Anda di halaman 1dari 9

TABEL KULIT

Penyakit Pitiriasis Versikolor (Panu) Kandidiasis Paronikia (Cantengan)


Etiologi Malessezia Candida albicans Akut ; Staphylococcus aureus
Kronik : Candida albicans
Gambaran Klinis Makula hipopigmentasi berskuama halus, Kandidosis intertriginosa (Lipatan Kulit) : Eritema, Akur : Lipatan kuku nyeri, merah, dan
pada dada, punggung, perut, dll Basah, Maserasi, Lesi satelit bengkak, pus (+)
Kandidosis vaginal : Gatal, Fluor (+) / (-), Mukosa Kronik : Lempeng kuku kelihatan lebih
eritema, Bercak putih pada dinding vagina gelap, cembung, kadang lebih tipis,
Kutikula terlepas, pus (-), kurang
hangat , 6 minggu atau lebih.
Pemeriksan
Penunjang 1. KOH : Spora berkelompok seperti anggur, KOH : Pseudohifa ada budding yeast, Blastospora -
Hifa pendek bersepta (Spaghetti and Kultur : Saboraud's agar
Meatballs)
2. Lampu wood : Fluoresensi kuning
keemasan
Tatalaksana 1. 2.5% Selenium sulfide didiamkan selama 1. Kandidiasis Oral: Akut :
7-10 menit, ketokonazole sampo 2%, - Nistatin suspensi 400.000-600.000 unit 4x sehari 1. Klindamisin 150-450 mg,3-4 kali/hari
Terbinafine sol 1% 2x sehari selaam 7 hari - Clotrimazole 10mg,5x sehari 2. Amoxicillin-asam klavulanat 250-500
2. Ketokonazole 200 mg/hari selama 7-10 - Kasus rekuren, menggunakan azole mg 3 kali sehari
hari 2. Kandidiasis Vulvovaginal 3. Dicloxacillin maupun cephalexin
3. Itraconazole 200-400mg/hari,3-7 hari - Topikal imiazole, 3-7 hari Kronik :
4. Fluconazole 400mg,dosis tungga - Oral flukonazole, itrakonazole, ketokonazole Terapi topikal -> miconazole krim 2
3. Kutaneus kali sehari selama 2-6 minggu.
-Topikal clotrimazole, econazole, ciclopirox, miconazole,
ketoconazole dan nystatin
Penyakit Hidradenitis supurative Pioderma
Etiologi Staphylococcus aureus, Group A Staphylococcus aureus, Group A Streptococcus beta
Streptococcus beta hemolyticus hemolyticus
Gambaran Klinis Infeksi kelenjar apokrin, didahului Impetigo krustosa : Pada anak, Sekitar lubang hidung
trauma atau microtrauma, pergesekan dan mulut, Erosi yang basah, Krusta kuning coklat
karena banyak keringat, iritasi oleh Impetigo bulosa : Pada anak, Di muka, ketiak, dada,
deodorant dan cabut ataupun cukur punggung, Eritema dengan bula dan bula hipopion
rambut ketiak Impetigo neonatrum : Serupa dengan impetigo bulosa
hanya lokasinya menyeluruh
Folikulitis : Tungkai bawah, berupa papul dan atau
pustule eritematosa dan di tengahnya terdapat rambut
Furunkel : Radang folikel rambut
Ektima : Ulkus dengan kruta tebal warna kuning
Ulkus piogenik : Ulkus dengan pus diatasnya
Abses multipel kelenjar keringat : Nodus eritematous
multiple -> abses berbentuk kubah, tidak nyeri
Eriseplas : Eritema cerah batas tegas, gejala konstitusi
Selulitis : Infiltrate yang difus di subkutan
Staphylococcus scaled skin syndrome : Epidermolysis
Pemeriksaan
Penunjang - -
Tatalaksana Terapi topikal -> S. Aureus Antibiotik topikal dan sistemik
1. Mupirocin oinment 2x sehari
2. Asam fusidat 2x sehari
3. Gentamicin topical 2x sehari
Antibiotik sistemik -> Streptococcus
Penicilin VK 250 mg qid selama 10 hari
Penyakit Varicella Herpes zoster Herpes simpleks
Etiologi Varicella zoster Reaktivasi dan multiplikasi varicella zoster Virus herpes simpleks tipe 1 (mulut)
endogen di ganglion sensoris atau 2 (genital)
Gambaran Klinis Lokasi : Badan kemudian menyebar secara 1. Eritema 1. Lesi pada kulit berbentuk vesikel
sentrifugal ke muka dan ekstremitas, disertai 2. Vesikel → Keruh → Pustul → Krusta yang berkelompok dengan dasar
rasa gatal Infeksi sekunder → ulkus → penyembuhan eritema.
Gejala klinis dimulai gejala prodromal : dengan sikatriks 2. Vesikel mudah pecah dan
demam tidak terlalu tinggi, malaise, nyeri 3. Pembesaran Kelenjar Getah Bening menimbulkan erosi yg
kepala 4. Lokalisasi → Unilateral multipel
Kemudian timbul erupsi kulit : papul 5. Hiperestesi pada daerah yang terkena 3. Rasa terbakar dan gatal di daerah lesi
eritematosa -> vesikel (tear drops) ->
pustul 6. Neuralgia pasca herpetik : Nyeri timbul pada
-> krusta daerah bekaspenyembuhan
Tzank smear (Giemsa) : Sel datia
Pemeriksaan Penunjang berinti Tzank smear : Sel datia berinti banyak Tes Tzank, Isolasi virus. PCR, Enzim
banyak immunoassay (EIA), Pemeriksaan titer
antibodi anti HSV pada serum
Tatalaksana Simptomatik Terapi sistemik : Episode klinis pertama
1. Analgetik antipiretik, Antihistamin 1. Analgetik, Antibiotik - Asiklovir 3x 400 mg/hari 7-10 hari
2. Bedak + antigatal (menthol dan kamfora) 2. Acyclovir 5 x 800 mg/hari (7 hari) - Asiklovir 5x 200 mg/hari 7-10 hari
-> mencegah pecahnya vesikel dini, Valacyclovir 3 x 1000 mg/hari (7hari) - Valasiklovir 2x 500-1000 mg/hari 7-10
mengurangi rasa gatal Famcyclovir 3 x 500 mg/hari (7 hari) - Famsiklovir 3x 250 mg/hari 7-10 hari
Kausal 3. Imunostimulator → Isoprinosin Episode rekuren
1. Pada anak : Acyclovir 20 mg/kgBB 4x Terapi topikal : - Asiklovir 2x400 mg/hari 5 hari
sehari, diberikan selama 5 hari Vesikel → bedak salicil(mencegah infeksi - Asiklovir 5x200 mg/hari 5 hari
2. Pada dewasa : Acyclovir 5 x 800 mg/hari, sekunder) - Asiklovir 2x800 mg/hari 5 hari
diberikan selama 7 hari Erosi → Salep Antibiotik - Famsiklovir 2x125-250 mg 5 hari
Jika terdapat infeksi sekunder : antibiotik - Valasiklovir 2x500 mg/hari 5 hari
Penyakit Lepra (Kusta) Rubella Tinea kapitis
Etiologi Mycobacterium leprae Virus rubella Trichopyton dan Microsporum
Gambaran Klinis 1. Eksantema bersifat generalisata, erupsi papul Plak hiperkeratotik berbatas tegas,
dan makula eritem, Ruam dapat tampak seperti rambut berwarna abu-abu dan tidak
morbilliform atau scarlatiniform. bercahaya,
2. Dapat ditemukan enantema berupa makula alopesia (Tipe gray patch), menyerupai
eritem dan petechi pada palatum molle. ladang gandum yang disiangi ( mowed
(Forchheimer Spot). wheat field)
Pemeriksaan Penunjang 1. Tes sensoris, Pemeriksaan saraf tepi 1. Lab Darah: Neutropenia, Trombositopenia 1. Ditemukan hifa disekeliling batang
2. Bakteriologis : 2. Serologis: IgM (bertahan 8 minggu setelah rambut (Methenamine silver dan PAS)
1+ bila 1-10 BTA dalam 100 LP infeksi) 2. Dermis Infiltrat perifolikular dengan
2+ bila 1-10 BTA dalam 10 LP 3. ELISA campuran limfosit, histiosit,
3+ bila 1-10 BTA rata-rata dalam 1 LP 4. Kultur virus (swab nasofaring, orofaring, darah, plasma sel, dan eosinofil.
4+ bila 11-100 BTA rata-rata dalam 1 LP urine, cairan serebrospinal, cairan synovial) 3. Lesi inflamasi seperti kerion infiltrat
5+ bila 101-1000 BTA rata-rata dalam 1 LP PMN, leukosit, abses di dermis
6+ bila > 1000 BTA rata-rata dalam 1 LP dan folikel
3. Histopatologi dan Serologi
Tatalaksana 1. Rubella tanpa komplikasi diberikan terapi
suportif.
2. Tindakan pecegahan standar dan menghindari
droplet, dilakukan sampai 7 hari setelah onset
ruam.
3. Vaksin rubella biasanya diberikan sebagai
bagian dari vaksin MMR atau MMRV pada usia
12-15 bulan dan satu kali pada usia 4-6 tahun.
Penyakit Tinea Favus Tinea Barbare Tinea korporis dan kruris
Etiologi Trichophyton Schoenleinii Trichopyton verrucosum, T.mentagrophytes, T.rubrum, T.mentagrophytes, M.canis,
T.violaceum T.megninii, T. Schoenleinii T.tonsurans (Korporis), T.rubrum, E.
floccosum (Kruris)
Gambaran klinis 1. Krusta tebal berwarna kuning (skutula) Folikulitis pustular : folikel rambut dikelilingi Korporis :
pada folikel rambut, alopesia sikatrisial oleh daerah inflamasi dengan papul atau 1. Lesi anular + skuama dengan pinggir lesi
2. Infeksi awal : bercak eritema folikuler pustul, eksudasi dan krusta. Rambut menjadi eritem. tepinya sering vesikular.
& skuama perifolikuler, rambut -> agak rontok dan mudah dicabut. 3. Lesi bisa serpiginous dan anular (ring-worm
kusut Kerion : boggy nodul purulen dan plak like)
3. Skutula mencapai diameter 1 cm & seperti yang terdapat pada tinea kapitis. 4. Sentral pada lesi ; skuama tetapi bisa
bergabung dengan skutula lainnya -> bau Limfadenopati regional, khususnya pada menunjukkan clearing anular + skuama dgn
tidak sedap tinea barbae yang lama dan disertai pinggir lesi eritem
superinfeksi. 5. Cincin vesikular konsentrik -> tinea
incognito yg disebabkan T.rubrum
Kruris :
1. Multipel papulovesikel eritematous dengan
batas tegas, dan tepi aktif
2. Gatal >>, nyeri jika ada maserasi atau
infeksi sekunder
Pemeriksaan
Penunjang KOH : Hifa panjang disekeliling tangkai - -
rambut, artrokonidia jarang
Lampu wood : Fluoresens hijau keabuan
Tatalaksana - -
Penyakit Tinea pedis dan manus Onikomiasis Pedikulosis capitis
Etiologi T.Rubrum Trichophyton Rubrum, T. mentagrophytes Pediculosis capitis
T. Mentagrophytes E. Floccosum T.Tonsurans, E.floccosum
Gambaran Klinis 1. Lesi skuama, erosi, eritem kulit kaki 1. Pada kulit & rambut kepala
interdigital dan subdigital, terutama 2. Gatal, Garuk (erosi, ekskoriasi, infeksi
lateral jari ke 3 meluas ke telapak kaki, sekunder)
jarang kedorsum 3. Menemukan kutu atu telur (abu abu)
2. Oklusi + Inf.bakteri : maserasi, pruritus
dan malodor

Pemeriksaan
Penunjang - - Lampu wood : Fluoresense dari pteridyne pada -
area kepala atau janggut
- Ektotriks organisme M. canis & M. Audonii
fluoresense
- Endotriks M. tonsurans tidak berfluoresense
- Kultur : pada medium Saboraud Dextrose Agar
- KOH : Hifa / artrospora, Spora rambut luar,
dalam
Tatalaksana 1. Musnahkan kutu & telur.
2. Permetrin losio 1%, Malathion 0,5% -
1% lotion, Gamexane 1% (gamma benzen
heksaklorida, Benzil benzoat 25%.

7
Penyakit Pedikulosis corporis Phthirus pubis Skabies
Etiologi Pediculosis corporis Pediculosis pubis Sarcoptes scabei
Gambaran Klinis 1. Higiene buruk 1. Gatal pada daerah pubis 1. Gatal.
2. Penularan melalui perantara & kontak 2. Timbul bercak abu-abu / biru (serulae). 2. Papul – vesikel – urtika
langsung Penetrasi muara folikel rambut. 3. Tanda kardinal :
3. Gatal -> Garuk -> Infeksi sekunder. 3. Kadang pada pakaian dalam ada krusta -> - Pruritus nokturna
hitam (black dot) - Famili (klp)
- Terowongan.
Ditemukan kutu.
Pemeriiksaan
Penunjang - - -
Tatalaksana 1. Permetrin 1. Permetrin 1% 1. Permetrin 5% : Dioleskan ke seluruh
2. Gammexane 1% dioleskan seluruh tubuh 2. Gammexane krim 1%. tubuh dari leher ke bawah, Dibiarkan
selama 24 jam 3. Benzil benzoat emulsi 25%. selama minimal 8 jam,, Diulang seminggu
3. Malathion bubuk 2%. 4. Cukur rambut pubis. kemudian, Usia >2 bulan
Sulfur presipitatum
4. Antibiotik -> Infeksi sekunder. 2. 4% – 20% krim
5. Perbaiki higiene /salep : Berbau, Mengotori pakaian, Tidak
efektif untuk stadium telur.
3. Benzil benzoat 20% – 25% emulsi :
Untuk semua stadium, Setiap malam 3 kali
Krotamiton 10% krim / losio.
Gammexane 1% krim / losio : Efektif
untuk semua stadium, Pemberian hanya
sekali, Tidak untuk ibu hamil & umur < 6
tahun.
Penyakit Creeping eruption Insect bite TBC Kulit
Etiologi Cacing tambang (Anclylostoma braziliense Mycobacterium tuberculosis,
dan Ancylostoma candium) Mycobacterium bovis

Gambaran Klinis 1. Terasa gatal & panas dengan warna 1. Edema, gatal, nyeri pd area tempat tergigit TBC Primer : Papel, Luka, ulkus tidak
kemerahan. 2. Sistemik : Perasaan tidak nyaman, Muntah, tertutup jar granulasi, nekrosis
2. Rasa gatal makin hebat pada malam hari. Pusing, Syok TBC Verukosa : Fisura, celah disertai pus
3. Larva membentuk terowongan (Burrow) 3. Efloresensi : Eritema morbiliformis atau pd dasar infiltrat, merah kecoklatan
sampai beberapa sentimeter. bula dikelilingi dengan makula eritema & Lupus vulgaris : Lesi awal: papel, makula,
4. Sering pada tungkai, lengan, bokong & iskemik, yg kmdn menadi nekrosis & merah kecoklatan dan halus, Diaskopi :
paha. grangrene. Kadang, tdp putul miliar sampai infiltrat aple jelly color
5. Diagnosis ditegakkan dengan adanya lesi lentikular pd beberapa bagian tubuh. Skrofuloderma : nodul subkutaneus,
yang berkelok-kelok, papul / vesikel lunak, batas jelas, infiltrat asimptomatik
TBC Orifisialis : Nodul kecil, kemerahan /
kekuningan, lunak
TBC Kulit Milier : Papel, makula
eritem, purpura
Pemeriksaan
Penunjang - - -
Tatalaksana 1. Tiabendazol (mintezol) 50 mg/kgBB/hr, 1. Pengobatan utama insect bite : cegah gatal. Pilihan pertama : Isoniazid Rifampisin,
2x sehari 2 hari. 2. Topikal : reaksi lokal ringan: kompres & Aminoglikosida, Etambutol
2. Albendazol 400 mg dosis tunggal, 3 hari kortikosteroid topikal Pilihan kedua : Pyrazinamide,
berturut-turut 3. Sistemik : antihistamin oral Ethionamide, Viomycin, Kanamycin,
Cryotherapy : CO2 (dry ice), N2 liquid, 4. Bila terjadi syok adrenalin 1% Cycloserine, Capreomycine
Kloretil 0,3-0,5ml subkutan

Anda mungkin juga menyukai