DENGUE
RAPID TEST
I. DESKRIPSI TES
• IgM/IgG Dengue Rapid Test adalah uji imunokromatografi secara cepat dan kualitatif untuk mendeteksi
antibodi IgM dan IgG spesifik virus dengue dalam serum manusia, plasma, dan whole blood
• Hasil tes skrining dapat diperoleh dalam 15 menit dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi. Tes ini
mudah digunakan, mudah dibaca dan diinterpretasi, serta dapat disimpan pada suhu kamar
• Tubuh manusia yang terinfeksi virus dengue akan membentuk respon antibodi spesifik. Respon antibodi
spesifik terhadap virus dengue memungkinkan serodiagnosis dan pembedaan infeksi primer (IgM) dan
infeksi sekunder (IgG).
”
2. TUJUAN
A. Prinsip
Hasil Negatif Hasil IgM & IgG Positif Hasil IgM Positif
Satu garis berwarna merah (pink) pada Tiga garis merah pada garis-les IgM & Dua garis merah pada garis IgM &
garis : tidak ada antibodi spesifik IgG (garis terhadap virus Dengue. T) dan garis C : Ada antibodi lgM
terhadap virus Dengue, atau jumlah garis kontrol (C) : Ada antibodi lgM dan terhadap virus Dengue
antibodi masih sedikit lgG terhadap virus Dengue
• Dengue NS1 Ag Test adalah uji imunokromatografi untuk mendeteksi antigen NS1 dalam serum, plasma,
• Deteksi Ag Dengue NS1 dapat digunakan untuk mendiagnosis lebih dini infeksi virus dengue sejak hari
pertama atau sebelum antibodi spesifik terhadap virus dengue muncul pada hari ke-5 demam atau lebih
• Hasil tes skrining dapat diperoleh dalam 15 menit dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi.
• Tes NS1 ini mudah digunakan, mudah dibaca dan diinterpretasi, serta dapat disimpan pada suhu kamar.
• Tes ini memiliki tingkat akurasi yang baik, yaitu sensitivitas 92,9% (184/198) dan spesifisitas 98,7%
(222/225).
”
2. TUJUAN
A. Prinsip
• Tes HIV-1/2 pada praktikum ini adalah suatu uji imunokromatografi (rapid, qualitative test) untuk
mengindentifikasi adanya antibodi anti HIV-1 dan anti HIV-2 di dalam serum/plasma dan whole blood
pasien.
• HIV adalah suatu retrovirus, mempunyai 2 macam subtipe yaitu HIV-1 dan HIV-2
• HIV terdiri dari 3 bagian utama yaitu envelope yang merupakan bagian terluar, caspid (pol) polimerisasi
yang meliputi isi virus dan core(gag) untuk grup antigen protein, merupakan isi virus.
• Tes serologi untuk mendeteksi anti-HIV dapat dikelompokkan menjadi tes saring (skrining) dan tes
konfirmasi
• Tes saring dapat mengidentifikasi spesimen yang kemungkinan mengandung anti-HIV, sedangkan tes
konfirmasi dapat mengidentifikasi bahwa spesimen yang ditemukan reaktif pada tes saring mengandung
antibodi spesifk terhadap HIV.
”
2. TUJUAN
A. Prinsip
• Tes Malaria anti-P.f/P.v adalah tes cepat imunokromatografi untuk mendeteksi secara kualitatif
antibodi dari semua isotype (IgG, IgM, IgA) yang spesifik terhadap Plasmodium falciparum dan
Plasmodium vivax dalam serum, plasma, atau whole blood manusia.
• Hasil tes skrining dapat diperoleh dalam 20 menit dengan sensitivitas dan spesifisitas tinggi.
• Tes Malaria anti-P.f / P.v ini dapat membedakan antara infeksi P.falciparum dan P.vivax.
• Tes ini memiliki akurasi yang baik, dengan sensitivitas 88.2% (150/170) dan spesifisitas 93.8%
(347/370) untuk evaluasi P.f dan sensitivitas 91.3% (158/173) dan spesifisitas 98.5% (205/208)
untuk evaluasi P.v.
”
2. TUJUAN
A. Prinsip
• Diagnosis Leptospira dapat ditegakkan dengan melihat leptrospira secara mikroskopik pada urin
dan darah penderita atau mengisolasi pada tes kultur atau tes serologik.
• Tes antibodi Leptospira adalah tes cepat, kualitatif dan diferensial untuk mendeteksi antibodi
(IgM) untuk Leptospira interogan dalam serum, plasma dan darah manusia.
”
2. TUJUAN
A. Prinsip
Pengambilan darah dilakukan Sampel yang digunakan dapat berupa serum, plasma atau sampel
pada fase akut whole blood. Jika tes akan ditunda, serum/plasma/whole blood
bisa disimpan dalam lemari pendingin pada suhu 2-8°C selama 3
hari; atau dibekukan pada suhu -20°C untuk 3 bulan atau suhu -
70°C untuk waktu lebih lama. Sampel beku yang telah
diluluhkan tidak boleh disimpan-bekukan lagi.
4. ALAT DAN BAHAN