DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
DOSEN PENGAMPU :
DRH. ALDA SYAFYENI, MP
Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “PENERAPAN KESEJAHTERAAN HEWAN”, yang
merupakan salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi dan Kesehatan Ternak.
Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
Ibu Drh. Alda Syafyeni, MP selaku dosen mata kuliah Epidemiologi dan Kesehatan
Ternak yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini selesai
tepat waktu.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu diharapkan kritik dan
saran dari pembaca agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama bagi penulis. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB l
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang kesejahteraan hewan .
2. Untuk mengetahui prinsip kesejahteraan hewan.
3. Untuk mengetahui konsep kebebasan hewan.
4. Untuk mengetahui standar kesejahteraan hewan.
5. Untuk mengetahui regulasi dan undang-undang yang berkaitan dengan
kesejahteraan hewan.
6. Untuk mengetahui manfaat kesejahteraan hewan.
7. Untuk melihat penerapan konsep kebebasan hewan yang ada di lapangan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
penggunaan non-hewan dalam penelitian, contohnya dengan non-makhluk hidup
(inanimate systems), in-vitro dan hewan non-tradisional. Konsep replacement ada
2 yaitu replacement absolut menggunakan non-hewan dan replacement relatif
menggunakan kelas/ordo lebih rendah atau mengganti hewan dengan organ/kultur
jaringan hewan dari rumah potong atau simulasi komputer.
2. Reduction (Pengurangan)
Reduction mengacu pada metode meminimalkan penggunaan hewan untuk
mendapatkan lebih banyak informasi dari jumlah hewan yang sama tanpa
meningkatkan rasa sakit atau kesusahan. Beberapa metode untuk mengurangi
jumlah hewan dalam penelitian dapat dilakukan dengan menetapkan group size
yang rasional melalui pilot study (penelitian terdahulu), perhitungan statistik untuk
menentukan jumlah populasi hewan. Penelitian pendahuluan menggunakan sedikit
hewan dapat memprediksi keberhasilan/kegagalan induksi hewan, mengantisipasi
resiko kematian, derajat keparahan rasa nyeri/sakit dan antisipasi dampak buruk.
3. Refinement (Perbaikan)
Refinement mengacu pada metode yang meminimalkan atau mengurangi
potensi rasa sakit dan kesusahan serta meningkatkan kesejahteraan untuk kehidupan
hewan dengan memodifikasi teknik/metode penelitian. Penyempurnaan
teknik/metode yang digunakan dalam prosedur perlakuan pada hewan dapat
mengurangi rasa sakit dan distress pada saat penelitian dan meningkatkan kualitas
penelitian. Contohnya adalah anestesia dan analgesia.
4
2.4 Standar Kesejahteraan Hewan
Standar kesejahteraan hewan dalam pengelolaan peternakan ditetapkan
untuk memastikan bahwa hewan yang dipelihara memiliki kesejahteraan yang baik.
Beberapa standar kesejahteraan hewan dalam pengelolaan peternakan antara lain:
1. Ketersediaan pakan dan air. Hewan harus memiliki akses yang cukup dan
terjamin terhadap pakan dan air yang sesuai dengan kebutuhannya.
2. Kondisi lingkungan yang sesuai. Hewan harus ditempatkan pada
lingkungan yang sesuai dengan kebutuhannya, termasuk kondisi kandang
atau kawanan, suhu, kelembapan dan ventilasi yang memadai.
3. Perlindungan dari bahaya. Hewan harus dilindungi dari bahaya yang
mengancam keselamatan dan kesehatannya, seperti predator atau cuaca
buruk.
4. Kondisi kesehatan. Hewan harus diperiksa secara berkala oleh petugas
kesehatan hewan dan harus diberikan perawatan kesehatan dan medis yang
tepat.
5. Kebutuhan alami. Hewan harus diberikan kesempatan untuk melakukan
perilaku alami seperti bergerak bebas, berkeliaran dan bersosialisasi
dengan sesama hewan.
6. Kondisi kandang yang sesuai. Kandang hewan harus memiliki ukuran yang
cukup, pencahayaan yang memadai, lantai yang tidak licin dan ventilasi
yang memadai.
7. Perlindungan dari stres. Hewan harus terhindar dari situasi yang
menyebabkan stres berlebih, seperti keramaian yang berlebihan, kebisingan
yang tinggi atau perlakuan kasar dari petugas peternakan.
8. Praktek pemotongan yang etis. Jika hewan dipotong untuk diambil daging
atau produk lainnya, harus dilakukan secara etis dan dengan cara yang tidak
menyebabkan penderitaan pada hewan.
5
dan Permentan No. 11/2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit
Usaha Produk Hewan (Direktorat Kesmavet, 2021).
6
Menurunkan biaya produksi.
Kesehatan hewan terjamin.
Akses pasar lebih mudah.
Strategi marketing yang lebih baik.
2. Bagi Ternak
Ternak dapat mengekspresikan perilaku alaminya.
Menghindari kekejaman dan penderitaan ternak.
Kematian ternak yang rendah.
Ternak lebih kuat dan sehat.
3. Bagi Konsumen
Produk yang aman dan berkualitas.
Memenuhi kebutuhan akan produk yang berasal dari unit usaha yang
menerapkan kesejahteraan hewan.
7
2. Bebas dari Rasa Tidak Nyaman
Memberikan tempat tinggal yang sesuai dengan kebutuhan ternak dengan
memberikan litter sebagai alas tempat tidur dan penghangat agar ternak nyaman
dan tidak kedinginan.
8
4. Bebas dari Rasa Takut dan Stres
Melakukan pembatasan orang yang keluar masuk kandang agar tidak terjadi
kebisingan dan mengatur pencahayaan agar ternak tidak takut dan stres.
9
Tabel Penilaian Kebebasan Hewan pada Ternak Ayam Broiler di Kandang
Closed House Unand
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesejahteraan hewan adalah segala usaha untuk memberikan kondisi
lingkungan yang sesuai bagi ternak sehingga berdampak pada sistem psikologi dan
fisiologi ternak.
Kesejahteraan hewan memiliki 5 konsep kebebasan hewan yaitu bebas dari
rasa lapar dan haus, bebas dari rasa panas dan tidak nyaman, bebas dari rasa nyeri,
trauma dan penyakit, bebas dari ketakutan dan stres jangka panjang dan bebas
mengekspresikan tingkah laku alami.
Regulasi dan undang-undang yang mengatur kesejahteraan hewan yaitu UU
No. 18/2009 jo UU No. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, PP
No. 95/2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan
dan Permentan No. 11/2020 tentang Sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner Unit
Usaha Produk Hewan.
Manfaat kesejahteraan hewan yaitu menurunkan penyakit dan luka serta
biaya pengobatan, menghindari kekejaman dan penderitaan hewan, kematian yang
rendah, kemudahan penanganan hewan, keamanan pangan dan lainnya.
3.2 Saran
Sebaiknya kesejahteraan hewan perlu diperhatikan karena berhubungan
dengan kualitas produk yang dihasilkan sehingga dapat tercapai dan terwujudnya
kesehatan masyarakat veteriner melalui kesejahteraan hewan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12