KEL 13 - Teori Yg Mendasari Pengambilan Keputusan DLM Menghadapi Dilema Etik DLM Pelayanan Kebidanan Fix
KEL 13 - Teori Yg Mendasari Pengambilan Keputusan DLM Menghadapi Dilema Etik DLM Pelayanan Kebidanan Fix
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahNya sehingga Makalah Kelompok ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah Kelompok ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi dan
Perundang-undangan bagi mahasiswa Prodi Sarjana Terapan Kebidanan Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Surabaya. Karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Astuti Setyani, SST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Etika Profesi dan
Perundang-undangan dan seluruh pihak yang telah membantu terselesainya Makalah
Kelompok ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengetian Pengambilan Keputusan........................................................................................2
2.1.1 Definisi Pengambilan Keputusan....................................................................................2
2.1.2 Teori-Teori Pengambilan Keputusan..............................................................................2
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan....................................................3
2.1.4 Hal Hal Pokok dalam Pengambilan Keputusan..............................................................5
2.1.5 Gaya Pengambilan Keputusan.........................................................................................5
2.1.6 Teknik Teknik Pengambilan Keputusan.........................................................................6
2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan......................................................................................6
2.1.8 Ciri-ciri keputusan yang etis............................................................................................7
2.2 Metode Pengambilan Keputusan dalam Menghadapi Dilema Etik dalam Pelayanan
Kebidanan....................................................................................................................................7
2.2.1 Tipe – Tipe Etik...............................................................................................................7
2.2.2 Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan Ketika
Menghadapi Delima Etik..........................................................................................................8
2.2.3 Keterlibatan Bidan dalam Proses Pengambilan Keputusan............................................8
2.2.4 Bentuk Pengambilan Kebijakan dalam Kebidanan.........................................................9
2.2.5 Kerangka pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan..........................................9
2.3 Metode dalam Menghadapi Masalah Dilema Etik dalam Pelayanan Kebidanan.............9
2.3.1 Informed Choice..............................................................................................................9
2.3.2 Informed Consent..........................................................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................14
3.2 Saran.....................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian kode etik adalah norma – norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi
dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Kode etik juga
diartikan sebagai suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai – nilai internal dan eksternal
suatu disiplin ilmu dan merupakan pengetahuan komprehensif suatu profesi yang
memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi. Kode etik pada
umumnya dapat dirumuskan oleh suatu profesi itu sendiri dalam suatu kongres. Kode etik
harus menjadi self regulation dari profesi.
Sedangkan dilema etik adalah suatu masalah yang melibatkan dua atau lebih landasan
moral suatu tindakan tetapi tidak dapat dilakukan keduanya. Ini merupakan suatu kondisi
dimana setiap alternatif memiliki landasan moral atau prinsip.
PEMBAHASAN
Sedangkan menurut Wang dan Ruhe (2007) berpendapat bahwa pengambilan keputusan
adalah proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu tindakan dari antara alternatif
atas dasar kriteria atau strategi yang diberikan.
1) Fisik
yaitu rasa yang dirasakan oleh tubuh
2) Emosional
Mengenai perasaan / sikap
3) Rasional
Tentang pengetahuan
4) Praktik
mengenai keterampilan dan kemampuan individu
5) Interpersonal
yaitu jaringan sosial dan hubungan antar individu
6) Struktural
Tentang lingkup sosial, ekonomi dan politik
7) Posisi atau kedudukan
8) Masalah yang dihadapi
9) Situasi dan kondisi
10) Tujuan
a. Rasional
Pengambilan keputusan secara rasional yaitu dengan kemampuan untuk
mengenali konsekuensi dari keputusan sebelumnya untuk keputusan berikutnya.
Keputusan individu dilakukan melalui dengan berhati-hati dan logis serta membutuhkan
informasi yang akurat mengenai situasi diperoleh dan penilaian diri individu ialah
realistis. Gaya ini merupakan pembuat keputusan aktualisasi diri yang ideal.
b. Intuitif.
Pengambil keputusan secara intuitif yaitu cenderung menggunakan fantasi,
perhatian untuk menyajikan perasaan, dan kesadaran diri emosional sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan.
c. Dependen
Berbeda dengan gaya rasional dan intuitif, Individu cenderung pasif dan patuh,
memiliki kebutuhan tinggi untuk persetujuan sosial dan untuk memahami lingkungan
menyediakan pilihan terbatas.
Selain itu, Scott dan Bruce (1995) menambahkan klasifiasi gaya pengambilan
keputusan sebagai gaya keempat dan kelima :
d. Avoidan
ditandai dengan upaya untuk menghindar pengambilan keputusan.
e. Spontan
Ditandai dengan rasa kesegeraan dan keinginan untuk melalui proses
pengambilan keputusan dengan sesegera mungkin.
1) mengidentifikasi dan menegaskan permasalahan yang dihadapi, baik oleh sendiri atau
dengan orang lain.
2) Menetapkan hasil yang diinginkan.
3) Menguji kesesuaian terhadap setiap solusi yang ada.
4) Memilih solusi yang lebih baik.
5) Melaksanakan tindakan tanpa adanya keterlambatan.
1. Menghindari pekerjan atau tindakan rutin yang tidak sesuai dengan kebutuhan klien
2. Meningkatkan efektitivitas dan efesiensi terhadap pelayanan yang diberikan
3. Membiasakan Bidan berfikir dan bertindak sesuai standar
4. Memberikan kepuasan klien
2.2 Metode Pengambilan Keputusan dalam Menghadapi Dilema Etik dalam Pelayanan
Kebidanan
1) Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bisa
memenuhi kebutuhan
2) Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi
kebutuhan.
2.2.4 Bentuk Pengambilan Kebijakan dalam Kebidanan
a. Strategi pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh kebijakan organisasi/pimpinan,
fungsi pelayanan dan lain-lain
b. Cara kerja pengambilan keputusan dengan proses pengambilan keputusan yang
dipengaruhi pelayanan kebidanan klinik dan komunitas, strategi pengambilan keputusan
dan alternatif yang tersedia
c. Pengambilan keputusan individu dan profesi yang dipengaruhi standar praktik kebidanan,
peningkatan kualitas kebidanan
2.3 Metode dalam Menghadapi Masalah Dilema Etik dalam Pelayanan Kebidanan
yaitu membuat pilihan setelah mendapat penjelasan dalam pelayanan kebidanan tentang
alternatif asuhan yang akan dialaminya. Peran Bidan dalam Informed Choice tidak hanya
membuat asuhan dalam manajemen asuhan kebidanan tetapi juga menjamin bahwa hak wanita
untuk memilih asuhan danekeinginannya terpenuhi.
Hal hal yang harus diperhatikan bidan dalam memberikan Informed Choice terhadap klien :
2) Bidan wajib memberikan informasi secara rinci, jujur dan dimengerti klien
3) Bidan harus belajar untuk membantu klien melatih diri dalam menggunakan haknya dan
menerima tanggung jawab untuk keputusan yang mereka ambil serta memberi kesempatan untuk
klien agar dapat melakukan penilaian ulang secara objektif
1. Dimensi hukum, merupakan perlindungan baik untuk pasien maupun bidan yang berperilaku
memaksakan kehendak, memuat keterbukaan informasi antara bidan dengan pasien, informasi
yang diberikan harus dimengerti pasien, memberi kesempatan pasien untuk memperoleh yang
terbaik
2. Dimensi Etik, mengandung nilai – nilai sebagai berikut menghargai kemandirian / otonomi
pasien, tidak melakukan intervensi melainkan membantu pasien bila diminta atau dibutuhkan
sesuai dengan informasi yang diberikan, bidan menggali keinginan pasien baik secara subyektif
atau hasil pemikiran rasional.
3. Pembuatan dan Penggunaan Informed Consent Hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan
Informed consent :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia
dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah
penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
2. Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada
3. Pengambilan keputusan klinis adalah keputusan yg diambil berdasarkan kebutuhan
dan masalahyang dihadapi klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan
dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi klien yang bersifat emergensi,
antisipasi, atau rutin.
3.2 Saran
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Konsep-
Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-Praktik-Kebidanan-Komprehensif.pdf (diakses pada
26 Juli 2021)
http://fik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/4.-MODUL-ETIKOLEGAL.pdf (diakses
pada 26 Juli 2021)
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1824/5/128600032_File5.pdf (diakses
pada 26 Juli 2021)
http://repository.um-surabaya.ac.id/5026/1/ilovepdf_merged_removed_(1).pdf (diakses
pada 2 Agustus 2021)