Anda di halaman 1dari 2

Animal welfare atau kesejahteraan hewan adalah suatu usaha yang timbul dari kepedulian

kita sebagai manusia untuk memberikan lingkungan yang sesuai untuk binatang. Tujuannya agar
dapat meningkatkan kwalitas hidup hewan peliharaan, khususnya yang terikat dan terkurung.
Prinsip kesejahteraan binatang ini sebenarnya berlaku untuk semua jenis binatang. Baik binatang
yang hidup bersama manusia seperti hewan ternak, hewan kesayangan, hewan percobaan,
binatang untuk kerja, dan binatang pertunjukkan. Bahkan berlaku juga untuk binatang yang
hidup di alam liar.
Dalam Animal welfare dikenal Five of Freedom atau lima kebebasan yang harus dimiliki
hewan peliharaan untuk dapat hidup layak dan normal. Five of Freedom yang dicetuskan oleh
Inggris pada tahun 1992 itu terdiri atas :
1. Freedom from hunger and thirst (bebas dari rasa lapar dan haus), dengan pemberian
pakan dan minum dan harus sesuai dengan pakan alami dengan kandungan nutrisi
yang seimbang.
2. Freedom from discomfort (bebas dari rasa tidak nyaman), dengan memperhatikan
kebutuhan tempat tinggal atau sarang yang sesuai. Faktor lingkungan seperti
temperature, kelmbapan, ventilasi juga perlu diperhatikan untuk menunjang
kenyamanan hewan.
3. Freedom from pain, injury and diseases (bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit),
dengan melakukan tindakan pencegahan dan bila terdeteksi harus diberikan diagnose
dan terapi yang tepat.
4. Freedom from fear and distress (bebas dari rasa takut dan stres), dengan menghindari
prosedur atau teknik yang menyebabkan stress pada hewan.
5. Freedom to express natural behavior (bebas untuk mengekspresikan tingkah-laku
alamiah), dengan mengupayakan penyediaan seperti kandang dan sosialisasi terhadap
hewan lain sehingga dapat mengetahui tingkah laku spesifik hewan.
Dari adanya Five Freedom ini, hewan berhak mendapatkan lima kebebasan yang harus
diperhatikan oleh masyarakat. Baru-baru ini kita ketahui adanya kasus mengerikan dimana
sebanyak 24 kakaktua jambul kuning yang diselundupkan ke Surabaya melalui pelabuhan
Tanjung Perak Surabaya. Penangkapan pelaku penyelundupan kakaktua ini setelah petugas
kepolisian mendapati penumpang yang membawa dua ekor burung yaitu kakaktua jambul kuning
dan bayan hijau dengan dimasukkan ke dalam botol air mineral. Burung ini diselundupkan dari
Papua dengan tujuan ke Jakarta dan dihentikan polisi di Surabaya. Bayangkan berapa lama
burung yang memiliki marga cacatua ini dimasukkan dalam botol dalam waktu 5 hari disekap
dalam botol tanpa diberi ruang bebas.
Kasus penyelundupan pada kakaktua ini membuktikan bahwa masih banyak masyarakat yang
belum memahami akan lima kebebasan pada hewan. Penyelundupan burung kakak tua jambul
kuning menyalahi aturan dari Five Freedom yaitu bebas dari rasa tidak nyaman, dimana burung
kakak tua seharusnya diperhatikan tempat tinggal atau naungan yang sesuai. Faktor lingkungan
seperti temperatur, kelembapan, ventilasi, dan pencahayaan juga merupakan poin penting dari

kondisi kesehatan burung kakak tua itu sendiri. Sementara itu, botol mineral sudah tergolong
bukan naungan atau tempat yang layak bagi satwa langka ini. Hal tersebut menimbulkan
ketidaknyamanan satwa tersebut karena ruang geraknya sempit dan kurangnya ventilasi udara.
Tidak heran sebagian besar dari mereka mati dan sisanya dapat terselamatkan. Ini membuktikan
bahwa masih kurangnya kesadaran masyarakat akan kelestarian burung kakak tua jambul kuning
yang tergolong langka.

Anda mungkin juga menyukai