Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ETIKA VETERINER DAN

KESEJAHTERAAN HEWAN
PELANGGARAN ANIMALS WELFARE PADA
RUMAH UNGGAS DI PEUNAYONG

Disusun Oleh :
1. Ikhsan Arya Pranata (1902101010029)
2. Devy Ayu Permadany Harahap (1902101010018)
3. Gina Trinozela (1902101010144)
4. Julia Sri Wahyuni (1902101010031)
5. Nadilla Putri Kasmawan (1902101010121)

PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


TAHUN AJARAN 2019/2020
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami curahkan kepada Allah SWT, karena atas izin-Nya kami dapat
menyusun makalah ini yang menurut kami bisa dimanfaatkan untuk hal pembelajaran dan
ilmu pengetahuan khususnya dalam lingkup masalah Etika Veteriner serta kesejahteraan
hewan. Makalah ini kami susun berdasarkan data dari berbagai sumber yang kami dapatkan
dan kami mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah
sederhana yang berbentuk makalah.
Selama proses pembuatan makalah ini, banyak hal yang kami dapatkan, termasuk
ilmu pengetahuan baru , tepatnya mengenal lebih dalam tentang salah satu dari berbagai
macam materi yaitu tentang kesadaran akan isu Animal Welfare.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini bisa menjadikan kami menjadi orang yang
lebih baik dari sebelumnya dengan apa yang telah kami dapatkan dan kami pelajari dalam
makalah ini, kami juga berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi orang lain. Kami
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini sangat banyak kekurangannya, mungkin ini
pengetahuan kami yang sangat terbatas, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami
harapkan agar kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.

Banda Aceh, 06 Oktober 2019

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................
1.2 Tujuan ................................................................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................
2.1 Pengertian Kesejahteraan Hewan (Animal Welfare) ..........................................
2.2 Lima Prinsip Kesejahteraan Hewan (Five of Freedom) .....................................
2.3 Hukum di Indonesia yang mengatur tentang Kesejahteraan Hewan ..................
2.4 Pengertian Rumah Unggas ...............................................................................
2.5 Fungsi dan Manfaat Kandang pada Unggas ......................................................
BAB III PEMBAHASAN .....................................................................................................
3.1 Prinsip Animal Welfare yang dilanggar ...........................................................
3.2 Solusi Pemecahan Masalah isu Animal Welfare ..............................................
BAB IV KESIMPULAN ......................................................................................................
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................
4.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun berdampak pada
peningkatan konsumsi produk peternakan (daging,telur,susu). Meningkatnya kessejahteraan
dan tingkat dam tingkat kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi khususnya protein hewani
juga turut meningkatkan angka peminatan produk peternakan. Daging banyak dimanfaatkan
oleh masyarakat indonesia adalah ayam. Daging ayam yang dikonsumsi oleh masyarakat
diperoleh dari pemotongan ayam broiler,petelur afkir, dan ayam kampung. Namun seiring
makin banyaknya peminat ayam dan banyaknya ayam yang dipelihara hanya demi memenuhi
kebutuhan manusia menyebabkan kurangnya perhatian dari pihak pengelola terhadap ternak
ayamnya menjadi salah satu faktor penyebab pelanggaran Animal Welfare.

Definisi Animal welfare atau kesejahteraan hewan Berdasarkan UU No.18 tahun 2009
Animal Welfare adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental
hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk
melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang
dimanfaatkan manusia. Namun faktanya masih terdapat pelanggaran – pelanggaran tentang
animal welfare pada peternakan ayam khususnya sehingga membuat ayam menderita selama
hidupnya dan untuk mengetahui sejauh mana konsep animal welfare di jalankan di salah satu
rumah unggas di peunayong maka dibuatlah suatu observasi serta untuk mengangkat isu
animal welfare pada suatu rumah unggas supaya semua elemen masyarakat sadar akan
pentingnya kesejahteraan hewan.

1.2 Tujuan
Tujuan kami melakukan observasi adalah :
1. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat umum serta pengelola rumah ternak
unggas mengenai Animal Welfare di rumah peternakan unggas.
2. Memberikan penyadaran bersama bahwa konsep animal welfare sangat penting baik
untuk manusia maupun hewan.
3. Mengetahui dan mengimplementasikan solusi – solusi untuk perbaikan kesejahteraan
hewan di rumah ternak dan potong unggas
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kesejahteraan Hewan (Animal Walfare)


Kata “sejahtera” dalam kesejateraan hewan (Animal Walfare) berarti kualitas hidup yang
meliputi berbagai elemen yang berbeda beda seperti kesehatan, kebahagiaan, dan panjang
umur yang untuk masing masing orang mempunyai tingkatan yang berbeda dalam
memberikannya, istilah kesejahteraan hewan juga bisa berupa perhatian manusia untuk
kesejahteraan hewan atau sebuah posisi dalam perdebatan tentang etika hewan dan hak hak
hewan, posisi ini diukur dengan sikap terhadap berbagai jenis penggunaan hewan.
(DuniaFauna, 2013)

Adapun Defenisi lain Animal Walfare atau kesejahteraan hewan adalah perlakuan secara
wajar, alami dan terkendali dalam kerangka perlindungan hewan dari tindak semena mena
manusia. (yudi, 2009),

Sedangkan Definisi Animal welfare atau kesejahteraan hewan Berdasarkan UU No.18


tahun 2009 Animal Welfare adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik
dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan
ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap
hewan yang dimanfaatkan manusia.

2.2 Lima Prinsip kesejahteraan Hewan (five of freedom)


Dalam upaya mewujudkan Animal welfare dapat diukur melalui 5 indikator yang berdasarkan
5 prinsip Animal welfare atau yang biasa disebut dengan five of freedom.

Konsep 5 freedom of animals welfare, yaitu :

1. Bebas dari rasa haus dan lapar (Freedom from hunger and thirst)

2. Bebas dari rasa tidak nyaman (Freedom from discomfort)

3. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (Freedom from pain, injury, and disease)

4. Bebas mengekspresikan perilaku normal (Freedom to express normal behavior)

5. Bebas dari rasa takut dan stress (Freedom from fear and distress)
2.3 Hukum di Indonesia yang mengatur tentang Kesejahteraan Hewan
Di Indonesia sendiri hal – hal mengenai bidang peternakan, Kedokteran Hewan,
Kesejahteraan hewan serta Kesehatan Hewan di atur dalam Undang – Undang Nomor 18
Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Secara legal perbuatan – perbuatan yang
melanggar kesejahteraan hewan bisa ditindak pidana. Namun dewasa ini, UU tersebut tidak
sepenuhnya berjalan masih banyak pelanggaran – pelanggaran mengenai animal welfare di Indonesia.

Sedangkan, peraturan perundangan yang erat kaitannya dengan kebun binatang di


Indonesia adalah Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 35/1997 tentang pembinaan dan
pengelolaan Taman Flora Fauna di Daerah, dan surat keputusan Menteri Kehutanan No.
479/Kpts – II/1998 tentang Lembaga Konservasi Tumbuhan dan Satwa Liar.

Dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri tersebut agar seluruh Gubernur dan Bupati di
Indonesia melakukan pembinaan dan pengelolaan terhadap flora dan fauna yang ada di
daerahnya masing – masing. Sedangkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 479 tahun 1998
tersebut menjelaskan tentang perijinan, kriteria, persyaratan, hak dan kewajiban kebun
binatang.

2.4 Pengertian Rumah Ternak Unggas


Rumah peternakan dan pemotongan unggas adalah kompleks bangunan dengan desain
dan kontruksi khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higiene tertentu serta digunakan
sebagai tempat memelihara dan memotong unggas bagi konsumsi masyarakat umum. Unggas
yang dipotong adalah setiap jenis burung yang diternakkan dan dimanfaatkan untuk pangan,
termasuk ayam,bebek,kalkun,angsa,burung dara dan burung puyuh (Anonimous,2012).
Daging berkualitas baik ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah
pemotongan. (Indonesia Rumah Ternak, 2009) Daging memiliki cita rasa yang enak di lidah
pengkonsumsinya, hal ini dikarenakan adanya marbling dalam daging tersebut. Marbling
menjadikan daging terasa empuk atau terasa “maknyos” dalam bahasa popular sekarang,
karena berperan sebagai bahan pelumas pada saat daging dikunyah dan ditelan, juga
berpengaruh terhadap sari minyak dan aroma dari pada keempukan daging tersebut. (Indonesia
Rumah Ternak, 2009) Pelaku bisnis yang terlibat dalam proses pemotongan ayam hingga
perdagangan daging ayam sangat banyak dan beragam tingkat pendidikannya, sehingga
penyimpangan dalam penanganan dan perdagangan daging ayam sering ditemui di tempat
pemeliharaan dan Pemotongan Ayam atau di pasar.
Lokasi Rumah Pemeliharaan dan Pemotongan Unggas perlu memenuhi syarat sebagai
berikut:
· Tidak bertentangan dengan Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR) setempat dan/atau Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK).
· Tidak berada di bagian kota yang padat penduduknya serta letaknya lebih rendah dari
pemukimam penduduk, tidak menimbulkan gangguan atau pencemaran lingkungan.
· Tidak berada dekat industri logam dan kimia, tidak berada di daerah rawan banjir, bebas dari
asap, bau debu dan kontaminan lainya.
· Memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan Rumah Pemotongan Unggas (SNI,
1999).
2.5 Fungsi dan Manfaat kandang
Kandang yang baik adalah kandang yang dapat memberikan kenyamanan bagi ayam,
mudah dalam tata laksana, dapat memberikan produksi yang optimal, memenuhi persyaratan
kesehatan dan bahan kandang yang mudah di dapat serta murah harganya. Bangunan kandang
yang baik adalah bangunan yang memenuhi persyaratan teknis, sehingga kandang tersebut
biasa berfungsi untuk melindungi ternak terhadap lingkungan yang merugikan, mempermudah
tata laksana, menghemat tempat, menghindarkan gangguan binatang buas, dan menghindarkan
ayam kontak langsung dengan ternak unggas lain (Anonimus,1994)
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Prinsip Animal Welfare yang dilanggar

1. Freedom from Hunger and Thirst ( Bebas dari rasa lapar dan haus )

Fakta yang kami lihat adalah makanan yang diberikan kepada ayam sangat memprihatinkan.
Kualitas gizi makanan yang sangat jelek, pemberian pakan yang tidak mencukupi dengan
jumlah ayam yang begitu banyak, dan cara penyajian makanannya pun jelek. Dan juga dari
kualitas minuman yang sangat jelek, dilihat dari air yang diberikan pada ayam sangat kotor
dan tidak layak.

Solusi :
Kebebasan dari rasa haus, lapar dan kekurangan gizi dengan menyediakan akses air minum
segar dan makanan yang terus menerus untuk menjaga kesehatan dan kekuatannya.
Hal ini adalah kebutuhan dasar semua hewan (ayam) yang berada dalam kandang yang
seharusnya menekankan pertimbangan jenis makanan yang disediakan, dan cara
penyajiannya, serta kualitas gizi makanannya. Keterbatasan akan air dan makanan harus
diberikan berdasarkan persyaratan yang spesifik dibutuhkan oleh ayam tersebut.

2. Freedom from discomfort ( Bebas dari rasa tidak nyaman )

Terlihat seperti gambar diatas menunjukkan ketidaknyamanan ayam terhadap kondisi


lingkungan serta kondisi kandangnya. Salah satunya adalah sempit dan terlalu kecilnya
kandang sehingga ayam diatas tidak dapat bergerak secara leluasa serta kotornya kondisi
kandang sehingga menimbulkan rasa ketidaknyaman bagi ayam.

Solusi :
Kebebasan dari ketidaknyamanan secara fisik dan cuaca panas dengan menyediakan suatu
lingkungan yang sesuai termasuk tempat berlindung dan tempat istirahat yang nyaman.
Menanggapi tentang kebebasan ini maka memerlukan pertimbangan beberapa faktor
termasuk perlindungan dari kondisi cuaca buruk (contoh hujan dan angin), ketersediaan akan
udara segar, tempat yang teduh dan hangat, tempat yang terjangkau sinar matahari jika
memang diperlukan

3. Freedom from pain, injury and disease ( Bebas dari rasa sakit, luka dan
penyakit )
Melihat dari kondisi kesehatan ayam sungguh sangat memprihatinkan karena kesehatan
ayam dan pemeliharaannya yang kurang baik. Minimnya pengetahuan peternak menjadi salah
satu penyebab pelanggaran animal welfare di rumah unggas ini. Termasuk juga sanitasi
kandang yang tidak baik serta desain kandang yang menyebabkan ayam dapat merasa
sakit,stress dan tidak nyaman karena rata – rata kandang di rumah unggas ini sangat
kotor,sempit dan seadanya.

Solusi :
Kebebasan dari rasa sakit, luka dan penyakit melalui pencegahan, pemberian pakan dan
sanitasi pembersihan kandang,vaksinasi. Faktor –faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
hubungannya dengan kebebasan ini termasuk desain kandang, ketersediaan perlengkapan
kandang, kebutuhan alat-alat yang dibutuhkan, ketersediaan ruang yang cukup, sanitasi yang
sesuai, makanan dan perawatan kesehatan dari dokter hewan untuk mencegah atau merawat
luka dan penyakit yang diderita oleh ayam.

4. Freedom to Express normal behaviour ( Bebas untuk mengekspresikan


perilaku normal )
Di rumah ternak dan potong ayam untuk mengekspresikan perilakunya secara normal
sangat tidak bisa karena dilihat dari fasilitasnya kurang memadai belum lagi ruang ( Kandang
) yang sempit maka dari itu banyak membuat ayam dari rumah ternak ini menjadi tertekan
dan stress.

Solusi :
Kebebasan untuk mengekspresikan perilaku secara normal dengan menyediakan ruangan
yang cukup luas, fasilitas yang sesuai dan berkelompok. Prinsip kebebasan yang keempat ini
melengkapi kesehatan dan kesejahteraan ayam peliharaan sebagaimana untuk mencapai
tujuan yang dapat dijelaskan pada rumah ternak ayam dan fasilitas lainnya. Semua ayam
kurungan harus mendapat porsi yang penting dalam rezim perilaku alaminya. Mereka harus
diberi kesempatan untuk memilih dan mengontrol, agar memungkinkan mereka untuk
membuat kontribusi yang berarti dalam kualitas hidup mereka sendiri.
5. Freedom from fear and distress ( Bebas dari rasa takut dan stress )

Dilihat dari foto diatas menunjukkan ayam yang berada di rumah ternak ayam stress dan
tertekan karena berbagai macam masalah pengelolaan rumah ternak ayam yang jelek. Salah
satu penyebabnya juga adalah kondisi yang kotor dan sempit sehingga membuat ayam
frustasi dengan juga tidak adanya fasilitas memadai sehingga ayam tidak terawat . Jika tidak
diperhatikan lebih lanjut akan menimbulkan penyakit pada ayam karena stress yang
berkepanjangan.

Solusi :
Kebebasan dari rasa takut dan tertekan dengan memastikan kondisi dalam kandang dan
merawatnya dengan baik untuk menghindarkan mereka dari penderitaan mental. Kebebasan
ini termasuk tidak hanya dari rasa takut dan penderitaan yang disebabkan oleh luka fisik atau
intimidasi yang disebabkan oleh ayam yang hidup dalam kelompok sosial yang berlebihan
atau tidak normal, tetapi juga ancaman predator (pemangsa) dari luar dan penyakit.

3.2 Solusi Pemecahan Masalah isu Animal Welfare


Solusi – solusi yang dapat diberikan supaya kedepan lebih baik, antara lain sebagai
berikut :

Bagi Pengelola :

1. Lebih memperhatikan lagi isu – isu yang berkaitan dengan kesejahteraan hewan.

2. Buatlah Fasilitas yang lebih memadai untuk hewan seperti lingkungan kandang yang
cocok serta nyaman.
3. Pengurus harus memelihara kesehatan ayam, seperti membersihkan secara rutin
kandang dan juga melakukan pencegahan penyakit seperti vaksinasi rutin.

4. Penuhilah kebutuhan makanan dan minuman ayam sesuai dengan makanan yang
layak dan bergizi serta minuman yang bersih.

5. Lebih memperhatikan lagi kondisi fisik dan psikologis ayam, misalkan hewan ayam
segera di obati oleh dokter hewan atau divaksinasi.

6. Untuk kebutuhan biologis hewan agar ayam tersebut tidak stress, maka pengelola
harus memperluas kandang dan membatasi jumlah ayam pada kandang.

Bagi Pemerintah :

1. Melakukan pengawasan yang ketat terhadap rumah ternak maupun rumah potong
ayam terhadap isu – isu animal welfare.

2. Membuat sanksi yang tegas kepada pengelola yang mengabaikan kesejahteraan ayam
pada peternakannya seperti menutup peternakannya.

3. Walaupun di Indonesia sudah jelas dasar hukumnya, akan tetapi hukum tersebut
ditingkatkan lagi supaya pelanggaran animal welfare bisa diminimalisir.

4. Melakukan sosialisasi mengenai isu kesejahteraan hewan kepada masyarakat supaya


masyarakat sadar bertapa pentingnya animal welfare bagi kehidupan manusia.

5. Melakukan sosialisasi kepada welferanian muda sejak dini supaya mengetahui arti
sebenarnya dan tertanam dengan kuat prinsip animal welfare.

Bagi Masyarakat :

1. Melaporkan suatu tindakan yang dilakukan inividu maupun pengelola yang


melanggar prinsip animal welfare ke pihak yang berwajib karena hal tersebut
merupakan tindak pidana.

2. Lebih peduli lagi terhadap ayam maupun hewan laiinya dan ikut dalam kampanye –
kampanye organisasi pecinta binatang terhadap isu – isu mengenai kesejahteraan
hewan.

3. Ikut melakukan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar betapa pentingnya prinsip


animal welfare terhadap manusia itu sendiri.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 KESIMPULAN
Secara umum kesimpulan yang dapat kami tarik, antara lain sebagai berikut :
1. Animal Welfare ( Kesejahteraan Hewan ) adalah usaha – usaha yang dilakukan untuk
mensejahterakan hewan yang dilakukan oleh manusia.
2. Usaha – usaha tersebut antara lain perawatan yang baik terhadap hewan, aspek
kesehatan yang diberikan dengan baik serta pengayoman yang baik terhadap hewan.
3. Kekuatan Hukum tentang kesejahteraan hewan di Indonesia telah tercantum dalam
Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
4. Prinsip Animal Welfare terbagi menjadi 5 yaitu Freedom from hunger and thirst,
Freedom from discomfort, Freedom from pain, injury and disease, Freedom to express
normal behaviour, Freedom from fear and distress.

Berdasarkan observasi yang kami lakukan di rumah ternak dan potong ayam
mengenai isu pelanggaran animal welfare pada ayam-ayamnya, dapat kami tarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengelolaan serta perawatan ayam sangat kurang sehingga ayam menderita
2. Kurangnya kebersihan lingkungan sekitar kandang maupun kandang itu sendiri
3. Kurangnya perhatian pengelola terhadap hewan ternak itu sendiri baik berupa
pemberian makan dan minum yang tidak memadai, kesehatan dan penyakit.

4.2 SARAN
Makalah ini masih bersifat sederhana. Di perlukan pembahasan yang lebih dalam dan
luas serta informasi yang cukup untuk melengkapi pembahasan masalah itu. Maka
penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai sumber demi kesempurnaan
makalah yang sederhana ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Patterson – Kane, Emily dan Mellor, David J. 2009. The Sciences of Animal Welfare.
Universities Federation for Animal Welfare, British, p. 282.

2. http://www.isaw.or.id/id/sample-page/regulations-concerning-animal-welfare-in-indonesia/

3. http://agis-protekno.blogspot.com/2014/03/rumah-pemotongan-unggas.html

4. https://docplayer.info/73045964-Makalah-pemeliharaan-ayam-broiler-disusun-oleh-
triyono-nim.htm
5. http://dunia-blajar.blogspot.com/2015/08/makalah-tentang-unggas.html

6. https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/animal-welfare-73

7.https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/9876f7a7374402256ce4b8314530
0cc7.pdf

Anda mungkin juga menyukai