karbon, hidrogen dan oksigen, beberapa jenis asam amino yang mengandung
sulfur (metionin, sistin, dan sistein) yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Dalam makhluk
hidup, protein berperan sebagai pembentuk struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki
peran fisiologis. Berdasarkan bentuk molekulnya, protein digolongkan menjadi protein
globular (albumin, globulin, dan hemoglobin) dan protein serabut (keratin pada rambut dan
fibroin pada sutra) (Poedjiadi, 2005).
Protein mempunyai titik isolistrik yang berbeda-beda. Pada pH di atas titik isolistrik
protein bermuatan negatif, sedangkan di bawah titik isolistrik protein bermuatan positif. Oleh
karena itu untuk mengendapkan protein dengan ion logam diperlukan pH larutan di atas titik
isolistrik, sedangkan pengendapan oleh ion negatif memerlukan pH di bawah titik isolistrik.
Selain dengan garam, proses pengendapan protein dapat dilakukan dengan menyesuaikan pH
titik isolistrik protein yang diinginkan. Pada titik isolistrik kelarutan protein berkurang
hingga minimum dan protein yang diinginkan akan mengendap, sedangkan protein lain yang
tidak diinginkan tetap dalam larutan (Poedjiadi, 2005).

1.3 Tinjauan Bahan


BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah : tabung reaksi, pipet skala, pipet
tetes, gegep, rak tabung, penangas air, sikat tabung.

2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah : larutan protein (albumin),
larutan asam amino (Alanin, Asam aspartat, Glisin), reagen Hopkins, larutan NaOH 0,1 M,
larutan asam nitrat (HNO3) pekat, larutan asam sulfat (H2SO4) pekat, larutan asetat
(CH3COOH) 0,1 M, larutan asam trikloroasetat 7%.

2.3 Skema Kerja


2.3.1

2.3.2
2.3.3
2.3.4
2.3.5
2.3.6
BAB III
DATA HASIL PENGAMATAN

3.1 Tabel Pengamatan


3.1.1
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto.2004. Penuntun Praktikum Biokimia. Program Program Studi Teknologi Hasil


Pertanian. Fakutas Pertanian. Universitas Mulawarman:Samarinda.

Hoffman, Jay. 2004. Protein Which Is Best?. Journal of Sports Science and Medicine (2004) 3,
118-130.

Gandhi, A. 2009. Quality of Soybean and its Food Product. International Food Research Journal
16: 11-19 (2009)

Nitsche, Rainer. 2011. Milk protein analysis with the Agilent 2100 Bioanalyzer and the Agilent
Protein 80 kit. Agilent Technologies Inc.

Poedjiadi, Anna. 2005. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI Press.

Anda mungkin juga menyukai