Oleh:
Dosen Pembimbing :
H. Agus Sjafarjanto, drh. M.Kes
Ady Kurnianto, drh. M.Si
PENDAHULUAN
manusia. Salah satu hewan kesayangan yang perlu mendapat perhatian untuk
kucing mempunyai daya tarik tersendiri karena bentuk tubuh, mata dan warna
melalui operasi sterilisasi dengan metode kastrasi pada kucing jantan yakni
dengan mengambil kedua testes kucing tersebut sedangkan pada kucing betina
uterus, cyste, hiperplasia dan neoplasia kelenjar mamae. Tindakan bedah ini akan
memberikan efek pada hewan seperti perubahan tingkah laku seperti hewan tidak
berahi, tidak bunting, dan tidak dapat menyusui. Perubahan tingkah laku ini dapat
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui sistem
operasi serta untuk mengetahui penggunaan obat-obatan yang tepat mulai dari
1.3. Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Pada kucing betina terdiri dari ovarium, saluran kelamin dan alat
penggantung. Di ovarium sel telur atau ovum terbentuk. Hormon estrogen dan
progesteron juga terbentuk disini. Ovarium pada kucing berukuran kecil dan
dari satu sel telur. Ovarium pada kucing dewasa terletak di sekitar lumbal kaudal /
sekitar ginjal. Bentuknya oval dengan permukaan yang tidak rata dengan panjang
mesovarium yang penuh dengan saluran pembuluh darah. Setelah mencapai usia
dewasa sekitar 9 bulan organ reproduksi betina mulai dapat berfungsi dengan
baik. Saluran kelamin pada kucing dibagi terdiri atas ovarium, saluran kelamin
dan alat penggantungnya. Saluran kelamin terdiri dari : tuba fallopii (oviduk),
tanduk rahim (koruna uteri), badan rahim (korpus uteri), leher rahim (servik uteri),
vagina dan vulva. Sistem reproduksi pada betina tidak hanya menerima sel-sel
telur yang diovulasikan oleh ovarium dan membawa sel-sel telur tersebut ke
tempat implantasi yaitu rahim, tetapi juga menerima sperma dan membawanya ke
penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone pada hewan betina yang
sudah di OH, mencegah terjadinya estrus (loop / haid), sehingga anjing menjadi
lebih tenang dan tidak menarik perhatian pejantan, mencegah tumor mamae
(payudara). Anjing dan kucing betina memiliki peluang 99.5 % terhindar dari
hewan betina berumur diatas 2 tahun kemungkinan terhindar dari tumor mamae
uterus dan vagina, walaupun kanker ovarium tidak biasa terjadi pada anjing dan
tetapi lebih baik dilakukan setelah anjing dan kucing divaksinasi lengkap, setelah
sistem immunitas tubuh (kekebalan) mereka bekerja dengan baik, tetapi sebelum
masuk masa pubertas (umur 4-6 bulan). OH dapat dilakukan pada hampir semua
fase siklus reproduksi dari hewan betina, tetapi yang paling baik dilakukan
sebelum pubertas (umur 4-6 bulan) dan selama fase anestrus (Sardjana, 2013).
adalah untuk mengurangi rasa takut, amnesia, induksi anastesi lancar dan
Aesthesis yang berarti rasa atau sensasi nyeri. Agar anestasi umum dapat
keadaan penderita, sifat anestetika, jenis operasi yang dilakukan, dan peralatan
serta obat yang tersedia. Sifat anestetika yang ideal antara lain mudah didapat,
murah, tidak menimbulkan efek samping terhadap organ vital seperti saluran
1. Pada dosis yang aman mempunyai daya analgesik relaksasi otot yang
cukup,
mempunyai batas keamanan yang luas, tidak dipengaruhi oleh variasi umur dan
kondisi hewan. Obat anastesi yang sering digunakan pada hewan antara lain
Ketamin dan Xylasin. Ketamin merupakan larutan yang tidak berwarna, stabil
pada suhu kamar dan relative aman dengan kerja singkat. Sifat analgesiknya
sangat kuat untuk sistim somatik tetapi lemah lemah untuk sistim visceral,
HCl berwarna putih dan berbentuk bubuk kristal yang mempunyai titik cair
alkohol. Ketamin yang digunakan sebagai agen anestesi untuk injeksi dipasaran
menyebabkan depresi dan hipnotika pada syaraf pusat tetapi berperan sebagai
kataleptika. Setelah pemberian ketamin, refleks mulut dan menelan tetap ada
bersama xylazine dapat dipakai untuk anastesi pada kucing. Ketamin dengan
pemberian tunggal bukan anastetik yang bagus. Dosis pada kucing 10-30
mg/kg secara intra muskuler, mula kerja obat 1-5 menit, lama kerja obat 30-40
jam dan recoverinya 100-150 menit. Menurut Kumar (1997) dosis ketamin
pada anjing dan kucing ialah 10-20 mg/kg diberikan secara intra muskuler.
(Sardjana, 2013)
AMBULATOIR
SIGNALEMEN PASIEN :
ANAMNESIS :
Nafsu makan bagus, tidak ada muntah dan diare, sudah vaksin, minta OH
STATUS PRAESENS :
Temperatur : 38,0 ˚C
3. Kulit dan Rambut : turgor kulit < 3 detik, rambut sedang, tidak
6. Pernafasan : thoracoabdominal
DIAGNOSA : Ovaryohestectomy
PROGNOSA : Infausta
TERAPI / PENGOBATAN :
T/ Acepromazine 0,02 ml
Atropin 0,24 ml
Ketamin 0,33 ml
ʃ.i.m.m
uterus. Uterus tersebut berada pada daerah abdominal (flank) bagian posterior,
atau pingsan, kucing tersebut diletakkan diatas meja operasi dengan posisi
pada area yang akan dicukur, kemudian cukur di daerah abdomen, posterior
umbilical. Setelah semua bulu tercukur dengan bersih, kemudian daerah yang
alcohol, caranya dengan arah memutar dari dalam keluar, hal ini berfungsi
pada linea alba dengan panjang kurang lebih 3 - 4 cm. Lapisan pertama yang
dipreparir sedikit hingga bagian peritoneum dapat terlihat. Setelah itu, bagian
agar proses penjahitan dan penyembuhan tidak terlalu lama, karena semakin
sedikit luka yang dibuat makan proses kesembuhan akan semakin cepat.
perabaan pada daerah uterus, tepat didaerah dorsal disebalah kanan dan kiri.
Setelah di dapat organ uterus, uterus ditarik keluar hingga daerah
dilakukan secara perlahan agar tidak terputus. Selanjutnya, klem tepat diatas
ovarium dan tepat diatas cervix. Ligasi diatas klem pertama (diatas ovarium)
dan klem kedua (diatas cervix). Ligasi dilakukan dengan kuat dan terikat erat
agar tidak terjadi kebocoran pembuluh darah. Lakukan ligase pada 2 ovarium
sebelah kanan dan kiri secara bergantian. Setelah diligasi dengan kuat potong
uterus, lepas klem. Pastikan ligasi kuat dan tidak lepas, serta tidak ada
Bagian linea alba ditutup kembali tapi sebelum itu diberi antibiotic kemudian
Penjahitan pada kulit dengan menggunakan benang silik dengan teknik jahitan
penjahitan diberi vicilin sebagai antibiotik pada bagian dalam organ sedikit
demi sedikit hingga merata, kemudian diusap dengan betadin diatas jahitan,
diberi bioplacenton pas pada jahitan secara merata kemudian ditutup dengan
hypavix dan gurita untuk melindungi jahitan agar cepat kering, tidak ada
36,1oC dan ketika pulang masih dalam suhu rendah sebesar 35,6oC karena
batas waktu dilaboratorium hanya sampai jam 7 malam. Terapi yang diberikan
saat suhu turun dengan pemberian lampu di atas kandang sebagai penghangat,
bertujuan agar nafsu makan pasien segera kembali, serta pemberian makan
dan minum dalam kandang. hingga keesokan harinya suhu sudah mulai naik
menjadi 37,8°C.
amoxilin syrup 2 kali sehari pada pagi jam 07.00 dan sore jam 16.00 selama 5
hari dengan dosis 1,32 ml setiap minum dengan rute pemberian berupa per
oral (PO). Selain pemberian obat, perawatan pasca operasi dilakukan juga
sederhana (suhu, pulsus, nafas, dan CRT) serta pengoreksian terhadap sikap
kucing berupa appetice (nafsu makan), defekasi, urinasi, dan adanya sekresi
lender. Pemberian pakan kami berikan pakan basah selama 7 hari agar perut
atau lambung mudah untuk mencerna makanan. Pada hari pertama dan kedua
setelah operasi, kucing tidak nafsu makan kami lakukan sonde (ndulang
makanan) agar kucing tetap makan. Tetapi pada hari ketiga dan selanjutnya,
bahwa pasien benar - benar sembuh dan sehat kembali serta siap untuk
dilepaskan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
terapi, yaitu tumor, cysta ovarium dan tumor uterus, pyometra. Pada
perubahan tingkah laku yaitu, lebih mudah dikendalikan, lebih jinak dan
5.2 Saran
Sterilisasi dapat dilakukan pada saat kucing berumur 8 minggu, tetapi
Norsworthy, G.D. 1993. Feline Practice. Philadelphia : J.B. Lippin Cott Co.
Noviana D, Gunanti, Jelantik, dan NRF Hanira. 2006. Pengaruh anestesi terhadap
saturasi oksigen (SpO₂) selama operasi ovariohisterektomi kucing. J
Sains Veteriner. 24(2):267.