Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN BUKU MERAH KULIT dan antibiotik topikal.

Jika banyak,
diberikan juga antibiotik sistemik
Pioderma Impetigo bulosa disebabkan oleh
Semua penyakit yang disebabkan Staph aureus. Banyak di ketiak,
dada, punggung
oleh stahylococcus atau
Kelainan impetigo bullosa berupa
streptococcus
Faktor predisposisi: higiene, eritema, bula dan bula hipopion.
Sering ditemukan bersama miliaria
turunnya daya tahan (anemia, dm,
Impetigo bullosa harus dipecahkan
neoplasma, kurang gizi)
Telah ada penyakit kulit lainnya dan diberi cairan antiseptik dan
Klasifikasi : primer dan sekunder diberikan antibiotik
Folikulitis adalah radang folikel
(jika sudah ada penyakit penyerta,
rambut yang disebabkan
ditambahkan impetiginisata)
Tanda adanya impetiginisata: pus, staphylococcus aureus
Folikulitis superficialis terbatas di
pustul, bula purulen, krusta kuning
epidermis dan profunda sampai ke
kehijauan, demam, limfadenopati
Pengobatan umum: antibiotik: subkutan
Folikulitis superficialis paling
penisilin, ampilisin, amoksisilin,
banyak di tungkai bawah. Kelainan
linkomisin, klindamisin,
berupa pustul dan papul dengan
eritromisin, sefalosporin (jika tidak
rambut di tengahnya.
mempan)
Folikulitis profunda: sikosis barbae
Topikal: basitrasin, neomisin,
di bibir atas, dagu, bilateral
mupirosin, kompres (PK, rivanol,
Furunkel adalah radang folikel
povidone iodine)
Lab: leukositosis, kultur resistensi rambut dan sekitarnya. Jika lebih
dari satu disebut furukulosis.
Impetigo Karbunkel adalah kumpulan
furunkel.
Pioderma superfisialis terbatas Furunkel keluhannya nyeri, nodus
pada epidermis eritema kerucut dengan pustul di
Impetigo krustosa dan bulosa tengahnya. Predileksi di aksila dan
Impetigo krustosa nama lain bokong. Terapi antibiotika topikal.
impetigo kontangiosa, impetigo Ektima: ulkus superficial dengan
vulgaris. Penyebabnya strep B krusta di atasnya akibat
hemolitikus streptococcus beta hemolyticus.
Impetigo krustosa hanya pada Gambaran ektima adalah krusta di
anak-anak, predileksi di muka, tungkai bawah yang jika diangkat
sekitar lubang hidung, dan mulut tampak ulkus. Terapinya
(dari tempat itu infeksinya). antibiotika tergantung luas.
Gambaran berupa eritema, vesikel Ersipelas disebabkan
cepat pecah dan membentuk krusta sterptococcus, dengan gejala
sehingga seperti madu eritema berbatas tegas dengan
Pengobatan impetigo krustosa: jika gejala sistemik
krusta sedikit krusta dihilangkan
Ersipelas adalah demam, malaise. Tanda nikolsky positif :
Menyerang epidermis dan dermis. penggeseran kulit normal: akan
Biasanya didahului trauma (sering timbul terkelupas.
pada tungkai bawah) Pengobatan SSSS adalah
Ersipelas kelainan berupa eritema kloksasillin dan anbitiotik lainnya.
warna merah cerah, berbatas tegas, Perhatikan keseimbangan cairan
pinggiran meninggi. Dapat disertai dan elektrolit.
edema, vesikel, bula, leukositosis
Terapi ersipelas elevasi, antibiotik, TB Kulit
kompres antiseptik, diuretika (jika Dibagi menjadi tuberkulosis kutis
edema)
sejati (ada kumannya pada kelainan
Hidradenitis adalah infeksi kelenjar
kulit disertai gambaran
apokrin oleh Staph Aureus. Infeksi
histopatologik yang khas) dan
pada kelenjar apokrin setelah
tuberkulid (reaksi alergi, kuman
pubertas.
ada dibagian lain tubuh)
Hidradenitis serting didahului
Tuberkulosis kutis sejati bagian
trauma, seperti banyak keringat,
tuberkulosis kutis primer (inokulasi
pemakaian deodoran, rambut ketiak
tb primer atau tb chancre) dan
digunting
tuberkulosis kutis sekunder
Hidradenitis supurativa terbentuk
TB kutis skunder (TB kutis
abses, pecah, terbentuk fistel, dan
miliaris, skrofuloderma, TB kutis
sinus. Terdapat gejala
verukosa, gumosa, orifisialis, lupus
konstitusional.
vulgaris)
Staphylococcal Scalded Skin
Cara infeksi ada 6 macam yaitu :
Syndrome (Ritter disease) adalah
(1) Penjalaran langsung ke kulit
infeksi kulit oleh Staphy Aureus
dari organ dibawahnya, contoh
yang khas ada epidermolysis
skrofuloderma (2) inokulasi
SSSS banyak pada anak di bawah 5
langsung pada kulit sekitar
tahun.
orifisium contoh tuberkulosis kutis
Eksotoksin SSSS menjadi-jadi
orifisialis, (3) hematogen misal TB
pada fungsi ginjal belum baik
kutis miliaris, (4) limfogen misal
(anak-anak, atau dewasa gangguan
lupus vulgaris, (5) dari selaput
ginjal)
lendir misal lupus vulgaris, (6)
Gejala SSSS adalah demam,
langsung masuk ke kulit yang
disertai infeksi saluran napas atas.
resistensinya rendah misal TB kutis
Timbul eritema pada muka, leher,
verukosa
ketiak, lipat paha dalam 24 jam. Berdasarkan imunitas dibagi
Dalam 24-48 jam timbul bula
menjadi (1) Hiperergik (dengan
berdinding kendur. Dalam 2-3 hari
pengenceran 1:1000.000), (2)
pengelupasan lembar kulit.
Normergik (1:100.000), (3)
Penyembuhan dalam 10-14 hari
Hipoergik (1:1000)
tanpa sikatris.
Pemeriksaan LED baik dilakukan Paling sering menyerang saraf
untuk diagnosis atau pemantauan perifer, lalu kulit, mukosa traktur
terapi respiratorius atas
Dapat dianjurkan pemeriksaan Masa tunas rata-rata 3-5 tahun
histopatologik Penyakit kusta lebih tepat jika
Tes tuberkulin hanya berarti di usia disebut penyakit imunologik
5 tahun ke bawah terhadap mycobacterium leprae
Jenis lepra tergantung dari sistem
Skrofuloderma imunitas selular. Jika baik maka
Timbul akibat penjalaran per akan mengarah ke tuberkuloid, jika
buruk akan mengarah lepromatosa.
kontinuatum, sering dari KGB,
Ridley dan Jopling membagi atas
kadang dari sendi atau tulang
Paling sering pada leher dan lipat determinate dan indeterminate.
Determinate dibagi mnejadi TT, Ti,
ketiak, lipat paha
Mulai sebagai limfadenitis, BT, BB, BL, Li, LL. TT dan LL
adalah bentuk polar yang stabil.
perlekatan KGB, konfluensi KGB,
Tipe TT dan BT adalah
mengalami perlunakan konsistensi,
pausibasilar, sedangkan BB dan BL
dan terbentuk abses dingin (tanpa
adalah multibasilar. (indeks bakteri
peradangan). Abses pecah
kurang atau lebih dari +2)
membentuk fistel, fistel meluas
PB adalah kusta dengan BTA
membentuk ulkus yang khas yaitu
negatif kerokan kulit, dan MB
ulkus panjang tidak teratur dan di
adalah dengan BTA positif.
sekitarnya berwarna livid,
PB terdiri atas TT, BT dan I,
bergaung, jaringan granulasi
sedangkan MB terdiri atas LL, BL,
tertutup pus. Ulkus dapat
BB
membentuk sikatrik dengan skin
PB jumlah lesi 1-5, asimetris,
bridge (menahun)
DD/ pada ketiak dengan hilang sensasi jelas, kerusakan
saraf hanya satu cabang
hidradenitis supurativa, di lipat
MB jumlah lesi >5, destribusi
paha dengan limfogranuloma
simetris, anestesi kurang jelas,
venereum
Kriteria penyembuhan banyak cabang saraf
Gejala klinis: ada anestesia,
skrofuloderma adalah semua fistel
dehidrasi pada lesi dengan
dan ulkus menutup, semua KGB
pemeriksaan tinta (tanda gunawan)
mengecil (< 1 cm dan konsistensi
maka akan tampak goresan lebih
keras), sikatriks yang eritematosa
tebal pada luar lesi dibandingkan
tidak eritem, LED menurun.
tengah lesi, diperiksa adanya
Kusta alopesia
Nervus perifer yang perlu diperiksa
Kusta merupakan penyakit infeksi (pembesaran, nyeri) N. Fasialis, N.
kronik intraselular obligat Aurikularis magnus, n. Radialis,
ulnaris, medianus, poplitea
lateralis, tibialis posterior.
Deformitas dibagi menjadi primer N. Fasialis: lagoftalmus,
dan sekunder. Primer akibat kehilangan ekspresi
granuloma sebagai reaksi terhadap N. Trigeminus: anestesia kulit
M. Leprae. Sekunder akibat adanya wajah, kornea
deformitas primer (kontraktur Kerusakan pada mata primer dapat
sendi, mutilasi) menyebabkan alopesia alis dan
Kerusakan N. Ulnaris: anestesia bulu mata
ujung jari anterior kelingking dan Pada tibe lepromatosa dapat timbul
jari manis, clawing kelingking san ginekomastia akibat infiltrasi
jari manis, atrofi hipotenar otot granuloma pada testis
interoseus dan kedua otot Tes mitsuda/lepromin : untuk
lumbrikalis medial menentukan jenis lepra yang
N. Medianus: anestesia pada ibu dialami.
jari, telunjuk, jari tengah. Tidak Pemeriksaan penunjang:
mampu adduksi ibu jari, clawing, bakterioskopik atau kerokan kulit
ibu jari kontraktur, atrofi otot tenar Tempat pengambilan kerokan kulit
dan lumbrikalis lateral tergantung tujuannya. Untuk
N. Radialis: anestesia dorsum pemeriksaan diambil 4-6 tempat. 2
manus, tangan gantung, tak mampu pada masing-masing telinga,
ekstensi jari dan pergelangan sisanya pada lesi lain yang paling
tangan aktif, merah, dan infiltratif.
N. Poplitea lateralis: anestesia Sediaan dapat dari cuping telinga
tungkai bawah, bagian lateral atau sediaan nose-blows (pagi
dorsum pedis, kaki gantung, hari).
peroneal palsy
N. Tibialis posterior: anestesia
telapak kaki, claw toes, kolaps
arkus pedis, paralisis otot instrinsik
kaki

Anda mungkin juga menyukai