DEFINISI
Rhinitis alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar allergen yang diperantarai IgE
EPIDEMIOLOGI
terjadi pada 15 juta orang per tahun Onset umur 12-15 tahun Amerika serikat 20 % penderita rhinitis alergi
Penelitian :
Rinitis alergi didiagnosis pada 74-80% pasien asma(dibanding hanya 5-20% pada populasi normal). Rinitis mendahului serangan asma pada 49-64% pasien asma dan 5-15% pasien rhinitis alergi juga menderita asma (hanya 3-5% pada populasi normal)
ETIOLOGI
PATOGENESIS
Rinitis Alergi : Penyakit inflamasi tahap sensitisasi
APC
Th0
Th1
Th2
Th2
IL 3 IL 4 IL 5 IL 13
IgE
sirkulasi
Mediator kimia
Mediator Histamin
N.Vidianus
Sekresi mukosa
Permeabilitas kapiler
Gatal, bersin
meningkat
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
GEJALA GEJALA RINITIS ALERGI :
BERSIN BERSIN ( >5X ) RINORE (INGUS BENING ENCER) HIDUNG TERSUMBAT
(MENETAP/BERGANTI-GANTI)
Gatal di hidung, tenggorok, langit-langit/ telinga Mata gatal, berair/kemerahan Hiposmia/anosmia Post nasal drip/batuk kronik Variasi diurnal (memburuk pada pagi hari - siang
intermitten/persisten
Pengaruh terhadap kualitas hidup gangguan
dengan rinitis
Riwayat atopi di keluarga
Faktor pemicu timbulnya gejala
2. Pemeriksaan fisik
Rinoskopi anterior mukosa edema, basah, berwarna pucat/livid,
hipertrofi
Pemeriksaan nasoendoskopi
allergic shiner
tangan
allergic crease
3. Pemeriksaan penunjang
Invitro :
IgE total (prist-paper radioimmunosorbent test
untuk prediksi alergi pada bayi/anak kecil dari suatu
IgE spesifik
inhalan. Jika basofil ( > 5 sel/lapangan pandang) alergi makanan jika ditemukan sel PMN infeksi bakteri.
In vivo
tes cukit kulit uji intrakutan/intradermal tunggal / berseri (Skin
End-point Titration/SET) SET : untuk alergen inhalan, menyuntikkan allergen dalam berbagai konsentrasi, bertingkat kepekatannya. Keuntungan SET selain allergen penyebab, derajat alergi, dosis inisial desensitisasi dapat diketahui.
(IPDFT)
diet eliminasi dan provokasi (Challenge Test).
diberikan pada pasien setelah berpantang selama 5 hari, selanjutnya diamati reaksinya
Alergen ingestan secara tuntas lenyap dari tubuh
DIAGNOSIS BANDING
Rinitis infeksi (virus, bakteri / penyebab lain)
Rinitis idiopatik
Penatalaksanaan
1.
Mencuci alas tidur, sarung bantal dan selimut setiap minggu, bila mungkin dengan air panas (>55o). Atau dengan menjemur di bawah sinar matahari langsung. Menggunakan lantai rumah dengan bahan yang dpt dibersihkan spt keramik, plastik dan kayu.
Sedikit mungkin menggunakan perabotan rumah dari bahan kain atau kain berbulu. Menggunakan gorden yang dapat di cuci Menggunakan mainan dari dari kain atau kain berbulu yang dapat di cuci. Tidak memelihara binatang di rumah
2. medikamentosa
Tujuan pengobatan : mengurangi gejala perbaikan kualitas hidup. mengurangi efek samping pengobatan. edukasi penderita untuk meningkatkan ketaatan berobat dan kewaspadaan terhadap penyakitnya. mengobati penyebab.
3. operasi
Jika tidak berhasil di tatalaksana dengan
medikamentosa Dpt dilakukan : konkotomi parsial, konkoplasti atau multiple outfractured, inferior turbinoplasty .
4. Imunoterapi.
boleh dilakukan jika : Jelas disebabkan oleh adanya IgE Jelas ada hubungan klinis antara hasil tes kulit dan timbulnya gejala. Oleh atau atas tanggung jawab dokter Pada rinitis alergi yang sedang sampai berat bila respon terhadap pengobatan lain kurang memuaskan. tersedia vaksin atau alergen yang terstandarisasi atau berkualitas. KI menggunakan beta bloker, terdapat penyakit imunologis dan penderita yang tidak taat berobat. biaya, jarak dengan fasilitas pengobatan dan pekerjaan penderita tidak mengganggu pengobatan.
KOMPLIKASI
Polip hidung
Otitis media Sinusitis paranasal
PROGNOSIS
sulit dipastikan Kesan klinis gejala berkurang dengan
bertambahnya usia