Anda di halaman 1dari 125

Catur Priyo Nugroho

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 3

Untuk SMK
Penulis : Catur Priyo Nugroho

Perancang Kulit : TIM

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

NUG NUGROHO, Catur Priyo.


a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 3 untuk SMK oleh
Catur Priyo Nugroho ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
vi, 132 hlm
Daftar Pustaka : Lampiran. A
Glosarium : Lampiran. B
Daftar Indeks : Lampiran. C
ISBN : 978-602-8320-00-9
ISBN : 978-602-8320-03-0

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan
kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan
pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.
Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah
dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45
Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada


Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan
ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi
masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk
mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada


para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008


Direktur Pembinaan SMK
KATA PENGANTAR

Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK
Pertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku
membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar , dan aspek
manajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peran
peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit,
memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana
pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi
analsis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat
membekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan pada
kurikulum.

Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah,


sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha
peternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalah
sapi perah, potong dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnya
terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagai
sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbah
pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.

Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar


budidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan,
fasilitas, pemcegahan penyakit dan pengelolaan dengan peinsip good
management practices .

Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan,


keselamatan kerja (K3). K3 perlukan untuk keselamatan peternak, ternak
dan produknya.

Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit


ternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang
maksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan
pengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak dan performansi
masing-masing ternak.

Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang


ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar
ternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yang
diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yang
diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan
nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat
menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan
harga termurah.

i
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari
iklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di
Indonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat
mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akan
meningkatkan produktifitas peternak.

Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu
menjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit.
Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit,
sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkan
dibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebab
penyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upaya
pencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-
gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan
penyakit.

Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum,


membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani
ternak, mengawinkan ternak, membatu proses kelahiran,
mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dll. Pada setiap jenis
ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaan
pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan
penanganan yang berbeda.

Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana


pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan dan
pengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat dimana
kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saat
tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.

Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi


yang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri
dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan
perhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow)

Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan


agribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan,
inovasi teknologi dan pengembangan SDM.

Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang


berisi intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

ii
iOS segera hadir

Unduh buku lainnya


melalui aplikasi. Gratis.
Buku BSE dilengkapi dengan daftar isi untuk memudahkan navigasi.
Tersedia juga majalah, tabloid, buku dan koran yang lebih hemat
hingga 80% dibanding edisi cetak.

Unduh aplikasi myedisi reader gratis

myedisi.com/reader

Buku BSE terbaru belum tersedia di myedisi? Sampaikan melalui email bse@myedisi.com
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………..... i
Daftar Isi ……………………………………………………… iii

JILID 1

BAB 1. POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN


1. Pengantar ……………………………………………………… 1-4
2. Produk Peternakan …………………………………………… 4-7
3. Kontribusi Peternakan ……………………………………….. 8-9
4. Pengolahan Hasil Ternak …………………………………… 9-14
5. Pemeliharaan Ternak di Indonesia …………………………. 15-16
6. Pengelolaan Usaha Peternakan ……………………………. 16-20
7. Tatalaksana Pemeliharaan ………………………………….. 20
8. Manajemen ……………………………………………………. 20
9. Kewirausahaan ……………………………………………….. 20-21
10. Aspek ekonomi Ternak .................................................... 21
11. Aplikasi Konsep ............................................................... 21
12. Pemecahan Masalah ....................................................... 22
13. Pengayaan ....................................................................... 23
BAB 2. DAS AR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR
1. Identifikasi Ternak .............................................................. 24-48
2. Menentukan Umur Ternak ................................................. 49-52
3. Identifikasi Tingkah Laku Ternak ....................................... 52-54
4. Prinsip Pemberian Pakan .................................................. 54-81
5. Prinsip Kandang dan Peralatan ......................................... 82-84
6. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit …………….. 84-100
7. Good Management Practices ………………………………. 100-108
8. Aplikasi Konsep ................................................................. 108
9. Pemecahan Masalah ......................................................... 109
10. Pengayaan ....................................................................... 109-110
BAB 3. MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN K3
1. Persyaratan K3 ................................................................... 111
2. Kaidah dan Peraturan K3 ................................................... 112
3. Dasar Hukum Pelaksanaan K3 .......................................... 112
4. Penerapan Sistem Manajemen K3 .................................... 113
5. Memelihara Infrastruktur K3 ............................................... 114
6. Pedoman Penerapan dan Sistem Manajemen K3 ............ 115
7. Menyimpan Alat Produksi, Bahan Kimia dan Biologis ........ 117
8. Aplikasi Konsep .................................................................. 118
9. Pemecahan Masalah .......................................................... 118

iii
10. Pengayaan ........................................................................ 118-119

JILID 2

BAB 4. MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT


1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi ...................................... 120-135
2. Koefisien Teknis ................................................................. 135-136
3. Reproduksi/Perkawinan Ternak .......................................... 137-154
4. Seleksi Bibit Ternak ............................................................ 155-5.
5. Pemilihan Bibit Ternak ........................................................ 156-164
6. Mempebaiki Genetik Ternak ............................................... 164-171
7. Aplikasi Konsep .................................................................. 171
8. Pemecahan Masalah .......................................................... 171
9. Pengayaan .......................................................................... 171-173
BAB 5. MEMBERI PAKAN
1. Hijauan Pakan Ternak ........................................................ 174-202
2. Konsentrat .......................................................................... 203-239
3. Peluang Bisnis Pakan ......................................................... 239-247
4. Pemecahan Masalah .......................................................... 247
5. Aplikasi Konsep .................................................................. 247
6. Pengayaan .......................................................................... 248-252
BAB 6. KANDANG DAN PERALATAN
1. Merancang Kandang Ternak ............................................ 253-260
2. Menentukan Model/Tipe Kandang ................................... 261-262
3. Tipe Kandang .................................................................. 262-264
4. Peralatan Kandang dan Sarana Pendukungnya .............. 264-267
5. Gudang Pakan .................................................................. 267
6. Saluran Air ....................................................................... 267
7. Tempat Penampungan Kotoran ........................................ 268
8. Unit Biogas ........................................................................ 268
9. Gudang Alat ...................................................................... 269
10. Kandang sapi potong dan Kerbau .................................... 269
11. Mengoperasikan Sarana Angkut Farm ............................. 273
12. Mengukur Suhu dan Kelembaban Ruangan ..................... 275
13. Timbangan ........................................................................ 276
14. Alat Pengangkut ................................................................ 276
15. Alat Kebersihan ................................................................. 277
16. Aplikasi konsep ................................................................. 278
17. Pemecahan masalah ........................................................ 278
18. Pengayaan ........................................................................ 278-280
BAB 7. MERAWAT KESEHATAN TERNAK
1. Diagnosa dan Gejala Ternak Sakit ..................................... 281-290
2. Identifikasi Penyakit dan Cara Pengobatannya .................. 290-307
3. Program Pencegahan Penyakit .......................................... 307-310
4. Membantu Kelahiran ........................................................... 310-316

iv
4. Aplikasi Konsep .................................................................. 316
5. Pemecahan Masalah .......................................................... 317
6. Pengayaan .......................................................................... 317-318

JILID 3

BAB 8. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN


1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah ............................ 319-351
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong ........................... 352-361
3. Penanganan Ternak ........................................................... 361-374
4. Aplikasi Konsep .................................................................. 374
5. Pemecahan Masalah .......................................................... 374
6. Pengayaan .......................................................................... 374-375
BAB 9. PEMASARAN HASIL
1. Konsep Pemasaran ............................................................ 376-379
2. Konsep Perilaku Konsumen ............................................... 379-383
3. Konsep Dasar Strategi Bersaing ........................................ 383-384
4. Strategi Bersaing Generik Porter ........................................ 384-386
5. Pengembangan Strategi Bersaing ...................................... 386
6. Strategi Pemasaran ............................................................ 386-387
7. Taktik Pemasaran ............................................................... 387-393
8. Jalur Tata Niaga ................................................................. 393-397
9. Menyusun Rencana Pemasaran ........................................ 397-406
10. Memasarkan Hewan Kurban ............................................ 407-408
11. Peluang Kerja Pemasaran ................................................ 409-409
12. Aplikasi Konsep ................................................................ 409
13. Pemecahan Masalah ........................................................ 409
14. Pengayaan ........................................................................ 410-411
BAB 10. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA
RUMINANSIA BESAR
1. Pengantar ........................................................................... 412-413
2. Data Teknis Sapi Perah ...................................................... 413-415
3. Biaya Produksi .................................................................... 415-417
4. Perhitungan Pendapatan ................................................... 418
5. Akuntansi Keuangan ........................................................... 419-425
6. Aplikasi Konsep .................................................................. 425
7. Pemecahan Masalah .......................................................... 425
8. Pengayaan .......................................................................... 425-427
BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
1. Meningkatkan Koordinasi ................................................... 428
2. Meningkatkan Kapasitas Dan Pemberdayaan SDM .......... 428
3. Peningkatan Sarana Dan Prasarana ................................. 428
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi .................................. 428
5. Peningkatan Pendidikan ..................................................... 428

v
6. Pengembangan Infrastruktur .............................................. 429

Daftar Pustaka ........................................................................ A


Glosarium ............................................................................... B
Daftar index ............................................................................ C

vi
BAB 8
TATALAKSANA PEMELIHARAAN

1. Tatalaksana Pemeliharaan tinggi pada masa laktasi


Sapi Perah berikutnya dan menghasilkan
anak yang kuat. Dua atau tiga
1.1. Pembesaran Anak hari sebelum sapi betina
beranak hendaklah dipisahkan
Hasil dari suatu peternakan sapi dari sapi-sapi lainnya dan
perah tergantung kepada ditempatkan pada kandang
keberhasilan program tempat beranak yang
pembesaran anak-anak sapi sebelumnya telah dibersihkan
dan sapi dara sebagai dan dihapus hamakan
replacement stock untuk dapat (desinfektir) serta telah diberi
mempertahankan ataupun alas (bedding) dari jerami
menaikkan produksi susu dari kering.
perusahaan tersebut. Rata-rata
persentase mortalitas anak- Pada umumnya sapi-sapi akan
anak sapi umur dibawah 3 bulan beranak dengan mudah tanpa
bisa sampai 20%. Di beberapa ditolong oleh manusia, tetapi
peternakan, pada umumnya ada pula beberapa sapi yang
adalah lebih ekononis bagi perlu ditolong, bila waktu
seorang peternak membesarkan beranaknya itu lama sekali,
sendiri anak sapi untuk guna mencegah kematian dari
replacement, walaupun terdapat anaknya. Segera setelah sapi
pula beberapa perkecualian, itu beranak induk sapi tersebut
misalnya pada peternakan sapi akan menjilat-jilat anaknya,
perah yang terletak dekat pada dengan maksud untuk
kota-kota besar, kerap kali mengeringkan badan anaknya
menjual anak sapinya yang baru dan menstimulir peredaran
dilahirkan berhubung tak darah serta pernafasannya. Bila
adanya tanah untuk sapi tersebut tidak menjilat
membesarkan anak-anak sapi anaknya lendir yang terdapat
tersebut, sehingga harus pada hidung anak sapi tersebut
membeli sapi-sapi dara dari harus dibersihkan dan anak sapi
tempat lain. tersebut harus dikeringkan
dengan lap yang bersih dan
Sapi-sapi betina dewasa yang kering. Bila anak yang dilahirkan
2-3 minggu lagi hendak mendapat kesulitan bernafas,
beranak, haruslah diberikan maka haruslah ditolong dengan
pakan penguat yang jumlahnya cara pernafasan buatan. Segera
lebih dari yang dibutuhkan setelah anak sapi bernafas
(challange feeding) untuk pada tiap-tiap kelahiran, maka,
menstimulir produksi susu yang tali pusarnya harus diolesi

319
dengan jodium tintur untuk mendapat kalostrum selama 3
mencegah terjadinya infeksi hari.
pada tali pusarnya.
1.2. Pemberian Susu pada
Kemudian bersihkan kandang Anak Sapi
tempat beranak dari jerai-jerami
yang basah dan diberi jerami Pada umumnya anak sapi
yang kering sebagai kasur untuk dibiarkan bersama-sama
anak sapi yang baru lahir, induknya selama 24 jam sampai
sehingga anak sapi itu nendapat 48 jam setelah lahir, sesudah itu
tempat yang cukup hangat. baru anak sapi dipisahkan dari
Disamping ambing induknya induknya dan ditempatkan di
dibersihkan dengan air hangat kandang anak sapi. Tujuannya
dan kalau memungkinkan adalah agar anak sapi
dicampur dengan air chloor mendapat cukup kolostrum
untuk mencegah terjadinya yang mempunyai suhu yang
mastitis. sama dengan induknya. Anak
sapi yang menyusu langsung
Pada umumnya bila anak sapi pada induknya akan
itu dalam keadaan normal, memberikan rangsangan pada
maka akan menyusu pada ambing induknya untuk nantinya
induknya 30 menit setelah lahir. mudah diperah. Dalam
Bila anak sapi tidak dapat pemberian air susu pada anak
menyusu sendiri, maka sapi, hendaknya air susu itu
hendaknya dibantu menyusukan diambil dari susu induknya
kepada induknya. Hal ini perlu untuk beberapa hari. Setelah 5-
sebab anak sapi tersebut harus 7 hari susu dari induk lain dapat
mendapat kolostrum dari diberikan pada anak sapi
induknya, disamping itu supaya tersebut. Bila induk mati atau
anak sapi tersebut memberikan tidak dapat memberikan
rangsangan pada ambing kolostrum pada anaknya dapat
induknya sehingga diberi pengganti kolostrum
memudahkan pemancaran air sebagai berikut :
susu.
Pengganti kolostrum :
Kolostrum sangat diperlukan 1 butir telur dikocok dengan
oleh anak sapi yang baru lahir, 300 cc air hangat dicampur
karena banyak mengandung dengan ½ sendok teh castrol oil
antibodi, protein, vitamin-vitamin dan 600 cc susu murni.
(terutama vitamin A, B, C, D, E) Diberikan 3 kali sehari selama 4
dan mineral. Kolostrum juga hari. Ditambah antibiotika.
mempunyai sifat mencahar dan Antibiotika untuk Anak Sapi :
untuk memacu alat pencernaan per os 250 mg chlortetracycline
anak sapi supaya bekerja tiap hari selama 5 hari, setelah
dengan baik. Sekurang- itu 125 mg chlortetracycline
kurangnya anak sapi harus selama 16 hari, yang terbaik

320
sesudah lahir disuntik 200 mg pertama sampai dengan umur 5
tetracycline (ackromycine) intra minggu seperti tertera pada
muscular (i.m.) Tabel 38. Jumlah tersebut
diberikan dibagi dua pagi dan
Pemberian air susu pada anak sore dan sebaiknya susu
sapi banyak macam dan tersebut diberikan masih hangat
caranya. Beberapa peternak yang berasal dari perahan pada
menyapih anak sapinya pada saat itu.
umur 4 minggu, terutama pada
anak-anak sapi yang besar dan Disamping pemberian tersebut
kuat, sedangkan peternak- di atas pada umur satu minggu
peternak yang lain menyukai telah mulai diajar makan rumput
lepas susu pada umur 12 muda yang segar dan tak
minggu. Cara-cara ini berembun. Rumput tersebut
tergantung pada tenaga dan diberikan sedikit demi sedikit.
faktor-faktor biaya yang lain, Semakin besar anak sapi itu
besarnya anak sapi, dan semakin banyak rumput
kesempatan tumbuh anak- diberikan. Pada umumnya anak
anaknya. sapi mulai mau makan calf
starter (makanan penguat) pada
Sebagai pegangan berapa umur satu minggu dalam jumlah
banyaknya susu yang diberikan sedikit.
pada anak sapi tergantung pada
berat lahir anak sapi tersebut,
ialah kurang lebih 8, 9, 10, 8
dan 5% dari berat lahir masing-
masing anak umur minggu

Tabel 38. Jumlah Pemberian Susu untuk Pedet Per Hari (Kg),
berdasarkan Berat Lahir dan Umur

Kel Berat Lahir Umur (Minggu)


1 2 3 4 5
1. 2,5-28,5 2,25 2,50 2,75 2,25 1,75
2. 29-33 2,50 2,7; 3,25 2,75 1,75
3. 33,5-37,5 2,75 3 25 3,75 3,25 1,75
4. 38 - 42 3,25 3,75 4,60 3,75 2,25
5. 42,5 - 46,5 3,75 4,00 4,50 3,75 2,25
6. 47 - 52 4,00 4,50 5,00 4,00 2,25
7. di atas 52 4,50 5 5,50 5,50 2,25
Sumber : PT. Taurus Dairy Farm. 2007

321
Untuk mulai makan konsentrat penguat tersebut pada ember
dapat diajarkan dengan sesudah anak sapi minum susu.
mengules-uleskan makanan Contoh pemeliharaan anak sapi
penguat pada mulutnya atau tertera pada Gambar 111.
menambah sedikit makanan

Gambar 111. Pemeliharaan Anak Sapi


Sumber : Dokumen Sutarto (2007)

Sesudah anak sapi dapat 1.3. Pemeliharaan Anak Sapi


menghabiskan makanan di Pasture
penguat sebanyak ½ kg per
hari, maka pemberian susu Bila anak-anak sapi hendak
dapat dihentikan. Umur anak dilepas di pasture maka
sapi dapat menghabiskan hendaklah dipisahkan dari
jumlah penguat tersebut pasture yang dipakai oleh sapi-
tergantung pada bangsa sapi sapi dewasa. Hal ini supaya
dan individu anak sapi tersebut. anak-anak sapi tak diganggu
oleh sapi-sapi yang telah
Untuk anak-anak sapi yang dewasa, mencegah anak-anak
besar dan tumbuhnya cepat sapi menyusu pada sapi-sapi
dicapai pada umur empat atau yang sedang laktasi dan cacing-
enam minggu. cacing dari hewan yang dewasa
Makanan penguat untuk anak menular kepada anak-anak sapi
sapi dapat terdiri dari ½ bagian tersebut.
bungkil kelapa, ¼ bagian
bungkil kacang tanah dan ¼ Anak-anak sapi yang dilepas di
bagian jagung, ketiga macam pasture hendaklah sudah
bahan makanan itu harus berumur 4 bulan lebih. Anak-
digiling halus menjadi tepung. anak yang lebih muda dari umur
Secara rinci dapat dilihat pada tersebut tak tahan terhadap
Tabel 39. lalat, panas matahari dan
pergerakan yang berlebih-
lebihan, karena banyak berlari-
lari kesana kemari.

322
Tabel 39. Cara Pemberian Susu untuk Pedet (Per Hari)

Umur Macam Susu Banyaknya Pemberian


2 - 3 hari Kolostrum 2 - 3 per hari
4 - 6 hari Susu (Kolostrum) 3 x per hari
7 hari Susu (Kolostrum) 4 x per hari
3 Minggu -1 bulan Susu (Kolostrum) 5 - 6 per hari + 0.25 kg konsentrat
1½ bulan Susu (Kolostrura) 4 - 5 per hari + 0,5 kg konsentrat
2 bulan Susu (Kolostrum) 3 - 4 per hari + 0.75 kg konsentrat
2 ½ bulan Susu (Kolostrum) 2 - 3 per hari + 0.90 kg konsentrat
cone
3 bulan Susu (Kolostrum) 2 per hari + 1,00 kg konsentrat
3 ½ bulan Susu (Kolostrum) 1 per hari + 1,00 kg konsentrat
4 bulan Susu (Kolostrum) disapih
Sumber : PT. Taurus Dairy Farm (2007)

1.4. Pemeliharaan Kesehatan 1.5. Pemotongan Kuku


Anak Sapi
Kuku yang tidak terpelihara akan
Kandang anak sapi harus sangat mengganggu karena
dibersihkan tiap hari, kandang dapat mengakibatkan
dijaga tetap kering, cukup kedudukan tulang tracak menjadi
cahaya matahari dan cukup baik salah, sehingga titik berat badan
peredaran udaranya. Ember- jatuh pada teracak bagian
ember yang dipergunakan untuk belakang, bentuk punggung
memberi susu dan makanan menjadi seperti busur, mudah
yang cair harus selalu terjangkit penyakit kuku, dan
dibersihkan dahulu sebelum mengakibatkan kepincangan
dipakai. pada ternak.

Anak-anak sapi yang Kuku yang tumbuh panjang


menunjukkan tanda-tanda sakit, dapat menghambat aktivitas
terutama karena pernyakit ternak, seperti naik-turun
menular haruslah segera kandang, berjalan untuk
dipisahkan dari anak-anak sapi mendapatkan makanan dan
yang sehat dan lekas diobati. minum, atau berdiri dengan baik
Bagi peternakan atau daerah- sewaktu melakukan perkawinan.
daerah yang banyak terdapat Disamping itu menyebabkan
penyakit menular, maka perlu ternak sulit berjalan dan
diadakan vaksinasi terhadap timpang, sehingga mudah
penyakit-penyakit tersebut. terjatuh dan mengalami cedera.
Kalau ternak itu sedang
mengalami kebuntingan, maka

323
dapat mengakibatkan pertahanan atau bela diri.
keguguran. Namun demikian tanduk sering
melukai peternak dan sapi yang
Upaya untuk menjaga agar lainnya. Untuk mencegah hal
kedudukan kuku tetap serasi, tersebut alangkah baiknya
maka setiap 3-4 bulan sekali tanduk ternak yang masih muda
dianjurkan untuk melakukan dipotong atau dihilangkan.
pemotongan kuku secara teratur, Proses penghilangan tanduk
terutama kuku kaki bagian dikenal dengan dehorning.
belakang. Sebab kuku kaki Pemotongan ini akan
depan lebih keras dibandingkan berlangsung mudah dan aman,
bagian belakang yang selalu kalau umur ternak di bawah satu
basah terkena air kencing dan bulan. Tujuan pemotongan
kotoran. Tetapi dari segi tanduk adalah memudahkan
kecepatan pertumbuhan, kuku penaganganan ternak dan
kaki belakang maupun kaki mencegah timbulnya perlukaan
depan memiliki kecepatan akibat tandukan.
tumbuh yang sama, sehingga
baik kuku belakang maupun Dehorning dapat dilakukan
kuku kaki depan perlu dilakukan dengan menggunakan alat yang
pemotongan secara teratur. disebut dehorner. Jenis-jenis
dehorner antara lain pemotong
Tujuan pemotongan kuku adalah tanduk elektrik (electric
untuk mengatasi masalah dehorner), manual dehorner
penyakit kuku, menjaga (pemotong tanduk manual), dan
keseimbangan ternak, efisiensi dehorner paste (pasta untuk
penggunaan ransum, dan merapuhkan tanduk).
produktivitas ternak.
Pemotongan kuku dapat 1.6.1 Elektrik Dehorner
dilakukan dengan cara
merebahkan ternak terlebih Cara menghilangkan tanduk
dahulu atau dapat pula tanpa dengan elektrik dehorner adalah
merebahkan. Pemotongan kuku sebagai berikut, bulu disekitar
tanpa merebahkan ternak tanduk digunting bersih, dan cuci
biasanya kurang memuaskan. daerah tersebut dengan sabun,
Sebab tidak semua bagian kuku lalu keringkan dengan kapas
yang hendak dipotong dapat bersih.
terpotong dengan baik dan akan
sulit mengerjakannya jika kurang Pipa besi dibakar dalam tungku
terampil. lalu tempelkan bagian yang
merah membara itu sehingga
1.6. Pemotongan Tanduk membakar kulit disekitar tunas
(Dehorning) tanduk. Perlakuan ini sangat
cepat, hanya berlangsung
Tanduk pada ternak sapi sekitar 2 detik saja, jangan
berfungsi sebagai alat berlangsung lebih lama, karena

324
bisa merusak sel otak. Tunas 1.7. Pemberian Marka atau
tanduk yang benar-benar Penandaan
terbakar, mudah sekali (Marking/Branding)
terkelupas. Luka akibat
pengelupasan, diobati dengan Pemberian Marka
bubuk antibiotika. Tunas tanduk (marking/branding) merupakan
yang tercabut, tidak akan salah satu cara untuk melakukan
menumbuhkan tanduk lagi. identifikasi pada ternak yang
dipelihara agar memudahkan
1.6.2. Manual Dehorner pencatatan atau recording.
Banyak cara dan pilihan untuk
Penghilangan tanduk dengan identifikasi tersebut, seperti
metode manual adalah dengan pamasangan anting telinga,
cara memotong tanduk dengan tattoo, foto dengan marka
gunting atau gergaji. Waktu berwarna dan paling populer
melakukan pada pedet umur 6- adalah pemberian cap atau
10 bulan. Sapi yang akan branding.
dipotong tanduknya dijepit Alat yang dapat digunakan
dengan kandang jepit, kemudian dalam penandaan, antara lain:
hidungnya dipegang dengan alat
seperti tang. Alat pemotong 1.7.1. Electric tattoo
tanduk disebut guilotine.
Pemotongan tanduk dilakukan Electric tattoo adalah alat tattoo
pada pangkal tanduk yang elektrik yang menggunakan
berbatasan dengan kepala. listrik sebagai sumber arus.
Bekas luka pemotongan diolesi
dengan aspal atau ter untuk 1.7.2. Paint Stick
menghentikan pendarahan dan
mencegah infeksi. Paint Stick adalah alat
penomoran yang berbentuk
1.6.2. Penghilangan Tanduk lipstick untuk menuliskan normor
dengan Pasta atau tanda tertentu di bagian
badan ternak, penandaan ini
Tanduk sapi dapat dihilangkan tidak permanen tetapi cukup
dengan cara membunuh sel tahan dan tidak mudah hilang
tumbuh pada ujung tanduk oleh panas maupun hujan.
dengan bahan kimia. Bahan
kimia yang sering digunakan 1.7.3. Ear tag,
adalah soda api. Kulit pada
sekitar ujung tanduk diolesi Ear tag adalah sejenis anting
dengan paselin untuk mencegah bernomor yang biasanya
bagian lain terkena soda api, dipasangkan pada daun kuping,
kemudian oleskan soda api pada terbuat dari bahan karet, plastik,
ujung tanduk sapi. Sel tumbuh atau alumunium.
pada ujung tanduk akan mati Pemasangannya dilakukan
dan tanduk tidak tumbuh lagi. dengan bantuan alat yang

325
disebut ear tag aplikator . jenis- maka darah akan berhenti dalam
jenis aplicator antara lain: beberapa menit kemudian.
y Applicator tang, adalah alat
untuk memasangkan eartag 1.9. Freemartin
pada kuping ternak,
bentuknya bermacam- Bila anak sapi dilahirkan dalam
macam bergantung atas keadaan kembar seekor jantan
jenis eartag tertentu. dan seekor betina, maka yang
y Aplicator gun, adalah tang betina tersebut ± 90 % akan
aplikator yang berbentuk steril (mandul), anak betina ini
pistol. disebut Freemartin. Anak sapi
betina yang dalam keadaan ini
1.7.4. Rotary tattoo harus dikeluarkan dari
peternakan, karena tak akan
Rotary tattoo adalah alat menghasilkan anak. Tanda-
penomoran atau pentatoan tanda anak betina yang
berbentuk tang dan memiliki Freemartin ialah alat kelamin
nomor-nomor yang dapat diatur betinanya tak tumbuh dengan
sesuai dengan kebutuhan. Outfit sempurna, demikian alat-alat
tattoo, adalah alat penomoran reproduksi lainnya yang ada di
atau pentatoan berbentuk tang dalam tubuh hewan tersebut, Hal
dengan nomor-nomor yang ini disebabkan karena waktu di
dapat dipasang dan dikeluarkan dalam kandungan selaput anak
sesuai dengan kebutuhan dari anak-anak sapi yang
kembar itu menjadi satu, dalam
1.8. Supernumery Teat (Puting keadaan ini hormon jantan
yang lebih) terbentuk lebih dulu.daripada
hormon betina, maka hormon
Kerap kali pada anak-anak sapi jantan tersebut mempengaruhi
betina didapatkan puting yang pertumbuhan alat-alat reproduksi
jumlahnya lebih dari empat. anak sapi betina tadi.
Puting yang lebih ini haruslah
dihilangkan pada umur empat 1.10. Pemeliharaan Sapi Dara
sampai enam minggu. Cara
penghilangan puting yang ekstra Pertumbuhan sapi-sapi dara
tersebut ialah pertama-tana sebelum beranak yang pertama
diolesi dengan jodium tinctur, tergantung sekali pada cara
kemudian digunting dengan pemeliharaan dan pemberian
gunting yang dihapus hamakan. makanannya. Kerap kali para
Setelah itu luka bekas guntingan peternak mengabaikan
tadi diolesi dengan jodium pemeliharaan anak-anak sapi
tinctur. Biasanya akan berdarah setelah anak sapi tersebut tidak
sedikit dan kalau terjadi menerima susu lagi, sehingga
pendarahan yang agak banyak dengan demikian pertumbuhan
tekanlah tempat yang berdarah sapi-sapi dara akan terhambat.
itu dengan kapas yang steril,

326
Sapi-sapi betina muda akan
tumbuh terus dengan baik Sapi-sapi dara dapat dikawinkan
sampai umur 5 tahun, bila untuk pertama kali setelah sapi
pemeliharaan dan makanan sebut berumur 15-18 bulan dan
yang diberikan pada masa, besar badannya telah cukup
pertumbuhan ini tidak baik maka besarnya dengan berat badan ±
pada waktu sapi-sapi betina 300 kg. Hal ini penting supaya
beranak untuk pertama kalinya sapi-sapi dara dapat beranak
besar badannya tak dapat pada umur 2 tahun.
mencapai ukuran yang normal Pada kira-kira 2 bulan sebelum
dan hewan itu akan tetap kecil, beranak, maka pemberian
disamping itu umur beranak makanan penguat harus
yang pertamanya akan terlambat ditambah disesuaikan dengan
sampai umur 3 tahun atau lebih kebutuhan sapi bunting. Contoh
keadaan ini banyak terdapat di pemeliharaan sapi dara dengan
Indonesia. Juga dalam hal sistem koloni tertera pada
produksi susunya tak akan Gambar 112.
sesuai seperti yang diharapkan.
Karena itu perhatian haruslah 1.11. Pemeliharaan Sapi
banyak ditujukan pula pada Betina Dewasa
pertumbuhan sapi-sapi dara
dengan selalu memperhatikan Pada pemeliharaan sapi-sapi
makanannya baik kualitas betina dewasa yang sedang
maupun kuantitasnya, agar berproduksi pekerjaan rutin,
supaya tetap mempertahankan misalnya waktu pemberian
kecepatan tumbuhnya. Selain makanan, pemerahan dan
hijauan anak-anak sapi diberikan pekerjaan-pekerjaan lainnya
pula makanan penguat. Sejak supaya tetap teratur janganlah
mulai umur 3 bulan calf starter dirubah-rubah. Penggantian
yang mengandung protein kasar pekerja-pekerja yang
16-18% secara sedikit demi memelihara sapi-sapi itu
sedikit diganti dengan makanan seringkali dapat menurunkan
penguat yang mengandung 12 produksi susunya, terutama
atau 13 protein kasar, tetapi bila tukang perahnya diganti-ganti.
hijauan yang diberikan Seorang yang tak mempunyai
berkualitas sedang, maka sifat sabar dan sayang kepada
makanan tersebut sama dengan hewan janganlah menjadi tukang
calf starter (75% MN) jumlah perah, sebab dapat menurunkan
konsentrat yang diberikan produksi susu. Contoh gambar
tergantung kualitas dan kuantitas pemeliharaan sapi dewasa
hijauan yang diberikan kepada tertera pada Gambar 113.
sapi dara tersebut.

327
Gambar 112. Kandang Koloni untuk Sapi Dara
Sumber : Dokumen Sutarto (2007)

1.11.1. Gerak Jalan mengalani sakit kuku. Hal ini


disebabkan bentuk kuku dan
Gerak jalan pada sapi-sapi yang kualitas kukunya jadi jelek,
sedang laktasi adalah penting sehingga berat badan tersebut
sekali guna menjaga supaya tak ditampung oleh kukunya
tetap sehat, terutama sapi-sapi secara merata, disamping itu
yang dipelihara didalam peredaran darah di kaki/kuku
kandang terus-menerus selama tidak baik. Untuk memperbaiki
24 jam dan tak pernah dilepas keadaan ini perlu diadakan
di lapangan rumput. Untuk ini pemotongan kuku. Pada
sapi-sapinya perlu dilepas di pemotongan kuku dimulai
lapangan rumput selama 1-2 dengan memotong pinggir kuku
jam supaya sehat kukunya dan kemudian bagian bawah kuku
mendapat sinar matahari. (sol) diratakan dan dibersihkan.
Dengan melepas sapi-sapi
betina di lapangan rumput juga 1.11.3. Membersihkan Sapi
mudah untuk mengetahui sapi-
sapi betina yang berahi. Sebab Sapi-sapi yang sedang
saat-saat perkawinan yang dipelihara dan sedang
tepat merupakan kunci sukses berproduksi hendaknya
agar sapi-sapinya beranak tiap- dibersihkan badannya, selain
tiap 12 bulan. supaya menghasilkan susu
yang bersih juga sapi-sapi
1.11.2. Pemeliharaan Kuku supaya tetap sehat. Sapi-sapi
betina yang diperah hendaknya
Seperti yang telah disebutkan di disikat tiap hari untuk
atas, sapi-sapi yang dapat menghilangkan rambut-rambut
berjalan-jalan tiap-tiap harinya yang gugur. Rambut-rambut
kukunya akan sehat daripada yang panjang tumbuh pada
yang dipelihara di kandang ambing, kaki bagian belakang
terus-menerus, sapi-sapi yang dan bagian balakang dari
disebutkan terakhir ini sering daerah lipat paha hendaklah

328
digunting pendek untuk kemungkinan adanya kotoran
mencegah adanya kotoran- yang dapat jatuh kedalam air
kotoran yang menempel susu pada waktu sapi tersebut
padanya, sehingga menjaga diperah.

Gambar 113. Pemeliharaan Sapi Dewasa


Sumber : Dokumen Sutarto (2007)

1.11.4. Pemerahan Sapi daerah lipat papa dan bagian


belakang dicuci atau
Sebelum sapi diperah kandang dibersihkan untuk mencegah
tempat dimana sapi itu hendak kotoran-kotoran yang menempel
diperah harus dibersihkan atau pada bagian-bagian tersebut
dicuci dulu dan dihilangkan dari jatuh ke dalam susu pada waktu
bau-bauan, baik yang berasal sapi itu diperah. Sebelum
dari kotoran sapi maupun dari ambing diperah harus dicuci
makanan atau hijauan yang terlebih dahulu dengan air
berbau (silage). Karena air susu hangat untuk mengurangi
itu mudah sekali menyerap bau- timbulnya kontaminasi bakteri
bauan yang dapat pada susu, disamping itu untuk
mempengaruhi kualitas air susu. merangsang keluarnya atau
memancarnya susu sehinggai
Sebaiknya sapi yang hendak memudahkan pemerahan.
diperah diberikan makanan
penguat lebih dulu, supaya sapi Cara pemerahan susu dapat
tersebut dalam keadaan tenang. dilakukan dengan dua cara,
Jangan diberikan rumput atau yaitu pemerahan dengan
hijauan lainnya sebelum atau mengunakan alat mesin perah
selama diperah untuk menjamin dan pemerahan secara manual.
air susu yang dihasilkan tetap
bersih dan mempunyai kualitas Bila terdapat air susu yang
yang baik. abnormal yang dihasilkan dari
seekor sapi, maka sapi ini harus
Sebelum sapi diperah diperah yang terakhir dan air
hendaknya bagian badan sapi susunya dipisahkan dari air

329
susu yang normal, sehingga Kebersihan susu yang baik
tidak merusak kualitas air susu akan memberikan hasil-hasil
yang normal. susu yang sehat untuk
konsumsi manusia. Hasil-hasil
Pada umumnya sapi-sapi susu akan mempunyai kualitas
diperah 2 kali sehari yaitu pada yang baik dalam penyimpanan.
pagi dan sore hari, tetapi ada
pula pemerahan yang dilakukan Kebersihan susu yang tidak baik
lebih dari 2 kali sehari. Ini akan berakibat:
dikerjakan pada sapi-sapi yang y Produk menjadi busuk,
berproduksi susu yang tinggi, produk ditolak oleh pembeli,
misalnya pada sapi yang dan tersebarnya berita
produksi susunya 20 liter per dikalangan pembeli mengenai
hari dapat diperah 3 kali sehari, hal itu,
sedangkan sapi-sapi yang y Timbulnya penyakit dari
berproduksi susu 25 liter atau makanan yang busuk,
lebih dapat diperah 4 kali sehari. y Penurunan pendapatan
produsen,
Pada tiap-tiap mau mulai y Penurunan penilaian
pemerahan dari tiap-tiap ekor terhadap produk dan tingkat
sapi, guna mengetahui ada kebanggaan industri
tidaknya mastitis, maka pakailah produsen,
cangkir atau piring yang bagian y Tidak dapat diterima oleh
dalamnya berwarna hitam, peraturan/hukum yang
kemudian peraslah dua atau berlaku,
tiga tetes air susu ke dalam y Mikro organisme (bakteri)
cangkir/piring tersebut, maka akan tumbuh dengan cepat
bila ada darah atau nanah lekas dalam susu yang tidak bersih.
diketahui. Dengan demikian
ambing yang mastitis lekas 1.11.6. Kesehatan dan
diketahui dan dapat diobati dan Kebersihan Petugas/
mencegah terjadinya mastitis Pemerah
yang lebih lanjut. Sebab mastitis
yang chronis sulit untuk diobati. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam penanganan
1.11.5. Kebersihan Susu susu.

Perlakuan kebersihan susu 1.11.6.1. Kesehatan Petugas


yang baik akan memberikan Pemerahan
hasil susu dan produk-produk
susu yang bersih dan sehat Orang yang mengalami
dengan memanfaatkan /menderita penyakit menular
peralatan yang kurang lengkap seperti penyakit pernafasan
dan pada umumnya ditemui (contoh : radang saluran
pada peternakan-peternakan pernafasan atau influensa) atau
kecil didaerah tropis. penyakit pencernaan (contoh :

330
diare), akan mengeluarkan sendok yang berulang kali
bakteri dalam jumlah yang lebih digunakan tanpa dicuci.
besar dibandingkan dengan
dalam keadaan sehat. Oleh 1.11.6.3. Kebersihan Petugas
karena itu jangan menangani Pemerahan
susu atau menangani sapi
perah apabila sedang : Mencuci tangan adalah
y Menderita sakit tenggorokan sederhana, tetapi biasanya tidak
atau perut (diare dan/atau dilakukan dengan benar. Cara
muntah-muntah). mencuci tangan dan lengan :
y Peradangan kulit y mencuci tangan dengan air
(peradangan kulit dan untuk membuang kotoran
bengkak, jerawat yang yang melekat,
terinfeksi, bintik bintik merah y mencuci dengan
pada kulit, dll. menggunakan sabun yang
y Influensa berat atau demam berbusa banyak dan air,
y menyikat/membersihkan
1.11.6.2. Menghindari bagian bawah kuku,
Pencemaran y kemudian mengeringkan
dengan kertas tissue sekali
Petugas harus memahami pakai,
pencemaran susu, untuk y Jangan merokok tembakau,
menghindari kebiasaan buruk atau bahan lainya pada saat
yang mengakibatkan kekotoran, menangani susu. Merokok
dan mencegah perlakuan- akan berakibat pencemaran
perlakuan berikut pada saat langsung terhadap makanan
menangani susu dan oleh abu atau puntung
peralatannya, yaitu : rokok, batuk, pencemaran
makanan oleh tangan yang
y Menggaruk-garuk pada menyentuh bibir pada saat
bagian tubuh seperti muka, merokok,
hidung, mulut, telinga,atau y Gunakan tutup kepala untuk
rambut, mencegah kotoran rambut
y Batuk atau bersin yang dan tangan jatuh kedalam
langsung diarahkan kepada susu, dan mencegah
susu atau produk susu, terjadinya pencemaran
y Menyentuh, memencet silang.
jerawat, bisul atau luka,
y Menggunakan cairan 1.11.6.4. Kebersihan
pelumas pada tangan untuk Lingkungan
memerah atau
menggunakan salep atau Kebersihan lingkungan
krim pelumas, mencakup lingkungan luar dan
y Mencoba rasa susu atau lingkungan dalam. Lingkungan
produk susu dengan luar meliputi diluar lokasi
menggunakan jari atau produksi, sedang lingkungan

331
dalam mencakup lokasi dimana lewat bangunan dan supply air
tempat susu dan produk-produk dimana terdapat kotorannya.
susu dihasilkan, dibungkus, dan Burung tertarik pada lokasi sapi
disimpan. perah karena adanya bahan
pakan yang disediakan untuk
1.11.6.4.1. Lingkungan Luar ternak tersebut.

Perbaikan/pengaspalan jalan, Hewan dan bangunan kandang


perbaikan drainase dan dapat menjadi sumber utama
pemangkasan rumput disekitar pencemaran apabila tidak
lokasi produksi dan kandang bersih. Penyisiran dan
akan mengurangi pencemaran pengguntingan bulu hewan
debu pada lokasi produksi. Air adalah penting untuk
bersih harus tersedia mengurangi pencemaran oleh
secukupnya untuk pencucian bulu, debu, dll. Hal ini adalah
dan air minum ternak. sangat penting dalam
melakukan pemerahan dengan
Pembasmian tikus dapat tangan. Hewan harus ditangani
dilakukan dengan mengurangi dengan tenang dan pelan untuk
makanan dan tempat mencegah kegugupan hewan.
tinggalnya, membuat konstruksi Hewan yang gugup selalu
bangunan agar mengurangi mengakibatkan lebih banyak
kemungkinan sarangnya, debu dan manure. Anak sapi
menyediakan perangkap, dan perah, sapi dara muda atau
menggunakan racun tikus hewan lainnya (itik, ayam d1l)
dengan berhati-hati. harus tidak dalam kandang
yang sama atau disediakan
Lalat, kecoa, dan serangga jalan untuk mencapai kandang
lainnya adalah pembawa bakteri sapi perah.
yang dapat ditularkan dapat
menyebarkan penyakit pest. Kebersihan personil/petugas
Pengontrolan terhadap hewan telah dijelaskan diatas. Potensi
tersebut adalah dengan pencemaran yang mungkin dari
menghilangkan tempat-tempat petugas/pekeda peternakan
berbiaknya dan tempat adalah pada baju, sepatu, dan
makanannya. Serangga akan pada orangnya.
menghindari sinar, alat listrik
dan pembasmi serangga. Keset 1.11.6.4.2. Lingkungan Dalam
kaki yang tebal merupakan
tempat seranggal. Pembasmian Perusahaan harus menyediakan
dengan hanya menggunakan bangunan untuk pemerahan.
insektisida (bahan kimia) harus Pada bangunan tersebut tidak
dicegah. boleh terdapat bahan pakan,
bahan kimia atau obat yang
Burung sebagai pembawa disimpan, kecuali bahan untuk
Salmonella, akan menularkan pencuci dan sanitasi. Apabila

332
disediakan pakan konsentrat kan sebelum dipergunakan.
pada saat pemerahan maka Peralatan yang langsung
pakan tersebut harus disimpan berhubungan dengan susu
diluar bangunan pemerahan seperti ember, mesin pemerah
dan dibawa kedalam bangunan dan tabung penyimpan harus
tersebut sesuai kebutuhan. disanitasi dan dikeringkan
Tidak boleh memberikan pakan sekurang kurangnya 15 menit
hijauan pada saat pemerahan sebelum dipergunakan.
karena bisa menimbulkan debu.
Jatuhnya partikel pakan 1.14. Penanganan/Persiapan
tersebut harus dikurangi. Perlu Sapi Perah
adanya perhatian khusus
terhadap pelaksanaan Penanganan dan persiapan
pemerahan dan lokasi yang baik harus
penanganan susu. Lantainya dilakukan/dimulai sebelum sapi
harus terbuat dari bahan tidak dibawa ke lokasi pemerahan.
berpori (seperti semen) dan Penanganan dengan hati hati
terpelihara dengan baik. Lantai pada setiap yang dilakukan
harus tetap bersih selama dan adalah penting dan mungkin
setelah pemerahan. diperlukan sedikit penyentuhan
apabila akan melakukan
Peralatan dan fasilitas pemerahan dengan tangan.
pemerahan seperti tempat Pemukulan hewan dengan
pencucian dan rak tempat tangan atau alat seperti tongkat
pengeringan harus dibuat dari atau ranting kayu harus sangat
bahan tidak menyerap air, tidak dikurangi. Perlakuan pemukulan
berkarat contohnya stainless yang terus menerus walaupun
steel. tidak terlalu keras akan
mengakibatkan hewan menjadi
1.12. Lokasi Pemerahan ketakutan dan gugup. Hal
tersebut akan memberikan
Harus dipastikan bahwa lokasi akibat negatif pada pemerahan
pemerahan bersih. Adalah yaitu pada reaksi interval turun/
penting membersihkan lokasi mengalirnya susu.
pemerahan. Lantainya harus
disapu dan/atau dicuci dengan Penyediaan pakan konsentrat
air sehingga terlihat bersih. adalah cara yang sangat baik
untuk membawa hewan ke
1.13. Peralatan lokasi pemerahan, namun
apabila hal tersebut ternyata
Kain pembersih putting, ember, sudah dilakukan, maka harus
bangku perah, ember untuk dilakukan seterusnya pada
sampah, gelas (strip cup), setiap pemerahan. Pemberian
tabung untuk merendam. konsentrat hanya pada saat
Putting (teat cup) dan kontainer setiap pemerahan. Penyediaan
penampung susu perlu dibersih- dalam jumlah lebih banyak pada

333
beberapa hari dan kemungkinan untuk timbuInya respon
dalam jumlah yang kurang pada turunnya susu. Pemerahan
waktu-waktu yang lain akan akan selesai dalam 5-7 menit.
berakibat hewan menjadi tidak
tenang. 1.17.1. Pemerahan Manual

1.15. Pemerahan Awal Pemerahan manual dilakukan


dengan tangan harus cepat dan
Pemerahan awal yang lembut dalam pemencetan
ditampung pada gelas khusus puting, dan tidak dengan
(strip cup) adalah untuk keras/kasar, atau menarik atau
memeriksa apakah terdapat memencet puting. Jangan
mastitis atau kelainan lain pada menggunakan pelumas atau
susu. Hal ini harus dilakukan lainnya ketika melakukan
sekurangnya satu bulan (lebih pemerahan dengan tangan.
lama akan lebih baik) pada fase Contoh gambar pemerahan
awal laktasi. dengan tangan tertera pada
Gambar 114.
1.16. Persiapan Puting

Kebersihan puting adalah


penting sebelum pemerahan.
Apabila puting masih kotor
maka harus dibersihkan
secukupnya. Puting yang kotor
harus dicuci dengan air
mengalir dengan tekanan
rendah dan kemudian
dikeringkan dengan bersih
menggunakan handuk yang
hanya untuk sapi tersebut Gambar 114. Cara Pemerahan
(kertas atau kain). Susu Secara Manual
Sumber : VEDCA, 2007
Apabila ambing dan puting terus
menerus kotor pada awal setiap 1.17.2. Pemerahan dengan
pemerahan maka lingkungan Mesin
hewan harus diperhatikan untuk
mengatasinya. Mesin perah digunakan untuk
memanen susu dari sapi betina,
1.17. Pemerahan jika pemerahan secara manual
memerlukan tenaga kerja yang
Sekurangnya diperlukan waktu mahal dan tidak efisien. Mesin
30 detik untuk membersihkan berfungsi mengeluarkan susu
putting sebelum pemerahan dari ambing sapi. Bentuk mesin
dengan tangan dimulai. Hal ini dirancang menyerupai cakar
akan memberikan cukup waktu (Claw) dengan empat mangkuk

334
putting (teatcups) berbentuk 1.17.2.1. Tipe Herringbone
tabung yang terbuat dari besi
dan karet, tabung vakum dan Herring adalah sejenis ikan,
pulsator. Fungsi pulsator sedang bone berati tulang, jadi
sebagai pengatur isapan air pengaturan sapi seperti bentuk
susu, isapan tidak berlangsung tulang ikan hering. Contoh
terus menerus tetapi terputus- seperti tertera pada gambar
putus. Mekanisme terputus ini 115. Sudut kemiringan posisi
memberikan kesempatan air sapi antara 30-35º.
susu turun ke puting dan
mengembalikan peredaran
darah pada puting susu.

Cara kerja mesin perah berbeda


dengan pemerahan dengan
tangan atau penyedotan oleh
pedet. Pengeluaran susu
melalui pengisapan oleh sistem
vakum mesin, kemudian
pulsator akan mengatur
mekanisme vakum dan tekanan
Gambar 115. Layout Herringbone
yang terputus setiap detik.
Perbandingan antara waktu
Sapi masuk melalui jalan
tabung membuka dan menutup
ditengah, dan menempati posisi
disebut dengan rasio pulsation.
pada kedua sisi. Pemerah
bekerja ditengah kedua deretan
Susu yang sudah keluar dari
sapi tersebut. Setalah mencuci
putting akan disalurkan ke
ambing dan putting susu , cup
tempat penampungan yang
dipasang pada keempat putting
disebut tabung/ember susu.
dengan urutan dari depan ke
Susu dari ember susu kemudian
belakang. Pada mesin perah
dipindahkan ke tangki utama
yang besar dapat pemerahan
melalui prinsip kerja mekanik
600 sapi dapat dikerjakan oleh 2
pompa. Didalam tangki susu
orang. Pemasangan kup seperti
kemudian didinginkan untuk
tertera pada Gambar 116.
menghambat pertumbuhan
bakteri.

Tipe mesin perah terdapat


beberapa jenis, namun penulis
akan membahas beberapa jenis
yang banyak digunakan. Jenis
jenis tersebut antara lain:

335
1.17.2.2. Tipe Rotary Milking
Sheds

Rotary milking terdiri dari meja


putar dengan fasilitas
pemerahan individu sebanyak
12-100 unit. Tipe mesin yang
baik dengan jumlah fasilitas
Gambar 116. Pemasangan antara 24-34 unit dapat
Cup pada Puting dioperasikan oleh 2 orang.
Sumber: Wikimedia, 2007 Meja putar akan diputar oleh
motor elektrik, dengan waktu 1
Contoh gambar mesin perah putaran sama dengan waktu
tipe heringbone tertera pada pemerahan sampai selesai.
Gambar 117 dan Gambar 118. Sapi yang selesai diperah akan
Pada contoh ini penampung keluar dan sapi yang baru (akan
susu dibuat individu dan terbuat diperah) masuk.
dari bahan kaca.
Mesin perah dilengkapi dengan
sistem otomatis, setelah sapi
mendekati pintu keluar maka
cup akan lepas dengan
sendirinya secara otomatis.
Jenis mesin ini cocok untuk
jumlah sapi yang banyak (lebih
dari 1000 ekor). Layout mesin
perah tipe rotary abreast tertera
pada Gambar 119 dan 120.
Gambar 117. Mesin Perah sedangkan gambar rotary
Herringbone tandem tertera pada Gambar
Sumber: Wikimedia Foundation, 121.
2007

Gambar 118. Mesin Perah


Tipe Herringbone dengan
Tabung Individu. Gambar 119. Layout Mesin
Sumber: Sutarto,2007 Perah Tipe Rotary Abreast

336
Gambar 122.
Gambar 121. Layout Mesin Mesin Perah Portable
Sumber: Milking Machines, Co.UK,
Perah Tipe Rotary Tandem
2008

Sapi-sapi yang akan diperah


dipindahkan dari kandang ke
tempat pemerahan. Tempat
mengumpulkan sapi disebut
cow yard atau paddock. Pada
saat di cowyard sering
diputarkan musik dari radio atau
tape. Hasil penelitian
menunjukkan musik dapat
meningkatkan produksi susu.
Suara dari mesin perah
Gambar 120. memberikan rangsangan bagi
Mesin Perah Rotary sapi untuk menurunkan susu ke
Sumber: Wikimedia, 2007 ambing dan puting, jadi
pemerahan dengan mesin
1.17.2.3. Mesin Perah Portable perah tidak perlu melakukan
palpasi ambing. Contoh
Mesin perah tipe ini dirancang pengumpulan sapi tertera pada
untuk peternak yang memiliki Gambar 123. kemudian sapi
sapi dalam jumlah sedikit. digiring masuk ke tempat
Rancangan dibuat untuk satu pemerahan (Milking Parlour),
sapi sekali pemerahan dan jumlah sapi yang masuk
portable, yang dilengkapi disesuaikan dengan jumlah cup
dengan roda. Prinsip kerjanya yang tersedia.
sama dengan mesin perah tipe
lain. Contoh gambar mesin
perah portable tertera pada
Gambar 122.

337
Kontainer transportasi harus
bersih, tersanitasi, dan dapat
disegel dengan pita perekat.
Kontainer harus terbuat dari
bahan berkualitas baik dan
dapat dicuci dan disanitasi
dengan sempuma. Suhu
transportasi 4-70 C.
Gambar 123. Sapi Betina
Antri Siap Diperah Pencucian dan sanitasi adalah
Sumber : Dokumen Sutarto, 2007 dua pekejaan yang terpisah dan
berbeda. Kedua pekerjaan ini
1.18. Pasca Pemerahan (mencuci dan sanitasi) harus
dilakukan bersama-sama.
Segera setelah pemerahan Apabila hanya dilakukan
dengan tangan selesai, susu pencucian tanpa sanitasi,
harus disaring dan ditampung sejumlah besar bakteri akan
kedalam kontainer yang bersih tetap tinggal pada permukaan
dan steril. Saringan kain yang kontainer.
dipergunakan harus bersih,
sempuma, dan dicuci dengan Pencucian adalah proses untuk
menggunakan deterjen dan membuang sisa susu dari
bahan sanitasi kemudian permukaan/ dinding kontainer.
dijemur di matahari. Sanitasi yaitu dengan
Penyimpanan/Pendinginan susu penggunaan bahan kimia atau
Pendinginkan susu sampai pemanasan untuk secara
dibawah 3-40 C, harus se- sempuma membuang bakteri
segera mungkin dilakukan dari permukaan kontainer.
setelah pemerahan.
1.19. Pemeliharaan Sapi
Pada peternak kecil yang tanpa Kering
peralatan pendingin, susu perlu
ditransportasikan dengan Pada sapi-sapi yang sedang
berhati hati dan sesegera berproduksi dan sekurang-
mungkin setelah selesai kurangnya sudah bunting 7-7½
pemerahan dan segera bulan harus dikeringkan artinya
didinginkan di tempat tidak boleh diperah lagi.
pengumpulan susu (milk
collection center). Udara panas, Pengeringan perlu untuk
sinar, goncangan berlebihan memberikan istirahat pada sel-
dan waktu yang lama untuk sel ambing, sehingga akan
mencapai alat pendingin, dapat menjamin produksi susu yang
merusak susu yang dalam tinggi pada laktasi yang akan
keadaan hangat. datang. Bila tidak diikeringkan
sekurang-kurangnya 1½ bulan
sebelum beranak kembali, maka

338
produksi susu berikutnya akan 1.19.3. Penghentian
menurun sekali dan dalam hal Pemerahan yang
ini akan merugikan sekali bagi Sekonyong-konyong
petemak sendiri. Bila sapi telah
bunting 7½ bulan masih Cara ini adalah cara yang
menghasilkan susu yang masih terbaik, bila tidak terdapat
tinggi 5 liter per hari, sedangkan mastitis. Tiga hari sebelum
sapi ini harus dikeringkan maka dikeringkan semua makanan
cara-cara mengeringkan sapi- penguat harus tidak diberikan
sapi tersebut adalah sebagai pada sapi yang hendak
berikut : dikeringkin disamping rumput
atau hijauan yang diberikan
1.19.1. Pemerahan yang harus dikurangi sampai
Berselang sepertiga dari jumlah ransum
yang biasa diberikan kepada
Cara ini sapi tersebut dimulai sapi tersebut. Cara
dikeringkan dengan diperah pengurangan terhadap jumlah
satu kali sehari untuk beberapa makanan yang diberikan ini,
hari, kemudian dua hari sekali akan mengurangi hasil susu.
diperah untuk beberapa hari. Susu yang tidak diperah akan
Demikian seterusnya sampai mengumpul di dalam ambing,
produksi susu sapi tersebut 2-3 sehingga akan mengakibatkan
liter per hari yang akhirnya suatu tekanan pada sel-sel
pemerahan dihentikan. ambing dan air susu tak akan
keluar lagi dari sel-sel ambing
1.18.2. Pemerahan yang Tak dan pada akhirnya air susu
Lengkap. yang telah ada diabsorbsi oleh
badan.
Cara ini dimulai dengan
pemerahan yang air susunya Cara pengeringan tersebut di
tak semuanya diperah keluar atas adalah untuk mencegah
untuk beberapa hari, misalnya terjadinya mastitis.
sapi yang masih menghasilkan
susu 6 liter per hari, maka yang 1.20. Masa Perkawinan Sapi
diperah keluar hanya 4 liter per Betina
hari, sedangkan sisanya yang 2
liter dibiarkan di dalam ambing. Periode berahi rata-rata pada
Setelah pemerahan tak lengkap sapi adalah 21 hari sekali, tetapi
itu dijalankan untuk beberapa terdapat pula sapi-sapi yang
hari, kemudian dilanjutkan periode berahinya bervariasi
dengan pemerahan berselang dari 17 sampai 26 hari. Lama
yang tak lengkap. Setelah masa berahi ini berlangsung
produksi susu turun sampai 2-3 dari 6-36 jam dengan rata-rata
liter per hari, maka pemerahan 18 jam untuk sapi betina
dapat dihentikan. dewasa dan 15 jam untuk sapi
dara.

339
Tanda-tanda sapi berahi penting
sekali harus diketahui oleh para
peternak sapi perah untuk
menjamin berhasilnya setiap
perkawinan, sehingga setahun
sekali sapi-sapinya beranak.
Keadaan ini penting guna
menjamin kelangsungan
dihasilkan susu dalam suatu
peternakan sapi perah.
Beberapa tanda berahi yang
terlihat pada sapi, antara lain:
y Melenguh-melenguh atau
Gambar 125. Sapi Gelisah
mengeluarkan suara seolah-
olah memanggil pejantan
(Gambar 124.)
y Sering gelisah (Gambar
125.)
y Sering kencing sedikit
seolah terputus-putus.
y Sering mengerak-gerakkan
atau mengangkat pangkal
ekor sehingga vulvanya
terlihat jelas (Gambar 126.)
y Terjadinya pembengkakan
pada bibir vulva, biasanya
ditandai warna kemerah-
Gambar 126. Sapi Menggerak-
merahan, terjadinya
gerakkan atau Mengangkat
peningkatan peredaran
Pangkal Ekor
darah didaerah tersebut, jika
diraba terasa hangat, keluar
lendir bening dari vulva dan
menggantung hingga jatuh
dilantai kandang (Gambar
127.)

Gambar 124. Gambar 127. Mengeluarkan


Sapi Melenguh-melenguh Lendir Bening dari Vulva

340
yang tinggi. Harus diingat
bahwa sapi subur (fertile) bila
ada ovum yang dapat dibuahi.
Ovum hanya dapat hidup dalam
jangka waktu pendek setelah
ovulasi. Sapi tidak
mengovulasikan ovumnya
hingga estrus berakhir. Hal ini
memungkinkan dari 6-18 jam
setelah heat untuk
menghasilkan yang kebuntingan
Gambar 128. Sapi Didekati optimum sapi harus dikawinkan
dan Diam Dinaiki Pejantan pada 2/3 masa berahi atau
beberapa jam setelah tanda-
Kadang-kadang betina yang tanda berahi berakhir.
estrus menunjukkan aktivitas
tidak seperti biasanya, seperti Secara kasar antara 24 jam
menggosokkan pantat ke periode setelah awal standing
dinding kandang, menaiki ternak heat. Ketepatan pengamatan
lain, kadang-kadang terjadi saat sapi benar-benar berahi ini
penurunan nafsu makan, kalau sangat sulit. Oleh karena itu
didekati dan dinaiki pejantan aturan menggunakan jari yang
akan diam (Gambar 128.) disebut pagi-sore sudah banyak
dipakai. Bila sapi menunjukkan
Terdapat pula beberapa sapi berahi pagi hari, maka sapi
yang mempunyai sifat-sifat tersebut dikawinkan sore
birahi yang diam (silent heat), harinya. Bila sapi menunjukkan
yaitu sapi yang berahi tidak birahi sore hari, maka sapi tsb
memperlihatkan gejala-gejala harus dikawinkan pagi hari
berahi yang jelas seperti berikutnya.
tersebut di atas. Keadaan ini
akan menyulitkan peternak Bagi sapi-sapi yang baru
untuk mengetahui adanya beranak, hewan tersebut baru
berahi. dapat dikawinkan lagi pada 50-
60 hari sesudah beranak, hal ini
Walaupun begitu dapat pula untuk mendapatkan persentase
diketahui dengan adanya sapi- kebuntingan yang tinggi. Bila
sapi jantan yang berdekatan sapi tak dapat bunting pada 90
dengan sapi betina yang "berahi hari sesudah beranak, maka
diam", ialah dengan gejala sapi daya reproduksi tersebut
jantan tersebut ingin mengawini menurun, artinya sulit untuk
sapi betina itu. dijadikan sapi tersebut bunting.

Sapi harus dikawinkan tepat


waktu, untuk mendapatkan
suatu persentase kebuntingan

341
1.21. Pemeliharaan Pejantan 1.21.1. Pemeliharaan Kuku

Pemeliharaan anak sapi jantan Pemeliharaan kuku sapi


adalah sama dengan anak sapi pejantan adalah penting, sebab
betina sampai anak sapi itu bila kaki terutama yang
berumur ± 6 bulan. Sesudah itu belakang sakit, maka sapi itu
cara pemeliharaannya berbeda. tak dapat dipakai untuk
Anak sapi jantan yang telah mengawini seekor betina atau
berumur 6-8 bulan sudah diambil spermanya untuk
dewasa kelamin, karena itu inseminasi buatan.
haruslah dipisahkan dari anak-
anak sapi betina juga dari sapi- Sapi jantan mempunyai berat
sapi betina dewasa yang tidak badan bisa sampai 1 ton,
bunting. Pemisahan tersebut sehingga sebaiknya alas
bertujuan untuk menjaga jangan kandangnya harus dipasang
sampai mengganggu sapi-sapi papan yang kuat untuk
betina tersebut. menjamin kondisi kuku sapi
pejantan tersebut supaya tetap
Anak sapi jantan harus dilatih baik, kalau tidak pakai papan
untuk dijinakkan dengan cara kuku pejantan tersebut sering
setiap hari harus dipegang- sakit. Pemotongan kuku perlu
pegang walaupun hanya dilakukan bila kuku-kuku sapi
sebentar, dan dibiasakan juga tersebut telah panjang, keadaan
dengan tali leher dan dipegang ini untuk menjamin letak kaki
orang. Setelah anak sapi jantan yang baik, sehingga tidak akan
tidak berontak untuk dipegang terdapat gangguan pada kaki
dan diikat, kemudian dilatih pejantan tersebut.
dibawa dengan tali leher ke
tempat yang jauh, supaya anak Pelepasan pejantan di lapangan
sapi tersebut biasa dibawa adalah perlu sekali untuk
orang. menjamin kesehatan kuku sapi,
disamping itu guna menjaga
Bila sapi jantan itu telah kondisi badan sapi pejantan
berumur 6-8 bulan, maka supaya tetap baik, khususnya
haruslah sudah diberi lubang bila pejantan tersebut banyak
pada hidungnya dan dipasang dipakai untuk perkawinan. Sapi-
sebuah cincin logam yang sapi jantan hendaknya
ringan yang mempunyai dipelihara di kandang terpisah
diameter 3,75 cm dan yang tak dari sapi-sapi betina untuk
dapat berkarat (kuningan atau mencegah hal-hal yang tak
tembaga). Jika anak sapi diinginkan.
tersebut telah berumur 12 bulan
cincin tadi diganti dengan cincln
yang kuat dengan diameter 7,5
cm.

342
Gambar 129. Pemeliharaan Sapi Pejantan
Sumber : Dokumen Sutarto (2007)

Seekor sapi jantan dapat 1.22. Faktor-Faktor yang


dipakai sebagai pejantan bila Mempengaruhi
telah berumur 15-18 bulan dan Kualitas, Kuantitas dan
badannya telah cukup besar. Susunan Susu
Sapi jantan yang telah berumur
18 bulan dapat dipakai untuk 1.22.1. Bangsa Sapi
mengawinkan 2 kali seminggu,
pada umur 2 tahun jantan Telah banyak diketahui bahwa
dipakai mengawini lebih dari 2-3 tiap-tiap bangsa sapi
ekor sapi betina dalam mempunyai sifat-sifat sendiri
seminggu. Pejantan yang sudah dalam menghasilkan susu yang
dewasa umur 3-4 tahun dapat berbeda dalam jumlah susu
dipakai untuk perkawinan 4 kali yang dihasilkan, kadar lemak
seminggu, tetapi perkawinan susu dan warna susu. Jumlah
cara tersebut jangan lebih dari susu yang dihasilkan bangsa
dua minggu berturut-turut. sapi Fries Holland adalah yang
Setelah perkawinan cara yang tertinggi bila dibandingkan
terakhir ini, sapi pejantan diberi dengan bangsa-bangsa sapi
cukup istirahat selama 10 hari. perah lainnya baik di daerah
Sebaiknya seekor pejantan sub-tropis maupun di daerah
dipakai 2 kali perkawinan tropis. Bangsa sapi juga
seminggu, terlalu sering menentukan susunan susu
pejantan dipakai untuk sebagai yang tertera pada Tabel
mengawini akan menurunkan 40.
daya fertilitasnya.

Seekor pejantan dapat dipakai


kawin secara alam 50-60 ekor
betina setahun dan dapat
dipakai sampai berumur 12
tahun.

343
Tabel 40. Komposisi Kimiawi Susu Berbagai Bangsa Sapi

Bangsa Air Protein Lemak Laktosa Abu Bahan


% Kering
Jersey 85.27 3.80 5.14 5.04 0.75 14.73
Guernsey 85.45 3.84 4.98 4.58 0.75 14.55
Ayrshire 87.10 3.34 3.85 5.02 0.69 12.90
Friesh Holand 88.01 3.15 3.45 4.65 0.68 11.93
Shorthorn 87.43 3.32 3.63 4.89 0.73 12.57
Sumber : Siregar, 1989

Telah diketahui pula bahwa pengaruh yang tak langsung


susu yang banyak mengandung terhadap produksi susu.
lemak akan banyak
mengandung vitamin A dan D 1.22. 3. Masa Laktasi
per volume susu, karena
vitamin-vitamin tersebut Masa laktasi adalah masa sapi
berhubungan dengan kadar itu menghasilkan susu antara
lemak dalam susu. waktu beranak dengan masa
kering. Produksi susu per hari
1.22. 2. Lama Bunting mulai menurun setelah laktasi 2
(Gestation Period) bulan. Demikian pula kadar
lemak susu mulai menurun
Peternak-peternak telah banyak setelah 1-2 bulan masa laktasi,
mengetahui, bahwa sapi yang dari 2-3 bulan masa laktasi
telah dikawinkan dan bunting kadar lemak susu mulai konstan
akan menghasilkan susu yang dan naik sedikit.
lebih sedikit daripada sapi yang
tidak bunting, keadaan ini jelas 1.22.4. Besarnya Sapi
terlihat bila sapi telah bunting 7
bulan sampai beranak. Beberapa penelitian telah
menunjukkan bahwa sapi-sapi
Suatu hasil penelitian yang besar badannya akan
menunjukkan bahwa makanan- menghasilkan susu yang lebih
makanan diperuntukkan foetus banyak daripada sapi-sapi yang
dan selaputnya adalah berbadan kecil dalam bangsa
equivalen dengan 55-85 kg dan umur yang sama. Hal ini
susu pada sapi Jersey atau disebabkan sapi yang badannya
100-135 kg susu pada sapi FH. besar akan makan lebih banyak,
Suatu penelitian yang lain pada sehingga menghasilkan susu
sapi FH menunjukkan angka yang lebih banyak. Juga ambing
yang lebih besar 240-400 kg sapi yang besar akan lebih
susu. Hal ini menunjukkan besar daripada sapi berbadan
kebuntingan mempunyai kecil.

344
1.22.5. Estrus (Berahi) Munurunnya susu pada sapi-
sapi tua disebabkan aktifitas
Pada waktu sapi berahi terdapat kelenjar-kelenjar ambing sudah
perubahan-perubahan faali berkurang. Kemampuan
yang mempengaruhi volume produksi susu seekor sapi dara
dan susunan susu yang tidak hanya dipengaruhi oleh
dihasilkan. Beberapa ekor sapi pertumbuhan badan, tetapi juga
menunjuk-kan gejala yang oleh pertumbuhan ambingnya
nervous (gelisah) dan mudah yang mencapai pertumbuhan
terkejut sehingga tidak mau maksimum pada laktasi ke 3
makan atau makan sedikit saja dan ke 4.
yang mengakibatkan hasil susu
tunun. Terdapat juga sapi yang 1.22. 7. Interval Beranak
tidak banyak dipengaruhi oleh (Calving Interval)
masa berahi. Bila hasil susu
turun banyak, maka kadar Calving interval yang optimum
lemak dan susunan susu akan adalah 12 dan 13 bulan. Bila
berubah karenanya. calving interval diperpendek
akan menurunkan produksi
1.22.6. Umur susu 3,7-9% pada laktasi yang
sedang berjalan atau yang akan
Sapi-sapi yang beranak pada datang. Bila calving interval
umur tua (3 tahun) akan diperpanjang sampai 450 hari,
menghasilkan susu yang lebih maka laktasi yang sedang
banyak daripada sapi yang berlaku dan laktasi yang akan
beranak pada umur 2 tahun. datang akan menghasilkan susu
Produksi susu akan terus naik 3,5%, tetapi bila ditinjau
meningkat dengan dari segi ekonomi akan rugi
bertambahnya umur sampai karena tak sepadan hasil susu
sapi itu berumur 7 tahun atau 8 yang dihasilkan dibandingkan
tahun. Produksi susu dengan makanan yang
selanjutnya akan menurun diberikan kepada sapi.
sedikit demi sedikit, sampai sapi
berumur 11 atau 12 tahun 1.22.8. Masa Kering
produksi susu akan menurun
sekali. Produksi susu pada laktasi
kedua dan berikutnya
Meningkatnya produksi susu dipengaruhi oleh lamanya masa
tiap laktasi dari umur 2 tahun kering yang lalu. Untuk tiap
sampai 7 tahun disebabkan individu sapi betina produksi
karena bertambahnya besar susu akan naik dengan tambah
badan sapi karena pertumbuhan masa kering sampai 7 atau 8
dan jumlah tenunan-tenunan minggu, tetapi dengan masa
dalam ambing juga bertambah. kering yang lebih lama lagi
produksi susu tak akan
bertartambah.

345
1.22.9. Frekuensi Pemerahan berproduksi, pakan dan
manajenen. Pada umumnya
Bila sapi diperah dua kali sehari sapi-sapi diperah 2 kali sehari
dengan jarak waktu yang sama ialah pagi dan sore hari.
antara pemerahan itu, maka
sedikit sekali perubahan dari Pemerahan yang dilakukan
susunan susu itu. Bila sapi lebih dari 2 kali sehari, hanya
diperah 4 kali sehari, kadar dikerjakan pada sapi-sapi yang
lemak akan tinggi pada besok berproduksi susu tinggi,
paginya pada pemerahan yang misalnya pada sapi yang
pertama. Makin sering sapi itu produksi susunya 20 liter per
diperah hasil susu akan naik hari dapat diperah 3 kali sehari;
juga, seperti pada Tabel 41. sedangkan sapi-sapi yang
yang ditunjukkan oleh penelitian berproduksi susu 25 liter atau
dari Sudono (2003). lebih dapat diperah 4 kali sehari.

Kenaikan hasil susu tergantung


pada kemampuan sapi itu untuk

Tabel 41. Hubungan Frekuensi Antara Pemerahan dan Hasil Susu

Umur Sapi Frekuensi Pemerahan


3 X sehari 4 X sehari
2 tahun 20 % > banyak dari 2 x 35 % > banyak dari 2 x
di perah di perah
3 tahun 17 % > banyak dari 2 x 30 % > banyak dari 2 x
di perah di perah
4 tahun 15 % > banyak dari 2 x 26 % > banyak dari 2 x
di perah di perah
Sumber Sudono, 2003

1.22.10. Tatalaksana Kondisi seekor sapi betina pada


Pemberian Pakan waktu beranak mempunyai
pengaruh yang besar terhadap
Pada umumnya variasi dalam produksi susu dan kadar lemak
produksi susu dan lemak pada dari laktasi yang akan datang,
beberapa peternakan sapi terutama bulan-bulan pertama
perah disebabkan oleh dari laktasi.
perbedaan dalam makanan dan
tatalaksananya. Makanan yang Pemberian pakan yang banyak
terlalu banyak konsentrat akan pada seekor sapi yang
menyebabkan kadar lemak susu kondisinya jelek pada waktu
rendah. sapi itu sedang dikeringkan
dapat menaikkan hasil susu
sebesar 10-30%. Pemberian air

346
adalah penting untuk suatu suatu peternakan untuk
produksi susu, karena susu menjamin pendapatan peternak,
87% terdiri dari air dan 50% dari hal ini dapat dilihat pada Tabel
tubuh sapi terdiri dari air. 41. Terlihat pada Tabel 42
Jumlah air yang dibutuhkan bahwa peternakan sapi perah
tergantung pada produksi susu yang mempunyai sapi yang
yang dihasilkan oleh seekor laktasi sebanyak 60% lebih
sapi, suhu lingkungan dan jenis adalah yang menguntunkan.
pakan yang diberikan.
Perbandingan susu yang Produksi susu rata-rata per ekor
dihasilkan dan air yang sapi mempunyai hubungan erat
dibutuhkan adalah 1:3,6. Air dengan rasio antara
yang dibutuhkan untuk tiap-tiap pendapatan dan biaya pakan.
hari bagi seekor sapi berkisar Ternyata produksi susu rata-
antara 37 dan 45 liter. rata per ekor per hari sapi
sebanyak minimum 6 liter masih
Persentase sapi laktasi menguntungkan sebagai yang
merupakan faktor yang penting tertera pada Tabel 43.
yang tak dapat diabaikan dalam
tatalaksana yang baik dalam

Tabel 42. Hubungan antara Persentase Sapi Laktasi dengan Ratio


antara Pendapatan dan Biaya Makanan

Persentase Sapi Rata-rata Ratio Pendapatan Bersih


Laktasi (%) antara Pendapatan per Hari (Rp)
& Biaya Makanan
20 - 39 1,35 -840,68
40 - 59 1,52 2.478,82
60- 79 2,14 8.580,67
>80 2,15 12.000,96
Sumber : Dinas Peternakan DKI jakarta, 2004

Tabel 43. Hubungan antara Produksi Susu Rata-rata Per Ekor Per
Hari dengan Pendapatan Bersih dan Ratio antara
Pendapatan dan Biaya Pakan

Produksi per Pendapatan bersih Rata-rata ratio antara


ekor susu rata- per hari (Rp) pendapatan dan biaya
rata per hari pakan
(liter)
3,9 -4.610,24 1,10
4 – 5,9 4.55,98 1,53
6 atau lebih 13.110,43 2,66

347
1.22.11. Problema dalam beranak pertama berumur ± 3
Tatalaksana tahun hal ini akan menyebabkan
Pemeliharaan Sapi kenaikan ongkos-ongkos
produksi, sehingga tidak efisien
Pada umumnya produksi sapi lagi. Sebenarnya sapi Friesh
perah di Indonesia adalah Holland atau keturunannya
rendah, dengan hasil susu rata- dapat beranak pertama pada
rata per ekor sapi per hari urnur 2-2½ tahun asalkan
berkisar antara 3 sampai 10 tatalaksana dan pemberian
liter, tergantung pada kualitas pakan pada anak-anak sapi dan
pakan dan bibit sapinya. sapi daranya cukup kuantitas
Produksi susu yang rendah ini, dan kualitasnya. Sapi-sapi dara
mungkin disebabkan mutu yang mengalami kekurangan
ternaknya rendah ataupun pakan badannya kecil-kecil dan
pakan yang diberikan baik berakibat adanya gangguan
kuantitas ataupun kualitasnya pada alat reproduksinya.
kurang baik
1.22.13. Lama Laktasi
Untuk keadaan tersebut di atas
baiklah kita meninjau keadaan Lama laktasi tergantung pada
tatalaksana peternakan sapi "persistency", sedangkan
perah di beberapa perusahaan persistency ini banyak
dari beberapa tempat. dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang bukan hereditas,
Faktor-faktor yang perlu jenisnya, umur sapi, kondisi sapi
diperha-tikan dalam tatalaksana waktu beranak, lama masa
tersebut guna mencapai kering berikutnya dan
efisiensi produksi susu ialah : banyaknya pakan yang
y umur beranak pertama diberikan pada sapi sedang
y lama laktasi laktasi dan lain-lain.
y masa kering
y efisiensi reproduksi (calving Dari Tabel 44. tersebut terlihat
interval, service bahwa peternakan sapi perah di
perconception, calving Bogor mempunyai lama laktasi
percentage, dan service rata-rata kurang dari 10 bulan
periode). yaitu 8,4 bulan. Keadaan ini
y peremajaan dan Culling disebabkan kurangnya
y pemakaian tenaga kerja. persistensi sapi-sapi yang ada
dipeternakan tersebut. Sapi-
1.22.12. Umur Beranak sapi di Baturaden mempunyai
Pertama lama laktasi yang baik
sedangkan di tempat-tempat
Berdasarkan data yang didapat lainnya lama laktasinya lebih
dari beberapa survey dan dari 10 bulan. Hal ini
penelitian, maka pada Tabel 44. disebabkan adanya gangguan
terlihat bahwa bila rata-rata reproduksi, sapi-sapi tersebut

348
terlambat jadi bunting kembali, perah yang masa keringnya
yang umumnya karena kurang dari 6 minggu dengan
tatalaksana yang kurang baik. alasan sapinya masih
berproduksi banyak ± 5 liter dan
1.23. Masa Kering merasa sayang atau rugi kalau
(Dry Periode) dikeringkan. Keadaan ini dapat
menyebabkan terjadinya lama
Pada Tabel 43 terlihat bahwa hidup berproduksi (longervity)
sapi-sapi perah yang baik masa yang pendek dari sapi-sapi yang
keringnya ialah peternakan di masa keringnya pendek. Sapi
Lembang dan Rawa Seneng ± 2 yang mempumyai longervity
bulan, sedangkan di yang panjang akan
peternakan-peternakan lainnya menghasilkan susu yang lebih
terlalu lama. Hal ini disebabkan banyak per unit pakan yang
adanya gangguan reproduksi dimakan, dengan demikian
artinya sulit untuk dijadikan alasan lebih efisien dalam biaya
bunting kembali. Dalam hal lain produksi susu.
masih banyak terdapat
perusahaan peternakan sapi

Tabel 44. Rata-rata Umur Beranak Pertama, Lama Laktasij Masa


Karing, Calving Interval pada Beberapa Petemakan Sapi Perah

Tempat peter- Jumlah sapi Umur beranak Lama Masa Calving


nakan betina dewasa pertama laktasi kering interval
(ekor) (bln) (bln)
Pengalengan 29 42 11,6 3 15,5
Lembang 203 33 12,46 2,83 15,4
Bogor 44 36 8,4 6,5 15,0
Baturaden 75 28 10,3 3,5 13,9
Rawa 110 - 11,6 2,7 14,3
Seneng
Cirebon 34 33 13,41 2,95 15, 66
Sumber : Sudono, 2003

1.24. Efisiensi Reproduksi diperpanjang sampai 15 bulan,


produksi susu dari laktasi yang
Calving interval yang baik sedang berjalan naik dengan
adalah 12-13 bulan. Bila calving 3,5% dan laktasi yang akan
interval lebih pendek daripada datang juga naik kira-kira 3,5%.
320 hari (±10,7 bulan), maka Bila calving interval makin
akan menyebabkan penurunan panjang dan produksi susu rata-
produksi susu sebesar 9% per rata per hari dihitung didasarkan
hari masa laktasi yang sedang atas per "calving interval", maka
berjalan dan penurunan 2,7% rata-rata produksi susu per hari
pada laktasi yang akan datang. mempunyai kecenderungan
Bila calving interval menurun. Dengan demikian

349
calving interval yang baik. Di Cirebon (1999) service
panjangnya lebih dari 13 bulan periodenya 4,20 bulan.
adalah tidak ekonomis. Calving
interval yang panjang 1.25. Peremajaan dan Culling
disebabkan karena tatalaksana
perkawinan yang kurang baik Bila ditinjau pada beberapa sapi
atau gangguan reproduksi yang perah, maka akan terdapat
disebabkan oleh pemberian perbandigan yang tidak efisien
pakan yang kurang sempurna. antara sapi-sapi dewasa
Keadaan sapi-sapi perah di dengan sapi-sapi replacement
Indonesia dapat dilihat pada stock (peremajaan), sehingga
Tabel 43. di atas, dimana yang biaya pakan yang diberikan dan
baik adalah peternakan di pemeliharaan lainnya relatif
Baturaden dan Rawa Seneng. terlalu banyak, yaitu
Calving interval merupakan membesarkan anak anak sapi
kunci sukses dalam usaha dara yang belum berproduksi,
peternakan sapi perah Kaadaan ini terdapat pada
disamping produki susu rata- perusahaan sapi perah di
rata yang tinggi. Lembang yaitu rata-rata per
tahun replacement stocknya 7%
Service per conception yang sedangkan sebaiknya
didapatkan pada peternakan di replacement per tahun berkisar
Rawa Seneng didapatkan 20-25% dari jumlah sapi betina
angka 2,61. Bila angka service dewasa. Hal ini sebenarnya
per conception lebih dari 1,85 dapat dipenuhi dengan memilih
pada suatu peternakan, maka sapi-sapi betina dewasa
perlu adanya perbaikan dalam sebanyak 55% dari jumlah sapi
reproduksi dari sapi-sapinya di betina yang ada. Kemudian
peternakan tersebut. Di Cirebon betina-betina yang terseleksi ini
(1999), service per conception dipakai untuk menghasilkan
2,67 bulan. anak-anak sapi betina sebagai
replacement stock, sedangkan
Calving percentage yang anak-anak sapi yang tidak baik
didapatkan berdasarkan data harus dikeluarkan dari
selama 11 tahun (tahun 1988 peternakan.
sampai dengan 1999) pada
peternakan di Rawa Seneng Culling dari hewan-hewan yang
tiap-tiap tahunnya + 80% dari tidak diternakkan lagi dari suatu
sapi-sapinya yang ada di peternakan sapi perah di
peternakan tersebut beranak. Indonesia umumnya atas dasar
Sedangkan service periodenya sterilitas atau kemajiran. Cara
terlalu lama ialah ± 4 bulan, yang dilakukan ini adalah tidak
yang baik ialah 2 bulan. Hal ini tepat, karena sterilitas bukanlah
disebabkan tatalaksana dalam suatu sifat yang banyak
reproduksi / perkawinan kurang dipengaruhi oleh sifat herediter
(menurun), tetapi melainkan

350
oleh keadaan lingkungan Efisiensi dalam penggunaan
(pakan, tatalaksana, penyakit, tenaga kerja di Indonesia
iklim dan lan-lain). sebaiknya untuk 6-7 ekor sapi
dewasa dibutuhkan cukup
Keadaan ini terbukti pada suatu seorang tenaga kerja, makin
peternakan sapi perah yang banyak sapi yang dipelihara
baik di KPBS Bandung yang dalam suatu peternakan makin
berdasarkan, bahwa sapi-sapi di efisien tenaga yang dibutuhkan.
culling rata-rata per tahun Survey yang dilakukan oleh
23,79% dari jumlah sapi betina Hutasoit (1983) pada 16
dewasa. Dari julmlah tersebut perusahaan peternakan sapi
6,92% penjualan biasa, 3,05 perah di Jawa didapatkan 10
karena tua, 4,94% sakit kaki, perusahaan mempunyai tenaga
6,73% majir, 0,55% karena buruh yang kurang efisien ialah
mastitis, 0,57% abortus dan 3-4 ekor sapi untuk seorang
1,12% karena mati. tenaga kerja. Ternyata dengan
sistem pemeliharaan out and
Bila data ini dibandingkan carry dalam pemberian rumput,
dengan di Amerika Serikat maka seorang tenaga kerja
untuk kegunaan peternakan dapat melayani 10-12 ekor sapi
5,1%, karena produksi yang dewasa.
rendah 7,3%, mastitis 2,5%,
abortus 1,5% steril/majir 1,8%, 1.27. Pemberian Pakan
mati 1,1% karena tua 0,6% dan (Feeding)
karena lainnya 1,7%. Dari data
ini tampak bahwa culling Gambaran keadaan pemberian
berdasarkan produksi susu makanan pada peternakan-
yang rendah tidak dilakukan. peternakan sapi perah di
Indonesia dapat dilihat dari
1.26. Pemakaian Tenaga Kerja hasil studi kasus Peternakan
sapi perah di daerah-daerah
Rata-rata 20% dari seluruh Pasar Minggu, Kota Madya
biaya untuk produksi susu Bogor dan Pengalengan, pada
adalah untuk tenaga kerja. umumnya peternakan-
Zulladari Hasibuan (1999) di peternakan rakyat didapatkan
Kota Madya Bogor kekurangan protein dapat
mendapatkan angka tersebut dicerna (Pr.dd.), sehingga untuk
sebesar 18% dari biaya mengatasi ini dapat diberikan
produksi. Adisulistijo (1990) di pakan konsentrat lebih banyak
Kota Madya Semarang pada sapi-sapi yang sedang
menunjukkan biaya tersebut diperah.
sebesar 9,6% dan di daerah
Ungaran pada peternakan
rakyat sebesar 13,6%.

351
2. Tatalaksana Sapi memerlukan air minum
Penggemukan Sapi untuk mempertahankan
Potong hidupnya oleh karena itu pada
tempat-tempat tertentu pada
2.1. Sistem Penggemukan padang penggembalaan perlu
disediakan tempat-tempat air
2.1.1. Pasture Fattening minum untuk minum sapi.
Pemenuhan terhadap
Pasture fattening merupakan kebutuhan mineral dapat
sistem penggemukan sapi yang tercukupi menyediakan
dilakukan dengan cara lempengan-lempengan garam
menggembalakan sapi di dapur atau mineral blok,
padang penggembahan. misalnya molases blok pada
Pemberian pakan dalam sistem tempat-tempat tertentu
ini adalah dengan
menggembalakan, tidak ada Demikian juga wilayah padang
penambahan pakan baik berupa penggembalaan perlu ditanami
konsentrat maupun hijauan. pohon peneduh untuk berteduh
Oleh karena itu hijauan yang sapi terutama pada saat hari
terdapat di padang peng- panas. Tanaman pada padang
gembalaan disamping rumput- penggembalaan dapat berupa
rumputan juga harus ditanami tanaman lamtoro atau gamal.
leguminosa (kacang-kacangan) Fungsi kandang hanya sebagai
agar kualitas hijauan yang ada tempat berteduh diwaktu panas
padang penggembalaan lebih ataupun pada malam hari.
tinggi. Bila hanya
mengandalkan rumput- Sistem penggemukan pasture
rumputan saja tanpa fattening merupakan sistem
leguminosa, maka akan sulit penggemukan yang paling
diharapkan pertambahan bobot murah dibandingkan dengan
badan sapi yang optimal. sistem lain. Hal ini disebabkan
biaya pakan yang berupa
Padang penggembalaan harus hijauan dan tenaga kerja relatif
selalu dipelihara dari kerusakan lebih murah, tetapi sistem
maupun erosi, sehingga penggemukan pasture fattening
tatalaksana penggembalaan memerlukan waktu yang lebih
sapi yang digemukkan harus lama, yaitu sekitar 8-10 bulan
baik. Pada padang untuk memperoleh hasil
penggembalaan harus dihitung penggemukannya. Bakalan
kapasitas tampungnya, hal ini yang digunakan adalah sapi
untuk menghindari jantan atau betina dengan umur
penggembalaan sapi yang kurang lebih 2,5 tahun.
berlebihan pada suatu petak
tertentu atau over grassing.

352
2.1.2. Dry Lot Fattening digembalakan atau dikerjakan,
tetapi selalu terus menerus
Dry Lot fattening adalah sistem dalam kandang. Bakalan yang
penggemukan sapi dengan digunakan umumnya adalah
pemberian ransum atau pakan sapi jantan umur lebih dari 1
yang mengutamakan biji-bijian tahun dengan lama
seperti jagung, cantel atau penggemukan berkisar 2-3
kacang-kacangan. Pemberian bulan.
jagung giling dan hijauan yang
berkualitas, sapi-sapi yang 2.1.3. Kombinasi Pasture dan
digemukkan akan menghasilkan Dry Fatteing
pertumbuhan yang tinggi.
Pemberian hijauan tidak hanya Penggemukkan sistem ini bila
satu jenis saja, tetapi dilakukan di daerah tropik harus
merupakan suatu bentuk yang mempertimbangkan musim
telah diformulasikan dari untuk ketersediaan pakan. Pada
berbagai jenis bahan seperti musim hujan banyak rumput,
jagung giling, bungkil kelapa, sapi digemukkan dengan sistem
dedak, polar, ampas tahu pasture fattening, pada musim
ditambah mineral. kemarau dimana rumput sedikit,
penggemukan di!akukan
Pemberian hijauan pada sistem dengan sistem dry lot fattening.
ini sangat dibatasi, yang pada
dasarnya pemberian hijauan Penggemukan sistem kombinasi
untuk mempertahankan proses dapat diartikan dengan
pencernaan, karena pemberian penggemukan di padang
hijauan yang terlalu tinggi akan penggembalaan siang hari
mengganggu pencernaan sapi. selama beberapa jam,
Kebutuhan hijauan bagi sapi sedangkan sore hari dan malam
penggemukan yaitu berkisar hari dikandangkan dan diberi
antara 0,5-0,8% bahan kering konsentrat secukupnya.
dari bobot badan sapi yang
digemukkan. Dibandingkan dengan sistem
pasture fattening, lama
Penggemukan dengan waktu penggemukan sistem kombinasi
yang singkat, diperlukan lebih singkat. Lama
pemberian konsentrat yang penggemukkan dipengaruhi
tinggi pada komponen oleh beberapa faktor yaitu jenis
ransumnya. Perlu diperhatikan ternak, kondisi dan bobot badan
batas pemberian konsentrat sapi, dan kulitas serta kuantitas
yang lebih dari 60% dari pakan yang diberikan.
komponen ransum, sudah tidak Hubungan umur dan lama
ekonomis lagi. penggemukan adalah sebagai
berikut :
Sapi yang digemukkan dengan y Sapi bakalan dengan umur
sistem dry lot fattening tidak kurang dari 1 tahun, lama

353
penggemukan antara 8-9 digemukkan cukup tersedia
bulan dan mudah diperoleh,
y Sapi bakalan dengan umur y Ketersediaan hijauan limbah
antara 1-2 tahun, lama pertanian cukup memadai
penggemukan antara 6-7 dan tersedia sepanjang
bulan. tahun,
y Sapi bakalan dengan umur y Ketersediaan ikutan hasil
antara 2-2,5 tahun, lama industri yang cukup
penggemukan antara 4-6 memadai dan tersedia
buian. sepanjang tahun,
y Kotoran ternak berupa
2.1.4. Kereman pupuk kandang sangat
diperlukan untuk pupuk
Penggemukkan sistem kereman pertanian.
adalah penggemukan dengan
cara menempatkan sapi dalam Sistem kereman biasanya
kandang secara terus menerus menggunakan bakalan sapi
selama beberapa bulan. Sistem jantan umur antara 1-2 tahun
ini tidak berbeda dengan sistem dalam kondisi kurus tapi sehat,
dry lot fattening tetapi dengan lama penggemukan berkisar
cara yang sangat sederhana. antara 3-6 bulan.
Pemberian pakan dan air Dari hasil penelitian, dengan
minum diberikan dalam pemberian ransum berupa
kandang selama proses hijauan dan konsentrat akan
penggemukan. Pakan yang didapat pertambahan bobot
diberikan terdiri dari hijauan dan badan harian (PBBH) rata-rata
konsentrat dengan 0,8 kg/hari, sedangkan bila
perbandingan tergantung tingkat hanya diberi hijauan saja pada
ketersediaan bahan pakan sapi ongole PBBH nya hanya
tersebut. Apabila hijauan yang 0,52 kg/hari.
lebih banyak tersedia maka
hijauan yang tebih banyak 2.2. Pemeliharaan Sapi
diberikan. Sebaliknya bila Penggemukan
konsentrat lebih banyak tersedia
dan harga relatif murah, maka Sebelum sapi dipotong, untuk
banyak pemberian kansentrat. meningkatkan produksi dan
kualitas daging sebaiknya
Ada pula peternak yang hanya digemukkan terlebih dahulu.
memberikan hijauan saja tanpa Lama waktu penggemukan
konsentrat atau pakan lain, hal dipengaruhi oleh beberapa
ini dapat dilakukan pada daerah faktor antara lain, bangsa sapi,
yang banyak tersedia hijauan. keturunan, umur, kondisi tubuh,
jenis kelamin dan pakan yang
Faktor faktor yang mendorong diberikan. Pada umumnya
sistem kereman adalah : bangsa sapi di daerah tropis
y Bakalan sapi untuk mampunyai kemampuan

354
produksi yang rendah. Demikian finish yaitu kandisi siap potong.
pula bangsa sapi yang ada di Sedangkan sapi betina lebih
Indonesia seperti bangsa sapi cepat mencapai kondisi finish
Peranakan Ongole (PO), sehingga sapi betina lebih
Sumba Ongole (SO), Bali dan sesuai untuk penggemukan
Madura mempunyai jangka pandek.
kemampuan tumbuh yang
kurang bila dibandingkan Faktor terakhir yang
dangan sapi yang berasal dari menentukan lama
daerah subtropik. penggemukan adalah
kandungan energi, protein dan
Ditinjau dari umur, sapi muda mineral yang terkandung dalam
mempunyai kemampuan pakan. Semakin tinggi
tumbuh yang lebih basar kandungan energi dalam pakan
dibandingkan dengan sapi tua semakin singkat waktu
ataupun anak sapi. Bila diamati penggemukan.
pertumbuhan sapi mulai dari
lahir, dibuat kurva pertumbuhan 2.3. Pemberian Pakan dan
akan berbentuk seperti huruf S Air Minum
(sigmoid). Dari kurva dapat
dilihat bahwa pertumbuhan sapi Pakan untuk penggemukan
mengikuti pula tertentu, dimana harus mengandung cukup
pada permulaan lambat, energi, protein dan mineral.
kemudian cepat, lambat kembali Pemberian pakan didasarkan
den akhirnya tidak tumbuh lagi. pada bobot badan yaitu untuk
Bagi peternak yang penting memenuhi kabutuhan hidup
adalah masa pertumbuhan yang pokok dan didasarkan pada
cepat dimana pada saat itu besarnya pertambahan bobot
efisiensi penggunaan pakan badan sapi per hari, yaitu untuk
sangat tinggi. memenuhi kebutuhan produksi.
Pemberian pakan harus
Sapi yang sudah gamuk akan disesuaikan dangan
memperlihatkan, pertumbuhan kemampuan ternak
yang lambat bahkan mungkin mangkonsumsi bahan kering
tidak tumbuh sama sekali dan pakan. Kemampuan konsumsi
yang tambah adalah jaringan bahan kering sapi berkisar
lemak. Sapi jantan akan antara ± 3% dari bobot badan.
mempunyai pertumbuhan yang Dapat dilihat pada tabel
lebih cepat dibandingkan sapi kebutuhan pakan sapi
betina ataupun sapi kebiri, penggemukan.
karena mempunyai hormon
jantan (testosteron) yang juga Berikut contoh pakan/ransum
berperan sebagai hormon sapi dewasa per hari. Hijauan
pertumbuhan. Walaupun 40-50 kg/ekor, konsentrat 2-5
pertumbuhan sapi jantan cepat, kg/ekor, dedak halus 3 kg,
tetapi lebih lambat mencapai bungkil kelapa 1 kg, mineral 30-

355
50 gr dan sedikit garam dapur. Sapi sebagai ternak pemakan
Jumlah pakan yang diberikan rumput biasanya banyak
bervariasi tergantung umur, mendapat air dari pakan itu,
jenis kelamin dan ukuran tubuh. sedangkan minum hanya
sekedar tambahan. Sebaiknya
2.3.1. Kebutuhan Energi sapi dibiarkan sesukanya
meminum air, tetapi bila sapi
Untuk mangukur kebutuhan dalam keadaan terlalu
energi ternak diperlukan satuan kelelahan, sebaiknya minumnya
energi. Di Indonesia satuan diatur jangan terlalu banyak.
energi yang biasa digunakan Pengaturan itu misalnya dengan
untuk penyusunan pakan ternak memasukkan jerami dalam air,
ruminansia adalah TDN (Total sedapat mungkin diberikan air
Digestible Nutrien). Dalam yang bersih dan sejuk.
penyusunan pakan sapi dengan
manggunakan satuan energi Sebagai pedoman bahwa
TDN, dapat digunakan kebutuhan sapi akan air adalah
pedoman dari NRC, jika kira-kira 35 liter per hari untuk
diketahui bobot badan dan sapi yang bekerja dan 25 liter
pertambahan bobot badan per per hari bagi sapi yang tidak
hari. bekerja.

2.3.2. Pemberian Pakan Sapi Untuk kebutuhan air minum


sebaiknya selalu disediakan air
Pakan sapi diberikan yaitu pada minum yang bersih pada tempat
pagi hari dan sore hari, pagi hari air minum. Pada daerah-daerah
diberikan sebanyak 70% dari yang panas air minum selalu
kebutuhan sedangkan sore hari dikontrol ketersediaannya dan
diberikan sebanyak 30% kebersihannya. Air minum
sisanya. Pada waktu pemberian sebaiknya diganti paling sedikit
pakan diusahakan tidak tercecer dua kali sehari.
atau berserakan kesana kemari,
yang akibatnya bisa 2.3.4. Pemberian Obat Cacing
mengundang lalat pembawa
penyakit. Setelah 2-3 hari sapi masuk
kedalam kandang
2.3.3. Pemberian Air Minum penggemukan harus diberi obat
cacing. Cacing merupakan
Kebutuhan air berbeda-beda parasit dalam tubuh sapi yang
menurut keadaan dan aktivitas sangat merugikan, karena dapat
sapi. Anak sapi lebih banyak menghambat pertumbuhan.
memerlukan air dari pada sapi Ternak yang akan digemukkan
dewasa. Pada cuaca yang harus terbebas dari cacing yang
panas dan pada sapi yang bersarang dalam hati maupun
sedang menyusui (laktasi) dalam usus.
memerlukan air lebih banyak.

356
Ada bermacam-macam merek mengukur bobot badan ternak.
obot cacing yang dapat Untuk bobot badan sapi
digunakan untuk memberantas diperlukan timbangan yang
cacing, diantaranya adalah khusus yang disebut “scale"
Worm-X dan Rinal yang banyak Akan tetapi alat timbangan
beredar dipasaran. Dosis tersebut sangat mahal dan sulit
penggunaannya sesuai dengan dipero!eh dilapangan dan
aturan yang tertera pada label disamping repot membawanya
petunjuk pemakaian. Ternak juga sangat berat dan memakan
yang digemukkan selama 6 tempat. Oleh sebab itu orang
bulan atau kurang dari 6 bulan lebih cenderung untuk
cukup diberi obat cacing sekali mengukur berat sapi dengan
saja. Sedangkan sapi yang melakukan
waktu penggemukannya lebih penaksiran/pendugaan dengan
dari 6 bulan, pemberian obat cara mengkur bagian tubuh
cacing harus dilakukan setiap 4 tertentu dari ternak tersebut.
bulan sekali.
2.3.6. Cara Menggunakan
2.3.5. Mengontrol Timbangan
Pertambahan Bobot
Badan Sebelum ternak ditimbang,
jarum timbangan harus benar-
Pertumbuhan yang efisien dari benar menunjukkan angka nol
saat lahir, disapih sampai dengan tepat. Sapi harus benar-
berproduksi (dewasa) akan benar berdiri dengan keempat
sangat menentukan harga kakinya memijak alas
jualnya. Oleh sebab itu perlu penyangga pegas timbangan.
dikontrol atau dilakukan Pembacaan skala timbangan
pengukuran pertambahan bobot harus dilakukan secara cermat
badan agar dapat terkontrol yaitu dengan memperhatikan
sehingga kualitas dari angka skala timbangan.
produksi/hasil dapat tercapai.
Untuk memperoleh bobot badan
Untuk mengukur pertambahan sapi secara benar, maka
bobot badan dapat dilakukan penimbangan sebaiknya
dengan dua cara yaitu dengan dilakukan setelah sapi
menggunakan neraca atau dipuasakan selama 12-24 jam.
timbangan dan dengan Dengan dilakukan penimbangan
menggunakan ukuran-ukuran maka pertambahan bobot
tubuh atau taksiran. Mengukur badan harian sapi dapat
pertambahan bobot badan diketahui.
dengan menggunakan
timbangan temak

Timbangan merupakan alat


yang paling akurat untuk

357
2.4. Pemilihan dan pembelian skala kecil kita bisa
Pembelian Sapi Potong memilih secara rinci.

Sapi yang akan dibeli Sapi yang dipilih berdasarkan


disesuaikan dengan kebijakan kondisi kesehatan, postur tubuh,
perusahaan. Apakah akan tulang kecil, perut tidak
memelihara sapi lokal (bali, menggantung, dan kapasitas
ongole, brahman) atau sapi perut besar. Tulang yang besar
import yang dikenal dengan akan sulit dijual nantinya karena
Brahman Cross (BX). berat tulang banyak dan
prosentase daging lebih sedikit
2.4.1. Sapi BX dibanding sapi dengan tulang
kecil. Perut yang menggantung
Sapi BX berasal dari sapi mengidikasikan pertumbuhan
persilangan brahman dengan berat badan yang lamban.
sapi Eropa seprti short horn, Postur yang kerdil juga sulit
herefort, drought master dll. untuk digemukkan. Umur sapi
Tujuan sapi BX adalah yang dibeli berkisar 1-1,5 tahun.
menyilangkan sapi tropis denga
subtropis yang banyak Pemilihan sapi juga didasarkan
dilakukan oleh Australia dan pada berapa lama program
Selandia Baru. Sapi tersebut penggemukan sapi yang akan
diharapkan memperbaiki kita laksanakan, semakin lama
potensi genetis sapi brahman program penggemukan sapi kita
dan tahan pada cuaca panas akan membeli sapi yang lebih
(kondisi iklim Indonesia). Untuk muda dan sebaliknya semakin
pembelian sapi BX jika kita pendek kita membeli sapi yang
membeli dalam jumlah besar lebih tua umurnya. Pembelian
lebih dari 1000 ekor kita bisa sapi BX biasanya berdasarkan
mengimport langsung dari berat badan, karena setiap
Australia, sedang kita akan perusahaan punya timbangan
memelihara dalam jumlah sendiri.
sedikit kita bisa membeli dari
importir sapi. Dalam pembelian perlu
disepakati apakah harga
Dari segi harga tentunya lebih termasuk pengiriman atau harga
murah impor langsung, tetapi ditempat penjual, kemudian
kita juga harus bagaimana tatacara
memperhitungkan biaya pembayarannya. Apakah bayar
trasportasi kapal dan kehilangan dimuka sebelum sapi diangkut,
berat selama transportasi yang tunai setelah sapi diangkut atau
berkisar 6-8% dari berat badan. dibayar setelah sapi sampai di
Dalam pembelian jumlah besar tempat pembeli. Pembayaran
kita tidak bisa memilih secara dalam jumlah besar sebaiknya
detil karena pembelian secara dilakukan dengan trasfer
masal, sebaliknya dalam rekening bank untuk

358
menghindari tindak kejahatan karena lebih praktis dan bisa
perampasan uang. dilakukan transaksi dengan
menimbang sapi. Sapi lokal juga
2.4.2. Sapi Lokal bisa dijadikan untuk hewan
kurban. Kembali ke tujuan
Pemilihan dan Pembelian sapi penggemukan sapi perusahaan
lokal lebih rumit karena jarang apakah akan menjual sapi
dilakukan penimbangan tetapi kurban atau menjual sapi untuk
dengan menaksir berat badan daging. Pemeliharaan secara
sapi. Disini diperlukan intensif akan lebih
ketrampilan menaksir berat menguntungkan kalau sapi
sapi. Ketampilan tersebut tidak penggemukan sapi untuk
cukup dipelajari tetapi akan kurban, hanya penjualan hanya
berkembang berdasarkan bisa dilakukan setahun sekali.
pengalaman selama jangka Untuk sapi kurban pembelian
waktu yang lama. Sapi yang sapi pada umur diatas 1,5 tahun
dibeli juga recordingnya kurang dan dipelihara sekitar 6 bulan,
bagus sehingga pembeli juga sehingga diperoleh berat pada
harus menaksir umur sapi. saat dijual berkisar 350-400 kg
berat hidup. Performan sapi
Dalam pemilihan sapi lokal kurban juga harus gagah, tidak
penilaian performan sapi sangat cacat dn sehat. Tuntutan kondisi
penting, karena erat dengan itu menyebabkan harga beli jadi
potensi genetis. Perut lebih mahal dari sapi biasa yang
menggantung, postur kerdil, untuk produksi daging.
punggung tidak rata, kondisi
kesehatan buruk adalah faktor Pada saat penerimaan sapi ada
yang harus dihindari. beberapa hal yang harus
diperhatikan. Jumlah sapi
Kondisi sapi yang kurus tidak dihitung sesuai dengan surat
masalah asal sehat dan jalan (DO) atau jumlah sapi
kurusnya karena kurang makan, yang dibeli. Periksa juga kondisi
biasanya akibat kemarau sapi apakah ada yang pincang,
panjang sehingga peternak sulit ada tidaknya luka atau patah
mencari pakan sapi. Pembelian tulang selama perjalanan. Jika
sapi bisa dilakukan langsung ke kita punya timbangan sendiri
peternak, di pasar hewan atau sapi ditimbang dan data
melalui pedagang penyedia penimbangan dicatat pada buku
sapi. Tingkat harga pada recording.
masing-masing penjual
berbeda, tetapi perlu juga Data kedatangan sapi sangat
dipertimbangkan biaya transport berguna untuk menyusun
pembeli dan biaya tenaga program penggemukan sapi
pembelian sapi. Beberapa selanjutnya. Segera setelah
perusahaan besar lebih senang sapi datang diberi minum dan
membeli dari suplier sapi, garam untuk menghilangkan

359
stress dan mengembalikan 2.5.2. Nafsu Makan dan
kondisi tubuh sapi. Jika Minum
perjalanan sangat panjang bisa
diberi perlakuan khusus dengan Pengamatan kegiatan makan
multi mineral dan vitamin untuk dan minum ternak juga harus
mengembalikan dehidrasi dilakukan untuk menjami bahwa
tubuh. Pemilihan bibit yang baik ternak memperoleh nutrisi yang
sangat menentukan cukup untuk pertumbuhan
keberhasilan peternak dalam badannya. Pakan (tengik,
usaha penggemukan sapi berkutu, berjamur dll) yang tidak
potong. baik akan menyebabkan sapi
tidak mau makan. Air minum
2.5. Mengamati Penampilan yang kualitasnya kurang baik
Feedlot juga menyebabkan sapi tidak
mau minum.
Kegiatan pemeliharaan sapi
meliputi pemberian pakan, 2.5.3. Defisiensi
minum, mineral, vitamin,
membersihkan kandang, Pengamatan ternak juga
mengelola kotoran dll. Pada dilakukan untuk gejala-gejala
modul ini akan lebih banyak defisiensi vitamin atau mineral.
dibahas mengenai pengamatan Defisiensi tersebut akan
kondisi ternak. Kegiatan menggangu pertumbuhan
budidaya lainnya akan dibahas ternak sehingga harus segera
pada modul yang lain. diatasi.

2.5.1. Kesehatan Ternak 2.5.4. Kondisi Sapi

Kesehatan ternak harus diamati Kondisi badan sapi yang perlu


setiap hari. Gejala - gejala diamati adalah
penyakit diindentifikasi dan pertumbuhannya, apakah
dilakukan diagnosa penyakit. selama sapi dipelihara
Perlakukan ternak yang sakit bertambah gemuk atau kurus.
disesuaikan dengan hasil Dalam kondisi yang ekstrim
diagnosa penyakit. Indikasi dari kondisi ini bisa diamati dengan
dari adanya gangguan mata telanjang tanpa alat bantu.
kesehatan adalah nafsu makan, Jika sapi bertambah kurus
minum menurun, sapi lesu dan harus segera dievaluasi proses
perubahan-perubahan tanda pemeliharaannya.
vital ternak. Namun hati-hati
menurunnya nafsu makan juga 2.5.5. Ketersediaan Pakan
bisa disebabkan oleh pakan dan Air Minum
yang tidak baik.
Kontrol ketersediaan pakan dan
minum harus dipantau terus
untuk sapi feedlot. Periksa

360
apakah tempat pakan selalu bisa diatasi dengan membuat
kosong habis dimakan, jika ini konsentrat dengan nilai nutrisi
terjadi dimungkinkan bahwa yang lebih tinggi, sehingga
sapi memerlukan pakan lebih walaupun sapi makan sedikit
banyak, Pengamatan dilakukan tetapi kebutuhan nutrisinya
pada sore dan malam hari, pada tetap terpenuhi. Sebaliknya
saat tersebut sering lepas dari pada suhu dingin menyebabkan
perhatian, sedang pada siang konsumsi pakan lebih banyak
hari selalu terpantau yaitu sehingga pemberian pakan
pemberian konsentrat 2 kali dan harus lebih banyak untuk
hijauan 2 kali perhari. memenuhi kebutuhan
Disamping itu persediaan pakan nutrisinya.
juga perlu dijaga kontinuitasnya Setiap penyimpangan
untuk menjamin sapi mendapat performan sapi harus dicatat
pakan dengan jumlah dan dan dicari penyebabnya secara
jadwal yang baik. teliti. Diagnosa atau analisis
yang tidak tepat hanya akan
2.5.6. Menimbang Sapi menambah biaya pemeliharaan
dan tidak akan memperbaiki
Setiap bulan sapi ditimbang performan sapi. Jika ini
untuk mengontrol pertumbuhan berlangsung dalam jangka
sapi. Penimbangan bisa waktu yang lama maka akan
dilakukan secara sampling menurunkan kemampu labaan
(contoh) yang dipilih secara perusahaan.
acak. Pertumbuhan berat badan
yang tidak sesuai dengan target 3. Penanganan Ternak
harus dianalisis penyebabnya.
Analisis harus dilakukan Seorang handler perlu
berdasarkan data catatan harian memahami bagaimana
terhadap pengamatan budidaya behaviour atau tingkah laku dari
dan kondisi sapi, diagnosa yang ternak yang akan ditanganinya.
salah akan menyebabkan Bila memahami tingkah laku
perlakukan sapi yang tidak tepat sapi, dapat diduga bagaimana
yang akhirnya tidak bisa sapi tersebut memberikan
memperbaiki performan sapi. respon bila diberi stimulus.
Sapi seperti halnya ternak
2.5.7. Kondisi Iklim domba tidak dapat melihat,
mencium bau atau mendengar
Kondisi iklim yng ekstrim panas lingkungannya dengan seperti
atau dingin akan mempengaruhi yang dilakukan manusia. Sapi
performan sapi, untuk itu cuaca mempunyai mata di kedua sisi
dan temperatur harus di pantau kepalanya. Sapi melihat dan
secara terus menerus. Pada memperkirakan jarak benda
kondisi panas maka konsumsi disampingnya dengan satu
pakan menurun dan minum mata (monocular vision) dan
meningkat. Kondisi tersebut pandangan dimuka kepalanya

361
dengan dua mata (binocular Arausal adalah kunci lain dari
vision). keberhasilan penangananan
ternak sapi. Arausal dapat
Sapi cukup sensitif dengan digambarkan sebagai tingkah
gerakan atau suara yang aktivitas dari seekor ternak. Ini
mengejutkan. Seekor pejantan dapat diamati dari mulai tidur
akan sangat agresif pada saat sampai kondisi yang paling
musim kawin, demikian pula ekstrim seperti menanduk atau
sapi yang baru melahirkan akan menendang bahkan menyerang
selalu melindungi anaknya dengan membabi buta.
dengan segala kekuatannya,
sehingga handler harus Secara umum pemahaman
mengetahui apa karakteristik arausal dimaksudkan menjaga
dari sapi. Handler harus ternak setenang mungkin,
tanggap atau respek pada sehingga mereka bergerak
kemampuan ternak sapi seperti dengan tenang. Stimulus pada
kekuatan dan kecepatan dari ternak dalam beberapa cara
sapi, sehingga tidak ada dapat meningkatkan atau
keragu-raguan atau rasa takut menurunkan tingkat dari
dalam melakukan arausal.
penangananan ternak sapi.
Keragu-raguan dan rasa takut Tingkah laku sosial sapi
merupakan rintangan yang akan bervariasi menurut umur dan
memberhentikan handler untuk bangsa, dibandingkan dengan
bereaksi dengan tenang dan domba. Sapi muda tidak
penuh perhatian mengikuti induknya saat setelah
dilahirkan seperti halnya domba.
Pengetahuan tentang tingkah Sapi muda berbaring secara
laku sapi sangat mendukung tenang diantara makanan pada
dalam pendugaan ternak suatu tempat dimana induknya
memberikan respon. sedang merumput.
Pendugaan reaksi sapi adalah
salah satu kunci penangananan Penjantan muda cenderung
sapi. untuk bermain, tetapi hanya
sampai umur tertentu,
Ternak akan memberikan tergantung pada bangsa dan
respon bila diberi stimulus. kemudian menjadi lebih agresif
Sehingga amatlah penting untuk dan bahkan menguasai areal
mengetahui respon dari sapi tertentu serta menyerang
dalam berbagai macam situasi. pengganggu-pengganggu di
Stimulus yang diberikan harus wilayahnya. Seorang handler
dapat dikontrol sehingga tidak mungkin dapat terluka karena
menciptakan respon yang tidak ulah dari perkelahian sapi ketika
terkendali. sapi-sapi jantan tersebut dalam
keadaan yang tidak terkendali.
Untuk menghindari keadaan

362
kacau akibat tingkah laku sapi Sapi adalah hewan sosial dan
jantan tersebut, maka harus sapi sangat mudah terpisah dari
diusahakan jalan keluar yang kelompoknya, jika diganggu
tepat. oleh sapi lainnya.
Sapi potong betina mungkin Sapi-sapi yang baru melahirkan
juga pada suatu saat seperti tidak selalu seagresif sapi
setelah melahirkan, akan potong betina dalam
menyerang sapi lainnya atau mempertahankan anaknya.
seorang handler untuk Bagaimana seekor induk sapi
melindungi anaknya. perah dapat berubah menjadi
agresif, karena teriakan atau
Sapi potong dapat melukai gonggongan seekor anjing.
peternak dan merusak fasilitas
yang ada, sebagai akibat Pejantan sapi perah sering pula
benturan-benturan dan menguasai tempat tertentu dan
kecepatan bergerak serta dapat menjadi agresif, serta
agresifitasnya, jangan salah berbahaya bagi peternak atau
menduga atau memperkirakan sapi lainnya.
kecepatan, arah dan ketepatan
bila seekor sapi menendang. Sapi perah suka menggosok-
Sapi yang berdiri biasanya gosokkan badannya pada
menendang keluar dengan dinding pagar dan membuatnya
membentuk sudut 45 derajat menjadi tenang. Jika ingin
kearah belakang. Tetapi sapi menyentuhnya, maka usahakan
yang sedang bergerak agar sapi tersebut melihat
cenderung untuk menendang terlebih dahulu. Tindakan yang
kearah belakang secara lurus. mengejutkan dapat
membuatnya menendang.
Banyak hal-hal yang berkaitan
dengan sapi potong juga Keberhasilan didalam budidaya
diterapkan pada sapi perah. atau pemeliharan ternak sangat
Pada sapi perah banyak tingkah ditentukan oleh bagaimana
laku yang harus dipelajari dari manajemen pemeliharaan yang
pengalaman. Sapi perah sering diterapkan. Apabila manajemen
mengalami stres, karena suatu budidaya atau pemeliharaan
perubahan yang rutin. Hal ini yang diterapkan bagus, maka
meningkatkan tingkat arausal kemungkinan berhasilnya suatu
dan dapat membuatnya sukar usaha juga sangat besar.
untuk dikendalikan serta Manajemen pemeliharaan
mengakibatkan produksi sapi ternak menyangkut bebera hal,
menurun. Sebagai contoh salah satunya adalah
perubahan rutin pada bagaimana cara/teknik
pergantian pemerah, isolasi sapi menangani atau handling ternak
perah dari kelompoknya untuk dengan benar. Sehingga tidak
inseminasi buatan dan lain-lain. menyebabkan cidera bagi
ternak dan sipelakui handling.

363
Hal ini sangat penting karena melakukan pemotongan tanduk,
penanganan atau handling pemotongan kuku, recording
ternak ruminansia akan jauh dengan cara penandaan ternak,
berbeda denanganan ternak melakukan kastrasi, memasang
unggas. tali hidung (tali keluh),
memandikan ternak, memberi
Ternak ruminansia seperti sapi, obat dan bahkan kalau
kerbau, domba dan kambing dimungkinan kegiatan
memiliki tenaga yang lebih menjatuhkan atau merobohkan
besar/kuat dibandingkan ternak dan lain sebagainya.
dengan ternak unggas.
Disamping mempunyai tenaga Pada saat melakukan
yang besar/kuat, ternak tersebut penanganan/handling ternak
mempunyai tanduk untuk khususnya ternak ruminansia,
menyeruduk yang berbahaya diperlukan keberanian,
bagi keselamatan orang yang keyakinan dan ketrampilan.
akan menangani serta Tanpa adanya keberanian dan
mempunyai menendang. ketrampilan serta pengetahuan
tentang teknik handling jangan
Sedangkan untuk ternak unggas sekali-kali mencoba melakukan
seperti ayam dan puyuh, handling, karena reksiko yang
mempunyai sifat mematuk dan ditanggung sangat besar. Oleh
mencakar, sehingga setiap karena itu demi keberhasilan
orang yang menangani/ pada saat melakukan handling
handling ternak baik itu ternak harus didukung pengetahuan
ruminasia atau unggas harus yang berkaitan dengan teknik
hati-hati demi keselamatan. penanganan ternak seperti : tali
Berbicara keselamatan disini temali dan tingkah laku ternak.
menyangkut keselamatan Dalam ilmu tingkah laku ternak
handler dan ternaknya. dapat dipelajari bagaimana
ternak makan, minum, jalan,
Kegiatan penanganan atau istirahat dan sebagainya.
handling yang baik akan sangat
diperlukan di setiap kegiatan Pengetahuan tentang tali temali
pemeliharaan ternak. Setiap sangat penting bagi peternak,
kegiatan yang menyangkut hal- dengan mengetahui tentang tali
hal yang akan dilakukan temali peternak dapat memilih
terhadap ternak biasanya dan menentukan jenis tali yang
memerlukan penanganan cocok untuk dan berapa jumlah
terlebih dahulu. Sebagai contoh pilinnya. Karena tali tambang
kegiatan handling dalam yang digunakan untuk mengikat
pemeliharan ternak sapi, ternak sapi, kerbau akan
kerbau, domba dan kambing berbeda dengan tali tambang
yang umum adalah: yang digunakan untuk mengikat
memindahkan ternak dari suatu ternak domba dan kambing.
tempat ketempat yang lain, Perbeda tersebut dapat dilihat

364
dari ukuran talinya. Tali
tambang yang digunakan untuk
ternak sapi, kerbau ukuran lebih
besar apabila dibanding dengan
tali tambang untuk ternak
domba dan kambing.

Berbicara tentang tali temali


dalam bidang peternakan, ada
istilah tali halter, tali sambung,
tali patok, tali simpul leher dan
lain sebagainya.

3.1. Simpul Mati


(Tali Sambung)
Gambar 130. Tali Halter
Simpul mati digunakan untuk
menyambung 2 utas tali yang 3.5. Penanganan (handling)
sama besarnya. Ternak Ruminansia
Besar
3.2. Simpul pangkal
(Tali Patok) Kegiatan handling atau
penangan ternak ruminansia
Simpul pangkal digunanya besar (sapi dan kerbau),
untuk mengikatkan tali pada sebaiknya dimulai dari
sebuah tiang atau patok. mempelajari tingkah laku ternak
tersebut. Dalam tingkah laku
3.3. Simpul leher(Tali Leher) ternak sapi dan kerbau dapat
diamati dari bagaimana ternak
Simpul leher digunakan untuk tersebut makan, minum, sedang
mengikat leher ternak supaya istirahat, reaksi ternak apabila
ternak tidak terjerat atau ternak tersebut didekati,
tercekik akibat tali yang bagaimana apabila ternak
digunakan. sedang berjalan, ternak sedang
berlari, atau ternak sedang
3.4. Tali Halter (Tali Muka) sendirian, ternak sedang berada
dikelompoknya, dan yang tidak
Tali halter biasanya digunakan kalah penting adalah
untuk menuntut atau mempelajari sifat-sifat ternak
memindahkan ternak tersebut.
sapi/kerbau agar lebih mudah
dikendalikan atau dijinakkan. Penanganan ternak ruminansia
atau yang sering disebut
dengan istilah handling adalah
kegiatan perlakuan peternak

365
terhadap ternak dengan baik sapi, seperti pada
dan benar. Baik dan benar disini penampungan sapi yang tingkat
mengandung arti bahwa arausalnya tinggi karena
perlakuan peternak terhadap suasana gaduh yang
ternak tidak menyebabkan mengejutkan. Tidak satupun
stres, cidera, ternak tercekik, kuda atau anjing tidak
atau yang lebih fatal adalah digunakan pada sapi-sapi yang
ternak sampai mati. Dan yang bersama dengan anaknya,
tidak kalah penting pada saat karena pendekatan secara
handling tersebut tidak tenang adalah tindakan yang
menyebabkan petugas handling lebih baik.
(handler) terinjak, tertanduk
ataupun terseret oleh ternak Diluar negeri seperti Selandia
tersebut. Baru Sepeda motor digunakan
menggiring sapi dan domba.
Didalam kegiatan handling Sekali sapi telah terlepas dari
ternak ruminansia besar seperti kelompoknya, maka akan sukar
sapi dan kerbau setelah untuk menyatukan lagi. karena
mempelajari tingkah laku ternak, sapi tersebut akan segera
barulah melakukan kegiatan belajar bahwa sapi tersebut
penanganan (handling), mulai dapat melarikan diri.
dari mendekati ternak, mengalih
perhatian terhadap ternak, Mustering terbaik dilakukan
memegang ternak dengan pada kondisi hari yang sejuk
perlahan-lahan, memasang tali dan ketika pandangan baik,
tambang pada leher ternak, sapi mungkin lebih baik
menuntun ternak dengan tali ditangani setelah periode
halter, mengikat ternak pada merumput yang panjang (sore
tiang atau patok, memberi tanda hari) dan persiapan rute baik
atau penomeran, mengukur untuk menghasilkan yang baik.
bobot badan ternak,
mengidentifikasi ternak, 3.5.2. Pergerakan di Yard
memindahkan ternak dari (Halaman Kandang)
kandang satu kekandang
lainnya, melakukan pengobatan Sapi dapat lebih baik
ternak, menggiring ternak dan dikendalikan ketika telah
lain sebagainya. diistirahatkan pada suatu
tempat setelah penggiringan
3.5.1. Menggiring (mustering) atau setelah cukup waktu untuk
Ternak mengenal lingkungannya yaitu
yard. Biasanya kurang lebih 30
Kuda sangat efektif untuk menit sudah cukup untuk sapi-
menggiring sapi, sebab kuda sapi diistirahatkan didalam yard.
lebih tinggi dan lebih lincah.
Anjing dapat pula digunakan Paling sedikit dua orang handler
untuk menolong menggiring diperlukan untuk menangani

366
rutin yang memuaskan pada arah depan dan sebaliknya. Dari
sapi potong di yard. depan sapi, dapat
membelokkan sapi ke sisi
Ketika bekerja dikandang samping dengan gerak kesalah
diharuskan memakai sepatu satu sisi pada garis yang
boot yang terbuat dari kulit atau dibayangkan melalui tengah
karet dengan memakai tubuh ternak secara
pelindung ujung jari kaki. memanjang. Hal ini secara
Pelindung pada ujung jari kaki mudah dilakukan dari belakang
berguna untuk melindungi jari- dimana posisi akan berada
jari kaki dari injakan sapi. pada blind area.
Tindakan lain yang baik adalah
melepaskan jam tangan dan Posisi kepala merupakan suatu
menggulung baju setinggi indikasi yang baik guna
mungkin. Celana panjang yang mengetahui ke arah mana
terbuat dari bahan tebal cukup seekor sapi akan bergerak.
baik untuk melindungi kaki anda Sapi-sapi akan melihat pada
dari tendangan sapi atau terjepit arah yang mana kira-kira akan
pada pagar. bergerak.

Pada beberapa tempat dari Tingkatkan kekuatan yang


yard, sapi biasanya bergerak menggerakkan sapi dengan
lebih baik dalam satu arah dari sosok profil tubuh akan lebih
pada lainnya. Suatu cara yang berhasil, jika menggunakan
baik untuk selalu menjaga bendera (Gambar 131, tongkat
komunikasi dengan ternak atau pipa paralon (Gambar
adalah ketika sapi tersebut 132.) ketika menggunakan
digerakkan. Bahkan hal tersebut bendera, tongkat atau pipa
berarti akan menyelamatkan paralon, satu dari masing-
penampilan dan posisi anda. masing tangan memberi kontrol
Gerakan-gerakan yang pada suatu tempat yang lebih
mengejutkan atau besar, seperti sebuah batang
membingungkan sapi yang lebar.
menyebabkan sapi tersebut
menendang. Untuk mengurangi kekuatan
dalam menggerakkan sapi yaitu
Saat berada dekat dengan sapi, dengan cara menurunkan
posisi handler dengan bahu sapi bendera. Tongkat atau pipa
dapat dipengaruhi gerakannya. putarlah dengan posisi
Bayangkanlah suatu garis yang menyebelah sapi (Gambar 133).
melintang pada ternak melalui Hal ini diperlukan guna
bahaya yang menjadi titik mengurai tekanan.
imbang (point of balance).
Pergerakan ke belakang garis
menyebabkan sapi bergerak ke

367
Gambar 131. Cara Menggunakan Bendera

Gambar 132. Cara Gambar 133. Posisi


Menggunakan Tongkat Menyebelahi Sapi

Mungkin karena permukaan berkibar, sehingga


atau tempat yang lebih luas meningkatkan arausal sapi
dengan menggunakan bendera, secara berlawanan.
sapi akan berjalan mundur lebih
cepat dari pada menggunakan Muka memar pada sapi
tongkat atau pipa paralon. disebabkan oleh benturan
Bendera yang dikibarkan seekor sapi dengan pipa
didepan sapi akan paralon. Memar akan
menyebabkan sapi bergerak menurunkan kualitas karkas,
mundur. Bendera yang sehingga harus dibuang. Hal ini
digunakan umumnya terbuat mengakibatkan hilangnya atau
dari bahan yang berat, karena kurangnya pendapatan akibat
jika bendera terbuat dari bahan dibuangnya daging. Guna
yang ringan maka akan mudah mengurangi memar akibat dari
terterpa oleh angin dan benturan tongkat atau pipa,

368
disarankan untuk cenderung pengurangan suatu kekuatan
menggunakan bendera. profil dan menghindari dari
Sodokan atau tonjokan pada posisi yang mudah diserang
sapi setelah bergerak pada arah seperti berdiri menyampingkan
lurus tidak perlu dan berbahaya. dari ternak adalah penting,
Sodokan atau tonjokan akan seperti ketika melakukan
meningkatkan arausal yang darfting pada suatu gerbang.
mengakibatkan sapi
menendang dan menanduk. Dengan berdiri menyamping
pada sapi, maka ketika sapi-
Memakai kejutan listrik pada sapi bergerak melewati dan
sapi akan dipertimbangkan mendesaknya, tindakan
dalam keadaan ekstrim. melakukan rol pada permukaan
Pemakaian yang berlebihan pagar bersama sapi merupakan
pada sapi menggunakan tindakan gunakan mengurangi
kejutan listrik akan cedera.
mengacaukan sapi. Ada juga Kapan bekerja dekat dengan
bahaya lain untuk handler yaitu sapi, putarlah tubuh di sisinya
bila sapi menendang atau guna menghindari tekanan lebih
menyerangnya. hebat dan yakinkan apakah sapi
akan melakukan tendangan
Pemakaian pada keadaan atau tidak. Kata-kata yang tidak
ekstrim memberikan kesan kasar atau membentak serta
bahwa desain dari fasilitas perlu dengan sentuhan yang halus
peningkatan. akan membuat sapi jinak.

Desain yang baik dari yard 3.5.3. Drafting (Memisahkan


membuat handling menjadi Ternak)
mudah dan aman baik bagi
ternak maupun peternak. Sudut Didalam pemeliharaan ternak
yang tajam harus dihindari dan sapi dan kerbau yang dilakukan
harus mudah untuk seorang secara koloni atau berkelompok,
handler menghindari dalam kemungkinan ada yang sakit
keadaan darurat, maka atau terluka adalah besar.
diperlukan ide guna Terlukanya ternak dalam
menyediakan celah harus kandang koloni bisa disebabkan
kurang lebih mempunyai lebar karena berantam atau karena
30 cm, sehingga cukup lebar berdesak-desakan pada saat
untuk lebih mempunyai lebar 30 ternak tersebut berebut makan.
cm, sehingga cukup lebar untuk Ternak yang luka atau ternak
seorang handler melewatinya yang sakit perlu dilakukan
secara tepat. penanganan. Pada saat
melakukan penanganan ternak
Pada situasi-situasi seorang yang sedang sakit atau luka,
handler akan ditanduk atau perlu dipisahkan dengan
ditendang, kehadiran kelompoknya.

369
Kegiatan memisahkan ternak akan berakibat fatal. Sewaktu-
tidak hanya pada saat waktu seorang handler dapat
mengobati atau memisahkan memungkinkan untuk bekerja
antara yang sehat dengan yang diatas pagar pada race. Tetapi
sakit, ada juga kegiatan suatu ide yang baik untuk
memisahkan ternak antara membuat tempat berjalan
jantan dan betina, antara anak dengan ketinggian cukup untuk
dan induknya, antara yang mengikuti gerakan sapi-sapi,
besar dan yang kecil tergantung paku yang menonjol dan
dari tujuan pemisahan tersebut. mempunyai jaring kawat yang
dipaku pada permukaan tempat
Saat memisahkan ternak antara berjalan untuk memberi jaminan
yang satu dengan yang lainnya, pegangan pada keadaan basah.
lebih mudah dilakukan pada Seekor sapi dalam race dapat
saat kondidi ternak tenang. dihentikan gerakannya untuk
Jangan memisahkan ternak mundur dengan menempatkan
dalam kondisi stres/garang sebatang kayu atau pipa
(liar), apabila ternak pada melintang pada race dibelakang
kondisii tersebut sebaiknya sapi setinggi persendian kaki
ditenangkan terlebih dahulu dan paha. Bila memilih balok
dengan jalan memberi pakan kayu, pilihlah balok kayu yang
dan minum. Setelah kondisi tidak mudah patah.
ternak tenang barulah dilakukan
kegiatan pemisahan. Sapi dapat digerakkan sesuai
dengan arah yang diinginkan
Memisahkan ternak dimulai dengan menempatkan profil
dengan memilih ternak yang yang berlawanan dengan arah
akan dipisahkan. Setelah ternak pergerakan sapi yang
yang akan dipisah sudah diinginkan. Seekor sapi akan
terpilih, maka dekatilah ternak bergerak mundur secara cepat
tersebut dan pisahkan dengan ketika sebuah bendera
ternak yang lain dengan hati- ditempatkan didepan mukanya.
hati. Secara keseluruhan, race yang
penuh dengan beberapa ekor
3.5.4. Penangananan di sapi dapat digerakan mundur
Dalam Race (Lorong secara cepat dengan
Antara Pagar) menggerakan sapi-sapi tersebut
secara individu, mulai dengan
Segala sesuatu yang satu persatuan dari arah yang
ditempatkan oleh seseorang paling belakang.
handler didalam race akan
sangat mudah untuk diserang 3.5.5. Menuntun Pedet
atau dirusak oleh sapi, sehingga
jangan mengendalikan ternak Anak sapi (pedet) dan anak
dengan menempatkan kaki atau kerbau (gudel), ada yang susah
tangan didalam race karena didekati (liar) dan ada pula yang

370
jinak. Apabila anak sapi dan lubang sebelah kiri. Sedangkan
anak kerbau (pedet atau gudel) tangan kiri memegang tanduk
dalam keadaan jinak maka atau telinga ternak tersebut.
mudah untuk dikendalikan, mau Kemudian tuntunlah ternak ke
dituntun kemanapun mudah. tempat yang dikehendaki. Pada
Cara menuntun anak sapi dan saat menuntun sama dengan
anak kerbau) yang jinak cukup menuntun ternak pedet atau
mudah. Dengan jalan tangan gudel tersebut, jangan ada
kanan mencengkeram dagu perlakuan yang kasar dan
bagian bawah dekat mulut, dan gunakanlah sepatu boot pada
tangan kiri memegang erat saat menuntut.
tanduk atau telinga, kemudian
tuntun ternak tersebut ketempat Menuntun sapi atau kerbau
yang dikendaki. dewasa jinak dengan
menggunakan tali tambang.
Yang perlu diperhatikan pada Untuk menuntun sapi dan
saat menuntun ternak, jangan kerbau dewasa yang jinak dapat
ada perlakuan yang kasar menggunakan tali tambang
terhadap ternak tersebut, yang diikatkan pada leher
terlebih-lebih untuk ternak tersebut. Panjang tali
mempermudah pada saat tambang yang digunakan
menuntun ada yang membantu kurang lebih 4,5 meter.
didepannya dengan membawa
pakan berupa hijauan didepan Caranya dengan menarik ujung
ternak tersebut. Jalan lupa tali tambang yang sudah
pakailah sepatu boot pada saat diikatkan pada leher ternak
menuntut ternak tersebut, hal ini tersebut, posisi kita berada
bertujuan untuk melindungi kaki didepan ternak. Karena ternak
kita dari injakan kaki ternak sudah jinak maka pada saat
tersebut. menarik ujung tali cukup pelan
dan posisi tali agak kendor saja.
3.5.6. Menuntun Ternak Dengan ditariknya ujung tali
Dewasa tambang yang sudah melingkar
dileher ternak tersebut, maka
Menuntun sapi atau kerbau ternak akan mengikuti di
yang jinak bisa dilakukan tanpa belakang kearah tujuan yang
menggunakan tali tambang, dikendaki.
yaitu cukup dengan memegang
atau menarik hidungnya ke 3.5.7. Menuntun Ternak
atas. Dewasa yang Agak
Galak
Tangan kanan memegang
lubang hidung ternak tersebut, Karena sapi atau kerbau
dengan cara memasukkan ibu dewasa yang akan dituntun
jari ke lubang hidung bagian dalam kondisi agak galak, maka
kanan dan jari telunjuk ke kita harus ekstra hati-hati.

371
Gunakan peralatan keamanan mempunyai temperamen galak
yang memadai seperti sepatu pada saat dituntun, maka
boot yang terbuat dari kulit atau ternak tersebut harus diberi tali
karet dengan memakai hidung (keluh) yang sudah
pelindung ujung jari kaki. dihubungkan dengan tali leher.
Pelindung pada ujung jarii kaki Selain itu perlu juga alat bantu
berguna untuk melindungi jari- berupa tali halter serta satu
jari kaki dari injakan ternak orang lagi yang membantu.
tersebut. Selain kita
menggunakan sepatu boot pada Caranya hampir sama dengan
saat menuntun ternak, menuntun sapi atau kerbau
gunakanlah alat bantu yang yang agak galak yaitu tangan
berupa tali leher dan tali hidung kiri kita menarik ujung tali leher
(tali keluh) dan tali halter sedangkan
tangan kanan kita menarik tali
Caranya tangan kiri kita menarik hidung (tali keluh) dan pangkal
ujung tali leher dan tangan tali halter, posisi kita sebaiknya
kanan kita menarik tali hidung disebelah kiri ternak. Ternak
(tali keluh), posisi kita sebaiknya yang galak apabila tali hidung
disebelah kiri ternak. Ternak (tali keluh) nya ditarik maka
yang agak galak apabila tali ternak tersebut akan kesakitan.
hidung (tali keluh) ditarik maka Karena merasa sakit, maka
ternak tersebut akan kesakitan, ternak tersebut akan mengikuti
Karena merasa sakit, maka kemana saja akan dibawa.
ternak tersebut akan mengikuti
kemana saja akan dibawa. Apabila pada saat dituntun
ternak agak susah berjalan
Apabila pada saat dituntun (malas atau meronta), maka
ternak agak susah berjalan tariklah agak kencang terutama
(malas atau meronta), maka tali hidung (tali keluh) nya. Dan
tariklah agak kencang terutama mintalah bantuan seseorang
tali hidung (tali keluh) nya. teman untuk mendorong ternak
Setelah ternak sudah mau dari arah belakang, dengan cara
dituntun, kendorkan tarikannya. memegang ekornya. Setelah
Lakukan dengan penuh ternak sudah mau dituntun,
perasaan dan hati-hati. kendorkan tarikannya. Lakukan
dengan penuh perasaan dan
3.5.8. Menuntun Ternak hati-hati.
Dewasa yang Galak
3.5.9. Mengikat Ternak
Cara menuntun sapi atau
kerbau yang mempunyai Mengikat ternak sapi dan
temperamen galak / ganas kerbau, adalah mudah bagi
adalah susah. Oleh karena itu orang yang sudah mengerti, dan
harus mempunyai keterampilan susah bagi orang yang tidak
khusus. Ternak yang mengerti. Mengikat ternak sapi

372
dan kerbau dapat dilakukan tambang dibagian leher dengan
untuk keperluan menuntun, atau posisi kendor dan ikatan tidak
keperluan peternak untuk akan lepas, kemudian ujung
menggembala ternaknya. Atau talinya diikatkan di patok atau
mungkin keperluan untuk ditiang. Dengan tujuan agar
mengikat ternak didalam ternak tidak pergi kemana-
kandang agar tidak kemana- mana.
mana. Tubuh sapi bersih dari kotoran-
kotoran, sehingga pada saat
Pada saat mengikat ternak sapi sapi diperah kotoran tidak
dan kerbau, perlu diperhatikan masuk kedalam air susu.
dengan seksama. Mengikat sapi Bersihkan kaki sapi terlebih
dan kerbau sebaiknya dahulu dengan air dan disikat.
menggunakan tali tambang dari Pada saat memandikan sapi
rami. usahakan salah satu tangan
memegang tubuh sapi. Hal
Pengikatan ujung tali dileher tersebut penting guna
sebaiknya tidak mudah lepas mengetahui gerakan-gerakan
dan tidak menyebabkan ternak sapi.
tercekik. Apabila pada saat
pengikatan tidak tepat atau Kepala adalah bagian
salah dapat membahaya ternak. selanjutnya, jika memandikan
Tali yang dipasang dileher sapi. Pada saat menyiramkan
ternak sebaiknya di pasang air di kepala sapi, pegang
longgar, agar ternak tidak telinganya dan tekuklah. Cara
tercekik. memandikan sapi tertera pada
Gambar 134.
Setelah ternak sapi atau kerbau
tersebut, diikat dengan tali

Gambar 134. Cara Memandikan Sapi

373
Basahilah bagian tubuh dan pemerahan ambing tidak
lakukan penyikatan secara dicuci, dan sesudah
merata. Gunakan sabun, jika pemerahan tidak disemprot
perlu. Penyikatan dan desinfektan. Akibatnya
penyiraman akan lebih banyak beberapa sapinya menderita
ketika memberesihkan tubuh penyakit mastitis. Diskusikan
bagian belakang. Hal ini mengapa sapi sakit
dikarenakan pada saat istirahat, mastitis?
sapi berbaring dengan tubuh
bagian belakangnya. 6. pengayaan

4. Aplikasi Konsep 1. anak sapi perah yang baru


lahir sebaiknya dibiarkan
a. amati usaha peternakan sapi bercampur dengan induknya
perah yang ada disekitar minimal
sekolah. Jika dimungkinkan cari a. 10 jam
perternakan yang menggunakan b. 12 jam
mesin perah. Coba amati c. 24 jam
pemerahan yang dilakukan. d. 15 jam
Diskusikan apakah pemerahan
sudah baik atau belum 2. pemotongan tanduk yang
paling manusiawi adalah
b. amati suatu usaha dengan
penggemukan sapi yang ada a. gergaji
disekitar sekolah. Coba analisis b. elektrik
• Perkiraan berat badan c. bahan kimia
• Kondisi sapi d. pisau
• Kondisi lantai kandang
• Bentuk kandang 3. tujuan latihan sapi jalan-
jalan adalah
5. kasus a. menjaga kesehatan
b. menjaga kuku
a. Ternak Kurus c. mendeteksi birahi
d. semua benar
peternak A nggemukan sapi,
dengan memberi makan 4. apa tujuan mencuci ambing
jerami saja. Pertumbuhan sebelum pemerahan
sapi rendah dan kondisi sapi a. menjaga kesehatan sapi
kurus. Diskusikan dengan b. susu yang diperah
teman-teman mengapa sapi bersih
menjadi kurus? c. menghindari mastitis
d. semua benar
b. Sapi Perah Mastitis

peternak B memiliki sapi


perah 50 ekor. Setiap

374
5. mengapa orang yang sakit 9. lama laktasi sapi perah
dilarang menangani susu adalah
a. lemah a. 5 bulan
b. menulari sapi b. 7 bulan
c. membahayakan c. 9 bulan
d. mencemari susu d. 10-12 bulan

6. prinsip kerja mesin perah 10. sapi potong dengan berat


adalah ....... puting sapi 400 kg, dapat diberi rumput
a. memencet sebanyak
b. menghisap puting a. 40 kg
secara terputus-putus b. 60 kg
c. menghisap terus c. 70 kg
menerus d. 30 kg
d. menekan puting

7. masa pengeringan sapi Kunci jawaban


perah sebaiknya....... bulan 1. c
sebelum beranak. 2. b
a. 1,5 bulan 3. d
b. 3 bulan 4. d
c. 4 bulan 5. d
d. 5 bulan 6. b
8. interval beranak sapi 7. a
lamanya 8. a
a. 12 bulan 9. d
b. 10 bulan 10. a
c. 9 bulan
d. 15 bulan

375
BAB 9
PEMASARAN HASIL

Sering timbul pertanyaan 1.1. Kebutuhan, Keinginan


dibenak kita, sebenarnya dan Permintaan
kegiatan pemasaran dilakukan
sebelum atau setelah membuat Kebutuhan dan keinginan
produk? Paradigma lama manusia mendasari pemikiran
pemasaran dilakukan setelah pemasaran. Dari waktu ke
kita membuat produk. Produk waktu kebutuhan manusia
bisa berupa sarana produksi berkembang terus sejalan
ternak, ternak hidup, susu, dengan perkembangan populasi
daging dan hasil olahannya. penduduk, dan perbaikan
Sering kita kebingungan ekonomi.
memasarkan produk kita,
karena belum punya rencana 1.1.1. Kebutuhan
pemasaran. Sebaiknya rencana
pemasaran dimulai sebelum kita Menurut teori Maslow
memulai usaha. Pada bab ini kebutuhan manusia dapat
akan dibahas konsep diuraikan mulai dari tingkat
pemasaran dan aplikasinya dasar yaitu kebutuhan akan
dibidang bisnis peternakan makanan, tempat berlindung,
ruminansia besar. keamanan, hak milik dan harga
diri (aktualisasi diri). Kebutuhan
1. Konsep Pemasaran makanan bisa bersumber dari
tumbuhan seperti biji-bijian,
Pemasaran menurut Kotler sayuran dan buah-buahan,
(1997) didefinisikan sebagai bersumber dari hewan seperti
proses sosial dan manajerial susu, daging, telur dan ikan.
yang didalamnya individu dan Kebutuhan buah-buahan bisa
kelompok mendapatkan apa berupa buah segar atau buah
yang mereka butuhkan dan yang diolah. Analisis kebutuhan
inginkan dengan menciptakan, sapi dapat dilakukan dengan
menawarkan dan mencari data primer dan data
mempertukarkan produk yang sekunder. Data primer dapat
bernilai kepada pihak lain. dilakukan dengan menganilsa
Proses tersebut terjadi karena jumlah sapi yang dipotong di
adanya kebutuhan , keinginan , suatu daerah/wilayah dalam
dan permintaan; produk; nilai, kurun waktu tertentu. Misalnya
biaya dan kepuasan; pertukaran rata-rata sapi yang dipotong tiap
dan transaksi; hubungan dan hari. Bisa juga dilakukan
jaringan; pasar; serta pemasar dengan menghitung tingkat
dan konsep. konsumsi daging sapi dan hasil
olahannya. Secara kualitatif bisa

377
dianalisa tingkat kesukaan harga mahal dan daya beli
suatu mayarakat terhadap konsumen terbatas.
konsumsi daging sapi. Data
sekunder bisa dicari lewat data 1.1.3.1. Produk
pada dinas peternakan,
perdagangan dan dinas yang Produk adalah segala sesuatu
relevan. Berdasarkan analisis yang dapat ditawarkan untuk
kebutuhan dapat disimpulkan memuaskan suatu kebutuhan
bahwa adanya kebutuhan dan keinginan. Barang, jasa dan
konsumen terhadap produk sapi gagasan adalah klasifikasi dari
potong, dari sini nanti kita akan produk. Contoh barang adalah
tentuka berapa besar kita akan sapi hidup, susu, daging, dan
memenuhi kebutuhan tersebut. lain-lain. Contoh jasa; pelatihan,
pengiriman, dan toko ,
1.1.2. Keinginan sedangkan contoh gagasan
adalah persaudaraan, falsafah
Keinginan adalah hasrat akan hidup, dan kekuatan komputer
pemuas kebutuhan yang Produk yang akan kita
spesifik. Keinginan akan suatu kembangkan atau pasarkan
kebutuhan dipengaruhi oleh sapi hidup, susu, limbah ternak
banyak faktor seperti sosial, dll.
ekonomi, budaya, dan selera.
Misalnya orang Eropa untuk 1.1.3.1. Ternak Hidup
memenuhi kebutuhan
makannya menginginkan Ternak hidup dapat diklasifikasi-
roti/kentang sedangkan orang kan berdasarkan jenis, umur
Indonesia menginginkan nasi. dan cara pemeliharaan.
Contoh lain: orang jawa barat
lebih suka mengkonsumsi Klasifikasi :
daging sapi dibanding daging y jenis ternak : sapi potong,
kerbau dll. sapi perah, kerbau, dll
y Dari jenis sapi bisa kita
1.1.3. Permintaan kategorikan apakan sapi PO
(peranakan ongole), BX
Permintaan adalah keinginan (Brahman Cross), simental,
akan produk spesifik yang angus, FH (Friesian Holstein
didukung oleh kemampuan dan jantan, sumba ongole,
kesediaan untuk membelinya. Brahman, sapi Bali, dll
Keinginan manusia biasanya y umur sapi : 2 tahun, 1,5
tidak terbatas, sedangkan tahun atau pedet 6 bulan
kemampuan untuk membelinya y berat badan: dikategorikan
terbatas. Keinginan akan berdasarkan hasil
berubah menjadi permintaan timbangan
jika masyarakat mampu y jenis kelamin : jantan atau
membelinya. Permintaan produk betina
sapi potong relatif sedikit karena

378
y warna kulit: hitam, abu, diperoleh dan biaya yang
hitam-putih, coklat dikorbankan untuk memuaskan
y cara pemeliharaan: kereman kebutuhannya tersebut.
atau digembalakan
y perlakuan khusus: kastrasi, 1.3. Pertukaran dan Transaksi
cara pemeliharaan
y ukuran sapi : besar, sedang, Untuk dapat memperoleh
kecil produk seseorang mempunyai
empat (4) cara. Pertama,
1.1.3.2. Susu memproduksi sendiri produk
yang dibutuhkan, kedua dengan
Produk susu bisa berupa susu cara memaksa, ketiga meminta-
segar, dan susu olahan. Susu minta dan cara keempat yang
olahan yang banyak dipasaran paling lazim adalah pertukaran .
adalah susu pasteurisasi, susu Pertukaran adalah tindakan
tepung, susu kental manis, keju, memperoleh produk yang
butter, yoghurt dll. dikehendaki dari seseorang
dengan menawarkan sesuatu
1.1.3.3. Daging dan Hasil sebagai imbalan.
Ikutan
Kondisi-kondisi yang harus
Produk daging bisa berupa dipenuhi agar pertukaran terjadi:
daging segar dan daging y minimal terdapat dua (2)
olahan. Daging olahan yang pihak yang terlibat
banyak dipasaran adalah sosis, y masing-masing pihak
corned, dendeng, abon, burger memiliki sesuatu yang
dll. Hasil ikutan berupa jeroan berharga bagi pihak lain
(limpa, hati, jantung, babat, y masing-masing pihak
usus dll), tulang dan kulit mampu berkomunikasi dan
melakukan penyerahan
1.1.3.4. Limbah Ternak y masing-masing pihak bebas
menerima/menolak tawaran
Produk limbah ternak berupa pertukaran,
pupuk kandang. Pupuk kandang y masing-masing pihak yakin
dijual dalam bentuk curah atau bahwa berunding dengan
kemasan. pihak lain adalah layak dan
bermanfaat.
1.2. Nilai, Biaya dan Kepuasan
1.4. Hubungan dan Jaringan
Nilai adalah perkiraan
konsumen atas seluruh Hubungan pemasaran adalah
kemampuan produk untuk praktik membangun hubungan
memuaskan kebutuhannya. Di jangka panjang yang
dalam memuaskan memuaskan dengan pihak-
kebutuhannya konsumen akan pihak kunci seperti pelanggan,
mempertimbangkan nilai yang pemasok, penjual, penyalur

379
guna mempertahankan pelaksanaan pemikiran,
preferensi dan bisnis jangka penetapan harga, promosi serta
panjang mereka. Pemasar yang penyaluran gagasan, barang
baik berusaha membangun dan jasa. Tujuan manajemen
hubungan jangka panjang yang pemasaran adalah untuk
saling mempercayai dan saling menciptakan pertukaran yang
menguntungkan dengan pihak- memuaskan tujuan-tujuan
pihak kunci. individu dan organisasi.

Hasil pemasaran hubungan 1.7. Konsep Produksi


yang utama adalah
pengembangan aset perusa- Konsep produksi menyatakan
haan berupa jaringan bahwa konsumen akan
pemasaran. Jaringan pemasa- menyukai produk yang tersedia
ran terdiri dari perusahaan dan di banyak tempat dan murah
semua pihak pendukung yang harganya. Manajer organisasi
berkepentingan Pihak tersebut yang berorientasi produksi
pelanggan, pekerja, pemasok, memusatkan perhatian pada
penyalur, pengecer, agen iklan, usaha-usaha untuk mencapai
peneliti, ilmuwan yang bersama- efisiensi produksi yang tinggi
sama membangun hubungan dan distribusi yang luas.
bisnis.
2. Konsep Perilaku Konsumen
1.5. Pasar, Pemasar dan
Pembeli Perilaku konsumen menurut
American Marketing Assosiation
Pasar terdiri dari semua yang disitasi oleh Peter dan
pelanggan potensial yang Olson (1999), didefinisikan
memiliki kebutuhan tertentu sebagai interaksi dinamis antara
yang sama, yang mungkin pengaruh dan kognisi, perilaku
bersedia melaksanakan dan kejadian di sekitar kita di
pertukaran untuk memuaskan mana manusia melakukan
kebutuhan dan keinginan aspek pertukaran dalam hidup
tersebut. Pemasar adalah mereka. Dari sudut pandang
seseorang yang mencari satu organisasi pemasaran, strategi
atau lebih calon pembeli. Calon pemasaran adalah suatu
Pembeli adalah seseorang yang rencana yang dirancang untuk
diidentifikasi oleh pemasar mempengaruhi pertukaran
sebagai orang yang mungkin dalam mencapai tujuan
bersedia dan mampu organisasi. Strategi pemasaran
melakukan pertukaran nilai. diarahkan untuk meningkatkan
kemungkinan/frekuensi perilaku
1.6. Manajemen Pemasaran konsumen.

Manajemen pemasaran adalah


proses perencanaan dan

380
2.1. Faktor yang keluarga serta peran dan status.
Mempengaruhi Perilaku Kelompok acuan seseorang
terdiri dari semua kelompok
Faktor yang mempengaruhi yang memiliki pengaruh
perilaku pembelian meliputi langsung atau tidak langsung
budaya, sosial, pribadi dan terhadap sikap atau perilaku
psikologis. Masing-masing seseorang. Keluarga adalah
diuraikan sebagai berikut: organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam
2.1.1. Faktor Agama masyarakat. Peran dan status
adalah posisi seseorang dalam
Dalam ajaran agama tidak tiap kelompok (keluarga,
diperbolehkan mengkonsumsi organisasi, dan klub.). Orang
ternak tertentu. Misalnya biasanya memilih produk yang
pemeluk agama Islam tidak mengkomunikasikan peran dan
diperbolehkan makan daging statusnya dalam masyarakat.
babi, orang hindu tidak makan Makan daging sapi lebih
daging sapi dll. Agama tersebut bergengsi daripada makan
tentunya mempengaruhi daging ayam broiler.
perilaku pembelian produk
ternak. 2.1.4. Faktor Pribadi

2.1.2. Faktor Budaya Keputusan pembelian juga


dipengaruhi oleh faktor-faktor
Budaya adalah penentu pribadi. Faktor tersebut terdiri
keinginan dan perilaku yang dari; usia dan tahap siklus
paling mendasar. Budaya terdiri hidup, pekerjaan, keadaan
dari sub-budaya yang terdiri dari ekonomi, gaya hidup, serta
bangsa, suku, agama dan kepribadian dan konsep diri
daerah geografis. Disamping pembeli.
budaya kelas sosial juga
mempengaruhi perilaku 2.1.5. Faktor Psikologis
pembelian. Kelas sosial bisa
terdiri dari pendapatan, Faktor psikologis yang
pekerjaan, pendidikan dan mempengaruhi pembelian
tempat tinggal. Misal adalah motivasi, persepsi,
masyarakat toraja lebih suka pengetahuan, keyakinan dan
daging kerbau, orang Batak pendirian. Teori motivasi
menggunakan daging babi Herzberg menyatakan bahwa
untuk acara tertentu dll motivasi dilandasi oleh dua
faktor yaitu faktor yang
2.1.3. Faktor Sosial menyebabkan kepuasan dan
faktor yang menyebabkan
Perilaku konsumen juga ketidak puasan (dissatisfier).
dipengaruhi oleh faktor sosial Pemasar berusaha untuk
baik berupa kelompok acuan, mengurangi faktor yang

381
meyebabkan ketidakpuasan. Tahapan Umum Perilaku
Seseorang yang termotivasi Pembelian Eceran tertera pada
siap untuk bertindak yang Tabel 45.
dipengaruhi oleh persepsi
terhadap situasi tertentu. 2.3. Perilaku Pembelian
Sebagian perilaku manusia
adalah hasil belajar. Melalui Pengambilan keputusan
bertindak dan belajar orang konsumen tergantung pada
mendapatkan keyakinan dan jenis keputusan pembelian.
sikap. Beberapa perilaku pembelian
menurut Kotler (1997) sebagai
2.2. Proses Pembelian berikut:

Menurut Peter dan Olson 2.3.1. Perilaku Pembelian


(1999), tahapan umum perilaku yang Rumit
untuk pembelian eceran barang
konsumsi dijelaskan pada Tabel Konsumen terlibat dalam
50. Tahapan pembelian mulai perilaku pembelian yang rumit
dari prapembelian, pembelian saat mereka sangat terlibat
dan pasca pembelian. dalam sebuah pembelian dan
Selanjutnya apakah konsumen menyadari akan adanya
akan membeli lagi atau tidak perbedaan signifikan di antara
tergantung pada kepuasan berbagai merek. Produk yang
konsumen. Kepuasan dibeli biasanya harganya mahal,
konsumen adalah tingkat jarang dibeli, berisiko dan
perasaan setelah sangat mengekspresikan
membandingkan nilai yang pribadinya. Contoh produk yang
didapatkan/dibeli dengan perilaku pembeliannya rumit
harapannya. Bagi pemasar adalah komputer.
untuk memuaskan konsumen
perlu memperhatikan tahap-
tahap pada proses pembelian.

382
Tabel 45. Tahapan Umum Perilaku Pembelian Eceran

Tahapan Jenis Contoh perilaku


perilaku
Prapembelian Kontak • Membaca/mengamati koran,
informasi majalah, papan iklan
• Mendengarkan iklan radio, televisi
• Mendengarkan uraian teman/
salesman
Akses • Menarik uang tunai dari bank/ATM
pendanaan • Mengisi buku cek
• Mendapatkan kartu kredit, pijaman
Pembelian Kontak toko • Menentukan toko, perjalanan ke
toko, masuk ke toko
Kontak produk • Menetukan lokasi produk dalam toko,
mengambil produk, membawa
Transaksi produk ke kasir
• Mempertukarkan uang dengan
produk, membawa produk ke lokasi
penggunaan
Pasca Konsumsi • Pengkonsumsian/penggunaan
pembelian produk, membuang bungkus/produk
Komunikasi yang telah digunakan, pembelian
ulang
• Memberitahuan ke orang lain
pengalaman menggunakan produk,
mengisi kartu garansi, memberikan
infromasi lainnya kepada
perusahaan.

383
2.3.2. Perilaku Pembelian alternatif untuk menanamkan
Karena Kebiasaan modalnya pada industri lain, dan
perusahaan yang selalu
Banyak produk dibeli dengan mendapatkan hasil di bawah
keterlibatan konsumen yang tingkat itu akan keluar dari
rendah dan tidak adanya bisnis.
perbedaan merek yang
signifikan. Contoh produk yang Menurut Porter (1980) terdapat
perilaku pembeliannya karena lima kekuatan persaingan.
kebiasaan adalah garam. Kelima kekuatan tersebut
Barang yang dibeli bisanya adalah masuknya pendatang
murah dan sering dibeli. Mereka baru, ancaman produk
menjadi penerima informasi pengganti, kekuatan tawar-
pasif pada saat menerima menawar pembeli, kekuatan
informasi. Pemasar paling baik tawar-menawar pemasok, serta
menerapkan strategi persaingan diantara perusahaan
mengguna-kan harga dan yang ada.
promosi penjualan untuk
mendorong uji coba produk. 3.1. Ancaman Pendatang Baru

3. Konsep Strategi Bersaing Pendatang baru dalam bisnis


sapi potong membawa
Industri didefinisikan sebagai kapasitas baru, keinginan untuk
kelompok perusahaan yang merebut bagian pasar, serta
menghasilkan produk yang seringkali juga sumberdaya
dapat saling menggantikan . yang besar. Jika permintaan
Persaingan dalam satu industri relatif sama (stabil) maka akan
terus-menerus menekan tingkat terjadi surplus penawaran yang
hasil pengembalian modal yang akan menyebabkan harga
ditanamkan menuju tingkat menjadi turun, atau biaya
pengembalian yang akan membengkak dan mengurangi
dinikmati oleh industri yang kemampulabaan perusahaan.
dalam istilah ekonomi
dinamakan industri persaingan 3.2. Persaingan Diantara
sempurna. Tingkat Pengusaha Yang Ada
pengembalian dasar yang
bersaing itu kurang lebih sama Persaingan diantara peternak
dengan tingkat bunga obligasi atau supplier sapi potong yang
pemerintah atau suku bunga ada berbentuk persaingan untuk
bank jangka panjang setelah mendapatkan posisi, dengan
disesuaikan dengan resiko menggunakan taktik-taktik
kerugian modal. Para penanam seperti persaingan harga, iklan,
modal tidak akan mau pengenalan produk baru,
menerima tingkat pengembalian meningkatkan mutu produk dan
yang besarnya di bawah tingkat meningkatkan pelayanan atau
tersebut karena adanya jaminan kepada pelanggan.

384
3.3. Tekanan Dari Produk murah. Pemasok yang kuat
Pengganti akan dapat menekan
kemampulabaan jagal karena
Produk pengganti adalah tidak mampu mengimbangi
produk yang dapat menjalankan kenaikan harga produk yang
fungsi yang sama dari produk dijualnya. Kekuatan pemasok
dalam suatu industri. Daging ditentukan oleh banyak
sapi dapat disubstitusi oleh sedikitnya pemasok dibanding
daging kerbau, domba, ayam toko yang menjualnya, tidak
dll. Jika konsumen membeli adanya produk pengganti, dan
produk pengganti tersebut maka produk pemasok
laba potensial dari ternak akan
tertekan. Makin menarik 4. Strategi Bersaing Generik
alternatif harga yang ditawarkan Porter
produk pengganti makin ketat
membatasi laba industri. Strategi bersaing yang efektif
meliputi tindakan ofensif atupun
3.4. Kekuatan Tawar Menawar defensif guna menciptakan
Pembeli posisi yang aman terhadap
kekuatan-kekuatan persaingan.
Produk sapi merupakan produk Secara luas strategi bersaing
standar atau sedikit mencakup sejumlah pendekatan
terdiferensiasi. Banyaknya yaitu penempatan posisi untuk
peternak/suplier yang menjual bertahan, mempengaruhi
sapi potong menyebabkan keseimbangan kekuatan melalui
konsumen memiliki kekuatan gerakan strategis,
daya tawar yang kuat. memanfaatkan perubahan
Konsumen akan mudah pindah kekuatan persaingan. Menurut
membeli peternak/suplier lain Porter (1980), strategi bersaing
karena akan mendapatkan generik terdiri dari keunggulan
produk yang sama biaya menyeluruh, diferensiasi,
dan fokus.
3.5. Kekuatan Tawar Menawar
Pemasok 4.1. Keunggulan Biaya
Menyeluruh
Pemasok bagi pemenuhan
daging sapi disuatu daerah ada Keunggulan biaya dilakukan
dua kelompok. Kelompok melalui seperangkat kebijakan
pertama produksi dari daerah itu fungsional yang ditujukan
sendiri, Kelompok yang lain kepada sasaran pokok.
menyupali ternk dari luar daerah Langkah-langkah yang dapat
tersebut. Pemasok tersebut dilakukan antara lain skala
dapat menggunakan kekuatan fasilitas yang efisien, usaha
tawar menawar terhadap jagal yang giat untuk mencapai
atau konsumen dengan penurunan biaya, pengendalian
menyuplai produk yang lebih biaya secara ketat, menghindari

385
pelanggan marjinal serta dengan citra rancangan
meminimalkan biaya litbang, (merek), teknologi, karakteristik
pelayanan, armada penjualan, khusus, pelayanan pelanggan,
dan periklanan. jaringan penyalur dan dimensi
yang lain.
Keuntungan memiliki biaya Keuntungan diferensiasi antara
rendah: lain:
y mendapatkan laba di atas y Memberikan penyekat
rata-rata pesaingnya terhadap persaingan karena
y Lebih tahan terhadap adanya loyalitas merek dari
rivalitas pesaing, karena pelanggan dan mengurangi
biaya yang lebih rendah kepekaan terhadap harga.
memungkinkan untuk tetap y Meningkatkan marjin laba
mendapatkan laba walaupun yang menghindarkan
para pesaing mengorbankan kebutuhan akan posisi biaya
labanya untuk persaingan rendah
y Melindungi perusahaan dari y Dengan marjin yang lebih
pembeli yang kuat, karena tinggi dapat digunakan untuk
pembeli hanya akan mengurangi kekuatan
menggunakan kekuatannya pemasok dan pembeli
sampai ke tingkat harga dari karena pembeli tidak punya
pesaing paling efisien alternatif lain yang dapat
berikutnya. dibandingkan
y Memberikan perlindungan y Kesetiaan pelanggan akan
kepada pemasok yang kuat berada pada posisi yang
dengan menyediakan lebih baik terhadap produk
fleksibilitas yang lebih besar pengganti dibanding dengan
untuk menanggulangi pesaingnya.
kenaikan biaya input.
y Posisi biaya rendah 4.3. Fokus (Nice Market)
biasanya menempatkan
perusahaan pada posisi Strategi generik fokus
yang menguntungkan dalam memusatkan kelompok
menghadapi produk pemasaran pada kelompok
pengganti relatif terhadap pembeli, segmen lini produk,
posisi pesaing dalam suatu atau pasar geografis tertentu.
industri Perusahaan akan mampu
melayani target strategisnya
4.2. Diferensiasi yang lebih sempit secara lebih
efektif dan efisien dibanding
Diferensiasi adalah dengan pesaingnya.
menciptakan sesuatu yang Perusahaan yang memilih
dirasakan oleh keseluruhan strategi fokus secara potensial
industri sebagai sesuatu yang juga dapat menghasilkan laba di
unik dan susah ditiru. Cara-cara atas rata-rata. Posisi ini
diferensiasi dapat dilakukan memberikan perlindungan

386
terhadap setiap kekuatan terhadap suatu produk. Variabel
persaingan. perilaku yang digunakan
kejadian, manfaat, status
5. Pengembangan Strategi pemakai, tingkat pemakaian,
Bersaing status kesetiaan, tahap
kesiapan pembeli dan sikap.
Tujuan strategi bersaing suatu
unit usaha dalam sebuah 6.2. Memilih Segmen Pasar
industri adalah menemukan
posisi dalam industri tersebut Setelah perusahaan
dimana perusahaan dapat mengidentifikasi segmen
melindungi diri sendiri dengan pasarnya maka langkah
sebaik-baiknya terhadap selanjutnya adalah memutuskan
tekanan persaingan atau dapat berapa banyak dan segmen
mempengaruhi tekanan tersebut mana yang akan dibidik. Cara
secara positif. mengevaluasinya dengan
menelaah tiga faktor, yaitu
6. Strategi Pemasaran ukuran dan pertumbuhan
segmen, kemenarikan struktural
6.1. Segmentasi segmen serta dana dan sumber
daya yang dimiliki perusahaan.
Menurut Kotler (1999),
segmentasi dilakukan dengan 6.3. Differensiasi
mengidentifikasi ciri-ciri
konsumen yaitu segmentasi Diferensiasi adalah tindakan
geografis, demografis dan merancang satu set perbedaan
sosiografis. untuk membedakan penawaran
perusahaan dari penawaran
Segmentasi geografis memilah- pesaing. Perbedaan tersebut
milah pembeli berdasarkan dapat dilakukan pada produk,
wilayah geografis. Segmentasi pelayanan, personil dan citra
secara demografis memilah- Masing-masing pembedaan
milah konsumen berdasarkan diuraikan di bawah ini;
variabel demografis seperti usia,
ukuran keluarga, jenis kelamin, 6.3.1. Diferensiasi Produk
penghasilan, pendidikan,
agama, ras, dan generasi. Diferensiasi produk fisik
Segmentasi psikografis mempunyai dua sisi yang
membagi pembeli berdasarkan berlainan. Disatu sisi produk
kelas sosial, gaya hidup, dan sudah terstandar sehingga
kepribadian. peluang untuk melakukan
variasi perbedaan sedikit,
Segmentasi perilaku membagi contohnya ayam pedaging, baja
konsumen berdasarkan dan aspirin. Disisi yang lain
pengetahuan, sikap, pemakaian terdapat produk dengan
atau tanggapan mereka diferensiasi tinggi, artinya

387
terhadap produk tersebut bisa 6.3.4. Diferensiasi Personil
dilakukan banyak variasi,
contohnya mobil. Pembeda Perusahaan dapat memperoleh
produk bisa berupa keunggulan kompetitif dengan
keistimewaan, kinerja, memperkerjakan dan melatih
kesesuaian, daya tahan, orang-orang yang lebih baik dari
keandalan, mudah diperbaiki, personil pesaingnya. Personil
gaya dan rancangan. Daging yang terlatih baik dapat
merah, daging putih (veal), menunjukan karakteristik;
daging sapi rendah lemak, sapi kemampuan, kesopanan,
kurban dll kredibilitas, dapat diandalkan,
cepat tanggap, komunikasi yang
6.3.2. Diferensiasi Pelayanan baik.

Variasi pelayanan pada bisnis 6.4. Penentuan Posisi


toko dapat dilakukan dengan
rentang swalayan sampai Penentuan posisi adalah
pelayanan penuh ). Layanan tindakan merancang penawaran
penuh adalah bila dalam dan citra perusahaan sehingga
transaksi pembelian dilayani menempati suatu posisi
oleh penjual, sedangkan pada kompetitif yang berarti dan
swalayan semua dilakukan berbeda dalam benak
sendiri oleh pembeli. Misal sapi pelanggan sasarannya. Kriteria
diantar ke pembeli, sapi diambil untuk pembedaan antara lain
sendiri oleh pembeli, dll penting, unik, unggul, dapat
dikomunikasikan, mendahului
6.3.3. Diferensiasi Citra (tidak mudah ditiru) dan
terjangkau.
Citra adalah persepsi masyarkat
terhadap perusahaan atau 7. Taktik Pemasaran
produknya. Citra yang efektif
untuk suatu produk memiliki tiga Gaspersz (1997), menyatakan
hal. Pertama, menyampaikan pemasaran jasa dilakukan
satu pesan tunggal yang dengan bauran komponen 7 P
memantapkan karakter produk (Product, price, place,
dan usulan nilai. Kedua, promotion, physical evidence,
menyampaikan pesan dengan process design, participant).
cara yang berbeda sehingga Contoh-contoh pengembangan
tidak dikelirukan dengan pesan pemasaran pada masing-
serupa dari pesaing. Ketiga, masing komponen sebagai
mengirimkan kekuatan berikut:
emosional sehingga
membangkitkan hati maupun
pikiran pembeli.

388
7.1. Produk produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut. Menurut
y Ide-ide pengembangan Philip Kotler adalah sebagai
produk berikut: Promosi meliputi
y Variasi dan model produk semua alat-alat dalam
y Spesifikasi kualitas produk kombinasi pemasaran yang
y Pengepakan atau peranan utamanya adalah untuk
pembungkusan mengadakan komunikasi yang
y Logo produk, merek dagang, sifatnya membujuk promosi,
dan persepsi publik proses komunikasi dari
y Pelayanan pendukung dan penyampaian amanat atau
komplementer berita tentang produk dari
y Derajat pelayanan (full penjual kepada para pembeli
service atau self sevice)
potensial.
7.2. Harga
7.4.1. Tujuan Promosi
y Analisis kompetitif
y Strategi penetapan harga, Pada umumnya suatu promosi
tingkat dan perubahan mempunyai tujuan antara lain
harga, target pasar sebagai berikut :
y Diskon, pemberian kupon
berhadiah, kebijakan • Penampakkan
penjualan, metode atau cara
pembayaran Salah satu tujuan penting dari
promosi adalah menyampaikan
7.3. Tempat pasan pada sejumlah calon
pembeli yang dituju atau yang
y Strategi dan rencana ditargetkan, dengan demikian
distribusi perusahaan harus memilih
y Manajemen dan alokasi manajemen yang dapat
tempat pamer dicapai ke pembeli yang dituju
y Manajemen gudang dan tersebut. Dalam rangka
persediaan penampakkan ini perlu
y Kebijaksanaan dan standar
diperhatikan langkah-langkah
tingkat pelayanan
y Kenyamanan dan lokasi sebagai berikut: menentukan
fasilitas calon pembeli yang dituju
atau yang di targetkan,
7.4. Promosi menentukan jumlah calon
pembeli yang dituju, dan
Promosi adalah setiap aktivitas memilih media yang paling
yang ditujukan untuk sesuai untuk dapat mencapai
memberitahukan , membujuk calon pembeli tersebut.
atau mempengaruhi konsumen
untuk tetap menggunakan

389
• Perhatian atau yang dapat menarik
perhatian, kadang-kadang
Promosi harus dapat menarik perubahan dari media yang
perhatian konsumen atau calon digunakan dapat menyebabkan
pembeli yang dituju, namun pesan yang disampaikan
seringkali sangat sukar untuk menjadi tidak jelas sehingga
menarik perhatian calon dalam merubah penggunaan
pembeli terhadap promosi yang media kita juga harus melibat
kita lakukan disebabkan adanya apakah perlu diadakan
sedemikian banyak promosi perubahan pesan. Dengan
yang dilakukan pula oleh demikian perusahaan harus
perusahaan lainnya, sehingga yakin bahwa pesan yang
perhatian calon pembeli tidak disampaikan melalui media itu
hanya terpusat pada promosi jelas dan dapat menarik
yang dilakukan oleh perusahaan perhatian, karena banyak
lainnya yang meliputi sejumlah perusahaan mempromosikan
edvertensi, promosi penjualan berbagai macam produknya,
dan usaha-usaha promosi calon pembeli banyak tertarik,
lainnya. Jadi perusahaan mengingat dan memahami
dihadapkan pada masalah beberapa promosi dari sekian
bagaimana agar promosi yang banyak promosi yang ada.
dilakukan oleh perusahaan
lainnya. Cara yang dapat • Perubahan Sikap
dilakukan untuk menarik
perhatian calon pembeli Setelah promosi dapat dipahami
misalnya memberikan sponsor oleh calon pembeli, maka
untuk suatu acara tertentu, perusahaan mengharapkan
penggunaan orang yang sudah suatu tanggapan dari calon
popular di mata masyarakat pembeli terhadap promosi
dalam reklamenya, menonjolkan tersebut. Setiap perusaan harus
apa yang lebih menjadi menyesuaikan promosinya
keistimewaan produknya yang dengan produk yang
tidak terdapat pada produk dihasilkannya untuk dapat
lainnya, dan lain sebagainya. merubah sikap calon pembeli
yang ditujunya, misalnya
• Pemahaman perubahan agar pembeli
mengalihkan pembeliannya dari
Tujuan promosi lainnya dari produk perusahaan lain ke
promosi ialah pemahaman yang produk yang dihasilkan oleh
dicapai pada waktu calon perusahaannya. Banyak
pembeli menginterpretasikan perusahaan menggunakan
pesan yang sampai kepadanya. advertensi merubah sikap calon
Calon pembeli sering kali tidak pembeli yang ditujukannya,
dapat memahami promosi yang advertensi belum tentu dapat
tidak direncanakan dengan baik menyebabkan sebagian besar

390
pembeli untuk segera dengan calon konsumennya
melakukan pembeliannya. itu. Yang termasuk dalam
penjualan oribadi adalah:
• Tindakan penjualan dari pintu ke pintu,
Sesuai dengan tujuan akhir penjualan lewat surat,
promosi adalah untuk penjualan lewat telepon dan
meningkatkan hasil perusahaan penjualan langsung.
melalui peningkatan hasil
penjualan, maka tujuan promosi • Promosi Penjualan
yang paling penting adalah
untuk dapat menimbulkan Promosi penjualan merupakan
tindakan dari calon pembeli kegiatan perusahaan untuk
yang ditujunya, karena hal ini menjajakan produk yang
menandakan berhasil atau dipasarkanya sedemikian rupa
tidaknya suatu promosi. sehingga konsumen akan
mudah untuk melihatnya dan
7.4.2. Bentuk-bentuk Promosi bahkan dengan cara
penempatan dan pengaturan
• Periklanan tertentu, maka produk tersebut
akan menarik perhatian
Periklanan merupakan alat konsumen. Misalnya pajangan,
utama bagi pengusaha untuk pertunjukan, eksibisi,
mempengaruhi demonstrasi serta berbagai
usaha penjualan yang sifatnya
konsumennya. Periklanan ini
tidak terus menerus dan tidak
dapat dilakukan oleh dilaksanakan secara rutin.
pengusaha lewat surat kabar, Bentuk-bentuk promosi
radio, majalah, bioskop, penjualan anatara lain
televisi, ataupun dalam memberikan contoh produk,
bentuk poster-poster yang kupon potongan harga,
dipasang dipinggir jalan atau potongan harga, kupon yang
tempat-tempat yang dapat ditukar barang, undian
strategis. berhadiah, dan demonstrasi
produk
• Penjualan Pribadi
• Publisitas
Penjualan pribadi merupakan
kegiatan perusahaan untuk Publisitas merupakan cara
melakukan kontak langsung yang biasa digunakan juga
dengan calon konsumennya. oleh perusahaan untuk
Dengan kontak langsung ini membentuk pengaruh secara
diharapkan akan terjadi tidak langsung kepada
hubungan atau interaksi yang konsumen, agar mereka
positif antara pengusaha menjadi tahu, dan

391
menyenangi produk yang 7.5. Bukti Fisik
dipasarkannya, hal ini
berbeda dengan promosi, y Tata letak fasilitas ( interior
dimana didalam melakukan dan eksterior), tema,
dekorasi, penerangan,
publisitas perusahaan tidak
service counters, kebersihan
melakukan hal yang bersifat y Penampilan dan kesehatan
komersial. Publisitas karyawan
merupakan suatu alat y Kenyamanan peralatan,
promosi yang mampu reliabilitas, ketertarikan,
membentuk opini masyarakat kemudahan penggunaan
secara tepat, sehingga sering y Kecocokan kapasitas
disebut sebagai usaha untuk eksterior seperti tempat
"mensosialisasikan" atau parkir, taman
"memasyarakatkan ". Misal y Kredibilitas profesional
produk kita masuk dalam seperti apoteker, yang
berita majalah, koran atau melayani pembelian pada
apotek
televisi tetapi kita tidak
membayar biaya sponsor. 7.6. Rancangan

• E-Commerce y Prosedur operasi terperinci,


manual dan deskripsi
E-comerce adalah penjualan pekerjaan
yang dilakukan melalui y Prosedur resolusi masalah
jaringan internet. Kita dapat pelanggan
membuat website y Prosedur pelatihan sebagai
perusahaan kita, memajang bagian dari pekerjaan
y Penetapan standar
daftar produk dan harga.
performansi untuk fasilitas,
Transaksi dilakukan dengan proses, peralatan dan
internet, pembeli akan pekerjaan yang menciptakan
memilih barang yang dibeli, pelayanan kepada
kemudian pembayaran pelanggan.
dilakukan dengan kartu y Rancangan fasilitas dan tata
kredit. Selang beberapa letak untuk meningkatkan
waktu pembeli akan pergerakan pelanggan
menerima barang yang melalui proses.
dibelinya. Di Indonesia cara
penjualan ini belum 7.7. Peserta
berkembang tetapi
y Pelatihan tentang interaksi
kecenderungan akan terus dan resolusi masalah
meningkat. pelanggan
y Sistem dan prosedur balas
jasa karyawan

392
y Personal selling (penjualan dan media iklan, dan tingkat
pesonal) harga.
y Prosedur partisipasi
kelompok pelayanan atau 7.8.2. Keragaman Produk dan
pribadi dan norma-norma Perolehan
perilaku.
y Eksekusi simultan dari Pengecer harus cepat belajar
ketrampilan interaksi pribadi peramalan permintaan,
dan teknikal pada titik pemilihan barang dagangan,
kontak dengan pelanggan pengendalian persediaan,
alokasi tempat, dan pajangan
7.8. Usaha Eceran
Pemilik toko juga cepat belajar
Usaha eceran meliputi semua mengukur keuntungan langsung
kegiatan yang terlibat dalam produk yang memungkinkan
penjualan barang atau jasa mereka mengukur biaya
secara langsung ke konsumen penanganan suatu produk mulai
akhir untuk penggunaan pribadi penerimaan, pemindahan ke
dan bukan bisnis. Pengecer gudang, administrasi, pemilihan,
dapat diklasifikasikan menjadi : pemeriksaan, sampai produk
pengecer toko, penjualan dibeli pelanggan.
eceran tanpa toko dan
organisasi eceran. 7.8.3. Keputusan Harga

Pengecer toko adalah usaha Penetapan harga merupakan


bisnis yang volume langkah yang penting dalam
penjualannya terutama berasal usaha eceran dan harus
dari penjualan eceran. Jenis- diputuskan sesuai dengan
jenis pengecer toko; toko target pasar. Pengecer harus
khusus, toko. serba ada, pasar memilih apakah menggunakan
swalayan, toko kelontong, toko strategi margin tinggi volume
diskon, pengecer potongan kecil, margin rendah-volume
harga, toko super, dan ruang besar atau kombinasi keduanya.
pamer katalog.. Keputusan yang
dapat dilakukan oleh pengecer 7.8.4. Keputusan Promosi
antara lain;
Pengecer menggunakan
7.8.1. Keputusan Pasar berbagai macam alat promosi
Sasaran untuk menarik pengunjung.
Promosi bisa berupa iklan,
Pengecer perlu menetapkan mengadakan obral khusus,
siapa yang belanja di tokonya. kupon potongan harga, dan
Penetapan pasar sasaran ini program-program lainnya.
akan melandasi strategi
selanjutnya seperti ragam
produk, dekorasi toko, pesan

393
7.8.5. Keputusan Tempat 8. Jalur Tata Niaga Ternak

Pengecer biasanya mengatakan Mata rantai produk peternakan


bahwa tiga kunci keberhasilan dari peternak atau perusahaan
usaha eceran adalah, lokasi- ke konsumen akhir sangat
lokasi-lokasi. Lokasi penjualan bervariasi. Ada yang jalurnya
haruslah strategi, mudah pendek dan ada yang panjang.
dijangkau angkutan umum Pada pembahasan kali ini
maupun pribadi dan tersedia penulis akan menguraikan tata
fasilitas penunjang seperti niaga daging dan susu.
tempat parkir, ATM dan lain-
lain.
8.1. Tata Niaga Ternak Potong
Skema Jalur Tata Niaga Ternak Potong

PETERNAK PERUSAHAAN
SAPI POTONG
BLANTIK

RPH PERUSAHAAN
PASAR HEWAN

JAGAL/PENGUSAHA PEMOTONGAN TERNAK

PENGECE TOKO PERUSAHAAN


R DAGING KULIT PROCESING

DISTRIBUTOR

RETAILER

KONSUMEN AKHIR

394
8.1.1. Peternak 8.1.4. Pasar Hewan

Peternak sebagai pemelihara Pasar hewan merupakan


ternak dalam jumlah sedikit. tempat jual dan beli ternak.
Ternak hasil peliharannya Waktu pasaran ditiap kabupaten
dipasarkan langsung ke pejagal biasanya berbeda. Misal di
ternak atau ke pasar hewan. kaupaten Cianjur setiap hari
senin, kabupaten Sukabumi hari
8.1.2. Perusahaan Ternak rabu, Bogor hari kamis dll,
sehingga peternak bisa memilih
Perusahaan ternak merupakan hari pasaran sesuai dengan
badan usaha yang memiliki keinginannya.
usaha dalam bidang
peternakan. Sebagian besar 8.1.5. Pejagal
merupakan usaha
penggemukan ternak. Jumlah Pejagal adalah orang atau
ternak yang dimiliki lebih banyak badan usaha yang melakukan
dari peternak, beberapa bisnis pemotongan ternak.
perusahaan memiliki ternak Pemotongan ternak dilakukan di
>1000 ekor. Perusahaan RPH (Rumah Potong Hewan)
menjual ternak ke pejagal atau milik pemerintah. Setelah
memotong sendiri ternaknya. dipotong karkas dan hasil
Ternak yang dipotong sendiri ikutannya dijual ke pengecer
kemudian dijual ke perusahaan daging di pasar atau
procesing (pengolahan) daging supermarket.
atau ke pengecer.
8.1.6. Pengecer Daging
8.1.3. Blantik (Brooker)
Pengecer daging merupakan
Peternak yang akan menjual penjual daging yang menjual
dan membeli ternaknya daging langsung ke konsumen
menghubungi blantik, tawar akhir atau konsumen industri.
menawar dan apabila tidak Konsumen akhir dalam arti
sesuai maka akan berpindah ke mereka langsung
blantik yang lain. Demikian pula mengkonsumsi daging, sedang
yang akan membeli, karena konsumen adalah mereka yang
kalau mau berhubungan dengan membeli daging untuk diolah
peternak lainnya tidak lagi, misalnya pedagang bakso,
mempunyai informasi. Di rumah pembuat abon, pemilik restoran
blantik pada umumnya tersedia dll.
kandang penampungan yang
berfungsi sebagai stok barang 8.1.7. Konsumen Akhir
dagangan. Blantik juga
berperan sebagai pedagang Konsumen akhir adalah
pengumpul yang mensuplai konsumen yang membeli daging
pedagang lain yang lebih besar. untuk dokonsumsi keluarganya.

395
Pembelian dalam jumlah sedikit menunjuk distributor untuk
dan tidak diperjual belikan lagi. memesarkan produknya ke
satuan wilayah yang luas.
8.1.8. Perusahaan Pengolahan
Daging 8.1.10. Pengecer Produk
Olahan Daging
Perusahaan pengolahan daging
merupakan badan usaha yang Pengecer atau retailer adalah
membeli daging, diolah menjadi penjual produk daging langsung
berbagai produk dan ke konsumen. Toko,
menjualnya lagi. Hasil olahan supermarket, pasar swalayan
berupa sosis, cornet beef, dll, merupakan tempat pengecer
burger, bakso dll. Produk ada menjual produk daging.
yang dijual langsung ke
konsumen dan ada yang melalui 8.1.11. Toko Kulit
distributor.
Toko kulit merupakan tempat
8.1.9. Distributor menjual kulit segar hasil
pemotongan ternak. Harga
Distributor memiliki peran dalam dihitung dari kualitas kulit dan
mendistribusikan produk daging satuan berat.
dari perodusen ke pengecer.
Pada perusahaan besar

8.2. Tata Niaga Susu

Skema Jalur Tata Niaga Susu

PETERNAK PERUSAHAAN
SAPI PERAH

KOPERASI INDUSTRI
PENGOLAHAN

DISTRIBUTOR PENGECER

KONSUMEN AKHIR

396
8.2.1. Peternak 8.2.4. Industri Pengolahan
Susu
Peternak sebagai pemelihara
sapi perah dalam jumlah sedikit. Perusahaan pengolahan susu
Susu hasil produksi dijual ke merupakan badan usaha yang
koperasi atau dipasarkan bergerak dalam bidang usaha
langsung ke konsumen dalam pengolahan susu. Produk
bentuk susu pasteurisasi. olahan susu antara lain keju,
susu kental manis, yoghurt,
8.2.2. Perusahaan Ternak susu pasteurisasi UHT (Ultra
High Tempereture) dll. Produk
Perusahaan ternak merupakan ada yang dijual ke konsumen
badan usaha yang memiliki ada yang melalui distributor dan
usaha dalam bidang peternakan ada yang langsung ke
sapi perah. Susu yang pengecer.
diproduksi kebanyakan dijual ke
perusahaan pengolahan susu. 8.2.4.1. Distributor

8.2.3. Koperasi Distributor memiliki peran dalam


mendistribusikan produk susu
Koperasi merupakan tempat olahan dari perodusen ke
menjual susu segar dari pengecer. Pada perusahaan
peternak. Susu ditampung di besar menunjuk distributor
koperasi dan didinginkan untuk memesarkan produknya
sampai suhu tertentu. Susu ke satuan wilayah yang luas.
tersebut ada yang dipasteurisasi
dan dijual ke konsumen dan ada 8.2.4.2. Pengecer Susu
yang dikirim ke pabrik
pengolahan susu. Koperasi Pengecer susu merupakan
menetapkan standar mutu susu penjual susu yang menjual susu
sebagai berikut: segar dan hasil olahannya ke
• Lemak 4% konsumen akhir atau setengah
• Bahan kering tanpa lemak akhir. Konsumen akhir dalam
8% atau Total Solid (TS) arti mereka langsung
12% mengkonsumsi produk, sedang
• Jumlah bakteri pencemar setengah akhir adalah mereka
kurang dari 1 juta yang membeli produk susu
untuk untuk diolah lagi,
Penyimpangan dari standar misalnya pembuat roti, penjual
tersebut akan menyebabkan beef burger dll. Pengecer terdiri
penurunan harga dari susu yang dari pengecer susu segar yang
dijual. berdagang keliling, toko,
supermarket, pasar swalayan
dll.

397
8.2.4.3. Konsumen Akhir taktik pemasaran gugus
wiraniaga dan penjualan
Konsumen akhir adalah
konsumen yang membeli 9.1. Strategi Pemasaran
produk susu untuk dokonsumsi
keluarganya. Pembelian dalam 9.1.1. Analisis Kebutuhan
jumlah sedikit dan tidak
diperjual belikan lagi. Kebutuhan daging dan susu
secara nasional pertahun
Peternak atau pengusaha dapat sebanyak susu 2.046.000.000
memilih jalur untuk pemasaran kg sedang daging sebanyak
produknya. Semakin pendek 2.340.171.429 kg. Dalam
manta rantai antara produsen memulai usaha tentunya kita
dan konsumen akhir, maka tidak mungkin memenuhi
akan semakin besar margin kebutuhan secara nasional,
keuntungan yang diperoleh tergantung dari skala usaha kita
produsen, konsekuensinya maka kita bisa memenuhi
pekerjaan makin banyak untuk berapa bagian dari kebutuhan
memasarakan produknya. tersebut. Mengingat luasnya
Sebaliknya semakin panjang wilayah negara kita, wailayah
mata rantai semakin kecil yang akan menjadi target
keuntungan ditingkat produsen, pemasaran kita kita batasi.
tetapi semakin sedikit pekerjaan
pemasaran yang ditanganinya, Produk yang dibutuhkan
karena pada setiap mata rantai konsumen atau pasar daging
mengambil keuntungan. segar terdiri dari daging domba,
kambing, kerbau dan sapi.
9. Menyusun Rencana Untuk daging sapi dikategorikan
Pemasaran Sapi Potong daging sapi muda (veal) dan
daging sapi dewasa. Konsumen
Rencana pemasaran pembeli daging terdiri dari
merupakan suatu dokumen rumah tangga, restoran dan
perencanaan yang disusun sebagian besar adalah
secara teliti agar pemasaran pedagang bakso. Daging sapi
produk dapat terlaksana dengan merupakan bahan baku utama
baik. Pada suatu usaha dalam pembuatan bakso
peternakan baru kegiatan ini disamping bahan campuran
dilakukan sebelum kita memulai lainnya. Daging yang tidak laku
membuat suatu produk. Pada pada hari yang sama biasanya
usaha yang sudah berjalan diolah menjadi dendeng atau
rencana ini disusun setiap abon. Untuk konsumen kota
tahun, biasanya menjelang akhir besar tentunya terdapat industri
tahun kegiatan berjalan. pengolahan apakah pabrik
Kegiatan dimulai dengan bakso, cornet beef, sosis dan
analisis kebutuhan, strategi, produk olahan lainnya.

398
9.1.2. Segmentasi Data pejagal di lima kabupaten
tersebut di identifikasi.
Segmentasi kita ambil contoh Kemudian kita memilih
berdasarkan geografis. Negara beberapa pejagal yang akan
kesatuan indonesia dipilah kita jadikan target pembeli sapi.
menjadi 32 propinsi. Masing- Pengumpulan data bisa
masing propinsi memiliki dilakukan dengan meminta data
potensi ekonomi, income sekunder ke dinas peternakan
penduduk, sosial dan dan dinas perindustrian
kebutuhan produk ternak yang perdagangan.
berbeda, pada langkah ini kita
belum memilih segmen pasar. 9.1.3.2. Pembeli Yang
Potensial Ditetapkan
9.1.3. Targeting
Untuk mengetahui harga jual,
9.1.3.1. Mengidentifikasi baik ternak hidup maupun
Potensial Pasar daging segar kita bisa
melakukan survey ke pedagang
Targeting merupakan aktivitas daging ataupun survey ke jagal
memilih calon segmen ternak. Sesuai dengan target
konsumen, misalnya kita pasar yang dipilih secara
memilih propinsi Jawa Barat. Di geografis, maka kita identifikasi
Jawa Barat terdiri dari 19 jagal ternak yang ada diwilayah
kabupaten. Jika skala usaha tersebut. Jagal-jagal tersebut
kita tidak terlalu besar, kita kita datangi dan kita tanya
masih memilih beberapa berapa harga sapi kalau mereka
kabupaten yang akan kita beli. Harga yang berlaku
jadikan target pasar produk kita. bervariasi ada yang sistem
Tabel 46. menunjukkan taksir berat badan atau harga
kabupaten dan kebutuhan sapi per ekor dan ada harga per
perhari di Jawa Barat. kilogram berat hidup. Usahakan
transaksi penjualan dengan
Misal kita memutuskan memilih berpedoman berat badan. Misal
5 kabupaten untuk memasarkan harga per kg Rp 20,000 berat
sapi kita. Yaitu kabupaten: hidup. Harga yang berlaku
Cianjur, Sukabumi, Bogor, disetiap daerah tentunya
Bekasi dan Garut. Pada ke lima bervariasi. Jangan lupa
kabupaten tersebut dicari disepakati tatacara
kebutuhan sapi setiap hari 250 pembayaran.
ekor. Para pembeli produk yang
potensial dicatat dan Cara pembayaran ada yang
diidentifikasi. Jika kita tunai, kredit atau jual putus
mentargetkan 10% dari pangsa berjangka. Sebaiknya
pasar maka kita akan diupayakan penjualan secara
memasarkan 25 ekor sapi tunai karena sudah menjadi
perhari atau 750 ekor per bulan. rahasia umum tataniaga sapi

399
cukup rumit, banyak transaksi Tabel 46. Kebutuhan Sapi
yang macet karena berbagai setiap Kabupaten dan Kota
macam hal. Ada yang macet Di Jawa Barat
ditingkat pedagang daging dan
ada yang macet ditingkat jagal No Kabupaten Kebutuhan
ternak. Pemilihan pembeli per hari
didasarkan pada reputasi (tract (Ekor)
record) pembeli, yang bisa 1. Banjar 50
diketahui dari kondisi keuangan, 2. Tasikmalaya 50
informasi dari penjual lainnya. 3. Cirebon 50
4. Indramayu 50
Hal ini penting untuk menjamin
5. Bandung 100
kelancaran pembayaran
kota
transaksi jual beli. Pembeli 6. Bandung 50
dengan reputasi yang kurang 7. Kuningan 50
baik jangan dipilih, sedang 8. Garut 50
pembeli dengan reputasi yang 9. Cianjur 50
baik kita dekati. Jadi dalam 10 Sukabumi 50
memilih pembeli yang kita 11 Bogor 50
pertimbangkan tidak hanya 12 Depok 50
harga yang tinggi tetapi juga 13 Bekasi 50
reputasi pembeli tersebut, 14 Kerawang 50
banyak penjual yang tergiur 15 Subang 50
dengan harga yang tinggi, tetapi 16 Purwakarta 50
kesulitan dalam penagihan 17 Ciamis 50
pembayaran ternaknya. Hal ini 18 Indramayu 50
sering berakhir dengan 19 Sumedang 40
sengketa antara pembeli dan
penjual. Catatan : Angka estimasi, untuk
latihan pemasaran
9.1.4. Diferensiasi

Misal kita melakukan 9.2. Taktik Pemasaran


pembedaan untuk produk sapi
kita dengan sapi milik 9.2.1. Produk
perusahaan lainnya, bentuk
tulang kecil-sedang, jenis sapi Produk kita adalah sapi BX
BX, dengan umur minimal 2 dengan struktur tulang kecil
tahun. Diferensiasi layanan sampai sedang, berat antara
dengan kita berikan jasa 400-600 kg, umur minimal 2
pengantaran sapi untuk tahun. Jaminan kualitas ternak
pembelian diatas 5 ekor. biasanya dinilai dari kondisi
ternak. Kondisi ternak yang
banyak dipertimbangkan
merupakan kesehatan,
keutuhan (tidak cacat), gemuk
kurusnya kondisi sapi, besar

400
kecilnya tulang sapi, jenis Pada saat musim sekolah
kelamin (jantan atau betina), (tahun ajaran baru) juga turun
bentuk ternak. Bentuk ternak karena banyak peternak
sangat mempengaruhi terutama menjual sapinya. Sebaliknya
untuk ternak yang digunakan harga ternak naik pada saat
untuk korban. Sedang untuk musim bulan lebaran haji,
ternak konsumsi sangat perkawinan, lebaran, natal dan
tergantung dengan kondisi- tahun baru. Kenaikkan tertinggi
kondisi tersebut diatas. Kondisi terjadi pada saat lebaran haji.
ternak tersebut sangat Fluktusi harga tersebut harus
mempengaruhi tingkat harga diprediksi untuk menyusun
ternak. strategi pemasaran dan prediksi
pendapatan perusahaan
9.2.2. Harga tahunan.

Harga jual kita tetapkan Rp. 9.2.3. Tempat


20.000,- per kg berat hidup
umtuk sapi jantan dan Sapi dipasarkan ke pejagal di
Rp.18.000,- untuk sapi betina. lima kabupaten yaitu Cianjur,
Cara pembayaran dilakukan Sukabumi, Bogor, Bekasi dan
secara tunai. Setelah pembeli Garut. Data alamat pejagal yang
dipilih tentunya kita mulai dipilih kita identifikasi dan kita
melakukan nego harga dan dokumentasikan.
berapa banyak pembeli mau
membeli produk kita. Dari 9.2.4. Promosi
pembeli terpilih akan terseleksi
jika tidak tercapai kesepakatan • Periklanan
harga, tata cara pembelian dan
jumlah pembelian. Dalam Periklanan ini kita lakukan
menyepakati harus dibuat lewat surat kabar, dan
sedetil mungkin, misal apakah
majalah. Kita tidak
harga franko jagal atau harga di
kandang. Cara pengiriman, mengiklankan lewat televisi
waktu pengiriman, pengiriman karena biaya iklan mahal.
minimum, dll. Sebagai gambaran, biaya
iklan di surat kabar nasional
Harga ternak sepanjang tahun sekali terbit untuk ukuran 7x9
akan berfluktuasi. Fluktuasi cm sebesar Rp8.000.000,-.
tersebut dipengaruhi oleh
musim, masa anak sekolah, • Penjualan Pribadi
musim perkawinan, perayaan
lebaran, tahun baru dan natal. Promosi bisa dilakukan
Pada musim kemarau harga
dengan pendekatan langsung
ternak turun karena sulit
mencari rumput sehingga
ke pembeli (jagal) maupun
banyak petani menjual ternak. pabrik pengolahan daging.

401
Diperlukan penjual (Sales) dan pembeli yang mau terikat
yang pandai mempromosikan kontrak jangka panjang
keunggulan sapi atau produk mengingat fluktusi harga. Harga
kita. Untuk itu diperlukan sapi bersifat going rate price
artinya harga ternak berubah
sales yang pandai
sejalan dengan perubahan
bernegosiasi dan menarik harga produk dipasaran. Untuk
penampilannya. itu penjual harus selalu
mengikuti perubahan harga
• Promosi Penjualan pasar, jangan sampai
ketinggalan. Kesalahan dalam
Promosi penjualan dilakukan penetapan harga akan berakibat
dengan mengikuti pameran menurunnya laba perusahaan.
pembangunan, dan pameran Hasil kesepakatan harga dibuat
perdagangan yang secara tertulis untuk
diselenggarakan oleh menghindari salah persepsi
pemerintah dan asosiasi antara pembeli dan penjual.
Dalam perjanjian harus
relevan.
disebutkan waktu berlakunya
perjanjian tersebut dan ada
• Publisitas klausul bahwa jika terjadi
perubahan pasar kedua belah
Perusahaan kita dapat menulis pihak sepakat untuk merevisi
artikel tentang ruminansia perjanjian tersebut.
besar. Artikel tersebut kemudian
kita publikasikan nelalui majalah Hasil analisis dan negosiasi
pertanian dan koran. Dengan petugas diinformasikan kepada
demikian perusahaan kita manager pemasaran.
secara ridak langsung Kesepakatan untuk setiap jagal
terpublikasikan. tentunya ada yang sama dan
ada yang beda, masing-masing
9.2.5. Penjualan jagal harus dicatat. Kondisi
tersebut menuntut jasa
Penjualan merupakan penjualan yang berbeda satu
pemindahan hak milik melalui dengan lainnya. Baik dari segi
transaksi pembelian. Pembeli jumlah yang dibeli, harga, cara
memperoleh hak atas produk pembayaran, cara pengiriman
yang dibeli sedangkan penjual dll.
memperoleh hak jasa (uang)
melalui produk yang dijual. 9.3. Aktifitas penunjang
Pemasaran
9.2.6. Negosiasi Harga
Beberapa aktifitas penunjang
Negosiasi harga terus dilakukan pemasaran antara lain:
sejalan dengan perkembangan penyortiran sapi, pemberian
harga pasar. Banyak penjual perlakuan, menimbang sapi,

402
melengkapi dokumen, , minum sebanyak-banyaknya
mengatur transportasi, diglonggong) adalah suatu
pembayaran sapi dan tindakan menipu pembeli. Hal
penetapan logistik. Masing- ini sebaiknya dihindari kalau kita
masing dijelaskan sebagai ingin menjalin bisnis untuk
berikut: waktu yang lama.

9.3.1. Penyortiran Sapi 9.3.3. Menimbang sapi

Sapi yang akan dijual dipilih Penimbangan sapi yang paling


sesuai dengan spesifikasi yang ideal adalah dengan timbangan
dikehendaki pembeli. Pemilihan digital, karena tingkat ketelitian
berdasarkan umur sapi, dan tinggi. Pada timbangan manual
performan sapi misalnya akan bias karena ternak
ukuran, berat, jenis kelamin, bergerak terus yang akan
kondisi tubuh (gemuk/kurus), menghasilkan berat timbangan
kesehatan, ada tidaknya cacat, yang kurang akurat. Sayang
besar kecilnya tulang dll. Jika timbangan sapi digital harganya
transaki berdasarkan berat cukup mahal (sekitar 26 juta
badan, maka sapi ditimbang untuk kapasitas 1 ton berat
dan dicatat beratnya, biasanya ternak dengan ketelitian 0,1 kg).
pembeli menyaksikan proses Hasil timbangan untuk
penimbangan untuk meyakinkan timbangan yang dihubungkan
bahwa berat yang dicatat dengan printer bisa langsung
akurat. Sapi yang sudah dipilih dicetak, jika tidak maka hasil
dipisahkan dari kelompok sapi penimbangan dicatat pada nota
yang lain, biasanya timbangan dengan
dikelomppokan pada ruang atau mencantumkan nomer identitas
kandang khusus. Sapi yang sapi
tidak terpilih dikembalikan ke
kandang untuk dipelihara lebih 9.3.4. Melengkapi Dokumen
lanjut, atau mencari pembeli
dengan spesifikasi yang sesuai. Dokumen yang diperlukan untuk
penjualan sapi adalah nota
9.3.2. Pemberian Perlakuan penimbangan sapi, surat jalan
dari perusahaan, surat
Sapi yang akan dijual melalui keterangan sehat dari dinas
perjalanan yang jauh peternakan dan nota penjualan.
dipuasakan atau tidak diberi Dokumen biasanya dibuat
makan sebelum minimum rangkap 2, masing-
pemberangkatan. Untuk sapi masing 1 lembar untuk pembeli
yang dijual jarak dekat diberi dan satu kembali ke penjual
perlakukan seperti untuk dokumen administrasi.
pemeliharaan biasanya.
Perlakukan khusus seperti
pemacu berat badan (diberi

403
9.3.5. Mengatur Tranportasi ternak biasa lancar sesuai
jadwal yang dikehendaki
Pengangkutan ternak hidup pembeli.
memerlukan penanganan
khusus. Alat transportasi juga Jika perusahaan tidak memiliki
diperlukan yang bak-nya tinggi armada angkutan sendiri, maka
untuk menghindari ternak penjual harus menyewa
meloncat. Penjual juga harus kendaraan dari perusahaan jasa
mengetahui kapasitas setiap angkutan. Dalam pemesanan
jenis kendaraan, yang kendaraan harus disepakati
digunakan. Muatan yang harga dan jumlah ternak yang
berlebih atau terlalu banyak dikirim, serta waktu pengiriman .
membahayakan ternak bisa Ketidak tepatan waktu
terhimpit, terinjak yang pengiriman akan menurunkan
menyebabkan kecelakaan dan kepuasan pelanggan bahkan
kematian ternak selama pembatalan kontrak jual-beli
pengangkutan. Sebaliknya
pengangkutan yang terlalu Setelah truk datang maka
sedikit akan menurunkan ternak harus dinaikkan ke atas
efisiensi biaya transportasi. truk. Untuk menaikan ternak
Jenis kendaraan yang harus menggunakan loading
digunakan tentunya disesuaikan ramp (tangga sapi) yang
dengan jumlah ternak yang tingginya disesuailan dengan
akan diangkut, misal untuk tinggi bak truk yang digunakan.
mengangkut 8 ekor kita bisa Posisi pengaturan didalam truk
menggunakan kendaraan biasanya dengan posisi pantat
sekelas colt diesel doble ban. bertemu pantat jika lebih satu
baris. Loading ramp berfungsi
Jika perusahaan memiliki untuk memudahkan menaikkan
armada sendiri maka bagian sapi dan menghidari cedera
penjualan bisa mengorder pada ternak (patah kaki, luka
bagian yang mengurusi dll)
kendaraan untuk menggunakan
kendaraan tersebut. Sopir harus Pengiriman ternak akan
tahu persis kemana atau alamat menghadapi pemeriksaan oleh
pembeli ternaknya. Perjalanan petugas polisi di jalan. Untuk itu
yang tidak efisien misalnya lupa dokumen pengiriman harus
jalur pendek, jalur macet dll lengkap. Biaya-biaya selama
akan meningkatkan biaya perjalanan harus
transportasi. Untuk itu sopir diperhitungkan dalam kalkulasi
harus belajar rute pengiriman biaya pemasaran.
yang paling efisien, termasuk
jalur-jalur alternatif jika terjadi 9.3.6. Pembayaran
kemacetan. Kendaraan yang
digunakan juga harus di rawat Pembayaran sapi dilakukan
secara teratur agar pengiriman melalui transfer bank, hal ini

404
untuk menjaga keamanan dari struktur organisasi, staff dan
pencurian dan perampokan. uaraian tugas staff. Jika
Hindari membawa uang cash dimungkinkan dilengkapi
dalam jumah besar, karena standar operating procedure
terlalu berisiko. Pembayaran (SOP) sebagai pedomean
juga bisa dilakukan dengan cek aturan main bagian pemasaran.
mundur, walau banyak yang
meragukan karena sekarang 9.5. Kalkulasi Pemasaran
masih banyak cek kosong.
Setelah ternak dibayar maka Perhitungan pemasaran dimulai
perusahaan akanmengeluarka dari menghitung pendapatan,
kwitansi sebagai bukti biaya pemasaran, pendapatan,
pembayaran. dan evaluasi pemasaran.
Masing-masing dijelaskan sbb:
Penunggakan pembayaran
harus disikapi secara 9.5.1. Pendapatan (Income)
tegas.Penagihan dan
pengriman ternak ulang harus Pendapatan dari hasil penjualan
sinkron untuk menghindari sapi dihitung selama 1 tahun.
kemacetan pembayaran yang Dengan penjualan 750 ekor
makin besar. Diperlukan perbulan maka dalam 1 tahun
kebijakan perusahaan yang akan dijual 750 ekor x 12 bulan
tegas jika terjadi piutang, = 9.000 ekor. Jika rata-rata
apakah akan melanjtkan berat badan 350 kg per ekor,
transaksi, atau menghentikan dan harga jual Rp. 20.000,- per
dan mencari pembeli kg berat hidup, maka akan
diperoleh pendapatan sebesar
9.3.7. Penetapan Logistik Rp. 63.000.000.0000,-

Penetapan logostik dilakukan 9.5.2. Biaya


agar sapi yang dipasarkan
selalu tersedia. Dengan target Biaya–biaya yang dikeluarkan
750 ekor sapi per bulan maka untuk pemasaran meliputi biaya
perlu diatur manajemen tanaga kerja, biaya perjalanan,
pemeliharaan sapi. Jangka biaya pengangkutan sapi, biaya
waktu penggemukan sapi 3-4 administrasi, biaya komunikasi,
bulan maka cadangan sapi yang listrik, air dan operasional
ada dikandang 3 x 750 ekor = kantor. Beberapa dasar
2.250 ekor dan setiap bulan perhitungan diuraikan dibawah
harus didatangkan bakalan sapi ini:
antara 750-1000 ekor. y Biaya transportasi sapi
sebesar Rp. 25.000,- per
9.4. Pengorganisasian ekor
y Biaya listrik perbulan Rp.
Pengorganisasi kegiatan 200.000,-
pemasaran meliputi jadwal,

405
y Operasional kantor perbulan y Biaya produksi sapi per
Rp.1.000.000,- kilogram berat hidup
y Operasional telpon perbulan Rp.16.000,-
Rp, 1.000.000,- y Biaya lain-lain Rp. 5.000,-
y Operasional air perbulan perekor.
Rp.100.000,- y Kalkulasi biaya Tenaga
y Biaya operasional pemasar tertera pada tabel
trasportasi perbulan Rp. 47.
10.000.000,-
Tabel 47. Kalkulasi Biaya Tenaga Kerja

No Jabatan jumlah gaji perbulan Jumlah


1 Manager 1 orang 3,000.000 3,000.000
2 Sales 3 orang 2,000.000 6,000.000
3 Administrasi 1 orang 1,000.000 1,000.000
4 Akuntan 1 orang 2,500.000 2,500.000
5 Assisten Akuntan 1 orang 1,000.000 1,000.000
6 Satpam 1 orang 1,000.000 1,000.000
total per bulan 14,5000.000

9.5.3. Income Statement akan diperoleh pendapatan


(Pernyataan Pendapatan) seperti tertera pada Tabel. 48
Perhitungan dihitung sebelum
Pendapatan dihitung dalam dikurangi biaya pajak dan bunga
kurun waktu satu tahun, dengan bank (EBIT).
dasar perhitungan di atas maka
Tabel 48. Pendapatan Pertahun
No Uraian Jumlah
(ribu)
A Pemasukan
Jual Sapi 63,000,000
B Pengeluaran
1 Tenaga 174,000
2 Trasport Sapi 225,000
3 Biaya Listrik 2,400
4 Operasional 12,000
Kantor
5 Telpon 12,000
6 Air 1,200
7 Trasportasi 120,000
8 Biaya Produksi 50,400,000
9 Lain-Lain 45,000
Subtotal 50,991,600
EBIT 12,008,400

EBIT = Earning Before Interes and Tax (pendapatan sebelum bunga dan pajak)

406
9.5.4. Mengevaluasi Sebaliknya penyimpangan positif
Pemasaran juga dianalisa untuk memperbiki
rencana pemasaran dimasa
• Analisis Data Penjualan yang akan datang.
Penyimpangan yang disebabkan
Data penjualan dicatat oleh faktor-faktor yang mudah
(dibukukan) dan dokumen diprediksi lebih mudah di
penjualan diarsip secara tertib. antisipasi, tetapi ada bebarapa
Data tersebut kemudian faktor yang sulit dimengerti
dianalisa untuk menghitung laba penyeban penyimpangan
rugi perusahaan. Berdasarkan tersebut, seperti bencana alam,
analisa laba rugi akan dilakukan perubahan kebijakan
perbaikan operasinal pemerintah, perubahan pola
perusahaan agar lebih kompetitif konsumsi masyarakat dll.
dan menguntungkan.
Harga dan volume penjualan
• Monitoring Penjualan bukanlah satu-satunya tolok ukur
prestasi penjualan, disini perlu
Kondisi pasar atau konsumen juga dianalisa biaya-biaya
yang terus berubah maka pemasaran. Kontrol atas biaya
rencana pemasaran tersebut pemasaran bisa menekan biaya
perlu direview setiap waktu. dan meningkatkan
Review berhubungan dengan kemampulabaan perusahaan.
tingkat harga yang berlaku pada
saat ini, jumlah permintaan • Trend Harga Diidentifikasi
pembeli, dan persediaan ternak.
Ketiga faktor tersebut dijadikan Harga-harga selama 5 tahun
bahan dalam melakukan terakhir didata dan dibuatkan
peninjauan rencana pemasaran trend kenaikan harganya. Trend
dan termasuk perubahan target, ini diperlukan untuk memprediksi
volume penjualan dan harga ditahun yang akan datang.
persediaan ternak Kenaikan rata-rata tahunan
dihitung, juga data kenaikan
Hasil penjualan setiap bulan pada bulanan untuk
dimonitor dan dibandingkan memprediksi perubahan harga
dengan target pada rencana secara lebih detil dan cermat.
pemasaran. Setiap Data yang dikumpulkan dari
penyimpangan baik lebih atau suatu wilayah tertentu, makin
kurang dari target dianalisis kecil wilayahnya makin
untuk mengetahui penyebab bermanfaat untuk membantu
penyimpangan tersebut. memprediksi harga, dan
Penyimpangan negatif akan sebaliknya makin besar
menurunkan kinerja tenaga wilayahnya makin bias hasilnya.
penjual dan harus dicari
penyebab dan solusinya.

407
10. Memasarkan Hewan 10.2.1. Aspek produktif
Kurban
Adanya proteksi hewan pra-
Pemeluk agama Islam setiap mussiman beralasan karena
tahun merayakan hari idul hewan sedang pada tahap
qurban dengan menyembelih akselerasi pertumbuhan (high-
ternak sapi, domba atau growth) sehingga sangat
kambing. Misal pada tahun 2007 produktif serta efisien
jatuh pada 20 Desember 2007. mengonversi pakan ke dalam
Pada saat tersebut harga ternak penambahan bobot badan.
lebih tinggi dari hari-hari Adapun pasca-mussinah angka
biasanya. Namun demikian konversi menjadi kurang efektif
ternak yang dikurbankan harus karena berat badan cenderung
memenuhi bebrapa syarat konstan dikarenakan proses
tertentu. selanjutnya berupa pematangan
organ-organ (maturity).
10.1. Persyaratan Hewan
Qurban menurut
Syariat Islam
y Hewan sehat, tidak cacat 10.2.2. Aspek Kualitatif
misalnya tidak pincang, tidak
buta, telinganya tidak rusak Fase ini merupakan fase daging
dan tidak kurus serta berkualitas prima, empuk, serat
ekornya tidak terpotong. daging tersebar merata, tidak
y Umur hewan untuk qurban. berlemak, serta warna segar
y Domba atau kambing yang (fresh): sebuah konsumsi
telah berumur satu tahun istimewa bagi orang yang
atau lebih (yang telah seleranya selalu menginginkan
berganti gigi) hal terbaik. Berbeda dengan
daging cempe atau pedet yang
Sapi/kerbau yang telah berumur berserat, lembek, berlendir, dan
minimal 2 tahun atau yang telah berbau anyir. Daging hewan tua
berganti gigi. Penentuan umur bakal liat, keras, dan berkadar
kambing/domba dapat dilakukan lemak tinggi.
dengan memperhatikan
pergantian gigi gigi pertama 10.2.3. Aspek Normatif
menjadi gigi terasah.
Ibadah Kurban mengajarkan
10.2. Ketentuan Umur sebuah eksploitasi ber-etika dan
tanggung jawab. Dengan
Penetapan ketentuan umur pemotongan umur tertentu,
Mussinah dalam kajian bidang anak-anak hewan kurban
Peternakan memiliki beberapa terlindungi dari eksploitasi
aspek menguntungkan, yang berlebihan sekaligus
meliputi: mempersiapkan stok kurban
tahun berikutnya.

408
10.3. Harga Hewan Kurban penampilan hewan, pelayanan,
pengiriman, dll. Tidak dilarang
Harga tertinggi hewan qurban tawar-menawar dalam jual-beli
menurut departemen pertanian walau untuk keperluan ibadah.
pada tahun 2007 berkisar sbb:
domba Rp. 22.000,-/kg, kambing Harga hewan kurban tahun 2007
Rp. 25.000,-/kg, sapi Rp. diwilayah Jakarta, Bogor, Bekasi
22.500,-/kg. Kepastian harga dan Tangerang diperkirakan
sangat tergantung pada sebagai berikut:
kemampuan menawar,

Tabel 49. Perkiraan Harga Hewan Kurban 2007

No Berat ternak Harga tertinggi


(Rp)
1 Sapi 200 kg 4.800.000
2 Sapi 250 kg 6.500.000
3 Sapi 300 kg 7.500.000
4 Sapi 350 kg 9.300.000
5 Sapi 400 kg 10.000.000
6 Domba 20 kg 550.000
7 Domba 23 kg 650.000
8 Domba 26 kg 750.000
9 Domba 29 kg 890.000
10 Domba 32 kg 1.000.000

10.4. Menjual Hewan peluang tersebut bisa


Kurban mengakibatkan kerugian karena
harga ternak setelah hari kurban
Promosi hewan dapat dilakukan kembali normal.
melalui media cetak, radio dan
melalui DKM pada mesjid- Pembeli hewan kurban
mesjid yang banyak melakukan biasanya minta diantar sampai
kurban hewan. Moment tersebut ke tempat tujuan ternak,
menguntungkan peternak, tetapi sehingga dalam negosiasi harga
peluangnya hanya sekali perlu disepakati apakah harga
setahun. Jika kita ingin di tingkat peternak atau franko
melakukan bisnis pemeliharaan alamat pembeli. Biaya
ternak untuk dijual pada hari pengangkutan per ekor tentunya
kurban, haruslah melakukan sangat bervariasi tergantung
perhitungan yang matang agar jarak antara peternak dan lokasi
pada waktunya ternak telah tujuan hewan kurban.
memenuhi syarat sebagai
hewan kurban. Kehilangan

409
11. Peluang Kerja Pemasaran 12.2. Susunlah taktik
Pada bidang pemasaran pemasaran, yang terdiri
tersedia peluang kerja yang dari :
cukup banyak dan menjanjikan y Kombinasi 4 P (product,
finansial. Peluang yang paling Price, Place, dan
dasar adalah menjadi blantik Promotion)
(pedagang perantara) ternak, y Jadwal pemasaran
jagal ternak, pengecer y Perorganisasian, siapa,
daging/susu, tenaga penjual tugasnya apa
(sales). Kita sering iri karena
keuntungan ditingkat pedagang 12.3. Buatlah perhitungan
lebih tinggi dari pada ditingkat pemasaran dengan cara
peternak. Namun demikian menghitung:
harus kita sadari resiko dalam y Perhitungan pendapatan
perdagangan juga besar. y Perhitungan biaya
Resiko produk rusak, tidak laku, pemasaran
harga yang tidak stabil dll. y Pernyataan Pendapatan
Peluang kerja tersebut
memberikan mata pencaharian 13. Lembar Pemecahan
yang lebih luas daripada Masalah
sekedar budidaya ternak saja.
Dengan demikian siswa 13.1. Pemasaran Susu
memiliki peluang untuk memilih
pekerjaan di bidang peternakan Harga susu ditingkat koperasi
sebagai suatu mata yang jaraknya 30 km dari rumah
pencaharian yang layak. peternak RP2,500 per liter.
Harga susu di tingkat konsumen
12. Lembar Aplikasi Konsep Rp.3,000. buatlah analsis mana
yang lebih menguntungkan,
Buatlah suatu rencana apakah peternak menjual ke
pemasaran sapi kurban. Jumlah konsumen langsung atau ke
sapi yang akan dipasarkan koperasi?
sebanyak 100 ekor, dengan
rata-rata berat badan 500 kg. 13.2. Analisis Peluang Sapi
Jenis sapi PO lokal. Kurban

12.1. Susunlah strategi Harga bibit sapi per kg berat


pemasaran yang terdiri hidup Rp17,000. sapi tersebut
dari: dipelihara selama 6 bulan
y Analisis kebutuhan sapi dengan biaya pemeliharaan
potong Rp6,000 per ekor per hari. Jika
y Segmentasi harga sapi kurban Rp22,000 per
y Targeting kg berat hidup. Rata-rata berat
y Struktur harga sapi 350 kg, dan populasi sapi
sebanyak 50 ekor, target
pertumbuhan berat badan

410
perhari (ADG) 0,8 kg. , 5. Penetrapan harga sapi
Hitunglah perkiraan keuntungan hidup mengikuti :
yang akan diperoleh peternak a. standar harga yang
dari program penggemukan sapi ditentukan perusahaan
kurban tersebut. b. mengikuti harga pasar
c. harga tetap
14. Lembar Pengayaan d. target keuntungan per
Pilihlah salah satu jawaban ekor
yang benar
1. Prinsip pemasaran menurut 6. Promosi ternak dan hasil
Kotler adalah: ternak diperlukan untuk:
a. memenuhi kebutuhan a. aktivitas untuk
konsumen memberitahukan,
b. menjual sapi membujuk atau
c. menjual susu mempengaruhi
d. konsumen membeli konsumen untuk tetap
sapi menggunakan produk
b. memasang iklan
2. Untuk memperoleh barang c. memasang spanduk
seseorang dapat d. mengikuti pameran
a. memproduksi sendiri pembangunan
b. meminta
c. pertukaran (membeli) 7. Prinsip penjualan ternak
d. semua jawaban benar adalah
a. proses pemindahan hak
3. Diferensiasi produk atas ternak
bertujuan untuk b. pembayaran ternak
a. membuat produk yang c. pengangkutan ternak
berbeda dengan d. transaksi jual beli
produsen lainnya ternak
b. memberi ciri khas pada
produk kita 8. Mengapa harga sapi kurban
c. memberi pembatas lebih tinggi dari sapi
persaingan konsumsi
d. semua benar a. permintaan tinggi
b. pembeli tidak tahu harga
4. Targeting konsumen adalah c. suplai sapi sedikit
kegiatan d. sapinya lebih gemuk
a. memilih segmen yang
akan jadi target 9. Pemasaran susu dapat
pemasaran produk kita dilakukan ke:
b. memilah-milah a. konsumen langsung
konsumen b. koperasi
c. mentarget semua c. perusahaan pengolahan
konsumen susu
d. tidak memilih konsumen d. semua benar

411
10. Memperkirakan berat badan sapi untuk transasksi penjualan
sebaiknya
a. ditimbang dengan timbangan digital
b. ditimbang dengan timbangan manual
c. perkiraan berat tubuh
d. pengukuran dengan pita gordas

Lembar kunci jawaban


1. a
2. d
3. d
4. a
5. b
6. a
7. a
8. a
9. d
10. a

412
BAB 10
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA
RUMINANSIA BESAR

1. Pengantar kandang, tenaga, dan pakan


tidak di hitung secara rinci. Agar
Kebutuhan daging dan susu usaha peternakan tersebut bisa
pada tahun 2007 secara nasional untung peternak harus
per tahun sebanyak susu menggunakan input yang sangat
2.046.000.000 kg sedang daging murah atau rendah biayanya.
sebanyak 2.340.171.429 kg. Misalnya jika kita membibitkan
Untuk memenuhi kebutuhan sapi Ongole dengan harga induk
tersebut tidak bisa dicukupi oleh Rp. 4.000.000 per ekor, setelah
produksi dalam negeri, sebagian dipelihara selama 1 tahun hanya
besar masih di impor terutama menghasilkan anak sapi (pedet)
dari Australia dan Selandia Baru. 1 ekor dengan harga
Tiap tahun konsumsi daging dan Rp1.000.000 sampai 1.500.000.
susu terus meningkat, sehingga maka biaya produksi harus lebih
mendorong usaha peternakan di rendah dari harga jual pedet
Indonesia. tersebut.

Berkembangnya usaha peterna- 1.1. Usaha Sapi Perah


kan dalam negeri disamping
untuk memenuhi kebutuhan juga Usaha ternak sapi perah di
untuk mengurangi impor produk Indonesia masih bersifat
sehingga bisa menghemat subsisten oleh peternak kecil dan
devisa dan menurunkan jumlah belum mencapai usaha yang
penganguran di Indonesia. berorientasi ekonomi.
Munculnya usaha-usaha baru di Rendahnya tingkat produktivitas
bidang peternakan akan ternak tersebut lebih disebabkan
menyerap tenaga kerja lokal. oleh kurangnya modal, serta
pengetahuan / ketrampilan
Usaha budidaya ternak peternak yang mencakup aspek
ruminansia besar di Indonesia reproduksi, pemberian pakan,
terdiri dari sapi potong, kerbau pengelolaan hasil pasca panen,
dan sapi perah. Pemeliharaan penerapan sistem recording,
kerbau dan pembibitan sapi pemerahan, sanitasi dan
potong masih dilakukan dengan pencegahan penyakit. Selain itu
pendekatan sosial ekonomi. pengetahuan peternak mengenai
Artinya peternak dalam aspek tata niaga harus
mengelola usahanya tidak di ditingkatkan sehingga
kelola secara bisnis murni. keuntungan yang diperoleh
Beberapa input (masukan) sebanding dengan
sarana produksi seperti lahan, pemeliharaannya. Di Indonesia

413
hanya ada beberapa perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
sapi perah komersial, namun daging untuk lokal seperti rumah
sebagian besar merupakan tangga, hotel, restoran, industri
peternak subsisten. Dengan pengolahan, perdagangan antar
naiknya harga susu mencapai pulau. Pasaran utamanya adalah
Rp. 3.250 per liter mendorong kota-kota besar seperti kota
pertumbuhan sapi perah akhir- metropolitan Jakarta, Bandung,
akhir ini. Surabaya dll. Jenis sapi potong
yang dipelihara masyarakat
Sapi perah yang umum adalah ongole, Bali, Sumba
diternakkan di Indonesia adalah Ongole, Simental. Perusahaan
sapi Fries Holland atau Frisien sapi potong di Indonesia
Holstein atau FH yang berasal memelihara ternak BX (Brahman
dari negeri Belanda, Autralia dan Cross) Australian Commercial
Selandia Baru. Sapi dari Cross (ACC). Beberapa
Selandia Baru ada yang jenisnya perusahaan menggemukkan sapi
Friesian Holstein murni dan ada ongole untuk dipasarkan pada
jenis Sahiwal Cross. Sahiwal saat hari raya kurban.
Cross merupakan persilangan
sapi Sahiwal dari India dengan Pada saat ini penulis ingin
sapi FH. Slandia Baru membahas analisis usaha sapi
mengembangkan sahiwal cross perah. Usaha sapi perah agak
untuk di ekspor ke negara rumit tetapi lebih menguntungkan
beriklim panas sepeti Indonesia, daripada usaha sapi potong.
Malaisia, Philipina, Thailand dll. Seperti halnya usaha dibidang
Sapi FH dapat berproduksi baik lainnya, usaha sapi perah
bila dipelihara di daerah dengan memerlukan input (induk sapi,
temperatur kurang dari 22º pakan, obat, dll), proses dan
celcius sehingga usaha output (susu dan pedet).
peternakan sapi perah di
Indonesia hanya terbatas di 2. Data Teknis Sapi Perah
daerah tertentu yang berhawa
dingin/sejuk. Misalnya di Jawa 2.1. Induk
Barat (Lembang, Pangalengan),
di Jawa Tengah (Temanggung, Sapi induk yang dibeli sebanyak
Ungaran, Boyolali), di Jawa 50 ekor berupa sapi dara jenis
Timur (Pasuruan, Malang), di FH dengan umur 1½-2 tahun.
Sulawesi Selatan (Sinjai, Pemeliharaan pada tahun
Enrekang), dll. pertama belum menghasilkan
anak dan belum bisa diperah.
1.2. Usaha Sapi Potong Diperkirakan sapi beranak
pertama pada awal tahun kedua.
Sapi potong mempunyai potensi Berat sapi waktu dibeli sekitar
ekonomi yang tinggi baik sebagai 300 kg.
ternak potong maupun ternak
bibit. Selama ini sapi potong

414
2..2. Pemberian Pakan cicilan dan bunga dibayar mulai
Pemberian pakan konsntrat 5 kg tahun kedua sampai tahun
per hari per ekor, dan pemberian keenam. Tabel 50 menunjukan
rumput antara 25-30 kg per ekor perhitungan bunga dan cicilan.
per hari. Harga konsentrat per kg Bunga digitung dengan
Rp. 1.000,- sedangkan harga mengalikan pinjaman dengan
hijauan per kg Rp. 100,-. besarnya bunga 72%. Cicilan
Penanaman rumput gajah seluas setiap bulan dihitung dengan
4 ha. membagi jumlah pinjaman dan
bunga dengan 60 bulan
2.3. Perkawinan
2.6. Pemerahan
Perkawinan dilakukan dengan
Inseminasi Buatan, jika gagal Pemerahan dilakukan mulai sapi
akan diulang pada masa birahi melahirkan sampai 2 bulan
selanjutnya. Rata-rata sebelum melahirkan berikutnya.
conception rate (tingkat Dua bulan sebelum melahirkan
Konsepsi) 1,5, artinya ada yang sapi dikeringkan.
sekali IB bunting dan ada yang
dua kali IB baru bunting. Biaya 2.7. Pemeliharaan Pedet
sekali IB Rp. 50.000,-.
Pengawinan berikutnya Pemeliharaan pedet selama 4
dilakukan setelah masa laktasi 2 bulan, setelah itu dijual dengan
bulan. harga Rp. 2.000.000,- per ekor.
Pemberian pakan konsentrat 1-2
2.4. Produksi Susu kg per ekor per hari, sedangkan
pemberian rumput 5-10 kg per
Rata-rata produksi per ekor per ekor perhari. Pemberian air susu
hari 15 liter. Masa laktasi selama sebanyak 2-4 liter perhari.
9 bulan (270 hari), atau produksi
per laktasi per ekor sebanyak 2.8. Pupuk Kandang
3.000 liter. Harga susu Rp.
3.250,- per liter. Dengan Produksi kotoran per hari 5 kg
demikian produksi susu pertahun kering dan dijual dengan harga
150.000 liter. Rp. 300,- per kg. Penjulan
dilakukan kepada peternak sayur
2.5. Pinjaman Modal atau pedagang perantara.

Pinjaman modal usaha untuk 2.9. Pemeliharaan Induk


biaya tetap dan biaya variabel
sebesar Rp. 763,140,000,-. Pemeliharaan selama 7 tahun,
Besarnya suku bunga dalam satu siklus beranak 6 kali,
diperhitungkan 12% per tahun setelah sapi berumur 7½-8
rata (flat). Jangka waktu tahun, sapi di afkir dan dijual
pinjaman dan cicilan selama 6 dengan harga Rp. 4.000.000,-
tahun. Grace period 1 tahun, sampai Rp. 5.000.000,- per ekor

415
Tabel. 50 Kalkulasi Bunga Dan Cicilan

No Uraian Satuan Nominal


1. Pinjaman 762.890.000
2. Bunga 12 % 6 Th 549.280.800
3. Total pinjaman 1.312.170.800
dan bunga
4. Cicilan perbulan 12 5 Bln 21.869.513

3. Biaya Produksi besarnya biaya tetap adalah


Rp567,940,000.
Biaya produksi dikelompokkan
menjadi biaya tetap (Fix Cost) 3.2. Biaya Variabel
dan biaya tidak tetap (Variable
Cost). Biaya tetap merupakan Yang termasuk biaya variabel
biaya-biaya yang tidak antara lain pakan, obat, tenaga
terpengaruh dengan volume kerja, listrik dll. Contoh
produksi. Biaya variable perhitungan biaya variabel
merupakan biaya yang berubah- tertera pada Tabel 52. Besarnya
ubah sesuai dengan volume biaya variabel adalah
produksi. Rp195,200,000.

3.1. Biaya Tetap 3.3 Total Biaya

Yang termasuk biaya tetap pada Total biaya merupakan


usaha sapi perah adalah penjumlahan dari biaya tetap dan
peralatan, bangunan, tanah,sapi biaya variable. Dari perhitungan
dara, perijinan dan overhead usaha sapi perah maka biaya
cost (biaya dimuka untuk yang diperlukan = 567.940.000 +
pengurusan administrasi) dll. 195.200.000 = Rp763.140.000
Contoh tertera pada tabel 51.

416
Tabel 51. Biaya Tetap (Fix Cost)

No Deskripsi Unit Satuan Harga Jumlah


1 Sapi Dara 50 ekor 7,000,000 350,000,000
2 Mesin Perah 1 unit 7,000,000 7,000,000
3 Gerobag Dorong 2 buah 500,000 1,000,000
4 Sabit 5 buah 10,000 50,000
5 Chooper Rumput 1 buah 8,000,000 8,000,000
6 Sekop 8 buah 30,000 240,000
7 Penampung Susu 50 buah 200,000 10,000,000
8 Ember 5 buah 10,000 50,000

Total Mesin Alat 26,340,000


Gudang
9 Konsentrat 25 m2 300,000 7,500,000
10 Gudang Rumput 25 m2 200,000 5,000,000
11 Kandang Induk 150 m2 300,000 45,000,000
12 Kandang Anak 100 m2 300,000 30,000,000
13 Sumur 1 buah 100,000 100,000
14 Instalasi Listrik 1 set 5,000,000 5,000,000

Total Bangunan 92,600,000


15 Ijin Tempat 1 ijin 2,000,000 2,000,000
16 Ijin Bangunan 1 buah 2,000,000 2,000,000
17 Proposal 1 dokumen 5,000,000 5,000,000
Total Overhead 9,000,000
18 Mobil 1 buah 40,000,000 40,000,000
19 Lahan 1,000 m2 50,000 50,000,000
TOTAL 567,940,000

417
Table 52. Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya Variabel Tahun 1

No Jenis Satuan Harga Jumlah


1 Tenaga Kandang 60 OB 700,000 42,000,000
2 Tenaga Admin 12 OB 700,000 8,400,000
3 Listrik 12 bulan 300,000 3,600,000
4 Pakan Konsentrat 91250 kg 1,000 91,250,000
5 Operasional Kantor 12 bulan 300,000 3,600,000
6 Operasional Kendaraan 365 hari 50,000 18,250,000
7 Obat-Obatan 50 ekor 50,000 2,500,000
8 Sewa Lahan 4 ha 3,000,000 12,000,000
9 Penaman Rumput 4 ha 2,000,000 8,000,000
10 Perawatan Tumput 4 ha 500,000 2,000,000
11 Pupuk 2400 kg 1,500 3,600,000
12 Pengawinan 75 50.000 7.750.000

TOTAL 195,200,000

Variable Cost Tahun 2

No Jenis Satuan Harga Jumlah


1 Tenaga Kandang 48 OB 700,000 33,600,000
2 Tenaga Admin 12 OB 700,000 8,400,000
3 Listrik 12 bulan 300,000 3,600,000
4 Konsentrat induk 91250 kg 1,000 91,250,000
5 Konsentrat Pedet 12000 kg 1,000 12,000,000
6 Operasional Kantor 12 bulan 300,000 3,600,000
7 Operasinal Kendaraan 365 hari 50,000 18,250,000
8 Obat sp dewasa 50 ekor 50,000 2,500,000
9 Obat pedet 50 hari 20,000 1,000,000
10 Sewa Lahan 4 ha 3,000,000 12,000,000
11 Perawatan Rumput 4 ha 500,000 2,000,000
12 Pupuk 2400 kg 1,500 3,600,000
13 Pengawinan 75 50.000 7.750.000

TOTAL 191,800,000

418
4. Perhitungan Pendapatan

4.1. Pendapatan Tahun 1 Tabel 54. Pendapatan tahun 2-5

Pada tahun pertama sapi dalam No Pemasukan Tahun 2


kondisi bunting, belum 1 Jual susu 487.494
menghasilkan susu, pendapatan 2 Jual pupuk 27.000
hanya dari penjualan pupuk kandang
kandang. Pupuk kandang 3 Jual pedet 75.000
sebanyak 90.000 kg dengan Total 589.494
harga Rp. 300,- per kg.
Perhitungan pendapatan tahun
4.3. Pendapatan Tahun 6
pertama tertera pada Tabel 53.
y Susu segar sebanyak
Tabel 53. Pendapatan Tahun 1
150.000 liter dengan harga
Rp. 3.250.- per liter
No Pemasukan Tahun 1
y Pupuk kandang sebanyak
1 Jual susu 0 90.000 kg dengan harga Rp.
2 Jual pupuk 27,000 300,- per kg
3 Jual pedet 0 y Anak sapi pedet sebanyak 50
Total 27,000 ekor berumur 3-4 bulan
dengan harga Rp.
4.2 Pendapatan Tahun Kedua 1.500.000,- Rp. 2.000.000,-
sampai Tahun Kelima per ekor
y Sapi afkir 50 ekor dengan
Produk pada setiap tahun di harga jual Rp. 4.000.000,- -
estimasi sebagai berikut: Rp. 5.000.000,- per ekor
sapi.
y Susu segar sebanyak Perhitungan pendapatan tahun
150.000 liter per tahun keenam tertera pada Tabel 55.
dengan harga Rp. 3.250,- per
liter Tabel 55. Pendapatan Tahun 6
y Pupuk kandang sebanyak
90.000 kg dengan harga Rp. No Pemasukan Tahun 6
300,- per kg 1 Jual susu 487,494
y Anak sapi pedet sebanyak 50 2 Jual pupuk 27,000
ekor berumur 3-4 bulan kandang
dengan harga Rp. 3 Jual pedet 75,000
1.500.000,- - Rp. 2.000.000,- 4 Jual sapi afkir 250,000
per ekor. Total 839,494
Pendapatan tahun kedua, ketiga,
keempat dan kelima tertera pada
tabel 54.

419
5. Akuntasi Keuangan y EBIT adalah Earning Before
Interes and Tax atau
5.1. Investasi pendapatan sebelum bunga
dan pajak. Dihitung dengan
Investasi yang digunakan untuk pendapatan dikurangi biaya
biaya tetap seperti sapi, mesin dan penyusutan.
dll, dan biaya tidak tetap yang y Bunga ditetapkan sebesar
digunakan untuk pemeliharaan 12% per tahun dan dihitung
selama 1 tahun. Besarnya dari besarnya pinjaman.
investasi adalah Rp. y EBT adalah Earning Before
812.890.000,- deskripsi investasi Tax atau pendapatan
tertera pada Tabel 56. sebelum pajak. Pajak
perusahaan sebesar 11.5%
Tabel 56. Investasi Usaha Sapi dihitung dari keuntungan
Perah kotor perusahaan (EBT).
y EAT adalah Earning After
No Uraian Jumlah Tax atau pendapatan setelah
(Rp) bunga dan pajak, dihitung
dengan mengurangi ebt
1 Mesin dan 26,340,000 dengan besarnya pajak
alat perusahaan. Pada tahun
2 Sapi 350,000,000 pertama terlihat nilai minus
3 Bangunan 92,600,000 atau rugi, hal ini dikarenakan
sapi belum memproduksi
4 Overhead 9,000,000 susu, jadi pendapatan hanya
cost diperoleh dari penjualan
5 Mobil 40,000,000 pupuk kandang. Pada tahun
kedua sampai ke 5 terlihat
6 Lahan 50,000,000
eat positi karena ada
7 Biaya 194,950,000 pendapatan dari penjualan
Operasional susu dan anak sapi. Pada
8 Modal 50,000,000 tahun ke 6, terjadi
sendiri peningkatan pendapatan dari
Total 812,890,000 penjualan sapi afkir. Untuk
lebih detilnya dapat dilihat
pada aliran dana (cash flow)
5.2. Perhitungan Laba Rugi
yang terdapat pada lampiran.
Keuntungan yang diperoleh
y Pendapatan di hitung dalam
pada tahun ke 6 sebesar Rp.
waktu 1 tahun yang diperoleh
532.679.000,- Laporan laba
dari penjualan susu, pupuk
rugi tertera pada Tabel 57.
kandang, anak sapi dan sapi
ahkir pada tahun ke 6.
y Penyusutan dihitung sebesar
10% dari biaya tetap, umur
peralatan dianggap 10 tahun

420
Tabel 57. Laporan Laba Rugi (Dalam Ribuan)

No Uraian 1 2 3 4 5 6 Total
1 Pendapatan 27,000 589,494 589,494 589,494 589,494 839,494 3,224,470
2 Biaya 762,430 191,740 191,740 191,740 191,740 191,740 1,721,130
3 Penyusutan 56,794 56,794 56,794 56,794 56,794 56,794 340,764
4 EBIT -792,224 340,960 340,960 340,960 340,960 590,960 1,162,576
5 Bunga 12% 0 91,547 91,547 91,547 91,547 91,547 457,734
6 EBT -792,224 249,413 249,413 249,413 249,413 499,413 704,842
7 Pph11.5% 0 28,683 28,683 28,683 28,683 57,433 172,163
8 EAT -792,224 220,731 220,731 220,731 220,731 441,981 532,679

421
5.3. Neraca (Balance Sheet) penyusutan dihitung 10% dari
modal tetap. Hutang jangka
5.3.1 Aktiva dan Pasiva pendek kita anggap tidak ada
walaupun pada kondisi riil selalu
Neraca terdiri dari AKTIVA dan terjadi. Hutang jangka panjang
PASIVA. merupakan pinjaman ke Bank
• Aktiva terdiri dari aktiva lancar untuk biaya tetap dan
yang terdiri dari piutang, uang operasional. Modal sendiri pada
kas dan tambahan investasi. perhitungan ini adalah 50 juta.
Aktiva tetap terdiri dari Untuk memudahkan perhitungan
penyusutan dan nilai mesin, semua laba ditahan oleh pemilik
bangunan, tanah dan biaya usaha. Laba ditahan merupakan
tetap lainnya. akumulasi dari nilai penyusutan,
• Pasiva terdiri dari kewajiban nilai sisa bangunan, tanah dan
dan equitas. Kewajiban terdiri keuntungan. Neraca usaha sapi
hutang jangka pendek dan perah tertera pada Tabel 52.
hutang jangka panjang.
Hutang jangka pendek 5.4. Aliran Dana (Cash Flow)
misalnya hutang bahan pakan
yang harus dibayar dalam Aliran dana atau cash flow
waktu singkat (kurang dari 2 menggambarkan uang yang
bulan). Hutang jangka keluar dan yang masuk.
panjang berupa hutang yang Perhitungan dibuat bulanan
waktunya tahunan, misal selama 1 tahun. Model-model
investasi biaya tetap. Equitas penyusunan cash flow ada
terdiri dari modal sendiri, laba bermacam-macam, pada kali ini
ditahan. Laba ditahan berapa akan kita ambil satu contoh saja
keuntungan yang belum yang sudah banyak digunakan.
diambil oleh pemilik usaha. Masing-masing dijelaskan
Pada kondisi riil pemilik akan sebagai berikut.
mengambil labanya untuk
membiayai hidupnya. 5.4.1. Kas Awal

5.3.2. Kalkulasi Aktiva dan Kas awal pada saat mulai usaha
Pasiva merupakan modal sendiri yang
dimiliki oleh pemilik usaha. Kas
Piutang pada akhir tahun awal pada bulan berikutnya
pertama kita anggap tidak ada. merupakan kas akhir pada bulan
Uang kas jumlahnya diperoleh sebelumnya. Misalnya kas akhir
dari cash flow bulan Desember bulan Januari Rp. 209.180.000,-
tahun pertama. Investasi dihitung akan menjadi kas awal bulan
dari biaya operasional selama 1 Februari, demikian seterusnya.
tahun. Nilai mesin dan bangunan Setalah ganti tahun, maka kas
diperoleh dari modal tetap (fix akhir tahun pertama akan
cost) dikurangi penyusutan menjadi kas awal tahun kedua.
selama setahun. Nilai

422
5.4.2. Pemasukan sehingga perusahaan tidak perlu
membayar cicilan dan bunga
Pemasukan pada tahun pertama bank. Masa tenggang antara
hanya dari jual pupuk kandang, pinjaman dan pembayaran
belum ada pemasukan dari jual cicilan disebut grace periode,
susu dan anak sapi. Pada tahun dalam hal ini grace periode
pertama sapi belum beranak dan selama 1 tahun. Pajak pada
belum memproduksi susu tahun pertama juga nihil atau
(Laktasi). Pemasukan kemudian tidak membayar karena
dijumlahkan pada kolom total perusahaan masih defisit.
pemasukan. Besarnya pajak usaha dihitung
sebesar 11½% dari keutnungan
Total Pemasukan perusahaan. Lihat perhitungan
laba rugi. Total pembiayaan
Pemasukan merupakan dihitung dengan mengurangi
penjumlahan dari kas awal dan pinjaman dengan cicilan, bunga
pemasukan. dan pajak.

5.4.3. Pengeluaran 5.4.6. Kas Akhir

Pengeluaran pada tahun Kas akhir dihitung dengan


pertama terdiri biaya tetap dan menjumlahkan nilai
biaya variabel. Pada tahun surplus/defisit dengan total
berikutnya pengeluaran hanya pembiayaan. Kas akhir ini akan
biaya variabel saja. Kemudian menjadi kas awal bulan
semua pengeluaran dijumlahkan berikutnya
pada kolom total pengeluaran.
Cash flow usaha sapi perah
5.4.4. Surplus/Defisit selama 6 tahun tertera pada
Tabel 59.
Surplus/Defisit dihitung dengan
menjumlahkan kas awal 5.5. Break Event Point (BEP)
ditambah total pemasukan
kemudian dikurangi total BEP merupakan suatu kondisi
pengeluaran. Pada tahun dimana diperoleh kalkulasi yang
pertama karena biaya investasi impas usaha sapi perah tidak
besar maka terjadi defisit, untuk rugi dan tidak untung.
itu diperlukan pinjaman untuk Perhitungan BEP dapat
operasional usaha sapi perah dilakukan dengan satuan harga
dan satuan jumlah produk.
5.4.5. Pembiayaan Masing-masing dijelaskan sbb:

Pembiayaan terdiri dari 5.5.1. BEP Rupiah


pinjaman, cicilan hutnag, bunga
pinjaman dan pajak. Pada tahun BEP = biaya tetap
1, sapi belum berproduksi 1- (Biaya Variabel/Harga)

423
y Biaya tetap = Rp. 567,940,000 BEP = 329.431 liter
y Biaya variable per liter susu
Rp195,200,000 = 1.301 Dengan produksi susu 150.000
3000x50 liter per tahun, dan produksi susu
• Harga per liter susu Rp. dimulai pada tahun ke dua, maka
3.250 BEP akan dicapai pada awal
tahun ke 4.
BEP = 567,940,000 = 996,530.000
1-1301/3025 5.6 Analisis BCR
Dengan demikian BEP dicapai Analisis BCR (Benefit Cost
pada akhir tahun ke tiga, pada Ratio) bertujuan membandingkan
saat pendapatan sebesar Rp antara pendapatan dan biaya.
1.179.015.000. Jika diperoleh angka BCR lebih
dari 1 maka usaha tersebut
menguntungkan, makin tinggi
5.5.2. BEP Unit angka BCR semakin
menguntungkan usaha tersebut.
BEP= biaya tetap
Harga -biaya
BCR = Pendapatan/Biaya
y Biaya tetap = Rp. 567.940.000
y Biaya variable per liter susu = 3.224.470/1.721.130
Rp.1.301
y Harga per liter susu Rp. = 1,87
3.250
Perhitungan BCR diperoleh
angka 1,87, hal ini menunjukkan
BEP =567.940.000 bahwa usaha sapi perah
3250-1302 menguntungkan.

424
Tabel 58. Neraca tahun 1 dan Tahun ke 6 (Dalam Ribuan)

A AKTIVA
1 Aktiva Lancar tahun 1 tahun 6
Piutang 0 0
Uang Cash 77,460 831,927
Investasi 194,950 0
Total Aktiva Lancar 272,410 831,927
2 Aktiva Tetap
Penyusutan Mesin-
Bangunan 16,794 100,764
Mesin Bangunan 151,146 67,176
Penyusutan Sapi Induk 0 100,000
Sapi Induk 350,000 250,000
Tanah 50,000 50,000
Total Aktiva Lancar 567,940 567,940
Total Aktiva 840,350 1,399,867
B PASIVA
1 Kewajiban
Hutang Jangka Pendek 0 0
Hutang Jangka Panjang 762,890 0
Total Kewajiban 762,890 0
2 Equitas
Modal Sendiri 50,000 50,000
Laba Ditahan 27,460 1,349,867
Total Equitas 77,460 1,399,867
Total Pasiva 840,350 1,399,867

425
Tabel 59. Cash Flow 6 Tahun (Dalam Ribuan)

NO URAIAN Tahun 1 2 3 4 5 6

A Kas Awal 50,000 77.460 184.103 290.747 397.390 504,034


B Pemasukan
1 Jual susu 0 487.494 487.494 487.494 487.494 487,494
2 Jual pupuk 27,000 27.000 27.000 27.000 27.000 27,000
kandang
3 Jual pedet 0 75.000 75.000 75.000 75.000 75,000
4 Jual sapi afkir 250,000
Total Pemasukan 27,000 589.494 589.494 589.494 589.494 839,494
C Pengeluaran
1 Modal tetap 567,940 0 0
2 Tenaga kerja 50,400 50.400 50.400 50.400 50.400 50,400
3 Listrik 3,600 3.600 3.600 3.600 3.600 3,600
4 Konsentrat 90,000 94.000 94.000 94.000 94.000 94,000
5 Operasional kantor 3,600 3.600 3.600 3.600 3.600 3,600
6 Operasional mobil 18,240 18.240 18.240 18.240 18.240 18,240
7 Obat-obatan 1,250 2.500 2.500 2.500 2.500 2,500
8 Sewa tanah 12,000 12.000 12.000 12.000 12.000 12,000
9 Penanaman 8,000 0 0 0 0 0
rumput
10 Perawatan rumput 5,600 5.600 5.600 5.600 5.600 5,600
11 MR 1,800 1.800 1.800 1.800 1.800 1,800
Total pengeluaran 762,430 191.740 191.740 191.740 191.740 191,740
D Surplus defisit -685,430 475.214 581.857 688.501 795.144 1,151,788
E Pembiayaan
1 Pinjaman 762,890 0 0 0 0 0
2 Cicilan 0 21.869 21.869 262.428 262.428 262,428
hutang+Bunga
3 Pajak 0 28.683 28.683 28.683 28.683 57,433
Total pembiayaan 762,890 291.111 291.111 291.111 291.111 319,861
F Kas Akhir 77,460 184.103 290.747 397.390 504.034 831,927

426
6. Aplikasi Konsep

Buatlah analisis usaha konsentrat. Biaya tersebut


penggemukan sapi potong, jika sebesar 40% dari biaya
disediakan data sebagai berikut: tidak tetap. Bagaimana
• Jumlah sapi 50 ekor upaya kita untuk menekan
• Berat sapi rata-rata 300 kg biaya konsentrat agar
• Pertumbuhan berat badan keuntungan yang diperoleh
harian 0,8 kg lebih besar.
• Harga sapi per kg Rp18.000
• Biaya pemeliharaan Rp7.000 c. Produksi susu sapi perah di
perekor perhari. Indonesia masih rendah,
• Tenaga kerja 3 orang rata-rata sekitar 10 liter per
• Investasi kandang dan ekor per hari. Coba
peralatan sebesal diskusikan mengapa
Rp40,000,000. produksi rendah.
• Harga jual sapi per kg
8. Lembar Pengayaan
Rp.18,000
• Harga kompos Rp300 per kg
Pilihlah salah satu jawaban
• Pemeliharaan selama 6 bulan yang paling benar pada
• Investasi tanah Rp10.000.000 pertanyaan di bawah ini
Buatlah laporan laba rugi, 1. Pada usaha sapi perah
Hitunglah BEP unit dan rupiah, produk utamanya adalah
Hitunglah BCR (Benefit Cost a. susu
Ratio). b. pedet
c. kompos
7. Lembar Pemecahan d. sapi afkir
Masalah
2. Pada usaha penggemukan
a. Usaha pembibitan sapi sapi produk utamanya
potong kurang berkembang adalah
di Indonesia. Biaya produksi a. sapi
yang mahal dan harga pedet b. kompos
yang relatuf murah adalah c. tenaga kerja
penyebab utamanya. Coba d. pedet
diskusikan dengan teman
bagaimana upaya-upaya 3. Produksi susu pertahun
menurunkan biaya 3.780 liter. Jika lama laktasi
pemeliharaan sapi tersebut. 270 hari, berapa rata-rata
produksi per hari sebanyak:
b. Dari hasil analisis usaha a. 20 liter
sapi perah terlihat bahwa b. 14 liter
biaya terbesar adalah biaya c. 10 liter
pembelian pakan d. 16 liter

427
c. 1,8
d. 1,6
4. yang termasuk biaya tetap
(fix cost) adalah 9. investasi bangunan dan
a. bangunan peralatan sebesar
b. alat dan mesin Rp120.000.000. jika
c. tanah besarnya penusutan 10%
d. semua benar pertahun, maka nilai
penyusutan adalah
5. Yang termasuk biaya a. 120.000.000
variabel adalah b. 10.000.000
a. tenaga kerja c. 1.200.000
b. pakan d. 12.000.000
c. obat-obatan
d. semua benar 10. jika kita menjual sapi
sebanyak 50 ekor, dengan
6. jika kita pinjam uang sebesar harga per ekor Rp7.000.000
Rp100.000.000, dengan dan penjualan pupuk
bunga sebesar 16% sebesar 15.000 kg dengan
pertahun maka besarnya harga per kg Rp500., maka
bunga pertahun adalah: pendapatan yang kita
a. 1.600.000 peroleh
b. 1.000.000 a. Rp357.500.000
c. 3.200.000 b. Rp350.000.000
d. 1.500.000 c. Rp105.000.000
d. Rp.75.000.000
7. jika biaya tetap produksi sapi
potong sebesar 50.000.000, Kunci jawaban
sedangkan harga produk 1. a
Rp.7.000.000 dan biaya 2. a
variabel sebesar 3. b
Rp3.000.000 , maka BEP 4. d
dicapai pada 5. d
a. Rp. 87.500.000 6. a
b. Rp.150.000.000 7. a
c. Rp.21.000.000 8. a
d. Rp. 35.000.000 9. d
10. a
8. Jika pendapatan usaha sapi
perah sebesar 80.000.000,
sedang biaya sebesar
60.000.000 maka besar BCR
(Benefit Cost Ration) adalah
;
a. 1,3
b. 1,5

428
BAB. 11
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

Pembangunan agribisnis penyelenggaraan pelatihan bagi


peternakan akan berhasil jika peternak.
semua subsistem agribisnis
yang terdiri dari subsistem hulu, 3. Peningkatan Sarana Dan
usaha tani, pengolahan, Prasarana
pemasaran dan jasa penunjang
dikembangkan secara simultan. Peningkatan sarana prasarana
Program-program pemerintah terdiri dari pengembangan
antara lain: sarana-sarana usaha
peternakan, lembaga keuangan
1. Meningkatkan Koordinasi dan pengembangan sarana
pengolahan serta pemasaran.
Pembangunan sektor
peternakan sebagai bagian 4. Peningkatan Inovasi Dan
tulang pungung ekonomi Diseminasi
dikembangkan dengan
meningkatkan koordinasi semua Penelitian dibidang peternakan
stake holder antara lain dilakukan dengan
departemen teknis, pemerintah mengembangkan balai
daerah, peternak, dunia usaha penelitian ternak, balai
swasta, dan masyarakat dalam penelitian kesehatan ternak,
mengembangkan peternakan. balai penelitian sapi perah,
Tujuan peningkatan koordinasi penelitian hijauan makanan
adalah meningkatkan ternak, pusat-pusat pembibitan,
keterbukaan dalam pusat inseminasi buatan dll.
merumuskan kebijkaan dan Hasil-hasil pengembangan
manajemen pembangunan, dan kemudian didesiminasikan ke
penyelarasan pembangunan peternak melalui penyuluhan
antar sektor dan wilayah dan pelatihan peternak.

2. Meningkatkan Kapasitas 5. Peningkatan Pendidikan


dan Pemberdayaan SDM
Peningkatan pendidikan dengan
Sumberdaya manusia yang mengembangkan Sekolah
bergerak di bidang peternakan Menengah Kejuruan Pertanian,
sebagian besar lulusan SD, porgram diploma dan
sedikit lulusan SLTA dan pendidikan perguruan tinggi.
perguruan Tinggi. Lulusan tersebut akan mengisi
pengembangan sumberdaya pekerjaan pada sistem agribinis
manusia meliputi revitalisasi peternakan, baik sebagai
penyuluhan, pendampingan, teknisi, peneliti, manajer dll.
pendidikan dan pelatihan, serta

429
6. Pengembangan departemen terkait seperti
Infrastruktur departemen pekerjaan umum,
pemda, dll.
Infrastruktur yang dikembang-
kan meliputi listrik, irigasi, jalan
raya, pelabuhan, pasar, dll.
Pengembangan ini melibatkan

430

Anda mungkin juga menyukai