Anda di halaman 1dari 45

3

bayi, 5 bulan
bercak putih di tengah bagian hitam
mata (leukoria) sejak 2 bulan lalu.
Dx : katarak kongenital
pemeriksaan :
C. Tes Objek Warna

Katarak kongenital adalah katarak


yang mulai terjadi sebelum atau
segera setelah kelahiran dan bayi
yang berusia kurang dari satu tahun.
Sebuah katarak disebut kongenital
bila ada saat lahir, atau dikenal juga
sebagai infantile cataract jika
berkembang pada usia 6 bulan
setelah lahir.

Tes LEA chart


tes penglihatan untuk anak yang tidak dapat
membaca tulisan.
Tes hitung jari
lanjutan dari pemeriksaan visus dengan snellen
chart.
Tes objek warna
tes penglihatan pada bayi, biasanya digunakan
mainan dengan warna yang mencolok.
Tes Snellen Chart
untuk pemeriksaan visus, untuk tajam penglihatan.
Tes Ischihara chart
untuk pemeriksaan buta warna.

Kebanyakan
anak-anak
dengan
katarak kongenital akan menjadi
ambliopia. Karena gambaran retina
menjadi
buram
oleh
katarak.
Penglihatan
tidak
berkembang
sebagaimana mestinya, dan otak
tidak dapat menangkap sensitivitas
informasi dari mata.

Ambliopia (lazy eye atau mata malas)


adalah gangguan mata berupa penurunan
tajam
penglihatan
akibat
adanya
gangguan perkembangan penglihatan
selama masa kanak-kanak. Gangguan ini
umumnya mengenai satu mata, namun
kadang-kadang ditemukan juga pada
kedua mata. Ambliopia adalah penyebab
penurunan tajam penglihatan terbanyak
pada anak-anak.

Normalnya
pada
usia
4
tahun,
perkembangan
bagian
otak
yang
memproses penglihatan hampir lengkap.
Bila otak tidak menerima bayangan yang
jelas/jernih dari salah satu atau kedua
mata maka akan sulit meningkatkan
kemampuan
melihat
setelah
perkembangan otak selesai. Mata ini
yang
kemudian
akan
mengalami
ambliopia atau mata malas.

Miopia
Rabun jauh, bayangan jatuh di depan retina.
Spheris negatif
Presbiopi
Penuaan pada otot-otot mata, dimulai sejak
usia 40 tahun
Astigmatisma
Pandangan ganda karena bayangan jatuh
tidak pada satu titik akibat kelengkungan
kornea tidak rata.
Hipermetropia
Rabun dekat, bayangan jatuh di belakang
retina.
Spheris positif

22

KU : Gatal pada kedua telapak tangan.


Keluhan muncul setelah 1 minggu
menggunakan rinso untuk mencuci.
Pemfis :
kedua palmar & jari tangan terlihat
eritema & difus.
Lab : IgE normal
Dx : D. Dermatitis Kontak Iritan

DKI : likenifikasi,& fisura, batas tidak tegas,


iritasi langsung setelah terpapar iritan.
Etio : bahan iritan ( deterjen, pelarut,
serbuk kayu, asam, alkali)
DKI akut : ada riw. Kontak dengan potent
iritan (basa kuat, luka bakar bahan kimia)
DKI kumulatif/kronik : iritan lemah, tapi
sering terpapar. (deterjen, sabun)
Pem : patch test

DKA : akut, hipersensitivitas Tp IV,


nyeri, gatal, eritem, vesikel, bula,
batas tegas.
akut : disertai eritem, edema, bula
sub akut : papul, excoriasi
kronik : likenifikasi, fisura
pem patch test : reaksi crescendo

Dermatitis Atopik
peradangan kulit kronis & residif, gatal, biasa pada
anak, atau bayi. peningkTn IgE, riw. Atopik
keluarga/penderita.
Tinea Manus
infeksi jamur pada tangan, gelembung berisi cairan,
bersisik.
Neurodermatitis
Neurodermatitis
adalah
suatu
peradangan
menahun pada lapisan kulit paling atas yang
menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan
bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan
berwarna lebih gelap, dengan bentuk lonjong dan
tidak beraturan. Disertai gejala garis kulit tampak
menonjol (likenifikasi), akibat garukan atau gosokan
berulang karena berbagai rangsangan pruritogenik.

33

Ku : demam sejak 3 hari


demam, batuk, pilek & mata merah berair
pemfis : sakit berat, sesak nafas
TD : 90/60 mmHg
HR : 100x/menit
RR : 40x/menit
ruam eritemakulopapular diseluruh tubuh.
Limfadenopati servikal dan aurikuler.
Lab : Hb 12, 3 gr/dl, Ht 36%, Leu
4500/mm3, Tromb 120.000/mm3.
Dx : B. Rubella

A. Morbili
kelainan kulit berupa eritem, tampak sakit,
demam, KGB tidak membesar.
B. Rubella
inf. Virus, kulit eritem mulai dari wajah, leher,
turun ke ekstremitas, demam, pilek, mata merah,
pembesaran KGB.
C. Ptiriasis Rosea
eritem, skuama halus, herald patch, lesi pohon
cemara terbalik dipunggung.
D. Eksantema
kelainan pada kulit yang timbul serentak dalam
waktu singkat dan tidak berlangsung lama. Diawali
demam.
E. Fixed Drug Eruption
Reaksi alergi akibat pemberian obat sistemik atau
bahan kimia. Eritema dan vesikel berbentuk
bulat/lonjong biasanya numular.

44

Anak laki-laki 2 tahun


KU : perut kembung 1 hari
awalnya muntah warna hijau, nyeri perut,
tidak bisa buang angin, tidak bisa BAB.
Pemfis : Sen : CM, BB 15 kg
HR : 120x/menit
RR : 16x/menit
Temp : 37,5 C
Abd
Ins : cembung
Palp : defans muskular(-) massa(-)
Nyeri tekan(+)
Aus : bising usus meningkat
Dx : D. Ileus Obst. Letak tinggi

A. Volvulus
kelainan terpilinnya usus secara abnormal. Muntahan yang
mengandung empedu, gagal tumbuh kembang, terkadang nyeri
kolik, feses yang menunjukkan hasil positif pada tes guaiac,
serta darah yang keluar dari rektum. Coffe bean sign.
B. Invaginasi
Nyeri abdominal/kolik yang sangat berat sehingga terkadang
anak menarik kedua tungkainya, gelisah, lethargy hingga shock.
Muntah terjadi pada awal kelainan dan 30% kasus muntahan
mengandung empedu. Tinja dapat mengandung darah dan
mukus setelah 12 jam
C. Meteorismus
eritem, skuama halus, herald patch, lesi pohon cemara terbalik
dipunggung.
D. Ileus Obs. Letak tinggi
penyebab misalnya berupa adesi dalam perut karena pernah
dioperasi atau terdapat hernia, muntah, distensi ringan, tidak
BAB, tidak buang angin.
E. Ileus Obs. Letak rendah
muntah timbul lambat dan setelah muncul distensi.
Muntahannya kental dan berbau busuk, distensi hebat, tidak
BAB, tidak buang angin.

47

Anak laki-laki 6 tahun


Ku : mimisan
demam tinggi 3 hari, nyeri kepala.
Pem.fis : CM
TD : 100/70 mmHg
HR : 120x/menit
RR 28x/menit
Temp 39,5C
Hepar teraba 2 cm bac, tepi tajam, licin,
konsistensi kenyal.
Akral hangat
Lab : Leu : 2300/uL, Ht 33%, Tromb 138.000/uL
Dx : C. DHF grade II

64

Bayi laki-laki usia 7 hari


BB sekarang 1300 gr, BBL 1500 gr.
lahir SC a/i gawat janin
APGAR score : 6/9
Bayi diberi ASI usia 5 hari
usia 7 hari, perut buncit, pucat,
ekstremitas dingin, distress nafas,
feses berdarah.
Dx : E. Enterokolitis Nekrotikan

A. Sepsis
ada
tanda-tanda
sepsis,
Leukosit
meningkat/menurun, TD syok, RR dan HR
meningkat.
B. Hisprung
mekonium terlambat keluar, mntah hijau,
distensi abdomen.
C. Disentri amoeba
BAB cair < 10x/hari, demam subfebris.
D. Diare akut invasif
BAB cair akibat.
E. Enterokolitis nekrotikan
pada bayi BBLR, terutama sesudah pemberian
minum enteral dimulai. Hal ini lebih sering
terjadi pada BBLR yang diberi susu formula,
tetapi dapat terjadi pada bayi yang diberi ASI.

Tanda umum EKN


Distensi perut atau nyeri-tekan
Toleransi minum buruk
Muntah kehijauan atau cairan kehijauan keluar melalui pipa lambung
Darah pada feses.
Tanda umum gangguan sistemik mencakup
Apnu
Terus mengantuk atau tidak sadar
Demam atau hipotermia
Tatalaksana
Hentikan minum enteral
Pasang pipa lambung untuk drainase
Mulailah infus glukosa atau garam normal.
Mulailah antibiotik: Beri ampisilin (atau penisilin) dan gentamisin ditambah
metronidazol (jika tersedia) selama 10 hari.
Jika bayi mengalami apnu atau mempunyai tanda bahaya lainnya, berikan
oksigen melalui pipa nasal. Jika apnu berlanjut, beri aminofilin atau kafein IV.
Jika bayi pucat, cek hemoglobin dan berikan transfusi jika hemoglobin < 10 g/dL.
Lakukan pemeriksaan foto abdomen pada posisi A-P supinasi dan lateral sinar
horizontal. Jika terdapat gas dalam rongga perut di luar usus, mungkin sudah
terjadi perforasi usus.
Periksalah bayi dengan seksama setiap hari. Mulai lagi pemberian ASI melalui
pipa lambung jika abdomen lembut dan tidak nyeri-tekan, BAB normal tanpa ada
darah dan tidak muntah kehijauan. Mulailah memberi ASI pelan-pelan dan
tingkatkan perlahan-lahan sebanyak 1-2 mL/minum setiap hari.

66

Perempuan 28 tahun.
mengancam akan bunuh diri jika
suaminya tidak segera pulang dari
kantor. Marah-marah karena yakin
suaminya berselingkuh dengan teman
sekantornya. Pasien mendapat 3 macam
obat, warna pink, putih & orange. Setelah
minumobat dia jadi cadel dan kalcu.
kemungkinan obat nya adalah???
C. haloperidol, stelazine,
clorperazine.

Trihexylpenidil
konstipasi, pusing, mulut kering, sulit BAK,
mual, pandangan buram.
Chlorpromazine
mengantuk, mulut kering, pandangan
kabur, pusing, gemetaran, gelisah,
perubahan emosional.
Haloperidol
synd. Ekstrapiramidal, mulut kering,
pandangan kabur, gangguan menstruasi,
gemetar, sulit tidur.
Stelazine
diskenia tardive, gejala ekstrapiramidal,
mulut kering, amenorea, lemah otot,
pusing.

stelazine

THP

Haloperidol

Chlorpromazine

85

perempuan usia 9 tahun


Ku :
bengkak pada lengan kanan
demam sejak 2 hari
Pemfis :
Temp 40 C
lengan kanan benjolan D 3 cm, merah,
nyeri, lunak, batas tegas.
bagaimana lesi merah tersebut bisa
terjadi???
D. adanya eksudat

90

Mayat laki-laki
luka tembak pada tungkai atas.
1 buah luka tembak masuk, 1 buah luka
tembak keluar.
bagaimana
mengidentifkasi
luka
tembak keluar pada kasus???
E. lebih besar
tembak masuk

daripada

luka

Luka tembak keluar mempunyai ciri


khusus
yang
sekaligus
merupakan
perbedaan pokok dengan luka tembak
masuk; ciri tersebut adalah : tidak adanya
kelim lecet, kelim-kelim lain juga tentu
tidak
ditemukan.
Ciri lain dari luka tembak keluar yang
dapat dikatakan agak khas, oleh karena
semua luka tembak keluar memiliki ciri ini,
adalah : luka tembak keluar pada
umumnya lebih besar dari luka tembak
masuk.

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan luka tembak keluar


lebih besar dari luka tembak masuk , adalah :
Perubahan luas peluru, oleh karena terjadi deformitas
sewaktu peluru berada dalam tubuh dan membentur tulang.
Peluru sewaktu berada dalam tubuh mengalami perubahan
gerak, misalnya karena terbentur bagian tubuh yang keras,
peluru bergerak berputar dari ujung ke ujung (end to end),
keadaan ini disebut tumbling.
Pergerakan peluru yang lurus, menjadi tidak beraturan, ini
disebut yawing.
Peluru pecah menjadi beberapa fragmen, fragmenfragmen ini akan menyebabkan bertambah besarnya luka
tembak keluar.
Bila peluru mengenai tulang dan fragmen tulang tersebut
terbawa keluar, maka fragmen tulang tersebut akan
membuat robekan tambahan, sehingga akan memperbesar
luka tembak keluarnya.

Terima kasih,

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Isi Agung
    Daftar Isi Agung
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi Agung
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan IMS
    Penyuluhan IMS
    Dokumen26 halaman
    Penyuluhan IMS
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Kulit
    Kulit
    Dokumen52 halaman
    Kulit
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • TB Paru Print Agung
    TB Paru Print Agung
    Dokumen7 halaman
    TB Paru Print Agung
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Agung
    Kata Pengantar Agung
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar Agung
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan IMS
    Penyuluhan IMS
    Dokumen26 halaman
    Penyuluhan IMS
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Dr. Agung M. H. Lubis
    Dr. Agung M. H. Lubis
    Dokumen35 halaman
    Dr. Agung M. H. Lubis
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Ims
    Ims
    Dokumen78 halaman
    Ims
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • 16 Prog 7
    16 Prog 7
    Dokumen26 halaman
    16 Prog 7
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • PT 6, 102, 144, 146, 171
    PT 6, 102, 144, 146, 171
    Dokumen12 halaman
    PT 6, 102, 144, 146, 171
    Dwi Septiana Harahap
    Belum ada peringkat
  • PT 7
    PT 7
    Dokumen27 halaman
    PT 7
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Pembunuhan Anak
    Pembunuhan Anak
    Dokumen24 halaman
    Pembunuhan Anak
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Ims, Korelasi & Regresi
    Ims, Korelasi & Regresi
    Dokumen14 halaman
    Ims, Korelasi & Regresi
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat
  • Veruka, Moluskum & Serumen
    Veruka, Moluskum & Serumen
    Dokumen17 halaman
    Veruka, Moluskum & Serumen
    Agung Muhammad Hamdi
    Belum ada peringkat