Anda di halaman 1dari 7

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI


RUMAH SAKIT TNI AL DR. MINTOHARDJO

STATUS PASIEN
Nama Mahasiswa : Luna Azhria
NIM : 031052110070
Periode : 14 November – 16 Desember 2022

A. IDENTITAS
Nama : An. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 3 tahun
Alamat : Tomang
No Telepon :-

B. ANAMNESIS
Pasien anak laki-laki berusia 3 tahun datang dengan keluhan muncul benjolan kecil berisi nanah
di dahi sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya keluhan hanya timbul benjolan kemerahan namun
selang 2 hari bertambah banyak dan menyebar hingga ke leher. Keluhan disertai dengan rasa
gatal dan nyeri pada daerah tersebut. Pasien memiliki hewan peliharaan di rumah dan sering
kontak dengan hewan tersebut. Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang serupa.
Pasien belum berobat sebelumnya. Selama memiliki keluhan pasien sering mandi dengan air
hangat dan Riwayat menggunakan shampoo zink. Pasien tidak memiliki Riwayat alergi makanan
maupun obat. Pada keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.

C. DIAGNOSIS BANDING
- Folikulitis
- Dermatitis kontak

D. PEMERIKSAAN FISIK
KU : Tampak sakit ringan
Kesadaran: Compos Mentis
Kesan gizi: Gizi normal
Tanda Vital :
TD: 110/70 mmHg Nadi: 85x/mnt RR: 20x/mnt S: 36,50C
TB:155 cm BB: 15 kg

Status Dermatologi :
Pada dahi, dagu dan leher terdapat lesi papule serta pustule multiple diskret berukuran 0,5 cm
dengan dasar eritematosa dan terdapat skuama tipis diatasnya

E. RESUME
Keluhan dirasa sejak 1 minggu yang lalu. Awalnya keluhan hanya timbul benjolan kemerahan
namun selang 2 hari bertambah banyak dan menyebar hingga ke leher. Keluhan disertai dengan
rasa gatal dan nyeri pada daerah tersebut. Pasien memiliki hewan peliharaan di rumah dan sering
kontak dengan hewan tersebut. Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami keluhan yang serupa.
Pasien belum berobat sebelumnya. Selama memiliki keluhan pasien sering mandi dengan air
hangat dan Riwayat menggunakan shampoo zink. Pasien tidak memiliki Riwayat alergi makanan
maupun obat. Pada keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.

Hasil pemeriksaan fisik : Pada dahi, dagu dan leher terdapat lesi papule serta pustule multiple
diskret berukuran 0,5 cm dengan dasar eritematosa dan terdapat skuama tipis diatasnya
F. DIAGNOSIS KERJA
Folikulitis (ICD X: L73.9)

G. TERAPI
R/ Co Amoxiclav 500 mg tab No. XIV
∫ 2 dd tab I

H. EDUKASI
“Saya akan menjelaskan tentang sakit yang anak ibu keluhkan. Jadi anak ibu mengalami
peradangan folikel rambut atau folikulitis, hal ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri sehingga
bisa menimbulkan rasa gatal dan perih. Namun tidak perlu khawatir karena umumnya folikulitis
ini tidak berbahaya. Untuk mengatasi hal ini saya sarankan untuk anak ibu tidak menggaruk lesi
tersebut. Saya anjurkan juga untuk menggunakan shampoo bayi dan mandi dengan air dingin,
bukan menggunakan air panas. Untuk obatnya saya berikan obat minum bernama amoxiclav.
Silakan diminum 2 kali sehari dengan teratur agar bisa terevaluasi secara optimal. Kira-kira
demikian yang bisa saya sampaikan, semoga lekas sembuh.”

I. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : bonam
Ad functionam : bonam
Ad kosmetikum : dubia ad bonam
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)TATA LAKSANA KASUS
SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN PENYAKIT KELAMIN
RSAL Dr. MINTOHARDJO, JAKARTA
2016 - 2018

PIODERMA (ICD 10: L08.0):


IMETIGO (ICD 10: L01), ABSES KULIT (ICD10 : L02.1),
FURUNKEL (ICD 10 : L02.92), KARBUNKEL (ICD 10 : L02), EKTIMA (ICD10 : L08.3),
FOLIKULITIS (ICD 10 : L73.9)

Pioderma adalah infeksi kulit (epidermis, dermis, dan subkutis)


yang disebabkan oleh bakteri gram postif dan golongan
stafilokokus atau strepkokus.
● Impetigo Krustosa adalah peradangan yang memberikan
gambaran vesikel yang dengan cepat berubah menjadi
ustul dan pecah sehingga menjadi krusta kering
kekuningan seperti madu. Predileksi spesifik lesi
terdapat di sekitar lubang hidung,mulut, telinga dan
anus.
● Impetigo bulosa adalah peradangan yang memberikan
gambaran vestkobulosa deng alesi bula hipopion (bula
berisi pus)
● Abses kulit merupakan kumpulan ous yang terakumulasi
di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses infeksi
1. Pengertian (Definisi) (biasanya disebabkan oleh bakteri atau parasit) atau
karena adanya benda asing (misalnya serpihan, luka
peluru, atau jarum suntik)
● Furunkel adalah peradang folikel rambut dan jaringan
sekitarnya berupapaul, vesikel, atau pustul perifolikuler
dengan eritema disekitarnya dan disertai rasa nyeri.
● Karbunkel adalah kumpulan dari beberapa furunkel,
ditandai dengan beberapa furunkel yang berkonfluensi
membentuk nodus bersupurasi di beberapa puncak
● Ektima adalah peradanga yang menimbulkan kehilangan
jaringan dermis bagian atas (ulkus dangkal)
● Folikulitis adalah peradangan folikel rambut yang
ditandai dengan papul eritema perifolikuler dan rasa
gatal atau perih.
● Keluhan munculnya benjolan kecil yang gatal, berisi cairan
2. Anamnesis
atau nanah, dasar dan pinggiran sekitarnya kemerahan.
Keluhan dapat meluas menjadi bengkak disertai rasa nyeri.
● Benjolan dapat pecah dan menjadi koreng yang mengering,
keras dan lengket.
● Terdapat predisposisi faktor risiko seperti hygiene yang
kurang baik, defisiensi gizi, dan imunodefisiensi

● Lesi kulit berupa papul eritem, vesikel, pustul, bula


hipopion, krusta atau ulkus yang nyeri, dapat soliter atau
3. Pemeriksaan Fisik multiple.
● Predileksi sesuai tipe pioderma.

1. Sesuai kriteria anamnesis


4. Kriteria Diagnosis
2. Sesuai hasil pemeriksaan fisik

5. Diagnosis Kerja Pioderma (ICD 10 : L08.0)


Dermatitis kontak (ICD 10 : L25.0)
Dermatitis Seboroik (ICD 10 : L21)
6. Diagnosis Banding
Acne (ICD 10 : L70.0)

Pemeriksaan mikroskopik pewarnaan gram dan apusan cairan


7. Pemeriksaan Penunjang
sekret di daerah lesi

8. Terapi Non Medikamentosa:


● Terapi suportif melIputi : menjaga hygenitas, nutrisi tinggi
karbohidrat tinggi protein, dan stamina tubuh, istirahat
cukup.
Medikamentosa:
Topikal berupa:
● Bila banyak pus/krusta dilakukan kompres terbuka dengan
Kalium Permangat (PK) 1/5000 dan 1/10000
● Bila tidak tertutup pus/krusta, diberikan salep atau krim
asam fusidat 2% atau mupirosin 2%, dioleskan 2-3 kali
selama 7-10 hari.
Sistemik :
● Antihistamin (bila pruritus hebat) cetirizine1x5-10 mg
● Terapi lini pertama :
- Diklosasilin : 250 -500 mg PO 4 x1 selama 5-7 hari
- Amoksisilin dengan asam klavulanat : 25 mg/kgBB 3
x1
● Terapi lini kedua :
- Azitromisin 1 x 500 m, kemudian 250mg dosis harian
selama 4 hari.
Insisi dan drainase :
● Abses
● Karbunkel dengan lesi yang besar, sangat nyeri, dan
fluktasi

● Penjelasan bahwa penyakit pasien disebabkan oleh infeksi


9. Edukasi bakteri
(Hospital Health Promotion) ● Penjelasan tentang pencegahan penyakit dengan menjaga
kebersihan diri dan stamina tubuh
Ad Vitam : dubia ad bonam
10. Prognosis Ad Sanationam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad dubia

11. Tingkat Evidens IV

12. Tingkat Rekomendasi C

a. dr. Suswardana, M.Kes Sp.KK


13. Penelaah Kritis b. dr. Hendra Widjajanto Sp.KK
c. dr. Abdul Gayum, Sp.KK

Kasus pioderma terdiagnosa secara akurat dan sembuh tanpa


komplikasi setelah rawat jalan selama 7-14 hari.
14. Indikator Medis
Target 80% : Kasus pioderma terdiagnosa secara akurat dan
sembuh tanpa komplikasi setelah rawat jalan selama 7-14 hari.

1. Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffel DJ,
Wolff K. Superficial Cutaneus Infections and Pyoderma in
Fitzpatricks’s Dermatology in General Medicine. Eight
15. Kepustakaan Eddition; New York: Mc Graw Hill;2012.p. 3025-55
2. Perdoski. Pioderma dalam Panduan Pelayanan Medis
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Sekretariat
Perdoski, Jakarta : 2011. p. 83-86.

Anda mungkin juga menyukai