Anda di halaman 1dari 3

KETERAMPILAN DASAR KLINIK II

PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA PADA NN. BW DI RUANG


KASUARI I RSUD KABUPATEN SORONG

Disusun Sebagai Tugas Individu


Keterampilan Dasar Klinik Semester II

DISUSUN OLEH:
RIRIN AOENG S. POETRI
NIM. 13.032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SORONG
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
2014
Faktor yang Harus Diperhatikan
Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seorang phlebotomis dalam
pengambilan darah, antara lain :

1. Keadaan basal
Keadaan basal mengacu pada kondisi fisik pasien di pagi hari. Pasien dianjurkan untuk puasa
kurang lebih 12 jam. Keadaan ini biasa dipakai untuk penentuan nilai normal. Faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keadaan basal :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Kehamilan
d. Dehidrasi
e. Diet
f. Obat-obatan
g. Stress

2. Persyaratan pemeriksaan
a. Persiapan pasien
Beritahukan kepada pasien tentang hal-hal yang perlu dilakukan dan tidak perlu
dilakukan oleh pasien sebelum dilakukan pengambilan darah. Persiapan secara
umum, seperti : puasa selama 10-12 jam sebelum pengambilan darah (untuk
pemeriksaan glukosa darah puasa, cholesterol, trigliserid, ureum, dan kreatinin)
tidak melakukan aktifitas fisik yang berat, tidak merokok, tidak minum alkohol.
b. Waktu pengambilan
Waktu pengambilan darah pada pasien harus dicatat karena dapat digunakan untuk
menentukan hasil dari pemeriksaan tersebut. Jika terjadi kesalahan hasil maka
dapat dilacak letak kesalahannya dari waktu pengambilan.
c. Peralatan yang digunakan
Pastikan bahwa semua peralatan yang digunakan untuk proses phlebotomi
sudah tersedia di dekat phlebotomis. Peralatan yang digunakan harus memenuhi
persyaratan, seperti:
 Bersih
 Kering
 Tidak mengandung bahan kimia
 Steril
 Sekali pakai (disposable)
 Wadah tidak pecah atau retak
Alat alat yang dipergunakan untuk pengambilan darah vena :
 Spuit
Adalah alat yang digunakan untuk pengambilan darah atau pemberian injeksi
intravena dengan volume tertentu. Spuit mempunyai skala yang dapat digunakan
untuk mengukur jumlah darah yang akan diambil, volume spuit bervariasi dari
1ml, 3ml, 5ml bahkan ada yang sampai 50ml yang biasanya digunakan untuk
pemberian cairan sonde atau syring pump.
 Tourniquet

Merupakan bahan mekanis yang fleksibel, biasanya terbuat dari karet sintetis yang
bisa merenggang. Digunakan untuk pengebat atau pembendung pembuluh darah
pada organ yang akan dilakukan penusukan plebotomy. Adapun tujuan
pembendungan ini adalah untuk fiksasi, pengukuhan vena yang akan diambil. Dan
juga untuk menambah tekanan vena yang akan diambil, sehingga akan
mempermudah proses penyedotan darah kedalam spuit.

 Kapas alkohol
Merupakan bahan dari wool atau kapas yang mudah menyerap dan dibasahi
dengan antiseptic berupa etil alkohol. Tujuan penggunaan kapas alkohol adalah
untuk menghilangkan kotoran yang dapat mengganggu pengamatan letak vena
sekaligus mensterilkan area penusukan agar resiko infeksi bisa ditekan. 9.

 Needle, Wing Needle


Ialah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum.
Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit serta
container vacuum.

Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan dengan besarnya vena


yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang menghendaki
pengambilan dengan jarum kecil.

Anda mungkin juga menyukai