Anda di halaman 1dari 52

DEPT.

ILMU PENYAKIT
KULIT & KELAMIN

Herpes Zoster

Penyakit yang disebabkan virus varicella zoster yang


menyerang kulit dan mukosa, merupakan reaktivasi
setelah infeksi primer (varicella)
Predileksi: daerah torakal, unilateral, bersifat dermatomal,
unilateral
Gejala:
1.Gejala prodromal sistemik (demam, pusing, malaise) & lokal
(myalgia, gatal, pegal)
2.Timbul eritema yang kemudian menjadi vesikel yang
berkelompok dengan dasar eritematosa & edema,
kemudian menjadi pustul dan krusta Khas
3.Pembesaran KGB regional

Pengobatan & Komplikasi

Terapi simptomatik analgetik


Antivirus, diberikan dalam 3 hari semenjak lesi muncul,
pilihan:

Acilklovir 5x 800 mg
Valasilklovir 3x 1000 mg
Komplikasi

Neuralgia pascaherpetik rasa nyeri yang timbul pada


daerah berkas herpes. allodynia dan hyperalgesia
obat gabapentin 1,800 mg-2,400 mg Carbamazepin
Sindrom ramsay hunt gangguan nervus fasialis,
paralisis. Pengobatan: kortikosteorid (prednison 3x20
mg)

Dx

Ruam khas

Predileksi

Usia

Etiologi

Varicella

Tear drop
Polimorfik
sentrifugal

Wajah
sekitar
hidung,
mulut dan
pipi

Anak/
remaja

Virus VZV

Herpes
zoster

Vesikel
berkelompok
sesuai
dermatoma di
atas dasar
eritema

Sesuai
Lansia,
Reaktivasi
dermatome imunosup VZV
resan

Herpes genitalis: kelainan kulit yang


ditemukan adalah vesikel berkelompok
dengan dasar kulit eritematosa. Jika
memecah bisa menjadi erosi bukan ulkus.
GO: penyakit akibat Neisseia gonorhoeae,
manifestasi bervariasi dari uretritis sampai
servisitis. Gejala:.disuria, eritem, sekret
mukopurulen
Furunkel: Sejenis pioderma berupa
peradangan folikel rambut. Nodus berbentuk
kerucut, di tengah terdapat pustul.

Penderita DM, lesi satelit


papul
Dx

Ruam
khas
Kandidias Lesi satelit
is
papul

KOH

Etiologi
Candida
albicans

Tinea

Pseudohifa
dan
blastosfore
hifa

Pitiriasis

Pinggir
aktif,
central
healing
Bercak
bentuk
tidak
teratur

Spaghetti
meat ball
appearence

Trichophyton
Microsporum
Epidermophy
ton
Malassezia
furfur

Pitiriasis Rosea

Dermatitis eritroskuamosa yang penyebabnya belum


diketahui. Diduga akibat infeksi virus (self-limiting
disease)
Bentuk klinis:
Ptiriasis:skuama halus, dimulai dengan lesi inisial
berbentuk eritema berskuama halus (herald patch)
di badan
4-10 haru kemudian disusul dengan lesi yang lebih kecil
di badan searah dengan costae/ tersusun sesuai
lipatan kulit (inverted christmas tree appearance)
Pengobatan: simtomatik, bedak asam salisilat yg dibubuhi
memtol 1%

Pitirisasis rosea

Tinea corporis: Dermatofitosis pada bagian tubuh


tidak berambut. Lesi bulat lonjong, berbatas
tegas dengan papul di pinggir.
Tinea kruris: dermatofitosis pada lipat paha,
perineum dan sekitar anus.
Ptiriasis versikolor: Penyakit akibat jamur
Malassezia furfurdgn keluhan berupa bercak
berskuama halus yang berwarna putih sampai
coklat hitam
Dermatitis atopik: keadaan peradangan kulit kronis,
gatal, yang berhubungan dengan peningkatan IgE
dan riwayat atopi dalam keluarga.

Ptiriasis Versikolor

Penyakit jamur superficial yang kronik


Etiologi: Malassezia furfur
Gejala klinis: gatal ringan, bercak
berskuama halus yang berwarna
putih sampai coklat kehitaman pada
badan dan kadang-kadang dapat
menyerang ketiak, lipat paha,
lengan, tungkai atas.

P. VERSICOLOR
Diagnosis:
Selain gejala klinis, pemeriksaan penunjang yang
dapat dilakukan adalah pemeriksaan KOH 20%:
hifa pendek dan spora bulat berkelompok.
PENTING BEDAKAN
Pemeriksaan KOH 20% pada tinea: hifa
bersekat, spora bercabang (artospora)
KOH 10% pada candida: hifa semu, blastospora
Pengobatan:

Shampoo selenium sulfat (2-3x per minggu)


Golongan azol, ketokonazole 1x200 mg selama 10
hari

Dermatitis seboroik: Golongan kelainan kulit akibat


status seboroik yang diturunkan. Rentan terhadap
infeksi piogenik (P Ovale), peningkatan aktivitas
glandula sebasea
Dermatitis atopik: keadaan peradangan kulit
kronis, gatal, yang berhubungan dengan
peningkatan IgE dan riwayat atopi dalam keluarga.
Psoriasis: penyakit autoimun, kronik dan residif
berupa bercak eritema yang meninggi.
Skabies: penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi sarcoptes scabei. 4 tanda kardinal:
pruritus nokturna, menyerang kelompok, kunikulus,
tungau (+)

Dermatitis seboroik

Istilah dermatitis seboroik mengacu pada kelainan kulit


yang disadari oleh faktor konstitusi dan bertempat di
tempat seboroik
Etiologi:
Seborhoic state yang diturunkan
Infeksi oleh flora normal yg berlebihan: Pitysporum ovale
Hiperaktivitas glandula sebesae
Proliferasi epidermis yang meningkat
Gejala klinis: eritema dan skuama yang berminyak
kekuningan
Pengobatan:

Pengobatan sistemik: kortikosteroid (prednison 20-30 mg/hari),


isotretinoin (dosis 0,1-0,3 mg/kgBB/hari), Ketokonazol (200
mg/hari untuk infeksi P ovale)
Pengobatan topikal: ter, resorsin, kortikosteroid

Tinea korporis: Dermatofitosis pada bagian tubuh


tidak berambut. Lesi bulat lonjong, berbatas tegas
dengan papul di pinggir.
Dermatitis atopik: keadaan peradangan kulit
kronis, gatal, yang berhubungan dengan
peningkatan IgE dan riwayat atopi dalam keluarga.
Psoriasis: penyakit autoimun, kronik dan residif
berupa bercak eritema yang meninggi.
Ptiriasis versikolor: Dermatitis eritroskuamosa yang
penyebabnya belum diketahui. Diduga akibat
infeksi virus (self-limiting disease), skuama halus,
dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema
berskuama halus (herald patch)

Furunkel

Furunkel adalah peradangan folikel


rambut dan sekitarnya
Etiologi: staphylococcus aureus
Gejala klinis: Nyeri, nodus
eritematosa berbentuk kerucut, di
tengah terdapat pustul
Pengobatan: antibiotik topikal

Pioderma

Pioderma adalah penyakit kulit yang disebabkan


oleh staphylococcus, streptococcus, atau oleh
kedua-duanya.
Faktor predisposisi: higiene yang kurang,
menurunnya daya tahan tubuh, telah ada
penyakit kulit yang lain.
Pengobatan umum:

Sistemik:penisilin G prokain 1.2 juta per hari,


ampisilin 4x 500 mg, linkomisin 3x500mg,
eritromisin 4x500 mg
Topikal: salep antibiotik seperti basitrasin, neomisin
atau mupirosinA

Jenis-jenis pioderma

Ektima: ulkus superficial akibat infeksi


Streptococcus B hemolyticus, dengan krusta
Erisipelas: Eritema merah cerah dengan batas
tegas.
Hidroadenitis: infeksi kelenjar apokrin oleh
Staphylococcus aureus. Usia akil balik , didahului
trauma (rambut ketiak digunting). Nodus yg
dapat melunak menjadi abses
Abses multipel kelenjar keringat: infeksi kelenjar
keringat,berupa abses multipel tidak nyeri
berbentuk kubah

Dx

Ruam

Kedalaman Etiologi

Erisipelas

Eritem
dengan
batas tegas

kutis

Streptococ
cus

Selulitis

Eritems
difus

subkutis

Streptococ
cus

Flegmon

infiltrat

Impetigo

anak usia 6 tahun, krusta kuning pada pipi


Dx

Ruam khas Predileksi

Usia

Impetigo Krusta
Krustosa kuning
coklat
seperti
madu

Wajah sekitar Anak


hidung,
mulut dan
pipi

Impetigo Koleret
Bulosa
Bula
hipopion

Ketiak, dada,
punggung

Etiologi
Streptococcu
sb
hemoliticus

Anak & Staphylococc


dewasa us aureus

Urtikaria

Reaksi vaskular pada kulit akibat bermacam-macam sebab.


Edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahanlahan, berwarna pucat dan kemerahan
Etiologi: obat, makanan, gigitan serangga, inhalan
Patogenesis urtikaria:
Faktor fisik (panas. Dingin), inhalan, makanan) sel
mast/basofil histamin, serotonin vasodilatasi dan
permeabilitas meningkat urtikaria.
Pengobatan:

hindari penyebab, kortikosteroid (akut)


Golongan antihistamin:
Antihistamin H1 klasik efek samping sedatif, contoh:
difenhidramin, siklizin, Klofeniramid/ CTM.
Antihistamin H1 nonklasiktidak menyebabkan sedasi. Contoh:
loratadin, terfenadin
Desensitisasi (pada urtikaria dingin, melakukan sensitisasi air pada
suhu 10C, 2xsehari selama 2-3minggu)

Skabies

Penyakit kulit akibat imfestasi dan sensitisasi


Sarcoptes scabei
Cara penularan: Kontak langsung (kulit
dengan kulit), kontak tak langsung
(melalui benda)
Kelainan kulit terjadi tidak hanya disebabkan
oleh tungau, namun juga karena garukan.
Ditemukan papul, vesikel, urtika. Dengan
garukan akan timbul erosi, ekskoriasi,
krusta dan infeksi sekunder.

Gejala klinis, 4 tanda kardinal:

Pruritus nokturna: gatal pada malam hari yang


disebabkan karena aktivitas tungau lebih tinggi
pada suhu yg lembab dan panas
Menyerang secara kelompok: pada satu
keluarga. Karena penyakit ini dapat menular
melalui kontak
Kanikulus: terowongan putih keabuan berbentuk
garis lurus atau berkelok. Pada ujung terowongan
dapat ditemukan papul atau vesikel.
Menemukan tungau: dapat ditemukan satu atau
lebih stadium hidup tungau ini.

Pengobatan:

Belerang endap 4-20% tidak efektif terhadap


stadium telur.
Emulsi benzil-benzoas 20-25% efektif
terhadap semua stadium, diberikan setiap malam
selama tiga hari
Gameksan 1% efektif terhadap semua stadium,
tidak dianjurkan pada anak < 6 thn dan wanita
hamil
Permetrin 5% dihapus setelah pemberian
selama 10 jam. Tidak dianjurkan pada bayi umur
< 2 bulan.

Lepra

Penyakit infeksi kronik yang disebabkan


oleh Mycobacterium leprae
Lesi kulit: terdapat berbagai jenis lesi kulit
pada lepra: makula, papul dengan
pewarnaan hipopigmentasi atau
eritematosa
Deformitas terjdi akibat langsung dari
granuloma yang merusak jaringan
sekitarnya. Gangguan anestesiadapat
menyebabkan deformitas

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan bakterioskopik dengan


pewarnaan Ziehl Neelsen : dapat
menghitung jumlah bakteri
Pemeriksaan histopatologis, berasal dari
jaringan lesi lepra ditemukan sel vrichow
(histiosit dengan M leprae di dalamnya)
Pemeriksaan serologik: pemeriksaan
antibodi terhadap M. leprae

PAUCI BACILER
Jlh lesi 1-5
Tiddak simetris
Hipoestesi jelas
Melibatkan stau cabang
saraf
Th/ Rifampicin +
Dapsone

MULTI BACILER
Jlh lesi >5
Lebih simetris
Hipoestesi kurang jelas
Banyak cabang saraf
Th/ Rifampicin + Dapsone
+ Lamprene (clofazimin)

Pengobatan leprae:
DDS, Rifampisin, klofazimin.
Yang tidak kalah penting adalah
pencegahan cacat. Pasien kusta
memiliki risiko yang lebih tinggi utk
menderita kecacatan karena gangguan
sensorik dan kelemahan otot.
Edukasi cara penggunaan sepatu,
sarung tangan, memeriksa jika ada
luka dan perawatan kulit.

Karsinoma sel basal

Berasal dari
sel epidermal pluripoten.
Faktor predisposisi: lingkungan (radiasi, arsen,
paparan sinar matahari, trauma, ulkus sikatriks),
genetik
Usia di atas 40 tahun
Biasanya di daerah berambut, invasif, jarang
metastasis
Bentuk paling sering adalah nodulus: menyerupai kutil,
tidak berambut, berwarna coklat/hitam, berkilat
(pearly),bila melebar pinggirannya meninggi di
tengah menjadi ulkus (ulcus rodent) kadang disertai
talangiektasis, teraba keras

Karsinoma sel skuamosa


Berasal dari sel epidermis. Etiologi: sinar matahari, genetik,
herediter, arsen, radiasi, hidrokarbon, ulkus sikatrik.
Dapat bentuk invasif: mula-mula nodus keras, licin,
kemudian berkembang menjadi verukosa/papiloma.
Fase lanjut tumor menjadi keras, bertambah besar, invasif,
dapat terjadi ulserasi, rapuh dan mudah berdarah.

Melanoma maligna: Etiologi belum pasti. Mungkin faktor herediter


atau iritasi berulang pada tahi lalat.Bentuk:

Superfisial: Bercak dengan warna bervariasi, tidak teratur,


berbatas tegas, sedikit penonjolan
Nodular: nodus berwarna biru kehitaman dengan batas tegas
Lentigo melanoma maligna: plakat berbatas tegas, coklat
kehitaman, meliputi muka
Nevus pigmentosus: berasal dari krista neural. Papul berbatas
tegas dan berkilat. Terapi: pembedahan

Erisipelas:Penyakit infeksi akut disebabkan oleh


streptococcus.
Gejala: eritema berwarna merah cerah dan berbatas tegas +
gejala konstitusi (demam)

Dx
Ruam khas
Basal Cell Ca
Papul meninggi
(Ulkus Rhodens) dengan bagian
tengah cekung ,
mudah
berdarah
SCC
Nodul dengan
permukaan
verukosa
Melanoma
Bercak biru
maligna
kehitaman

Predileksi

Tungkai bawah

Ekstremitas
bawah

Candidosis oral

Penyakit jamur disebabkan oleh spesies Candida,


khususnya candida albicans
Terdapat pseudomembran putih coklat muda
kelabu yang menutup lidah, palatum mole, pipi
bagian dalam
Pemeriksaan langsung: Larutan KOH 10%sel ragi,
blastospora atau hifa semu.
Pengobatan infeksi candidosis secara umum:
Larutan gentian ungu 0.5-1% untuk mukosa
Nistatin
Amfoterisin B
Grup azol (Mikonazol 2%, klotrimazol 1%, tiokonazol)

Ulkus Durum
(sifilis)
Etiologi: Trepanoma
pallidum

Ulkus Molle
Etiologi: Haemophilus
ducreyi

Ulkus tunggal, bersih, Ulkus multipel mudah


tidak berdarah
berdarah
Stadium SII dan S III

Ulkus durum (sifilis)

Infeksi treponema pallidum


Stadium dini (menular)

Stadium I (sifilis primer): papul lentikular yang


kemudian menjadi ulkus dinding tidak bergaung,
indolen, teraba indurasi, tidak ada radang akut
(ulkus durum)biasanya di genitalia eksterna.
Dasar jaringan granulasi dan bersih
Stadium II (sifilis sekunder): 6-8 minggu sejak S I,
dapat menyerupai berbagai kelainan kulit (the
great imitator), dapat memberi kelainan pada
mukosa, KGB, mata, hepar, tulang, saraf. Kelainan
biasanya tidak gatal, sering disertai limfadenitis
generalisata

Sifilis laten dini: tidak ada gejala klinis, tetapi


infeksi masih aktif. Tes serologi darah (VDRL,
TPHA) positif
Stadium rekuren: relaps dapat terjadi berupa
kelainan kulit mirip sifilis sekunder
Stadium lanjut
Sifilis laten lanjut: biasanya tidak menular. Masa
laten bisa beberapa tahun bahkan seumur hidup
Sifilis tersier: kelainan yang khas untuk tahap ini
adalah diemukan guma, yakni infiltrat sirkumsrip
kronis, biasanya melunak dan destruktif.

Ulkus Mole

Penyakit infeksi pada alat kelamin yang akut, setempat


disebabkan oleh hemophillus ducreyi
Gejala klinis: masa inkubasi 7-14 hari, ulkus multipel, papul
yang pecah menjadi ulkus. Ulkus: kecil, lunak, tidak ada
indurasi, bergaung, kotor (tertutup jaringan nekrotik
dan granulasi)
Pengobatan: Sulfonamid (sulfatiazol, sulfadiazin,
kotrimoksazol), streptomisin
Jika kita membicarakan tentang ulkus pada alat kelamin,
harus dibedakan antara ulkus molle dan ulkus durum.
Jika ulkus molle multipel dan kotor,
karakteristik ulkus durum adalah: ulkus akibat
infeksi Treponema pallidum (sifilis), tidak nyeri, ulkus
bersih, tidak ada eksudat dan berindurasi.

Trichomonas vaginalis

Infeksi Trichomonas vaginalis


Gejala klinis:

Pada wanita:
Sekret vagina seropurulen berwana kekuningan,
kuning-hijau, berbau tidak enak, berbusa
Dinding vagina kemerahan, terdapat abses yang
tampak sebagai granulasi berwarna merah
(strawberry appearance), dispareunia,
perdarahan pascakoitus, perdarahan
intermenstrual
Pada laki-laki: gambaran klinis lebih ringan, mirip
uretritis nongonore

Pemeriksaan:

Sediaan basah
Pemeriksaan pewarnaan Giemsa

Pengobatan:

Topikal: cairan irigasi (H2O, asam laktat),


supositoria/gel trikomoniasudal
Sistemik: metronidazol (2 g single dose atau
500 mg x 7 hari), tinidazol

Candidosis

Penyakit jamur disebabkan oleh spesies


Candida, khususnya candida albicans
Candidosis dapat menyebabkan
vulvovaginitis, oral thrush, kandidosis
kutis. Peningkatan risiko infeksi pada
penyandang diabetes.
Gejala klinis: gatalpada daerah vulva,
eritem, ada fluor albus (sekret kental
keputihan bergumpal seperti susu)

Pemeriksaan langsung: Larutan KOH


10%sel ragi, blastospora atau hifa semu.
Pengobatan infeksi candidosis secara umum:

Larutan gentian ungu 0.5-1% untuk mukosa


Nistatin
Amfoterisin B
Grup azol (Mikonazol 2%, klotrimazol 1%,
tiokonazol)
Candidosis pada saluran cerna dapat
menyebabkan keluhan diare (intestinal candidosis).
Obat yang digunakan adalah tablet nistatin.
Obat ini tidak diserap oleh usus.

Vaginosis bakterial

Etiologi Gardnerella vaginalis


Gejala: duh tubuh ringan-sedang keabuan
berbau tidak enak (amis), bau lebih busuk
setelah bersenggama sehingga daerah
menstruasi berbau abnormal, gatal dan rasa
terbakar, kemerahan dan edem pada vulva
Pemeriksaan sediaan basah sekret: clue cell
(epitel vagina diliputi kokobasil sehingga
batas sel tidak jelas, disebut clue cell).
Pewarnaan gram ditemukan batang kecil
negatif gram

Trikomonas
vaginalis

Candidosis

Uretritis GO

Uretritis non
GO
Vaginosis
bakterial

: infeksi oleh clamidya trakomatis.


Duh kuning kehijauan berbusa, bau
tidak enak, pada cervix wanita:
strawberry appearance
: infeksi candida albicans.
Gatal pada daerah vulva, eritem, ada
fluor albus (sekret kental keputihan
bergumpal seperti susu)
: infeksi Neisseria Gonorheae.
Disuria, disertai duh purulen, pd
pemeriksaan ditemukan gram negatif
(merah) diplococcus.
: Uretritis akibat bakteri nongonorheae
(Ureaplasma urealyticum Chlamydia
trachomatis), Disuria
: disebabkan oleh Gardnerella
vaginalis.
Duh berbau amis, warna abu-abu,

Gonorrhea

Penyakit yang disebabkan infeksi Neisseria gonorrhoeae


Masa tunas 2-5 hari
Jenis infeksi:
Pada pria: uretritis, tysonitis, parauretritis, littritis,
cowperitis, prostatitis, vesikulitis, funikulitis, epididimitis,
trigonitis
Gambaran uretritis: gatal, panas di uretra distal,
disusul disuria, polakisuria, keluar duh yang kadang
disertai darah, nyeri saat ereksi
Pada wanita: uretritis, oarauretritis, servisitis, bartholinitis,
salpingitis, proktitis, orofaringitis, konjungtivitis (pada bayi
baru lahir), gonorrhea diseminata

Pemeriksaan: sediaan langsung diplokokus gram


negatif.
Pengobatan:
First line: Ceftriaxone (250 mg IM, single
dose)atau Cefixime (400 mg PO, single dose)
+
Pengobatan Chlamydia, jika infeksi chlamydia
belum dieksklusi: Azithromycin (1 g PO, single
dose) or Doxycycline (100 mg PO bid for 7
days)

Moluskum Kontagiosum

Penyakit yang disebabkan oleh virus poks.


Gejala klinis: kelainan kulit berupa papul
miliar, berwarna putih seperti lilin, di tengah
terdapat delle. Jika dipijat akan keluar massa
yang berwarna putih seperti nasi.
Penyakit ini berlokasi di muka, badan,
ekstremitas, pubis dan genital.
Prinsip pengobatan: mengeluarkan massa
yang mengandung badan moluskum,
elektrokauterisasi atau bedah beku.

Herpes zoster: Penyakit yang disebabkan virus


varicella zoster yang menyerang kulit dan
mukosa.E ritema yang kemudian menjadi vesikel
yang berkelompok dengan dasar eritematosa .
Condiloma akuminata:Vegetasi oleh human
papilloma virus. Vegetasi yang bertangkai dan
berwarna kemerahan. Permukaan berjonjot
(papilomatosa)
Varisela: Infeksi akut primer oleh virus variselazoster. Erupsi kulit berupa papul eritematosa
yang dapat berubah menjadi vesikel. Penyebaran
sentrifugal dari badan ke muka dan ekstremitas.
Veruka Vulgaris: Hiperplasia epidermis akibat
infeksi human papiloma virus (common wart).
Kutil bulat keabuan.

Uji tempel

Untuk menentukan apakah suatu kelainan


adalah dermatitis kontak alergi atau iritan,
maka dilakukan uji tempel.
Uji tempel biasanya dilakukan di punggung,
dibuka setelah dua hari.
Respon alergikbiasanya lebih jelas
antara pembacaan kesatu dan kedua,
dari +/-ke + atau ++ (crescendo)
Respon iritan cenderung menurun
(decresendo)

Uji tempel digunakan untuk membedakan DKA dengan DKI


Antigen dibiarkan menempel selama 48 jam
Pembacaan dilakukan 2 kali: pertama dilakukan 15-30
menit setelah dilepas; kedua dilakukan 72-96 jam setelah
dilepas
Bila reaksi bertambah (crescendo) di antara kedua
pembacaan, cenderung ke respons alergi. Disesuaikan
juga dengan keadaan klinis.

Skin prick test

Skin prick test merupakan pemeriksaan


untuk mendiagnosis dermatitis kontak
alergi yang paling umum dikerjakan
Pemeriksaan ini memiliki keuntungan
hasil yang cepat dan biaya yang rendah
Kerugiannya adalah pemeriksaan ini
mengharuskan penghentian medikasi
dengan antihistamin dan pada kulit yang
bebas ruam

Pemeriksaan KOH: KOH adalah larutan yang biasa


digunakan untuk menegakkan diagnosis Tinea
(hifa dan artospora), candida (pseudohifa),
ptiriasis versikolor (hifa pendek dan spora
berkelompok)
Wood lamp: lampu yang digunakan untuk melihat
fluoresensi lesi kulit. Cth: ptiriasis versikolor akan
memberikan warna keemasan, eritrasma
memberikan gambaran merah membara
Tzank test: Percobaan untuk menegakkan
diagnosis herpes zozter. Sediaan diambil dari
dasar vesikel dan akan memperlihatkan sel datia
berinti banyak

Dx
D. Kontak Iritan

Penyebab
Kontak langsung
dengan bahan
iritan/korosif

D. Kontak alergik Kontak langsung


dengan bahan yang
sebenarnya tidak
menimbulkan gejala
pada orang lain
D. Atopik
Tidak harus kontak
Riwayat atopi dlm langsung
keluarga
DA Infant (< 2
thn): erosi, krusta
DA juivenile (2-10
thn): papul, erosi,
liken
DA dewasa (>10

Sering dijumpai
pada orang yang
cemas dan merasa
tertekan, terlebih
pada malam hari

Patofisiologi
Substansi iritan
prostaglandin
dan inflamasi
lokal
Hipersensitivitas
tipe 4

Riwayat atopik,
IgE (tipe 1)

Erupsi alergi obat


Dx
SJS

NET

Ruam khas
Vesikel
bula

Predileksi
Kelainan kulit,
selaput lendir,
mata
generalisata

KU
sedang

Epidermolisis
buruk
generalisata
Eksanthem Bula yang jika
Timbul di lokasi baik
a fixtum
kempes
yang sama
meninggalkan
makula
hiperpigmentas
i

Neurodermatitis

Nama lain Liken Simplek kronikus


sebuah peradangan kulit kronis, gatal,
sirkusrip. Ditandai dengan kulit tabal
dan likenifikasi.
Etiologi: pruritusyang diakibatkan oleh
gagal ginjal kronis, obstruksisaluran
empedu, limfoma hodgkin, dermatitis
atau aspek psikologi
Gejala klinis: pruritus, plak eritematosa,
likenifikasi dan ekskoriasi.

Tata laksana neurodermatitis:

Edukasi bahwa garukan akan memperburuk


lesi
Antipruritus: antihistamin dengan efek
sedatif
Kortikosteroi topikal atau intalesi
Ter yang mempunyai efek antiinflamasi

Anda mungkin juga menyukai