Makalah
Disusun Oleh :
Kelompok 13 – C2PSR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena atas izin dan nikmat-Nya yang
diberikan kepada kami, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan tugas makalah mata
kuliah Kajian Ayat dan Hadist Ekonomi secara tepat waktu.
Makalah dengan judul “Tafsir Ayat Dan Syarah Hadist Tentang Perternakan” disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Kajian Ayat dan Hadis Ekonomi yang diampu oleh Bapak
Muh. Irhas Darojat, Lc., M.E. Selain itu dari penyusunan makalah ini kami berharap dapat
memberikan tambahan pengetahuan bagi teman-teman semuanya tentang Tafsir Ayat Dan
Syarah Hadist Tentang Perternakan
Demikian apa yang dapat kami sampaikan sebagai pembuka, kami sangat menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu, kami bersedia menerima semua saran dan
kritikan yang membangun dari teman-teman demi kesempurnaan dalam penyusunan tugas
makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua. Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
BAB II........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
PENUTUP................................................................................................................................ 18
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................................. 18
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penafsiran ayat dan syarah hadis tentang peternakan merupakan upaya untuk
memahami dan menjelaskan makna ayat dan hadits al-Qur’an yang berkaitan dengan
peternakan. Ayat tafsir adalah penjelasan dan tafsir dari ayat-ayat Al-Qur’an sedangkan
syarah hadits adalah penjelasan dan komentar tentang hadits-hadits Nabi Muhammad
Saw.
Tafsir ayat hadits dan syarah dalam konteks peternakan bertujuan untuk
menyajikan perspektif dan pandangan islam tentang praktik peternakan, etika
peternakan, perlindungan lingkungan, dan aspek ekonomi dan sosial yang terkait
dengan peternakan.
Menafsirkan ayat-ayat dan syarah hadits tentang peternakan memerlukan
penelitian dan kajian yang mendalam terhadap teks-teks suci Al-Qur’an dan hadis-hadis
terkait. Ulama islam melakukan analisis linguistik, sejarah dan kontekstual dan
merefleksikan interpretasi yang ada untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang peternakan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peternakan
Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai sumber pangan,
sumber bahan baku industri, atau dipelihara untuk membantu pekerjaan manusia.1
Menurut Undang-Undang No. 41 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No. 18 tahun2009 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan,
selanjutnya dengan perubahan Undang-Undang Peternakan, Pasal 1 angka 5
mengatakan bahwa : “Ternak adalah hewan peliharaan yang produknya diperuntukan
sebagai penghasil pangan, bahan baku industri, jasa dan/atau hasil ikutannya yang
terkait dengan pertanian”.
Allah telah menciptakan hewan ternak bukan tanpa maksud dan tujuan, hal ini
semata-mata untuk kemaslahatan manusia karena pada hewan ternak dapat banyak
manfaat yang dapat diambil dan digunakan untuk kebutuhan dan kelangsungan hidup
manusia sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 5 yang berbunyi :
2
فءٌ َّوَمنَافِ ُع َوِمان َها ََتا ُكلُ او َن
َو ااْلَنا َع َام َخلَ َق َها لَ ُك ام فِاي َها ِد ا
1
Tri Eko Susilorini, dkk, Budidaya 22 Ternak Potensial, Penebar Swadaya, 2014, 32.
2
Terjemah Kemenag, Surah An-Nahl:5, 2019.
3
M Maemunah, Budidaya Ternak Dalam Hukum Islam, Unpad, 2018, 26.
2
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan
ternak untuk mendapatkan keuntungan dari kegiatan tersebut. Tujuan peternakan
adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-
faktor produksi yang telah dikombinasi secara optimal.
Suatu usaha agribisnis seperti peternakan harus mempunyai tujuan yang
berguna sebagai evaluasi kegiatan yang dilakukan selama beternak salah atau benar.
Contoh tujuan peternakan yaitu tujuan komersial sebagai cara memperoleh keuntungan.
Bila tujuan ini yang ditetapkanmaka segala prinsip ekonomi perusahaan,
ekonomi makro dan mikro, konsep akuntansi dan manajemen harus ditetapkan. Namun
apabila peternakan dibuka untuk tujuan pemanfaatan sumber daya, misalnya tanah atau
untuk mengisi waktu luang tujuan utama memang bukan merupakan aspek komersial,
namun harus tetap mengharapkan modal yang ditanamkan kembali.4
4
Habib Zuhri, Kemitraan Ayam Pedaging Antara Perusahaan PT Patriot dengan Peternak di Desa Besowo Kec.
Kepung Kab. Kediri Di Tinjau Dari Hukum Islam. Skripsi tidak diterbitkan, Kediri : STAIN Kediri, 2011.
5
Sri Rachma Aprilita Bugiwati, Pengantar Ilmu Peternakan, Domba, Kambing, Babi, Jakarta: Pendidikan
Deepublish, 2015, 75.
3
Di antara hasil ternak yang saat ini memiliki prospek ekspor antara lain kulit
olahan.6 Populasi peternakan domba di Indonesia, Jawa Barat merupakan salah satu
daerah potensial pengembangan domba. Domba merupakan salah satu komoditi
unggulan yang dikembangkan di Jawa Barat. Domba menurut agama Islam merupakan
hewan yang halal untuk dikonsumsi. Dalam QS. Al-Mu’minun ayat 21 :
ِف بُطُاوِِنَا َولَ ُك ام فِاي َها َمنَافِ ُع َكثِ ا َْيةٌ َّوِمان َها ََتا ُكلُ او َن
ِ َّاِِ واِ َّن لَ ُكم ِِف ااْلَناع ِام لَعِْب ًۗة نس ِقي ُكم
ّم
َ اَ ُ ا ا ا ا ا َ
Artinya : “Sesungguhnya pada hewan-hewan ternak benar-benar terdapat
pelajaran bagimu. Kami memberi minum kamu dari sebagian apa yang ada dalam
perutnya (air susu), padanya terdapat banyak manfaat untukmu, dan sebagian darinya
kamu makan.”7
Ayat diatas menjelaskan secara rinci 4 (empat) manfaat binatang ternak, yaitu :
dapat diminum air susunya, dapat mendapatkan keuntungan dengan menjualnya, dapat
dimakan dagingnya, serta dapat dijadikan alat transportasi.8
6
Wildan Yahya, Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Perspektif Islam (Kajian Tafsir Tematik), Bandung: Pusat
Penerbitan Universitas (P2U) LPPM Universitas Islam Bandung, 2001, 4.
7
Terjemah Kemenag, Surah Al-Mu’minun:21, 2019.
8
Fakhruddin ar-Razi, Mafatih, 91.
4
Artinya : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdullah bin Yusuf telah
mengabarkan kepada kami Malik dari Nafi’ dari ‘Abdullah bin ‘Umar ra. bahwa
Rasulullah SAW. bersabda: “Janganlah seseorang memeras susu ternak orang tanpa
seizinnya. Apakah seorang dari kalian suka bila rumahnya didatangi lalu dirusak
pintunya kemudian simpanan makanannya diambil. Karena sesunguhnya puting susu
ternak mereka adalah makanan simpanan mereka, maka janganlah seseorang memeras
susu ternak orang lain kecuali dengan izinnya.”9
Hadis di atas secara jelas menyatakan bahwa para nabi, termasuk Nabi
Muhammad, dahulu adalah penggembala kambing. Beliau mendapatkan keahlian ini
ketika masih dalam asuhan Halimah. Latar belakang keluarga Halimah yang seorang
penggembala sedikit banyak mempengaruhi Nabi Muhammad, sehinnga setelah beliau
kembali ke pangkuan Siti Aminah pada umur 4 tahun, beliau pun menggembalakan
kambing-kambing milik penduduk Makkah dan mendapatkan upah darinya.10
Nabi lain yang menggembalakan ternak adalah Nabi Musa. Beliau adalah nabi
terbesar Bani Israil. Dalam al-Qur’an disebutkan :
18. (Musa) berkata, “Ia adalah tongkatku. Aku (dapat) bersandar padanya,
merontokkan (daun-daun) dengannya untuk (makanan) kambingku, dan memiliki
keperluan lain padanya.”11
Ayat ini menceritakan kisah Nabi Musa ketika berada di lembah suci bernama
Thuwa. Di sana beliau diangkat menjadi Nabi oleh Allah dan diperintah untuk
mendirikan shalat. Beliau juga mendapatkan wahyu tentang kepastian akan datangnya
hari kiamat, maka sebagai bukti kenabiannya Allah memperlihatkan salah satu mukjizat
9
Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih, 539.
10
Muhammad Saefullah, “Etika Bisnis Islami dalam Praktek Bisnis Rasulullah”, Walisongo, volume 19, Nomor 1,
Mei 2011, 138.
11
Terjemahan Kemenag, Thaha:17-18, 2019.
5
12
dengan mengubah tongkat Nabi Musa menjadi ular. Dari ayat ini dapat dipahami
bahwa Nabi Musa adalah seorang penggembala ternak. Beliau biasa menggunakan
sebuah sebuah tongkat untuk memberi makan ternaknya.
Hewan boleh dimakan dengan syarat ia disembelih sesuai syari’at yang telah
ditetapkan. Pengecualiannya adalah babi , bangkai dan hewan yang tidak disembelih
atas nama Allah. Penyembelihan hewan sesuai ketentuan ajaran islam adalah sebagai
berikut:
12
Ahmad Mustofa al-Maraghi, Tafsir, 101-102.
13
Ibnu Hajar al-Asqalani, Fathu al-Bari, Juz, 4, Abd al-Qadir Syaibah al-Hamd, Riyadh, 2001, 516.
6
4. Untuk menyembelih binatang itu, harus menggunakan alat pemotong
(pisau) yang tajam sehingga mempercepat mengalirkan darahnya.
5. Bagian binatang yang dipotong adalah lehernya sehingga memutuskan urat
nadi dan tenggorokannya.
6. Waktu penyembelihan dengan menyebut nama Allah yang telah ditentukam
dalam Q.S. Al-An’am ayat 118 yang berbunyi :
14
Terjemah Kemenag, Surah Al-An’am:118, 2019.
15
Dr. Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, cetakan ke-1, Yogyakarta: Bumi Medika, 2015, 87.
7
Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan
(daging hewan) yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang (sempat)
kamu sembelih. Dan (Diharamkan pula) apa yang disembelih untuk berhala. (Demikian
pula) mengundi nasib dengan azlām (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik.
Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu. Oleh
sebab itu, janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari
ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku
bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Maka, siapa yang terpaksa karena
lapar, bukan karena ingin berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.”
Hewan yang tercekik, dipukul, jatuh, ditanduk, dan diterkam binatang buas
hukumnya halal apabila sempat disembelih sebelum mati. Al-Azlām artinya ‘anak
panah yang tidak memakai bulu’. Orang Arab Jahiliah menggunakannya untuk
mengundi apakah melakukan sesuatu atau tidak. Mereka mengambil tiga buah anak
panah: yang pertama ditulis “lakukanlah”, yang kedua ditulis “jangan lakukan”, dan
yang ketiga dibiarkan kosong. Ketiganya lalu diletakkan dalam sebuah tempat dan
disimpan di dalam Ka‘bah. Apabila hendak melakukan sesuatu, mereka meminta juru
kunci Ka‘bah untuk mengambil sebuah anak panah. Mereka akan menaati apa pun yang
tertulis pada anak panah yang terambil. Akan tetapi, jika yang terambil adalah anak
panah yang kosong, mereka akan mengulang undian.Maksud kata hari ini adalah pada
waktu haji wada‘.
Selain daging, kulit maupun bulu domba juga dapat dimanfaatkan manusia
untuk dijadikan sebagi accesoris dan pakaian. Domba juga dijadikan sebagai hewan
qurban. Qurban merupakan hewan ternak yang disembelih pada hari raya Idul Adha
yang bertujuan untuk menyemarakan hari raya dalam rangka mendekatkan diri kepada
Allah SWT.16 Binatang qurban harus berupa binatang ternak, yaitu domba (kibasy).17
Sebagaimana firman Allah SWT dalm Q.S. Al-Hajj ayat 34 :
16
Muhammad bin Shalih Al-Utsamin,Tata Cara Qurban Tuntunan Nabi, Yogyakarta: Media Hidayah, 2003, 13.
17
Muhammad bin Shalih Al-Utsamin,Tata Cara Qurban Tuntunan Nabi, Yogyakarta: Media Hidayah, 2003,25
8
ْۢ
اّلل َع ملى َما َرَزقَ ُه ام ِِم ان َِبِاي َم ِة ااْلَنا َع ًِۗام
ِولِ ُك ِل اَُّمة جع النَا مانسكا لِِي اذ ُكروا اسم م
ِ ََ ِ ََ َ َ َ ُ ا
٣٤ ٍۙ ْي ِاح ٌد فَلَهٖ ٓٓ اَسلِموًۗا وب ِِش ِر الامخبِت
ِ فَاِ مَل ُكم اِمله َّو
َ ا ُ ا ََ ُ ا ا ٌ ُ ا
Artinya :“Bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban) agar
mereka menyebut nama Allah atas binatang ternak yang dianugerahkan-Nya kepada
mereka. Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa. Maka, berserahdirilah kepada-Nya.
Sampaikanlah (Nabi Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang rendah hati
lagi taat (kepada Allah).”18
ِ
ٌ ِِف ُك ِِل َكبد َرطبَة ا
جر
“Pada setiap yang mempunyai hati yang basah (hewan) itu terdapat pahala
18
Terjemahan Kemenag, Al-Ma’idah: 34, 2019.
19
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’i,ri, (Ringkasan) Hadits Kitab Minhajul Muslim, Darul Haq, 875.
9
ِِ َّ
ُ لَ َع َن َم ِن اَتَ َذ َشايىا فيه الر
وح َغَرضا
“Allah mengutuk orang yang menjadikan sesuatu yang bernyawa
sebagai sasaran” (HR. Al-Bukhari, Muslim)
Beliau juga telah melarang mengurung atau mengikat binatang ternak
untuk dibunuh dengan dipanah/ditombak dan sejenisnya. Dan beliau juga
telah bersabda :
20
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’i,ri, (Ringkasan) Hadits Kitab Minhajul Muslim, Darul Haq, 876.
10
ِه َي،َّار
َ ت ف َيها الن
ِ َ فَ َدخل، سجن ات ها ح ََّّت ما تَت،ت امرأَةٌ ِِف ِهَّرة
َ ا َ ََ َ َ َ ا
ِ ِ
َ عُ ِذبَ ا
َوَْل ِه َي تََرَكات َها ََتا ُك ُل ِم ان َخ َشا ِش، إِ اذ ِه َي َحبَ َسات َها،أَطا َع َمات َها َوَْل َس َقات َها
ِ هاأل اَر
ض
“Seorang perempuan masuk neraka karena seekor kucing yang ia
kurung hingga mati, maka dari itu ia masuk neraka karena kucing tersebut,
disebabkan ia memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat
mengurungnya, dan tidak pula ia membiarkannya memakan serangga di
bumi” (HR. Al-Bukhari)
Ketika beliau berjalan melintasi sarang semut yang telah dibakar, beliau
bersabdKa :
11
اّللُ َعلَاي ِه َو َسلَّ َم
َّ صلَّى ِ ت ِِف ي ِد رس ِ ِس ب ِن مال
َ اّلل
َّ ول ُ َ َ ُ ال َرأَيا
َ َك ق َ َع ان أَنَ ِ ا
الص َدقَِة
َّ يس َم َوُه َو يَ ِس ُم إِبِ َل
َ
ِ الا
م
Dari Anas ra berkata; “Aku pernah melihat tangan Rasulullah SAW alat
cap dan ketikaitu beliau sedang memberi cap (memberi tanda) unta-unta
sedekah” (HR. Muslim)
Sedangkan hewan selain yang tergolong na’am (unta, kambing, dan
sapi) tidak boleh diberi wasam.21
7. Mengenai hak Allah pada hewan, yaitu menunaikan zakatnya jika hewan itu
tergolong yang wajin dizakati.22
8. Tidak boleh sibuk mengurus hewan hingga lupa taat dan dzikir kepada
Allah, sebab Allah telah berfirman :
ِمٰٓيَي ها الَّ ِذين اممنُوا َْل تُال ِه ُكم اَموالُ ُكم وَْلٓ اَوَْل ُد ُكم عن ِذ اك ِر م
اّلل ََۚوَم ان يَّ اف َع ال
ِ ا اَ ا َ ا ا َ ا َ اَ َ ا
ٰۤ
ِ ِ
٩ اْلمس ُراو َنك ُه ُم ا َ ك فَاُومل ِٕى
َ مذل
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta bendamu
dan anak-anakmu membuatmu lalai dari mengingat Allah. Siapa yang
berbuat demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi.” (Al-Munafiqun
: 9)
Rasulullah SAW pun telah bersabda berkenaan dengan kuda :
21
https://almanhaj.or.id/370-adab-terhadap-hewan.html, ADAB TERHADAP HEWAN, diakses pada 20 Mei 2023
pukul 14:25.
22
Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jaza’i,ri, (Ringkasan) Hadits Kitab Minhajul Muslim, Darul Haq, 877.
12
ت ِطيَ لَ َها ِ الرو ِ َ َِذل
ت لَهُ َح َسنَات َولَ او أ ََِّنَا قَطَ َع ا
ضة َكانَ ا
َ ك م ان الا َم ارِج أ اَو َّ ا
ت أ اَرَواثُ َها َوآ ََث ُرَها َح َسنَات لَهُ َولَ او أ ََِّنَا َمَّر ا
ت ِ َّت َشرفا أ اَو َشرفَ ا
ْي َكانَ ا َ َ استَ ن ا
فَ ا
ِ ِ
َ ت ِمانهُ َوََلا يُِراد أَ ان يَ اسقيَ َها َكا َن َذل
ك َح َسنَات لَهُ َوَر ُج ٌل َربَطَ َها بِنَ َهر فَ َش ِربَ ا
ِ ِفَ اخرا وِرََئء ونِواء ِأل اَه ِل ا
َ اإل اس َلِم فَ ِه َي ِوازٌر َعلَى َذل
ك ََ َ
“Dari Abu Hurairah ra bahwasannya Rasulullah Saw bersabda : itu ada
tiga macam. Kuda bagi seseorang menjadi pahala, kuda seseorang bagi
pelindung dan kuda bagi seseorang menjadi dosa. Adapun kuda yang
mendatangkan pahala adalah kuda seseorang yang dipangkal untuk
fisabilillah, ia banyak berdiam di padang rumput atau di taman. Maka apa
saja yang dimakan oleh kuda itu selama dipangkal di padang rumput atau di
taman itu, maka pemiliknya mendapat pahala-pahala kebajikan. Dan
sekiranya ia meninggalkannya lalu mendaki satu atau dua tempat tinggi,
maka jejak dan kotorannya menjadi pahala-pahala kebajikan baginya. Maka
dari itu kuda seperti itu menjadi pahala bagi pemiliknya. Kuda yang diikat
oleh seseorang karena ingin menjaga kehormatan diri (tidak minta-minta)
dan ia tidak lupa akan hak Allah Subhanahu wa Ta’ala pada leher ataupun
punggung kuda itu, maka kuda itu menjadi pelindung baginya. Dan kuda
yang diikat (dipangkal) oleh seseorang karena kebanggaan, riya dan
memusuhi orang-orang Islam, maka kuda itu mendatangkan dosa baginya”
(HR. Bukhari).23
Itulah sederet adab atau etika yang selalu dipelihara oleh seorang
muslim terhadap hewan karena taat kepada Allahdan Rasulnya, sebagai
pengamalan terhadapat ajaran yang diperintahkan oleh syari’at islam,
syari’at yang penuh rahmat, syariat yang serat dengan kebaikan bagi
segenap makhluk, manusia ataupun hewan.
23
https://almanhaj.or.id/370-adab-terhadap-hewan.html, ADAB TERHADAP HEWAN, diakses pada 20 Mei
2023 pukul 14:35.
13
D. Dasar Hukum Tentang Hewan Ternak
Artinya : “(Dia telah menciptakan) kuda, bagal,412) dan keledai untuk kamu
tunggangi dan (menjadi) perhiasan. Allah menciptakan apa yang tidak kamu
ketahui.”
Jika diamati lebih dalam, sungguh erat hubungan hewan ternak dengan
Al-Qur’an. Banyak ayat Al-Qur’an yang secara eksplisit menyebut nama-
nama hewan ternak, yaitu :24
ِ ِ ِ َ ََواِ اذ ق
ِال ُم او مسى ل َق اومهٖ ٓٓ ا َّن م
اّللَ ََيا ُم ُرُك ام اَ ان تَ اذ َحبُ اوا بَ َقَرة ًۗ قَالُآوا
ِ ّلل اَ ان اَ ُكو َن ِمن ا
ِال اَعوذُ ِِب م ِ
َ اْلم ِهل ا
٦٧ ْي َ ا ِ اَتَتَّخ ُذ َن ُه ُزوا ًۗ قَ َ ُ ا
Artinya : (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, “Allah
memerintahkan kamu agar menyembelih seekor sapi.” Mereka
bertanya, “Apakah engkau akan menjadikan kami sebagai ejekan?”
24
Haroen, Nasrun, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007, 267.
14
Dia menjawab, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak termasuk
orang-orang yang jahil.”
ْي ِم ان ُك ِِل ِ ِ َّاس ِِب اَل ِج َياتُو َك ِرجاْل َّوع ملى ُك ِل ِ
َ ِ َ َ َواَذِ ان ِِف الن ِ َ ِ َ ا
َ ضامر ََّيات ا
٢٧ ٍۙ فَ ِج َع ِمايق
ْۢ
اّللُ َج َع َل لَ ُك ام ِِم ان بُيُ اوتِ ُك ام َس َكنا َّو َج َع َل لَ ُك ام ِِم ان ُجلُ اوِد ااْلَنا َع ِام
َِو م
ص َوافِ َها َواَاوَِب ِرَها ِ ِ ِ ِ ِ
بُيُ اوًت تَ استَخف اوَِنَا يَ اوَم ظَ اعن ُك ام َويَ اوَم اقَ َامت ُك ام ٍۙ َوم ان اَ ا
٨٠ َواَ اش َعا ِرَهآ اَ ََثَث َّوَمتَاعا اِ مٰل ِح اْي
ال ِ اِ َّن مه َذآ اَ ِخي ًۗ لَهٖ تِسع َّوتِسعو َن نَعجة َّوِِل نَعجةٌ َّو
َ اح َدةٌ ًۗفَ َق َ ا ٌ ا ُا ا َ َ ا ا
ِ َاْلِط
٢٣ اب ن ِِف ا ِ ِِ
اَ اكف الناي َها َو َعَّز ا
15
Artinya : (Salah seorang berkata,) “Sesungguhnya ini saudaraku. Dia
mempunyai sembilan puluh sembilan ekor kambing betina,
sedangkan aku mempunyai seekor saja. Lalu, dia berkata, ‘Biarkan
aku yang memeliharanya! Dia mengalahkanku dalam perdebatan.’”
ٰۤ
اّللُ ًۗاِ َّن
الس َما ِء ًَۗما ٰيُا ِس ُك ُه َّن اَِّْل ِم ِ ِ
اَََلا يََراوا ا َٰل الطَّاْي ُم َس َّخ مرت ِ ا
َّ ِف َج ِِو
16
ْۢ ًۗ ِ ِ
ج ِم ان بُطُاوِِنَا ُ ُ ُاسلُك اي ُسبُ َل َربِك ذُل
ر َي
ا َ ل ِ َت ف ِ ِ ِ
ُثَّ ُكل اي م ان ُك ِِل الث ََّم مر ا
ك َ مْليَة لَِِق اوم ًۗ شراب َمتلِف الاوانهٖ ۖفِي ِه ِشف ٰۤاء لِِلن
َِّاس اِ َّن ِِف مذل
ِ
َ ا ٌ َ َ َ ٌ اَ ٌ َ َ ُ ا
٦٩ يَّتَ َف َّك ُراو َن
Dari ayat-ayat dan hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa beternak adalah hal
yang diperbolehkan dalam islam dan memiliki banyak manfaat untuk manusia. Bahkan
ternak telah lama akrab dalam kehidupan kaum muslimin, baik dalam pelaksanaan
ibadah (zakat, kurban) maupun manfaatnya yang multi guna bagi kehidupan.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
18
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jaza'iri, S. J. (2011, Juni Rabu). Adab Terhadap Hewan. Retrieved from Almanhaj:
https://almanhaj.or.id/370-adab-terhadap-hewan.html
Dudi, & Rahmat, D. (2018). Ternak Dan Usaha PeternakanSebagai Sumber Zakat Yang
Potensial Di Indonesia. Masyarakat Dan Flantropi Islam, 32.
Maemunah, M. (2018). Budi Daya Ternak Dalam Hukum Islam. Repository Unpas, 26-36.
Rusfidra, A. (2006, Juni Rabu). HEWAN TERNAK. Retrieved from Universitas Bung Hatta:
https://bunghatta.ac.id/artikel-144-hewan-ternak-.html
Saifullah, M. (2011). Etika Bisnis Dalam Praktek Bisnis Rasulullah. Walisongo, 137-139.
Sulaeman, M. M., Mauludin, A., & dkk. (2019). Dampak Eksklusi Sosial Dan Model
Pemberdayaan Peternak. Sosial Bisnis Peternakan, 21.
Yani, M. (2016, Mei Rabu). Peternakan Dalam Kacamata Islam . Retrieved from
DISNAKKESWAN PROV.NTB: https://disnakkeswan.ntbprov.go.id/peternakan-
dalam-kacamata-islam/
19
20