PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
waktu. Beban materil berupa biaya tambahan untuk pakan, minum, kandang,
dan Kesehatan Hewan menjelaskan definisi hewan yaitu binatang atau satwa
yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air atau baik
menjadi kemungkinan bahwa hewan juga seperti manusia yang terkadang bisa
mengalami sakit.
1
Wery Indrawanm et.all, Rumah Sakit Hewan Di Pontianak, Jurnal Online: Volume 2 Nomor
1Maret 2014,hal.2.
1
2
rasa lapar dan haus, rasa sakit, penganiyaan, dan penyalahgunaan, serta rasa
Kasus malpraktik hewan pernah terjadi pada bulan Februari 2018 oleh
berupa vitamin, kondisi tubuh kucing dan perawatan berupa kebersihan baik
terhadap kutu maupun mandi. Akan tetapi setelah dari klinik hewan tersebut,
kucing tersebut mengidap flu, batuk-batuk dan terasa lemah atau lemas. Hal
ini membuat pemilik kucing tersebut melakukan protes keras terhadap dokter
diselesaikan secara damai oleh pemilik kucing. Akan tetapi kucing tersebut
pada akhirnya mati, sehingga pemilik kucing melaporkan kasus ini kepada
merupakan tanggung jawab dari dokter. Hal ini dikarenakan kelalaian dalam
2
AP, Pemilik Kucing, Wawancara Pribadi,25 Agustus 2018, Pukul 10.00 Wib.
3
mengurus hewan baik dalam hal diagnosa, pemberian obat kepada hewan serta
tindakan teraupetik atau agnostik yang terikat dalam sumpah jabatan dan kode
etik profesi. Dilihat dari hukum pidana bahwa dokter tersebut memenuhi unsur
kesalahan.3
menjelaskan:
1. Diancam dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana
denda paling banyak Rp 4.500,00 (empat ribu lima ratus rupiah) karena
melakukan penganiayaan ringan terhadap hewan:
1. Barang siapa tanpa tujuan yang patut atau secara melampaui batas
dengan sengaja menyakiti atau melukai hewan atau merugikan
kesehatannya;
2. Jikaperbuatan itu mngakibatkan sakit dari seminggu atau cacat atau
menderita luka-luka berat lainnya, atau mati, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama 9 (sembilan) tahun atau pidana denda
paling banyak Rp 300,00 (tiga ratus rupiah) karena penganiyaan hewan.
3
Ann Helm, 2006, Malpraktik Keperawatan, Buku Kedokteran, Jakarta, hal. 2.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
a. Obyektif
b. Subyektif
Wilayah Surakarta.
D. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
b. Praktis
Wilayah Surakarta.
6
E. Kerangka Pikiran
4
Indar, 2010, Etika dan Hukum Kesehatan, Jakarta: Makassar : Lembaga Penerbitan Universitas
Hasanuddin (Lephas).
7
Hewan semua yang melakukan pelayanan jasa medik veteriner secara mandiri
“perjanjian yang didasarkan pada hasil atau resuktaat yang diperjanjikan atau
Dalam hal ini yang diutamakan adalah hasilnya.5 Dalam hal ini hasil yang
ingin dicapai oleh konsumen selaku pemilik hewan yaitu berupa perawatan
yang optimal dari dokter hewan, sedangkan sebagai dokter hewan yang
atau ilmunya.
atau orang yang berada pada pengawasannya atau penyedia jasa kesehatan
5
Abdulkadir Muhammad, 2000, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bakti, hal.
198.
8
kurang hati-hati yang menyebabkan salah tindak rasa sakit, luka, cacat,
maupun pidana.6
konsumen akibat mengkonsumsi barang dan atau jasa yang dihasilkan atau
diperdagangkan”.
(1). Setiap orang yang menganiaya dan atau menyalahgunakan hewan sehingga
mengakibatkan cacat dan tidak produktif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 66A Ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 1
(satu) bulan dan paling alam 6 (enam) bulan dan denda paling sedikit Rp
1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak Rp 5.000.000,00 (lima
juta rupiah
(2). Setiap yang mengetahu adanya perbuatan sebagaimana dimaksud Pasal
66A Ayat (1) tidak melapporkan kepada pihak yang berwenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66A Ayat (2) dipidana dengan pidana
kurungan paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 3 (tiga) bulan
denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan paling banyak
Rp 3.000.000,000 (tiga juta rupiah).
6
Munir Fuady, 20305, Sunpah Hipocrates Asoek Hukum Malpraktik Dokter, Bandung: Citra
Aditya Bakti, hal. 2-3.
9
Bagan 1.1
Kerangka Pikiran
Klinik Hewan
a. Permen. Pertanian
Malpraktik
Nomor:02/Permentan/OT.140/1
/2010 Hewan
b. Permen. Pertanian No.
02/Permentan/Ot.140/1/2010
c. UU. No. 41 Tahun 2014
d. UU No. 8 Tahun 1999
Proses
Penyelesaian
F. Metode Penelitian
1. Metode Pendekatan
oleh lembaga atau oleh pejabat negara yang berwenang. Hukum dipandang
concreto.
2. Jenis Penelitian
Surakarta.
11
3. Jenis Data
Operasi.
4. Lokasi Penelitian
a. Studi Kepustakaan
data sekunder yang lain, yang terkait dengan objek yang dikaji.
b. Wawancara
Data yang telah terkumpul dan telah diolah akan dibahas dengan
yang ada
pendiskusian, antara berbagai data sekunder serta data primer yang terkait,
H. Sistematika Penelitian
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Kerangka Pikiran
F. Metode Penelitian
H. Sistematika Penelitian
1. Pengertian Perjanjian
3. Asas-asas Perjanjian
4. Unsur Perjanjian
A. Hasil Penelitian
Di Surakarta
B. Hasil Pembahasan
di Surakarta
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka