TAHUN 2017
Kunci keberhasilan
Gunakan antibiotika terus menerus sampai penyebab
primernya ditemukan
Pada umumnya penyakit kulit + pruritus Atopy, Food allergy
atau Scabies + infeksi sekunder (bakteri/jamur)
Kalau ragu-2 ulangi pemeriksaan: Pyoderma Yeast
Atopy Scabies Food allergy
Gambaran umum
Pruritus, bengkak, bulla, fistula interdigital
Kausa utama: Food allergy, atopy atau Contact dermatitis
Selalu bereaksi baik terhadap terapi antibiotika, tetapi sering kambuh
Anjing bulu pendek trauma
Autoimmune disease krusta atau ulsera di telapak kaki
Diagnosa banding
Interdigital: Demodicosis, trauma benda asing, parasit, contact
dermatitis, infeksi bakteri/jamur, dan tumor
Telapak kaki: Autoimmune disease, Zinc responsive dermatosis,
Hepatocutaneous syndrome
Diagnosa
Temukan kausa primernya (kerokan kulit, sitologi, biakan jamur)
Sitologi acantholytic cell atau sel tumor
Biakan bakteri/jamur
Biopsi kulit autoimmune disease, tumor atau demodicosis
Periksa terhadap alergi dan gangguan endokrin
Terapi
Obati kausa primernya (Food allergy, Hipothyroidisme,
Demodicosis dll.)
Jaga lingkungan agar tetap kering
Topikal:
Senyawa antiseptik cuci & rendam kaki yang luka
Antibiotika potensi kuat Muciprocin (Bactroban)
Sistemik
Antibiotika sesuai uji sensitivitas
Senyawa steroid anti radang
Pembedahan
Hilangkan benda asing
Fusion Podoplasty
Kunci keberhasilan
Jika penyebab primernya ditemukan Prognosa: Baik
Kasus sulit sembuh Terapi antibiotik berkala atau
pembedahan
Gambaran umum
Infeksi saluran telinga selalu akibat sekunder
Kausa primer: Food allergy, atopy, polyps, gangguan endokrin,
benda asing
Diagnosa banding
Lesi pada daun telinga Scabies, Autoimmune skin disease,
Ear margin seborrhea, Vasculitis, Fly bite dermatitis
Diagnosa
Lakukan pemeriksaan otoscopy (dg sedasi) periksa saluran
telinga dan membrana tympanica
Sitologi bakteri dan yeast
Biakan bakteri dan jamur pada kasus kronis atau resisten
Radiologis untuk menentukan prognosa
Kalsifikasi atau myeliiitis Buruk
Biopsi kulit untuk setiap massa berbentuk nodul
Terapi
Temukan dan obati kausa primernya
Bilas eksudat sesering mungkin hindari trauma mekanis
waktu membersihkan telinga
Obati infeksinya berdasarkan hasil biakan dan uji sensitivitas
Perlu pengobatan agresif & jangka waktu lama (30 hari)
Bila gejala sembuh teruskan pengobatan 3-7 hari agar tidak
kambuh lagi
Kunci keberhasilan
Jika penyebab primernya tidak ditemukan Pertimbangkan
pembedahan Total Ear Canal Ablation (TECA)
Jika ada kalsifikasi (dari hasil radiologis) TECA
Jika akibat Pseudomonas spp. gunakan antibiotika topikal
sesering mungkin antibiotika sistemik jarang mencapai
telinga bagian dalam dengan kadar yang cukup
Otitis hanya dapat dikendalikan tidak dapat disembuhkan
A. HIPERSENSITIF THDP EKTOPARASIT
Adanya ektoparasit
G.K.:
Pd umumnya anj umur 1-3 thn
Pruritus
Erythema
Alopecia
Otitis eksterna kronis dgn erythema
Intradermal skin testing ( di Indonesia ? )
Serologic allergy testing ( mis. Elisa )
Shampoo, bl infeksi bakt +, diberi benzoyl peroxida tiap 4 – 7
hari tgt keparahan, scaling diatasi dgn shampoo yg
mengandung tar dan salicylic acid
Etiologi :
Sarcoptes scabiei var canis
Diagnosa : identifikasi parasit dgn mikroskop
Erythematous papula
Adanya crusta
Pruritus
P.u . Diawali didaerah telinga
Trauma garukan menimbulkan alopecia
Terakhir akan timbul excoriation yg parah
TOPIKAL :
organophosphate
amitraz
SYSTEMIK :
IVERMECTIN (0,2 -0,3 mg / kg BB ) dgn
interval 2 minggu
Catt : obat ini CI utk anj. Colli
ETIOLOGI : Cheletiella spp
yg hidup dipermukaan kulit
GEJALA :
Scaling di ddaerah dorsal ( 0,2 – 0,4 cm)
Pruritus
Sering menyerang kucing bulu panjang
Tdpt erythematous papula
Shampoo selenium sulfide tiap mg selama 4 –
5 mg
Dipping dgn lime sulfur atau pyrethrin
Amitraz dgn interval 2 mg
Systemic dgn ivermectin (0,2 - 0,3 mg/kg
BB), diulang 2mg
Dermatosis contagious pada kucing yang
disebabkan oleh Notoedres cati
GEJALA KLINIS :
o Pruritus terutama di kpl dan telinga
o Pada awalnya lesi dgn erythematous
o Papular dermatitis
Ivermectin ( 0,2 – 0,3 mg /kg BB )
diulang 10 hari
Topikal : malathion atau lime sulfur
DIAGNOSA
Scraping kulit utk diperiksa dibwh mikroskop
A. GERMAN SHEPHERD
DOG PYODERMA
ETIOLOGI : merup. Kondisi sekunder akibat
hipersensitif prst, atopic dermatitis,
demodicosis, hypothyroidism.
Mikroorganisme yg sering dpt diisolasi adl
Staphylococcus intermedius.
SERING TJD PD ANJ UMUR 5 – 7 THN
LESI ERYTHEMATOUS
TDPT PAPULA DAN PUSTULA
JUGA TDPT CRUSTA DAN ULCUS
ALOPECIA
PRURITUS
HIPERPIMENTASI
PEMBESARAN LIMPH NODE PHERIPHERAL
Berdasar gejala klinis
Scraping
Pemeriks. Histopath.
TERAPI
o Trimethroprim kemdn diikuti sulfonamide
o Terapi dilanjutkan hingga lesi sembuh ( 4 – 12
mg )
Nocardia spp
G.K :
Ulcus
Abses
Nodul subkutan
Febris
lethargi
Kultur
Biopsi
TERAPI:
o Sulfadiazine (80mg / kg po 3 dd) , alternatif lain
o Erythromycine (10 mg / kg po 3 dd)
o Clindamycin ( 11 mg / kg po 2 dd )
Feline viral rhinotracheitis dan calicivirus
G.K. :
Lesi dan ulcushanya sebagai gejala sekunder yang
tampak di mukosa, karena virus ini secara primer
menyerang traktus respirasi
TERAPI
Antibiotika broadspectrum
Topikal dgn larutan 5 iodozdoxyuridine
Pd anj : pyogranulomatous subacute atau chronic
Pd kuc : sporothrix schenckii.
G.K. :
Lesi kmdn mjd alopecia
Crusta
Regional lymphadenophathy
Lesi2 dpt menjalar keseluruh tbh
Dgn biopsi, ttp sulit menemukan,
Dilakukan kultur serta pewarnaan dgn PAS atau GMS
TERAPI:
Anj : lrtn sodium iodid , dpt diberikan selama 7 – 8 mg
Kuc: dosis diberikan cukup setengahnya
A. SUPERFICIAL
PYODERMA
Staphylococcus spp
G. K :
Pruritus
Pustula
Alopecia
Hiperpigmentasi
crusta
Dari gejala klinis
Kultur bakteri
TERAPI :
Topikal dgn chlorhexidin atau benzoyl peroxide
Antibiotik sistemik
B. ZINC RESPONSIVE
DERMATOSIS
Deficiensi zinc
G.K. :
Periorbital crusting
Emaciaci
pododermatitis
Dari anamnesa
Analisis lab. Konsentr zinc di jaringan
TERAPI
Zinc sulfate ( 10 mg/ kg 1 dd ) atau
Zinc methionate ( 1,7 mg / kg 1 dd)
C. Deep pyoderma
GK:
Ulcus
Sinusformation
Pyoderma -deep
-nasal
-callus
± Kultur bakteri
± dari anamnesa
Terapi
Shampoo antibakteri (chlorhexidine)
Sistemic sesuai dengan sensitivity test
TICK INFESTATION
Ectoparasit a. l. :
Rhipicepalus Sanguineus
Dermacentor Variabilis
Amblyomma Americanum
Ixodes dammini
I. scapularis
GK:
Erythems
Prouritus
Nodula
Terapi:
Spray fipronil
Amitraz
collar
A .HYPOTHYROIDISM
o Hypothiroid krn kerusakan pd kel thyroid
GK:
Lethargy
Kegglan reproduksi
Bradicardia
Alopecia bilateral simetris
Seborrhea
hiperpigmentasi
GK:
Hepatomegaly
Polyphogia
Lethargy
Alopecia
Timbul komedo
Diagnosa:
ACTH test
Low dose dexamethasone suppression test
High dose dexamethasone suppression test
A. CANINE DEMODICOSIS
Demodex Canis
Terapi:
Cukur & dicuci
Amitraz tiap 1-2 minggu
Milbemycine 0,5 mg/kg po 2 dd utk 90 hari
Ivermectin 0,6mg/kg
Mycrosporum
Trichophyton
Epidermophyton
GK:
Pruritus
Inflamasi
Alopecia
granuloma
Scraping
Kultur
Wood’s Lamp
Terapi:
Topikal antifungal:miconasole,clotrimazole
Griseofulvin 50mg/kg