Oleh
130210160005
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
2016
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Veteriner adalah segala sesuatu urusan yang terkait dengan hewan dan
penyakit hewan. Kita biasa mengenal veteriner dengan sebutan dokter hewan.
Dokter hewan sendiri adalah orang yang memiliki profesi di bidang kedokteran
hewan, sertifikat kompetensi, dan kewenangan veteriner dalam melaksanakan
penyelenggaraan kesehatan Hewan.
Di Indonesia sendiri aturan tentang veteriner telah ditetapkan dalam pasal
65-67 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan
Hewan. Berkaitan dengan Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Veteriner berperan dalam kesehatan masyarakat veteriner yaitu segala
urusan yang berhubungan dengan hewan dan produk hewan yang secara langsung
atau tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia serta kesejahteraan hewan
yang adalah berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran
perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi
hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang
dimanfaatkan manusia.
One Health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep
bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling
bergantung satu sama lain atau interdependen, dan tenaga yang bekerja dalam area
tersebut akan dapat memberikan pelayanan terbaik dengan saling berkolaborasi
untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai semua faktor yang terlibat
dalam penyebaran penyakit, kesehatan ekosistem, serta kemunculan zoonotic baru
dan agen zoonotic, juga kontaminan dan toksin lingkungan yang dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas substansial, serta berdampak pada
pertumbuhan sosioekonomik, termasuk pada negara berkembang. Disini peran
dokter hewan sangat diperlukan dalam adanya penyakit zoonotic atau zoonosis yang
bisa menular dari hewan kepada manusia. Zoonosis bisa ditularkan melalui kontak
langsung antara manusia dengan hewan atau juga bisa menular dari produk hasil
hewan yang digunakan atau dikonsumsi sehari-hari.
1.2 TUJUAN
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas ujian tengah semester
dalam mata kuliah Penghayatan Profesi Veteriner dan untuk mengetahui lebih
dalam tentang profesi dokter hewan.
1.3 MANFAAT
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai berikut,
Agar memahami tentang seluk beluk profesi kedokteran hewan secara luas
Agar pembaca dapat mendapat ilmu baru tentang profesi dokter hewan
Agar mahasiswa yang sedang mendalami studi tentang kedokteran hewan
dapat mengetahui ranah saat bekerja
BAB II
ISI
1. Diagnosis penyakit.
2. Analisa risiko (risk analysis)
3. Karantina.
4. Surveilans epidemiologi
5. Deteksi dini (early detection) dan respons darurat (emergency response)
6. Isu baru muncul (emerging issues)
7. Inovasi teknikal
8. Kedokteran hewan dan biologik veteriner.
Versi 1 :
Di zaman Romawi Kuno dikenal bangsa Etruscans yang sangat menyukai kuda
dan sapi. Hal ini tampak dari gambar-gambar yang merupakan peninggalan kuno.
Hewan pada masa itu mempunyai nilai sakral ataupun nilai martabat dan pada
ritual-ritual khusus digunakan sebagai hewan kurban .
Setiap keberhasilan atau kemenangan,dilakukan perayaan dengan hewan
kurban yang diberi nama-nama khusus. Kumpulan beberapa hewan kurban yang
terdiri dari kombinasi beberapa jenis hewan antara lain babi (sus) ,biri-biri (ovis) ,
sapi jantan (bull) disebut souvetaurilia. Sedangkan orang-orang yang mengurus
hewan-hewan sakral yang akan dijadikan kurban tadi disebut sou-vetaurinarii
yang kemudian diyakini sebagai lahirnya istilah veterinarius
Versi 2 :
Kemungkinan dari terminologi lain yaitu masih di masa Romawi, dikenal
hewan beban sebagai veterina dan suatu kamp penyimpanan hewan-hewan
tersebut disebut veterinarium. Term veterinarii juga digunakan pada dukumen
kuno sebagai orang yang memiliki kekebalan khusus karena memiliki
kompetensi khusus.
Dalam jurnal American Veterinary Medical Association 1972, diuraikan sejarah
bagaimana para ilmuwan kedokteran jaman dahulu memerlukan hewan coba
untuk pengembangan ilmu kedokteran manusia,namun mereka memerlukan
veterinarius untuk menangani hewan-hewan tersebut dan bukan Ferrarius.
Untuk itu ternyata diperlukan veterinarius yang berpendidikan agar memahami
apa yang diperlukan. Kemudian timbulah gelar-gelar Ph.D (Doctor of Philosophy)
yang merupakan awal dari para Veterinarius menjadi medical doctor atau
Doctor of Veterinary Medicine.
a. Logo PDHI berbentuk lingkaran warna ungu dengan warna dasar putih dimana
warna ungu merupakan warna khas profesi veteriner internasional
b. Lambang V yang berada ditengah diambil dari huruf pertama kata Veteriner
c. Ditengah huruf V terdapat tongkat tiga mahkota yang mencirikan profesi medik
yaitu mengangkat sumpah profesi, berkode etik dan kompetensi layananannya
dijamin dengan perizinan
d. Gambar ular yang meliliti tongkat yang merupakan lambang profesi medik
(profesi penyembuh). Lambang profesi penyembuh harus ada dalam setiap
lambang ONT.
e. Didalam lingkaran di bawah huruf V terdapat tulisan PDHI (Perhimpunan
Dokter Hewan Indonesia)
Profesi kesehatan di zaman dahulu kala dimanapun, berakar dari Mythologi dan
hal-hal gaib (magic). Di zaman Yunani kuno, cerita tentang dewa-dewa penyakit
dan penyembuh antara lain Apollo, Chiron (digambarkan sebagai manusia
berbadan kuda=centaur) dan murid-muridnya antara lain yang terkenal adalah
Asklepios (latin:Aesculapius) seorang manusia biasa yang berkemampuan
menyembuhkan penyakit manusia dan hewan.
Simbol dari Aesculapius adalah Ular (As) dan Melingkar (klepios) di batang
pohon dimana ular tidak beracun ini merupakan lambang sacral cara penyembuhan
zaman kuno. Simbol kedokteran kemudian mengambil dari simbol Aesculapius,
sedangkan profesi kedokteran hewan (veteriner) ada yang mengambil Centaur atau
Aesculapius.
Kompetensi Layanan Medis Veteriner Terhadap Hewan terdiri atas 2 kategori yaitu
sebagai berikut
a. Layanan medik untuk hewan secara kelompok (herd health), hal ini umumnya
di peternakan peternakan dan oleh dinas-dinas pemerintah/puskeswan-
puskeswan.
b. Layanan medik untuk hewan secara individual (individual health), hal ini
umumnya pada praktisi hewan kecil, di kebun binatang dan hewan hobi.
Lapangan pekerjaan dokter hewan menurut OIE ada 33 bidang kerja dokter hewan
di 110 negara :
1. Food technology
2. Food inspection
3. Food hygiene
4. Consumer protection
5. Laboratories
6. Legislation
7. Artificial breeding
8. Zoos
9. Laboratory animals
10. Animal Welfare
11. Zoonosis
12. Veterinary medicine
13. Clinical health care
14. Disease control
15. Exotic diseases
16. Epidemiology
17. Quarantine
18. Livestock and animal products
19. Aquaculture
20. Wildlife
21. Environmental protection
22. Nutrition
23. Parasitology
24. Teaching
25. Research and development
26. Livestock marketing
27. Publications
28. Economics
29. Import animal production
30. Livestock industry organizations
31. Administration
32. International Cooperation
33. Professional organizations
Etika adalah segala nilai yang baik dan yang buruk atau yang benar dan yang
salah yang disepakati oleh sekumpulan orang/masyarakat yang memiliki
kepentingan atau profesi yang sama. Pada Etika Veteriner (Veterinary Ethics)
adalah membahas mengenai isu moral dalam hubungan ilmu kedokteran dengan
hewan. Dalam hal ini ada dua (2) aspek etika yang dibahas yaitu :
a. Etika mengenai bagaimana dokter hewan / profesi veteriner dan tenaga-tenaga
pendukungnya (paramedis, perawat hewan, dll) memperlakukan hewan atau
dalam praktek kedokteran.
b. Etika mengenai hewan-hewan yang berada di tangan manusia perlu dijaga hak
dan mendapatkan perlindungan dengan kajian/argumentasi ilmiahnya maupun
animal behaviour mengapa spesies hewan tersebut perlu diperlakukan tertentu
serta manfaatnya.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN