Anda di halaman 1dari 59

ZOONOSIS

[PENYAKIT PARASIT HEWANI]

dr. Ennesta Asri SpKK


A. Creeping Eruption/Cutaneus Larva
Migran
Kelainan kulit :
 peradangan linear/berkelok2

menimbul
 progresif
 terowongan invasi larva cacing
(anjing & kucing)
ETIOLOGI
Larva cacing tambang :
Ancylostoma brazilienze
Ancylostoma caninum

EPIDEMIOLOGI
Anak-anak
Kontak langsung tanah / pasir
Tropis & sub tropis
GEJALA KLINIS
Keluhan :
 gatal
 panas setempat

Predileksi :
tangan, tungkai, paha, bokong
DIAGNOSIS

Diagnosis :
 bentuk benang lurus / berkelok2,

menimbul

DD/ :
 skabies
 dermatofit
 insect bite
 herpes zoster
TERAPI
Tiabendazol oral 50 mg/kgBB,
2x1 hari selama 2 hari
 Tiabendazol topikal
 Albendazol oral 400 mg/hari selama 3 hari
 CO2 snow, penekanan 45 dtk- 1 menit
selama 2 hari berturut2
 Chloretil, penyemprotan sepanjang lesi ½- 2 menit
B. Skabies

DEFINISI :
 penyakit kulit menular
 infestasi & sensitisasi Sarcoptes scabei var
hominis
 terowongan st.korneum
ETIOLOGI
 Sarcoptes scabei betina dewasa

 Bulat

 Ukuran 0,3-0,4mm

 Telur  Larva  Nimfa 


Dewasa
EPIDEMIOLOGI

Sosial ekonomi rendah


Higiene buruk
Hubungan seksual  promiskuitas

Cara Penularan :
 Kontak langsung
 Kontak tak langsung
GEJALA KLINIS

Keluhan : gatal malam hari

Predileksi :
sela jari tangan,ekstensor siku,
lipatan ketiak, umbilikus, pinggang,
genital, bokong
DIAGNOSIS

 Klinis
 menemukan kutu

buka terowongan
kerokan
DD/ : dermatitis kontak
prurigo
pedikulosis
DIAGNOSIS
4 tanda kardinal :
1. Pruritus nokturnal
2. Mengenai sekelompok orang
3. Menemukan terowongan
4. Menemukan tungau

Diagnosis : 2 dari 4
TERAPI
Umum :
nasehat  higiene
semua keluarga diobati

Khusus :
Ivermectin 200 ug/kgBB
Antihistamin
Antibiotik jika ada infeksi sekunder
…terapi

Topikal :
Salep 2-4
Emulsi benzoas benzylicus 25%
Gamma benzene hexachloride 0,5- 1%
Crotamiton
Permetrin 5%
C. Pedikulosis

EPIDEMIOLOGI :

Higiene buruk

Cara penularan :
 kontak langsung
 kontak tak langsung
 Kontak seksual
KLASIFIKASI

PEDIKULOSIS CAPITIS

PEDIKULOSIS CORPORIS

PEDIKULOSIS PUBIS
PEDIKULOSIS CAPITIS
Etiologi : pediculus humanus var capitis

Gejala klinis :
gatal
rambut kering kusam
krusta tebal bau busuk
DIAGNOSIS

DIAGNOSIS : klinis + telur kutu

DD/ : Pioderma kulit kepala


Tinea kapitis
Dermatitis seboroik
TERAPI
Gameksan
Emulsi benzoas 20%
DDT Powder/emulsi 5%

Pencegahan :
Penderita dipisahkan
Alat setelah dipakai dibersihkan, dicuci,
didesinfeksi
PEDIKULOSIS KORPORIS
Etiologi : pediculus humanus var korporis
pada lipatan pakaian
Predileksi: dada,punggung,perut
Diagnosis :
gatal
ekskoriasi
telur kutu
DD/ : skabies, pioderma, gigitan kutu lain

Terapi : Gamexan 0,5%-1% krem.


PEDIKULOSIS PUBIS
Etiologi : pedikulus pubis
Diagnosis :
kutu di rambut pubis & rambut perianal
maculae caerulae
Black dot
gatal
DD/ : scabies
dermatitis kontak
dermatitis seboroik

Terapi = terapi pedikulosis kapitis


perlu pengobatan partner seks
Gambar-gambar
HIPERSENSITIVITAS TERHADAP
GIGITAN SERANGGA

dr. Ennesta Asri, Sp.KK


Hipersensitifitas kulit terhadap serangga dapat merupakan
reaksi alergi akibat:
• Gigitan (bites)
• Sengatan (sting)
• Kontak dengan bagian tubuh

Insiden :
• Sukar diketahui
• Meningkat pada musim semi dan panas
• Anak-anak>>dewasa
• Lesi kulit biasanya swasirna
Etiologi
 Nyamuk (mosquitoes)
 Sejenis nyamuk agas (gnats)
 Kutu berkaki 6 (fleas)
 Kutu berkaki 8 (mites)
 Kutu busuk (cimex lectularis)
 Catterpillars dan
 Ngengat (moths)
Manifestasi klinis
 Urtikaria papular
 Banyak dijumpai pd usia 2-10 th.
 Papul dipuncaknya terdapat pungtum, papul dikelilingi
urtika dan zona eritematosa muncul di tempat gigitan.
 Rasa Gatal
Patogenesis

 Umumnya reaksi alergi serangga merupakan

reaksi tipe I yang dimediasi IgE


 Reaksi yang terjadi dapat berupa reaksi tipe cepat dan lambat
tergantung pada derajat sensitisasi dan status imun seseorang
Reaksi tipe cepat
 Terjadi segera setelah gigitan – 20 menit kemudian.
Umumnya 1-60menit, bertahan 1-3 jam.
 Manifestasi :
urtika ireguler disertai pseudopodi, dikelilingi zona
eritem, gatal.
Reaksi tipe lambat
 Terjadi 20 menit setelah gigitan
 Urtika terbentuk lambat tergantung derajat
hipersensitivitas dan usia.
 Usia <2th  reaksi tjd stl 20-40 menit
 Usia 7 th  setelah 1-2 jam
 Usia 12 th  setelah 3-5 jam
 Dewasa  setelah 3-5 hari, laporan 14 hari
 Urtikaria papular berbentuk bulat, sangat gatal, dan
bertahan bbrp hari.
Reaksi yang ekstrim

 Lesi generalisata atau reaksi sistemik anafilaksis.


 Penanganan:
 adrenalin (1:1000) im
 pasang torniket
 tambahan dpt diberikan antihistamin & kortikosteroid
Reaksi yang ekstrim.

 Bila terjadi Infeksi sekunder oleh bakteri kulit  lesi


menjadi lebih lebar, edematosa rasa panas dan nyeri,
timbul pustul.
 Selain anti alergi pada kasus diatas diperlukan antibiotik
dan anti inflamasi
Diagnosis
 Berdasarkan predileksi dan gambaran klinis.
 Gambaran klinis spesifik : urtikaria papular, dibagian tengah
terdapat pungtum hemoragik.
 Urtika papul atau vesikel  bula  pecah  krusta 
sembuh dalam bbrp hari.
Diagnosis banding

 Varisela stadium awal


 Eskoriasi neurotik
 Pitiriasi likenoides
 Reaksi Id
Tatalaksana
 Simtomatik
 Kortikosteroid topikal
 Analgesik
 Antihistamina

 Preventif :
 Memakai pakaian yg menutupi badan dan ektremitas
 Menggunakan penangkis serangga
 Membasmi serangga dengan insektisida yg mengandung
diethyltoluamid
Prognosis
 Sebagian besar insect bites meninggalkan bercak
kehitaman yang cenderung menetap. Infeksi
sekunder dapat meninggalkan sikatrik.
Reaksi hipersensitivitas kulit terhadap
serangga dan arthropoda lainnya:
1. Kontak langsung
 Catepillar dermatitis atau erusisme
 Kupu-kupu pada fase larva/ ulat bulu
 Toksin merusak sel tubuh --> histamin, serotonin, heparin
 Dermatitis disertai panas dan gatal
 Leptodopterisme mirip dengan giant urticaria
 kontak dengan bulu bagian ventral abdomen kupu-kupu dewasa
 Penanggulangan : kulit segera dicuci atau direndam dgn air, diolesi salep
kortikosteroid, dan pemberian antihistamin oral.
COLEOPTERA (kumbang)
 Kumbang family Meloidae  catharidin 
vesikel dan bula pada kulit. Lesi kulit muncul
setelah 2 – 3 jam

 Paederus species (tomcat)  pederin 


dermatitis paederus. Lesi kulit muncul
setelah 24 – 48 jam
Tatalaksana
 Mencuci
segera daerah yang terkena dapat
membantu mencegah vesikulasi

 Blister  perawatan luka sampai sembuh

 Kortikosteroid topikal
Reaksi hipersensitivitas kulit terhadap
serangga dan arthropoda lainnya:
2. Sengatan
 Lebah, kalajengking
 mengeluarkan toksin yang mengandung enzim anafilatogenik, hemolitik, antigenik,
sitolitik, dan neurotoksik
 Edema, nekrosis atau urtikaria  syok.
 Penanggulangan: bagian proksimal dipasang torniket, dibersihkan, tdk boleh
ditekan. Sengat lebah yg tertinggal di keluarkan, kompres es.
 Syok --> atasi SOP
3. Gigitan
 Kelabang mengeluarkan toksin melalui kuku
nyeri dan nekrotik di kulit
 Laba-laba mengeluarkan toksin dari mulut
Araknidisme

 Tarantula, semut api, kutu busuk


 Sengkenit (Ticks) mengandung toksin paralisis, sering pada peternakan
sapi (Indonesia)
 Penanggulangan : anti histamin sistemik.
Bila berat  kortikosteroid.
 Topikal : kortikosteroid potensi sedang- rendah.
HEMIPTERA (kepinding)
 Reaksi gigitan bercak dan papul sering dengan
punctum hemoragik di tengahnya.
 Reaksi bulosa dan hipersensitivitas terjadi pada
beberapa individu
 Bintik-bintik darah dapat ditemukan di tempat
tidur
SIPHONAPTERA (kutu)
 Gigitan iritasi minimal  papul urtika
terutama pada tungkai bawah
 Reaksi bula  individu dengan hipersensitivitas
 Tatalaksana  kortikosteroid, antihistamin
antibiotik  infeksi sekunder
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai