Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA MAIWA BREEDING CENTER


(MBC)

OLEH :

NURANISA PUTRI RAMADHAN

05.10.20.2257

3H BUDIDAYA TERNAK

PROGRAM STUDI D-III BUDIDAYA TERNAK

JURUSAN PETERNAKAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur


kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini tak lupa kami hanturkan
salawat serta salam kepada junjungan baginda Nabi Muhammad
Sallallahu’alaihi wasallam. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam menyusun dan menyelesaikan
laporan ini sampai selesai.

Laporan Praktek lapangan ini disusun guna untuk memenuhi tugas


mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dengan rendah hati, kami
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan kritik guna penulisan yang baik. kami berharap
semoga laporan ini berguna bagi kita semua dan akan bermanfaat di kemudian
hari.

Bone, 18 Februari *2023

Nuranisa putri Ramadhan


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................

I. PENDAHULUAN ....................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................

B. Rumusan Masalah ........................................................................

C. Tujuan Praktikum .........................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................

A. Sapi Potong ..................................................................................


B. Manajemen pemeliharaan sapi potong .........................................
C. Sapi Perah .....................................................................................
D. Manajemen pemeliharaan sapi perah ...........................................

III. METODE PRAKTIK ...........................................................................

A. Tempat dan Waktu ........................................................................

B. Bahan dan Alat .............................................................................

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................

A. manajemen pemeliharaan ternak ..................................................


B. manajemen perkandangan ternak ................................................
C. manajemen pakan ternak .............................................................
D. manajemen perawatan dan kesehatan ternak ...............................
E. manajemen limbah peternakan .....................................................
V. PENUTUP ...............................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................

B. Saran .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................
I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang
dapat membantu manajemen di dalam pengumpulan data, pengolahan serta
analisis evaluasi data dan menyajikan ke dalam batas informasi yang bernilai
dan akhirnya sampai dimana informasi ini berguna untuk mendukung fungsi
operasi manajemen (Machmud, 2013).
Peternakan saat ini memiliki berpotensi sangat baik untuk ditingkatkan
seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
pemenuhan kecukupan gizi. Oleh karena itu para peternak dituntut untuk lebih
memperhatikan kuantitas dan kualitas dari produk peternakannya termasuk
usaha peternakan sapi perah, sebagai salah satu usaha yang menghasilkan
produk berupa daging. Manajemen pemberian pakan di perusahaan peternakan
sapi perah penting diperhatikan untuk mendapatkan produksi yang maksimal.
Peternakan merupakan salah satu peluang usaha yang banyak diminati
oleh masyarakat Indonesia. Produksi ternak yang dihasilkan setiap tahun terus
meningkat. Dengan peningkatan jumlah hewan ternak yang dihasilkan, peminat
hewan ternak pun ikut meningkat. Salah satu bidang peternakan yang saat ini
sedang berkembang pesat adalah ternak sapi. Sapi merupakan hewan ternak
penghasil susu, daging, tenaga kerja dan kebutuhan lainnya. Tidak heran bahwa
sapi menjadi primadona bagi para peternak.
B. Rumusan Masalah
a. Jelaskan bagaimana manajemen pemeliharaan ternak?
b. Jelaskan Bagaiamana manajemen perkandangan ternak?
c. Jelaskan Bagaiamana manajemen pakan ternak?
d. Jelaskan Bagaiamana manajemen perawatan dan kesehatan ternak?
e. Jelaskan Bagaiamana manajemen limbah peternakan?
f. Jelaskan Bagaiamana manajemen pasca panen dan pemasaran?
C. Tujuan Praktikum

Untuk membuat mahasiswa manambahkan ilmu dan mahasiswa bisa


lebih paham cara manajemen pemeliharan, perkandangan, pakan,
perawan/kesehatan ternak dan pasca panen/pemasaran.
II TINJAUN PUSTAKA
A. Sapi Potong

Sapi potong merupakan salah satu ternak ruminansia yang mempunyai


kontribusi terbesar sebagai penghasil daging, serta untuk pemenuhan kebutuhan
pangan khususnya protein hewani. Berdasarkan Rencana Strategis Ditjen Peternakan
dan Kesehatan Hewan Tahun 2010-2014 (Ditjen PKH 2011), daging sapi merupakan
bahan pangan yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014 sebagai komoditas
strategis. Sapi potong adalah ternak yang dipelihara secara intensif untuk
mendapatkan pertumbuhan daging secara maksimal, dari pakan, minum dan kegiatan
ternak sapi tersebut diatur sedemikian rupa oleh peternak (Abidin, 2008).

B. Manajemen Pemeliharaan Sapi Potong

Menurut Prawiradiputra dan Bambang (2005), beberapa faktor yang sangat


menentukan keberhasilan pemeliharaan ternak sapi, baik yang dipelihara secara
intensif maupun semi-intensif antara lain pemberian pakan yang cukup dan bergizi,
tersedianya ternak bibit yang berkualitas; dan pengendalian penyakit. Pemberian
pakan yang baik dan mencukupi kebutuhan ternak yang dipelihara merupakan salah
satu kunci keberhasilan dalam memperoleh produksi ternak sapi yang memuaskan.

Hijauan merupakan sumber pakan yang sangat penting bagi ruminansia.


Hijauan mengandung hampir semua zat yang dibutuhkan oleh ternak selain sebagai
bulk (pengenyang) (Awabien, 2007). Pakan dalam usaha peternakan merupakan
bagian yang penting dan menentukan tinggi rendahnya produksi, pertumbuhan dan
besar kecilnya keuntungan peternakan. Dengan demikian maka harus selalu
diupayakan penggunaannya baik pakan hijauan maupun penguat pada tingkat yang
optimum (Siregar, 1999).

Pemilihan kondisi kandang yang sesuai diantaranya dengan


mempertimbangkan letak yang strategis, kondisi tanah dan kesesuaian iklim untuk
jenis ternak sapi (Sarwono dan Arianto, 2003). Umumnya kandang berbentuk
kandang koloni dimana sapi ditempatkan pada satu kandang saja secara berkelompok
namun ada juga peternak yang memelihara sapi dalam kandang individu.
Tatalaksana pemeliharaan sapi pedaging salah satunya melalui tatalaksana
perkandangan. Kandang diperlukan untuk melindungi ternak dari perubahan cuaca
dan iklim yang ekstrim, mencegah dan melindungi ternak dari penyakit, menjaga
keamanan ternak dari pencurian, memudahkan pengelolaan ternak, serta
meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja (Rasyid dan Hartadi, 2007).

Kesehatan Ternak Para peternak sejak jaman dahulu pada awal mereka mulai
beternak sudah mengenal berbagai macam penyakit dan telah melakukan pula
berbagai usaha yang menurut anggapan mereka dapat menyembuhkannya (Blakely
dan Bade, 1991). Kasus yang sering melanda peternakan sapi di lokasi penelitian
adalah penyakit kembung (bloat). Namun selama penelitian berlangsung, penyakit
kembung (bloat) tidak ditemukan.

C. Sapi Perah
Peternakan sapi perah merupakan usaha peternakan yang menghasilkan
produka susu sebagai komoditas utama. Susu merupakan salah satu sumber pangan
yang mengandung gizi tinggi. Kelebihan produk susu di banding sumber pangan
lain adalah terdapatnya unsur-unsur gizi yang diperlukan tubuh secara lengka dan
seimbang. Susu mempunyai kandungan gizi semurna, sangat memanfaat dan
esensial untuk manusia, terutama dalam membantu pertumbuhan dan membangun
kepasitas intelektual yang harus di bangun pada proide umur di bawah lima tahun
(baliau).
D. Manajemen Pemeliharaan Sapi Perah
Manajemen pemeliharaan sapi masa laktasi merupakan suatu kegiatan
pemeliharaan sapi induk yang sedang laktasi (masa memproduksi susu).
Kandang merupakan tempat tinggal ternak sepanjang waktu, sehingga
pembangunan kandang sebagai salah satu faktor lingkungan hidup ternakyang sehat
dan nyaman (Sugeng, 2003). Sistem perkandangan merupakan aspek penting dalam
usaha peternakan sapi perah. Kandang bagi sapi perah bukan hanya berfungsi
sebagai tempat tinggal saja, akan tetapi harus dapat memberikan perlindungan dari
segala aspek yang menganggu (Siregar, 1993), seperti untuk menghindari ternak
dari terik matahari, hujan ,angin kencang, gangguan binatang buas, dan pencuri
(Sugeng, 2001).
Bahan pakan ternak sapi pada dasarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yakni
pakan hijauan, pakan penguat dan pakan tambahan (Girisonta, 1995). Pakan hijauan
adalah semua bahan pakan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan berupa daun-
daunan, terkadang batang, ranting, dan bunga. Kelompok jenis pakan hijauan
adalah rumput, legume dan tumbuh-tumbuhan lain, yang dapat diberikan dalam
bentuk segar dan kering (Kusnadi dkk, 1983). Hijauan segar adalah pakan hijauan
yang diberikan dalam keadaan segar, dapat berupa rumput segar ,batang jagung
muda, kacang-kacangan dan lain-lain yang masih segar (Sitorus, 1983).
Penyakit merupakan ancaman yang harus diwaspadai peternak, walaupun
serangan penyakit tidak langsung mematikan ternak, tetapi dapat menimbulkan
masalah kesehatan yang berkepanjangan, menghambat pertumbuhan, dan
mengurangi pendapatan (Sarwono dan Arianto, 2002).Tindakan pencegahan untuk
menjaga kesehatan sapi antara lain : kebersihan kandang dan peralatannya termasuk
memandikan sapi. Sapi yang sakit dipisahkan dengan sapi yang sehat dan segera
dilakukan pengobatan. Diusahakan lantai kandang selalu kering, agar kotoran tidak
banyak menumpuk dikandang. Untuk menjaga kesehatan sapi, maka secara teratur
dilaksanakan vaksinasi (Djarijah,).
Susu adalah hasil pemerahan sapi atau hewan menyusui lainnya, yang dapat
diminum atau digunakan sebagai bahan makanan yang aman dan sehat serta tidak
dikurangi komponen-komponennya atau ditambah bahan-bahan campuran lain
(Hadiwiyoto, 1983). Susu mengandung semua bahan yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan anak sapi dan sebagai pelengkap gizi manusia yang sempurna, sebab
susu sapi merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin
Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha perternakan seperti
usaha pemeliharaan ternak, dll. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah
cair seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, dara, bulu, kuku,
tulang, tanduk, isi rumen, dll (Sihombing, 2000).
III METODE PRAKTIK
A. Tempat dan Waktu

Tempat : Maiwa breeding center (MBC), Kab, Enrekang, Sulawesi


selatan

Waktu dan tanggal : mulai hari kamis tanggal 08 februari 2023

B. Bahan dan Alat


Bahan : Data hasil servey.
Alat : kuesioner, alat tulis, handphone dan leptop
C. Teknik Pengumpulan Data
a. Peralatan yang di butuhkan untuk pelaksanaan pengamatan
b. Melakukan pengamatan terhadap lokasi kunjungan
c. Mewawancara terhadap narasumber
d. Mencatat informasi yang di dapat di lokasi kunjungan
e. Laporan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bagaiamana Manajemen Pemeliharaan Ternak


• System manajemen pemeliharaan intensif
Ternak sapi di maiwa breeding center (MBC) ialah dengan menggunakan
system pemeliharaan intensif. Pemeliharaan intensif yaitu pemeliharaan yang
dilakukan dengan cara dikandangkan dengan tujuan untuk memudahkan dalam
pengontrolan dan pemberian pakan. Selain itu, juga utuk meminimalisir dari
predator lain seperti ular ataupun garangan.anen dan pemasaran.
• System manajemen pemeliharaan intensif
Ternak Di Maiwa Breeding Center (MBC) juga memelihara ternaknya dengan
cara ektensif atau mengembalakan sapi bali di gembalakan mulai pukul 06:00-
18:00. Di maiwa breeding center (MBC) luas padang pengembalaannya yaitu 24
hektar. Sisitem pengembalaan ini adalah pemeliharaan ternak di padang
pengembalaan yang luas. System ekstensif biasanya aktivitas perkawinan,
pembesaran, pertumbuhan dan penggemukan ternak sapi yang di lakukan di
padang pengembalaan. Daerah yang luas padang rumputnya tandus atau iklimnya
tidak memungkinankan untuk pertanian maka dari itu bagus untuk di jadikan
padang pengembalaan/ekstensif. Fungsi padang pengembalaann adalah hanya
membutuhkan tenaga kerja yang sidikit, ternak menyanggut sendiri makanannya
di padang pengembalaan.
B. Bagaiamana Manajemen Perkandangan Ternak
Manajemen perkandangan merupakan salah satu bentuk pengelolaan
perkandangan yang meliputi fungsi kandang, jenis-jenis kandang dan tipe-tipe
kandang kandang yang baik itu jauh dari pemukimanan penduduk, ventilasi dan
suhu udara kandang yang baik, efesien dalam pengelolaan, kuat dan tahan lama,
tidak berdampak pada lingkungan sekitar serta memudahkan petugas dalam proses
seperti pemebrian pakan, pembesihan kandang dan penanganan kesehatan .
kandang suatu bangunan yang digunakan untuk tempat tinggal ternak sepanjang
hidup dan kandang berfungsi sebagai pelindung ternak dari hujan, banjir, panas,
memudahkan pengawasan/penengana dan sebagainya.
Di Maiwa Breeding Center (MBC) umr sapi 3 bulan dan di kandankan di mana
sapi ini di datangkan dari jawa. Di Maiwa Breeding Center (MBC) terdapat 3
kandang yaitu kandang individu, kandang kloni dan kandang tipe ganda .
• kandang individu adalah kandang tunggal dimana kandang tersebut satu ternak
sapi satu kandang. Di Maiwa Breeding Center (MBC) mempunyai kandang
individu untuk mempermudah pembersihan bagian depan ternak sapi adalah
tempat pakan dan air minum ternak sedangkan bagian belakang ternak yaitu
selokan pembuangan feses/kotoran.
• Kandang kloni adalah kandang yang di tempati ternak beberapa ekor, secara
bebas tanpa ikat, Di Maiwa Breeding Center (MBC) mempunyai kandang kloni
berfunsi sebagai tempat perkawinan dan pembesaran anak sapi. Pedet yang
sudah besar dimasukkan atau di pulihara dalam kandang kelompok yang juga
delengkapi dengan tempat makanan dan minum secara individual sihingga
meraka mendapat makanan dan minuman secara merata dan tidak terganggu
satu dengan yang lain (sugeng, 1996)
• Kandang ganda adalah terdiri dari dua baris kandang dengan bentuk ata ganda
atau dua baris yang saling berhadaan, saling berhadapan (heat to heat) dengan
posisi sapi saling berhadapan yang hanya di batasi sekat atau dinding yang
rendah. Di Maiwa Breeding Center (MBC) juga mempunyi kandang ganda
berfungsi untuk penggunaan kandang yang lebih efesien, mempermudah untuk
pemberian pakan, lebih mudah dalam perawatan sapi dan mudah dalam
pemebrsihan kandang
C. Bagaiamana Manajemen Pakan Ternak
Pakan ternak adalh segala sesuatu yang dapat diberikan secara langsung pada
ternak, dalam pemeliharaan ternak pakan mempunyai peran sangat penting baik
ruminansai mauun unggas untuk memenuhi kebutuhan pokoknya, pertumbuhan,
reproduksi hingga untuk kepentingan kesehatan ternak karna ternak jika di beri
pakan yang kurang baik bisa saja menimbulkan penyakit yang nantinya akan dapat
merugikan peternak secara ekonomi.pakan yang baik dapat mencukupi seluruh
kebutuhn nutrisi yang di perlukan ternak. Kebutuhan nutrisi ternak tergantung
kapada jenis ternak, umur, fase pertumbuhan, reroduksi, kondisi tubuh, bobot,
badan dan kondisi lingkungan.
Tanaman yang ada Di Maiwa Breeding Center (MBC) yaitu rumput gaja,
rumput pakcong, rumput odot, gamal dan indigofera. Adapun cara pemberian
pakan nya yaitu 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan malam. Pada waktu yang di
berikan pakan yaitu jam 8 pagi, jam 12 siang dan jam 8 malam. Pakan yang di
berikan yaitu hijauan, konsentrat dan fermentasi silase.
Hijauan makanan ternak (HMT) merupakan pakan yang berasal dari tanaman atau
tumbuhan yang diberikan pada ternak terutama ternak ruminansia dalam bentuk
segar maupun layu, baik dipotong oleh manusia maupun langsung oleh ternak dari
lahan penggembalaan. Hijauan segar tersebut umumnya berupa dedaunan yang
berasal dari rumput-rumputan dan tanaman berupa biji-bijian ataupun kacang-
kacangan.
Pakan konsentrat merupakan bahan makanan yang konsentrasi gizinya tinggi
tetap, kandungan serat kasarnya relative rendah dan mudah dicerna. Konsentrat ini
mudah dicerna karena terdiri dari beberapa campuran bahan pakan yang
bersumber dari biji-bijian atau kacang-kacangan, hasil olahan bahan pangan,
limbah pertanian dan limbah industri yang banyak mengandung protein, vitamin
dan mineral.
Siase adalah hijauan pakan ternak ataupun limbah pertanianTujuan pembuatan
silase adalah sebagai cadangan pakan pada musim kemarau dan untuk
menampung/menyimpan kelebihan produksi serta mendayagunakan sisa
pertanian.
D. Bagaiamana Manajemen Perawatan Dan Kesehatan Ternak
Bagi para peternak memperhatikan kesehatan hewan ternak adalah hal penting.
Dengan ternak yang sehat, maka baik kambing sapi dan lain sebagainya dapat
berkembang biak dengan baik. Pencegahan di lakukan adalah pemberian vitamin,
vaksinasi, dll. Di tempat tersebut juga mempunyai kandang isolasi ternak sapi
datang dari jawa langsung di masukkan ke kandang isolasi tujuannya agar ternak
tersebut bisa di lihat kondisinya apakah dalam ke adaan sakit atau sehat. Dan
kandang isolasi ini bertjuan agar penyakit tidak mudah menular pada sapi yang
sehat dan sapi yang sakit tidak terganggu oleh kelomok sapi yang sehat (sugeng,
1996).
E. Bagaiamana Manajemen Limbah Peternakan
Limbah adalah bahan atau barang sampingan yang dihasilkan dari suatu
kegiatan atau suatu proses produksi yang telah mengalami perubahan fungsi dari
kondisi aslinya (Kemenperindag. 1997). Limbah ternak adalah seluruh sisa
buangan dari kegiatan peternakan yang dapat berupa limbah cair, limbah padat
ataupun berupa gas. Limbah padat berupa feses, sisa pakan yang tidak termakan
dan bangkai, sedangkan limbah cair dapat berupa urin. Limbah yang dibiarkan
begitu saja di sekitar kandang maupun yang dibuang sembarangan dapat
menimbulkan banyak bakteri dan memicu tumbuhnya virus yang berdampak pada
kesehatan.
Limbah yang di manfaatkan Di Maiwa Breeding Center (MBC) yaitu kotoran
atau limbah ternak di olah menjadi pupuk kumpos dan jerami jaguang di olah
menjadi pakan dan terdapat saluran rainase tempat pembuangan limbah.
• Pupuk Kompos adalah bahan-bahan organic yang sudah mengalami proses
pelaukan karna terjadi interaksi antara mikroorganisme atau bakteri
pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.
• Jerami jagung adalah produk limbah samping pertanian yang berpotensi
digunakan sebagai alternatif untuk pakan ternak ruminansia. Menggunakan
jerami jagung sebagai pakan ternak untuk hewan ruminansia dapat
membantu menyelesaikan masalah kekurangan pakan ternak terutama di
musim kemarau.
F. Bagaiamana Manajemen Pasca Atau Pemasaran
Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari seluruh kegiatan
usaha untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Umumnya usaha sapi potong di Indonesia tidak sepenuhnya ditujukan
untuk memperbaiki kualitas daging, tetapi juga untuk tujuan memperoleh
tenaga ternak, pupuk dan kulit serta kotoran yang dapat memberikan hasil
tambahan. Dalam menangani pra panen/panen sapi potong agar tidak terjadi
penyusutan bobot badan sebelum dijual maka harus menjaga kondisi ternak,
oleh karena itu pada saat pra panen/panen perlu diperhatikan hal-hal yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut :
• Sebelum ternak dijual, yang diperhatikan meliputi: pakan ternak,
perawatan/pengobatan ternak dan tenaga kerja ternak. Pada hari-hari terakhir
sebelum ternak dijual, pemberian pakan diperhatikan secara khusus agar
mendapatkan pertambahan berat badan dan daging yang berkualitas.
• Pengangkutan, yang diperhatikan adalah pada saat pengangkutan sapi
(dengan truk) supaya diberi alas jerami padi dan diberi sekat/pemisah dari
bambu yang cukup kuat untuk menghindari ternak dari luka atau terpeleset.
Kapasitas pemuatan agar disesuaikan dengan luas bak truk.
• Daging merupakan hasil utama dari budidaya sapi potong, mempunyai
sifat mudah rusak sehingga memerlukan penanganan yang tepat dan
cepat akan dapat menekan tingkat kerusakan daging yang tingkat
kerusakan.
V PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha peternakan sapi merupakan salah satu pilihan komoditas yang
sangat menguntungkan. Selain permintaan produknya berupa daging maupun
susu yang semakin meningkat dari waktu ke waktu, limbahnya pun sangat
bermanfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Manajemen pemeliharaan ternak
sapi sangat harus di perhatikan seperti pemberian pakan, pembersihan
kandang, manajemen perkandangan itu semua perlu di perhatikan agar
ternak terjaga dengan baik.
B. Saran
Mengenai laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih ada
kesalahan-kesalahan penulisan makan dari itu penulis meminta kritik dan saran
kepada pembaca agar laporan dapat bermanfaat ke depannya
DAFTAR PUST AKA

Akoso, B. T. 1996. Kesehatan Sapi. Kanisius. Yogyakarta.

Azizah, S. pt 21 oktober 2021 system pengembalaan ternak sapi

CV Enhal Fram 2020 sistem manajemen kandang pada peternakan

Muljana, B.A. 1987. Pemeliharaan dan Kegunaan Ternak Perah. CV.Aneka

Ilmu. Semarang.

Gunawan budi sulistyo, linda saputra dua 2020 sistem informasi manajemen
peternakan sapi

Prawiradiputra, Bambang R., Sajimin, Nurhayati, D. Purwantari & Iwan H.


2005. Hijauan pakan ternak di Indonesia. Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.

Rasyid, A. & Hartati. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Pedaging.


Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Dinas
Pertanian, Jakarta.

Santosa, U. 2005. Tata Laksana Pemeliharaan Ternak Sapi. Penebar


Swadaya. Jakarta.

Sudi nurtini, mujtahidah anggriani UM oktober 2014 profil peternakan sapi


perah rakyat Indonesia.

Sihombing, D.T.H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan Usaha


Peternakan. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup. Lembaga
Penelitian .IPB.

Suarda, A. 1999. Saluran Pemasaran Sapi Potong di Sulawesi Selatan.


Buletin Peternakan. Edisi XXXVI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai