Anda di halaman 1dari 27

KESRAWAN

DAN FIVE FREEDOM


Oleh : Arief Mardijanto, drh, MH.

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Capaian Pembelajaran
 Mengetahui definis kesrawan dan five
freedom
Indikator
 Mahasiswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan kesrawan dan five freedom
PENGERTIAN UMUM
KESEJAHTERAAN HEWAN (KESRAWAN)
 Kesrawan adalah bilamana kita akan mendefinisikan
status keadaan fisik dan status keadaan kejiwaan
(psikologi) dari hewan.
 Hewan adalah makhluk bernyawa ciptaan Tuhan yang
tidak bisa dipukul rata status kesejahteraannya,
 oleh karena sangat variatif serta perlu diteliti lebih jauh
dan kemudian ditetapkan secara ilmiah, kekhususan
setiap spesias sebagai makhluk hidup

4
DASAR FILOSOFI KESRAWAN

 Berbagai pendapat mengenai bagaimana seyogyanya


manusia memperlakukan hewan, diperdebatkan banyak
ahli filsafat di dunia (fisik, mental, kesuburan/ reproduksi,
dll).
 Seiring dengan berkembangnya pendapat dimasyarakat
manusia antara lain; anti perbudakan, anti rasisme,
kesamaan hak, hak azazi manusia, dll, maka dibahas
pula tentang bagaimana memperlakukan hewan.

5
ILMU KESRAWAN, ETIKA DAN
HUKUM
 Ilmu kesrawan mengukur efek terhadap hewan atas
adanya situasi dan lingkungan yang berbeda, dari
sudut pandang si hewan.
 Etika pada kesrawan adalah tentang bagaimana
seyogyanya manusia memperlakukan hewan
 Hukum tentang kesrawan adalah tentang bagaimana
manusia harus memperlakukan hewan

6
3 (tiga) pendekatan
pemahaman kesejahteraan hewan yaitu dari
aspek ilmiah, etika dan hukum:

1. Aspek ilmiah kesrawan mencoba untuk mengukur

secara kuantitatif adanya efek-efek kesejahteraan

pada hewan dalam hal fisiologis (normalitas),

perilaku dan ukuran kesehatan, serta hal-hal

lainnya.

7
3 (tiga) pendekatan
pemahaman kesejahteraan hewan yaitu dari
aspek ilmiah, etika dan hukum:

2. Etika adalah berkenaan tindakan-tindakan manusia


karena hal ini mempertimbangkan aspek moralitas
perilaku manusia, yang meliputi bagaimana kita
memperlakukan hewan, dan bagaimana seyogyanya
(seharusnya) kita memperlakukan hewan.

8
3 (tiga) pendekatan
pemahaman kesejahteraan hewan yaitu dari
aspek ilmiah, etika dan hukum:

3. Hukum kesrawan adalah tentang aturan-aturan di


masyarakat tentang penggunaan dan perlakuan
terhadap hewan. Idealnya, Hukum Kesrawan dapat
merefleksikan aspek ilmiah dan etika kesrawan, namun
dalam prakteknya, bahkan merefleksikan keengganan
masyarakat untuk membelanjakan dananya untuk
meningkatkan standard sesuai Kesejahteraan Hewan

9
DEFINISI : STATUS FISIK

 Kesejahteraan didefinisikan sebagai status dari seekor


hewan dengan upaya-upayanya untuk menyelaraskan
diri dengan lingkungannya. (Fraser dan Broom, 1990)
 Seekor hewan dalam keadaan buruk kesejahteraannya
hanya bila system fisiologinya terganggu hingga pada
tingkatan dimana kemampuanya untuk bertahan hidup
dan bereproduksi telah terlumpuhkan/rusak (McGlone ,
1993).

10
DEFINISI : STATUS MENTAL

“ …tidaklah perlu menyatakan bahwa “keadaan sehat”

ataupun “tidak ada stress “ataupun “ kebugaran yang

baik” cukup menjadi kesimpulan bahwa seekor hewan

dalam keadaan yang sejahtera. Kesejahteraan adalah

tergantung dari apa perasaan si hewan “ (Duncan 1993)

11
DEFINISI : “ KEALAMIAN”

“ Kesejahteraan tidak saja berarti mengendalikan


kesakitan dan penderitaan, tetapi juga mau tidak mau
memberikan dan memenuhi kealamian hewan, yang
saya sebut sebagai ”telos” (Rollin,1993)

Rollin(1993) mengidentifikasi bahwa status mental


(kesakitan dan penderitaan) adalah relevan dengan
kesejahteraan tetapi juga ia mengidentifikasi bahwa
memenuhi kealamian (telos) juga relevan dengan
kesejahteraan. Ia mendefinisikan “telos” sebagai
perbedaan-perbedaan genetic yang terlihat pada
jenis/breed hewan dan temperamennya

12
TIGA KONSEP KESRAWAN

Physical Mental

Naturalness

13
FIVE FREEDOMS DARI WSPA
 Freedom from hunger and thirst (Bebaskan dari lapar
dan haus).
 Freedom from discomfort (Bebaskan dari
ketidaknyamanan/ penyiksaan fisik)
 Freedom from pain,injury and disease(Bebaskan dari
rasa sakit,cedera dan penyakit)
 Freedom from fear and distress (Bebaskan dari
ketakutan dan rasa tertekan)
 Freedom to express natural behaviour (Bebas untuk
dapat mengekspesikan berperilaku/hidup alami)
14
KESRAWAN DAN TANGGUNG JAWAB
DOKTER HEWAN
Dalam ketentuan pedoman perilaku dokter hewan
selalu terdapat kewajiban yang mengikat untuk
memperlakukan hewan sebagai objek profesi dengan
nilai-nilai kesrawan, karena merupakan etika veteriner
normatif. Kita harus mewaspadai “anthropomorphism”
yaitu mengaplikasikan segala nilai kesejahteraan
manusia kepada hewan. Hanya beberapa yang dapat
diterima, misalnya; RASA SAKIT.

15
KELALAIAN/ PENELANTARAN HEWAN

Setiap kelompok pemilik hewan dapat dipersalahkan telah


melakukanpenelantaran ataupun kejahatan/kekejaman
(cruelties) terhadap hewan miliknya HANYA bilamana
ada PEMBUKTIAN pelanggaran terhadap KETENTUAN
HUKUM yang berlaku DAN HARUS MENIMBANG
SITUASI DAN KONDISI PENYEBABNYA!
Maka ada berbagai aturan hukum yang mengatur manusia
berkenaan hewan,termasuk di Indonesia

16
WAHO / OIE

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia


(World Animal Health Organization/WAHO atau OIE)
mitra dari World Veterinary Association/WVA
Memiliki Global/Terrestrial Code on Animal Health
yang terbaru (2006) telah mencantumkan kesrawan pada
SECTION 3.7
Bahwa Five Freedoms telah dinyatakan sebagai panduan
yang berharga dalam penetapan kesejahteraan hewan
dan konsep Three Rs (Reduce, Replace and Refine)
untuk penggunaan hewan dalam penelitian ilmiah

17
Definisi Kesrawan
Kesejahteraan Hewan adalah segala urusan
yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental hewan menurut ukuran perilaku
alami hewan yang perlu diterapkan dan
ditegakkan untuk melindungi hewan dari
perlakuan orang atau badan hukum yang
tidak layak terhadap hewan yang
dimanfaatkan manusia

18
KESRAWAN DALAM UU 18/2009 TENTANG
PETKESWAN

Bagian Kedua
Kesejahteraan Hewan
Pasal 66

(1) Untuk kepentingan kesejahteraan hewan dilakukan


tindakan yang berkaitan dengan penangkapan dan
penanganan; penempatan dan pengandangan;
pemeliharaan dan perawatan;pengangkutan; pemotongan
dan pembunuhan; serta perlakuan dan pengayoman yang
wajar terhadap hewan.

19
Lanjutan …..
(2). Ketentuan mengenai kesejahteraan hewan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
secara manusiawi yang meliputi :
a. penangkapan dan penangan satwa dari habitatnya harus
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan –
undangan di bidang di bidang konservasi.
b. Penempatan dan pengandangan dilakukan dengan
sebaik-baiknya sehingga memungkinkan hewan dapat
mengekspesikan perilaku alamiahnya;

20
Lanjutan…..
c. Pemeliharaan, pengamanan, perawatan, dan
pengayoman hewan dilakukan dengan sebaik-
baiknya sehingga hewan bebas dari rasa lapar
dan haus, rasa sakit, penganiayaan dan
penyalahgunaan, serta rasa takut dan tertekan;
d. Pengangkutan hewan dilakukan dengan sebaik-
baiknya sehingga hewan bebas dari rasa takut
dan tertekan serta bebas penganiayaan;

21
Lanjutan….
e. Penggunaan dan pemanfaatan hewan dilakukan dengan
sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari
penganiayaan dan penyalahgunaan;
f. Pemotongan dan pembunuhan hewan dilakukan dengan
sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa sakit,
rasa takut dan tertekan, penganiayaan, dan
penyalahgunaan; dan
g. Perlakuan terhadap hewan harus dihindari dari tindakan
penganiayaan dan penyalahgunaan.

22
Lanjutan…
(3). Ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kesejahteraan hewan diberlakukan bagi semua jenis
hewan bertulang belakang dan sebagian dari hewan
yang tidak bertulang belakang yang dapat merasa sakit.
(4). Ketentuan lebih lanjut mengenai kesejahteraan hewan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan
ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 67
Penyelenggaraan kesejahteraan hewan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 66 ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
bersama masyarakat
23
Mengukur masalah kesejahteraan
 Tingkat
keparahan
 Lama kejadian
 Jumlah yang
terkena dampak

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


Mengukur tingkat keparahan
 Prilaku
 Contoh : ketakutan
 Penyakit
 Contoh . kelumpuhan, pneumonia
 Produksi
 Contoh : tingkat pertumbuhan
 Fisiologi
 Contoh : detak jantung, cortisol

Diterjemahkan Oleh : PB PDHI, 2009


KELOMPOK HEWAN BERDASARKAN FUNGSINYA :
1. Companion animal (hewan kesayangan dan exotic)
2. Farm animal (hewan ternak)
3. Working animal (hewan pekerja)
4. Sport and entertainment animal (hewan yang digunakan
dalam bidang olah raga dan hiburan)
5. Laboratoric animal (hewan laboratorium)
6. Aquatic animal (hewan akuatik)
7. Wild animal (hewan liar yang masih berada di habitat aslinya)
8. Conservation animal (hewan-hewan yang terancam
kepunahan)
9. Fur and trapping animal (hewan yang diambil bulu/kulit dan
hewan tangkapan)
10. Genetic manipulation animal (hewan yang telah mengalami
manipulasi genetik)
TERIMAKASIH
 Drh. Wiwiek Bagja (Ketua PBPDHI)
 WSPA (World Society of Protecting Animal)

Anda mungkin juga menyukai