Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nyoman Pande Aryanti

Nim :1803511022
Kelas : A
UTS : Ilmu Tingkah Laku Ternak

1.Sebutkan dan jelaskan tentang pengaruh domestikasi terhadap tingkah laku ternak!
Jawaban :
Pengaruh domiskasi terhadap tingkah laku ternak yaitu ;
Domestikasi ternak adalah salah satu langkah penting yang dilakukan umat manusia
untuk membuat hewan menjadi lebih mudah untuk dipelihara dan dikembang biakkan
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Mendomestikasikan hewan juga dapat menjaga
kelestarian hewan tersebut agar tidak punah dari peeburuan manusia karna
didomestikasikan maka ternak tersebut dapat di kembang biakkan agar tetap menjaga
kelestariannya.
Hewan harus memenuhi enam kriteria agar dapat dipertimbangkan untuk didomestikasi
:
 Pakannya mudah didapatkan. Hewan tersebut harus mau memakan makanan yang
berada di luar piramida makanan manusia (gandum atau jagung), pakannnya tidak
digunakan oleh manusia (rumput dan sebagainya), dan ekonomis untuk
penyimpanannya.
 Tidak mudah stress.
 Pertumbuhannya dengan cepat sehingga mempercepat proses perkembangbiakkan
dan dimanfaatkan. Hewan besar seperti gajah membutuhkan waktu tahunan hingga
dapat dipergunakan.
 Memungkinkan untuk dikembangbiakkan dalam penangkaran.
 Tidak agresif.
2.Apa yang dimaksud dengan Etologi, Ethologist dan Etogram ?
Jelaskan pendekatan etologi yang dilakukan oleh para etologist!
Jawaban :
 Etologi adalah ilmu yang mempelajari tingkahlaku/ prilaku pada hewan atau
ternak
 Ethologist adalah orang yang ahli yang melakukan penelitian dalam bindang
tingkah laku hewan atau orang yang ahli dalam bidang etologi
 Etogram merupakan katalog atau catatan yang tepat dan terperinci yang
memuat tentang respon atau tingkah laku pada hewan ataupun ternak
Pendekatan yang dilakukan
3. Jelaskan dengan singkat dan tepat pola dan mekanisme tingkah laku sosial !
Jawaban :
Ternak dipelihara dengan jumlah lebih dari satu ekor pada satu luasan dikatakan ternak
hidup dalam kelompok. Pada kelompok tersebut, ternak akan saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya sapai pada akhirnya terbentuk urutan penguhasa diantara ternak
(”ranking order’). Ternak yang lebih kuat akan menguasai ternak lebih rendah,
demikian selanjutnya. Hubungan sosial ternak merupakan hubungan hirarki dimana
kalah menang suatu individu ditentukan setelah memenangkan sekali atau lebih
perkelaian . Berkaiatan dengan hubungan ini tidak berarti akan terjadi perklelaian yang
berkepanjangan tetapi justru akan tercipta ketenangan dan kesetebilan di dalam
kelompok. Keadaan ini disebabkan karena setelah urutan kekuasaan terbentuk, masing-
masing ternak mengetahui tingkatan sosial di dalam kelompoknya. Untuk kelompok
yang kecil biasanya hirarki kekuasaan berbentuk garis lurus dan jarang berbentuk segi
tiga. Berbeda keadaannya pada jumah kelompok ternak yang besar, dimana hirarki
kekuasaan sering berbentuk garis tidak beraturan. Sebagai contoh, ternak ayam yang
mempuinyai status sosial paling tinggi akan mematuk semua individu dalam kelompok
tersebut. Ayam dengan status sosial nomor dua akan mematuk semua ayam dalam
kelompoknya kecuali ayam dengan status sosial nomor satu. Selanjutnya ayam ketiga
mematuk semua ayam dengan status sosial di bawahnya kecualai ayam yang memiliki
status sosial nomor dua dan nomor satu. Demikian seterusnya sehingga ayam yang
paling bawah status sosialnya dalam kelompok dipatuk oleh semua ayam lain.
4.Apa yang dimaksud dengan kesejahteraan ternak ? Sebutkan dan jelaskan hal-hal
penting yang harus diperhatikan demi kesejahteraan ternak.
Jawaban :
Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental Hewan menurut ukuran perilaku alami Hewan yang perlu diterapkan dan
ditegakkan untuk melindungi Hewan dari perlakuan Setiap Orang yang tidak layak
terhadap Hewan yang dimanfaatkan manusia. Hal-hal yang harus diperhatikan demi
kesejahteraan ternak :
- Ternak yang dipelihara harus bebas dari rasa haus dan lapar (Freedom from
hunger and thirst). Hal ini dilakukan dengan menyediakan kemudahan akses air minum
dan penyediaan pakan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
ternak.
- Ternak yang dipelihara harus bebas dari rasa ketidak nyamanan/ penyiksaan
fisik (Freedom from discomfort). Prinsip ini dipenuhi dengan penyiapan kandang dan
pola pemeliharaan yang baik sesuai SOP.
- Ternak yang dipelihara harus bebas dari rasa sakit, cidera dan penyakit
(Freedom from pain, injury and disease). Upaya yang diterapkan terkait dengan
pencegahan penyakit, penanganan atau treatment yang cepat dan tepat.
- Ternak bebas untuk mengekspesikan perilaku alamiah (Freedom to express
normal behaviour). Kebebasan ini dipenuhi dengan penyediaan ruang dan fasilitas yang
cukup untuk pemeliharaan ternak, penataan ternak berdasarkan fisiologis, fisik dan
reproduksi ternak.
- Ternak bebas dari ketakutan dan rasa tertekan (Freedom from fear and distress).
Kondisi ini dipenuhi dengan memberikan perlakuan yang dapat mencegah rasa takut
dan penderitaan ternak. 5. Bebas dari perlakuan kasar dan pembunuhan

Anda mungkin juga menyukai