Anda di halaman 1dari 212

Catur Priyo Nugroho

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 2

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi Undang-undang

AGRIBISNIS
TERNAK
RUMINANSIA
JILID 2

Untuk SMK
Penulis : Catur Priyo Nugroho

Perancang Kulit : TIM

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

NUG NUGROHO, Catur Priyo.


a Agribisnis Ternak Ruminansia Jilid 2 untuk SMK oleh
Catur Priyo Nugroho ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
vi, 220 hlm
Daftar Pustaka : Lampiran. A
Glosarium : Lampiran. B
Daftar Indeks : Lampiran. C
ISBN : 978-602-8320-00-9
ISBN : 978-602-8320-02-3

Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan
kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan
pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.
Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.

Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah
dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45
Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada


seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya
kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas
oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada


Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download),
digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat.
Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya
harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan
ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi
masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh
Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk
mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada


para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat
memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini
masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik
sangat kami harapkan.

Jakarta, 17 Agustus 2008


Direktur Pembinaan SMK
KATA PENGANTAR

Buku ini disusun sebagai salah satu buku teks pelajaran siswa SMK
Pertanian, program keahlian Budidaya Ternak Ruminansia. Isi buku
membahas aspek teknis budidaya ternak ruminansia besar , dan aspek
manajemen. Aspek teknis budidaya meliputi potensi dan peran
peternakan, dasar-dasar budidaya, kaidah dan aturan K3, memilih bibit,
memberi makan, membuat kandang, merawat kesehatan, tatalaksana
pemeliharaan, bangunan, dan alat mesin. Aspek manajemen meliputi
analsis kelayakan usaha dan pemasaran. Diharapkan buku ini dapat
membekali siswa dalam menguasai kompetensi yang ditetapkan pada
kurikulum.

Tingkat konsumsi susu dan daging di Indonesia masih rendah,


sedangkan kebutuhan tinggi sehingga terdapat peluang untuk usaha
peternakan ruminansia. Ternak ruminansia besar yang utama adalah
sapi perah, potong dan kerbau. Produk ternak ruminansia umumnya
terdiri atas daging, susu, kulit, dan bulu. Kontribusi peternakan sebagai
sumber protein hewani, sumber tenaga, pemanfaatan hasil limbah
pertanian, hasil ikutan pertanian, dan menyerap tenaga kerja.

Untuk dapat mengelola usaha peternakan perlu menguasai dasar


budidaya. Pengetahuan tentang identifikasi ternak, pemberian pakan,
fasilitas, pemcegahan penyakit dan pengelolaan dengan peinsip good
management practices .

Usaha peternakan perlu dilaksanakan dengan prosedur kesehatan,


keselamatan kerja (K3). K3 perlukan untuk keselamatan peternak, ternak
dan produknya.

Keberhasilan agribisnis peternakan banyak ditentukan oleh kualitas bibit


ternak. Bibit ternak yang tidak baik tidak memberikan hasil produksi yang
maksimal. Untuk dapat memilih bibit yang baik sangat diperlukan
pengetahuan tentang jenis-jenis ternak, asal-usul ternak dan performansi
masing-masing ternak.

Sistem pemeliharaan ternak di Indonesia dilakukan secara intensif, yang


ditunjukkan dengan semua kebutuhan ternak disediakan oleh peternak.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak harus dihitung secara cermat agar
ternak menghasilkan daging dan susu secara optimal. Pakan yang
diberikan berupa hijauan pakan ternak dan konsentrat. Pakan yang
diberikan ternak harus semurah mungkin dengan tetap memperhatikan
nutrisinya agar menguntungkan. Penyusunan pakan konsentrat
menggunakan pendekatan least cost formula, yaitu formulasi dengan
harga termurah.

i
Kandang berfungsi sebagai tempat hidup ternak, pelindung ternak dari
iklim, dan keamanan. Pembuatan kandang disesuaikan dengan iklim di
Indonesia. Peralatan merupakan alat bantu bagi peternak agar dapat
mengelola ternak. Ketersediaan peralatan yang memadai akan
meningkatkan produktifitas peternak.

Ternak yang sehat akan memberikan produksi yang baik. Peternak perlu
menjaga kesehatan ternak, melakukan pengobatan jika ternak sakit.
Biaya pengobatan ternak lebih mahal daripada biaya mencegah penyakit,
sehingga moto mencegah lebih baik daripada mengobati diterapkan
dibidang peternakan. Peternak perlu memahami faktor penyebab
penyakit, menjaga kebersihan dan melakukan upaya - upaya
pencegahan penyakit. Diagnosa penyakit dianalisa berdasarkan gejala-
gejala penyakit. Hasil diagnosa dijadikan dasar dalam pengobatan
penyakit.

Kegiatan pemeliharaan ternak meliputi pemberian pakan, minum,


membersihkan kandang, pemeliharaan kesehatan ternak, menangani
ternak, mengawinkan ternak, membatu proses kelahiran,
mengoperasikan perlatan budidaya, memerah, dll. Pada setiap jenis
ternak memerlukan cara pemeliharaan yang khusus. Pemeliharaan
pejantan, ternak muda, ternak induk, sapi kering, memerlukan
penanganan yang berbeda.

Sebelum memasarkan suatu produk kita perlu menyusun suatu rencana


pemasaran yang berisi strategi, taktik, analisa keuangan dan
pengendalian pemasaran. Hari Raya Kurban merupakan saat dimana
kebutuhan ternak kurban meningkat dengan harga yang tinggi. Saat
tersebut membuka peluang yang baik untuk memasarkan ternak kurban.

Sistem pemeliharaan sapi perah dan potong mempunyai potensi ekonomi


yang baik. Analisis usaha dilakukan untuk sapi perah. Investasi terdiri
dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Analisa usaha dilakukan dengan
perhitungan analisis laba/rugi, neraca, dan aliran dana (cashflow)

Pemerintah berupaya memberikan dukungan dalam pengembangan


agribisnis peternakan melalui perbaikan regulasi, subsidi pembiayaan,
inovasi teknologi dan pengembangan SDM.

Penggunaan buku ini sebaiknya dikombinasikan dengan modul yang


berisi intrusksi kerja yang jelas. Selamat belajar, semoga sukses.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………..... i
Daftar Isi ……………………………………………………… iii

JILID 1

BAB 1. POTENSI DAN PERAN SEKTOR PETERNAKAN


1. Pengantar ……………………………………………………… 1-4
2. Produk Peternakan …………………………………………… 4-7
3. Kontribusi Peternakan ……………………………………….. 8-9
4. Pengolahan Hasil Ternak …………………………………… 9-14
5. Pemeliharaan Ternak di Indonesia …………………………. 15-16
6. Pengelolaan Usaha Peternakan ……………………………. 16-20
7. Tatalaksana Pemeliharaan ………………………………….. 20
8. Manajemen ……………………………………………………. 20
9. Kewirausahaan ……………………………………………….. 20-21
10. Aspek ekonomi Ternak .................................................... 21
11. Aplikasi Konsep ............................................................... 21
12. Pemecahan Masalah ....................................................... 22
13. Pengayaan ....................................................................... 23
BAB 2. DAS AR BUDIDAYA TERNAK RUMINANSIA BESAR
1. Identifikasi Ternak .............................................................. 24-48
2. Menentukan Umur Ternak ................................................. 49-52
3. Identifikasi Tingkah Laku Ternak ....................................... 52-54
4. Prinsip Pemberian Pakan .................................................. 54-81
5. Prinsip Kandang dan Peralatan ......................................... 82-84
6. Cara Pencegahan dan Pengobatan Penyakit …………….. 84-100
7. Good Management Practices ………………………………. 100-108
8. Aplikasi Konsep ................................................................. 108
9. Pemecahan Masalah ......................................................... 109
10. Pengayaan ....................................................................... 109-110
BAB 3. MENERAPKAN KAIDAH DAN ATURAN K3
1. Persyaratan K3 ................................................................... 111
2. Kaidah dan Peraturan K3 ................................................... 112
3. Dasar Hukum Pelaksanaan K3 .......................................... 112
4. Penerapan Sistem Manajemen K3 .................................... 113
5. Memelihara Infrastruktur K3 ............................................... 114
6. Pedoman Penerapan dan Sistem Manajemen K3 ............ 115
7. Menyimpan Alat Produksi, Bahan Kimia dan Biologis ........ 117
8. Aplikasi Konsep .................................................................. 118
9. Pemecahan Masalah .......................................................... 118

iii
10. Pengayaan ........................................................................ 118-119

JILID 2

BAB 4. MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT


1. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi ...................................... 120-135
2. Koefisien Teknis ................................................................. 135-136
3. Reproduksi/Perkawinan Ternak .......................................... 137-154
4. Seleksi Bibit Ternak ............................................................ 155-5.
5. Pemilihan Bibit Ternak ........................................................ 156-164
6. Mempebaiki Genetik Ternak ............................................... 164-171
7. Aplikasi Konsep .................................................................. 171
8. Pemecahan Masalah .......................................................... 171
9. Pengayaan .......................................................................... 171-173
BAB 5. MEMBERI PAKAN
1. Hijauan Pakan Ternak ........................................................ 174-202
2. Konsentrat .......................................................................... 203-239
3. Peluang Bisnis Pakan ......................................................... 239-247
4. Pemecahan Masalah .......................................................... 247
5. Aplikasi Konsep .................................................................. 247
6. Pengayaan .......................................................................... 248-252
BAB 6. KANDANG DAN PERALATAN
1. Merancang Kandang Ternak ............................................ 253-260
2. Menentukan Model/Tipe Kandang ................................... 261-262
3. Tipe Kandang .................................................................. 262-264
4. Peralatan Kandang dan Sarana Pendukungnya .............. 264-267
5. Gudang Pakan .................................................................. 267
6. Saluran Air ....................................................................... 267
7. Tempat Penampungan Kotoran ........................................ 268
8. Unit Biogas ........................................................................ 268
9. Gudang Alat ...................................................................... 269
10. Kandang sapi potong dan Kerbau .................................... 269
11. Mengoperasikan Sarana Angkut Farm ............................. 273
12. Mengukur Suhu dan Kelembaban Ruangan ..................... 275
13. Timbangan ........................................................................ 276
14. Alat Pengangkut ................................................................ 276
15. Alat Kebersihan ................................................................. 277
16. Aplikasi konsep ................................................................. 278
17. Pemecahan masalah ........................................................ 278
18. Pengayaan ........................................................................ 278-280
BAB 7. MERAWAT KESEHATAN TERNAK
1. Diagnosa dan Gejala Ternak Sakit ..................................... 281-290
2. Identifikasi Penyakit dan Cara Pengobatannya .................. 290-307
3. Program Pencegahan Penyakit .......................................... 307-310
4. Membantu Kelahiran ........................................................... 310-316

iv
4. Aplikasi Konsep .................................................................. 316
5. Pemecahan Masalah .......................................................... 317
6. Pengayaan .......................................................................... 317-318

JILID 3

BAB 8. TATA LAKSANA PEMELIHARAAN


1. Tatalaksana Pemeliharaan Sapi Perah ............................ 319-351
2. Tatalaksana Penggemukan Sapi Potong ........................... 352-361
3. Penanganan Ternak ........................................................... 361-374
4. Aplikasi Konsep .................................................................. 374
5. Pemecahan Masalah .......................................................... 374
6. Pengayaan .......................................................................... 374-375
BAB 9. PEMASARAN HASIL
1. Konsep Pemasaran ............................................................ 376-379
2. Konsep Perilaku Konsumen ............................................... 379-383
3. Konsep Dasar Strategi Bersaing ........................................ 383-384
4. Strategi Bersaing Generik Porter ........................................ 384-386
5. Pengembangan Strategi Bersaing ...................................... 386
6. Strategi Pemasaran ............................................................ 386-387
7. Taktik Pemasaran ............................................................... 387-393
8. Jalur Tata Niaga ................................................................. 393-397
9. Menyusun Rencana Pemasaran ........................................ 397-406
10. Memasarkan Hewan Kurban ............................................ 407-408
11. Peluang Kerja Pemasaran ................................................ 409-409
12. Aplikasi Konsep ................................................................ 409
13. Pemecahan Masalah ........................................................ 409
14. Pengayaan ........................................................................ 410-411
BAB 10. ANALISA KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA
RUMINANSIA BESAR
1. Pengantar ........................................................................... 412-413
2. Data Teknis Sapi Perah ...................................................... 413-415
3. Biaya Produksi .................................................................... 415-417
4. Perhitungan Pendapatan ................................................... 418
5. Akuntansi Keuangan ........................................................... 419-425
6. Aplikasi Konsep .................................................................. 425
7. Pemecahan Masalah .......................................................... 425
8. Pengayaan .......................................................................... 425-427
BAB 11. PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PETERNAKAN
1. Meningkatkan Koordinasi ................................................... 428
2. Meningkatkan Kapasitas Dan Pemberdayaan SDM .......... 428
3. Peningkatan Sarana Dan Prasarana ................................. 428
4. Peningkatan Inovasi dan Diseminasi .................................. 428
5. Peningkatan Pendidikan ..................................................... 428

v
6. Pengembangan Infrastruktur .............................................. 429

Daftar Pustaka ........................................................................ A


Glosarium ............................................................................... B
Daftar index ............................................................................ C

vi
BAB 4
MEMILIH TERNAK UNTUK BIBIT

Pada umumnya permasalahan proses-proses baik biofisika


yang sering timbul dalam usaha maupun biokimia yang terjadi
di bidang sektor peternakan dalam organ-organ alat
adalah sulitnya mendapatkan reproduksi tersebut. Sedangkan
bibit yang diinginkan. Bibit yang reproduksi pada suatu ternak
baik akan mempengaruhi hasil merupakan suatu proses yang
produksi yang optimal, dan kompleks dan melibatkan
sebaliknya pengadaan bibit seluruh tubuh ternak.
yang tidak sesuai dengan
kriteria, akan menimbulkan 1.1. Anatomi Dan Fisiologi Re
berbagai masalah. Pengadaan Produksi Ternak Jantan
bibit tanpa dilakukan pemilihan
ataupun seleksi bibit terlebih Tugas utama bagi pejantan
dahulu, akan menimbulkan adalah mampu memproduksi
berbagai masalah/ persoalan calon–calon individu baru yang
yang akan mempengaruhi hasil normal dan sehat. Calon-calon
produksi akhir. individu baru ini disebut
spermatozoa. Untuk
Untuk dapat memilih bibit yang mendapatkan keturunan yang
baik sangat diperlukan berbagai baik maka sebagai pejantan
macam pengetahuan terutama harus mampu menghasilkan
tentang jenis-jenis dan tipe spermatozoa yang baik dan
ternak, perilaku ternak, sempurna. Dari spermatozoa
penentuan umur ternak, yang baik diharapkan akan
reproduksi fisiologi dan menghasilkan individu-individu
perkawinan ternak, performansi yang baik pula.
masing-masing ternak serta cara
memilih dan menseleksi ternak. Sistim reproduksi ternak jantan
Masing-masing dijelaskan terdiri atas :
sebagai berikut: y sepasang testis atau disebut
gonad, buah zakar atau
1. Anatomi dan Fisiologi kelenjar kelamin utama.
Reproduksi y saluran reproduksi yang
terdiri atas epididymis, vas
Anatomi reproduksi yang deferens, ampula dan urethra
dimaksud dalam tulisan ini Saluran ini dilengkapi dengan
adalah mempelajari bentuk dan kelenjar accesories atau
struktur bagian-bagian dari alat kelenjar tambahan dimana
kelamin ternak jantan dan betina. kelenjar ini fungsinya untuk
Sedangkan fisiologi reproduksi mengencerkan sperma.
adalah mempelajari fungsi dan

125
y alat kelamin bagian luar, y tunika dartos yaitu suatu
yang terdiri atas penis, yang fascia pelindung yang juga
dibungkus oleh preputium mengandung unsur serabut
dan Scrotum urat daging, jadi dapat
berkontarksi.
1.1.1. Gonad (Testis) y tenunan pengikat yang
longgar
Testis merupakan bagian alat y tunika vaginalis komunis
kelamin yang utama. Pada (bagian dari peritoneum)
hewan mamalia terdiri dari dua y rongga sempit yang
testis yang terbungkus didalam merupakan bagian dari
skrotum. Skrotum ini akan rongga perut yang menjulur
memberikan lingkungan yang ke daerah inguinal yang
lebih cocok dimana dalam merupakan suatu kantong
skrotum dilengkapi dengan suatu dimana selanjutnya ditempati
termoregulator yang dapat oleh testis yang turun dari
mengatur suhu skrotum tetap rongga perut sewaktu masih
konstan yaitu selalu dalam dalam perkembangan
kondisi lebih rendah daripada embrio.
suhu tubuh, karena untuk y tunika albugenia merupakan
pembentukan sperma bagian dfari pembungkus
dibutuhkan suhu yang rendah. langsung pada parenchyma
testis. Tunika albugenia ini
Bentuk, ukuran atau berat serta banyak mengandung
letak testis tiap species hewan serabut-serabut fascia yang
cukup bervariasi. Namun pada licin dan mengkilat dan
umumnya bentuk testis adalah berwarna putih yang banyak
bulat panjang kearah vertikal, mengandung buluh syaraf.
dengan struktur dasar testis y parenchyma testis,
terdiri atas beribu-ribu tubuli merupakan bagian yang
seminiferosa yang dikelilingi oleh paling utama atau inti, karena
kapsul berserabut atau bagian ini tempat pembuatan
trobekula. spermatozoa, tepatnya di
tubuli seminiferi. Dibagian
Lapisan-lapisan tenunan parenchyma ini terdiri atas
pembungkus testis apabila tubuliseminiferi, sel-sel
disayat secara melintang, maka interstitial, saluran-saluran
akan terlihat mulai dari luar cairan testis dan
kedalam adalah: spermatozoa.
y epidermis yaitu bagian kulit y mediastenum testis,
terluar merupakan bagian tengah
y korium yaitu berupa jaringan dari testis dan merupakan
bagian kulit yang perluasan dari testis.
mengandung banyak urat y pembentukan Spermatozoa
darah dan syaraf. diproduksi dalam suatu
saluran yang sangat kecil

126
dan berkelok-kelok yang melalui pembelahan sel.
disebut tubulus spermaticus. Spermatogonium akan
Tubuli ini merupakan suatu membelah menjadi dua yaitu
tubulus atau saluran yang yang satu tetap berada dalam
kecil, panjang dan berkelok- membran basal sedangkan yang
kelok dan memenuhi seluruh kedua berubah menjadi
pembungkusnya yaitu spermatosit I (satu). Kemudian
lobulus. Lobulus berupa akan membelah lagi menjadi
kantong kecil yang pada spermatosit II dan berubah lagi
umumnya berbentuk kerucut menjadi spermatid.
atau lancip, dimana pada
ujung medialnya berbentuk Spermatid akan mengalami
lancip dan ujung lateralnya perubahan bentuk menjadi
lebar dan merupakan dasar spermatozoa muda, yang
dari kerucut tersebut. kemudian akan dirawat oleh sel-
sel sertoli sampai protein goblet
Dinding tubuli seminiferi terdiri yang masih berada dalam
atas sel-sel membran basal, pangkal ekor menjadi kecil.
epithel benih, sel-sel penunjang Setelah itu spermatozoa akan
dan sel penghasil cairan testis. terlepas dari sel sertoli dan
Tubuliseminiferi akan bermuara terbawa oleh cairan testis dan
pada ujung medialnya yang segera masuk kedalam lumen
berbentuk kerucut dan langsung tubuli seminiferi yaitu masuk
berhubungan dengan rete testis. kedalam retetestis dan
Epitel benih terdiri atas : diteruskan kebagian
y sel benih atau sperma mediastinum yang akhirnya
togonium. Spermatogonium spermatozoa yang belum dapat
akan mengalami proses bergerak tersebut akan
pembelahan secara reduksi berdesak-desakan untuk
dan mengalami perubahan memasuki epididymus.
bentuk yaitu dari bentuk
poligonal menjadi sel yang Rete testis terletak diantara
berekor. tubulus seminiferosa dan duktuli
y sel sertoli. Sel ini melekat efferens yang berhubungan
pada membran basal, dengan ductus epididymus pada
berbentuk panjang dan bagian kepala atau caput. Rete
mempunyai peranan dalam testis ini terdiri dari saluran-
merawat spermatozoa yang saluran yang beranastomose
masih muda. Disamping itu dalam medias tinum testis.
sel sertoli menghasilkan
hormon dan cairan testis. Diantara lobuli terdapat sel-sel
interstitial atau disebut juga sel
Spermatogonium terletak diatas Leydig. Sel ini merupakan
membran basal dari tubuli penghasil hormon androgen atau
seminiferi. Spermatogonium testosteron. Testosteron adalah
tersebut akan berkembang hormon yang berpengaruh

127
sangat besar terhadap epididymus dapat dibedakan
kehidupan sexual dari pejantan. menjadi :
Apabila sel leydig terganggu y kepala epididymus (caput
maka produksi testosteron akan epididymus), bagian dari
terganggu pula. epididymus yang melekat
pada bagian ujung dari testis
Berbeda dengan hewan betina dimana pembuluh-pembuluh
yang mengenal siklus berahi darah dan syaraf masuk.
dimana pada periode tertentu Bagian ini lebih besar
saja hanya ada satu sel ovum daripada bagian yang lain
yang masak atau diproduksi dan y bagian badan atau leher
siap untuk diovulasikan atau (Corpus epididymus) adalah
dikeluarkan untuk melakukan bagian yang sejajar dengan
fertilisasi atau peleburan antara aksis longitudinal dari testis.
sel kelamin jantan (spermatozoa) Ukurannya jauh lebih kecil
dengan sel telur (ovum). dibanding kan pada bagian
kepala. Bagian ini menjulur
Hal ini tidak terjadi pada hewan terus ke bawah sampai
jantan. Hewan jantan akan hampir melewati testis.
memproduksi sel spermatozoa y bagian ekor (Cauda epi
secara terus menerus tanpa ada didymus)yaitu berupa
hentinya. Kecepatan produksi jendolan di ujung bawah dari
sperma akan tergantung dari testis. Bagian ekor ini terletak
kondisi makanan yang langsung dibawah corpus,
dikonsumsi dan tingkat protein yang mulai berbelok keatas.
yang terkandung dalam
makanan tersebut. Saluran epididymus di bagian
kepala terdapat duktuli eferentis
Selain fungsi utamanya sebagai yang jumlahnya 12 sampai 15
penghasil sel benih jantan atau buah, yang menampung
spermatozoa, fungsi testis lain spermatozoa dari rete testis. Jadi
yang tidak kalah pentinganya setelah spermatozoa muda
yaitu memproduksi hormon terlepas dari sel sertoli,
androgen kemudian masuk dalam lumen
tubuli seminifera dan bergerak
1.1.2. Epididymis menuju ke epididymus setelah
melewati duktuli eferentis.
Epididymus merupakan suatu Ductuli eferentis dindingnya
saluran yang bentuknya bulat bercilia dan mempunyai sel-sel
dan panjang serta berkelok-kelok epitel yang menghasilkan cairan.
yang menghubung kan vasa Dengan adanya cairan dan cilia
efferensia pada testis dengan tersebut maka spermatozoa
ductus deferens. Epididymus dapat terdorong dan bergerak
terletak diatas testis dan melekat mengarah ke badan epididymus.
pada tunika albugenis. Secara
garis besarnya, saluran

128
Epididymus mempunyai fungsi bagi spermatozoa yang
beberapa macam, di antaranya : belum dapat bergerak ini,
y epididymus merupakan sehingga hampir 50 persen
tempat transportasi, di mana jumlah spermatozoa terdapat
masa spermatozoa yang di daerah tersebut.
dialirkan dari rete testis ke
dalam ductuli efferentis dan 1.1.3. Duktus Deferens
akhirnya akan diangkut ke
dalam duktus defferens. Duktus deferens atau vas
Transportasi ini dapat deferens merupakan pipa yang
dilakukan karena adanya berotot, terentang mulai dari ekor
gerakan silia dan gerakan epididymus sampai ke uretra.
peristaltik dari musculature Dindingnya tebal, mengandung
pada dinding epididymus serabut urat-urat daging yang
pada saat pra ejakulasi. licin, sehingga pada saat
y epididymus merupakan ejakulasi maka dapat mendorong
tempat untuk membuat spermatozoa dari epididymus
konsentrasi sperma menjadi keduktus ejakulatoris yang
sangat tinggi. Hal ini terdapat dalam ampula.
disebabkan karena cairan
testis yang menjadi medium Vas deferens akan memasuki
dari masa spermatozoa, ruang abdomen bersama-sama
airnya diserap oleh epitel dengan pembuluh-pembuluh
dinding epididymus sehingga darah dan syaraf yang ke testis
sampai di ekor epididymus, dan bersatu menjadi satu
konsentrasi semen sangat kesatuan yang disebut funiculus
tinggi. spermaticus. Vas deferens dari
y epididymus juga merupakan kedua testis ini setelah
tempat untuk pemasakan meninggalkan ekor epididimus
atau pendewasaan bagi akan bergerak melalui kanal
spermatozoa. Pemasakan ini inguinalis terus keatas dan
disebab kan karena adanya sesampainya diatas fesica
sekresi dari sel-sel epitel di urinaria, akan terletak berjajar
ductus epididymus. Dimana dan secara lambat laun menjadi
tadinya sperma dengan besar karena adanya kelenjar-
butiran sitoplasma kemudian kelenjar yang ada di dinding
akan butiran tersebut akan duktus deferens, dan bagian ini
menggeser dibagian paling disebut ampula. Panjang ampula
bawah ekor dan akhirnya tidak panjang (pada sapi sekitar
terlepas. 4 cm) dan setelah meninggalkan
y Epididymus merupakan prostata maka keduanya akan
tempat untuk menimbun mengecil lagi.
spermatozoa. Pada
epididymus bagian ekor,
keadaannya sangat cocok
untuk tempat penimbunan

129
1.1.4. Skrotum y Tunika vaginalis komunis,
yang merupakan lapisan luar
Kantong testis disebut skrotum. penutup testis.
Skrotum merupakan suatu kulit
yang bentuknya seperti kantong 1.1.5. Kelenjar Pelengkap
yang ukuran, bentuk dan
lokasinya menyesuaikan dengan Kelenjar pelengkap disebut juga
testis yang dikandungnya. Kulit kelenjar kelamin aksesoris.
skrotum tipis dan sedikit atau Kelenjar-kelenjar ini akan
tidak berambut. Susunan lapisan menghasilkan sebagian besar
skroum dari paling luar adalah : dari bahan ejakulasi semen yang
y epidermis: tidak memliki berperan dalam transportasi
rambut atau sedikit rambut semen, sebagai media yang
y tunika dartos. Merupakan cocok untuk makanan dan
selapis jaringan fibroelastik sebagai buffer terhadap sifat
yang bercampur dengan keasaman yang berlebih pada
serabut otot polos. Serabut- saluran genital betina.
serabut otot polos ini pada
saat cuaca dingin akan Kelenjar-kelenjar accesoris ini
berkontraksi dan membantu adalah :
mempertahankan posisi y Kelenjar vasikuler atau
terhadap dinding abdominal vesicula seminalis, pada
dan pada saat panas akan umumnya jumlahnya
merelaks dan menyebabkan sepasang dan terletak
testis turun menjauhi ruang sebidang dengan ampula vas
perut. Dengan demikian defferens. Kedua kelenjar
maka skrotum dapat tersebut mengapit ampula.
mengatur temperatur testis Sekresi dari kelenjar
agar temperaturnya tetap vesikuler akan bermuara
dipertahankan 40C sampaii dengan duktus deferens.
70C lebih rendah dari pada Kelenjar vesikuler pada sapi
temperatur tubuh. berbentuk lobus-lobus
Mekanisme dari sistim dengan ukuran yang cukup
thermoregulator ini karena besar, Sekresi kelenjar
adanya kerja dari dua vesikuler merupakan 50
muskulus yaitu muskulus persen dari volume total dari
kremaster externa, muskulus satu ejakulasi yang normal.
kremaster interna dan tunika y Kelenjar prostat adalah
dartos. kelenjar yang letaknya
y Fasia superfisial merupakan berada dibawah kelenjar
lapisan tipis jaringan ikat vesikuler, tepatnya
y Fasia bagian dalam yang mengelilingi pelvis urethra.
terdiri atas tiga lapis yang Kelenjar ini bentuknya
sulit dipisahkan apabila berbeda-beda. Pada sapi ber
dilakukan pembedahan. bentuk bulat dan lebih kecil
dari kelenjar vesikuler dan

130
pada anjing dan kuda menyemprotkan semen kedalam
berbentuk seperti buah alat reproduksi betina dan untuk
kenari (walnut). Kelenjar lewatnya urine. Penis dapat
prostat menghasilkan sekret dibedakan menjadi 3 bagian
yang bersifat alkalin yang yaitu :
memberikan bau yang y Gland penis yang dapat
kharakteristik pada cairan bergerak bebas
semen. y Badan
y Kelenjar Bulbouretral y Bagian pangkal atau akar
(Cowper’s). Kelenjar cowpers yang melekat pada ischial
merupakan sepasang dan arch pada pelvis yang
letaknya lebih kebelakan tertutup oleh otot
(caudal) dari kedua kelenjar ischiocavernosus.
tersebut, yaitu di tempat
tikungan dimana urethra Penis dilengkapi dengan dua
mem belok kebawah sewaktu macam perlengkapan yaitu
urethra mau keluar dari ruang musculus retraktor penis yang
pelvis. Sekret dari kelenjar ini dapat merelax dan mengkerut
sangat berguna pada saat dan corpus covernosum penis
sebelum kopulasi dimana yang berfungsi untuk menegang
sekresinya bersifat apokrine kan penis. Dalam keadaan non
yang fungsinya untuk aktif. Musculus retractor penis
membersihkan saluran akan mengkerut, kemudian penis
urethra dari sisa-sisa urine akan membentuk huruf S
dan kotoran. sehingga penis dapat tersimpan
dalam preputium.
1.1.6. Urethra
Penis terbungkus oleh tunica
Urethra merupakan bagian albugenia yang ber warna putih.
saluran yang tergantung dari Bentuk penis ternak pada
tempat bermuaranya ampula umumnya sama yaitu bulat
sampai ke ujung spenis. Urethra panjang. Pada sapi penis ini
merupakan saluran untuk urine bertipe fibroelastis artinya selalu
dan untuk semen sehingga dalam keadaan agak kaku dan
disebut saluran urogenitalis. kenyal meskipun dalam keadaan
non aktif atau tidak ereksi.
Urethra terbagi atas tiga bagian
yaitu : Sedangkan praeputium
y Bagian pelvis merupakan lipatan kulit yang ada
y Bagian yang membengkok di sekitar ujung penis. Pada
y Bagian penis ternak-ternak tertentu,
praeputium mempunyai bentuk
1.1.7. Penis dan Praeputium yang agak khas, sebagai contoh
preputium pada kuda
Penis merupakan organ kopulasi mempunyai lipatan yang
pada hewan jantan, yang akan rangkap, praeputium pada babi

131
mempunyai divertikulum atau y Alat kelamin bagian luar yang
kantong disebelah dorsal dari terdiri atas vulva dan klitoris.
orificium preputial, yang
mempunyai fungsi untuk 1.2.1. Ovarium
mengakumulasi urine, sekret dan
sel-sel mati. Ovarium merupakan bagian alat
kelamin yang utama, karena
Eraksi dan ejalukasi. fungsinya untuk menghasilkan
sel gonad (ovum). Seperti juga
Ereksi merupakan peningkatan halnya dengan testis pada ternak
turgiditas (pembesaran) organ jantan, ovarium bersifat endokrin
yang disebabkan oleh dan bersifat sitogenik. Bersifat
pemasukan darah lebih besar endokrin karena ovarium mampu
daripada pengeluaran yang menghasilkan hormon yang akan
menghasilkan penambahan diserap secara langsung
tekanan dalam penis. Ereksi kedalam peredaran darah.
pada ternak ruminansia, saat Ovarium juga bersifat sitigenik
ereksi baik panjang maupun artinya bahwa ovarium juga
besarnya tetap hampir sama dan mampu menghasilkan sel yaitu
terjadi karena fleksura sigmoid ovum atau sel telur. Oleh karena
menjadi lurus.. itu ovarium sering juga disebut
induk telur, indung telur atau
Ejakulasi merupakan suatu gerak pengarang telur. Berbeda
refleks yang mengosongkan dengan ternak-ternak lainnya,
epididymus, urethra dan pada jenis unggas, ovarium tidak
kelenjar-kelenjar accesoris, sepasang tetapi hanya satu yaitu
dimana ejakulasi ini disebabkan dibagian kiri sedangkan sebelah
karena adanya rangsangan pada kanan mengalami rudimenter.
gland penis atau dapat juga Pada ternak atau hewan
ditimbulkan dengan adanya menyusui maka jumlahnya
massase dari kelenjar-kelenjar adalah sepasang, yang letaknya
aksesori melalui rektum atau dekat ginjal, tepatnya dibelakang
dengan elektro ejakulator. ginjal kanan dan kiri. Besarnya
ovarium bervariasi antar jenis
1.2. Anatomi dan Fisiologi Re ternak, hal ini tergantung dari
Produksi Ternak Betina jenis ternak, umur dan masa
reproduksi ternak.
Sistim reproduksi ternak betina
terdiri atas : Bentuk ovarium pada
y Sepasang ovarium atau kebanyakan species hewan
penghasil telur. adalah hampir sama yaitu seperti
y Saluran reproduksi yang biji almond, tetapi ada beberapa
terdiri atas tuba fallopii atau ternak yang mempunyai bentuk
oviduct, uterus atau rahim, ovarium yang berbeda seperti
cerviks atau leher rahim dan pada ternak babi bentuk
vagina ovariumnya tampak dengan

132
lobul-lobul karena banyaknya dalam jumlah banyak dalam satu
folikel dan corpus lutea. kali kelahiran seperti babi, kucing
Sedangkan pada kuda dan tikus sehingga bentuknya
bentuknya mirip seperti kacang seperti buah murbei. Sedangkan
karena adanya fosa ovarii. sifat yang kedua adalah
termasuk dalam golongan hewan
Perbedaan bentuk ovarium monotokes maka bentuk
tersebut karena pada dasarnya ovariumnya bulat panjang atau
pada hewan dapat dibedakan bundar. Bentuk dan Berat
dua sifat dalam melahirkan anak Ovarium dijelaskan pada Tabel
yaitu hewan yang bersifat 10
polytocus yaitu melahirkan anak

Tabel 10. Bentuk dan Berat Ovarium pada Berbagai Ternak

No Jenis ternak Berat ovarium Bentuk ovarium


1 kuda 70-90 gram Seperti kacang tanah
2 sapi 11-18 gram Oval
3 Domba 2-3 gram Seperti buah almond
4 Babi 8-16 gram Seperti buah murbei
5 Anjing 3 – 12 gram Memanjang, menipis,
oval
6 Kucing 3-12 gram Memanjang, menipis,
oval
Sumber : Fransond, 1992

Bagian ovarium terdiri atas adalah follikel dan korpus


bagian medula atau bagian luteum. Kedua komponen ini
sentral dan merupakan bagian memegang peranan penting
yang berongga (vaskular). dalam proses reproduksi.
Sedangkan bagian luar atau
korteks terdiri atas jaringan ikat 1.2.2. Folikel.
iregular yang padat. Lapisan luar
dari korteks adalah kapsul Folikel dalam pertumbuhannya
jaringan ikat yang padat yaitu mengalami empat tahap yaitu :
tunika albugenia. Sedangkan y folikel primer. Folikel primer
lapisan yang paling luar merupakan suatu sel besar,
merupakan suatu lapis tunggal dimana dalam tiap folikel
dari epitel germinal atau disebut terdapat oosit yang dikelilingi
sel kelamin primer. oleh suatu lapis tunggal dari
sel-sel folikel dan disebut
Ada dua komponen yang amat membrana granulosa .
penting yang terdapat dalam Folikel primer ini terjadi sejak
ovarium. Komponen tersebut ternak betina masih dalam

133
kandungan. Letak folikel terus membesar dan
primer ini berada langsung di mendorong ke arah
bawah kulit ovarium atau permukaan ovari.
tunika albugenia.
y folikel sekunder. Folikel 1.2.3. Ovulasi
sekunder letaknya agak jauh
dari permukaan ovarium. Folikel yang telah masak (folikel
Sel-sel granulosanya lebih de Graaf) akan menonjol keluar
banyak dan ovumnya dilapisi melalui korteks ke permukaan
oleh pembungkus tipis yang ovarium. Dalam
disebut membrana vitelina. pertumbuhannya, folikel de
y folikel tertier. Folikel tertier Graaf mempunyai dua lapis sel
merupakan perkembangan stroma cortex yg mengelilingi
dari folikel sekunder, dimana sel-sel folikuler. Lapisan sel-sel
sel-sel granulosanya tampak tersebut membentuk theca
lebih besar dan letaknya jauh foliculi yang dapat dibagi atas
dari korteks ovarium. theca interna dan theca externa.
Pertumbuhan sel granulosa
antara bagian luar dan Sebelum ovulasi, folikel yang
bagian dalam tidak sama dibentuk untuk menghasilkan
menyebabkan terbentuknya ovum mencapai ukurannya yang
rongga atau antrum-antrum maksimal. Bertepatan dengan itu
yang semakin lama besarnya suatu cairan folikel segera di
bertambah sehingga sekresikan dan buluh-buluh
membentuk menjadi satu darah berkonstriksi.
antrum yang besar.
y Folikel de Graaf. Ova Pemecahan folikel de Graaf
didalam folikel primer terjadi sewaktu ovum dilepaskan
semakin besar. Sel-sel folikel dari ovarium yaitu pada daerah
berganda menjadi beberapa stigma. Stigma semakin lama
lapis, hingga membentuk menipis dan mengembung
folikel yang masak. Dalam kepermukaan ovarium. Stigma
folekel de graaaf ini ovum yang mengembung segera
terbungkus oleh masa sel pecah melepaskan sedikit cairan
yang masak yang disebut folikuler. Cairan folikuler
cumulus ooporus. Ovum bergerak melalui celah tersebut
bersama cumulus ooporus dan membawa ovum. Pecahnya
menonjol kedalam ruang folikel de Graaf yang membawa
antrum yang penuh dengan ovum keluar sering diistilahkan
cairan folikel. Cairan folikel dengan sebutan “ ovulasi”.
ini mengandung hormon
estrogen. Sel-sel granulosa Setelah ovulasi maka folikel
yang membungkus ovum akan menciut. Dan ovulasi ini
disebut corona radiata. diikuti oleh pendarahan yang
Folikel degraaf setelah cukup meluas didalam rongga
membentuk sejumlah cairan folikel.

134
1.2.4. Corpus Luteum disertai dengan munculnya
tenunan pengikat, lemak dan
Luteunasi adalah proses struktur semacam hialine di
pembentukan corpus luteum antara sel-sel luteum. Hal ini
oleh sel-sel granulose dan sel- akan mempercepat regresi sel
sel theca. Segera sesudah luteum dan akhirnya sel luteum
ovulasi, terjadi kawah pada dan akhirnya sel luteum tidak
permukaan ovarium. Kawah terdapat lagi. Bekas tempat
tersebut kemudian diisi oleh corpus luteum berubah menjadi
darah dan lymphe sehingga jaringan parut yang berwarna
berwarna merah, dan coklat kepucat-pucatan, yang
membentuk corpus kemudian disebut corpus
haemorrhagicum. Darah ini albicans.
cepat membeku dan diresorbsi.
Kemudian rongga ini diganti dan 1.2.5. Fertilisasi
diisi oleh sel-sel lutein yang
semakin lama semakin banyak. Fertilisasi yaitu peristiwa
Pada ternak sapi, sel-sel lutein bersatunya sebuah spermatozoa
mengandung suatu pigmen dengan sebuah ovum. Fertilisasi
lipochrom kuning (lutein) . terjadi diuatu tempat dalam
oviduct, tepatnya didaerah
Apabila kebuntingan terjadi ampula yaitu pada bagian
maka corpus luteum akan Ampula Isthmus Junction (AIJ).
mempertahankan ukuran Pada saat ovum bertemu
besarnya dan disebut sebagai dengan spermatozo, ovum
corpus luteum verum. masih terbungkus oleh banyak
Sedangkan apabila tidak terjadi sekali sel-sel granulosa. Untuk
bunting disebut corpus luteum dapat mencapai inti sel ovum,
spurum. Jika tidak terjadi spermatozoa harus menembus
fertilisasi (peleburan sel telur dan segerombol sel-sel granulosa
sel sperma) maka corpus luteum yang membungkus sel ovum,
beregresi karena aktifitas mucoprotein atau zona pellucida
hormon progesteron menurun, yang langsung membungkus sel
dan memungkinkan folikel de ovum dan membran vitelin atau
Graaf yang lain menjadi matang. dinding ovum.
Kemudian corpus luteum
beregresi akan mengecil dan Setelah memasuki perjalanan
berwarna pucat dan disebut yang cukup panjang dan penuh
corpus albicant. seleksi yang ketat, maka sperma
yang tangguh dapat memasuki
Aktifitas FSH (Follicel Stimulating ampula. Spermatozoa yang telah
Hormone) akan semakin dipacu memasuki ampula pada
lagi yang menyebabkan uimumnya menjadi aktif
perkembangan folikel tersier bergerak karena dalam ampula
menjadi folikel de Graaf. terdapat cairan ampula yang
Pengecilan corpus luteum berfungsi untuk mengaktifkan

135
pergerakan spermatozoa. dan mencegah terjadinya sel-sel
Dengan kekuatan dibagian triploid.
ekornya, sprma akan menyusup
diantara sel-sel granulosa. Sel- Setelah kepala sperma
sel granulosa satu sama lain menyentuh membran vitelin,
direkatkan oleh asam terjadilah aktivasi ovum untuk
hyalurobate. menerima tamu. Membran vitelin
memperlihatkan reaksi terhadap
Spermatozoa akan terus sentuhan kepala spermatozoa.
berusaha untuk menekan Ditempat sentuhan terjadi
lapisan zona pellucida hingga tonjolan kecil dari membran
tembus. Kemudian kepala vitelin dan kemudian terbuka.
spermatozoa akan bersentuhan Kemudian kepala sperma
dengan membran vitelin maka menyusup masuk kedalam sito
terjadilah reaksi zona yaitu suatu plasma dan kemudian terjadilah
reaksi dari zona pellucida untuk pembelahan inti sel ovum
tidak dapat ditembus oleh
spermatozoa yang lain. Reaksi Setelah kepala sperma terputus
zona ini disebabkan oleh adanya dan berlahan-lahan mulai
suatu zat yang dilepaskan oleh mengembung maka
granula kortika yang berasal mengakibatkan hilangnya bentuk
dari membran vitelin. kepala sperma. Inti sel sperma
juga terlihat pudar, tetapi nucleoli
Reaksi zona berjalan bertahap menjadi jelas. Kejadian ini diikuti
yaitu dari mulai disekitar lubang dengan terurainya khromosom
yang dibuat oleh spermatozoa dari inti-inti sel ovum dan
sampai meluas keseluruh spermatozoa. Khromosom dari
permukaan zona pellucida. kedua inti berpasang-pasangan
Reaksi zona ini berfungsi dan membentuk inti baru.
melindungi ovum dari Perjalanan Spermatozoa
spermatozoa lain yang juga ikut menemui ovum dalam organ
berusaha untuk membuahi ovum reproduksi ternak betina tertera
pada Gambar 33.

136
PERJALANAN SPERMATOZOA

3X109 I
DISEMPROTK K DLM
KOPULASI EJAKULASI MULUT SERVIX / DI BAGIAN
VAGINA YG TERDALAM

SPERMA AKAN TERCAMPUR


AMPULA
3X106 DG LENDIR CERVIX

LENDIR MEMBENTUK JALUR2


III GYG DPT MENGARAHK KMN
SPERMA HRS BERENANG YI
KERAH KRIPTA CERVIX
ISHHMUS

II
SP YG TERPERANGK AKN
CINCIN MUCOSA:
UTEROTUBAL JUNCTION DLM UTERUS MENERUSK PERJLN KE ARAH
GERAKANNYA UTERUS SCR BERGELOMBANG
DIBANTU DG SHG APBL BLM TER OVULASI
BATAS ANTR UTERUS MK GELOMBANG BERIKUTNY
GERAKAN
DAN TUBA F. FUNGSI
YG KMKINAN AKN MENDPTK
MENYELEKSI PERISTALTIK
SPERMATOZOA OVUM

Sumber Koleksi Vedca


Gambar 33. Perjalanan Spermatozoa Menemui Ovum dalam Organ
Reproduksi Betina

1.2.6. Tuba Uterin Atau Tuba infun dibulum berbentuk kapsul.


Fallopii (oviduct) Bagian ujung dari infundibulum
membentuk fimbria.
Selain bangsa unggas, hewan
betina mempunyai sepasang Fimbria ini letaknya dekat sekali
oviduct. Saluran ini dengan ovarium bahkan
menghubungkan antara ovarium biasanya menyelimuti ovarium.
dengan uterus. Oviduct Fimbriae mempunyai sifat
merupakan saluran kecil yang ovotoxis artinya bergerak kearah
panjang dan berkelok-kelok. adanya ovum. Bahkan ada yang
Bagian oviduct terdiri atas: berpendapat bahwa fimbriae ini
Infundibulum, ampula dan bagian dapat mengusap-usap ovarium
yang terakhir yang berhubungan untuk mem percepat proses
langsung dengan uterus disebut ovulasi, dapat mengambil ovum
istmus yang jatuh kedalam ruang
abdomen dan bahkan fimbriae
Infundibulum merupakan bagian kiri dapat menangkap ovum yang
yang paling ujung dari oviduct di ovulasikan dari ovarium kanan
dan berbentuk seperti corong dan sebaliknya.
yang bibirnya tidak teratur dan
berjumbai-jumbai. Tetapi ada
beberapa species yang bentuk

137
Fungsi dari oviduct adalah : pendek. Sebagai contoh
y menerima telur yang terdapat pada ternak babi.
diovulasikan ovarium y uterus bibartitus yaitu uterus
y menerima spermatozoa dari yang mempunyai serviks satu
uterus dan corpus uteri cukup jelas
y mempertemukan sel ovum dan panjang. Sebagai contoh
dengan spermatozoa terdapat pada hewan sapi,
y menyalurkan sel ovum yang y uterus simpleks yaitu uterus
telah dibuahi (zigote) ke yang tidak mempunyai kornu
dalam uterus uteri, corpus uterinya besar
y menyeleksi sperma. Bagian dan mempunyai satu cerviks.
oviduct yang mempunyai Sebagai contoh terdapat
konstruksi khusus dan pada bangsa primata.
disebut utero tubal junction
(UTJ) mempunyai fungsi Dinding uterus terdapat tiga
untuk me nyeleksi sperma lapis, dari luar kedalam yaitu :
yang akan masuk kedalam y membran serosa merupakan
tuba fallopii dari uterus. lapis pertama dari luar atau
y kapasitasi spermatozoa. merupakan dinding luar
Adanya cairan oviduct y myometrium atau lapisan urat
menyebabkan spermatozoa daging licin, yang
mengalami proses mengandung urat syaraf dan
pendewasaan pembuluh darah
y endometrium, yaitu lapisan
1.2.7. Uterus yang merupakan dinding
lumen uterus dan terdiri atas
Uterus pada umumnya terdiri epitel, lapisan kelenjar dan
atas badan uterus atau corpus jaringan pengikat.
uteri, tanduk uterus (cornu uteri)
yang pada umumnya berbentuk Uterus mempunyai fungsi yang
lancip dan cerviks atau leher sangat penting dalam proses
uterus.Bentuk uterus pada setiap reproduksi. Yaitu sejak estrus
jenis hewan bervariasi. Bentuk- sampai bunting dan melahirkan.
bentuk uterus pada beberapa Fungsi uterus adalah :
jenis hewan adalah : y pada saat estrus: Yaitu
y uterus duplex, yaitu uterus kelenjar endometrium yang
yang uterus yang serviksnya terdapat pada dinding uterus
ada dua buah, corpus tidak menghasilkan cairan uterus
ada dan cornunya terpisah yang diperlukan oleh
satu dengan lainnya. Bentuk spermatozoa untuk
uterus ini terdapat pada tikus, mendewasakan dirinya
mencit, kelinci dan marmut. (kapasitasi) sehingga
y uterus bikornua, yaitu uterus semakin tinggi
yang mempunyai serviks atu kemampuannya untuk
dan corpus uterinya sangat membuahi ovum

138
y pada saat kopulasi, uterus uterus karena dapat terbuka atau
akan berkontraksi sehingga tertutup yang sesuai dengan
mampu mengangkut siklus berahi.
spermatozoa dari uterus ke
tuba fallopii. Pada saat berahi serviks agak
y pada waktu metestrus dan relaks sehingga memungkinkan
awal diestrus. Kelenjar- spermatozoa dapat masuk dalam
kelenjar endometrium mulai uterus. Kemudian pada saat
berkembang dan tumbuh kebuntingan maka sel-sel goblet
memanjang dan yang terdapat pada cerviks akan
menghasilkan cairan uterus memproduksi mucus dalam
yang merupakan substrat jumlah yang besar sehingga
yang cocok untuk dapat mencegah masuknya zat-
pertumbuhan embrio muda. zat yang membawa infeksi dari
y pada saat diestrus pada vagina kedalam uterus. Lumen
ternak yang tidak bunting serviks terbentuk dari beberapa
maka telur yang tidak dibuahi gelang-gelang penonjolan dari
oleh sperma, didalam uterus mucosa cerviks yang dapat
akan diresorbsi oleh mengecil dengan kuat sekali.
endometrium.
y pada saat kebuntingan uterus Fungsi cerviks yang utama
membesar secara berlahan- adalah untuk menutup lumen
lahan sesuai dengan uteri sehingga tidak memberi
pertumbuhan embrio. kemungkinan untuk masuknya
y Pada saat kelahiran uterus jasad renik baik mikroskopis
akan melakukan kontraksi maupun makroskopis. Oleh
sedemikian kuat sehingga sebab itu lumen serviks selalu
dapat mengangkut fetus yang dalam keadaan tertutup, kecuali
sedemikian beratnya untuk pada saat melahirkan dan pada
melampaui simfisis pelvis saat berahi lumen serviks akan
dan keluar dari badan. membuka sedikit sehingga
y pada saat selesai partus spermatozoa dapat masuk.
/melahirkan, maka uterus
akan mengalami pengecilan 1.2.9. Vagina
kembali atau involusi.
Vagina adalah bagian saluran
1.2.8. Cerviks atau Leher reproduksi yang terletak didalam
Rahim pelvis, diantara cerviks dan
vulva. Vagina terbagi atas bagian
Cerviks merupakan spincter otot vestibulum yaitu bagian ke
polos yang kuat dan tertutup sebelah luar yang berhubungan
rapat, kecuali pada saat estrus dengan vulva dan partio
atau pada saat menjelang vaginalis cervics yaitu bagian
kelahiran. Cerviks terletak di kesebelah cerviks. Pada ternak
antara uterus dan vagina, dan betina dara, terdapat selapus
merupakan pintu masuk kedalam tipis yang merupakan sekat atau

139
batas antara vestibulum vaginae
dan partiovaginalis cercivis, yang Sapi dara dapat dikawinkan pada
disebut Hymen. Vagina berperan umur 15 bulan, jika berat badan
sebagai selaput yang menerima sudah mencapai 400 kg,
penis dari hewan jantan pada diharapkan umur pada waktu
saat kopulasi. pertama kali melahirkan antara
24-27 bulan. Lama kebuntingan
1.2.10. Vulva sekitar 9 bulan. Dengan lama
(Pudendum Femininum) produksi sekitar 6 tahun.
Vulva adalah bagian eksternal Produksi susunya di Amerika
dari genetalia betina yang 8.000 liter dengan lemak 330 kg
terentang dari vagina sampai dan protein 275 kg per ekor per
kebagian yang paling luar. tahun. Di Indonesia produksi
Pertautan antara vulva dengan susu masih rendah, pertahun
vagina ditandai oleh orifis uretral berkisar 3.000 liter.
eksternal.
Sapi FH dapat dimanfaatkan
Pada berbagai jenis ternak bibir sebagai penghasil daging,
vulva adalah sederhana saja sehingga dikenal dengan sapi
dan tidak terdiri atas labio mayor dwi guna. Sapi pejantannya
dan minor. Kemudian bagian dapat mencapai 1.000 kg
paling bawah dari vulva terdapat dengan persentase karkas yang
klitoris yang merupakan organ baik (46%).
yang asal usul embrionalnya
sama dengan penis pada hewan 2.2. Sapi Ongole
jantan.
Sapi ini lambat dewasa, pada
2. Koefisien Teknis umur 4 tahun mencapai dewasa
penuh. Bobot sapi 600 kg pada
Sebelum kita memelihara sapi , sapi jantan dan 300-400 kg untuk
perlu mengetahui koefisien sapi betina. Berat lahir 20-25 kg.
teknis agar dapat menghitung persentase karkas 45-58%
analsisis usaha ternak. Koefisien dengan perbandingan daging
teknis ternak yang perlu tulang 3,23 : 1.
diperhatian adalah berat dewasa,
berat lahir, produksi, bobot sapih 2.3. Sapi Madura
dll. Pada bab ini hanya akan
dibahas beberapa ternak yang Bobot sapi jantan 300 kg dan
banyak dipelihara di Indonesia sapi betina 250 kg. berat pedet
pada waktu lahir 12-18 kg. umur
2.1. Sapi FH dewasa kelamin 20-24 bulan.
Pertambahan berat badan 0,25-
Berat pedet yang baru lahir
0,6 kg per hari. Persentase
dapat mencapai 45 kg, berat
karkas 48-63% dan
dewasa dapat mencapai 750 kg
perbandingan daging tulang
dengan tinggi 145 cm.
adalah 5,84 :1.

140
2.4. Sapi Bali 5.2%, mortalitas sebelum
disapih 4.4%, mortalitas
Di Indonesia perkembangan lepas sapih sampai umur 15
sapi Bali sangat cepat bulan sebesar 1.2% dan
dibanding dengan jenis potong mortalitas dewasa sebesar
lainnya, hal tersebut 0.6%,
disebabkan breed ini lebih • daya tahan terhadap panas
diminati oleh petani kecil karena cukup tinggi karena produksi
beberapa keunggulannya yang panas basal rendah dengan
antara lain, tingkat pengeluaran panas yang
kesuburunnya tinggi, sebagai efektif,
sapi pekerja yang baik dan • ketahanan terhadap parasit
efesien serta dapat dan penyakit sangat baik,
memanfaatkan hijauan yang serta
kurang bergizi. Persentase • efisiensi penggunaan pakan
karkas tinggi, daging tanpa terletak antara sapi Brahman
lemak, heterosis positif tinggi dan persilangan Hereford
pada persilangan, daya Shorthorn
adaptasi yang tinggi terhadap
lingkungan dan persentase Lebih lanjut dijelaskan, pada
beranak dapat mencapai 80 bobot hidup finishing yang sama
persen merupakan keunggulan produksi karkas sapi BX lebih
lainnya. Selain beberapa berat dibandingkan sapi Frisian
keunggulan di atas terdapat karena memiliki persentase
juga beberapa kekurangan karkas yang lebih tinggi. Bobot
yakni bahwa sapi Bali karkas sapi Shorthorn terletak
pertumbuhannya lambat, rentan antara sapi Brahman dan
terhadap penyakit tertentu Hereford. Kadar lemak bervariasi
misalnya; penyakit jembrana, mulai dari 4.2% sampai 11.2%,
peka terhadap penyakit ingusan terendah pada sapi Frisian dan
dan Bali ziekte . potensi genetik tertinggi pada Shorthorn. Hasil
sapi Bali tertera pada Tabel 11. pengamatan di ladang ternak
Sulawesi Selatan
2.5. Sapi BX memperlihatkan:
y persentase beranak 40.91%,
Sapi Brahman Cross (BX) y calf crop 42.54%,
memiliki sifat-sifat seperti: y mortalitas pedet 5.93%,
• persentase kelahiran 81.2%, y mortalitas induk 2.92%,
• rataan bobot lahir 28.4 kg, y bobot sapih umur 8-9 bulan
bobot umur 13 bulan 141.5 kg (jantan) dan 138.3
mencapai 212 kg dan umur kg (betina),
18 bulan bisa mencapai 295 y pertambahan bobot badan
kg, sebelum disapih sebesar
• angka mortalitas post-natal 0.38 kg/hari
sampai umur 7 hari sebesar

141
Tabel 11. Potensi Genetik Sapi Bali

No Keterangan Satuan Skor


1 Berat Lahir Kg 16
2 Berat Sapih Kg 86
3 Berat 1 th, Jantan kg 135
4 Berat 1 th, betina kg 125
5 Berat 2 tahun jantan kg 235
6 Berat 2 tahun betina kg 200
7 Berat dewasa jantan kg 395
8 Berat dewasa betina kg 264
9 Ukuran Tubuh
Dewasa Jantan
• Lingkar Dada cm 185,5
• Tinggu gumba cm 125,4
• Panjang badan cm 142,3
10 Betina :
• Lingkar Dada cm 160,8
• Tinggi gumba cm 113,6
• Panjang badan cm 118,5
• Persentase % 69
beranak/th

3. Reproduksi/Perkawinan yang dihasilkannya. Peranan


Ternak reproduksi bagi kehidupan
adalah :
3.1. Reproduksi y meningkatkan populasi
ternak
Reproduksi merupakan suatu y melestarikan keturunan
kemewahan fungsi tubuh yang y memperbaiki produksi ternak
secara fisiologik tidak fital bagi seperti susu, daging dan telur
kehidupan bagi individual tetapi y memperbaiki keturunannya
sangat penting bagi kelanjutan seperti berat lahirnya,
keturunan suatu jenis atau pertambahan bobot badan,
bangsa hewan. Pada umumnya jumlah anak yang dihasilkan
reproduksi baru dapat dll.
berlangsung sesudah hewan Dengan usaha pengembang-
mencapai masa pubertas dan biakan/reproduksi maka perlu
diatur oleh kelenjar-kelenjar sekali memperhatikan hal-hal
endokrin dan hormon-hormon sebagai berikut :

142
y hewan bibit yang akan pemeliharanya, seperti:
diusahakan keturunannya itu badannya besar dan kuat,
(induk dengan pejantannya) tahan penyakit, banyak
tidak boleh terlalu muda menghasilkan susu dan
ataupun terlalu tua sebagainya
y Hewan bibit itu harus sehat y Hewan betina (induk)
tubuhnya, terutama harus sebaiknya dikawinkan pada
bebas dari penyakit menular waktu ia sedang berahi
y Hewan bibit itu harus y Pada waktu hewan betina
mempunyai sifat-sifat yang bunting, harus dijaga benar
menguntungkan bagi si makanan dan kesehatannya.

Tabel. 12. Batas Umur Terbaik dan Tertinggi untuk Diternakkan


pada Berbagai Ternak

Umur Umur Terbaik Batas Umur


Jenis Ternak Dikawinkan Diternakkan Tertinggi Untuk
(Tahun) (Tahun) Diternakkan
(Thn)
Kambing 1-1,25 2-3 ±5
Domba 1,5 2-3 ±5
Sapi 2-2,5 3-6 ± 12
Kerbau 2 3-7 13-14
Kuda 2,5-3 6-10 15-20
babi 10 bln 2-3 ±5
Sumber:Anonymous (1994)

Dengan adanya pengetahuan


tentang reproduksi akan Proses–proses reproduksi dapat
memberikan berbagai informasi meliputi banyak hal mulai dari :
yang dapat digunakan sebagai y pembentukan sel-sel kelamin
dasar dalam yaitu sel ovum dan
y memperkirakan jumlah atau spermatozoa
banyaknya anak yang y pelepasan gamet-gamet.
mungkin akan dihasilkan pada gamet betina (sel
y informasi tentang umur saat ovum) terjadi pelepasan sel
mulai bereproduksi telur dari ovarium yang
y panjang atau lama waktu disebut ovulasi dan pada
bagi hewan bereproduksi gamet jantan atau sel
y kapan bisa melakukan spermatozoa yaitu pelepasan
aktivitas bereproduksi dari testis menuju alat-alat
y pola hormonal kelamin jantan selanjutnya
y teknik reproduksi yang seperti duktus epididimus,
dilakukan. duktus defferens, ampula dan

143
berakhir dengan adanya 3.2.1. Pubertas
ejakulasi.
y perkawinan antara ternak Suatu proses reproduksi akan
jantan dan betina untuk berlangsung secara periodik dan
mempertemukan gamet terus menerus akan dimulai
jantan dan betina sejak tenak tersebut mengalami
y pertumbuhan zigote sampai pubertas atau dewasa kelamin.
fetus dan berakhir dengan Pada saat itu ternak sudah dapat
kelahiran menghasilkan keturunan karena
y pubertas pada saat itu organ
y siklus reproduksi, dll reproduksinya telah mampu
memproduksi gamet-gamet yang
Batas umur terbaik dan tertinggi masak. Jadi pubertas pada
untuk diternakkan pada berbagai ternak adalah suatu periode
ternak tertera pada Tabel 12. dalam kehidupan makhluk jantan
atau betina dimana proses-
3.2. Siklus Reproduksi proses reproduksi mulai terjadi.
Pada saat inilah maka organ-
Siklus reproduksi merupakan organ reproduksi mulai
rangkaian dari semua kejadian berfungsi. Pada ternak, pubertas
proses reproduksi baik jantan ditandai dengan adanya
maupun betina, sejak ternak keinginan ternak tersebut untuk
tersebut lahir sampai ternak melakukan perkawinan. Umur
tersebut dapat melahirkan dewasa kelamin pada setiap
(proses-proses biologik kelamin) jenis ternak tidak sama. Umur
yang berlangsung secara dewasa kelamin ini juga
sambung menyambung yang tergantung pada keadaan iklim,
kemudian terlahir individu baru keadaan makanan, heriditas dan
dari suatu mahluk hidup. tingkat pelepasan hormon. Umur
dewasa kelamin pada jenis
Tahapan-tahapan Siklus ternak tertentu dapat dilihat pada
reproduksi : Tabel 13 .

Tabel 13. Umur Dewasa Kelamin pada Berbagai Jenis Ternak

Jenis ternak Umur pubertas variasi


Sapi 12 bulan 6-24 bulan
Kuda 18 bulan 10-24 bulan
Domba 8 bulan 4-12 bulan
Kambing 8 bulan 4-12 bulan
Kerbau 24 bulan 12- 40 bulan
babi 6 bulan 4-8 bulan
Sumber : Partodihardjo (1980)

144
Pada semua ternak bahwa atau dewasa tubuh telah
dewasa kelamin akan tercapai tercapai.
pada saat dewasa tubuh
tercapai. Pada saat ini ternak 3.2.2. Siklus berahi (Estrus)
sudah mampu untuk melakukan
perkawinan, tetapi pada saat itu Siklus berahi adalah perubahan
tubuhnya belum mampu untuk yang terjadi secara teratur pada
melakukan proses reproduksi sistim reproduksi hewan betina.
selanjutnya seperti bunting, Siklus berahi adalah jarak antara
melahirkan dan menyusui.Pada berahi yang satu dengan berahi
saat itu tubuhnya masih dalam berikutnya. Sedangkan berahi
proses pertumbuhan, sehingga adalah saat dimana ditandai
apabila ternak tersebut bunting kesediaan hewan betina
maka tubuhnya harus menerima pejantan untuk
menyediakan makanan untuk melakukan kopulasi.
pertumbuhan dirinya dan
pertumbuhan anak yang Dalam periode siklus berahi
dikandungnya. Apabila hal ini terjadi perubahan-perubahan
terjadi maka kemungkinan- fisiologis dalam alat kelamin
kemungkinan yang tidak betina. Perubahan ini bersifat
diinginkan akan terjadi seperti sambung menyambung satu
terjadi kematian baik pada induk sama lain dan akhirnya bertemu
maupun anaknya, akan kembali pada permulaannya.
melahirkan anak-anak yang Berdasarkan gejala yang terlihat
cacat atau lemah, kecil dll. dari luar tubuh. Ternak-ternak
betina akan menjadi berahi pada
Untuk menghindari hal-hal awal interval waktu yang teratur
tersebut diatas maka sebaiknya dan antara species satu dengan
perkawinan hendaknya species lainnya akan berbeda.
ditangguhkan beberapa saat Panjang siklus berahi ternak
sampai tubuhnya cukup dewasa tertera pada Tabel 14.
Tabel. 14. Siklus Berahi Pada Berbagai Jenis Ternak

Jenis
Panjang Siklus Variasi
Ternak
Estrus
Sapi 21 hari 18-24 hari
Kuda 21 hari 19-21 hari
Domba 16,5 hari 14-20 hari
Kambing 18 hari 19-21 hari
Babi 21 hari 18-24 hari
Anjing - 6-12 bulan
Sumber:Partodihardjo, S. 1980.

145
Satu siklus berahi terbagi kemungkinan ternak tersebut
menjadi 4 fase yaitu : proestrus, masih mengalami proestrus atau
estrus, metestrus dan diestrus. masa estrus sudah selesai.
Dari keempat fase tersebut, fase
estrus merupakan fase Gejala berahi yang umum dan
terpenting karena dalam fase ini nampak terlihat pada sebagian
hewan betina memperlihatkan besar jenis ternak pada saat
gejala-gejala khusus untuk tiap- berahi (estrus) adalah gelisah,
tiap jenis hewan dan dalam fase nafsu makan berkurang atau
ini pula betina mau menerima hilang sama sekali, menghampiri
pejantan untuk melakukan pejantan dan tidak lari pada saat
kopulasi. pejantan mau menaiikinya.

3.2.2.1. Proestrus Perubahan-perubahan yang


terjadi pada alat kelaimin bagian
Proestrus merupakan fase
dalam pada waktu estrus adalah
persiapan. Phase ini cukup
pertumbuhan folikel yang telah
pendek dan dan gejala luar yang
dimulai pada saat proestrus
terlihat berupa perubahan-
maka akan mencapai pertumbu
perubahan tingkahlaku yang
an yang maksimal dan ovum
agak lain dari biasanya seperti
yang terdapat dalam folikel akan
agak gelisah dan perubahan–
menjadi masak. Dan follikel siap
perubahan alat kelaim luar.
pecah dan mengeluarkan ovum.
Meskipun telah ada perubahan
Selama atau segera setelah
yang menimbulkan gairah seks
periode berai maka akan terjadi
namun pada saat proestrus
ovulasi. Estrus akan segera
tersebut ternak masih belum
berakhir kira-kira pada saat
mau menerima pejantan atau
pecahnya folikel ovari, atau
menolak untuk bisa melakukan
terjadinya ovulasi.
perkawinan.
3.2.2.3. Metestrus
3.2.2.2. Estrus
Estrus merupakan fase yang Segera setelah berahi selesai,
terpenting dalam siklus berahi. maka sisa-sisa gejala-gejala
Estrus adalah periode berahi masih tampak tetapi pada
penerimaan seksual pada ternak saat itu betina sudah tidak mau
betina. Pada fase ini ternak lagi dinaiki atau dikawini
betina memperlihatkan gejala pejantan. Pada saat itu
yang khusus pada setia jenis sebetulnya masa estrus sudah
ternak. Dan pada saat ini pula selesai dan telah telah berganti
ternak betina mau menerima dengan fase baru yang diebut
pejantan untuk melakukan metestrus.
kopulasi. Sehingga apabila ada
betina yang menolak untuk Pada saat metestrus, perubahan
melakukan kopulasi sedangkan alat kelamin luar tidak tampak,
tanda-tanda berahi terlihat maka tetapi dalam alat kelaminnya

146
yaitu ovariumnya terjadi endo metriumnya masih terlihat
pembentukan corpus adanya pertumbuhan kelenjar-
hemorrhagikum yang terletak kelenjar endometrium yang
dalam folikel de graaf yang telah berkelok-kelok, tetapi hal ini tidak
mengeluarkan ovumnya. Pada berlangsung lama. Lama
sapi, metestrus juga ditunjukkan kelamaan kelenjar-kelenjar
dengan adanya sedikit darah tersebut akan berdegenerasi.
yang mengalir keluar dari uterus Corpus hemorrhagikum lama-
ke vagina. Dan terlihat dari vulva. kelamaan akan mengkerut dan
tumbuh sel-sel yang berwarna
Darah yang mengalir pada sapi kuning atau disebut sel luteum
saat metestrus bukan dan mulailah terbentuk corpus
merupakan menstruasi pada luteum. Di estrus ini merupakan
manusia tetapi darah ini berasal fase yang terlama dalam siklus
dari pembuluh-pembuluh darah estrus.
kapiler yang berada pada
karankula yang mendapat suplay 3.2.3. Lama Berahi
cukup banyak pada saat estrus,
sehingga karankula tegang dan Lama berahi merupakan selang
beberapa diantaranya ada yang waktu mulai berahi ditandai
pecah dan mengeluarkan darah dengan munculnya berahi
sampai hilang tanda-tanda
3.2.2.4. Diestrus berahi. Lama berahi setiap jenis
ternak berbeda-beda. Demikian
Diestrus adalah masa tenang. juga dengan setiap individu
Yaitu suatu siklus berahi yang ternak bervariasi. Hal ini
ditandai oleh tidak adanya tergantung dari beberapa faktor
kebuntingan dan tidak adanya seperti umur, musim dan
aktivitas kelamin sehingga ternak kehadiran pejantan serta bobot
menjadi tenang. Pada saat itu badan. Lama berahi pada
kondisi keadaan dalam alat berbagai jenis ternak tertera
reproduksi yaitu pada bagian pada Tabel 15.

Tabel 15. Lama Berahi pada Berbagai Jenis Ternak

Panjang Siklus
Jenis Ternak Variasi
Estrus
Sapi 17 jam 15-19 hari
Kuda - -
Domba 30 jam -
kambing 30 jam 24-36
Babi - -
Anjing - -

3.2.4. Kebuntingan

147
Yang dimaksud kebuntingan
dipandang dari segi teknis Pengetahuan tentang apakah
sebenarnya dimulai sejak saat ternak yang dipelihara
sel kelamin betina bersatu mengalami kebuntingan atau
dengan sel kelamin jantan tidak adalah sangat penting. Ada
didalam saluran alat reproduksi beberapa cara untuk membantu
paling atas atau ovoduct dan mendiagnose suatu ternak
tepatnya dibagian ampula. bunting atau tidak. Berbagai
cara yang dapat dilakukan
Sedangkan Frandson (1992) adalah :
mengatakan bahwa ke buntingan y ternak tidak mengalami
berarti keadaan dimana anak berahi lagi. Sebagai indikasi
sedang berkembang didalam kebuntingan yang cukup
uterus seekor hewan betina. sederhana dan efektif adalah
Satu periode kebuntingan adalah bahwa setelah 45 hari
periode dari mulai terjadinya setelah perkawinan ternak
fertilisasi sampai terjadinya tersebut tidak berahi lagi.
kelahiran normal. Pada ternak Cara ini akan ada juga
sapi fertilisasi terjadi setelah 11 melesetnya karena ada
sampai 15 jam dari inseminasi/ ternak-ternak tertentu yang
perkawinan. mengalami silent heart
(berahi tenang). Hal ini bisa
Sedangkan untuk manusia, disebabkan karena dalam
fertilisasi ini akan terjadi 14 ovariumnya terdapat corpus
sampai 15 hari setelah terakhir luteum yang persisten.
menstruasi. y perubahan kontur abdomen.
Pada ternak yang bunting
Pertumbuhan mahluk baru hasil maka akan terjadi penurunan
frtilisasi atau pembuahan antara pada dinding abdominal
ovum dengan sperma tozoa, (pelebaran abdomen).
dapat dibedakan tiga y pemeriksaan dapat juga
tahap/periode yaitu : dilakukan dengan palpasi per
y periode ovum yaitu periode rektum yaitu dengan cara
yang dimulai dari fertilisasi memasukkan tangan dalam
sampai implan tasi. rektum dan meraba organ-
y Periode embrio yaitu periode organ reproduksi tertentu.
dari saat terjadinya Untuk ini dibutuhkan seorang
implantasi sampai saat yang ahli dan terampil.
dimulainya pem bentukan Diagnose kebuntingan ini
alat-alat tubuh bagian dalam didasarkan kepada tingkat
y Periode fetus yaitu periode perkembangan fetus dan
terakhir yaitu dimulai dari perubahan-perubahan pada
terbentuknya alat-alat tubuh genetalia dan struktur-
bagian dalam dan extremitas struktur yang terkait pada
(anggota tubuh) sampai hewan betina.
terjadi kelahiran.

148
y Sinarx.Diagnose kebuntingan dengan frekuensi yang tinggi
dengan menggunakan sinar (1 sampai 10 juta cycle tiap
X kurang begitu efektif dan detik) melalui jaringan.
bermanfaat. Sinar X akan y Uji Biologik dengan
efektif apabila diguna kan mengamati adanya hormon
untuk menetapkan gonado tropin dalam serum
kebuntingan setelah tulang- darah maka dapat di pastikan
tulang fetus telah mengalami bahwa ternak tersebut
kalsifikasi bunting. Hormon
y Ultra suara (Ultra sound). gonadotropin dihasilkan/
Ultra sound dapat digunakan diproduksi oleh placenta
untuk mendeteksi sewaktu bunting.
kebuntingan pada berbagai
jenis ternak seperti sapi. Metode pemeriksaan
Teknik ultra sonik didasarkan kebuntingan pada berbagai jenis
kepada timbulnya bunyi ternak tertera pada Tabel 16.

Tabel. 16. Metode Pemeriksaan Kebuntingan pada Berbagai Jenis


Ternak

Metode yg Contoh yg Mulai dpt di


Spesies Cara
Digunakan diperlukan pergunakan
Sapi Palpasi rektal - perabaan 30-35 hari
Domba Biopsi vaginal Mucosa Histologik 40 hari
Ultra suara vaginal Alat elektron 70 hari
Sumber : Partodihardjo, 1980

Perubahan-perubahan yang y myometrium menjadi tenang


terjadi dalam alat kelamin betina yaitu tidak mengalami
pada saat kebuntingan: kontraksi lagi
y setelah terjadi implan tasi,
3.2.4.1. Perubahan pada penyaluran makanan dari
Uterus induk ke anak lebih lancar.
Ada hubungan yang lebih
Pada ternak yang mengalami erat dari trophoblast dengan
kebuntingan maka akan terjadi pembuluh-pembuluh darah
perubahan-perubahan pada pada endometrium
uterusnya, seperti : y terjadi pertukaran zat
y terjadi vaskularisasi pada makanan dari induk ke anak
endometrium dan zat buangan dari anak ke
y terbentuknya lebih banyak induk. Hal ini terjadi sejak
kelenjar endo metrium terjadinya implantasi yang
juga disertai oleh

149
terbentuknya anyaman mengalami degenerasi dan
pembuluh darah. berubah menjadi jaringan ikat
yang berwarna putih
Pada saat kehamilan juga terjadi mengkilat yang disebut
pembesaran volume uterus. corpus albican.
Dimana pada saat permulaan
kebuntingan sebagian besar di 3.2.4.3. Servix.
sebabkan oleh pertambahan
cairan amnion dan allantois, Setelah terjadi fertilisasi maka
tetapi pada pertengahan kripta-kripta serviks akan
kebuntingan maka pertambahan menghasilkan lendir yang kental
volume cairan menjadi hampir dimana semakin tua kehamil
sama dengan per tambahan annya maka semakin kental
volume uterus dan pada akhir lendir yang dihasilkan. Fungsi
kebuntingan maka sebagian lendir ini adalah untuk
besar merupakan volume vetus. menyumbat lumen servix

3.2.4.2. Perubahan pada 3.2.4.4. Vulva dan Vagina


0varium
Pada saat kehamilan maka tidak
Perubahan-perubahan pada terjadi perubahan pada alat
ovarium adalah : kelamin vulva maupun vagina
y folikel de graaf yang telah tetapi setelah terjadi kebuntingan
kosong (setelah terjadi 6 sampai 7 bulan (pada sapi)
ovulasi) maka merupakan maka akan terjadi eidema
suatu kawah dan diisi oleh /membengkak.
darah yang cepat membeku
dan disebut corpus Periode kebuntingan tiap ternak
hemorrhagikum bervariasi antara spesies satu
y corpus hemorrhagikum akan dengan species lainnya.
terbentuk sel-sel baru yang Demikian juga antara individu
berwarna kuning yang satu dengan individu lainnya.
disebut sel luteum Sebagai contoh :
y sel-sel luteum makin lama y rata-rata periode kebuntingan
makin banyak dan akhirnya pada kuda adalah 336 hari
mengisi penuh ruangan atau ± 11 bulan
tersebut dan diberi nama y rata-rata periode kebuntingan
cprpus luteum pada sapi adalah 282 hari
y Selama kehamilan corpus atau ± 9 bulan
luteum tetap ada dan y rata-rata periode
berfungsi terus selama masa
kehamilan 3.2.5. Kelahiran
y apabila tidak terjadi
kehamilan maka corpu Akhir dari proses kehamilan
luteum akan dinon aktifkan adalah kelahiran. Jadi kelahiran
oleh prostal gandin dan adalah proses fisiologik dimana

150
uterus yang bunting kantong air terhadap sisi uterin
mengeluarkan anak dan placenta sehingga menyebabkan serviks
melalui saluran kelahiran. berdilatasi. Pada tahap pertama
ini, pada sapi, antara 2 sampai 6
Sesaat tanda-tanda menjelang jam.
kelahiran adalah :
y akan terjadi relaksasi pada y Tahap kedua
bagian pelvis yaitu pada
ligamentum sacro-spinasum Terjadi kelahiran yang
dan otot-otot disekitar pelvis sebenarnya yaitu fetus akan
dan tungging keluar dari uterus melalui cerviks
y otot akan terlihat mengendor dan vagina. Pada saat itu
khususnya disekitar pangkal kantong air akan pecah secara
ekor refleks dan mengawali kontraksi
y pangkal ekor diangkat ke otot-otot abdomina. Dengan
atas adanya dua macam kontraksi
y sisi perut mengempis dan yaitu kontraksi uterus dan
secara keseluruhan perut kontraksi abdominal maka fetus
kelihatannya mengecil. Atau akan terdorong dan melintasi
perutnya akan tenggelam saluran kelahiran.
/jatuh.
y ambing membesar dan y Tahap ketiga
mengeras
y dari puting susu kadang- Tahap ketiga adalah
kadang keluar cairan pengeluaran placenta segera
y ternak terlihat gelisah mengikuti fetus keluar.
y terjadi pembengkaan
(edema) pada vulva. 3.3. Perkawinan Ternak.
Besarnya dapat mencapai 2
sampai 4 kali nya Pada garis besarnya sistim
y lendir cervix yang berfungsi perkawinan ternak dapat
menyumbat cervix pada saat dibedakan menjadi 2 cara yaitu :
kebuntingan akan mencair
y relaksasi dinding abdominal 3.3.1. Perkawinan Alami
y ternak berusaha untuk
mengasingkan diri. Perkawinan Alami yaitu suatu
Perkawinan tanpa Bantuan
Proses kelahiran dapat Manusia. Ternak secara naluri
dibedakan menjadi tiga tahap akan berkembang biak dengan
yaitu : melalui proses perkawinan.

y Tahap pertama Berdasarkan tempat


perkawinannya maka dapat
Pertama-tama uterus akan dibedakan menjadi dua sistem
berkontraksi dan secara yaitu : Hand mating dan Pasture
bertahap akan mendorong mating. Sedangkan berdasar

151
cara pelaksanaan terdapat y induk yang kurang makan
perkawinan individu dan sukar untuk menjadi bunting
perkawinan kelompok. dan hasil anaknya jelek
y pengaruh panas udara
3.3.1.1.Cara Pelaksanaan
3.3.1.2. Sistem Perkawinan
y Perkawinan Individu
Perkawinan pada sapi ada dua
Yaitu dengan cara ternak betina sistim perkawinan pada sapi
yang sedang berahi dibawa ke yaitu:
tempat pejantan atau sebaliknya. y Hand Mating yang biasanya
Sedikit pejantan mengawini dua dilaksana kan dalam suatu
kali setelah itu betina yang baru kandang khusus.
dikawini tersebut dibawa jalan- y Pasture Mating yaitu
jalan agar sperma bisa cepat perkawinan yang
bertemu dengan ovum dilaksanakan dalam suatu
pasture atau padang
y Perkawinan Kelompok penggembalaan yang cukup
luas, dimana antara betina-
Yaitu sekelompok ternak betina betina dan pejantannya
dibiarkan hidup bersama-sama dibiarkan untuk melakukan
dengan seekor pejantan, baik perkawinan secara alami
dikandang maupun dipadang yang dilakukan dalam
penggembalaan secara terus pasture.
menerus selama 60 hari.
Apabila masih ada beberapa Semua hewan ternak, baik sapi,
betina yang masih belum bunting dan ternak lainnya perlu suatu
maka diberi kesempatan untuk perkawinan yang terarah.
berkumpul sekali lagi. Perkawinan terarah merupakan
salah satu bentuk dari
Ada beberapa alasan mengapa perwujudan perkembangbiakan
sering terjadi keterlambatan produktif, oleh sebab itu semua
kebuntingan atau kelahiran. Ini proses harus diperhatikan.
banyak sebabnya diantaranya :
Untuk melakukan perkawinan
y tidak menyadari akan ada beberapa langkah persiapan
pentingannya mempunyai yang harus dilakukan seperti :
pejantan sendiri y pemeriksaan induk yang
y perkawinan yang dipaksakan pernah beranak
pada waktu ternak tidak y pemberian pakan yang
berahi tidak akan menghasil bermutu
kan kebuntingan.
y pejantan–pejantan di campur Sedangkan kunci keberhasilan
dengan betina-betina suatu perkawinan ternak sangat
sepanjang waktu tergantung dari:

152
y tingkat kesuburan dari betina cara kita mampu mengatur
maupun pejantannya serta produktivitas induk-induk ternak
pengaturan perkawinan. sehingga akan melahirkan anak
Kesuburan suatu ternak dengan umur yang sebaya yang
betina dapat diukur dari siap dipasarkan. Untuk itu dapat
keteraturan dan kemampuan dilakukan dengan cara
beranak dengan cepat. mengawinkan induk-induk betina
Sedangkan kesuburan secara bersamaan sehingga
pejantan dapat diukur dari induk-induk tersebut akan
sifat kejantannya dan jumlah melahirkan dengan waktu yang
serta kualitas sperma yang bersamaan. Untuk itu perlu
dihasilkan. dilakukan suatu metode
y pengaturan perkawinan oleh rekayasa proses reproduksi
peternak. Meskipun suatu sehingga terjadilah berahi secara
ternak betina dan bersamaan atau lebih dikenal
pejantannya dalam kondisi dengan istilah penyerentakan
subur, tetapi apabila peternak berahi.
kurang memperhatikan
tingkah laku reproduksi Penyerentakan berahi diatur
ternak yang dipeliharanya oleh :
maka kesempatan yang baik y penggunaan hormon
untuk mengawinkan ternak y Perangsangan dengan
akan berlalu dengan suatu pejantan
yang sia-sia. y Penggunaan metode
y perkawinan pertama inseminasi buatan dan sinar
y Walaupun ternak sudah laser
mencapai pubertas, akan
tetapi ternak tersebut belum 3.3.2. Perkawinan Buatan
boleh dikawinkan tetapi harus (Artificial Insemination)
harus mencapai kedewasaan
tubuh terlebih dahulu, karena Inseminasi buatan adalah
pada saat itu ternak telah terjemahan dari artificial
memiliki kedewasaan tubuh insemination (Inggris) dimana
dan memiliki bagian-bagian artificial artinya buatan atau
tubuh yang harmonis dan tiruan sedangkan insemination
seimbang antara organ yang adalah berasal dari kata latin
satu dengan organ lainnya. inseminatus (in artinya
y Perkawinan yang tepat pada pemasukan, penyampaian atau
waktu betina sedang berahi deposisi. Sedangkan semen
y Pengaturan perkawinan adalah cairan yang mengandung
dengan penyerempakan sel-sel kelamin jantan yang
berahi diejakulasikan melalui penis
pada waktu kopulasi atau
Untuk meningkatkan atau penampungan). Jadi menurut
memberikan keuntungan yang definisi, inseminasi buatan
maksimal salah satunya dengan adalah pemasukan atau

153
penyampaian semen kedalam penyampaian semen kedalam
saluran kelamin betina dengan saluran kelamin betina, tetapi
menggunakan alat-alat buatan mencakup juga seleksi dan
manusia, jadi bukan secara pemeliharaan pejantan,
alami. penampungan, penyimpanan
atau pengawetan (pendinginan
Inseminasi Buatan juga dan pembekuan) dan
merupakan suatu perkawinan pengankuan semen, inseminasi,
dengan menggunakan teknologi pencatatan dan penentuan hasil
dengan bantuan manusia inseminasi pada hewan betina
dimana dengan IB ini diharapkan serta bimbingan dan penyuluhan
dapat memperbaiki ternak-ternak peternak khususnya bagi
yang mempunyai genetic jelek penerapan IB dibidang
yang ada di seluruh dunia ini peternakan.
diganti dengan bibit-bibit yang
genetiknya baik, sehingga dapat Prosedur inseminasi buatan
meningkatkan baik populasi
maupun produktivitas ternak. 3.3.2.1. Pengambilan Semen
Oleh karena itu pelaksanaan IB
sangat penting dipelajari. Ada beberapa metode
penampungan semen yang
Hal-hal yang perlu dipelajari dapat dilakukan untuk inseminasi
dalam pelaksanaan IB adalah : buatan, seperti metode
y menyediakan semen beku, pengurutan, metode elektro
y menyiapkan peralatan dan ejakulator dan metode vagina
bahan penunjang buatan. Namun salah satu cara
y mengoperasionalkan IB yang paling umum adalah
y merawat peralatan IB dan metode vagina buatan.
y mencatat pelaksanaan IB Alat-alat yang digunakan:
secara detil. y silinder karet
y selongsong dalam
Inseminasi buatan merupakan y tabung penampung
satu alat yang ampuh yang y corong
pernah diciptakan manusia untuk
meningkatkan populasi dan Sebelum dilakukan penyadapan,
produksi hewan baik secara maka apabila preputium terlalu
kuantitatif maupun secara panjang perlu digunting, tetapi
kualitatif. Teknik Inseminasi jangan terlalu pendek. Bersihkan
buatan sudah sangat meluas dan preputium dan daerah sekitarnya
sudah populer terutama dalam dengan menggunakan sabun
bidang peternakan khususnya dan air hangat kemudian
lagi pada sapi perah. keringkan dengan menggunakan
handuk. Demikian juga dibagian
Dalam praktek, prosedur belakang sekitar pangkal ekor
inseminasi buatan tidak hanya dari hewan pemancing (betina).
meliputi deposisi atau Contoh Vagina Buatan tertera

154
pada Gambar 34, sedangkan pada sapi tertera pada Gambar
contoh Penyadapan Semen 35.

Gambar 34. Vagina Buatan Siap untuk Menampung Semen

Gambar 35. Penyadapan Semen pada Sapi

3.3.2.2. Pemeriksaan Semen y Menghitung sperma dengan


hymocytometer
Pemeriksaan semen dilakukan y Menghitung sperma hidup
secara makroskopis seperti dan yang mati dengan
volume, warna dan konsistensi. pewarnaan
Sedangkan secara mikroskopis y Melihat morfologi sperma dan
meliputi: menghitung sperma normal
y menaksir kualitas semen/air dan yang abnormal
mani
y menaksir prosentase sperma Contoh alat pemeriksaan semen
dalam semen tertera pada Gambar 36

155
Gambar 36. Pemeriksaan Semen Sapi dalam Laboratoium

3.3.2.3. Pengenceran semen y ambil sarung tangan plastik


atau karet dan masukkan di
Fungsi pengencer semen tangan kiri. Sarung tangan
diantaranya : tidak mutlak dipakai.
y sumber makanan atau nutrisi y celupkan sedikit ujung tangan
untuk energi bagi dengan sedikit air sabun.
spermatozoa y tangan kiri yang ber sarung
y Pelindung spermatozoa dari plastik tersebut dimasukkan
pertumbuhan kuman ke dalam rektum secara
y Mempertahankan tekanan pelan dan halus mengikuti
osmotik irama peristaltik atau
y Mencegah perubahan PH kontraksi dinding rektum
y Mengurangi kerusakan y genggam dan fikser cervix
sperma karena “ cold shock dalam telapak tangan. Harus
bisa membedakan antara
3.3.2.4. Pelaksanaan vagina, cevic dan uterus.
(Prosedur) Inseminasi Kalau diraba cervix akan
terasa jauh lebih keras
Metode inseminasi yang sering dibandingkan dengan kedua
digunakan adalah dengan saluran kelamin tersebut.
menggunakan rekto vaginal. y bersihkan atau cuci vulva
Rektovaginal merupakan metode bibir-bibirnya dari kotoran
yang lebih umum dan biasa atau urine kemudian di lap
dipakai pada saat ini karena sampai kering dengan
lebih praktis dan lebih efektip. mengguna kan kapas atau
Caranya : tissue.
y cucilah telapak tangan
dengan sabun dan air sampai Pipet inseminasi atau
bersih “Inseminasi gun” dimasukkan
dan di posisikan di pangkal uteri

156
pada posisi 4 melalui vulva dan terampil akan menemukan
vagina dan pintu luar cervix atau kesulitan. Contoh pelaksanaan
os externa cervix. Pada IB pada sapi tertera pada
umumnya bagi yang belum Gambar 37.

Gambar 37. Pelaksanaan IB Pada Sapi

3.4. Penerapan Bio-teknologi dapat mempercepat terjadinya


Reproduksi berahi dan ovulasi dengan tujuan
untuk meningkatkan produktifitas
Teknologi reproduksi merupakan dan efisiensi manajemen (biaya,
satu kesatuan dari teknik-teknik waktu dan tenaga).
rekayasa reproduksi hewan yang Perangsangan berahi dapat
dikembangkan melalui suatu dibedakan menjadi dua, yaitu
proses penelitian dalam bidang induksi berahi dan
reproduksi ternak secara terus- penyerentakan berahi.
menerus dan berkesinambungan
yang hasilnyadapa diaplikasikan Induksi berahi (oestrous
untuk tujuan tertentu. induction) adalah suatu
perangsangan berahi dan ovulasi
Ada beberapa produk dari hasil yang biasanya dilakukan pada
teknologi reproduksi yang dapat hewan-hewan yang tidak berahi
diketahui, diantaranya: bermusim (anestrous seasonally)
atau perangsangan berahi pada
3.4.1. Perangsangan berahi hewan di luar atau sebelum
(Stimulasi estrus) masuk musim kawinnya.
Sedangkan Sinkronisasi berahi
Perangsangan berahi adalah suatu upaya untuk
suatu metode yang dilakukan mengendaatau pengaturan siklus
baik secara mekanik dan/atau estrus sedemikian rupa sehingga
kimiawi untuk memanipulasi periode estrus pada banyak
siklus reproduksi hewan agar individu hewan betina akan

157
menunjukkan berahi secara seperti hormon Follicle
serentak. Stimulating Hormone (FSH)
Pregnant Mare & #8217 dan
Pada sinkronisasi estrus pada Pregnant mare serum
umumnya dilakukan pada gonadotropin (PMSG). Dengan
hewan-hewan yang poli-estrus penyuntikan hormon
yaitu tidak mengenal musim gonadotropin tersebut maka
kawin seperti halnya pada akan meningkatkan
sebagian besar ternak. Ada perkembangan dan pematangan
beberapa hormon yang dapat folikel pada ovarium sehingga
digunakan diantaranya: diperileh ovulasi sel telur yang
y Prostalgandin F2 alpha lebih banyak. Superovulasi ini
y Progesteron dan GnRH dimanfaatkan dalam teknik
(Gonadotropinne Realising embrio transfer
Hormone)
y Progesteron dan PMSG 3.4.3. Transfer Embrio
(Pregnant Mare’s Serum
Gonadotrophine) Transfer Embrio (TE) adalah
y Melatonin suatu teknologi yang
y Estradiol dikembangkan untuk
y Kombinasi antara memperbaiki genetika ternak,
progesteron dengan meningkatkan atau
Prostalgandin F2 alpha memaksimumkan potensi ternak
unggul dalam satu musim kawin,
3.4.2. Superovulasi (Multiple sehingga dapat dipacu
Ovulasi peningkatan populasinya.

Sapi merupakan ternak TE merupakan teknologi


uniparous, dimana pada alternatif yang sedang
umumnya hanya ada satu sel dikembangkan dalam usaha
telur saja yang terovulasi setiap meningkatkan mutu genetik dan
siklus berahi. Oleh sebab itu populasi ternak sapi di Indonesia
untuk merangsang terjadinya secara cepat. Dalam dunia
ovulasi gandanda maka peternakan teknik transfer
diberikan hormon superovulasi, embrio telah berhasil
sehingga diperoleh ovulasi sel dikembangkan pada sapi ,
telur dalam jumlah besar. Jadi bahkan saat ini telah
super ovulasi adalah suatu berkembang sebagai suatu
upaya untuk merangsang industri peternakan. TE pada
ovarium betina agar ternak sapi merupakan generasi kedua
betina dapat melepaskan ovum bioteknologi reproduksi setelah
(ovulasi) lebih dari satu. inseminasi buatan.

Hormon yang banyak digunakan Transfer embrio merupakan


untuk rekayasa superovulasi suatu proses, mulai dari
adalah hormon gonadotropin pemilihan sapi-sapi donor,

158
sinkronisasi berahi, super tahun, sedangkan dengan IB
ovulasi, transfer embrio ke hanya dapat menghasilkan
recipien sampai pada lebih dari 20-30 ekor pedet
pemeriksaan kebuntingan dan unggul per tahun, sedangkan
kelahiran. Transfer embrio dengan IB hanya dapat
memiliki manfaat ganda yaitu menghasilkan satu pedet per
selain dapat diperoleh keturunan tahun
sifat dari kedua tetuanya juga y Melalui teknik TE
dapat memperpendek interval dimungkinkan terjadinya
generasi sehingga perbaikan kebuntingan kembar, dengan
mutu genetik lebih cepat jalan mentransfer setiap
diperoleh. Manfaat lain dengan tanduk uterus (cornua uteri)
TE maka seekor betina unggul dengan satu embrio.
yang disuper ovulasi kemudian
diinseminasi dengan sperma Ada dua macam atau teknik
pejantan unggul embrio trasfer yaitu
dapatmenghasilkan sekitar 40 y Produksi embrio secara
ekor anak sapi unggul yang invivo atau juga disebut
seragam setiap tahunnya. Multiple ovulation embrio
Bahkan bisa juga dibuat kembar transfer yang bertujuan untuk
identik dalam jumlah yang menghasilkan embrio yang
banyak dengan menggunakan banyak dalam satu kali
teknik “Cloning”. Dengan TE juga siklus. Untuk menghasilkan
dapat membuat jenis kelamin embrio dalam jumlah banyak
(jantan atau betina) anak sapi dapat dilakukan dengan cara
yang diinginkan. penyuntikan FSH. Dari hasil
embrio transfer dapat
Ada beberapa keunggulan TE diketahui bahwa satu siklus
dibandingkan dengan IB yaitu: berahi dapat menghasilkan 5-
y perbaikan mutu genetik pada 7 embrio bahkan kadang-
IB hanya berasal dari kadang dapat men- capai 30.
pejantan unggul sedangkan y Produksi embrio secara
dengan TE sifat unggul dapat invitro. Sel telur didapat dari
berasal dari pejantan dan ovari yang berasal dari
induk yang unggul rumah potong hewan
y dengan TE maka waktu yang kemudian dimatangkan
dibutuhkan untuk secara invitro. Pematangan
memperoleh derajat ini dilakukan dengan
kemurnian genetik menggunakan media yang
(purebreed) jauh lebih tinggi kompleks yang umumnya
dibandingkan IB maupun mengandung hormon FSH,
kawin alam LH, Prolaktin, progesteron,
y dengan TE, seekor betina protein ovari dan peptida.
unggul mampu Sebagai contoh medianya
menghasilkan lebih dari 20- TCM 199.
30 ekor pedet unggul per

159
Hasil panen dari embrio transfer setengahnya lagi ditransfer
adalah blastosist (sebelum kerecipient.
implantasi) dan embrio beku.
Hasil dari embrio transfer sangat 3.4.5. Clonning Gen
dipengaruhi oleh kondisi sapi
donor, kualitas embrio yang Clonning gen yaitu suatu
dihasilkan dan kesiapan dari prosedur untuk memperoleh
recipient untuk mampu replika yang dapat sama dari sel
menghasil kan kebuntingan, atau organisme tunggal.
dengan cara: meningkatkan Percobaan yang sudah berhasil
kualitas Corpus luteum dengan adalah Domba Dolly.
cara penyuntikan HCG dan
dengan cara penyuntikan 4. Seleksi Bibit Ternak
interferon yang berfungsi untuk
mencegah regresi Corpus Seleksi adalah suatu tindakan
luteum. untuk memilih ternak yang
dianggap mempunyai mutu
Ada beberapa permasalahan genetik baik untuk
yang sering dihadapi dalam dikembangbiakan lebih lanjut
program transfer embrio, serta memilih ternak yang
diantaranya: dianggap kurang baik untuk
y Pemanenan embrio yang disingkirkan dan
rendah, karena mutu ternak dikembangbiakan lebih lanjut.
donor yang rendah dan Seleksi dapat diartikan juga
kurang diterapkan rekayasa untuk memperkenankan
reproduksinya sekelompok ternak menjadi
y Embrio beku masih harus penurun dari generasi
diimpor karena kurangnya berikutnya dan menghilangkan
informasi dan teknologi kesempatan dari kelompok lain
pembekuannya untuk memperoleh penurun dari
y Potensi genetik dan unjuk generasi berikutnya pula.
kerja reproduksi sapi recipien
yang umumnya rendah Pada dasarnya seleksi dapat
karena kurangnya program dibedakan menjadi dua macam
seleksi dan rendahnya yaitu seleksi alam dan seleksi
kemampuan teknisi. buatan. Seleksi alam adalah
seleksi yang terjadi karena
3.4.4. Splitting Embrio pengaruh alam dan bukan
dipengaruhi oleh manusia dan
Splitting embrio adalah alamlah yang menentukan arah
pembelahan embrio pada dan tujuannya. Seleksi alam
stadium Blastosisit, yang akan merupakan inti dari teori Darwin
menghasilkan kembar identik. yaitu “Asal usul dari berbagai
Setengah embrio dikembalikan species” (The origin of defferent
lagi kedalam uterus dan species). Sedangkan seleksi
buatan adalah seleksi yang

160
dilakukan oleh manusia untuk seleksi adalah ; Berat badan
suatu tujuan atau sasaran pada umur tertentu, Kecepatan
tertentu demi kebutuhannya. pertumbuhan dan Ukuran tubuh
Untuk saat ini, seleksi yang pada umur tertentu.
dipengaruhi oleh manusialah
yang berkembang sedangkan 4.2. Seleksi Pada Sapi Perah
seleksi karena faktor alam dapat
dikatakan langka kejadiannya. Ada beberapa metode yang
Dalam dunia peternakan dapat digunakan untuk
modern, akan terlihat bahwa melakukan seleksi terhadap sapi
manusialah yang terutama perah betina. Beberapa metode
mengadakan seleksi demi yang sering digunakan yaitu:
kebutuhannya. y pendugaan kemampuan
berproduksi
4.1. Seleksi Sapi Potong y Estimated Transmitting Ability
(ETA)
Seleksi pada sapi bertujuan y Pendugaan nilai pemuliaan
untuk menghasilkan sapi bibit
yang diharapkan dapat Sedangkan seleksi pemilihan
digunakan untuk meningkatkan pejantan ada beberapa metode,
mutu genetik populasi sapi diantaranya:
potong. y perbandingan antar produksi
anak
Dalam melakukan seleksi pada y membandingkan produksi
sapi potong, dibedakan atas anak induk
adanya dua metode pokok yaitu: y membandingkan produksi
herdmatenya.
y Seleksi Tradisional
4.3. Seleksi Ternak Kerbau
Seleksi secara tradisional yaitu
metode seleksi yang telah lama. Pemuliabiakan terhadap kerbau
Metode ini sangat sederhana di Indonesia belum dikerjakan
yaitu mencari ternak jantan yang secara sistematis dan seleksinya
memiliki cacat luar untuk belum dikerjakan dengan baik.
kemudian dilakukan kastrasi Pengembangbiakan kerbau
agar ternak jantan tidak dapat dilakukan peternak secara alami.
mengawini induk-induk
wilayahnya. 5. Pemilihan Bibit Ternak

y Seleksi Kuantitatif Keberhasilan dalam usaha


budidaya ternak sapi sangat
Seleksi secara kuantitatif adalah dipengaruhi oleh bibit yang akan
metode seleksi yang didasarkan digunakan. Dalam pemilihan bibit
atas perhitungan kuantitatif. harus jelas tujuannya apakah
Kriteria-kriteria pada sapi potong untuk menghasilkan daging,
yang dapat dipergunakan dalam susu atau dengan tujuan tenaga

161
kerja. Pemilihan bibit ternak 5.1.3. Tipe Pekerja
ruminansia dapat dilakukan
berdasarkan: y Bertubuh besar dan kuat
y Pemilihan tipe. dengan perototan yang kuat.
y Pemilihan sapi berdasarkan y Gerakan anggota tubuhnya
keturunan. bebas.
y Penilaian dan pengukuran y Sifatnya tenang dan patuh.
sapi. y Kakinya panjang dan kuat.
y Hasil pameran
5.2. Pemilihan Bibit
5. 1. Tipe Ternak
Segala kegiatan yang
Ada beberapa macam tipe ternak berhubungan dengan usaha
ruminansia, yaitu : dibidang peternakan maka
pemilihan dan seleksi bibit
5.1. 1.Tipe Pedaging merupakan salah satu dari
rangkaian kegiatan produksi
Ternak ruminansia tipe pedaging ternak. Ada beberapa macam
pada umumnya mempunyai ciri- dalam melakukan pemilihan
ciri: bibit, hal ini tergantung dari apa
y Cepat mencapai dewasa. tujuannya. Diantaranya:
y Laju pertumbuhan cepat.
y Efisiensi pakannya tinggi. 5.2.1. Pemilihan Sapi Pedet
y Kualitas dagingnya
maksimum dan mudah Hal-hal yang perlu diperhatikan
dipasarkan. dalam memilih sapi pedet
y Tubuh dalam besar, diantaranya:
mencirikan tipe pedaging y matanya tampak cerah dan
berbentuk persegi empat bersih.
atau balok. y kukunya tidak terasa panas
y Perut tidak menggantung dan bengkak bila diraba.
y Tidak cacat y tidak terlihat adanya
eksternal parasit pada kulit
5.1.2. Tipe Perah dan bulunya.
y tidak ada tanda-tanda
y Tubuhnya luas ke belakang kerusakan kulit dan
seperti baji atau gergaji. kerontokan bulu.
y Sistem dan bentuk y mempunyai tanda telinga,
ambingnya baik dan artinya pedet tersebut telah
putingnya simetris. terdaftar dan lengkap
y Efisiensi pakan untuk silsilahnya.
produksi susu tinggi. y tidak terdapat adanya tanda-
y Sifatnya baik dan jinak tanda mencret pada bagian
y Punggung lurus pangkal ekor dan dubur
y Perut tidak menggantung y tidak terdapat tanda-tanda
y Kapasitas perut besar sering batuk, terganggu

162
pernafasannya serta dari 5.2.2. Pemilihan Calon
hidungnya tidak keluar lendir. Pejantan
y pusarnya bersih dan kering.
Bila masih lunak dan tidak Calon pejantan yang baik pada
berbulu menandakan bahwa umumnya mempunyai cirri-ciri
pedet masih berumur kurang sbb:
lebih dua hari. y kaki kuat dan kokoh
y tubuh bulat selinder
Ternak pedet yang akan y sehat tidak berpenyakitan
dipelihara dengan tujuan untuk y mata bersih dan bersinar
penggemukan ataupun untuk y ukuran badan panjang dalam
ternak bibit maka perlu dan berisi
dilakukan seleksi terlebih dahulu. y tidak cacat tubuh
Hal ini bertujuan agar ternak y alat kelamin normal
bakalan yang digemukan benar- y nafsu makan tinggi
benar memberikan keuntungan y dll
yang diharapkan. Umur bakalan
pedet yang akan dipakai adalah 5.2.3. Pemilihan Calon Induk
bakalan yang telah lepas
kolostrum. Calon induk yang baik pada
umumnya mempunyai cirri-ciri:
Untuk tujuan memproduksi veal
maka penggemukan bakalan y kaki kuat dan kokoh
pedet berlangsung selama 3-4 y tubuh bulat selinder
bulan. Veal yaitu daging pedet y sehat tidak berpenyakitan
muda yang digemukan dengan y mata bersih dan bersinar
air susu murni atau susu y ukuran badan panjang dalam
pengganti tanpa adanya dan berisi
tambahan hijauan maupun y tidak cacat tubuh
konsentrat. Sedangkan untuk y alat kelamin normal
memproduksi daging vealer, y ambing normal
maka penggemukan dilakukan y nafsu makan tinggi
sampai berumur 5-10 bulan atau y dll
kurang dari 1 tahun. Jadi daging
vealer adalah daging yang Pemilihan bakalan yang akan
diperoleh dari pedet yang digunakan untuk penggemukan
digemukan sampai berumur 5-10 adalah ternak yang lepas sapih
bulan atau kurang dari 1 tahun. yaitu ternak sapi pada umur
antara 6-8 bulan dengan lama
Bangsa ternak yang umum penggemukan berkisar antara
digunakan produksi veal adalah 15-20 bulan. Hal ini tergantung
bangsa ternak Holstein Friesien dari kecepatan pertumbuhan.
dengan bobot potong yang Pada ternak muda yang
dicapai umumnya sekitar 120 kg. pertambahannya cepat pada
umumnya dipotong pada umur

163
15 bulan dengan bobot potongan y berdasarkan catatan produksi
antara 350 – 450 kg. nya baik itu daging, susu
atau jumlah anak yg
Sedangkan untuk pemilihan dilahirkan, berat anak pada
bakalan yang sudah dewasa waktu lahir, ketahanan
yang digunakan untuk terhadap penyakit, dll
penggemukan biasanya berumur
dipilih sapi yang telah berumur Noor (1995) mengatakan bahwa
lebih dari 2 tahun dari bangsa silsilah merupakan catatan dari
daging yang mutu genetiknya tetua suatu individu. Manfaat dari
tidak terlalu bagus atau kondisi silsilah tergantung dari seberapa
badannya kurang baik. dekat hubungan keluarga antara
individu tersebut dengan
Lama penggemukan pada tetuanya. Kekerabatan ini akan
bakalan ternak dewasa berkisar berhubungan dengan dengan
antara 3-6 bulan, tetapi tidak persentase kesamaan gen-gen
boleh melebihi dari 6 bulan, antara dua ternak. Dalam
karena setelah lebih dari 6 bulan pemilihan ternak berdasarkan
pertambahan berat badannya keturunannya ini sebaiknya tidak
akan menurun. Bakalan yang terlalu menekankan pada
digunakan adalah bakalan ternak keunggulan tertua saja karena
dewasa yang kondisi tubuhnya tidak ada sifat yang 100%
kurus tetapi sehat, sehingga diturunkan. Oleh sebab itu dalam
dengan diberikan ransum yang menggunakan informasi yang
baik akan memperlihatkan didapat dari silsilah sebaiknya
pertambah an berat badan yang menggunakan informasi yang
tinggi selama 2-3 bulan. paling dekat dengan individu
tersebut (contohnya tetua
Pemilihan ternak bakalan langsung).
sebagai calon penggemukan
harus benar-benar diperhatikan, Silsilah dapat digunakan untuk
karena dengan pemilihan yang mendukung sesuatu yang
cermat akan menentukan mungkin sudah diketahui tentang
berhasilnya usaha penggemukan cara individu. Sebagai contoh
tersebut. jika performa sapi jantan sangat
baik dan informasi dari kedua
5.3. Penilaian (Judging) tetuanya juga sangat mendukung
maka maka informasi ini akan
Penilaian ternak (sapi, kerbau) mendukung suatu kesimpulan
berdasarkan keturunan atau bahwa sapi jantan tersebut
silsilahnya dapat dilihat dari data memiliki mutu genetik unggul.
rekordingnya. Data yang dilihat Tetapi pada kasus lain dapat
antara lain: juga terjadi bahwa seekot ternak
y mengenai siapa bapaknya jantan memiliki mutu genetik
y siapa induknya yang baik tetapi tidak satupun
tetuanya berprestasi yang baik,

164
hal ini merupakan suatu petunjuk 5.3.2.1. Pengamatan dari Arah
bahwa keunggulan ternak Samping.
pejantan tersebut kemungkinan
besar disebabkan oleh pengaruh y ukuran tubuh. Perhatikan
heterozigositas. apa kah ukuran tubuhnya
besar atau kecil.
Ada 3 hal yang perlu y keadaan tubuh. Perhatikan
diperhatikan dalam menilai keadaan tubuhnya di mulai
ternak, yaitu: dari samping apakah terlihat
harmonis, simetris, padat dan
5.3.1. Pengamatan Ternak dari berisi.
Jarak Jauh. y dada. Perhatikan apakah
dada terlihat dalam atau
y pengamatan kelompok ternak dangkal
dengan jarak kurang lebih 6 y keadaan badan bawah dan
meter. Tujuannya agar bisa atas. Perhatikan keadaan
diperoleh beberapa sapi yang badan bawah dan atas
menjadi pilihan. apakah terlihat sejajar.
y melakukan pengamatan Ataukah berbentuk gilik atau
terhadap setiap ternak tidak rata.
secara seksama dari jarak y leher. Perhatikan lehernya
dekat. apakah Pendek, tebal atau
y mengusahakan ternak yang panjang dan tipis
diamati secara seksama dari y kaki. Perhatikan bentuk
dekat tadi agar bangkit/ kakinya apakah lurus kuat,
bergerak/berdiri. pendek ataukah kecil dan
panjang
5.3.2. Pengamatan Ternak dari y bulu. Perhatikan apakah
Jarak Dekat. bulunya halus atau kasar

Untuk melakukan pengamatan Contoh Penilaian Sapi dilihat dari


ternak dari jarak dekat maka ada samping tertera pada Gambar
tiga macam pengamatan yaitu : 38 dan 39.

Gambar 38. Penilaian Sapi Dilihat dari Samping (Sapi Nilai Baik)

165
Gambar 39. Penilaian Sapi Dilihat dari Samping (Sapi Nilai Jelek)

5.2.2. Pengamatan dari Arah serasi atau sempit, kecil dan


Depan ringan
y Badan. Perhatikan badannya
Perhatikan bagian : apakah lebar atau sempit
y Muka atau wajah. Perhatikan y Kaki depan. Perhatikan kaki
bagian muka ternak apakah depannya apakah kuat dan
bentuk kepala muka pendek, tegak atau lemah
dahi lebar, lubang hidung
lebar atau kecil panjang Contoh Penilaian Sapi dilihat dari
y Bahu. Perhatikan bagian depan tertera pada Gambar 40
bahu apakah lebar, bulat dan dan 41.

Gambar 40. Penilaian Sapi Dilihat dari Depan (Sapi Nilai Baik)

166
Gambar 41. Penilaian Sapi Dilihat dari Depan (Sapi Nilai Buruk)

5.3.2.3. Pengamatan dari Arah y Keadaan tubuh. Amati


Belakang apakah terlihat lebar, dalam,
rata, berisi, padat atau
y Bagian tubuh depan dan sempit
belakang. Perhatikan apakah y Posisi kaki. Amati apakah
lebar, harmonis atau sempit terlihat kuat dan kokoh atau
y Tubuh bagian atas. lemah
Perhatikan apakah terlihat
lebar, rata atau sebaliknya Contoh Penilaian Sapi dilihat
y Paha. Amati apakah terlihat dari Belakang tertera pada
rata lurus atau kecil, bengkok Gambar 42 dan 43.

Gambar 42. Penilaian Sapi Dilihat dari Belakang (Sapi Nilai Baik)

167
Gambar 43. Penilaian Sapi Dilihat dari Belakang (Sapi Nilai Buruk)

5.3.2.4. Perabaan 5.4. Pengukuran Ternak

Beberapa bagian yang perlu Pengukuran tubuh ternak


dilakukan perabaan yaitu : berguna dalam menduga bobot
y perabaan melalui ketipisan badan seekor ternak dan
kerapatan dan kelunakan merupakan parameter teknis
kulit dan perlemakannya dalam penentuan ternak bibit.
y bagian-bagian daerah Pengukuran ternak secara tepat
perabaan pada penilaian dimulai dari persiapan alat ukur
(judging sapi) seperti tongkat ukur, pita ukur
y bagian rusuk dan jangka caliper dan cara
y bagian transversus pengukurannya. Untuk cara
processus pengukuran ternak dapat
y bagian bidang bahu dilakukan pada bagian-bagian
tertentu seperti :
5.3.2.5. Pengamatan y tinggi gumba
Berdasarkan Tulang tinggi gumba diukur dari
Rusuk yang Nampak bagian tertinggi gumba ke
tanah mengikuti garis tegak
Suatu ternak dapat diketahui lurus
gemuk, sedang apakah kurus y tinggi kemudi
dengan melihat jumlah tulang tinggi kemudi diukur dari
rusuk yang nampak, yaitu bagian tertinggi kemudi ke
dikatakan kurus apabila tanah mengikuti garis tegak
sebagian tulang rusuk lebih dari lurus
8 buah tampak membayang di y tinggi punggung
balik kulit. tinggi kemudi diukur dari
bagian punggung tertinggi ke

168
tanah mengikuti garis tegak lebar dahi dalam yaitu jarak
lurus antara kedua lingkungan
y tinggi pundak tulang mata
tinggi pundak diukur dari
jarak titik pundak sampai ke Dalam penentuan bobot badan
tanah. sapi ada beberapa rumus yang
y tinggi pangkal ekor biasa digunakan diantaranya:
jarak dari titik dimana ekor
meninggalkan badan sampai y Rumus dari Denmark
ke tanah. Rumus : Bobot badan (kg)
y lebar dada { lingkar dada (cm) + 18}2
lebar dada yaitu jarak antara 100
sendi bahu kiri dan kanan
caranya dengan menarik y Rumus dari Schoorl
garis horizontal antara tepi Rumus : Bobot badan (kg)
luar sendi bahu kiri dan { lingkar dada (cm) + 22}2
kanan atau antara rusuk kiri 100
dan rusuk kanan yang diukur
dibelakang tulang belikat y Rumus Winter
y lebar pangkal paha Rumus: Bobot badan (lbs)
lebar pangkal paha yaitu LD2 (inci) x PD (inci)
jarak antara sisi luar sudut 300
pangkal paha
y panjang badan ternak LD = lingkar dada
panjang badan yaitu jarak PB = Panjang badan
antara muka pangkal paha 1 inci = 2,540 cm
(bahu) sampai tulang tepis 1 lbs = 0,456 kg
(tulang duduk)
y dalam dada yaitu jarak antara y Rumus modifikasi
tulang tertinggi pundak dan Rumus : Bobot badan (kg)
tulang dada diukur PB x LD
dibelakang siku 10840
y lingkar dada
lingkar dada yaitu diukur 6. Memperbaiki Genetik
dengan pita ukur persis Ternak
dibelakang siku
y panjang kepala Dalam memperbaiki kualitas
panjang kepala yaitu jarak ternak melalui perbaikan mutu
dari puncak kepala sampai genetik, diperlukan yang cukup
ke daging gigi seri lama. Hal ini berbeda dengan
y lebar dahi atas program perbaikan mutu pakan
lebar dahi atas yaitu jarak atau pengobatan, dimana hasil
antara pangkal tanduk atas yang diperoleh dapat dilihat
y lebar dahi dalam dalam waktu yang cukup singkat.

169
Perbaikan mutu genetik ternak y Dari hubungan antara
sangat dipengaruhi oleh faktor- penurun dan turunannya
faktor yang akan mengontrol atau perbandingan antara
atau mengendalikan peningkatan performan dara dengan
atau perbaikan mutu genetik dari induknya. Cara ini dapat
suatu perilaku atau karakter. dipergunakan untuk
mengukur heritabilitas ternak
Faktor-faktor tersebut adalah sapi, biri-biri, kuda dll.
kekuatan sifat menurun, seleksi Namun demikian pengukuran
deferensial dan interval generasi. dengan cara ini mempunyai
Kelemahan dimana efek sifat
6.1. Kekuatan Sifat Menurun keindukan (maternal effects)
(Heritabilitas) akan membuat keadaan
menjadi membingungkan.
Pane (1986) mengatakan bahwa y Dari respons yang nyata
heritabilitas menggambarkan akibat seleksi
kekuatan sifat menurun dari Heritabilitas dapat dihitung
suatu karakter atau sifat, apakah dari jumlah penyimpangan
karakter ini akan diturunkan (perbedaan) diantara garis-
kepada anak-anaknya atau tidak. garis seleksi. Cara ini tidak
Lebih lanjut dikatakan bahwa umum digunakan dalam
kekuatan sifat menurun adalah dunia peternakan
suatu keunggulan dari penurun y Dengan perbandingan me
atau teman sejenisnya pada makai sapi kembar
waktu yang sama yang secara Dalam hal ini dilakukan
rata-rata diturunkan kepada perbandingan antara kembar
keturunannya. Semakin besar identik (kembar homozigot,
kekuatan sifat menurun berasal dari satu sel telur)
(heritabilitas) maka makin besar dengan kembar yang berasal
pula kemungkinan kesamaan dari dua sel telur (kembar
turunan dengan penurunnya, dizigot.
terutama jika faktor lingkungan
sama atau hampir sama. Dikatakan oleh Pane (1986)
bahwa heritabilitas yang didapat
Kekuatan sifat menurun ini dengan mempergunakan cara
dinyatakan dengan tanda h2 dan tersebut ternyata lebih tinggi dari
dinyatakan dalam skala 0-1,0 perkiraan penafsiran dengan
atau 0-100 persen. Semakin memakai cara yang lain (yang
tinggi nilai h2 maka makin besar bukan kembar).
kemungkinan kesamaan
turunannya. 6.2. Seleksi Differensial

Kekuatan sifat menurun Menurut Noor R.R (2004) bahwa


(Heritabilitas) dapat pula diukur pada seleksi untuk satu sifat,
dengan beberapa cara, semakin sedikit ternak yang
diantaranya: dipilih semakin besar diferensial

170
seleksinya. Lebih lanjut Noor (2004) mengatakan bahwa
dikatakan bahwa faktor lain yang Intensits seleksi adalah rasio
mempengaruhi differensial antara differensial seleksi
seleksi adalah besarnya dengan simpangan baku suatu
kelompok ternak. Semakin besar sifat.
suatu kelompok ternak maka
differensial seleksi semakin Rumus : Intensitas seleksi (i)
besar. Oleh sebab itu pada
populasi yang besar maka akan i = Seleksi diferensial (SD)
semakin besar pula Standar deviasi fenotip (P)
kemungkinan dijumpai ternak-
ternak yang performannya di Standar deviasi fenotip (P)
atas atau di bawah rataan. adalah suatu penggambaran
Differensial seleksi pada ternak variasi yang terjadi untuk suatu
jantan lebih tinggi dari ternak sifat atau karakter dari
betina. sekelompok ternak tertentu.

Sedangkan Pane (1986) Intensitas seleksinya juga akan


mengata kan bahwa Seleksi semakin tinggi pada ternak
diferensial adalah satu ukuran jantan sehingga rataan sifat-sifat
atau pengukuran untuk dapat produksinya dapat lebih tinggi.
mengetahui sampai mana Sebagai contoh pada program
baiknya penurunan pilihan inseminasi buatan dimana
menghasilkan keturunan. pejantan akan memilki
Dilapangan, seleksi diferensial kemampuan untuk menghasilkan
dapat dipengaruhi oleh anak yang lebih besar lagi dan
bermacam macam faktor. memungkin kan peningkatan
Seleksi diferensial dapat jumlah anak per pejantan.
berkurang atau menjadi terbatas, Sedangkan pada ternak betina
jika populasi ternak menjadi dengan menggunakan teknik
seragam dan terdapat terlalu ovulasi berganda dan embrio
sedikit ternak yang berada di transfer akan memperlihatkan
atas atau dibawah nilai rata-rata. proporsi ternak pengganti dapat
Seleksi diferensial dapat dihitung mengubah seleksi deferensial.
dari kedua penurunannya baik
dari induk ataupun dari pejantan. 6.3. Interval Generasi.

Seleksi differensial pada ternak Interval generasi adalah waktu


jantan lebih tinggi daripada antara generasi yang satu dan
ternak betina. Ternak jantan yang yang berikutnya ditentukan
mempunyai potensi untuk dengan umur rata-rata dari
menghasilkan lebih banyak penurunan ketika penurunannya
keturunan jika dibandingkan lahir. Interval generasi juga dapat
dengan ternak betina. diartikan sebagai rataan umur
tetua pada saat anak-anaknya
Intensitas Seleksi dilahirkan. Interval generasi ini

171
digunakan untuk menghitung keluarga antara kedua
rataan kemajuan seleksi per tetuanya. Inbreeding akan
tahun. Interval generasi secara meningkatkan derajat
langsung dapat mempengaruhi homozigositas dan pada saat
kemajuan seleksi per tahunnya. yang bersamaan
Semakin besar interval generasi menurunkan derajat
maka semakin kecil kemajuan heterozigositas.
seleksinya. y Line Breeding (biak-sisi).
Perkawinan secara
Interval generasi akan berbeda- inbreeding pada umumnya
beda diantara species. Interval akan berpengaruh negatif
generasi pada sapi adalah terhadap keturunannya. Oleh
antara 6-7 tahun, unggas 1 sebab itu pada umumnya
tahun, babi 2-3 tahun, dan pada para peternak khawatir akan
manusia 30-35 tahun. terjadi perkawinan secara
inbreeding pada hewan
6.4. Metode Perkawinan ternaknya. Oleh sebab itu
ada cara lain yang biasanya
Berdasarkan hubungan dipilih oleh para peternak
kekerabatan suatu metode yaitu dengan melakukan
perkawinan dapat dibedakan metode perkawinan secara
menjadi dua yaitu : line breeding atau biak-sisi.
y Pembiakan tertutup yaitu Line breeding adalah suatu
perkawinan antara turunan. program pembiakan atau
y Pembiakan keluar (out perkawinan yang ditujukan
breeding) yaitu perkawinan untuk menciptakan hubungan
antara yang tidak keluarga pada seekor ternak
berhubungan keluarga. yang baik atau disenangi dan
biasanya seekor pejantan.
6.4.1. Pembiakan Tertutup
6.4.2. Out Breeding
Pada garis besarnya perkawinan
antara turunan dibedakan Out breeding merupakan
menjadi dua yaitu: kebalikan dari inbreeding. Jadi
out breeding adalah perkawinan
y Inbreeding ternak yang hubungan
Inbreeding adalah kekeluargaannya lebih jauh dari
perkawinan antar ternak yang hubungan kekeluargaan rata-rata
memiliki hubungan keluarga ternak dari mana mereka
yang lebih dekat jika berasal. Atau untuk mudahnya
dibandingkan dengan rataan dari ternak yang tidak
hubungan kekerabatan dari mempunyai leluhur bersama
kelompok tempat ternak selama paling sedikit empat
berada. Tingkat inbreeding generasi.
sangat tergantung dari
berapa dekat hubungan

172
Out breeding merupakan suatu perkembangan di bidang
metode untuk memperbesar teknologi reproduksi, tidak
variasi populasi baik secara mustahil dan menutup
fenotip ataupun genotip. Pada kemungkinan di masa yang
metode perkawinan secara out akan datang metode
breeding ini maka keadaan perkawinan ini dapat
heterozigot dari populasi akan dilaksanakan dan menjadi
meningkat sehingga akan bermanfaat dengan nilai
mengakibatkan daya adaptasi ekonomis produksinya yang
ternak terhadap lingkungan akan sangat menguntungkan.
meningkat pula. Pada garis
besarnya out breeding dapat Untuk saat ini metode biak
dibedakan lagi menjadi: silang antara species
dimanfaatkan masih dalam
6.4.2.1. Cross breeding penelitian-penelitian saja.
Sebagai contoh bahwa
Sampai saat ini cross breeding antara sapi bali dengan sapi
memegang peranan penting Simmental bukan berada
dalam perbaikan mutu ternak. dalam species yang sama.
Cross breeding dapat dilakukan Kedua-duanya hanya sama
antara species, antara jenis, sisi dalam familinya saja. Tetapi
dan lainnya. dari hasil perkawinan antara
y Cross breeding antara kedua species yang berbeda
species tersebut ternyata
Cross breeding antar species memberikan hasil yang
adalah perkawinan dengan cukup baik. Hasil
suatu individu yang berbeda produksinya, berat lahir
kromosomnya. Oleh sebab maupun berat sapih
itu metode perkawinan ini umumnya baik/lebih tinggi,
belum banyak dilakukan tetapi anak yang
karena adanya kesulitan- dihasilkannya mandul.
kesulitan teknis dalam
kelanjutan penyilangan Beberapa contoh dari hasil biak
ternak yang berbeda jumlah silang antara species yang telah
kromosomnya. Meskipun berhasil dilakukan, seperti :
spermatozoa mampu untuk y Cattalo yaitu hasil
membuahi sel ovum tetapi perkawinan antara sapi
pada umumnya hasil dengan bison
pembuahan yaitu embrionya y Beefalo yaitu hasil
mempunyai daya tahan hidup perkawinan anatara sapi
cukup rendah. Dan apabila dengan kerbau
terjadi dan berhasil maka y Mule yaitu hasil perkawinan
biasanya apabila fetus yang antara kuda dengan keledai
dihasilkan jantan, merupakan y Zebroid yaitu perkawinan
jantan yang mandul. Tetapi antara kuda dengan zebra
dengan semakin pesatnya Grevy

173
y Asbra yaitu perkawinan y Sapi Brangus
antara keledai dengan zebra,
dll Merupakan hasil persilangan
y Cross breeding antara breed antara Brahman dan sapi
Cross breeding antara breed Angus. Sapi hasil
adalah perkawinan pada persilangannya mempunyai
ternak yang berbeda sifat-sifat atau kharakter
jenisnya. Persilangan dengan seperti sapi Angus.
cara ini secara komersial
mempunyai tujuan untuk: y Beef Master
y Mendapatkan keuntungan
dari setiap heterosis atau Persilangan antara sapi
hibrid vigor yang dapat Brahman, Shorthorn dan
mengakibatkan hasil Hereford akan menghasilkan
persilangan tersebut lebih jenis sapi baru yang di beri
baik atau lebih produktif dari nama Beefmaster yang
salah satu asal mempunyai perbaikan dalam
penurunannya. kesuburan, pertumbuhan dan
y Mengambil keuntungan produksi susu.
sebesar mungkin dari
karakter atau sifat-sifat yang Dan jenis-jenis sapi lain yang
baik dari dua keturunan atau merupakan hasil persilangan
lebih yang berbeda tipenya. antara dua atau lebih dari jenis
yang berbeda dan mempunyai
Perkawinan silang antara kemampuan produksi yang lebih
keturunan akan dapat tinggi dari induknya, seperti sapi
menghasilkan jenis baru. Charbray, sapi Dorought master,
Sebagai contoh: dll.

y Sapi Santa Gertudis 6.4.2.2. Out crossing

Merupakan hasil persilangan Yang dimaksud perkawinan


sapi induk Shorthorn dengan dengan metode outcrossing
pejantan Brahman. Hasil dari adalah jika kita memasukkan
persilangan ini mempunyai pejantan baru yang nantinya
keunggulan atau perbaikan sebagai pembawa variasi genetik
genetik yaitu sapi santa baru, dalam suatu kelompok
Gertudis mempunyai berat ternak yang kita miliki. Out
dewasa rata-rata 100 kg lebih crossing ini dapat dimanfaatkan
berat dari sapi Shorthorn sebagai crash program dalam
pada umur dan jenis kelamin suatu upaya untuk perbaikan
yang sama. mutu. Hal ini tergantung dari
berat ringannya out crossing
tersebut.

174
6.4.2.3. Back crossing dibandingkan dengan cara
seleksi dan perkawinan lainnya.
Back crossing adalah
persilangan dimana anak sapi Pada dasarnya ternak yang
(ternak) hasil dari persilangannya berbeda secara genetik misalnya
dikawinkan kembali dengan antara bangsa atau species
penurunnya, sehingga apabila disilangkan akan
diharapkan agar sifat baik yang menghasilkan keturunan yang
terdapat pada F1 dapat bersifat heterosis. Ada yang
dipertahankan terus. bersifat heterosis positip yaitu
jika keturunan yang dilahirkan
6.4.2. 4. Grading up lebih baik dari kedua penurunnya
dan adapula yang bersifat
Grading up adalah peningkatan heterosis negatip yaitu apabila
mutu suatu keturunan dengan terjadi kebalikannya. Untuk
jalan persilangan yang terus mendapatkan sifat heterosis dari
menerus. Cara ini telah terkenal keturunannya maka perbedaan
dan banyak digunakan di seluruh genetik dari kedua penurunnya
dunia, dimana untuk di haruslah besar. Heterosis yang
Indonesia, program tersebut positif dalam dunia peternakan
telah banyak dilakukan terutama disebut sebagai hibrid vigor yaitu
pada ternak unggas . keturunanya yang mempunyai
sifat lebih baik dari penampilan
6.4.2.5. Top crossing rata-rata kedua penurunnya.
Pada umumnya hibrid vigor akan
Top crossing dilakukan pada memberikan penampilan yang
peternak yang ingin kembali maksimum pada turunan
pada sumber genetik asal yaitu pertama (F1) dan kemudian akan
dari suatu keturunan untuk menyusut secara bertahap setiap
mendapatkan beberapa materi dilakukan silang balik dengan
genetik baru. penurunnya.
Manfaat dari persilangan secara
6.4.2.6. Mating likes umum didapat pada sifat-sifat
yang memiliki nilai heritabilitas
Mating likes atau assortative rendah sampai sedang.
mating adalah mengawinkan Beberapa keuntungan langsung
ternak yang setingkat yaitu dari sistem persilangan dari
ternak yang baik dengan yang berbagai ternak :
baik, ternak yang sedang dengan
yang sedang dan ternak yang y Pada sapi pedaging
jelek dengan yang jelek. Sistim umumnya didapat setelah
perkawinan ini hanya anak-anaknya dilahirkan.
mengutamakan penilaian Jumlah anak yang dilahirkan
berdasarkan fenotip. Cara ini per 100 betina yang
tidak efisien dalam upaya dikawinkan akan lebih tinggi
merubah frekuensi gen pada ternak-ternak silangan.

175
7. Aplikasi Konsep ekor sapi dengan cara
melakukan pengamatan
• Lakukan pengamatan ternak dari jarak jauh,
terhadap beberapa sapi pengamatan dari jarak dekat,
yang terdapat di lingkungan pengamatan dari arah
rumah atau sekolah. samping, pengamatan dari
Pengamatan difokuskan arah depan dan dari arah
pada bentuk dan ukuran belakang serta melalui
tubuh, kedalaman dada, perabaan. Diskusikan dan
bentuk badan, ukuran lakukan penilaian masing-
ambing, bentuk/panjang kaki, masing sapi dari hasil
warna bulu, dan ciri khusus pengamatan tersebut.
lainnya. Dari ciri yang Anda
amati, diskusikan pada 8. Pemecahan Masalah
teman Anda termasuk tipe
dan jenis sapi apa. a. Suatu kasus di daerah A
• Lakukan pengamatan terjadi wabah penyakit
terhadap organ reproduksi brucellosis terhadap induk-
jantan dan betina pada sapi induk setelah dilakukan
betina. Gambar organ inseminasi buatan. Lakukan
reproduksi sapi betina secara identifikasi faktor apa
lengkap. Ukur masing- menurut Anda penyebabnya.
masing panjang organ betina b. Sapi PO di Indonesia
di mulai dari ovarium, tuba cenderung makin kecil
fallopii, uterus, cervix dan dibanding sapi aslinya. Hal
vagina. Timbang juga tersebut disebabkan
ovariumnya. Amati bentuk banyaknya kawin keluarga.
ovarium dan uterusnya. Coba diskusikan dengan
Kemudian bandingkan antara teman-teman mengapa hal
sapi dara, sapi dewasa dan tersebut bisa terjadi?
sapi bunting. Amati juga alat c. Peternak B, sudah
reproduksi betina pada memelihara sapi perahnya
ternak lain. Diskusikan dengan menerapkan GMP
apakah ada perbedaan yang baik. Namun demikian
antara ketiga sapi dalam produksi susunya masih
kondisi yang berbeda rendah 10-12 liter perhari.
tersebut. Apakah antara jenis Coba diskusikan faktor-faktor
ternak juga ada perbedaan yang menyebabkan produksi
baik bentuk maupun susu rendah.
ukurannya
• Sebagai pengusaha di
bidang penggemukan sapi
maka Anda dituntut terampil
dalam menilai dan
menseleksi ternak. Lakukan
penilaian terhadap beberapa

176
9. Pengayaan a. sifat unggul dapat berasal
dari pejantan dan induk
Pilihlah salah satu jawaban yang yang unggul
paling benar dengan cara b. Waktu yang dibutuhkan
memberi tanda silang. untuk memperoleh
purebreed lebih tinggi
1. Fertilisasi terjadi di daerah c. Seekor betina unggul
saluran kelamin betina mampu menghasilkan
tepatnya di daerah ......... lebih dari 20-30 ekor
a. Infundibulum pedet unggul.
b. Ampula d. Dimungkinkan terjadinya
c. Isthmus kebuntingan kembar
d. Uterus e. Semua jawaban benar
e. AIJ (Ampula Ishmus
Junction). 5. di bawah ini merupakan ciri
calon induk sapi perah yang
2. Berikut ini adalah beberapa baik, kecuali
peralatan yang digunakan a. Tubuhnya luas ke
dalam penyadapan semen, belakang seperti baji
kecuali ... b. Putingnya simetris
a. insemination gun c. Perut menggantung
b. silinder karet d. Punggung lurus
c. Selongsong dalam e. Kapasitas perut pesar
d. tabung penampung
e. corong 6. ciri-ciri bibit sapi potong yang
baik
3. Teknologi yang diterapkan di a. Tubuh dalam besar,
bidang reproduksi ternak mencirikan tipe pedaging
diantaranya... berbentuk persegi empat
a. sinkronisasi berahi, kultur atau balok.
jaringan, transfer embrio b. Perut tidak menggantung
b. cloning gen, IB, c. Tidak cacat fisik
penyerentak an berahi d. Sehat
c. sinkronisasi berahi, e. Semua benar
embrio transfer, estrus.
d. Cloning gen, 7. Tujuan inseminasi buatan
penyerentakan berahi, a. memperoleh anak yang
siklus berahi baik
e. Super ovulasi, transfer b. efisiensi pemeliharaan
embrio, ovulasi. pejantan
c. biaya perkawinan lebih
4. Keunggulan transfer embrio murah dari kawin alami
dibandingkan dengan d. pejantan yang baik dapat
Inseminasi buatan adalah mengawini lebih banyak
dibawah ini, kecuali.... betina
e. semua benar

177
8. sapi sahiwal cross dan sapi
BX merupakan produk
a. inbreeding
b. out breeding
c. kawin keluarga
d. cross breeding
e. grading up

Jawaban yang benar:


1. e.
2. a.
3. b.
4. e.
5. c.
6. e
7. e
8. d

178
BAB 5
MEMBERI PAKAN

Tugas peternak adalah sendiri sesuai dengan


menjamin bahwa ternaknya kebutuhan. Akan tetapi masih
cukup makan dan minum, sesuai melibatkan pihak luar didalam
dengan prinsip pengelolaan memenuhi kebutuhannya.
ternak yang baik. Untuk itu Hijauan pakan ternak khususnya
peternak perlu mengetahui rumput mudah dalam
kebutuhan pakan ternak dan pemeliharaannya dan cepat
bagaimana cara memenuhinya. menghasilkan, Sehingga sangat
Biaya pakan merupakan cocok sebagai peluang usaha,
komponen terbesar dalam disamping usaha peternakan
budidaya ternak sehingga (baik itu budidaya atau
peternak harus berusaha penggemukan).
memenuhi kebutuhan pakan
dengan biaya yang paling murah. Apabila anda sebagai seorang
Upaya yang dapat dilakukan peternak, apa yang anda ketahui
antara lain dengan tentang hijauan pakan ternak ?
memanfaatkan limbah pertanian, Hijauan pakan ternak adalah
membuat sendiri pakan segala macam hijauan dari
konsentrat, dan pengelolaan tumbuh-tumbuhan atau tanaman
pakan yang baik. yang dapat dimakan oleh ternak
tanpa mengganggu kesehatan
Bahan pakan yang banyak ternak tersebut, namun dapat
digunakan adalah hijuan dan dimanfaatkan untuk proses
konsentrat. Masing-masing pertumbuhan, dan
dijelaskan sebagai berikut: perkembangan serta
berproduksi. Hijauan pakan
1. Hijauan Pakan Ternak ternak merupakan salah satu
bahan pakan ternak yang sangat
1.1. Klasifikasi Hijauan Pakan diperlukan dan besar manfaanya
Ternak bagi kehidupan ternak, terlebih-
lebih ternak ruminansia besar
Usaha yang bergerak dalam seperti sapi, dan kerbau. Oleh
bidang penyediakan pakan karena itu hijauan pakan ternak
ternak, khususnya hijauan pakan salah satu bahan pakan
merupakan peluang usaha yang merupakan modal utama dalam
sangat menjanjikan. Karena usaha pengembangan
banyak kita jumpai usaha peternakan khususnya ternak
penggemukan sapi atau kerbau ruminansia besar .
yang skala industri atau
berskala besar tidak dapat
menyediakan hijauan pakan

175
Hijauan pakan ternak dapat y Rumput benggala (Panicum
digolongkan menjadi beberapa maximum)
macam antara lain: y Rumput raja/Kinggras,
y Rumput setaria (Setaria
1.1.1. Jenis Rumput-Rumputan sphacelata)
y Rumput Australia (paspalum
Sistematika rumput dilatatum)
Divisio : Spermatopyta y Rumput Mexico (Euchcaena
Sub divisio : Angiosperma Mexicana)
Klas : Monocotyledoneae y Dan lain-lain.
Ordo : Glumiflora
Familia : Gramineae Sedangkan rumput lapangan
Sub familia : Panicoideae adalah jenis rumput yang
sengaja ditanam oleh manusia
Jenis rumput-rumputan dapat dan dipelihara secara intensif
dibedakan menjadi dua, apabila direncanakan tidak dipotong
dilihat dari cara tumbuhnya yaitu akan tetapi dipergunakan
rumput liar dan rumput tanaman. sebagai padang penggem-
Sedangkan rumput tanaman balaan.
sendiri dapat dibedakan menjadi
dua juga yaitu rumput potong Dengan melihat hal tersebut
dan rumput lapangan. diatas, maka masing-masing
jenis rumput yang akan
Rumput liar adalah rumput alam dibudidayakan harus mempunyai
yaitu rumput yang tumbuh dan persyaratan tertentu. Misalnya
berkembang dimana-mana tanpa jenis rumput potong harus
adanya campur tangan manusia. mempunyai adaptasi yang tinggi
Yang dimaksut disini adalah terhadap lingkungan setempat,
rumput tersebut tidak ditanam mudah dikembangkan dan
dan tidak dipelihara, manusia pengelolaannya mudah serta
hanya mengambil dan rumput yang tidak boleh dilupakan
tersebut milik umum. adalah produksinya tinggi.

Rumput potong adalah rumput Sedangkan untuk jenis rumput


yang sengaja ditanam oleh lapangan atau rumput yang
manusia dan dipelihara secara untuk padang penggembalaan
intensif sebagai pakan ternak. harus mempunyai sifat-sifat
Dan pada umumnya jenis rumput antara lain: tahan terhadap
potong tersebut adalah jenis injakan, tumbuh dengan cepat,
unggul (kualitas baik dan dapat bersaingan dengan rumput
produksi tinggi). liar atau gulma, tahan terhadap
kekeringan serta tumbuh
Adapun jenisnya antara lain: mendatar bisa juga tumbuh
y Rumput gajah (Pennisetum vertikal tetapi pendek.
purpureum),

176
Ada beberapa kelebihan rumput Contoh jenis-jenis rumput tertera
antara lain: pada Gambar 44 Rumput Gajah,
y Rumput mudah cepat tumbuh 45, 46, 47, 48 dan 49.
dan dalam jumlah banyak
y Dapat diberikan pada ternak Perkiraan produksi beberapa
ruminansia dalam jumlah jenis rumput per-satuan luas
banyak tertentu
y Mengandung berbagai zat
makanan yang sangat Produksi rumput persatuan luas
diperlukan oleh tubuh ternak tertertu sangat dipengaruhi oleh
y Rumput mudah didapat dan kondisi tanah/keseburan tanah,
dapat tumbuh berkembang ketersedian air, ada tidaknya
dimana-mana. hama penyakit dan manajemen
y Pada saat berlebihan rumput pemeliharaannya. Perkiraan
dapat diawetkan dan produksi rumput persatuan luas
disimpan dalam waktu lama dapat dilihat pada Tabel 17.

Gambar. 44. Rumput Gajah Gambar. 45. Rumput Setaria

Gambar 46. Brachiaria Gambar 47.


Ruziziensis Rumput Raja

177
Gambar 48. Gambar 49. Brachiaria
Star Grass Decumbens

Tabel 17. Perkiraan Produksi Rumput:

NO Jenis Rumput Produksi Hijauan Segar


/Ha/Tahun
1 Rumput Gajah 200 - 300 ton
2 Rumput Benggala 100 - 150 ton
3 Rumput Australia + 90 ton
4 Rumput Setaria Sp + 80 ton
5 Rumput Mexico + 70 - 80 ton
6 Rumput Brachiaria decumbens ( Bede) + 80 ton
7 Rumput Brachiaria Ruziziensi 70 - 200 ton
8 Dll
Sumber : Departemen Pertanian

1.1.2. Jenis Leguminosa y Mempunyai bintil akar yang


(kacang-kacangan) dapat berfungsi sebagai
penyubur tanah
Adapun sistematika tanaman y Daunnya berbentuk kecil-
legum adalah : kecil dan bersirif tunggal
Divisio : Spermatopyta y Buahnya termasuk buah
Sub divisio : Angiosperma polong
Klas : Dicotyledoneae y Bunganya berbentuk kupu-
Ordo : Rosales kupu
Sub ordo : Rosinae y Pada legum jenis pohon
Familia : Leguminoseae biasanya berakar tunggang,
sedangkan legum yang
Secara umum legum mempunyai bukan jenis pohon berakar
ciri sebagai berikut: serabut
y Mampu mengikat nitrogen y Legum tropik biasanya
bebas dari udara bersifat perennial (hidup lebih

178
dari satu tahun), sehingga ruminansia ini tanpa legum,
dapat menyediakan hijauan maka umumnya kurang
makanan lebih banyak dari memenuhi persyaratan. Hijauan
pada legum yang bersifat pakan jenis legum ini mempunyai
annual (hidup kira-kira hanya kandungan protein cukup tinggi
satu tahun) dan kandungan zat makanannya
y Sifat tumbuhnya merayap cukup lengkap serta mempunyai
dan membelit dengan kandungan mineral Ca dan P
batang-batang yang dapat cukup tinggi di bandingkan
mengeluarkan akar dari tiap dengan hijauan pakan segar
ruas batangnya. Dan ada yang lainnya.
juga jenis legum yang
mempunyai sifat tumbuh Walaupun jenis hijauan berupa
tegak. legum kandungan proteinnya
cukup tinggi, namun
Hijauan pakan ternak legum ada pemberiannya tidak boleh
beberapa macam jenis antara berlebihan karena tidak baik bagi
lain : ternak, dapat menyebabkan
y Petai cina (Leucaena glauca) diare (mencret). Disamping itu
y Lamtoro gung (Leucaena hijauan legum masih ada
leucocephalla) kekurangannya diantaranya:
y Turi (sesbania grandifora) y Banyak jenis legum yang
y Centro (Centrosoma masih berebut dengan
pubescens) kebutuan manusia misalnya:
y Kalopo (Calopogonium daunnya ada yang dipetik
muconoides) sebagai sayuran dan bunga
y Kacang panjang (Vigna dan buahnya dipetik untuk
sinensis) sayur, bunga turi untuk dibuat
y Kacang tanah (Arachis pecel, buah lamtoro yang
hypogaea) masih muda untuk pepes dan
y Kacang kedelai (Glycine lain sebagainya.
soya) y Jenis legum belum bisa
y Albasia/jenjen (Albizzia) menghasilkan hijauan dalam
y Gamal (Gliricidia) jumlah banyak secara terus
y Dan lain-lain. menerus, seperti hijauan
berupa rumput.
Hijauan pakan ternak berupa y Produksi hijauan per ha/per
legum ini memegang peranan tahunnya masih rendah.
yang penting didalam y Dll
penyusunan ransum bagi ternak
ruminansia, disamping Contoh tanaman kacang dan
pemberian hijauan pakan jenis lamtoro gung tertera pada
lainnya. Apabila dalam Gambar 50 dan 51.
penyusunan ransum bagi ternak

179
Gambar 50. Kacang Panjang

Gambar 51. Lamtoro Gung

1.1.3. Jenis Dedaunan ternak ruminansia kecil seperti


domba dan kambing. Untuk
Hijauan pakan jenis dedaunan ternak ruminansia besar seperti
antara lain : sapi dan kerbau, walaupun juga
y Daun pisang (Musa menyukai hijauan jenis ini,
sapientum) kebanyakan petani peternak
y Daun nangka (Artocarpus jarang memberikannya. Namun
integra) hijauan yang diberikan
y Daun randu (Ceiba kebanyakan berupa rumput-
pentandra) rumputan dan limbah pertanian
y Daun waru (Hibiscus seperti jerami padi dan lain
tilatatus) sebagainya.
y Daun kembang sepatu
(Hibiscus rosasinensis) Hal ini mungkin disebabkan
y Daun singkong (Manihot karena ternak sapi dan kerbau
utilissima) dalam mengkonsumsi hijauan
y Dan lain-lain lebih banyak bila dibandingkan
dengan ternak domba dan
Hijauan pakan jenis dedaunan kambing. Sehingga apabila
kabanyakan diberikan kepada ternak sapi dan kerbau diberi

180
hijauan jenis dedaunan kurang karena kebanyakan usahanya
efisien didalam manajemen merupakan usaha sampingan.
pemeliharaannya, yang akhirnya
bagi pengusaha peternakan sapi Contoh jenis dedaunan tertera
dan kerbau keuntungan atau pada Gambar 52 Daun
marjin yang didapat relatif kecil. Singkong, 53 Daun Pisang, 54
Bagi petani peternak yang Daun Nangka dan 55 Daun
berskala usaha kecil mungkin hal Randu.
ini tidak menjadi masalah,

Gambar. 52. Daun Singkong Gambar. 53. Daun Pisang

Gambar. 54. Daun Nangka Gambar. 55. Daun Randu

1.1.4. Hijauan Dari Limbah jenis hijauan pakan ternak. Jadi


Pertanian hijauan tersebut dapat diberikan
kepada ternak tidak
Berbicara masalah limbah menyebabkan keracunan atau
pertanian itu banyak sekali. mengganggu kesehatan bagi
Namun limbah pertanian yang ternak yang mengkonsumsinya.
akan dibahas disini adalah Berbagai jenis limbah pertanian
limbah pertanian yang termasuk yang termasuk jenis hijauan

181
pakan ternak antara lain sebagai makanan lainnya rendah seperti
berikut: kandungan proteinnya. Contoh
jerami padi tertera pada Gambar
1.1.4.1. Jerami Padi 56.

Jerami adalah limbah tanaman 1.4.1.2. Jerami Jagung


padi yang telah diambil hasilnya.
Limbah tanaman padi tersebut Hijauan pakan jerami jagung
dapat berupa batang, daun, atau lebih baik dari pada jerami padi.
malai yang sudah diambil Semua jenis ternak ruminansia
buahnya (gabahnya), baik yang besar seperti sapi dan kerbau
masih hijau segar, sudah menyukainya. Terlebih-lebih
menguning atau bahkan sudah jerami jagung tersebut masih
kering, akan tetapi masih dapat hijau dan segar.
diberikan pada ternak.
Hijauan jerami jagung ini cara
Jerami padi yang ada di pemberiannya pada ternak harus
Indonesia sebagian besar dicacah atau dicoper terlebih
dikembalikan ketanah dengan dahulu, karena hijauannya ini
cara dibakar atau di proses batangnya besar.
terlebih dahulu menjadi kompos
atau bahkan hanya dibiarkan
saja membusuk dengan sendiri
menjadi bahan organik yang
bermanfaat bagi keseburan
tanah atau mikroorganisma yang
ada. Hanya sebagian kecil saja
jerami padi dimanfaatkan untuk
pakan ternak. Dan yang
sebagian lainnya dapat juga
digunakan untuk keperluan
industri seperti untuk membakar
Gambar. 56 Jerami Padi
bata merah, media tumbuh jamur
dan lain sebagainya.
Untuk ternak ruminansia seperti
sapi dan kerbau akan kesulitan
Hijauan pakan ternak berupa
mengkonsumsinya apabila tidak
jerami ini, tidak semua ternak
dipotong/dicacah terlebih dahulu.
ruminansia mau
mengkonsumsinya. Seperti
Sebaiknya jenis hijauan jerami
ternak domba dan kambing tidak
jagung diberikan pada saat
suka terhadap hijauan ini.
masih hijau segar. Jangan
Sedangkan untuk ternak kerbau
memberikan hijauan jerami
dan sapi sering mengkonsumsi
jagung yang sudah kering,
hijauan ini. Jerami padi
karena ternak tidak akan
kandungan serat kasarnya tinggi
menyukainya.
sedangkan kandungan zat-zat

182
Seandainya jumlah jerami jagung jerami jagung tertera pada
banyak stoknya didalam gudang Gambar 57.
pakan, agar tidak menjadi kering
sebaiknya dibuat silase. Contoh

Gambar. 57 Jerami Jagung

1.1.4.2. Daun Tebu tebu yang sebelumnya pucuk


batang tersebut dihilangkan
Daun tebu dapat juga diberikan terlebih dahulu.
pada ternak ruminansia. Hijauan
pakan jenis ini tidak di semua Apabila tanaman tebu sudah
daerah ada. Tergantung di dipanen, maka limbah daun tebu
wilayah tersebut ada pabrik gula ini jumlahnya banyak dan
tidak. Apabila disuatu wilayah berlimpah. Agar hijauan ini dapat
ada suatu pabrik gula, maka dimanfaatkan secara optimal
limbah pertanian berupa daun untuk pakan ternak, maka
tebu ini banyak didapat, dan hijauan ini dapat juga diawetkan
merupakan alternatif pakan dengan dibuat silase.
ternak ruminansia yang cukup
baik, karena warna hijauan Hijauan pakan ternak dari limbah
segar. Daun tebu yang umum pertanian selain yang disebut
diberikan pada ternak adalah diatas masih banyak lagi
daun tebu dibagian ujung batang seperti : jerami sorgum, jerami
atau pucuk batang tebu, kurang kacang kedelai, jerami kacang
lebih 2-3 ruas batang atas. tanah dan lain sebagainya.

Hijauan pakan ternak berupa Dari berbagai jenis hijauan


daun tebu dibagian pucuk batang pakan ternak yang berupa
ini, akan diperoleh setelah rumput-rumputan, leguminosa,
tanaman tebu tersebut dipanen. dedaunan dan limbah hasil
Pemanenan tanaman tebu pertanian, mempunyai peluang
dengan cara menebang batang besar untuk dikembangkan agar

183
ketersedian hijauan tercukupi 1.2.1. Persiapan Lahan
disetiap saat. Komposisi nutrisi
bahan hijauan pakan ternak Beberapa hal yang perlu
tertera pada Tabel 18. dilakukan di dalam menyiapkan
lahan untuk tanaman hijauan
Sebab semua jenis ternak hanya pakan ternak diantaranya :
bisa hidup dan berkembang menentukan atau memilih lahan,
serta berproduksi baik apabila membersihkan lahan,
tersededia makanan yang cukup, menganalisis kualitas lahan,
baik dari segi kualitas maupun melakukan pengolahan lahan
dari kuantitasnya. Kebutuhan dan menentukan kebuhan
akan hijauan pakan ternak pupuk.
semakin bertambah sesuai
dengan bertambahnya jumlah 1.2.1.1. Menentukan Lahan
ternak yang ada. Suatu yang Akan Diolah
kelemahan bagi petani peternak
didalam penyediaan hijauan Dibanding dengan usaha tani
pakan ternak setiap tahunnya tanaman semusim, usaha tani
mengalami kekurangan. peternakan biasanya lebih
ekstensif. Oleh karena itu untuk
1.2. Menanam Hijauan Pakan memilih lahan sebagai tempat
usaha tani peternakan sebaiknya
Untuk mengantisipasi agar dipilih lahan yang relatif tidak
ketersediaan hijauan pakan mahal. Sedangkan untuk
ternak tercukupi sepanjang kepentingan padang rumput
tahunnya maka perlu adanya sebagai penghasil hijauan pakan
kegiatan penanaman atau ternak, dipilih lahan/jenis tanah
budidaya hijauan pakan ternak yang baik drainase dan
dan pengelolaannya aerasinya.
Agar supaya tanaman hijauan
pakan ternak yang kita Agar supaya hijauan pakan
budidayakan dapat berhasil ternak yang dibudidayakan
dengan baik atau produksinya berhasil dengan
tinggi, maka ada beberapa hal baik/produksinya tinggi dan
yang perlu dilakukan diantaranya bermanfaat bagi ternak, maka
: melakukan persiapan lahan penentuaan lokasi untuk
yang tepat, melakukan pemilihan tanaman hijauan pakan ternak
bibit yang unggul, melakukan perlu diperhatikan.
penanaman dengan cara dan
waktu yang tepat, melakukan Beberapa hal yang perlu
pemeliharaan tanaman serta diperhatikan dalam menentukan
melakukan pemanenan yang lokasi antara lain :
tepat sesuai dengan umurnya.

184
Tabel 18. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan Hijauan

No Bahan BK PK SK TDN
(%) (%) (%) (%)
1 Jerami padi 31.87 52.11 26.78 51.50
2 Jerami kacang kedelai 30.87 14.10 20.97 61.59
3 Jerami kacang tanah 29.08 11.31 16.62 64.50
4 Jerami kacang hijau 21.93 15.32 26.90 55.52
5 Jerami kacang panjang 28.40 6.94 33.49 55.52
6 Jerami kulit kedelai 61.93 8.00 38.67 58.19
7 Jerami jagung segar 21.69 9.66 26.30 60.24
8 Klobot jagung 42.56 3.40 23.32 66.41
9 Pucuk tebu 21.42 5.57 29.04 55.29
10 Tongkol jagung 76.61 5.62 25.55 53.08
11 Panicum maximum 15-28 hari 20.40 21.50 29.70 50.90
12 Panicum maximum 54-56 hari 23.80 8.70 33.80 49.20
13 Panicum maximum 57-70 hari 27.20 7.90 34.50 51.00
14 Panicum maximum masak segar 40.00 4.90 40.30 45.30
15 Pennisetum purpureum 15-28 hari 15.70 11.40 29.50 53.10
16 Pennisetum purpureum 43-56 hari 17.50 9.30 32.90 50.40
17 Pennisetum purpureum 57-70 hari 20.60 8.40 33.30 52.90
18 Rumput napier 18.40 12.20 8.00
19 Silase rumput napier 30.00 6.60 7.00
20 Silase batang jagung 23.20 8.20 7.82
21 Rumput lapang musim hujan 18.00 12.99 24.28
22 Rumput lapang musim kemarau 20.00 11.56 28.72

Sumber :
• NRC 1994 Feed and feeding, 1987
• Laboratorium Lolit sapi potong, Grati, Pasuruan
Lembah Hijau Multifarm Research Station

• Sumber Air hijauan pakan ternak adalah


terdiri dari air. Air diperlukan
Air merupakan kebutuhan pokok dari persiapan tanah/
bagi semua makluk hidup, pengolahan tanah, penanaman
termasuk tanaman hijauan sampai hijauan pakan ternak
pakan ternak. Tanpa adanya air tersebut dipanen. Setelah
tanaman hijauan pakan ternak dipanenpun hijauan pakan
tidak akan dapat hidup. Karena ternak masih memerlukan air
sebagian besar tanaman

185
untuk proses pertumbuhan dan ternak karena hal itu sangat
perkembangan berikut. menguntungkan.

• Tanah Subur • Tanah Datar

Tanaman hijauan pakan ternak Walaupun kesannya hanya


seperti tanaman pangan atau untuk tanaman hijauan pakan
tanaman lainnya, memerlukan ternak, namun tanah harus
tanah yang subur. Tanpa tanah dipilih juga yang topografinya
yang subur kemungkinan hasil datar. Karena kalau
/produksi hijauan pakan ternak topografinya miring dalam
akan kecil. Dengan memilih pengolahan tanah bila
tanah yang subur dengan menggunakan alat mekanisasi
harapan produksi hijauan pakan pertanian akan kesulitan.
ternak akan berhasil dengan Disamping itu pada tanah-tanah
baik atau dengan kata lain yang miring dalam pengolahan
produksi hijauan tinggi. Tanah tanahnya memerlukan biaya
yang subur mengandung yang agak banyak bila
banyak zat-zat makanan yang dibandingkan pada tanah-tanah
diperlukan oleh tanaman yang yang datar. Hal ini disebabkan
tumbuh diatasnya, dari proses pada tanah-tanah yang miring
perkecambahan, pertumbuhan pengolahan tanahnya harus
vegetatif sampai pertumbuhan dibuat teras-teras dengan tujuan
generatif. Kesuburan suatu untuk menekan erosi.
tanah dapat dicapai melalui
pengelolaan yang baik termasuk • Transportasi Mudah
pemberian pupuk hijau,
kompos, pupuk kandang, Untuk mepermudah
sampah kota (sampah organik) pengangkut-an hasil hijauan
dan bila perlu pupuk buatan. pakan ternak, pilihlah lokasi
Namun untuk mendapatkan yang dekat dengan jalan.
tanah yang subur akan banyak Karena berdasarkan
mengalami permasalah kalau pengalaman bila hijauan pakan
dilihat secara umum, karena ternak ditanaman jauh dengan
banyak tanah yang subur yang jalan orang akan cenderung
dipergunakan untuk tanaman malas mengangkutnya, apalagi
pangan. lokasinya atau lahannya miring.
Disamping itu pada lahan yang
Bagi peternak yang sudah miring dan jauh dengan jalan
profesional masalah biaya pemanennya akan lebih
penggunaan tanah tidaklah besar.
menjadi masalah karena
perhitungannya sudah matang.
Banyak dijumpai peternak yang
menggunakan lahan sawah
untuk tanaman hijauan pakan

186
1.2.1.2. Pembersihan Lahan menentukan program
penanganannya.
Setiap melakukan kegiatan
pengolahan tanah pasti dimuali
dari kegiatan pembersihan 1.2.1.4. Mengolah Tanah
lahan. Pembersihan lahan disini
meliputi memersihkan pohon- Pengolahan tanah tanpa
pohonan, semak belukar, alang- menerapkan teknik yang sesuai
alang atau tanaman yang akan menyebabkan kerusakan
tumbuh tidak dikendaki (gulma). tanah. Atau dengan kata lain
Disamping itu yang tidak kalah hancurnya sebagian besar
penting adalah membersihkan agregat tanah disebabakan oleh
batu-batuan atau benda-benda daya rusak alat-alat pengolahan
yang keras yang dapat tanah. Memang setiap bentuk
mengganggu pada saat perlakuan terhadap tanah akan
mengolah tanah. menghancurkan agregasi, akan
tetapi dengan menerapkan
Dengan tujuan agar pada saat teknik yang sesuai menurut
melakukan pengolahan tanah keharusan yang perlu dilakukan,
berjalan dengan lancar tidak maka keadaan tingkat
ada hambatan. Yang tidak kalah kerusakan akan dapat
penting adalah alat yang terkurangi.
digunakan tidak mengalami
kerusakan akibat terkena batu- Pada tanah-tanah yang berat
batuan yang dilahan tersebut. perlu dilakukan pengolohan
tanah lebih dari satu kali, bila
1.2.1.3. Analisa Kualitas dibandingkan dengan tanah-
Lahan tanah yang ringan. Terlalu
sering tanah diolah justru tidak
Setelah lahan bersih dari baik, sebab bisa menyebabkan
pohon-pohonan dan semak tanah rusak dan tanah lebih
belukar, alangkah baiknya kalau cepat kering, karena terjadinya
lahan tersebut dilakukan proses penguapan yang terlalu
analisis tanah. Analisis tanah besar.
dapat dilakukan dilaboratorium
tanah di Bogor maupun di Adapun faktor yang
Lembang. Adapun tujuan dari mempengaruhi pengolahan
analisis tanah adalah untuk tanah antara lain :
melihat kandungan unsur hara
yang ada. Apakah kandungan • Jenis Tanaman yang
tanah tersebut banyak N, P, K Diusahakan
atau yang lainya. Tergantung
dari tujuan analisisnya, mana Dari berbagai jenis tanaman,
yang di kehendaki. Dengan dalam pengolahan tanahnya
dapat melihat kualitas lahan akan berbeda-beda antara
atau tanah tersebut maka dapat tanaman yang satu dengan

187
tanaman yang lainnya. Misalnya sangat berbahaya, karena bisa
untuk tanaman padi tanah harus menyebabkan terbaliknya
dibajak atau dicangkul sampai traktor tersebut.
bongkah-bongkah tanahnya
menjadi kecil, kemudian digaru 1.2.1.5. Penentuan Kebutuhan
sampai tanahnya menjadi Pupuk
gembur dan menjadi lumpur,
barulah ditanami. Karena Kebutuhan pupuk suatu lahan
tanaman yang akan diusahakan tergantung dari kesuburannya.
adalah tanaman hijauan pakan Semakin kurus suatu lahan
ternak, maka kebanyakan tanah maka kebutuhan pupuk akan
yang digunakan kebanyakan semakin banyak, begitu
bukanlah tanah sawah sebaliknya semakin subur maka
melainkan tanah darat atau kebutuhan akan pupuk semakin
tanah tegalan. sedikit. Subur atau kurusnya
suatu lahan dapat dilihat dari
Dalam mengolah tanah harus penampilan fisik suatu lahan
memperhatikan segi iklimnya, tersebut, dan dapat juga dilihat
yang menyangkut air, udara, dari laboratorium dengan cara
cahaya dan suhu. Pada musim mengambil contoh tanah
kemarau yang perlu kemudian dianalisis.
diperhatikan adalah bagaimana
caranya untuk mempertahankan Kebutuhan pupuk dari masing-
air. Sedangkan pada musim masing lahan berbeda-beda
penghujan yang perlu tergantung dari jenis pupuk
diperhatikan adalah bagaimana yang digunakan. Apabila pupuk
caranya untuk mengatasi yang digunakan adalah pupuk
pembuangan air. kandang atau pupuk organic
maka kebutuhan persatuan luas
• Topografi Tanah atau tertentu adalah besar bila
Keadaan Tanah dibandingkan dengan pupuk an
orgnik. Pupuk organik sangat
Pengolahan tanah, pada tanah baik untuk menjaga kesuburan
yang dalam keadaan datar akan tanah dan tahan lebih lama.
berbeda dengan tanah dengan Untuk tanah yang kurang subur
keadaan miring atau berbukit- biasanya pupuk kandang yang
bukit. Keadaan tanah yang akan diperlukan per ha adalah antara
diolah ada hubungannya 15 sampai 20 ton.
dengan alat yang akan
digunakan. Apabila 1.2.2. Persiapan Bibit
menggunakan alat-alat
mekanisasi pertanian seperti Keberhasilan didalam budidaya
traktor, maka harus diperhatikan hijauan pakan ternak, sangat
dengan sungguh-sungguh. dipengaruhi oleh bibit yang akan
Sebab menggunakan traktor digunakan. Sebelum mengambil
pada tanah miring atau berbukit suatu keputusan untuk

188
menanam hijauan pakan ternak, rata, kemungkinan pecah pada
petani peternak perlu bagian yang digunakan untuk
mempertimbangkan terlebih bibit adalah besar.
dahulu terhadap suatu jenis
hijauan pakan ternak yang Penampilan stek yang dipotong
mempunyai kelebihan tertentu pada posisi miring mempunyai
misalnya: kelebihan antara lain bila
y Jenis hijauan tersebut ditanam akan lebih mudah
sesuai dengan lingkungan untuk menancam-kannya, bila
setempat dibandingkan dengan stek yang
y Jenis hijauan tersebut dipotong pada posisi datar.
mudah dikembangkan dan Kemudian bila ada hujan atau
dikelola air siraman yang jatuh pada
y Memberi kemungkinan ujung stek bisa mengalir
produksi yang lebih tinggi kebawah, sehingga tidak
menyebabkan stek busuk.
Bahan bibit hijauan pakan
ternak dapat berasal dari : Untuk sudut kemiringan
pemotongan stek kurang lebih
1.2.2.1. Stek 45 derajat, sedangkan batang
atau pucuk yang diambil
Pengambilan stek atau sering minimal 2 mata tunas atau
juga disebut dengan panjangnya kurang 20-25 cm.
pemotongan stek ini dapat Sedangkan cara pengambilan
menggunakan alat pisau, galok stek terlebih dahulu batang
dan sabit yang tajam, dengan dibersihkan dari pelepah
harapan agar dihasilkan daunnya, baru kemudian
permukaan potongan yang dilakukan pemotongan pada
halus atau tidak cacat. posisi miring.
Pemotongan stek apabila
menggunakan alat yang tumpul 1.2.2.2. Pols
atau kurang tajam dapat
mengakibatkan cacat atau Pols yang terbaik diperoleh dari
rusaknya stek tersebut. pecahan rumpun-rumpun yang
sehat dan masih mengandung
Pemotongan stek dapat cukup banyak akar serta calon
dilakukan dengan posisi miring, anakan baru. Bahan
atau datar. Namun yang baik penanaman rumput dari pols ini
adalah stek dipotong pada akan lebih cepat tumbuh bila
posisi miring. Dengan alasan dibandingkan dengan
potongan yang miring pada stek menggunakan setek dan biji.
mempunyai permukaan yang Contoh rumput dari pols tertera
lebih luas bila dibandingkan pada Gambar 58. Sedangkan
dengan stek yang potongannya cara pengambilan bahan pols
datar. Stek batang rumput yang sebaiknya dipilih rumpun-
dipotong pada posisi datar atau

189
rumpun yang kelihatan banyak 1.3. Penanaman Hijauan
dan sehat. Pakan Ternak

Pada saat akan menanam


tanaman hijauan pakan ternak
hal-hal yang harus diperhatikan
antara lain sebagai berikut:
kebutuan bibit hijauan,
penentuan jarak tanam, cara
penanaman dan peralatan yang
digunakan.

1.3.1. Penentuan Kebutuan


Bibit Hijauan
Gambar. 58. Pols (Sobekan)
Penentuan kebutuhan bibit
1.2.2.3. Biji hijauan tergantung dari luas
lahan yang akan ditanami, dan
Bahan penanaman menggu- jenis bibit yang digunakan.
nakan biji atau benih Semakin luas lahan yang
menghendaki media tumbuh ditanamani maka semakin
yang halus subur, bersih dan banyak kebutuhan bibit hijauan
mantap. Sehingga memerlukan yang akan digunakan, begitu
pengolahan tanah dan sebaliknya semakin sempit
pemeliharaan yang teliti sejak lahan yang akan ditanami maka
awal. Benih atau biji yang kebutuhan bibit hijauan semakin
berkualitas baik dicerminkan sedikit.
oleh hasil pengujian daya
tumbuh dan kemurniannya. 1.3.2. Penentuan Jarak
Jenis-jenis legum ternyata lebih Tanam
baik dalam hal ini. Ukuran besar
kecilnya biji atau benih bisa Penentuan jarak tanam
digolongkan menjadi 3 tergantung dari kesuburan
golongan: lahannya, semakin subur suatu
y Ukuran besar, yang lahan maka jarak tanam yang
dibenamkan kurang lebih 3 digunakan semakin lebar, begitu
cm (kaliandra), sebaliknya semakin kurus
y Ukuran sedang, yang suatu lahan maka jarak tanam
dibenamkan kurang lebih semakin rapat, dengan harapan
antara 1-2 cm, untuk mencapai hasil hijauan
y Ukuran lembut, dibenamkan persatuan luas tertentu.
kurang lebih 1cm. Walaupun kesemuanya masih
mengacu pada jarak tanam
yang ideal suatu jenis rumput
tersebut.

190
Jarak tanam yang umum menanam rumput adalah
digunakan oleh masyarakat sebagai berikut:
atau petani peternak untuk

Contoh : Jarak Tanam Rumput

NO Jenis Rumput Jarak Tanam

1 R. Gajah 60 x 90 cm
2 R.Benggala 60 x 60 cm
3 R. Australia 60 x 60 cm
4 R.Setaria,Sp 4 - 11kg/ha
5 R. Bede 40 x 40 cm
6 R.Brachiaria Ruziziensi 40 x 40 cm
7 Dll
Sumber : Departemen Pertanian

1.3.3. Cara Penanaman dan 1.3.3.2. Pemilihan Jenis


Bahan Tanam yang Tanaman HPT
Digunakan
Hijauan pakan ternak yang akan
Penanaman hijauan pakan ditanam, adalah jenis-jenis
ternak (rumput) sebaiknya hijauan pakan yang sekiranya
dilakukan setelah pengolahan menguntungkan. Dan harus
tanah selesai. Jika tanah yang memenuhi persyaratan antara
sudah diolah dibiarkan terlalu lain:
lama, tanah yang sudah diolah y Produksitivitas persatuan
tersebut akan padat kembali dan luas cukup tinggi
akan banyak ditumbuhi gulma. y Nilai palatabilitas cukup baik
Penanaman sebaiknya dilakukan y Toleran terhadap lingkungan
pada awal musim penghujan. y Mudah dikembangbiakan
Karena pada saat awal musim y Nilai gizi cukup tinggi
penghujan kemungkinan akan
kekurangan air relatif kecil. Hal- Penanaman hijauan pakan
hal yang perlu diperhatikan ternak dapat menggunakan
dalam penanaman hijauan pakan bahan dari stek, pols dan biji.
ternak antara lain :
• Penanaman dengan Bahan
1.3.3.1. Saat Penanaman Stek

Seperti apa yang telah Pengertian stek adalah potongan


disampaikan di atas, bahwa batang tanaman. Sedangkan
penanaman dimulai pada awal stek yang baik diperoleh dari :
musim penghujan, atau setelah Batang yang telah tua dan sehat,
tanah diolah dengan sempurna. setiap stek panjangnya antara

191
20-25 cm (minimal mengandung angkutan dan penanaman, pols
2 buah buku). Pada penanaman tidak dapat disimpan dalam
hijauan pakan ternak dari bahan waktu yang lama. Paling lama 2-
stek, usahakan tanaman jangan 3 hari saja
sampai terbalik. Karena apabila
tanaman tersebut terbalik maka • Penanaman dengan Bahan
pertumbuhannya akan jelek Biji
sehingga produksinya rendah,
sehingga tidak sesuai dengan Penanaman dengan biji bisa
harapan. dengan cara disebar atau
larikan. Bahan penanaman dari
Selain itu dalam penanaman biji atau benih memerlukan
dengan bahan stek tanah yang tempat yang halus bersih dan
berada disekitar stek yang sudah mantap, bebas dari bibit penyakit
ditanam tersebut harus seperti nematoda, tanahnya
dipadatkan atau stek tersebut subur serta yang tidak kalah
harus kontak dengan tanah. penting adalah drainasenya baik.
Dengan kontak tanah tersebut Untuk mendapatkan tanah atau
akan mempercepat proses media tumbuh seperti tersebut
pertumbuhan. diatas diperlukan persiapan
lahan atau media secara
• Penanaman dengan Pols sempurna.

Pols adalah sobekan rumpun, Keuntungan penanaman dengan


bahan penanaman dari pols bahan biji antara lain :
yang baik diperoleh dari : y Rumput lebih kuat dan tahan
sobekan rumpun yang sehat, injakan
mengandung banyak akar dan y Biji dapat disimpan dengan
calon anakan yang baru. mudah dan tahan lama
Tanaman rumput yang ditanam y Penanaman dengan biji lebih
dengan bahan pols, bagian mudah dari pada pols atau
daunnya harus dipotong. Hal ini sobekan
bertujuan untuk mengurangi y Lebih menghemat biaya dan
penguapan. tenaga.

Adapun keuntungan menanam Guna untuk menjamin


menggunakan pols adalah tidak perkecambahan yang sempurna,
semua jenis hijauan pakan penanaman biji atau benih
ternak dapat ditanam dengan biji, memerlukan kontak yang erat
pols lebih cepat tumbuh dari dengan butiran tanah. Keadaan
pada bahan penanaman dari ini bisa dicapai dengan cara
stek dan biji. Disamping ada pembenaman. Penanaman
keuntungan ada juga dengan biji ini baik dengan cara
kerugiannya adalah banyak larikan ataupun disebar dan
membutuhkan tenaga dalam memerlukan tanah penutup.
pembuatan lubang tanam, Penutupan tanah ini tergantung

191
kepada ukuran besar atau Kerugian akibat gulma antara
kecilnya biji. Penutupan atau lain :
pembenaman biji yang terlalu y Menurunkan produksi hijauan
dalam akan menghambat y Menurunkan kualitas hijauan
perkecambahan. y Mempersulit dan
mempertinggi biaya dan
1.4. Pemeliharaan penggelolaan
y Mengurangi debet dan
Tanaman hijauan pakan ternak kualitas air
pada prinsipnya sama dengan
tanaman lainnya, memerlukan Kegiatan penyiangan dilakukan
pemeliharaan yang intensif. apabila disekitar tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman hijauan pakan tersebut ada
hijauan pakan ternak meliputi : gulma atau tumbuhan
penyiangan, pengairan, pengganggunya. Apabiila gulma
pemupukan dan pemberantasan atau tumbuhan pengganggu
hama dan penyakit tanaman. tersebut tidak diberantas dapat
menggangu tanaman utamanya,
1.4.1. Penyiangan sehingga dapat menyebabkan
turunnya produksi hijauan
Penyiangan tanaman hijauan pakan seperti apa yang telah diuraikan
ternak, bertujuan untuk diatas.
memberantas atau membasmi gulma
Penyiangan tanaman hijauan
Apa itu gulma ? yang dimaksud pakan ternak dapat dilakukan
dengan gulma adalah tumbuhan bersamaan pada saat melakukan
pengganggu atau tumbuhan pendangiran atau pembubunan.
yang tumbuh tidak dikendaki, Kegiatan penyiangan ini sangat
tanaman yang tidak mempunyai diperlukan agar produksi
nilai ekonomis. tanaman hijauan pakan ternak
dapat tinggi.
Ada beberapa macam jenis
gulma misalnya alang-alang, teki Pembrantasan/membasmi atau
atau rumput liar lainnya yang pengendalian gulma yang
mengganggu tanaman yang mengganggu tanaman hijauan
diusahakan. pakan ternak dapat dilakukan
dengan cara:
Karakteristik gulma adalah: y Mekanik atau fisik yaitu
tumbuhnya liar dan cepat, sulit dengan cara dibabat, dicabut
dan tahan terhadap dan dibakar
pengendalian, bisa tumbuh pada y Cara kimia yaitu dengan
lokasi yang gersang, tumbuhnya menggunakan
spontan tanpa disebar, sangat herbisida/pestisida kontak
agresif dan merusak langsung atau dengan cara
pemandangan sistemik dengan cara
penyemprotan

192
y Kultur teknis yaitu dengan an organik. Yang termasuk
cara pengaturan jarak tanam pupuk organik misalnya : pupuk
dan penggunaan tumbuhan kandang, kompos, dedaunan
penutup tanah (Cover crops) dan lain-lain. Sedangkan pupuk
y Biologis dengan an organik adalah pupuk kimia
menggunakan predator atau (pupuk buatan pabrik).
musuh alami
Memupuk adalah memberikan
1.4. 2. Pengairan bahan-bahan yang diperlukan
oleh tanah, dengan tujuan
Semua tanaman memerlukan air menambah unsur hara atau zat
untuk proses pertumbuhan dan makanan yang diperlukan tanah
perkembangannya. Pengairan baik secara langsung maupun
tanaman hijauan pakan ternak tidak langsung. Atau dengan
dilakukan apabila tanaman kata lain tujuan memupuk adalah
tersebut menunjukkan gejala memelihara atau memperbaiki
kekurangan air. kesuburan tanah baik secara
langsung maupun tidak
Pengairan tanaman hijauan langsung.
pakan ternak dapat
menggunakan air irigasi, air Waktu pemupukan tanaman
tanah atau air limbah dari hijauan pakan ternak dapat
kandang, dengan cara dilakukan secara bersamaan
mengalirkan ke lokasi lahan pada saat pengolahan tanah
hijauan pakan ternak tersebut. atau mengolah lahan. Apabila
Namun kebanyakan tanaman pemupukan dilakukan
hijauan pakan ternak ditanam bersamaan dengan waktu
dekat lokasi kandang atau pengolahan tanah, maka pupuk
terletak disekitar kandang yang digunakan sebaiknya
dengan tujuan untuk adalah pupuk kandang/pupuk
mempermudah pada saat kompos atau pupuk hijau.
pengairan. Tanaman hijauan
pakan ternak yang diusahakan Sedangkan apabila memupuk
kebanyakan petani peternakan, tanaman hijauan pakan ternak
pengairannya sebagian besar menggunakan pupuk kimia,
hannya mengandalkan air hujan. sebaiknya dilakukan pada saat
tanaman sedang mengalami
1.4.3. Pemupukan fase pertumbuhan vegetatif
(terbentuknya akar, batang dan
Agar supaya tanaman hijauan daun)
pakan ternak yang kita tanam
produksinya dapat tinggi, maka 1.4.4. Pengendalian Hama
tanaman tersebut perlu dipupuk. dan Penyakit
Pupuk yang diberikan pada
tanaman hijauan pakan ternak Hama adalah semua makluk
dapat berupa pupuk organik dan hidup yang menyerang tanaman

193
hingga menimbulkan kerusakan Yang termasuk penyebab
baik dari segi kualiatas dan penyakit dari bukan makhluk
kuantitas sehingga merugikan hidup adalah: keadaan tanah
manusia. Yang termasuk hama (kekurangan unsure hara,
tanaman hijauan adalah: kemasaman tanah dan
serangga, sapi, kerbau, domba struktur tanah), keadaan
dan kambing yang tidak diurus cuaca (sinar matahari, suhu,
memakan tanaman hijauan dan kelembaban dan angin),
bisa juga manusia . perlakuan budidaya
Penyebab timbulnya hama (kerusakan tanaman akibat
antara lain: menurunnya populasi alat-alat yang dipergunakan),
musuh alami, penggunaan pupuk kerusakan kimiawi akibat
yang tidak tepat dan tidak dosis yang terlalu tinggi.
imbang, penggunaan pestisida
yang berlebihan. 1.4.4.1. Pengendalian Hama

Kerugian akibat hama antara Pengendalian hama dapat


lain ; dilakukan dengan cara:
y Menurunkan produksi hijauan y Mengusir hama, kalau hama
y Menurunkan kualitas hijauan tersebut berupa ternak dan
y Mempertinggi biaya manusia
pemeliharaan y Memberantasnya dengan
pestisida kalau hamanya
Sedangkan yang dimaksut berupa serangga
penyakit tanaman adalah suatu y Membuat pagar keliling pada
pertumbuhan yang abnormal lahan tanaman hijauan pakan
atau penyimpangan- tersebut, dengan tujuan
penyimpangan tumbuh baik pada untuk mencegah/
bagian tertentu maupun seluruh menanggulangi hama agar
tanaman yang disebabkan tidak menyerang tanaman
gangguan biotik maupun non hijauan pakan
biotik. Atau yang disebut y Membersihkan tanaman
penyakit adalah suatu gangguan hijauan dan lingkungan dari
terhadap tanaman sehingga nilai semak belukar yang dirasa
ekonomisnya menurun, baik merupakan tempat
kualitas maupun kuantitas. persembunyian hama

Penyebab penyakit tanaman 1.4.4.2. Pengendalian Penyakit


terdiri dari :
y Makhluk Hidup Pengendalian penyakit dapat
Yang termasuk dalam dilakukan dengan cara:
katagori ini adalah: bakteri, y Membrantas dengan
cendawan, virus, pathogen/ pestisida
parasit dan lain-lain. y Membersihkan tanaman
y Bukan Makluk Hidup hijauan dan lingkungan dari

194
semak belukar yang dirasa kembali hijauan pakan ternak
merupakan sumber penyakit yang telah dipanen atau dipotong
dan sekaligus untuk menjamin
1.5. Pemanenan akan kebutuhan gizi atau protein
bagi ternak yang sesuai dengan
Pemotongan atau pemanenan jenis hijauan pakan, umur dan
merupakan kegiatan tingkat produksinya, maka
pengambilan bagian-bagian pemanenan atau pemotongan
tanaman yang berada di atas sebaiknya dilakukan sesuai
permukaan tanah baik yang dengan kapasitas dan daya
dilakukan oleh manusia ataupun tampung lahan hijauan pakan
oleh renggutan ternak. tersebut.
Pemotongan atau pemanenan
akan mempengaruhi Waktu dan periode pemotongan
pertumbuhan kembali hijauan yang optimum sangat bervariasi
pakan ternak yang tergantung dari jenis hijauan
bersangkutan. pakan yang ditanam, iklim atau
musim hujan yang ada, dan
Semakin sering hijauan pakan kesuburan lahan yang ada.
ternak dipanen atau dipotong Semakin subur suatu lahan dan
semakin lambat terpenuhuinya akan kebutuhan
pertumbuhannya. Hal ini air serta jenis hijauan yang
disebakan karena cadangan mempunyai adaptasi yang tinggi
makanan yang berupa maka waktu dan periode
karbohidrat yang berada didalam pemotongan semakin cepat.
akar atau bagian tanaman yang
tertinggal semakin berkurang. Cara pemanenan atau
pemotongan hijauan pakan
Kapan saat atau waktu panen ternak yang berupa rumput:
yang tepat untuk tanaman
hijauan pakan ternak ? Waktu y Gunakanlah alat yang tajam,
panen yang tepat untuk tanaman jangan menggunakan alat
hijauan pakan ternak yang yang berkarat atau tumpul.
berupa rumput adalah pada saat Karena alat yang tumpul dan
fase pertumbuhan vegetatif berkarat dapat menyebabkan
menjelang generatif (menjelang tanaman luka, yang akhirnya
berbunga). Karena pada saat dapat menyebabkan
fase pertumbuhan ini kandungan kematian tanaman tersebut.
serat kasarnya tidak terlalu y Pemangkasan atau
tinggi, dan kandungan proteinnya pemotonglah hijauan pakan
cukup tingg. Protein sangat tersebut kurang lebih 10-15
diperlukan bagi pertumbuhan cm dari permukaan tanah
ternak ruminansia. y Pemangkasan atau
pemotonglah hijauan pakan
Hal-hal yang perlu diperhatikan ternak sebaiknya pada posisi
untuk menjamin pertumbuhan miring

195
Setelah tanaman rumput atau hari tergantung dari kondisi
hijauan pakan ternak dipanen, cuaca yang ada.
maka sebaiknya dilakukan :
y Pembersihhan tunggul atau Hay yang mempunyai kualiatas
tunggak dari semak-semak baik mempunyai cirri-ciri sebagai
atau gulma yang menutupi berikut:
y Pemupukan dengan pupuk y Warna hijau mengkilau/
organic (kandang/kompos) kekuning-kuningan
y Penyiraman lahan hijauan y Daun-daunnya masih utuh
y Bau harum khas hay
1.6. Pengawetan Hijauan y Nilai gizinya tetap tinggi
Pakan y Tidak banyak daun yang
rusak
Ada beberapa metode y Mudah dicernak dan lain-lain
pengawetan hijauan pakan
ternak yang sering dilakukan Kerusakan hay dapat
oleh petani atau peternak pada disebabkan oleh:
umumnya antara lain: y Hijauan pakan yang
dikeringkan tidak menjadi
1.6.1. Hay kering, sehingga masih
terjadi pembakaran zat-zat
Hay adalah hijauan pakan ternak makanan
yang sengaja dipotong dan y Waktu pengeringan jatuh
dikeringkan, supaya dapat hujan
disimpan dan diberikan pada y Daun-daun serta ranting
ternak pada waktu yang lain. mudah menjadi patah /rontok
Adapun prinsip pembuatan hay y Akibat pemotongan yang
adalah penurunan kadar air tidak tepat
menjadi 15 -20%. Namun kadar
air hay yang baik adalah 15- 1.6.2. Silase
16%, dalam kondisi ini hijauan
pakan tidak akan membusuk bila Silase adalah hijauan pakan
disimpan. ternak yang disimpan dalam
keadaan segar, dengan kadar air
Cara pembuatan hay dapat sekitar 60-70%, dalam suatu
dilakukan dengan pengeringan tempat yang disebut silo. Silo
dengan sinar matahari. Hijauan adalah tempat penyimpanan
pakan ternak setelah dipotong, hijauan pakan ternak yang dapat
kemudian langsung dijemur pada dibuat didalam tanah ataupun
terik sinar matahari dengan cara diatas tanah. Bahan pembuatan
menebar dilantai jemur atau silo pada umumnya dapat
pada rak-rak penjemuran, setiap terbuat dari tanah, beton, baja,
2 jam sekali hijauan pakan papan, bilik bamboo dll.
ternak tersebut dibalik. Kegiatan
penjemuran dapat dilakukan 3-4

196
Ada beberapa bentuk silo yang dengan plastic sebelum hijauan
digunakan untuk menyimpan dimasukkan kedalam.
silase antara lain:
1.6.2.5. Silo Kantong Plastic
1.6.2.1. Tower Silo
Apabila bahan silase yang akan
Adalah silo yang berbentuk dibuat jumlahnya sedikit, maka
bangunan silender, tegak seperti proses pembuatan silase dapat
menara dan dapat terbuat dari dilakukan didalam kantong
besi atau beton. plastik.

1.6.2.2. Pit Silo (Silo Ada beberapa hal yang perlu


Berbentuk Sumur) diperhatikan dalam pembuatan
silo antara lain:
Silo ini dibentuk ditempat yang y Kapasitas atau ukuran harus
kering, agar tidak mudah disesuaikan dengan hijauan
kebanjiran dan adanya pakan yang diawetkan
rembesan air tanah. Diameter y Tempat silo tidak terlalu jauh
silo ini dibuat dengan diameter dari kandang
agak lebar, dengan tujuan untuk y Dasar silo dibuat miring
memermudahkan pada saat kesatu sisi
pengisian dan pengeluaran
hijauan yang disimpan. 1.6.3. Proses Pembuatan
Silase
1.6.2.3. Trence Silo (Parit
Memanjang Di Tanah) Hijauan yang sudah siap di
panen yaitu pada saat
Silo ini dibuat berbentuk parit pertumbuhan vegetatif
memanjang dibawah permukaan menjelang generatif, kemudian
tanah dan pada umumnya dipotong dengan menggunakan
berdinding miring, lantai alat sabit, setelah itu hijauan
diperkuat dengan bata atau dikumpulkan dan diangkut
batako, demikian pula disimpan ditempat dekat dengan
dindingnya. silo. Hijauan tersebut kemudian
diangin-anginkan terlebih dahulu
1.6.2.4. Stack Silo (Silo sebelum dibuat silase. Hijauan
Berdinding Belahan yang sudah diangin-anginkan
Papan/Pagar Papan) kemudian dipotong dengan
menggunakan alat coper,
Cara ini kurang dianjurkan, dengan ukuran 3-5 cm.
karena masih terjadinya kontak
udara luar, sehingga kualitas Hijauan yang telah dipotong-
silase kurang baik. Untuk potong kemudian ditambah atau
meningkatkan kualitas silase, dicampur dengan salah satu
maka silo ini perlu ditutup rapat bahan pengawet (seperti : tetes,
dedak, menir, tepung jagung

197
atau bahan pengawet lainnya) pengawet tepung jagung 3 kg
dengan perbandingan tertentu. per 100 kg hijauan dan untuk
bahan pengawet menir kurang
Seandainya menggunakan lebih 3,5 kg per 100 kg hijauan
bahan pengawet berupa tetes pakan ternak yang akan dibuat
gunakan 3 kg tetes per 100 kg silase. Contoh proses
hijauan. Sedangkan untuk bahan pembuatan silase tertera pada
pengawet dedak halus gunakan Gambar 59, 60, 61 dan 62.
5-6 kg per 100 kg hijauan. Bahan

Gambar. 61. Orang Sedang


Memotong-Motong Rumput
Untuk Dibuat Silase
Gambar. 59. Hijauan Rumput
Hasil Panen

Gambar 62.
Silase Dalam kantong
Plastik.

Ciri-ciri silase yang baik adalah:


y Baunya asam segar
y Warnanya hijau seperti
daun/ sedikit hijau tua
Gambar. 60. Copper Untuk y Tektur tidak berubah dan
Memotong tidak menggumpal
y Tidak berjamur dan berlendir
y Dll

198
1. 6.4. Amoniasi Jerami Contoh : rumus umum yang
dipergunakan untuk
Jerami padi di Indonsia 36-62 % mendapatkan kandungan
dibakar atau dikembalikan amoniak 4% adalah: 85-87
kedalam tanah sebagai pupuk gram urea ditambah 1 liter air
kompos, 31-39 % untuk pakan ditambah 1 kg bahan kering
ternak dan 7-16% dipergunakan jerami padi. Berdasarkan
untuk keperluan industri. pengalaman dilapangan bahwa
Beberapa jenis jerami padi jerami padi lepas panen kadar
setiap tahunnya tersedia dalam airnya adalah: 50%. Sedangkan
jumlah yang cukup berlmpah jerami padi kering udara kadar
setelah panen dilakukan. Tetapi airnya rata-rata 30%. Maka
jerami padi ini miskin akan untuk 1 kg jerami padi akan
kandungan gizi, tercermin terdiri dari 70% bahan kering
dengan rendahnya daya cerna, dan 30% air atau sama dengan
kandungan serat kasar tinggi 700 gram bahan kering
dan sangat rendah protein. ditambah 300 gram air.
Tempat pembuatan amoniasi,
sama dengan pembuatan silase 1.6.5. Cara Menyimpan Jerami
yaitu didalam silo, kantong Amoniasi
plastic, drum, container dll
Untuk disimpan dalam jangka
Proses pembuatan amoniasi waktu yang lama, sebaiknya
jerami ada 2 macam yaitu: jerami amoniasi tersebut
dijemur dan dikeringkan di
1.6.4.1. Secara Kering panas matahari kurang lebih
satu minggu hingga kadar
Proses amoniasi jerami padi airnya mencapai 20%. Apabila
oleh Masaru Murai dari Jepang proses pengeringnya baik,
yaitu dengan cara urea yang maka jerami amoniasi dapat
digunakan ditaburkan langsung disimpan sampai waktu yang
diatas jerami padi yang akan lama 5 samapi 12 bulan tanpa
dibuat amoniasi, jadi urea tidak adanya penurunan kualitas.
usah dilarutkan dengan air.
Contoh pembuatan amoniasi 1.6.6. Cara Pemberiannya
secara kering adalah dengan pada Ternak
bahan 100 kg jerami padi kering
udara dengan 3-4 kg urea. Dalam pemberiannya pada
ternak jerami amoniasi tidak
1.6.4.2. Secara Basah perlu dipotong-potong
(dicincang), jadi dapat diberikan
Proses pembuatan amoniasi dalam bentuk utuh. Agar hemat
jerami padi cara basah adalah: biaya, karena dipotong-potong
urea yang dipergunakan untuk sama diberikan dalam bentuk
membuat amoniasi dilarutkan utuh berdasarkan hasil
kedalam air terlebih dahulu.

199
penelitian jumlah yang lahan mengikuti garis kuntur
dikonsumsi sama. atau sabuk gunung
Keuntungan amoniasi jerami y Pengolahan lahan dengan
padi adalah: mulsa. Yang dimaksud disini
y Menambah kandungan adalah pengolaha lahan
protein dengan cara menambah
y Meningkatkan daya cerna mulsa, dengan penambahan
y Meningkatkan nafsu makan, mulsa dapat mengurangi
karena ternak lebih erosi dan dapat mengurangi
menyukai. evaporasi.
y Pengolahan lahan dengan
1.7. Konservasi Lahan cara membuat guludan
dengan Tanaman menurut arah kontur dan
Hijauan Pakan Ternak kemiringan menuju
kesaluran pembuangan air
Yang dimaksud dengan kurang dari 1%
konservasi lahan adalah y Pengohan lahan dengan
menggunakan lahan sesuai cara membuat teras iring
dengan daya guna dan y Pengolahan lahan dengan
kegunaannya, kemudian cara membuat rorak searah
memperlakukan lahan sesuai garis kontur
dengan syarat–syarat yang
diperlukan. Langkah awal yang 1.7.2. Cara Vegetatif
perlu dilakukan didadalam
konservasi lahan adalah Konservasi lahan secara
menggunakan lahan sesuai vegetatif ini adalah konservasi
dengan kemampuannya. lahan dengan mengunakan
Prosedure konservasi lahan tanaman. Dan cara ini adalah
dapat dilakukan dengan efektif untuk memperbaiki sifat
beberapa cara antara lain : fisik dan kimia lahan serta untuk
melindungi lahan dari butir-butir
1.7.1. Cara Mekanik hujan yang jatuh dan aliran air
diatas permukaan. Adapun yang
Konservasi lahan secara termasuk cara konservasi lahan
mekanik ini pada dasarnya ini yaitu:
adalah mengurangi aliran y Penanaman tanaman
permukaan, sehingga aliran air penutup lahan
permukaan tersebut tidak y Penanaman rumput
merusak lahan . Adapun macam y Penanaman menurut garis
kegiatannya misalnya: kontur
y Pengolahan lahan dengan y Pergiliran tanaman
cara minimum tillage, yaitu y Penggunaan mulsa dll
pengolahan lahan
seperlunya saja. Ada tiga golongan tanaman
y Pengolahan lahan menurut penutup lahan antara lain:
kontur, yaitu pengolahan

200
y tanaman penutup lahan kerusakan lahan yang terjadi
rendah seperti : Centrosema dan jenis tanaman yang akan
pubescens (sentro)dan dipergunkan.
sejenisnya.
y tanaman penutup lahan 1.8.1. Keadaan/Kondisi
sedang, sepert: Crotalaria Topografi
juncea (orok-orok),
Sesbania grandifloro (turi) Kedaan topografi ini menyakut
dan Acosia vilosa (lamtoro bagaimana cara melakukan
merah). kegiatan konservasi lahan
y tanaman penutup lahan tersebut. Apakah keadaan
tinggi Leucaena lahannya miring atau datar.
leucocephala (lamtoro Seandainya lahannya dalam
gung), petai cina dan keadaan miring cara
gliricidia (gamal) konservasinya bagaimana.
Apakah dengan cara membuat
1.7.3. Cara Kimia rorak-rorak, membuat guludan,
atau pada saat mengolah lahan
Konservasi lahan cara kimia ini harus menurut kontur. Dan
belum banyak digunakan di bagaimana kalau
Indonesia karena, harganya kondisi/keadaan lahannya datar,
mahal. konservasi lahan yang
dilakukan apakah cukup dengan
1.8. Menyiapkan Lahan penambahan pupuk organic
Konservasi atau cara pengolahan lahan
yang dilakukan misalnya
Kerusakan lahan dapat terjadi dengan cara minimum tillage
karena adanya erosi, habisnya atau zero tillage.
unsure hara dalam hara tanah
akibat penanam terus menerus 1.8.2. Kerusakan Lahan yang
tidak diimbangi dengan Terjadi
pemupukan dan penggunaan
lahan yang tidak tepat. Dampak Bagaimana kerusakan lahan
dari kerusakan lahan tersebut yang terjadi, apakah sudah
maka kesuburan lahan menurun parah/tinggi, sedang atau ringin.
sehingga akan menghambat Dari masing-masing jenis
pertumbuhan dan kerusakan lahan tersebut akan
perkembangan tanaman hijauan berbeda-beda dalam cara
pakan ternak yang diusahakan penanganan konservasinya.
Semakin rusak suatu lahan,
Untuk mengendalikan maka program konservasi
kerusakan lahan perlu adanya semakin memerlukan waktu,
kegitan konservasi lahan. biaya dengan tenaga yang
Didalam menyiapkan konservasi cukup besar pula.
lahan perlu memperhatikan:
kedaan/kondisi topografinya,

201
1.8.3. Jenis Tanaman yang hijauan pakan tersebut
Akan Dipergunakan melakukan kegiatan asimilasi
atau proses fotosintesis.
Sedangkan jenis tanaman yang
dipergunakan dalam konservasi Begitu juga dengan terlalu
lahan juga tergantung dari pendeknya hijauan pakan yang
tujuannya. Apakah tujuannya tertinggal, maka akan
hanya untuk menjaga mempengaruhi pertumbuhan
konservasi lahan saja ataukah berikutnya. Hal ini disebabkan
dengan tujuan lainnya. Misalnya persedian karbohidrat pada
melakukan kegiatan konservasi tanaman yang tertinggal
lahan tetapi juga memanfaat semakin sedikit. Untuk
tanaman tersebut sebagai menjamin kembali pertumbuhan
pakan ternak. yang baik dan sehat, maka
pemotongan atau pemanenan
Jika dengan tujuan ganda sebaiknya diatur dengan sebaik-
tersebut maka jenis tanaman baiknya.
harus dipilih yang mampu
menjaga dan memperbaiki Misalnya pemanenan dilakukan
lahan juga bermanfaat untuk pada saat periode vegetetatif
pakan ternak. (seperti jenis menjelang generatif dan
rumput-rumputan dan melakukan rotasi pemanen
leguminosae) yang baik dan tepat serta
manajemen pemeliharaan
Setelah memperhatikan hal-hal setelah pemanenan. Sehingga
tersebut diatas, maka kegiatan produksi hijauan pakan ternak
konservasi lahan dapat dapat dikendalikan sesuai
ditentukan dan dilakukan dengan perencanaan.
dengan cara yang tepat.
1.10. Memproduksi Bibit
1.9. Mengendalikan Produksi Hijauan Pakan Ternak
Hijauan Pakan Ternak
Pemanenan hijauan pakan yang
Pemanen atau pemotongan baik dilakukan pada saat fase
merupakan salah salah satu vegetatif menjelang generatif
factor penentu dalam upaya yaitu : tanaman menjelang
menjaga dan meningkatkan berbunga. Namun apabila
produksi hijaun pakan ternak. dengan tujuan untuk
Semakin sering dilakukan memproduksi bibit hijauan
pemotongan atau pemanenan pakan sebaiknya pemanenan
baik yang dilakukan oleh dilakukan pada saat fase
manusia atau oleh renggutan generatif (fase berbunga).
ternak, maka pertumbuhan
tanaman hijauan pakan tersebut Dengan harapan stek
akan terhambat, karena tidak batangnya dapat dipergunakan
adanya kesempatan tanaman untuk bahan bibit. Begitu pula

202
apabila tanaman tersebut 2. Konsentrat
menghasilkan biji, maka
pemanenan diharapkan pada Pemenuhan kebutuhan pakan
saat biji dalam keadaan masak ternak dipenuhi dari hijauan dan
dipohon/batang tanaman. konsentrat. Pakan konsentrat
Kemudian biji tersebut disusun dari hasil tanaman,
dikeringkan sampai kadar air limbah tanaman, ternak, ikan,
mencapai 10 -12%, setelah itu ,ineral dan vitamin. Bahan
biji diseleksi yang baik dan tersebut tersedia disekitar kita,
dapat disimpan pada dan harus dimanfaatkan untuk
temperature sekitar titik beku. mendapatkan nilai lebih dari
produksi ternak.
Biji yang disimpan dapat
dipergunakan sebagai bahan 2.1. Sumber pakan Konsentrat
penanamnan tahun mendatang.
Biji yang baik biasanya diberi 2.1.1. Tumbuh- tumbuhan
sertifikasi. Biji yang sudah
memenuhi persyaratan Bahan pakan dari tumbuh-
sertifikasi disebut benih. Benih tumbuhan terdiri dari jagung
yang berkualitas daya kuning, jagung putih, kedelai,
kecambahnya tinggi dan rumput muda, daun turi muda,
mempunyai keseragaman serta dan ubi kayu. Dalam
bersih dari gulma. penggunaan bahan pakan
Adapun faktor-faktor yang diusahakan tidak berkompetisi
mempengaruhi daya kecambah dengan konsumsi manusia.
dan keseragaman adalah : Misal : beras tidak digunakan
umur, kondisi penyimpanan, untuk pakan ternak karena
penyakit, fase dormansi, kulit biji dikonsumsi oleh manusia
yang keras dan biji-biji yang
tidak sempurna 2.1.2. Sisa Proses Produksi

Keberhasilan didalam budidaya Sisa proses produksi hasil


hijauan pakan, tergantung bibit pertanian juga bisa digunakan
yang akan digunakan. untuk bahan pakan. Bahan
Kebutuhan bibit hijauan pakan tersebut terdiri dari dedak,
pada suatu lahan tergantung bungkil kelapa, bekatul, bungkil
dari: sawit, ampas tahu, bungkil
y Luas lahan yang ada, kedelai dll.
semakin luas suatu lahan
kebutuhan bibit hijauan 2.1.3. Berasal dari Hewan
pakan semakin banyak.
y Jarak tanam yang Bahan pakan dari hewan teridiri
dipergunakan, semakin dari tepung ikan, tepung darah,
rapat jarak tanam yang tepung daging tulang, tepung
digunakan maka kebutuhan tulang, tepung bulu, sisa rumah
bibit semakin banyak. potong, tepung kerang, dll

203
2.1.4. Bahan Pakan Non Hormon pertumbuhan
Konvensional (Somatotropin hormon = STH)
merangsang pertambahan
Bahan pakan non konvensional ukuran tubuh dengan
adalah bahan pakan yang mensintesis protein dan proses
digunakan sebagai zat metabolik lainnya. Pengaruh
perangsang pertumbuhan dan hormon pertumbuhan terlihat
produksi. Zat yang dimaksud pada jaringan tulang, urat
secara farmakologi dapat daging, ginjal, liver dan jaringan
meningkatkan efisiensi lemak. Pada ternak sapi
penggunaan makanan pada pemberian hormon
ternak sehat untuk pertumbuhan meningkatkan
menghasilkan produk makanan retensi N dan pertumbuhan
manusia yang sehat pula. badan.
Terdapat dua kelompok zat Penambahan antibiotika pada
perangsang yaitu kelompok ransum ternak yang sesuai
yang berfungsi meningkatkan dapat meningkatkan
kualitas zat makanan dan peningkatan bobot badan dan
kelompok yang meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.
efisiensi penggunaan zat Dosis yang dianjurkan untuk
makanan. pemberian secara terus
menerus adalah 70-80
2.1.4.1. Zat Meningkatkan mg/ekor/hari. Untuk sapi
Efisiensi Penggunaan pedaging oleh Heitzman,1981
Zat Makanan dosis pemberian disarankan
sekitar 11 mg/kg pakan. Jenis
Hormon estrogen dapat yang banyak digunakan adalah
meningkatkan efisiensi preparat oxytetracycline.
penggunaan protein sehingga
pertambahan berat karkas dan 2.1.4.2. Zat Meningkatkan
deposit protein. Dari hasil Kualitas
penelitian hormon estrogen
meningkatkan konsentrasi Salah satu kerugian yang
hormon protein (insulin dan diakibatkan oleh adanya
hormon pertumbuhan). fermentasi dalam rumen adalah
hilangnya sejumlah energi atau
Hormon androgen protein dan zat lainnya.
meningkatkan retensi N, K dan Sejumlah zat kimia digunakan
P dan meningkatkan massa urat untuk mengurangi pemborosan
daging. Cara kerja hormon energi dan zat makanan
androgen meningkatkan hormon lainnya. Monensin digunakan
thyroid dan menurunkan untuk merangsang bakteri
pengaruh hormon-hormon membentuk propionat,
pengkatabolik (corticosteroid) . meningkatkan retensi N dan
menurunkan pembentukan gas
metana.

204
2.2. Klasifikasi Sumber harga yang lebih murah.
Bahan Pakan Sumber protein nabati yang
banyak digunakan adalah :
Bahan pakan diklasifikasikan
menjadi beberapa kategori 2.2.1.1. Bungkil Kedelai
yaitu: sebagai sumber protein,
sumber energi, mineral dan Bungkil kedelai merupakan
vitamin. Pengelompokan sumber protein utama pada
tersebut digunakan untuk ransum ternak . Bahan ini
menyusun ransum dengan diimpor dari berbagai negara;
harga termurah (Least cost India, Amerika dll. Sebenarnya
formula). Faktor utama yang bahan ini adalah hasil limbah
harus diperhatikan dalam dari kedelai yang diambil
pemilihan bahan pakan adalah minyaknya untuk keperluan
kandungan nutrisi bahan, manusia. Setelah diambil
tingkat kecernaan, minyaknya dan dikeringkan
ketersediaan, kontinuitas dan maka konsentrasi kandungan
harga. protein kasarnya menjadi
meningkat sampai 40-50%.
2.2.1. Sumber Protein Pada kedelai utuh kandungan
minyaknya tinggi dan
Bahan pakan yang mengandung antitripsin yaitu
dikategorikan sebagai sumber senyawa yang menghalangi
protein adalah bahan pakan penyerapan tripsin, sehingga
yang kandungan proteinnya kalau akan digunakan harus
lebih tinggi dari yang dibutuhkan disangrai terlebih dahulu.
pada formula ransum. Misalnya Namun penggunaan kedelai
pada ransum sapi potong secara utuh jarang dilakukan
kandungan proteinnya 14%, karena berkompetisi dengan
maka bahan pakan dengan manusia. Kandungan energi
kandungan protein lebih dari bungkil kedelai juga tinggi yaitu
14%, dikategorikan menjadi 2.240 kkal/kg. Penggunaan
bahan pakan sumber protein. bungkil kedelai dibatasi antara
Sumber protein dan asam 15% -35% dari total ransum, hal
amino bisa dari bahan asal ini karena ada substitusi bahan
tanaman (nabati) dan bahan lain. Penggunaan bungkil
asal hewan (hewani). Bahan kedelai sebagai protein harus
asal nabati relatif lebih murah dilihat dari harga protein per
dari hewani, namun unitnya, bukan dari harga per kg
komposisinya terutama asam bahannya.
amino lebih rendah dari hewani. Misal :
Pada ransum ruminansia y bungkil kedelai per kg 6000,
kebanyakan menggunakan kadar protein 45%, maka
sumber protein asal nabati dan yang dipetimbangkan harga
jarang menggunakan protein perunit PK (Protein Kasar)
hewani hal ini karena alasan

205
nya yaitu Rp. 6.000 /45 = Rp
133,- 2.2.1.4. Bungkil Kelapa
y tepung bunga matahari per
kg 5.000, kandungan protein Kandungan protein kasar
36%, maka harga persatuan bungkil kelapa antara 21-22%.
protein kasar adalah Rp. Kadungan serat kasarnya cukup
5.000/36 = Rp. 153,- tinggi 12-18%, Penggunaan
disarankan tidak lebih dari 12-
Dari dua contoh di atas maka 18%.
harga persatuan protein kedelai
lebih murah dari bunga
matahari. Jadi yang kita 2.2.1.5. Bungkil Biji Matahari
perhitungkan bukan harga per
kg nya tetapi harga persatuan Kandungan protein 41-43%,
proteinnya. kandungan serat kasarnya
tinggi yaitu 14%, energi
2.2.1.2. Bungkil Biji Kapas metablois (ME) 1.914 Kkal/kg.
Penggunaan bahan ini
Kandungan protein kasarnya terkendali dengan
41%, tetapi kandungan serat ketersediannya , sehingga
kasarnya (SK) 13%. Bahan ini bahan ini jarang digunakan.
sering digunakan pada ternak
ruminansia karena harganya 2.2.1.6. Bungkil Sawit
murah. Namun dipasaran
kebanykan tersedia dalam Hampir sebagian besar pustaka
bentuk biji kapas utuh, bukan dan penemuan-penemuan
bungkilnya. terdahulu mengindikasikan
bahwa bungkil kelapa sawit
2.2.1.3. Bungkil Kacang Tanah berkualitas rendah karena
kandungan serat kasarnya yang
Kandungan protein bungkil tinggi dalam bentuk beta
kacang tanah berkisar 24-47%, mannan, rendah kandungan
sedang kandungan energi asam amino essensial dan
metabolismenya (ME) antara ‘texture’-nya yang agak berbatu
2.210 sd 2376 Kkal/kg. akibat kontaminasi dari
Kandungan serat kasarnya (SK) tempurung kelapa sawit. Karena
sekitar 11-19%, sehingga itu rekomendasi awal tentang
membatasi penggunaanya penggunaan bungkil kelapa
sampai 10%. Kelemahan dari sawit hanya berkisar 10-25%.
bungkil kacang adalah Akan tetapi beberapa temuan
rendahnya kandungan asam terbaru mengindikasikan bahwa
amino, dan kadar minyaknya sampai level 40% bungkil
masih tinggi sehingga bahan kelapa sawit masih memberikan
mudah tengik dan jamur mudah bobot badan optimal pada sapi.
tumbuh. Disamping itu jumlah
ketersediannya juga terbatas.

206
Hasil limbah pengolahan sawit 2.2.2.1. Jagung Kuning
menghasilkan 3 produk yaitu:
bungkil sawit (palm kernel), Kandungan nutrisi jagung
serat sawit (palmpress fibre) adalah protein 8,7%, ME 3.340
dan lumpur sawit (palm oil kkal/kg, TDN 80% dan lemak
slude). Kandungan nutrisi 3,6%. Kandungan energi yang
masing-masing secara rinci tinggi menyebabkan jagung
terdapat pada Tabel 22 banyak digunakan dalam pakan
kandungan nutrisi bahan pakan, ternak. Jagung teridi dari
sedangkan secara garis besar beberapa jenis misalnya jagung
dijelaskan sbb: kuning, putih dan merah.
y Kandungan nutrisi palm Pemberian jagung pada pakan
kernel, prot 13%, lemak ternak tidak dibatasi, faktor
8,7%, ME 2635 kkal/kg dan pembatasnya adalah harga dari
TDN 78% jagung itu sendiri.
y serat sawit kadungan protein
10,20%, lemak 5,10%, ME 2.2.2.1. Dedak Padi
2.930 kkal/kg dan TDN
60,20% Proses penggilingan padi akan
y Kandungan nutrisi lumpur menghasilkan beras, sekam,
sawit, protein 13,3%, lemak dedak dan bekatul. Bekatul
18,85%, ME 3,260 kkal/kg lebih halus dari dedak dan juga
dan TDN 74%. sedikir bercampur dengan menir
beras sehingga kandungan
2.2.2. Sumber Energi energinya lebih tinggi.
Kandungan nutrisinya protein
Energi merupakan kebutuhan kasar 13%, lemak 8,4%, TDN
nutrisi yang paling banyak bagi 70% ME 2.670 kkal/kg dan
ternak. Untuk itu pemenuhan serak kasar 13,90. Dedak padi
energi harus dicarikan dari banyak digunakan untuk ternak
sumber bahan yang murah. ruminansia karena harganya
Kebanyakan sumber energi murah.
berasal dari tumbuhan pertanian
dan limbah pertanian. Bagi 2.2.2.3. Onggok
ternak ruminansia pemeruhan
energi dari hijauan pakan ternak Onggok yang berasal dari ubi
dan pakan konsentrat. singkong merupakan limbah
Konsentrat merupakan pakan padat dari pengolahan tepung
yang dibuat dari campuran dari tapioka. Sebagai ampas pati
biji-bijian, limbah pertanian, singkong yang mengandung
mineral, dan vitamin. Beberapa banyak karbohidrat, onggok
bahan sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai
penting diuraikan dibawah ini: sumber energi. Nilai gizi yang
terkandung pada onggok adalah
protein 3,6%; lemak 2,3%; air
20,31% dan abu 4,4%.

207
2.2.2.4. Molases karena menyebabkan mudah
tengik (rancid).
Molases merupakan sisa hasil
produksi pada industri 2.2.2.6. Ampas Tahu
pengolahan gula yang
berbentuk cair. Molases sudah Ampas tahu merupakan limbah
banyak dimanfaatkan sebagai dari proses pembuatan tahu.
bahan tambahan pakan ternak, Untuk menjadi bahan baku
karena kandungan gizinya pakan, ampas tahu bisa
cukup baik. Nilai nutrisi molase langsung diberikan pada
adalah protein 4%, 1.800 ternakdengan, atau dapat juga
kkal/kg dan TDN 54%. Fungsi diolah lebih dulu diolah menjadi
lain dari molase adalah untuk tepung dengan
mengurangi sifat berdebu mengeringkannya dalam
konsentrat, memberikan aroma oven/dijemur lalu digiling. Nilai
yang baik, dan pada ternak gizi yang terkandung adalah
ruminansia diperlukan untuk protein 8,66%; lemak 3,79%; air
memacu pertumbuhan mirkoba 51,63% dan abu 1,21%.
rumen.
2.2.2.7. AmpasTempe
2.2.2.5. Minyak Inti Sawit dan
Limbah pengolahan tempe yang
Ampas Minyak Sawit
berasal dari bahan baku kacang
Minyak inti sawit merupakan kedelai, baik berupa kupasan
minyak murni hasil ekstraksi biji kulit ari kacang kedelai juga
sawit. Sedangkan sisa dari limbah cair berupa air rebusan
pembersihan/pemurnian dapat dimanfaatkan untuk
tersebut diperoleh ampas bahan makanan ternak. Nilai
minyak sawit yang berbentuk gizi limbah pengolahan tempe
padat. Sejauh ini sudah banyak lebih tinggi dibanding ampas
yang memanfaatkan limbah ini tahu, sebagaimana pada Tabel
sebagai pakan ternak (sapi). 19.
Penggunaan minyak sawit
pada pakan dapat langsung 2.2.2.8. Ampas Kecap
dicampur pada pakan sapi,
Ampas kecap merupakan
sedangkan ampas minyak sawit
limbah dari proses pembuatan
dapat dicampurkan dengan
kecap yang berbahan dasar
bahan-bahan tambahan pakan
kedelai yang memiliki
lainnya.
kandungan protein cukup tinggi.
Nilai gizi dari minyak inti sawit Untuk menjadi bahan baku
ini cukup baik yaitu kandungan pakan, ampas kecap harus
protein 15,3%, lemak 57,2%; air diolah menjadi tepung dengan
23,4%, ME 8.600 kkal/kg dan lebih dahulu dikeringkan dalam
abu 11,3%. Pemberian minyak oven/dijemur.
sawit pada ransum dibatasi

208
Nilai gizi yang terkandung 6,93%;air 52,98% dan abu
adalah protein 10,32%;lemak 6,72%.

Tabel.19. Nilai Gizi Limbah Pengolahan Tempe

Nutrisi Protein Lemak Air Abu


Bahan
Kulit ari 4,24 5,45 7,18 8,60
kedelai
Air 5,29 0,54 72,08 3,38
rebusan
Sumber: Lab Lolit Grati, 2004

2.2.2.9. Tepung Gaplek 2.2.3.1. Tepung Tulang

Tepung gaplek merupakan Kandungan nutrisi tepung tulang


singkong yang dikeringkan dan adalah Calsium 24%, Pospor
digiling. Pada singkong mentah 12%, Magnesium 0,64%, besi
terdapat kandungan HCN 840 ppm dan seng 424 ppm.
(racun cianida). Kandungan Tepung tulang merupakan hasil
nutrisi tepung singkong dengan pengolahan tulang ternak
kandungan pati 63% adalah menjadi tepung.
serat kasar (SK) 4,5%, Calsium Penggunaannya disesuaikan
0,12, Pospor 0,16%, Protein dengan kebutuhan untuk
2,5%, ME 2.770 kkal/kg, dan menyeimbangkan formulasi
TDN 73%. Pada pembuatan pakan.
pakan berbentuk pelet, tepung
singkong diperlukan sebagai 2.2.3.2. Tepung kerang
bahan perekat (lem) disamping
sebagai sumber energi. Tepung kerang mengandung
calsium carbonat sebagai
2.2.3. Mineral sumber Ca. Kandungan Ca
dalam tepung kerang 38%.
Bahan pakan sumber energi
dan protein juga mengandung 2.2.3.3. Kapur
mineral yang dibutuhkan oleh
ternak. Kandungan mineral Fungsi kapur sama dengan
bahan tersebut bervariasi kerang yaitu sebagai sumber
tergantung dari sumber bahan Ca. Kandungan Ca berkisar 34-
aslinya. Namun sering tidak bisa 38 %.
mencukupi kebutuhan ternak
sehingga ditambahkan mineral
alami.

209
2.2.3.4. Garam bukan protein. NPN ini
diperlukan untuk perbanyakan
Garam (NaCL) merupakan mikroba dalam rumen ternak
garam dapur yang digunakan ruminansia. Kandungan N
sebagai sumber Natrium dan dalam urea sekitar 46%. Dosis
Chlorida. Pemberian garam yang dianjurkan pada ternak
pada sapi 0,5% pada ransum. sapi pedaging sekitar 0,5% urea
Kebanyakan garam dari ransum konsentrat.
menyebabkan konsumsi air
meningkat dan faecesnya lebih 2.2.6. Hormon
berair.
Pemberian hormon tertentu juga
2.2.3.4. Premix Mineral bisa meningkatkan produktivitas
ternak. Namun perlu
Premix mineral merupakan dipertimbangkan karena hormon
campuran dari vitamin sintetis yang dikonsumsi ternak sedikit
dan mineral. Pada beberapa banyak akan meninggalkan sisa
produk premix mineral sudah (residu) yang jika dikonsumsi
dicampur dengan asam amino manusia akan merugikan.
esensial misal lisin dan Beberapa hormon yang
methionin. Penggunaan premix digunakan pada sapi antara lain
mineral berkisar 1-2% dari total estrogen, androgen, dan
ransum yang kita susun. hormon pertumbuhan
somatotropin (STH).
2.2.4. Obat-obatan
Kandungan nutrisi dari
Penambahan obat-obatan dapat beberapa hijauan makanan
meningkatkan performansi ternak tertera pada Tabel 22.
ternak. Pada ternak sapi
pemberian antibiotika dapat 2.3. Sistem Pemeliharaan
memacu pertumbuhan, Ternak
misalnya
oxytetracycline/chlorteracycline Kebutuhan nutrisi ternak dapat
dengan dosis 11 mg/kg ransum, dipenuhi dengan ternak mencari
sodium monensin dengan dosis sendiri di padang
11.33 mg/kg (BK) ransum penggembalaan, disediakan
sulfanilaimide dengan dosisi oleh peternak dan kombinasi
100 mg/100 kg berat badab antara penggembalaan dan
perhari. disediakan oleh peternak. Hal
tersebut terkait dengan system
2.2.5 . Urea pemeliharaan ternak
ruminansia. Masing-masing
Urea digunakan sebagai system pemeliharaan dijelaskan
sumber NPN (Non Protein sebagai berikut:
Nitrogen), yaitu senyawa yang
mengandung Nitrogen tetapi

210
2.3.1. Sistem Penggembalaan ternak tidak optimal. Sepanjang
maa pemeliharaan ternak di
Sistem penggembalaan murni kurung dalam kandang, dan
ternak dilepas di padang sekali-sekali dikeluarkan untuk
penggembalaan (Pasture) yang latihan gerak (exercise).
dibatasi dengan system pagar. Perusahaan ternak besar
Cara ini dilakukan didaerah biasanya menerapkan sistem
dengan 4 musim tetapi suhu dikandangkan. Pakan dan
pada musim dingin tidak terlalu minum sepenuhnya disediakan
dingin sehingga ternak mampu oleh pemelihara. Kebutuhan
bertahan di padang hijauan dipenuhi dengan
penggembalaan. Beberapa menanam rumput, membeli
Negara yang melakukan system rumput dan mencari jerami padi.
ini adalah Australia, selandia Pakan yang diberikan kombinasi
baru, dll. Sepanjang tahun pakan hijuan dan konsentrat.
ternak digembala-kan di
pasture. Tidak perlu disediakan 2.3.3. Kombinasi
kandang karena sapi tinggal di Digembalakan dan
padang penggembalaan. Dikandangkan
Ternak ruminansia akan makan
untuk memenuhi kebutuhan Di negara empat musim yang
nutrisinya sesuai dengan suhu pada musim dingin sangat
kapasitasnya, sehingga tugas dingin (-20) maka ternak tidak
peternak menjamin agar pasture kuat tinggal di pasture. Pada
selalu terkelola dengan baik. Di musim dingin ternak
Indonesia sistem digembalakan dikandangkan dan bahkan
banyak dilakukan peserta di diberi pemanas pada kondisi
daerah Nusa tenggara Timur yang ekstrim. Contoh : Belanda,
dan Nusa tenggara barat. German, Perancis dll. Pada
Padang penggembalaan di musim semi, panas dan gugur
daerah tersebut masih banyak ternak temperatur
padang penggembalaan. memungkinkan ternak bisa
tinggal di pasture.
2.3.2. Sistem Dikandangkan
Di Indonesia sistem campuran
Pada sistem yang ini banyak dilakukan oleh
dikandangkan semua peternak kecil yang memelihara
kebutuhan nutrisi disediakan 1-5 ekor ternak. Pada siang hari
oleh peternak. Untuk itu ternak di gembalakan di lahan-
kebutuhan nutrisi harus lahan kosong, sedang pada
tercukupi, untuk itu perlu malam hari ternak
perhitungan yang teliti dalam dikandangkan. Pada saat
menyediakan pakan di kandang. dikandangkan peternak
Jika pakan yang disediakan menyediakan pakan untuk
tidak mencukupi ternak maka ternaknya.
pertumbuhan dan produksi

211
Pada buku ini kita akan banyak menyusun kebutuhan pakan
membahas metode ternak. Masing-masing
pemeliharaan ternak ruminansia mempunyai kelebihan dan
dengan sistem dikandangkan. kekurangan. Perhitungan yang
Hal ini dimaksudkan karena lebih akurat adalah berdasarkan
sistem ini yang paling rumit, kandungan bahan kering pakan,
karena kita harus menghitung tetapi kita kesulitan memperoleh
kebutuhan ternak dan mencoba data komposisi nutrisi bahan
memenuhi kebutuhan nutrisi pakan berdasarkan bahan
ternak tersebut. Pemberian kering (dry matter), kebanyakan
pakan yang kurang dihitung berdasarkan feed basis
menyebabkan produksi ternak (kondisi pakan normal).
tidak optimal, sebaliknya
pemberian yang terlalu banyak 2.4.1. Perhitungan Kebutuhan
menyebabkan sisa pakan Ternak Ruminansia
terbang dan tidak efisien.
Perhitungan kebutuhan nutrisi
2.4 Kebutuhan dan ternak dapat dilakuakn dengan
Pemenuhan beberapa cara. Cara tersebut
antara lain berdasarkan hasil
Kebutuhan nutrisi ternak telah penelitian in vitro, persentase
banyak diteliti oleh para ahli berat badan, dan persentase
ternak. Hasil penelitian telah berat kering dari bobot badan
dipublikasikan melalui buku, ternak.
media cetak dll. Ada cara
mengungkapkan kebutuhan 2.4.1.1. Hasil Penelitian
nutrisi ternak ruminansia yang
berbeda. Perhitungan kebutuhan
y Sebagian ahli menghitung berdasarkan jenis sapi, berat
energi menggunakan badan sapi, produksi yang
metabolisme nergi, sebagian diinginkan dan imbangan
menggunakan total hijauan konsentrat. Contoh
digestible nutrien (TDN). kebutuhan untuk ternak sapi
y Dalam penghitung protein pedaging tertera pada Tabel.20.
ada yang menghitung total
protein dan ada yang Misal sapi dengan berat badan
menghitung protein tercerna. 300 kg, kita menginginkan
y Perhitungan kandungan pertumbuhan berat badan
nutrisi sebagian harian sebesar 1,1 kg, maka
berdasarkan bahan kering diperlukan konsumsi berat
pakan dan sebagian kering pakan 7,6 kg, total
menggunakan bahan pakan protein 820 gram, TDN 5,6 kg,
dalam kondisi normal. kalsium 25 gram dan Phospor
22 gram.
Perbedaan-perbedaan tersebut
harus dipertimbangkan dalam

212
2.4.1.2 Persentase Berat pedet, sapi dara, sapi pejantan,
Badan sapi laktasi dan sapi bunting.
Pertama dihitung kebutuhan
Hijauan yang diberikan untuk hidup pokok, seperti
sebanyak 10% dari berat badan, tertera pada Tabel 22.
sedangkan konsentrat 10% dari kemudian kita menghitung untuk
berat hijauan. Cara ini kurang produksi susu yang
akurat, tetapi dapat digunakan dikehendaki.
secara sederhana untuk
membantu peternak. Ketidak Pada tabel terlihat untuk sapi
akuratan karena kurang dengan berat badan 350 kg
memperhati-kan kebutuhan riil membutuhkan TDN 2,85 kg dan
ternak dan kualitas pakan yang untuk memproduksi susu
diberikan. Misalnya; sapi dengan kadar lemak 3 persen
beratnya 250 kg, maka hijauan adalah 0,26 kg TDN. Jika
yang diberikan sebanyak 25 kg produksi susu sebanyak 20 kg
dan konstrat 2,5 kg. maka TDN yang diperlukan 2,85
kg + 0,26x20 kg = 3,37 kg.
2.4.1.3. Persentase Berat Semakin tinggi kadar lemak dan
Kering produksi susu, maka semakin
banyak pakan diperlukan sapi.
Perhitungan pakan yang
diberikan sebesar 2,5 -3% Berat Jika kita ingin produksi susu 20
Kering Hijauan dari berat badan. liter perhari maka perhitungan
Misal sapi dengan berat badan kebutuhan nutrisi sapi perah
250 kg, maka hijauan yang tertera pada Tabel.21 Hal ini
diberikan 2,5/100 x 250 kg = hanya sebagai contoh, karena
6,25 kg BK. Jika berat kering pada umumnya semakin besar
dari rumput adalah 20% maka berat sapi semakin banyak
jumlah rumput yang diberikan produksi susunya, demikian
adalah 100/20 x 6,25 = 31 kg. juga nutrisi yang diperlukan
Cara ini juga kurang akurat semakin banyak.
karena tidak
mempertimbangkan kualitas
dari hijauan tersebut.

Perhitung pada sapi perah


diklasifikasikan menjadi sapi

213
Tabel 20. Contoh Kebutuhan Zat Makan untuk Sapi Pedaging
Sedang Tumbuh dan Digemukkan (Per Ekor Per Hari)

Bobot PBB Konsumsi BK (Kg) Total Protein TDN Ca P


Badan (%) Minimum (gram) (kg) (g) (g)
250 0,0 4.4 350 2,3 8 8

0,7 5,8 620 4,0 18 16

0,9 6,2 690 4,5 22 19

1,1 6,0 730 4,7 26 21

1,3 6,0 760 5,2 30 23

300 0,0 4,7 400 2,6 9 9

0,9 8,1 810 5,4 22 19

1,1 7,6 820 5,6 25 22

1,3 7,1 830 6,0 29 23

1,4 7,3 870 6,2 31 25

350 0,0 5,3 460 2,9 10 10

0.9 8,0 800 5.8 20 18

1.1 8,0 830 6.2 230 20

1.3 8,0 870 6.8 260 22

1.4 8,2 900 7.0 280 24


Catatan :
PBB = pertambahan berat badan harian (Average daily gain/ADG)
BK = kerat kering atau Dry mater
TDN = Total Digestible Nutrient
Hijauan pakan ternak mengandung nutrisi 1.900 sd 2.200 kkal/kg
Perhitungan TDN adalah 3.615 kkal ME per kg TDN
Sumber: Feed and feeding, Arthur Cullision,1987

214
Tabel. 21. Kebutuhan Nutrisi Sapi Perah Untuk Produksi Susu 20
Kg Perhari

Hidup Berat ME TDN Protein Ca P


Pokok Badan K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)
(Kg)
350 10.760 2.85 341 14 11
400 11,900 3.15 373 15 13
450 12,990 3.44 403 17 14
500 14,060 3.72 432 18 15
Produksi Lemak
I Kg (%)
Susu 2.5 990 0.260 72 2.4 1.65
3.0 1.070 0.282 77 2.5 1.70
3.5 1,160 0.340 82 2.6 1.75
4.0 1,240 0.326 87 2.7 1.80
Sumber: Cullision,1987

Tabel 22. Kebutuhan untuk Hidup Pokok dan Produksi Susu

Berat Me TDN Protein Ca P


Badan K Kal (Kg) (Gr) (Gr) (Gr)
(Kg)
350 30,560 8.05 1781 62 44
400 33,300 8.79 1913 65 47
450 36,190 10.24 2043 69 49
500 38,860 10.24 2172 72 51
Sumber: Cullision,1987

2.4.2. Pemenuhan Kebutuhan ini dikarenakan kapasitas perut


Nutrisi ternak dalam mengkonsumsi
HMT terbatas, jika kualitas HMT
Pemenuhan kebutuhan nutrisi jelek, ternak akan kenyang
ternak ruminansia yang utama tetapi masih lapar gizi.
adalah hijauan makanan ternak Disamping kualitas HMT yang
(HMT). Hal ini tentunya jelek, juga keinginan peternak
berkaitan dengan faktor untuk memperoleh tingkat
ekonomis, dimana harga produksi yang tinggi, harus
hijauan lebih murah daripada diimbangi dengan kualitas
harga pakan konsentrat. Namun pakan yang baik. Sehingga
demikian pada kondisi kualitas pemberian pakan
HMT yang kurang bagus dikombinasikan antara hijauan
menyebabkan ternak makanan ternak dan pakan
kekurangan nutrisi, sehingga konsentrat. Pakan konsentrat
produksi tidak optimal. Proses merupakan pakan ternak yang

215
disusun dari biji-bijian dan pakan konsentrat. Ruminansia
bahan-bahan limbah pertanian. juga lebih suka rumput segar
Konsumsi pakan ternak yang bertekstur halus dari pada
dipengaruhi oleh beberapa hal jerami atau rumput kering yang
antara lain temperatur bertekstur lebih kasar.
lingkungan, palatabilitas, selera,
satatus fisiologi, konsentrasi 2.4.2.3. Selera
nutrisi, bentuk pakan dan bobot
tobuh. Masing-masing Selera sangat bersifat internal,
dijelaskan sbb: berkaitan dengan rasa lapar.
Pada kondisi lapar ternak akan
2.4.2.1. Temperatur mencari sumber pakan sebagai
Lingkungan pemuas rasa lapar tersebut.
Selera setiap individu ternak
Pada daerah dingin maka tubuh berbeda antara satu dengan
ternak akan kehilangan panas lainnya, hal ini menyulitkan
melalui radiasi, konduksi, dalam memenuhi kebutuhan
komnevsi dan evaporasi. Untuk pakan ternak.
menjaga temperatur tubuh
dibutuhkan energi lebih banyak 2.4.2.4. Status Fisiologi
dibanding ternak di daerah
panas, Didaerah panas Status fisiologi seperti umur,
pelepasan panas tubuh lebih jenis kelamin, laktasi, dan
sedikit dibanding daerah dingin kondisi tubuh mempengaruhi
sehingga konsumsi pakan lebih tingkat konsumsi pakan. Pada
rendah. Contoh konsumsi ternak yang muda memerlukan
ternak di Belanda, Australia dll nutrisi yang lebih sedikit
yang memiliki daerah subtropis daripada ternak dewasa yang
lebih banyak di banding ternak sedang berproduksi.
di Indonesia yang memiliki iklim
tropis. 2.4.2.5. Konsentrasi Nutrisi

2.4.2.2. Palatabilitas Pakan dengan kandungan


nutrisi lebih tinggi akan
Palatabilitas merupakan sifat dikonsumsi lebih sedikit
performansi bahan-bahan daripada pakan yang nutrisinya
pakan yang dicerminkan oleh lebih rendah. Pada pakan
organoleptik. Faktor yang dengan nutrisi tinggi, maka jika
mempengaruhi palatabilitas ternak makan akan cepat
adalah rasa, bau, tekstur dan kenyang gizi dan sebaliknya
temperatur pakan. Ruminansia pakan dengan nutrisi rendah
lebih suka rasa manis dan dan akan dikonsumsi lebih banyak
hambar daripada rasa pahit. Hal oleh ternak.
ini terbukti dengan penambahan
tetes pada konsentrat akan
meningkatkan palatabilitas

216
2.4.2.6. Bentuk Pakan maka akan semakin tinggi
kebutuhan nutrisinya dan
Bentuk pakan konsentrat ada 3 sebaliknya. Sapi perah dengan
macam yaitu tepung (mash), produksi susu 20 liter per hari
butiran (crumble) dan pellet. akan berbeda kebutuhan
Ternak ruminansia lebih nutrisinya dibanding sapi
menyukai bentuk pakan butiran dengan produksi susu 10 liter
dan hijauan yang dicacah. per hari.
Sehingga disarankan untuk
mengecilkan HMT pada Mengingat banyak faktor yang
pemberian pakan. Disamping itu mempengaruhi tingkat konsumsi
pengecilan ukuran HMT pakan, maka perhitungan pakan
bertujuan untuk mengurang yang kita berikan kepada ternak
energi yang diperlukan untuk harus dikombinasikan dengan
mengunyak atau mencerna praktek di lapangan.
bahan tersebut. HMT yang
dicacah akan menghasilkan Misalnya :
energi yang lebih tinggi • sapi dengan bobot badan
daripada HMT utuh, karena 300 kg dan dikehendaki
untuk mengunyah HMT utuh pertumbuhan bobot badan
diperlukan tenaga, semakin tua (PBB) 0,9 kg per hari maka
umur HMT semakin sulit dibutuhkan : konsumsi berat
dikunyah dan dicerna. kering 8,1 kg, total protein
Pencacah HMT dapat dilakukan 810 gram, TDN 5,4 kg, Ca
dengan mesin chooper. 22 gram dan P 19 gram.
• Untuk memenuhi kebutuhan
2.4.2.7. Bobot Badan tersebut misalnya kita
berikan rumput gajah segar
Bobot ternak dipengaruhi oleh dengan kandungan Berat
bangsa, umur dan kondisi Kering 17,5%, protein
kesehatan ternak. Contoh 9,30%, serat kasar 32,90%
bangsa sapi Brahman lebih dan TDN 50,40%.
besar daripada sapi peranakan • Konsentrat yang kita miliki
ongole (PO). Kebutuhan pakan dengan kandungan nutrisi
ternak berbanding lurus dengan TDN 61,22%, Protein
pertambahan berat badan. 14,5%, Ca 1,18% dan P
Semakin berat bobot sapi 0,72%.
semakin banyak kebutuhan • Jika imbangan konsentrat
nutrisinya. 30% dan rumput gajah 70%
maka kalkulasi tertera pada
2.4.2.8. Tingkat Produksi Tabel 23.

Produksi ternak ruminansia Pemberian rumput gajah


berupa daging, susu, kulit, sebanyak 32,4 kg dan
tenaga kerja dan bulu. Makin konsentrat 2,69 Kg. Pada
tinggi produk yang dihasilkan prakteknya kita amati kebutuhan

217
ternaknya. Jika jatah pakan masih lapar maka ditambahkan
sudah habis dan sapi kelihatan rumput

Tabel 23. Kalkulasi Konsumsi

konsumsi BK BK Pemberian
Bahan % Kg
(Kg) Pakan Kg

Rumput 8.10 0.70 5.67 100 17.50 32.40

Konsentrat 8.10 0.30 2.43 100 90.28 2.69

2.5. Penyusunan Pakan NRC (National Research


Konsentrat Council). Rekomendasi
konsentrat sapi perah tertera
Penyusunan ransum ternak pada Tabel 24. dan sapi potong
menggunakan standar tertera pada Tabel 25.
kebutuhan dari berbagai
referensi. Salah satu referensi
yang banyak dipakai adalah

Tabel 24. Rekomendasi Konsentrat Sapi Perah

Produksi 26-35
No Nutrisi 18-26 kg
susu 18 kg kg
1 Protein kasar (%) 13 14 15
2 Lemak (%) 5-7 4-6 4-5
3 ME (Kkal/kg) 2360 2530 2710
4 TDN (%) 63 67 71
5 Ca (%) 0.43 0.48 0.54
6 P(%) 0,31 0,34 0,38

Tabel. 25. Rekomendasi Kebutuhan Konsentrat Sapi Potong

Bobot PBB Konsen-trat Pro-tein TDN Ca P


badan (%) (% ansum) (%) (%) (%) (%)

250 0,5 10-20 8,5 58 0,31 0,28


0,7 20-30 10,7 64 0,35 0,31
0,9 55-65 11,1 75 0,43 0,35

1,1 85 12,1 86 0,50 0,38


Sumber NRC, 1987

218
Langkah pertama yang harus sering berubah akan
dilakukan adalah mengumpulkan menyebakan produksi tidak
data bahan pakan, kandungan optimal.
nutrisinya dan harga produk
tersebut. Dalam menyusun Bahan pakan dengan kandungan
ransum kita dapat menggunakan TDN lebih besar dari kandungan
beberapa cara, mulai cara segi TDN dalam ransum yang kita
empat pearson yang paling susun kita klasifikasikan sebagai
mudah, metode coba-coba baik sumber energi, sedang bahan
secara manual maupun dibantu pakan dengan kandungan
software komputer sampai protein lebih tinggi dari
software komputer otomatis yang kandungan protein dalam
berbasis linear programing. Pada ransum yang kita susun kita
buku ini akan penulis bahas cara klasifikasikan sebagai sumber
menyusun dengan metode coba- protein.
coba secara manual dan
dengan software komputer Harga per TDN diperoleh dengan
membagi harga bahan per kg
Misal : kita akan menyusun dengan kandungan TDN,
konsentrat sapi pedaging dengan demikian juga dengan harga per
kandungan Protein Kasar 14%, protein diperoleh dengan
TDN 65%, Ca 0,35% dan P membagi harga per kg dengan
0,31%, BK 88-90% dan harga < kandungan proteinnya. Misal
Rp.1.000 per kg. dengan harga dedak per kg Rp 800
menggunakan tabel pakan dengan kandungan TDN 66%
ternak pada Tabel 27 dan 28, dan protein 13,3% maka:
kita akan menyusun pakan a. maka harga per TDN = Rp.
dengan metode least cost 800/66 = Rp. 12,-
formula, artinya menyusun b. harga per protein = Rp.
pakan dengan nutrisi tersebut 800/13,3 = Rp. 60,-
diatas, tetapi dengan memilih
jenis dan jumlah prosentase Batas aman masksimum
yang sesuai, maka kita akan berkaitan dengan kondisi bahan
memperoleh pakan dengan pakan itu sendiri dan
harga termurah. pengaruhnya terhadap susu dan
daging. Karakteristik tersebut
Dalam menyusun pakan perlu meliputi : kandungan minyak,
diperhatikan harga, batas aman tekstur, aroma, berdebu, sifat
maksimum dan ketersediaannya. beracun dll. Misalnya serat sawit
Dari segi harga kita harus yang teksturnya kasar tidak
melihat apakah dari harga per boleh diberikan lebih dari 20%
TDN atau harga per protein. karena akan menurunkan
Ketersediaan yang dimaksud palatabilitas pakan yang kita
mengenai jumlah, mutu dan susun. Batas masimum tersebut
kontinyuitasnya. Sapi yang diberi diperoleh dari hasil penelitian.
makan dengan formula yang Sayang data tersebut masih sulit

219
diperoleh, sehingga peternak yang kaya energi dengan bahan
juga harus mengamati sendiri yang kaya protein.
terhadap perilaku sapi dalam
pemeliharaan sapi. Contoh: untuk Sapi potong.
Terdapat 2 bahan baku yang
Tabel 26 dan 27 menunjukkan tersedia dengan kandungan
urutan harga TDN dan protein protein sebagai berikut:
dari yang termurah sampai yang y Dedak mengandung protein
termahal. Dalam menyusun kasar 12%
ransum kita akan memilih bahan y Bungkil kedelai mengandung
dengan harga yang lebih murah. protein kasar 46%

2.5.1. Metode Segi Empat Kita ingin mencampur konsentrat


Pearson dengan kandungan protein kasar
14% dari bahan baku dedak dan
Metode segi empat Pearson bungkil kedelai. Berapa persen
adalah metode yang sederhana dedak dan bungkil kedelai pada
untuk mencampur 2 bahan konsentrat tersebut ?
pakan dan hanya untuk satu
nutrisi. Cara ini sering digunakan
untuk mencampur premix (atau
konsentrat) dan biji bijian; dan
juga untuk mencampur bahan

Menggunakan metode segi empat Pearson

Dedak 32 bagian
12% 14%

Bungkil kedelai 2 bagian


46% ______
34 bagian

Dedak sebanyak 32 bagian setara dengan 32/34x100% = 94%


Bungkil kedelai 2 bagian setara dengan 2/32x100% = 6%
Jadi formula yang kita hasilkan dengan komposisi dedak 94% dan bungkil
kedelai 6%.

2.5.2. Metoda Coba-Coba Langkah 2


Tambahkan bahan yang
Langkah 1. diinginkan dalam jumlah
Cadangkan 1% untuk mineral Persentase minimum dalam
dan vitamin pakan (misal tepung darah,
garam, urea, tetes),

220
Langkah 3. bahan dengan yang lain untuk
Tambahkan 30% bahan yang mencapai perbandingan
mempunyai Kandungan energi (tingkat) yang diinginkan dari
lebih tinggi dari yang dibutuhkan energi, protein dll.
pada ransum yang akan
disusun, pilih bahan yang harga
energinya paling murah, tetapi 2.5.3. Perhitungan dengan
jangan melebihi batas aman Software Komputer
maksimum
Software komputer yang
Langkah 4. digunakan ini belum
Tambahkan 18% bahan yang sepenuhnya otomatis, jadi
memiliki kandungan protein masih mengkombinasikan unsur
lebih tinggi dari protein yang coba-coba dalam menyusun
dibutuhkan, pilih bahan dengan ransum. Pertama kita harus
harga protein paling murah membuat kebutuhan nutrisi
tetapi jangan melebihi batas pakan yang akan kita susun,
aman maksimum, kedua membuat daftar nutrisi
bahan pakan lengkap dengan
Langkah 5. harganya. Kemudian kita
Tambahkan persentasi, nilai memilih bahan pakan
energi, jumlah beberapa nutrisi berdasarkan harga termurah
dan bandiungkan dengan total dan dicoba-coba sampai
kebutuhan nutrisi. Pilih dan formulasi menghasilkan formula
tambahkan 10% bahan yang dengan nutrisi yang kita
kekurangan. Teruskan kehendaki. Contoh hasil
menambah 10% dan seterusnya perhitungan tertera pada Tabel
sampai mencapai 100% 28. Kebutuhan : Protein Kasar
14%, TDN 65%, Ca 0,35% dan
Langkah 6. P 0,31%, BK 88-90% dan harga
Kadang-kadang diperlukan < Rp.1.000 per kg
untuk mengganti beberapa
Tabel 26 Contoh Formula

No Bahan Pakan (%) BK TDN Prot Ca P


(%) (%) (%) (%) (%)
1 Urea 0,5 90 72 14,7 1,23 0.87
2 Mineral 1
3 Tetas Tebu 3
4 Garam 0,5
5 Onggok 25
6 Serat Sawit 15
7 Dedak Padi 40
8 Bungkil Biji Kapas 15
Harga per kg Rp. 760

221
Tabel 27. Daftar Harga TDN Urutan Dari Termurah

No Bahan Harga Harga Harga


Satuan Per TDN per Protein
1. Onggok 400 5 141
2. Serat Sawit Fermentasi 500 8 49
3. Dedak Padi 9-15% Serat 800 12 60
4. Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 13 74
5. Dedak Padi 15-30% Serat 700 14 100
6. Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 15 83
7. Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 15 29
8. Dedak Gandum 1,000 17 66
9. Biji Kapas 1,500 17 65
10. Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 19 115
11. Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 22 98
12. Singkong (Pati 63%) 2,000 27 800
13. Jagung Kuning 2,250 28 265
14. Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 29 54
15. Tepung Tulang 1,500 30 142
16. Singkong (Pati 73%) 2,500 32 1,250
17. Tetes Tebu 2,000 37 500
18. Tepung Groundnut (Expel) 2,500 38 117
19. Lumpur Sawit 3,000 41 226
20. Kedelai Sangrai 4,000 48 108
21. Ubi Jalar 3,000 50 789
22. Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 52 95
23. Lemak Ternak 5,000 54 0
24. Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 63 113
25. Tepung Darah 4,000 70 46
26. Bungkil Kedelai 44/7 5,500 73 128
27. Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 85 56
28. Tepung Daging Tulang 5,500 89 110
29. Minyak Sawit 9,000 97 588
30. Tepung Ikan (70%) 8,000 119 114
Sumber :
• Kandungan nutrisi diolah dari: NRC 1994, Feed and feeding, 1987, Lab Lolit sapi
potong Grati – Pasuruan, Lembah Hijau Multifarm Research station dan Lab Nutrisi
dan makanan ternak IPB
• Daftar harga diolah oleh penulis

222
Tabel 28. Daftar Harga Protein Urutan Termurah

harga harga harga


Satuan per TDN per CP
NO BAHAN (Rp) (Rp) (Rp)
1. Lemak Ternak 5,000 54 0
2. Urea 1,500 0 5
3. Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 15 29
4. Tepung Darah 4,000 70 46
5. Serat Sawit Fermentasi 500 8 49
6. Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 29 54
7. Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 85 56
8. Dedak Padi 9-15% Serat 800 12 60
9. Biji Kapas 1,500 17 65
10. Dedak Gandum 1,000 17 66
11. Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 13 74
12. Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 15 83
13. Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 52 95
14. Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 22 98
15. Dedak Padi 15-30% Serat 700 14 100
16. Kedelai Sangrai 4,000 48 108
17. Tepung Daging Tulang 5,500 89 110
18. Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 63 113
19. Tepung Ikan (70%) 8,000 119 114
20. Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 19 115
21. Tepung Groundnut (Expel) 2,500 38 117
22. Bungkil Kedelai 44/7 5,500 73 128
23. Onggok 400 5 141
24. Tepung Tulang 1,500 30 142
25. Lumpur Sawit 3,000 41 226
26. Jagung Kuning 2,250 28 265
27. Tetes Tebu 2,000 37 500
28. Minyak Sawit 9,000 97 588
29. Ubi Jalar 3,000 50 789
30. Singkong (Pati 63%) 2,000 27 800
31. Singkong (Pati 73%) 2,500 32 1,250
32. L Lisine HCl 200,000 0 2,116
33. DL Methionine 200,000 0 3,448
Sumber : Kandungan nutrisi diolah dari: NRC 1994, Feed and feeding, 1987, Lab Lolit
sapi potong Grati – Pasuruan, Lembah Hijau Multifarm Research station dan Lab Nutrisi
dan makanan ternak IPB, Daftar harga diolah oleh penulis.

223
2.6. Membuat Pakan padi 40%, dan bungkil biji kapas
Konsentrat 15%.

Sebelum memutuskan untuk 2.6.2. Grinding (Menggiling)


membuat pakan konsentrat, kita
perlu mempertimbangkan faktor Tujuan menggiling bahan pakan
ekonomisnya. Untuk adalah untuk mengecilkan
mencampur konsentrat ukuran partikel. Dengan pertikel
memerlukan investasi mesin yang lebih kecil kita
pakan yang mahal misalnya memperoleh beberapa
untuk mesin dengan kapasitas keuntungan yaitu meningkatkan
produksi 30 ton perhari daya cerna, hasil pencampuran
diperlukan investasi sebesar merata dan memungkinkan
Rp.300.000.000. untuk untuk diproses menjadi pakan
peternak dengan jumlah sapi bentuk pelet.
sedikit kebanyakan membeli
konsentrat jadi atau membuat Proses pengecilan ukuran
sendiri secara manual (dengan terdapat 3 rancangan yang
tangan dan peralatan berbeda yaitu :
sederhana). Untuk dapat y Hantaman, partikel pakan
memberikan kemampuan yang dikecilkan dengan dipukul
dibutuhkan pada usaha yang dengan besi yang bergerak
besar maka akan dibahas cepat dan dilempar
bagaimana membuat pakan menghantam suatu dinding.
konsentrat. Proses pembuatan Bahan dikecilkan ukurannya
dimulai dengan formulasi, dengan tekanan hantaman.
menggiling, mengukur dosis, Contoh mesin: hammer mill.
mencampur, mengemas dan y Gesekan, partikel pakan
menyimpan pakan. dikecilkan melalui mekanisme
gesekan dari 2 permukaan
2.6.1. Formulasi yang bergerak dengan
kecepatan yang berbeda.
Menyusun formulasi pakan Contoh: Disk Mill
konsentrat sapi telah dibahas di y Tekanan, partikel pakan
atas. Salah satu contoh ditekan sampai pecah, contoh
formulasi konsentrat sapi Roller mill
potong dengan komposisi sbb :
urea 0,5%, mineral 1%, tetes Ukuran partikel yang
tebu 3%, garam 0,5%, onggok dikehendaki untuk setiap jenis
25%, serat sawit 15%, dedak ternak tertera pada Tabel 29.

224
Tabel. 29. Ukuran Partikel Konsentrat

No Ternak Ukuran (mm)


1 Babi 0,5-0,7
2 Broiler 0,7-0,9
3 Petelur 0,9-1,5
4 Sapi 0,8-1,0
Sumber: IPC,2000

Dari formula tersebut diatas disk mill. Contoh Hammer Mill


bahan pakan yang perlu digiling tertera pada Gambar 63.
adalah onggok dan serat sawit.
Mesin penggiling yang
digunakan hammer mill atau

Gambar 63. Hammer Mill

Hammer mill terdiri dari inlet Saringan (Screen) berfungsi


(tempat masuk bahan), pelat mengatur ukuran partikel dari
pemecah, rotor dan palu, screen bahan pakan. Ukuran lubang
(saringan) dan outlet tempat screen antara 1,5 sd 12 mm,
keluarnya bahan pakan. Rotor dengan daerah berlubang
terdiri dari as, piringan dan palu- sekitar 30-50%.
palu. Kecepatan perputaran
rotor antara 1500 atau 3000 rpm Kapasitas daya giling hammer
(rotari perminute). mill dipengaruhi oleh
karakteristik bahan yang digiling
Palu dibuat dari lempengan besi dan karakteristik instalasi mesin.
yang diperkeras dengan ukuran Karakteristik bahan antara lain:
palu rata –rata sbb: y Kekerasan, dan kandungan
y Panjang 150-250 mm serat kasar
y Lebar 50-70 mm y Kandungan air
y Tebal 3-8 mm y Kandungan partikel halus
yang sudah ada

225
y Ukuran partikel yang y Sistem Penggilingan tunggal
diinginkan adalah bahan pakan digiling
satu persatu, kemudian
Sedangkan ukuran karakteristik ditimbang dan dicampur.
mesin yang berpengaruh antara Keuntungannya diperlukan
lain: biaya energi yang lebih
y Kondisi dan ukuran pelat rendah dan ukuran partikel
penghancur dapat dikontrol lebih baik.
y Kondisi palu (hammers) Digunakan jika bahan pakan
y Luas dan lubang pada yang sudah halus dan
screen bahan pakan yang perlu
y Kapasitas aspirasi digiling sedikit.
y Sistem Penggilingan
Sebagai perbandingan pada campuran, bahan-bahan
Tabel 29 dipaparkan hubungan pakan ditimbang kemudian
antara daya, bahan dan screen. digiling bersama-sama,
Sebagai perkiraan diperlukan 5- untuk selanjutnya dicampur.
8 KW (Kilo Watt) motor untuk Bahan yang ukuran
menggiling 1 ton bahan partikelnya sudah halus
campuran perjam. seperti mineral, vitamin tidak
perlu digiling, bisa langsung
Pengoperasian gilingan dimasukkan mixer.
diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Keutungannya bahan yang
penggilingan tunggal (Single sulit digiling dapat digiling
Grinding), dan penggilingan campur dengan bahan lain,
campuran bahan pakan (Mix tidak perlu menyimpan
Grinding), masing-masing bahan yang sudah digiling
dijelaskan sebagai berikut: sehingga hemat gudang.

Tabel. 30. Hubungan Daya, Bahan dan Screen dengan Kapasitas.

Daya bahan Lubang creen Kapasitas


KW PK (mm) Kg/jam)
7,5 10 Jagung 3 1.240
7 10 Jagung 8 3.300
7 10 Sorgum 3 1.760
7 10 Sorgum 8 4.680
7 10 Padi 3 1.100
7 10 Gandum 3 900
7 10 gaplek pelet 3 1.880
7 10 Bungkil kedelai 3 1.580
Sumber, IPC 2000

226
2.6.3. Dosing Gambar 65 Timbangan Pegas

Dosing merupakan kegiatan


menimbang bahan pakan
dengan dosis sesuai formulasi.
Misal kita akan membuat bahan
sebanyak 100 kg, dengan
formulasi pada Tabel 24 di atas.
Alat timbangan yang digunakan
bisa berbentuk timbangan
duduk, timbangan pegas atau
digital. Pada timbangan manual Gambar 66. Timbangan Digital
menggunakan sistem pegas
sedang timbangan digital Bahan pakan yang ditimbang
menggunakan Load Cell dan masing-masing sebanyak yang
indikator elektronik. Timbangan tertera pada Tabel 31.
tersebut digunakan untuk
menimbang bahan yang Table 31. Menimbang Bahan
dimasukkan dalam karung. Pakan
Contoh-contoh bentuk
timbangan tertera pada Gambar No Bahan Jumlah
64, 65 dan 66. (Kg)
1 Urea 0,5
2 Mineral 1
3 Tetes tebu 3
4 Garam 0,5
5 Onggok 25
6 Serat sawit 15
7 Dedak 40
8 Bungkil kapas 15
Jumlah 100

Gambar 64.
Timbangan Platform

227
Keakuratan penimbangan untuk pakan sapi 300 gram.
sangat penting untuk menjamin Variasi penyimpangan yang
kompoisisi pakan yang diperbolehkan ditiap pabrik dan
diinginkan. Penyimpangan negara berbeda. Pabrik pakan
ditentukan oleh jenis timbangan yang bagus menetapkan
yang digunakan dan keakuratan standar penyimpangan sebesar
pengoperasinnya. Keakuratan ± 5%. Hasil pencampuran
timbangan manual sekitar 0,3%, ditentukan oleh karakteristik
sedangkan pada timbangan bahan, mesin dan waktu
digital sekitar 0,1-0,2% dari mencampur.
kapasitas timbang maksimum.
• Karakteristik Bahan
2.6.4. Mixing
Ukuran partikel yang makin kecil
2.6.4.1. Proses Mencampur mempunyai peluang homogen
lebih baik dari partikel yang
Mixing (mencampur) bertujuan lebih besar. Bentuk partikel
untuk membuat homogen masa yang tidak beraturan
bahan-bahan pakan agar tida menyulitkan mencampur secara
mudah dipisahkan lagi. Bahan homogen. Tingkat kepadatan
pakan yang dicampur bisa bahan pakan yang berbeda
terdiri dari: antara satu dengan lainnya
y Hanya bahan kering saja menyulitkan homogenitas.
y Bahan kering dengan Sebagai gambaran tingkat
sebagian kecil bahan cair kepadatan bahan campuran 1-
misal pakan dengan 2,5 kg/dm3, lemak 1kg/dm3,
campuran tetes <10%. bahan tanaman 1,4 dan mineral
y Mencampur cair dengan cair 2,4 kg/dm3. bahan yang
(lemak, vitamin, minyak) kandungan airnya tinggi
Bahan pakan diklasifikasikan menyulitkan homogenitas,
menjadi bahan makro dan solusinya digiling dengan bahan
mikro. Bahan makro adalah pakan lainnya.
bahan yang dalam formulasi
jumlahnya > 5%, sedang bahan • Karakteristik Mesin
mikro jumlahnya antara 0,01 s.d
5%. Konstruksi dan cara
pengoperasian mempengaruhi
2.6.4.2. Homogenitas dan hasil pencampuran. Arah
Kualitas pergerakan bahan dalam mesin
yang makin tidak teratur
Kualitas hasil campuran diukur meningkatkan homogenitas.
dengan homogenitas campuran Makin cepat pergerakan pedal,
bahan. Tingkat homogenitas atau pita mixer meningkatkan
ditentukan oleh ukuran sampel homogenitas. Dinding mixer
dan aturan variasi yang yang kasar menyebabkan
ditetapkan. Ukuran sampel gerakan partikel tidak beraturan

228
dan meningkatkan mengembalikan debu yang
homogenitas. Listrik statis dari dikumpulkan kedalam formula,
bahan pakan perlu diatasi kesalahan menimbang bahan
dengan memasang kabel dari pakan, dan kontaminasi dari
mixer ke tanah. Horizontal mixer bahan baku pakan.
memiliki batas isi maksimum
dan minimum, dengan vertikal 2.6.4.4. Penambahan Bahan
mixer dapat disi dengan variasi Cairan
yang lebih leluasa.
Mencampur bahan cair dengan
• Waktu Mencampur bahan kering sangat sulit untuk
memperoleh homogenitas.
Waktu yang diperlukan untuk Bahan akan cenderung
mencampur dipengaruhi oleh menggumpal dan susah
tipe mixer, dan tingkat dicampur. Contohnya
pencampuran awal (premixing). penambahan tetes tebu. Agar
Mixer tipe vertikal memerlukan diperoleh homogenitas yang
waktu mencampur 15 menit, baik diperlukan mixer dengan
sedangkan tipe horizontal butuh perputaran pedal yang tinggi.
waktu 3-4 menit untuk Tingkat penambahan tetes
memperoleh pencampuran yang tergantung tingkat penyerapan
homogen. Horizontal mixer bahan kering lainnya.
perlu waktu lebih singkat karena Disarankan untuk menambah
gerakan bahan pakan dalam antara 4-5% tetes pada pakan
mixer lebih tidak beraturan ternak.
daripada vertikal mixer. Bahan
pakan mikro dilakukan Untuk menambahkan bahan
pencampuran terlebih dahulu. cair diperlukan mesin khusus
Semakin banyak bahan yang (Liquid adding Machine) atau
premixing akan memerlukan secara manual dengan
waktu yang lebih singkat pada disemprotkan ke bahan pakan
saat pencampuran bahan- dalam mixer.
bahan pakan.
2.6.4.5. Jenis Mixer
2.6.4.3. Kontaminasi
Mencampur bahan pakan yang
Kontaminasi merupakan sudah ditimbang dengan alat
tercampurnya pakan dengan pencampur (Mixer). Jenis mixer
bahan yang tidak dikehendaki ada dua macam yaitu vertical
dalam formula. Walaupun tidak dan horizontal mixer.
menyakiti ternak tetapi
mengganggu homogenitas dan • Vertikal Mixer
kualitas pakan yang dibuat.
Penyebab kontaminasi adalah Vertical mixer terdiri dari wadah
kurang bersihnya peralatan berbentuk silindris dengan
yang digunakan, penampung di bawahnya

229
(hopper). Kelebihan vertical mencampur lama (15 menit),
mixer adalah tenaga yang pengosongan lambat, perlu
dibutuhkan lebih kecil (5,5 KW bangunan tinggi.
untuk mixer dengan kapasitas 2
ton), murah, kapasitas fleksibel. Contoh Vertikal Mixer tertera
Kekurangannya adalah waktu pada Gambar 67.

Gambar 67. Vertical Mixer

• Horizontal Mixer bahan cair. Kelemahannya


adalah investasi tinggi, tenaga
Horizontal mixer terdiri dari penggerak lebih besar (15 KW
silinder horizontal (atau untuk mixer dengan kapasitas 1
berbentuk U), dengan as yang ton/batch).
dipasang dengan pisau
pencampur berbentuk helix. Contoh horizontal mixer tertera
pada Gambar 68.
Kelebihan horizontal mixer
adalah waktu pencampuran
singkat (3-5 menit), pengeluaran
pakan cepat, bisa mencampur

230
Gambar 68. Horizontal Mixer

Proses mencampur dimulai dari 50 kg per karung. Penutupan


bahan pakan yang paling sedikit karung dapat dilakukan dengan
kemudian bahan yang lebih mengikat tali, atau menjahit
banyak. Urutan pencampuran dengan mesin jahit. Contoh
adalah urea, garam, mineral, mesin jahit tertera pada Gambar
tetes tebu, serat bungkil sawit, 69.
bungkil kapas, onggok dan
terakhir dedak.

Pada jenis alat tertentu bahan


yang sedikit tidak bisa
tercampur, sehingga diadakan
pencampuran awal (pre mixing)
sebelum dimasukkan mixer.
Bahan yang dicampur awal
adalah urea, mineral, garam,
tetes dan bungkil sawit.
Pencampuran dilakukan dengan
Gambar 69. Mesin Jahit
mixer kecil. Kemudian
Karung
dimasukkan kedalam mixer
besar untuk pencampuran.
2.6.7. Storing (Menyimpan)
2.6.5. Bagging (Mengemas)
Pada penyimpanan pakan jadi,
alas lantai diberi pallet kayu.
Memasukkan pakan kedalam
Perhatikan kelembaban,
karung plastic PVC. Setelah
kebocoran, hama tikus dll.
dimasukkan kemudian
ditimbang sesuai dengan
Bahan pakan konsentrat berasal
kemasan yang diinginkan, misal
dari tanaman dan limbah ternak

231
yang mudah rusak. Kerusakan nilai gizinya baik, sedang tekstur
selama penyimpanan dapat kasar berasal dari pecahan
disebabkan oleh biologis, fisik sekam yang nilai gizinya
dan kimia. Kerusakan secara rendah.
biologi disebabkan oleh
serangga, kutu, mirkoorganisma 2.7.1.2. Aroma
bakteri (jamur dan ragi), tikus
serta burung. Kerusakan yang Setiap bahan baku memiliki
disebabkan oleh fisik dan kimia aroma yang khas. Dari segi
disebabkan oleh kehilangan aroma perlu dipertimbangkan
kelembaban, oksidasi lemak, dll. apakah bahan pakan yang kita
beli aromanya bagus atau
2.7. Mengadakan Bahan tengik. Bahan pakan yang
Pakan Konsentrat tengik menandakan bahwa
bahan tersebut sudah lama dan
Bahan pakan untuk menyusun tidak baik untuk ternak.
konsentrat ternak ruminansia Disamping ternak tidak suka,
terdiri dari mineral, dan bahan juga dapat menyebabkan ternak
limbah pertanian. Limbah diare. Ketengikan bahan pakan
pertanian yang paling banyak (rancidity) terjadi karena asam
digunakan adalah dedak padi, lemak pada suhu ruang
dedak gandum, bungkil sawit dirombak akibat hidrolisis atau
dan onggok. Dalam pengadaan oksidasi menjadi hidrokarbon,
bahan pakan tersebut perlu alkanal, atau keton, serta sedikit
dipertimbangakn harga dan epoksi dan alkohol (alkanol).
kualitas bahan. Untuk Aroma yang kurang sedap
mengetahui kualitas bahan muncul akibat campuran dari
dilakukan secara fisik dan kimia. berbagai produk ini.

2.7.1. Secara Fisik. 2.7.1.3. Warna

Secara fisik tiap bahan pakan Setiap bahan pakan memiliki


memiliki karakteristik yang warna yang spesifik.
berbeda antara satu bahan Penyimpangan warna dari
dengan bahan yang lain. warna standar menunjukkan
Tekstur, bau dan warna adanya penyimpangan kualitas
merupakan tolok ukur fisik. bahan pakan. Misal dedak
warnanya coklat kekuningan,
2.7.1.1. Tekstur jika kita mendapati dedak
berwarna kehitaman
Setiap bahan memiliki tekstur menunjukkan adanya
yang khas. Dedak padi memiliki penyimpangan mutu dedak
tekstur yang halus, semakin tersebut.
kasar teksturnya maka semakin
rendah mutunya. Bagian yang
halus berasal dari kulit ari yang

232
2.7.2. Secara Kimia proximat pada laboratorium
yang bersertifikat dijadikan
Kualitas bahan pakan masukan untuk negosiasi harga
dipengaruhi oleh kadar nutrisi bahan pakan. Tingkat harga
yang dikandungnya. Analisa yang disepakati antara pemasok
bahan pakan yang digunakan (penjual) bahan baku dan
adalah analisa proximat. Analisa pembeli sangat tergantung dari
proximat digunakan untuk kualitas bahan pakan dan
mengetahui kadar air, protein kemampuan negosiasi dari
kasar, lemak, serat kasar, dan pembeli dan penjual.
mineral.
Misalnya kita membeli dedak 20
Pada pabrik pakan yang besar ton dengan kesepakatan
atau pembelian bahan/pakan perjanjian sbb: standar kualitas
jadi dalam jumlah besar analisa kadar air 10,2%, kadar protein
proximat perlu dilakukan untuk 13%, Serat kasar 15% dan
mengetahui mutu pakan. Pada harga Rp. 800,- per kg.
pembelian dalam jumlah sedikit Dari hasil analisis proximat
analisa proximat jarang diketahui kualitas dedak kadar
dilakukan karena biaya analisa air 13%, protein 10% dan serat
yang relatif mahal dan kasar 20%. Maka akan
memerlukan waktu yang agak dilakukan negosiasi ulang
lama. mengenai harga dedak tersebut.
Dari hasil kesepakatan misalnya
Teknisi yang ahli bisa harga disepakati Rp. 700,- per
mengetahui kadar air dengan kg. Pada kondisi tersebut
merasakan dengan sensor biasanya posisi penjual sangat
tangan (meremas) atau lemah, sebaliknya pembeli
menggigit bahan pakan. Bahan diposisi yang kuat.
pakan dengan kandungan air
tinggi akan terasa lembab Dengan demikian pengetahuan
ditangan, atau pada waktu pembeli terhadap karakteristik
digigit tingkat kekerasannya bahan baku sangat penting.
berbeda. Bahan yang sering Dalam pembelian tidak hanya
diuji dengan gigitan adalah biji faktor harga yang
jagung. dipertimbangkan tetapi kualitas
dari bahan pakan tersebut juga
Penyimpangan kualitas dapat perlu dipertimbangkan.
menyebabkan penolakan bahan
pakan atau penurunan harga 2.8. Pencernaan Pakan
bahan pakan tersebut. Bahan
pakan yang rusak mutunya Proses penyiapan nutrisi pakan
sangat rendah dan ternak tidak sampai masuk dalam peredaran
akan menyukainya. Kondisi darah disebut pencernaan.
kualitas bahan pakan Pencernaan meliputi
berdasarkan hasil analisis pemecahan partikel pakan

233
menjadi lebih kecil dengan mencerna dinding sel yang
mengunyah dan aksi kimia oleh utama adalah selulosa dan
enzim yang memecah molekul hemiselulosa menjadi asam
besar menjadi kecil yang dapat lemak terbang (VFA) dan
diserap dan digunakan oleh komponen lain yang digunakan
tubuh. Ternak dapat mikroba untuk mensintesa asam
diklasifikasikan berdasarkan tipe amino, dan vitamin. Mikroba
alat pencernaannya. tersebut kemudian akan
tercerna oleh aksi kimia pada
2.8.1. Ruminansia bagian bawah alat pencernaan.
Hubungan ini memungkinkan
Menurut tipe alat ternak mengubah hijauan atau
pencernaannya hewan serat kasar menjadi daging dan
digolongkan ke dalam susu. Daging dan susu mudah
MONOGASTRIK dan dicerna oleh manusia.
POLIGASTRIK. Monogastrik
adalah hewan berperut tunggal 2.8.2. Alat Pencernaan
dan sederhana. Alat
pencernaannya terdiri dari Pengenalan alat pencernaan
mulut, esophagus, perut, usus merupakan hal penting karena
halus, usus besar dan rektum. alat pencernaan sangat erat
Sistem pencernaannya disebut hubungannya dengan
simple monogastric system. penggunaan makanan dan zat
Contoh hewan monogastrik makanan. Bermacam-macam
adalah kuda dan babi. organ dan kelenjar serta
Poligastrik adalah hewan produknya terlibat dalam
berperut ganda (kompleks) berbagai hal mulai dari cara
seperti ruminansia sejati (hewan pengambilan makanan (intake),
yang mempunyai rumen) yaitu pencernaan (digestion) dan
sapi kerbau, kambing, domba, penyerapan (absorption).
rusa, anoa, antelope dan Secara umum alat pencernaan
pseudo-ruminant (onta, llama). berperan sebagai berikut :
Sistem pencernaannya disebut y Melindungi tubuh dari
pollygastric system. infeksi mikroba
y Menyalurkan makanan
Pencernaan pada ternak yang ditelan
ruminansia berbeda dengan y Melarutkan/merombak
ternak monogastrik. Perut makanan melalui proses
ruminansia terdiri dari 4 bagian pencernaan mekanis,
yang terdapat jutaan bakteri dan hidrolitis/enzimatis dan
protozoa yang membantu fermentative (pada hewan
mencerna bahan pakan yang tertentu)
tidak dapat dicerna oleh ternak y Menyerap zat makanan dan
monogastrik. Di dalam perut mengeluarkan bahan yang
ruminan terjadi simbiosa antara tidak dicerna
ternak dan mikroba. Mikroba

234
Pada dasarnya alat pencernaan Regurgitasi adalah bolus
hewan hampir sama yaitu terdiri makanan yang masih kasar
dari mulut, lambung (perut), dikeluarkan kembali ke mulut
usus halus dan usus besar. untuk dikunyah ulang, biasanya
Namun pada perkembangan dilakukan ternak ruminasia
selanjutnya terjadi modifikasi sambil berbaring. Selama
alat pencernaan yang proses pengunyahan, saliva
disesuaikan dengan jenis dihasilkan untuk membantu
makanan yang mengakibatkan proses pencernaan dan sebagai
tipe, fungsi dan sistem pelicin.
pencernaannya menjadi Di dalam mulut dihasilkan saliva
berbeda. Hubungan antara jenis yang mengandung enzim
makanan dengan alat pregastruc esterase (lipase) dan
pencernaan demikian eratnya α-amilase terutama pada ternak
sehingga hewan dapat ruminaisa muda.
digolongkan menurut jenis
makanannya atau tipe alat 2.8.3.2. Esophagus
pencernaannya serta proses
pencernaannya. Gambar 102 Esophagus (kerongkongan)
Menunjukkan alat pencernaan merupakan saluran yang
sapi. menghubungkan mulut dengan
perut. Saluran ini mudah melar
2.8.3. Anatomi Alat dan jika pakan tidak dikunyah
Pencernaan (partikel besar) dapat
menyebabkan tersedak
2.8.3.1. Mulut
2.8.3.3. Perut
Mulut merupakan organ
pertama tempat masuk Perut ruminansia memiliki 4
makanan ke dalam tubuh. Pada (empat) bagian yaitu reticulum,
mulut terdapat gigi, lidah dan rumen, omasum dan
saliva. Fungsi mulut sebagai abomasums. Reticulum dan
merenggut, mengunyah dan rumen sering disebut retikulum
menambah air liur. Pada proses rumen karena fungsinya mirip,
merenggut pakan dikumpulkan dan pada setiap bagian terjadi
kedalam mulut menggunakan pencernaan oleh mikroba.
lidah yang kuat yang akan Masing-masing bagian perut
menarik pakan kedalam mulut dijelaskan sebagai berikut:
melalui delapan gigi incisi
bawah dan mulut bagian atas
yang menyebabkan terjadi
proses pemotongan bahan
pakan.

235
Gambar 70. Alat Pencernaan Sapi

2.8.3.3.1 Reticulum berfungsi memperluas


permukaan rumen. Fungsi
Pakan yang telah dikunyah rumen pertama sebagai tempat
akan lewat kerongkongan dan menampung pakan, kedua
masuk ke reticulum. Volume memperkecil ukuran agar
reticulum pada sapi dewasa enzim-enzim pada pencernaan
merupakan 5-10% dari selanjutnya dapat terjadi. Fungsi
kapasitas perut. Diruang ini ketiga adalah memberikan
tidak ada sekresi enzim, tetapi kesempatan mikroba melakukan
terjadi pembentukan pakan fermentasi. Temperatur, pH,
menjadi bentuk 4-6 sisi dan pakan dan kelembaban rumen
akan membentuk seperti merupakan kondisi ideal bagi
sangkar lebah. Fungsi dari mikroba untuk tumbuh dan
reticulum membantu proses berkembang. Populasi bakteri
regurgitasi, mengembalikan dan protozoa sangat tergantung
pakan ke mulut untuk dari kualitas pakan ternak.
pengunyahan dan pengeluaran
gas yang dihasilkan oleh rumen. Pencernaan pada Retikulo
Rumen
2.8.3.3.2. Rumen
Mikroorganisme mempunyai 3
Rumen merupakan bagian fungsi pada pencernaan
terbesar dari perut kira-kira 75% ruminansia yaitu mencerna
dari kapasitas perut. Pada sapi serat kasar dan karbohidrat,
dewasa mampu menampung mensintesa protein dan
125-150 kg bahan pakan. Pada menghasilkan vitamin yang larut
rumen tidak ada sekresi enzim, dalam air. Nutrisi selulosa,
dan terdiri dari papilla yang hemiselulosa dan pati dari

236
pakan hijauan, dicerna dalam mensintesa amonia menjadi
rumen melalui proses protein mikroba. Kelebihan
fermentasi. Bakteri amonia akan diserap dinding
memproduksi enzim selulase rumen kedalam aliran darah,
yang akan memecah yang akan masuk kedalam
karbohidart menjadi senyawa ginjal untuk diubah menjadi urea
sederhana yaitu VFA (Volatil dan akan dikeluarkan lewat
Fatty Acid). Komposisi VFA kencing. Penggunaan amoniak
terdiri dari 65% asetat, 20% akan efisien jika tersedia suplai
propionate dan 15% butirat. energi dari karbohidrat
kandungan pakan hijuan yang sederhana. Karbohidrat akan
tinggi akan menghasilkan asam memberikan struktur karbon
asetat yang merupakan yang akan disintesa dengan
prekusor lemak susu, sedang nitrogen menjadi protein.
komposisi pakan hijauan rendah
dan konsentrat tinggi y Protein Lambat Dicerna
menghasilkan lebih banyak
propionate yang ideal untuk Bagian protein yang lambat
pembentukan lemak tubuh. dicerna akan melepas lebih
sedikit amonia. Bagian terbesar
Pati dicerna didalam rumen protein akan lolos dari rumen
tetapi tingkat pencernaan dan akan dicerna oleh proses
tergantung kelarutan cairan ensimatik pada abomasums dan
rumen. Karbohidrat yang mudah usus kecil. Protein tersebut
larut didalam rumen akan cepat dikenal dengan bypass protein.
diubah menjadi VFA, pati yang
tidak tercerna dalam rumen y Bound protein
akan dicerna pada alat
pencernaan selanjutnya. Bound (ikatan) protein yang
tidak terdapat pada mikroba dan
Pencernaan protein lebih ternak. Protein ini terdapat pada
komplek dari monogastrik dan silase yang disimpan pada suhu
unggas, yaitu melibatkan panas, dan konsentrat yang
interaksi bahan pakan dan menerima panas berlebihan
mikroba. Protein kasar (overheating) pada proses
dikelompokkan menjadi 3 fraksi pembuatannya. Panas yang
yaitu: berlebihan menyebabkan
protein terikat dengan lignin dan
y Protein Cepat Dicerna tidak tercerna.
Protein cepat dicerna umumnya Tujuan utama menyediakan
NPN (Non protein Nitrogen) dan protein bagi ternak adalah
protein sejati. Protein menyediakan amonia dalam
didegradasi menjadi asam jumlah yang cukup bagi mikroba
amino dan amonia. Jika tersedia untuk mensintesai protein serta
cukup energi, bakteri akan pertumbuhan mikroba,

237
menyediakan protein yang yaitu peptida yang merupakan
dicerna pada usus halus. rantai pendek dari asam amino,
tetapi pepsin belum
Fungsi lain dari mikroba rumen menghasilkan asam amino.
adalah mensintesa vitamin B Pencernaan peptida menjadi
komplek, dan vitamin K. Vitamin asam amino terjadi pada usus
tersebut diperlukan oleh ternak halus.
untuk produksi daging dan susu.
2.8.3.4. Usus Halus
2.8.3.3.3. Omasum
Usus halus langsung
Bahan pakan yang sudah berhubungan dengan perut,
dikunyah dan dipecah-pecah terdiri dari duodenum, jejunum
akan masuk ke omasum melalui dan ileum. Pada duodenum
retikuloomasal. Volume menempel kantong empedu dan
omasum kira-kira 10-15% dari kelenjar pankreas. Kantong
total perut. Pada omasum tidak empedu tempat menyimpan
disekresikan enzim. Didalam garam empedu yang berasal
omasum terdiri dari otot dari hati. Digesta setelah
berbentuk daun yang berfungsi meninggalkan abomasum akan
mengecilkan partikel bahan memasuki usus duodenum.
pakan. Fungsi utama omasum Pada duodenum disekresikan
adalah menyerap air dan enzim dari pankreas, dinding
mengecilkan ukuran partikel usus dan bilus dari hati. Enzim
pakan untuk memberikan luas tersebut akan memecah nutrisi
permukaan yang lebih besar menjadi bentuk sederhana
agar memudahkan proses sehingga bisa diserap jejunum
pencernaan ensimatik pada dan ileum. Protein dan peptida
abomasums dan usus halus. didegradasi menjadi asam
amino, sedang karbohidrat
2.8.3.3.4. Abomasum didegradasi menjadi menjadi
glukose dan gula sederhana.
Bagian terakhir dari perut Garam empedu ditambahkan
adalah abomasum, yang untuk menyiapkan lemak dan
memiliki kapasitas 13% dari VFA agar bisa dicerna. Dinding
kapasitas perut total. Dinding usus halus berbentuk jari-jari
abomasum mensekresikan kecil yang disebul vili, yang
cairan yang mengandung asam memperluas permukaan dan
hidroklorik, enzim pepsin serta meningkatkan penyerapan
rennin. Pepsin dapat berfungsi nutrisi. Jejunum terletak antara
pada kondisi yang sangat asam, duodenum dan ileum. Ileum
asam hidroklorik berfungsi merupakan bagian terakhir dari
menurunkan pH dari 6 ke pH usus halus.
2,3 agar pepsin dapat berfungsi.
Pepsin memecah protein
menjadi rangkaian sederhana

238
2.8.3.5. Usus Besar (Colon) 2.8.3.5.3. Rektum

Usus besar memanjang dari Rektum merupakan bagian


usus kecil ke anus dan terdiri ujung alat pencernaan sebelum
dari tiga bagian yaitu cecum, anus. Bahan pakan yang tidak
colon dan rectum. Bagi ternak tercerna akan lewat sebelum
ruminansia usus besar lebih dikeluarkan dari tubuh melalui
banyak berfungsi sebagai anus. Feces terdiri dari sisa
penampung bahan pakan yang pakan, cairan yang disekresikan
tidak tercerna, penyerapan air, saluran pencernaan dan sel-sel
sekresi mineral Ca dari darah mati dari dinding saluran
dan fermentasi mikroba. Juga pencernaan dan mikroba.
terjadi penyerapan vitamin yang
larut dalam air dari hasil 3. Peluang Bisnis Pakan
fermentasi mikroba. Hasil
metabolisme tubuh akan Peluang usaha pakan ternak
diangkut oleh darah dan meliputi penyediaan bahan baku
diskresikan pada usus besar. pakan konsentrat, bisnis pakan
Pada usus besar tidak terjadi jadi, pembuatan alat mesin
sekresi enzim pencernaan. pakan dan jasa perdagangan
Bahan pakan dalam usus besar alat mesin pakan. Disini nampak
akan tinggal dalam waktu lama, bahwa agribisnis ternak tidak
dan karena air diserap bahan hanya kegiatan budidaya saja,
pakan menjadi keras. tetapi semua aspek yang
berkaitan dengan bisnis ternak
2.8.3.5.1. Caecum itu sendiri. Secara rinci akan
dibahas pada materi
Caecum atau usus buntu kewirausahaan.
terletak diantara usus halus
dengan usus besar. Kapasitas 3.1. Bisnis Bahan Pakan
caecum 4-8 liter pada ternak
dewasa. Bahan pakan konsentrat sapi
kebanyakan berasal dari limbah
2.8.3.5.2. colon pertanian, mineral dan vitamin.

Colon berbentuk tabung kurang 2.9. Identifikasi Pakan


lebih diameter 7,5-12 cm, dan Konsentrat
panjangnya 11-12 meter.
Identifikasi Pakan konsetrat
terdapat pada tabel 32.

239
Tabel 32. Indentifikasi Pakan Konsentrat

No Bahan Tekstur Aroma Warna


Tepung
1. Ampas Bir Alkohol Coklat muda
halus,
2. Ampas Brem Butiran alkohol Kekuningan
3. Ampas Kecap Butiran kasar Kecap Coklat muda
Tepung
4. Ampas Tahu kedelai Putih
basah
5. Biji Kapas butiran Harum hitam
Bungkil Biji Kapas
6. Tepung kasar Harum Hitam
(Expeller)
Bungkil Kacang
7. Butiran kasar Kacang tanah Agak putih
Tanah(Expel)
Putih
8. Bungkil Kedelai 44/7 Butiran kasar kedelai
kekuningan
Tepung
Wangi minyak
9. Bungkil Kelapa campur Coklat
kelapa
butiran
Tepung
Wangi minyak
10. Bungkil Kopra campur Coklat
kelapa
butiran
Seperti Putih
11. Dedak Gandum Tepung
gandum kecoklatan
Dedak Jagung (37% Putih
12. Tepung Jagung
Pati) kecoklatan
Dedak Padi 15-30%
13. Tepung kasar Wangi beras Coklat muda
Serat
Dedak Padi 1-9%
14. Tepung halus Wangi beras Coklat muda
Serat
Dedak Padi 9-15% Tepung agak
15. Wangi beras Coklat muda
Serat kasar
16. Dicalsium Pospat Tepung menyengat Putih
17. Garam Dapur Butiran Khas garam putih
18. Jagung Kuning Butiran Harum jagung Kuning
Tepung Aroma
19. Kapur Putih
berdebu Kerang
Coklat
20. Kedelai BS Butiran Kurang segar
kehitaman
21. Kedelai Sangrai Butiran harum kedelai Coklat muda

240
No Bahan Tekstur Aroma Warna
Potongan
22. Kulit Coklat Harum coklat Kecoklatan
kulit
Potongan Harum
23. Kulit Kacang Tanah Coklat muda
kulit kacang
Potongan Harum
24. Kulit Kedelai Kecoklatan
kulit kedelai
Potongan
25. Kulit Kopi Harum kopi Kehitaman
kulit
Seperti
26. Lemak Ternak Padat Putih
daging
27. Lumpur Sawit Cair Harum sawit Kecoklatan
Putih
28. Mineral Sapi Tepung Bau kerang
kecoklatan
29. Minyak Sawit cair Harum sawit kuning
Bau agak
30. Monokalsium Pospat Tepung Putih
menyengat
31. Onggok Butiran kasar Apek Putih abu-abu
Palm Kernel Meal Tepung
32. Harum sawit coklat
(Expeller) berminyak
Palm Kernel Meal
33. Tepung Harum sawit Coklat
(Solvant)
34. Premix Mineral Tepung Bau kerang Abu-abu
Serat Sawit
35. Serat butiran Harum sawit Coklat
Fermentasi
Batangan
36. Singkong kering atau Apek Putih pucat
potongan
Tepung Bunga
37. Tepung Harum Kecoklatan
Matahari (Exp)
Tepung
38. Tepung Kerang Bau laut Putih pucat
berdebu
Tepung
39. Tepung Tulang Bau daging Putih pucat
berdebu
Tebu atau
40. Tetes Tebu Cair kental Kecoklatan
gula
Putih
41. Ubi Jalar Potongan Apek
kekuningan
42. Urea Butiran Amoniak Putih

Limbah tersebut dapat diperoleh baku lokal dapat diperoleh


dari pengolahan hasil pertanian, dengan membeli ke sentra-
misalnya tetes hasil limbah sentra penghasil bahan
pabrik gula, dedak limbah tersebut. Misalnya untuk bahan
pengolahan padi dll. Bahan onggok, dapat dibeli di

241
Lampung. Tetes dapat dibeli rumah tangga. Mesin dapat
dari pabrik gula di Lampung, diperdagangkan langsung ke
Cirebon, Klaten, Yogya dll. peternak atau melalui pengecer
Beberapa bahan seperti bungkil alat mesin pertanian.
kedelai, bungkil atau biji kapas,
pollard, dll masih di impor dari 3.4. Bisnis Mineral, dan
luar negeri. Kita dapat Vitamin
mengimpor bahan pakan dan
menjualnya kembali ke pasar Agribisnis sapi potong dan
lokal. Pemasaran bahan pakan perah menarik pengusaha untuk
dapat dilakukan dengan memproduksi vitamin, dan
penjualan langsung ke peternak mineral. Mineral dibuat dari
atau perusahaan peternakan, bahan an organik (kapur,
bisa juga melalui pengecer karang, batuan, dll) dan organik
bahan pakan seperti poultry (tulang, kerang dll). Sedang
shop dan koperasi. vitamin kebanyakan dari bahan
an organik, karena bahan
3.2. Bisnis Pakan Jadi organik mahal harganya.

Pada bisnis pakan jadi, kita 3.5. Bisnis Eceran Pakan


membeli bahan pakan,
membuat pakan konsentrat dan Bisnis eceran pakan yang paling
menjualnya ke peternak. Margin banyak adalah membuka toko
antara harga jual dan biaya (poultry shop). Walaupun
produksi (bahan baku, tenaga namanya toko unggas tetapi
kerja dan biaya operasional) kita kebanyakan mereka juga
sebut nilai tambah. Untuk menjual pakan sapi, mineral,
memulai usaha bisnis pakan vitamin dan obat-obatan.
jadi kita harus bisa meyakinkan
pembeli atas mutu dan harga 3.6. Bisnis Eceran Mesin
produk kita.
Seperti halnya bisnis dalam
3.3. Industri Mesin Pakan bidang lainnya, bisnis mesin
pakan juga memerlukan usaha
Mesin untuk membuat pakan retil (eceran) untuk
telah dibahas di atas. menjembatani antara pabrikan
Kebutuhan akan mesin tersebut dan peternak atau perusahaan
mendorong pabrikan untuk ternak. Pada umumnya bisnis
memproduksi mesin pembuat tersebut tidak hanya menjual
pakan. Namun demikian karena mesin pakan saja tetapi juga
permintaan sedikit, sehingga mesin-mesin pertanian lainnya.
belum ada pabrik besar di
Indonesia yang bergerak dalam 3.7. Bisnis Jasa Transportasi
usaha tersebut. Mesin pakan
masih di impor atau buatan Pakan dari pengecer atau dari
pabrik/bengkel mesin skala pabrik pakan untuk dapat

242
sampai ke peternak perlu dibawa Bisnis ternak memberikan
dengan alat transportasi. peluang usaha dan kerja yang
Peluang usaha tersebut luas. Disamping itu kegiatan
mendorong usaha dalam bidang diluar budidaya justru lebih
jasa transportasi untuk menguntungkan dibanding
mengangkut pakan. Alat usaha budidaya ternak itu
transportasi kebanyakan mobil sendiri. Untuk itu siswa perlu
truk. Ukuran truk bervariasi belajar agribisnis ternak dalam
sesuai dengan kapasitas daya arti luas tidak hanya usaha
angkut. Daya angkut truk budidaya saja. Dengan demikian
bervariasi, dari yang paling kecil generasi muda atau siswa dapat
1 ton sampai yang paling besar memiliki peluang usaha yang
15 ton. Pakan lpnsntrat sifatnya banyak di bidang peternakan.
rekah, untuk itu perlu Siswa harus dirubah pola
kecermatan dalam menghitung pikirnya, bahwa agribisnis ternak
berat pakan per meter kubik. bukan hanya kegiatan budidaya
Misal kepadatan dedak padi 0,4 saja. Keyakinan siswa harus
artinya dalam 1 m3 beratnra 0,4 ditumbuh kembangkan bahwa
ton. Jika kapasitas bak truk peluang bisnis ternak cukup
10m3, maka truk tersebut dapat menjanjikan dan bisa
mengangkut 10 x 0,4 ton =4 ton memberikan penghasilan yang
dedak.+- layak

243
Tabel 33. Komposisi Bahan Pakan

harga BK TDN CP SK Ca P
NO BAHAN
satuan (%) (%) (%) (%) (%) (%)
1 Ampas Bir 200 31.17 78.7 26.45 7.06
2 Ampas Brem 400 81.63 55.8 3.15 2.10
3 Ampas Kecap 400 85.43 89.6 36.38 17.86
4 Ampas Tahu 400 10.8 76.0 25.7 14.53
5 Biji Kapas 1,500 92.0 88.0 23.0 19.10 0.20 0.73
6 Bungkil Biji Kapas (Expeller) 1,200 93.0 78.0 40.9 12.00 0.20 1.05
7 Bungkil Kacang Tanah(Expel) 4,000 90.0 77.0 42.0 12.00 0.16 0.56
8 Bungkil Kedelai 44/7 5,500 86.6 75.0 43.0 6.50 0.30 0.65
9 Bungkil Kelapa 1000 84.77 73.4 26.63 14.70
10 Bungkil Kopra 1000 90.56 75.3 27.60 6.85
11 Dedak Gandum 1,000 86.6 60.0 15.2 9.20 0.11 1.15
12 Dedak Jagung (37% Pati) 1,000 89.0 67.0 12.0 6.00 0.10 0.50
13 Dedak Padi 15-30% Serat 700 89.8 51.0 7.0 24.00 2.40 1.60
14 Dedak Padi 1-9% Serat 1,000 89.9 78.0 13.6 6.10 2.33 1.57
15 Dedak Padi 9-15% Serat 800 89.2 66.0 13.3 11.90 2.35 1.58
16 Dicalsium Pospat 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 24.00 18.00
17 Dl Methionine 200,000 99.7 0.0 58.0 0.00 0.00 0.00

244
harga BK TDN CP SK Ca P
NO BAHAN
satuan (%) (%) (%) (%) (%) (%)
18 Garam Dapur 500 95.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00
19 Jagung Kuning 2,250 89.0 80.0 8.5 2.10 0.02 0.28
20 Kapur 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 38.00 0.00
21 Kedelai BS 1500 85.43 70.0 38.38 17.80
22 Kedelai Sangrai 4,000 88.5 84.0 37.0 5.80 0.23 0.52
23 Kulit Coklat 300 89.37 55.5 14.99 23.24
24 Kulit Kacang Tanah 200 87.37 31.7 5.77 73.37
25 Kulit Kedelai 1000 90.77 62.7 18.96 22.83
26 Kulit Kopi 300 91.77 57.2 11.18 21.74
27 L Lisine HCl 200,000 98.5 0.0 94.5 0.00 0.00 0.00
28 Lemak Ternak 5,000 99.5 93.0 0.0 0.00 0.00 0.00
29 Lumpur Sawit 3,000 93.1 74.0 13.3 16.30 0.30 0.19
30 Mineral Sapi 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 15.00 5.00
31 Minyak Sawit 9,000 76.6 93.0 15.3 0.00 0.00 0.00
32 Monokalsium Pospat 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 16.00 22.50
33 Onggok 400 90.1 77.0 2.8 8.26 0.00 0.00
34 Palm Kernel Meal (Expeller) 1,500 87.9 78.0 13.0 25.00 0.18 0.46
35 Palm Kernel Meal (Solvant) 1,500 92.5 69.0 15.3 19.50 0.24 0.56
36 Premix Mineral 4,000 98.0 0.0 0.0 0.00 0.00 0.00
37 Serat Sawit Fermentasi 500 94.2 60.2 10.2 40.10 0.57 0.17

245
harga BK TDN CP SK Ca P
NO BAHAN
satuan (%) (%) (%) (%) (%) (%)
38 Singkong (Pati 63%) 2,000 86.4 73.0 2.5 4.50 0.15 0.10
39 Singkong (Pati 73%) 2,500 87.5 79.0 2.0 3.30 0.15 0.10
40 Tepung Biji Kapas (Expel) 2,000 89.9 70.0 37.1 16.80 0.24 1.09
41 Tepung Bulu Ayam Hidrolisis 4,500 93.0 53.0 81.0 1.00 0.33 0.55
42 Tepung Bunga Matahari (Exp) 5,000 89.5 79.0 44.3 6.30 1.68 0.94
43 Tepung Daging Tulang 5,500 93.0 62.0 50.0 2.80 10.00 5.10
44 Tepung Darah 4,000 90.6 57.0 87.5 0.00 0.17 0.17
45 Tepung Groundnut (Expel) 2,500 90.1 65.0 21.3 14.10 0.13 0.58
46 Tepung Ikan (70%) 8,000 92.0 67.0 70.0 0.00 3.50 2.60
47 Tepung Kerang 1,500 99.0 0.0 0.0 0.00 38.00 0.00
48 Tepung Tulang 1,500 90.5 50.0 10.6 0.00 16.04 7.42
49 Tetes Tebu 2,000 73.3 54.0 4.0 0.00 0.67 0.05
50 Ubi Jalar 3,000 87.5 60.0 3.8 2.70 0.12 0.15
51 Urea 1,500 90.0 0.0 288.0 0.00 0.00 0.00
Sumber :
• NRC 1994,
• Feed and feeding, 1987,
• Lab Lolit sapi potong Grati – Pasuruan,
• Lembah Hijau Multifarm Research station
• Lab Nutrisi dan makanan ternak IPB

246
4. Pemecahan Masalah untuk keperluan industri.
Mengapa jerami padi
a. Harga pakan konsentrat tersebut sebelum
jadi per kg adalah diberikan pada ternak,
Rp1,000,-. Jika membuat sebaiknya dibuat
konsentrat sendiri biaya amoniasi terlebih dahulu
bahan Rp760 per kg, dan ?
biaya produksi per kg
Rp150,-. Kebutuhan e. Pada saat mengolah
peternakan kita 500 kg lahan untuk tanaman
perhari. Diskusikan hijauan pakan ternak,
dengan teman yang lain yang berlebihan kadang-
apakah memutuskan kadang justru dapat
membuat pakan sendiri merusak tanah mengapa
atau membeli pakan jadi? demikian?

b. Coba identifikasi bisnis f. Mengapa pada saat


ternak apa saja yang ada melakukan penanaman
disekitar kita. Apakah ada hijauan pakan ternak
bisnis budidaya, bisnis perlu pengaturan jarak.
pakan, pengecer, pabrik
mesin pakan, dll.
5. Lembar Aplikasi
c. Dalam suatu
perbanyakan tanaman a. Jika kita memiliki sapi
hijauan pakan ternak, potong jenis PO dengan
khususnya dengan bahan berat badan 300 kg,
biji/benih, pada waktu kemudian akan
yang telah ditentukan digemukkan dengan
belum berkecambah target PBB (Petumbuhan
dilihat dari aspek fisiologi Berat Badan) perhari 1,1
kemungkinan karena kg. hitunglah kebutuhan
adanya proses dormansi. pakan dan bagaimana
Jelaskan faktor-faktor memenuhinya?
yang mempengaruhi
dormansi dan bagaimana b. Jika memiliki sapi perah
cara mengatasi dormansi FH dengan berat badan
tersebut 400 kg, dan produksi
susu yang diharapkan
d. Jerami padi di Indonsia sebanyak 20 liter perhari,
36-62 % dibakar atau hitunglah kebutuhan
dikembalikan kedalam nutrisi dan bagaimana
tanah sebagai pupuk kita akan memnuhinya?
kompos, hanya 31-39 %
untuk pakan ternak dan c. Ambilah beberapa
7-16% dipergunakan macam contoh tanamam

247
hijauan pakan ternak menyukai yang mana?
yang berada di sekitar Mengapa demikian.
anda.

d. Lakukan pengamatan g. Ambilah 30 gram daun


terhadap tanaman rumput dan 30 gram
tersebut dari akar, batang daun legum masing-
dan daunnya. masing ditumbuk
sampai halus , kira – kira
e. Termasuk golongan perlu waktu berapa menit
hijauan pakan yang mana dan bandingkan hasil
tanaman tersebut. tumbukan tersebut, serat
kasarnya mana yang
f. Berdasarkan pengamatan lebih banyak.
anda kira-kira ternak sapi
dan kerbau lebih

6. Lembar Pengayaan b. Kandungan energi jerami


rendah
Jawablah soal di bawah ini c. Sapi tidak mau makan jerami
dengan menyilang salah satu d. Jerami rasanya tidak enak
jawaban yang benar.
4. Bungkil sawit termasuk
1. Sapi dapat mencerna rumput bahan pakan sebagai
dan leguminosa kerena : sumber
a. Lambung sapi memproduksi a. Lemak
ensim b. Mineral
b. Bakteri dalam perut c. Protein
membantu pencernaan d. Vitamin
rumput
c. Mulut sapi mencerna rumput 5. Dedak badi digunakan
d. Rumput mudah dicerna sebagai sumber
menjadi energi a. Protein
b. Energi
2. Kebutuhan nutrisi sapi c. Vitamin
dipengaruhi oleh: d. Mineral
a. Jenis sapi
b. Umur sapi 6. Penambahan tetes pada
c. Lingkungan sapi pakan konsentrat sapi selain
d. Semua benar bertujuan meningkatkan
palatabislitas dan dumer
3. Jika sapi hanya diberi pakan energi adalah
jerami padi maka akan kurus, a. Memacu pertumbuhan
mengapa bakteri pada rumen
a. Jerami tidak dapat dicerna b. Mengurangi sifat berdebu

248
c. Meningkatkan aroma yang b. Jenis rumput –rumputan,
disukai sapi jenis legum, jenis dedaunan
d. Semua benar dan hijauan dari limbah hasil
pertanian.
7. Berapa persen kandungan c. Rumput gajah, gliricidae,
protein pada konsentrat sapi lamtora dan dedaunan
potong berkisar d. Rumput raja, rumput
a. 20% gajah, rumput lapangan dan
b. 18% rumput potong
c. 16%
d. 14% 12. Hijauan pakan ternak jenis
rumput-rumputan termasuk
8. Secara kasar kebutuhan sub divisio:
pakan sapi dapat dihitung a. spermatopyta
dengan persentase berat b. monocotyledoneae
badan, berapa persen c. angiosperma
hijauan yang dianjurkan d. dicotyledoneae
untuk sapi pedaging”
a. 10% 13. Nama latin rumput benggala
b. 15% adalah :
c. 30% a. Pennisetum purpureum
d. 18% b. Paspalum dilatatum
c. Panicum maximum
9. Jika membeli bahan pakan d. Panicum dilatatum
konsentrat sebagai sumber
energi, hsrgs sps ysng hsrud 14. Hijauan pakan ternak yang
diprtimbangkan termasuk jenis rumput-
a. Harga per kg bahan rumputan mempunyai
b. Harga per 50 kg bahan beberapa kelebihan
c. Harga per satuan protein diantaranya :
d. Harga persatuan TDN a. Rumput mudah cepat
tumbuh dan dalam jumlah
10. Pemberian air minum sapi banyak, dapat diberikan
sebaiknya pada ternak ruminansia
a. Dibatasi 50 liter dalam jumlah banyak,
b. Ad libitum mengandung berbagai zat
c. Dibatasi 100 liter makanan yang sangat
d. Diberikan seadanya air diperlukan oleh tubuh ternak
dan
11. Hijauan pakan ternak dapat b. rumput mudah didapat
digolongkan menjadi dan dapat tumbuh
beberapa macam berkembang dimana-mana.
diantaranya : c. Pada saat berlebihan
a. Jenis rumput –rumputan, rumput dapat diawetkan dan
jenis legum dan jenis disimpan dalam waktu lama,
dedaunan rumput mudah cepat tumbuh

249
dan dalam jumlah banyak,
dapat diberikan pada ternak 18. Kadar air hay yang baik
ruminansia dalam jumlah untuk disimpan adalah
banyak, mengandung antara :
berbagai zat makanan yang a. 20 – 25 %
sangat diperlukan oleh tubuh b. 15 – 16 %
ternak , rumput mudah c. 21 – 22 %
didapat dan dapat tumbuh d. 18 – 20 %
berkembang dimana-mana.
d. Mengandung berbagai 19. Kadar air untuk silase agar
zat makanan yang sangat baik untuk disimpan adalah:
diperlukan oleh tubuh ternak a. 50 – 60 %
, rumput mudah didapat dan b. 40 – 50 %
dapat tumbuh berkembang c. 60 – 70 %
dimana-mana. dan pada saat d. 30 – 40 %
berlebihan rumput dapat
diawetkan 20. Waktu panen yang tepat
e. Rumput mudah cepat tanaman hijauan pakan
tumbuh dan dalam jumlah ternak khususnya jenis
banyak, dapat diberikan rumput adalah :
pada ternak ruminansia a. fase vegetatif
dalam jumlah banyak dan b. fase generatif
mengandung berbagai zat c. fase vegetatif menjelang
makanan yang sangat generatif
diperlukan oleh tubuh ternak d. fase generatif menjelang
vegetatif
15. Hijauan pakan ternak jenis
leguminosa termasuk ordo: 21. Bangunan silo yang
a. spermatopyta berbentuk parit memanjang
b. monocotyledoneae ditanah disebut :
c. rosinae a. tower silo
d. rosales b. pit silo
c. trence silo
16. Nama latin turi adalah : d. stack silo
a. Leucaena glauca
b.Leucaena leucocephalla 22. Kerugian tanaman hijauan
c. Sesbania grandifora pakan ternak yang terserang
d. achis hypogae) hama adalah:
a. menurunnya produksi
17. Hijauan pakan ternak yang hijauan, menurunya kualitas
disimpan dalam keadaan hijauan dan mempertinggi
kering disebut: biaya pemeliharaan
a. Silase b. pertumbuhan tanaman jelek,
b. Hay daun dan ranting mudah
c. Amoniasi rusak dan patah serta ternak
d. Fermentasi kurang menyukai tanaman

250
hijauan pakan tersebut b. Tempat silo tidak terlalu jauh
c. menurunnya produksi dari kandang dan dasar silo
hijauan, menurunya kualitas dibuat miring kesatu sisi dan
hijauan serta ternak kurang keadaan topografinya harus
menyukai tanaman hijauan sesuai
pakan tersebut c. Kapasitas atau ukuran harus
d. daun dan ranting mudah disesuaikan dengan hijauan
rusak dan patah dan ternak pakan yang diawetkan, dasar
kurang menyukai tanaman silo dibuat miring kesatu sisi
hijauan pakan tersebut dan dan keadaan topografinya
mempertinggi biaya harus sesuai
pemeliharaan d. Dasar silo dibuat miring
kesatu sisi dan keadaan
23. Kerugian tanaman hijauan topografinya harus sesuai ,
pakan ternak akibat gulma biaya murah
antara lain :
a. menurunnya produksi 25. Keuntungan dari amoniasi
hijauan, menurunya kualitas jerami padi adalah:
hijauan dan mempertinggi a. Meningkatkan daya cerna,
biaya pengelolaan meningkatkan nafsu makan,
b. menurunya kualitas hijauan karena ternak lebih menyukai
dan mempertinggi biaya dan menambah vitamin bagi
pengelolaan serta megurangi ternak.
debet dan kualitas air b. Meningkatkan nafsu makan,
c. mempertinggi biaya karena ternak lebih menyukai
pengelolaan, megurangi dan menambah vitamin bagi
debet dan kualitas air ternak dan memanfaatkan
d. menurunnya produksi limbah pertanian
hijauan, menurunya kualitas c. Menambah vitamin bagi
hijauan dan mempertinggi ternak, memanfaatkan
biaya pengelolaan serta limbah pertanian dan men
megurangi debet dan meningkatkan daya cerna
kualitas air d. Menambah kandungan
protein, meningkatkan daya
24. Pada saat membuat cerna, dan meningkatkan
bangunan/tempat nafsu makan, karena ternak
penyimpanan hijauan (silo) lebih menyukai.
harus memperhatiakn
beberapa hal diantaranya :
a. Kapasitas atau ukuran harus
disesuaikan dengan hijauan
pakan yang diawetkan,
tempat silo tidak terlalu jauh
dari kandang dan dasar silo
dibuat miring kesatu sisi

251
Kunci Jawaban lembar
pengayaan
12. c
1. b 13. b
2. d 14. d
3. b 15. c
4. c 16. b
5. b 17. b
6. d 18. c
7. d 19. c
8. a 20. c
9. c 21. a
10. b 22. d
11. b 23. a
24. d

252
BAB 6
KANDANG DAN PERALATAN

Keberhasilan dalam budidaya Kandang yang dibangun dengan


atau penggemukan ternak biaya mahal belum tentu
ruminansia besar salah satunya memenuhi persyaratan teknis.
ditentukan oleh ketersediaan Dan bahkan akan sulit untuk
kandang yang memenuhi mendapatkan keuntungan,
persyartan secara teknis, yang karena biaya investasinya yang
meliputi: bagaimana cara besar. Pada hal intinya dalam
pemilihan lokasi, perencanaan setiap usaha perternakan adalah
kandang, perencanaan gudang, untuk mencari keuntungan. Oleh
pengelolaan limbah dan karena itu dalam membangun
penempatan bangunan kandang harus benar-benar
pendukungnya. Dalam memperhatikan aspek
membangun kandang ekonomisnya. Berapa perkiraan
diusahakan kandang tersebut umur ekonomis kandang ternak
bisa memberi rasa aman, yang akan dibangun tersebut
nyaman, dan tentram bagi ternak dan perlu anggaran biaya
yang akan tinggal didalamnya. berapa ? berapa tahun investasi
yang dikeluarkan akan kembali
1. Merancang Kandang dan lain sebagainya. Untuk
Ternak menjawab pertanyaan tersebut
perlu pengkajian yang lebih
Hal-hal yang perlu diperhatikan mendalam.
dalam membangun kandang,
antara lain : 1.2. Aspek Sosial

1.1. Aspek Ekonomi Karena masing-masing ternak


mempunyai sifat dan
Dalam membangun kandang karakteristik yang berbeda
ternak harus memperhatikan antara yang satu dengan yang
aspek ekonomisnya, yang lainya, maka dalam membangun
dimaksud disini adalah kandang kandang sebaiknya harus
yang dibangun tidak terlalu memperhatikan aspek sosial
mahal, tetapi diusahakan yang ada. Apakah dampak yang
semurah mungkin, tetapi masih timbul dari usaha peternakan
memenuhi persyaratan teknis. tersebut dapat mengganggu
Yaitu ternak akan betah tinggal lingkungan sekitar.
didalam kandang dan membuat
pertumbuhan ternak yang Karena usaha peternakan dapat
normal, sehat sehingga akan menghasilkan limbah atau
memberikan hasil yang optimal. kotoran yang baunya sangat
menyengat hidung apabila

253
kotoran tersebut bercampur 1.3.1.2. Dekat Sumber Air
dengan air kencing, sisa-sisa
pakan dan sisa air minumnya, Lokasi kandang sebaiknya dekat
terlebih-lebih bila kotoran atau dengan sumber air, karena air
limbah tersebut tidak dikelola merupakan kebutuhan sehari-
dengan baik, maka akan hari yang harus ada. Disamping
menyebabkan pencemaran air digunakan untuk kebutuhan
lingkungan. air minum ternak, air digunakan
juga untuk memandikan ternak,
Untuk mengantisipasi hal untuk membersihkan kandang
tersebut di atas, dianjurkan pada dan peralatan, untuk menyiram
saat membangun kandang tanaman hijauan pakan ternak
sebaiknya agak jauh dengan dan lain sebagainya. Alangkah
tempat tinggal atau rumah baiknya tidak membangun
penduduk sekitarnya. Hal ini kandang yang letaknya jauh dari
untuk mengantisipasi dampak sumber air, karena air
negatif akibat limbah atau merupakan sumber kehidupan
kotoran ternak yang kita bagi ternak tersebut. Tanpa
usahakan. adanya air maka usaha
peternakan tidak mungkin
1.3. Aspek Teknis berhasil dengan baik.

Ada beberapa hal yang harus 1.3.1.3. Jauh dari Keramian


diperhatikan dalam membangun
kandang dilihat dari aspek Lokasi kandang sebaiknya jauh
teknis diantaranya: dengan keramaian, karena
apabila kandang dibangun dekat
1.3.1. Lokasi Kandang dengan keramaian dapat
menyebabkan ternak tidak
Lokasi kandang agar memberi tenang, yang akhirnya dapat
kemudahan-kemudahan di menurunkan pertambahan berat
dalam manajemen badan, khususnya bagi ternak
pengelolaannya, maka kandang yang diusahakan dengan tujuan
seyogyanya dibangun dengan akhir pertambahan berat badan
memperhatikan hal-hal sebagai (usaha penggemukkan)
berikut :
Dilain itu apabila membangun
1.3.1.1. Transportasi Mudah kandang di dekat keramaian
penduduk, reksiko yang terjadi
Lokasi kandang sebaiknya dekat apabila ada seseorang yang usil
dengan jalan, karena akan atau jahil mengganggu usaha
mempermudah pada saat kita, yang akhirnya dapat
pengadaan bibit atau bakalan, membuat usaha kita gagal atau
bahan pakan dan obat-obatan, tidak berhasil.
serta pemasaran hasil
ternaknya.

254
1.3.1.4. Dekat dengan Sumber untuk tumbuh dan
Pakan perkembangan bibit penyakit
tersebut.
Hampir sebagian besar
pengeluaran anggaran biaya Oleh karena itu apabila akan
dalam usaha peternakan di membangun kandang, pilih
peruntukkan untuk membeli tempat atau lahan yang letaknya
pakan. Dengan mengacu hal lebih tinggi dari sekitarnya.
tersebut diatas, maka dalam Dengan tempat atau lahan yang
membangun kandang ternak lebih tinggi dari sekitarnya
ruminansia diusahakan dekat dengan harapkan apabila ada
dengan sumber pakan. hujan atau air limbah dari
kandang, tidak menggenang
Sumber makanan tersebut bisa disekitar kandang.
berupa hijauan pakan ternak
seperti rumput-rumputan, jerami 1.3.1.6. Ada Ijin
padi, tebon jagung, pucuk daun
tebu, leguminosa (kacang- Surat ijin mutak diperlukan bagi
kacangan seperti lamtoro, turi, peternak yang memiliki usaha
petai cina, gliricidae dan yang berskala industri atau
dedaunan). Selain hijauan pakan berskala usaha yang besar.
ternak, makanan tersebut bisa Tanpa adannya ijin usaha, maka
berupa konsentrat. Konsentrat usaha peternakan tersebut tidak
adalah pakan ternak yang mungkin dapat berjalan
terbuat dari berbagai bahan langgeng. Beberapa undang-
pakan berupa : dedak, jagung, undang dan peraturan
bungkil kedelai, bungkil kacang pemerintah yang mengatur
tanah, onggok, polar, tetes, kegiatan usaha peternakan
bungkil biji kapuk (klenteng), kulit harus dipatuhi oleh semua
biji kopi, dan lain sebagainya. peternak.

1.3.1.5. Bebas dari Genangan Demi berhasilnya usaha atau


Air bertahannya usaha peternakan
dalam hal perijinan, maka perlu
Air yang menggenang disekitar juga dipelajari dan dipahami
kandang, apabila tidak ditangani terutama yang berkaitan dengan
dengan baik, maka dapat amdal (analisis mengenai
merupakan tempat dampak lingkungan),
berkembangnya bibit penyakit. pelaksanaan otonomi daerah
Bibit penyakit akan tumbuh dan dan rencana tata ruang wilayah
berkembang dengan cepat di atau tata ruang kota dan lain-
tempat dimana air dalam lain.
keadaan menggenang.

Terlebih-lebih apabila suhu dan


kelembaban sangat mendukung

255
1.3.1.7. Jumlah Atau Populasi persyaratan bagi kesehatan
Ternak ternak, yaitu kandang mudah
dibersihkan, sirkulasi udara
Jumlah atau populasi ternak lancar, dan ternak terhindar dari
yang ada, akan berpengaruh pengaruh cuaca yang
terhadap kandang yang akan merugikan.
dibangun. Apabila jumlah atau
populasi ternak banyak maka 1.3.2.1. Pondasi
ukuran kandang yang akan
dibangun juga akan besar, Pondasi hendaknya cukup padat
sesuai dengan kebutuhannya. dan kuat, karena untuk menahan
Begitu pula sebaliknya apabila beban keseluruhan bangunan
jumlah atau populasi ternaknya seperti : kerangka bangunan,
sedikit maka ukuran kandang atap bangunan dan dinding
yang akan dibangun juga kandang serta menahan
semakin kecil. masuknya air hujan
kedalamnya.
1.3.1.8. Ketersediaan Bahan
Baku 1.3.2.2. Lantai Kandang

Dalam perencanaan dan Lantai kandang hendaknya


pelaksanaan pembangunan dibuat cukup kuat dan dibuat
kandang ternak akan sedemikian rupa sehingga
dipengaruhi oleh ketersedian mudah dalam pembersihannya,
bahan baku yang ada. Apabila di Disamping itu untuk lantai
suatu daerah bahan baku dari kandang ternak sapi dibuat
kayu banyak, maka kontruksi miring kurang lebih 2 cm tiap 1
kandang yang dibangun juga meter. Dengan tujuan agar air
dari bahan kayu. Begitu kencing, air bekas memandikan
sebaliknya apabila disuatu ternak, air bekas mencuci
daerah tidak banyak bahan kandang, atau air lainnya yang
kayu, maka dalam membangun ada di dalam kandang dapat
kandang mungkin dari bahan mengalir keluar dengan mudah.
beton. Walaupun bahan baku Syarat kandang yang baik antara
lebih mahal. lain: tidak licin agar ternak tidak
tergelincir, tidak becek, tidak
1.3.2. Konstruksi terlalu keras dan tidak terlalu
kasar. Sedangkan bahan-bahan
Kontruksi kandang yang untuk membuat lantai kandang
dibangun hendaknya harus untuk ternak ruminansia antara
kokoh dan kuat tidak mudah lain: tanah yang dipadatkan,
roboh apabila ada tiupan angin , papan, semen untuk mengecor
hujan yang deras ataupun akibat lantai kandang dan lain-lain.
dorongan ternak yang tingggal
didalamnya. Disamping itu Bahan lantai dari tanah yang
kandang harus memenuhi dipadatkan dapat dijumpai pada

256
kandang milik petani peternak dan kotoran jatuh kebawah atau
tradisional atau peternak gurem, ketanah.
dimana usaha ternaknya Papan yang dipergunakan untuk
dibawah 5 ekor, dan merupakan lantai kandang tebalnya antara
usaha sampingan saja. 3-5 cm. Lantai kandang dari
bahan papan untuk ternak besar
Untuk jenis lantai dari tanah seperti sapi, kerbau dan kuda
yang dipadatkan sebetulnya jarak lantai dengan tanah cukup
kurang baik bagi kesehatan pendek saja kurang lebih 20 cm.
ternaknya, karena ternak Dengan harapan apabila
menjadi kotor karena lantai yang papannya rusak atau patah
becek dan bau akibat air akibat aktifitas ternak, maka kaki
kencing, kotoran ternak, sisa- ternak yang terperosok tidak
sisa pakan, tumpahan air minum sakit,/patah ataupun cacat.
dan lain-lain. Contoh kandang dengan lantai
papan tertera pada Gambar 71.
Lantai kandang dari bahan
papan digunakan pula untuk Lantai kandang dari bahan
ternak sapi dan kerbau. Untuk semen. biasanya terbuat dari
lantai kandang dari bahan papan adukan pasir dan semen dengan
dipilih papan dari kayu tertentu ukuran atau perbandingan
yang tahan air. Lantai kandang tertentu. Lantai kandang dari
dari bahan papan disusun bahan ini biasanya tahan lama
berjajar rapat, namun perlu juga dan biaya pembuatannyapun
dibuat sedemikian rupa sehingga mahal.
ada celah-celah yang berfungsi
untuk mempermudah air kencing

Gambar 71. Lantai Kandang Sapi yang Terbuat dari Papan

257
1.3.2.3. Dinding Kandang Konstruksi dinding kandang
ternak dibuat sedemikian rupa
Hal yang perlu diperhatikan pada sehingga sesuai dengan jenis
konstruksi dinding kandang dan karakteristik ternak yang
ternak adalah di buat sedemikian dipelihara serta tujuan akhir dari
rupa sehingga di dalam kandang usaha tersebut.
terdapat udara yang segar dan
dalam keadaan nyaman, cahaya Sedangkan bahan untuk dinding
matahari dapat masuk di dalam kandang dapat terbuat dari
ruangan kandang, ternak yang tembok, papan, kayu, bambu,
ada di dalam kandang dapat dan lain sebagainya. Contoh
dilihat dengan mudah. kandang ternak sapi tanpa
dinding, akan tetapi hanya ada
pembatas dari pipa – pipa besi
tertera pada Gambar 72.

Gambar 72. Kandang Sapi yang Pembatasnya Terbuat dari


Pipa–pipa Besi

1.3.2.4. Atap mempengaruhi panas ruangan


kandang.
Atap kandang berfungsi untuk
menghindarkan panas dan Apabila atap kandang dari bahan
hujan. Atap kandang diusahakan seng gunakanlah seng yang
dari bahan yang awet, memberi jenisnya bergelombang, begitu
kehangatan bagi ternak pada pula konstruksi kandang harus
waktu malam hari. Atap tinggi agar panas tidak langsung
kandang dapat menggunakan mempengaruhi ternak yang
genting, seng, asbes, rumbia, tinggal di dalamnya. Atap
ilalang maupun ijuk. Gunakan kandang dari bahan rumbia dan
bahan atap kandang yang ilalang pemasangannya kurang
harganya murah, mudah didapat, praktis dan tidak tahan lama,
tahan lama, panas matahari sehingga jarang digunakan oleh
dapat ditahan dengan baik, peternak yang skala usaha
sehingga tidak langsung besar. Akan tetapi sering

258
dijumpai di lapangan atau kandang ternak ruminansia
masyarakat yaitu pada petani sebaiknya dibuat monitor atau
peternak yang skala usahanya semi monitor. Contoh kandang
kecil. sapi yang model atapnya berbentuk
monitor dari bahan asbes tertera
Agar sirkulasi udara di dalam pada Gambar 73.
kandang ternak dapat berjalan
lancar, maka model atap

Gambar 73. Kandang Sapi yang Pembatasnya Terbuat dari


Pipa–pipa Besi

1.3.3. Syarat Kandang dari Oleh karena itu pada saat


Segi Kesehatan membangun kandang ternak
harus memenuhi persyaratan
Pertumbuhan dan dari segi kesehatannya. Adapun
perkembangan ternak yang kita persyaratan-persyaratan
usahakan salah satunya kandang agar memenuhi segi
dipengaruhi oleh kandang yang kesehatan ternak harus
kita sediakan. Apabila kandang memperhatikan beberapa hal
yang kita sediakan bagi terrnak diantaranya sebagai berikut :
tersebut memenuhi persyaratan
kesehatan, maka ternak tersebut 1.3.3.1 Letak Kandang
akan tumbuh dan berkembang
dengan baik. Begitu sebaliknya Tata letak kandang yang dibuat
apabila kandang yang kita juga akan mempengaruhi
sediakan bagi ternak tidak keberhasilan didalam usaha
memenuhi persyaratan peternakan. Tata letak kandang
kesehatan, maka otomatis ternak ternak untuk induk, untuk
tersebut tidak akan tumbuh dan pejantan, untuk dara, dan anak
berkembang dengan baik. sebaiknya letaknya agak
berjauhan. Hal ini bertujuan
untuk menghindari kegaduan

259
ternak. Misalnya : kandang 1.3.3.3. Sinar Matahari
ternak sapi perah yang letak
berdekatan antara kandang Letak kandang diusahakan
induk dan kandang anak akan sedemikian rupa, sehingga sinar
dapat mempengaruhi produksi matahari dapat leluasa masuk ke
air susu induknya. Karena induk dalam kandang. Sinar matahari
yang dipisah dengan anaknya, yang paling baik bagi ternak
dia akan selalu mencari-cari adalah sinar matahari pagi. Oleh
anaknya. Terlebih-lebih apabila karena itu bagian kandang yang
terdengar suara anaknya terbuka sedapat mungkin
memanggil- manggil. menghadap kearah masuknya
sinar matahari pagi.
Disamping itu untuk menghindari
terjadinya penyebaran bibit Sinar matahari pagi banyak
penyakit yang menular. Antara mengandung sinar lembayung
ternak yang sakit dengan ternak (ultraviolet) . Sinar matahari pagi
yang sehat. Begitu juga untuk sangat penting bagi
letak kandang karantina, pertumbuhan dan perkembangan
sebaiknya jauh dari kandang- ternak, karena dapat membantu
kandang utama yang proses pembentukan vitamin D,
dipergunakan untuk proses dapat membunuh bibit penyakit,
pemeliharaan. dan dapat mempercepat
pengeringan kandang yang
1.3.3.2. Ventilasi basah akibat air kencing dan
lainnya.
Kandang ternak harus cukup
terbuka untuk keluar masuknya 1.3.3.4. Kelembaban
udara. Dengan dapat
diciptakannya pertukaran udara Kelembaban dalam ruangan
yang baik maka di dalam kandang sangat berpengaruh
kandang akan selalu terdapat terhadap kesehatan ternak yang
udara yang segar, bersih dan tinggal di dalamnya. Kelembaban
sehat. yang tinggi dapat menyebabkan
ternak menderita suatu penyakit
Ventilasi kandang yang pernafasan. Kelembaban yang
sempurna sangat tinggi dalam kandang bisa
menguntungkan bagi ternak disebabkan oleh beberapa hal
yang tinggal di dalam kandang, antara lain ; dari badan ternak itu
karena ventilasi bermanfaat sendiri, kotoran dan air kencing,
untuk mengeluarkan udara kotor percikan air minum pada saat
dari dalam kandang dan ternak minum dan sebagainya.
menggantikan udara yang segar
dari luar kandang. Kelembaban juga akan
berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan
bibit penyakit atau sumber

260
penyakit, apabila kelembaban Selain dapat menyebabkan
yang ada cocok untuk udara menjadi sejuk dan segar
pertumbuhan dan perkembangan pada saat cuaca panas, pohon
suatu bibit penyakit atau sumber pelindung dapat juga berfungsi
penyakit, maka populasi bibit untuk menahan angin kencang,
penyakit dapat meningkat sehingga kandang tidak
dengan pesat. menahan angin secara langsung.

Dengan meningkatnya populasi Untuk menjaga keselamatan


bibit penyakit, maka bangunan kandang dan
kemungkinan besar ternak keselamatan peternak, maka
terserang penyakit semakin pohon pelindung tersebut harus
besar, terlebih-lebih apabila selalu diatur dan dirawat jangan
kondisi fisik ternak kurang bagus sampai terlalu rimbun yang
(baru dalam keadaan menurun). akhirnya dapat merugikan atau
membahayakan bagi bangunan
1.3.3.5. Hujan dan Angin kandang, ternak yang tinggal
Kencang didalamnya dan peternak itu
sendiri.
Kandang ternak hendaknya
terjaga dari pengaruh hujan dan 2. Menentukan Model/
angin kencang, sebab Tipe Kandang
kemungkinan air hujan akan
masuk kedalam kandang atau Model atau tipe kandang yang
angin kencang dapat akan dibangun dipengaruhi oleh
menyebabkan bangunan beberapa hal antara lain :
kandang roboh. Untuk itu perlu
dipikirkan mengenai kekuatan 2.1. Iklim
bahan bangunan dan konstruksi
serta kemungkinan air hujan Negara kita Indonesia ini
akan masuk kedalam kandang termasuk negara agraris beriklim
dihindari. tropis, maka sebagian besar
petani peternak dalam
1.3.3.6. Pohon Pelindung membangun kandang dengan
sistem terbuka, dinding kadang
Untuk memperoleh udara yang tidak penuh atau kandang tidak
sejuk dan segar, maka sedapat berdinding sama sekali.
mungkin disekitar kandang
ditanami pohon pelindung. 2.2. Tujuan Produksi
Pohon pelindung yang ditanam
dipilih yang mempunyai tajuk Kandang ternak yang dibangun
daun lebar, ranting atau biasanya disesuaikan dengan
pohonnya tidak mudah patah tujuan produksinya. Misalnya
serta perakaran dalam dan kuat kandang untuk ternak sapi perah
sehingga tidak mudah roboh. akan berbeda dengan kandang
sapi potong yang diusahakan

261
dengan sistem penggemukan atau tipe kandang yang akan
khususnya dikandang koloni. dibangun. Bagi petani peternak
yang bermodal besar biasanya
2.3. Umur Ternak membangun kandang secara
permanen dan bangunannya
Kandang yang digunakan untuk moderen. Berbeda dengan
memelihara ternak muda atau petani peternak yang mempunyai
anak akan berbeda dengan modal kecil atau sedikit, mereka
ternak dewasa. Untuk ternak akan membangun kandang
muda atau anak pada umumnya ternak yang sederhana dan
ukurannya kandangnya lebih semurah mungkin. Yang penting
kecil bila dibandingkan dengan dilihat dari aspek kesehatannya
ternak dewasa. Disamping masih memenuhi persyaratan.
ukuran mungkin dilihat dari
konstruksi dinding kandangnya, 3. Tipe Kandang
kalau untuk anak mungkin perlu
dinding yang agak rapat (tidak Secara umum, kandang ternak
terbuka keseluruhan), hal ini sapi dan kerbau, mempunyai 2
bertujuan untuk menghindari macam tipe. Yaitu tipe koloni dan
cuaca yang dingin diwaktu individu. Masing-masing tipe
malam hari. dijelaskan sebagai berikut:

Untuk kandang ternak besar 3.1. Kandang Koloni


khususnya ternak ruminansia
sering dijumpai ada kandang Kandang koloni adalah kandang
untuk melahirkan, kandang yang hanya terdiri dari satu
kawin, kandang anak, kandang bangunan atau satu ruangan,
dara, kandang pejantan, tetapi digunakan untuk
kandang ternak betina dewasa memelihara ternak secara
(induk), dan kandang karantina, berkelompok atau bersama-
dan lainnya. sama. Pada umumnya bagi
perusahan peternakan sapi
2.4. Jenis ternak potong, satu kandang digunakan
untuk memelihara ternak sapi
Kandang untuk ternak sapi dan antara 40 sampai 50 ekor.
kerbau mempunyai model atau Dengan kandang koloni tenaga
kontruksi yang berbeda dengan kerja yang dipergunakan lebih
kandang ternak domba dan efisien. Contoh kandang koloni
kambing. Karena karakteristinya tertera pada Gambar 74 dan 75.
ternak berbeda-beda.

2.5. Keadaan Ekonomi


Peternak
Keadaan ekonomi peternak
sangat mempengaruhi model

262
Gambar. 74. Sapi Sedang Makan Gambar. 75. Sapi di dalam
dalam Kandang Koloni Kandang Koloni
Sumber: VEDCA, 2007

3.2. Kandang Individu Atau


Kandang Tunggal Kandang indivindu sering kita
jumpai di peternakan sapi perah.
Kandang tunggal atau individu Dimana sapi perah tersebut akan
adalah kandang yang hanya diambil air susunya. Kandang
terdiri satu ruangan atau individu yang ada dipeternakan
bangunan dan didesain hanya tersebut digunakan untuk
digunakan untuk memelihara memelihara sapi perah baik sapi
ternak satu ekor. Kandang pedet, dara dan sapi laktasi.
indivindu biasanya digunakan Contoh kandang
untuk memelihara ternak baik itu individu/kandang tunggal tertera
ternak sapi maupun ternak pada Gambar 76.
kerbau dengan sistem
penggemukan.

4. Peralatan Kandang dan


Sarana Pendukungnya
Peralatan yang diperlukan
didalam kandang, ternak
ruminansia ada beberapa
macam diantaranya sebagai
berikut :

Gambar 76 . Kandang Tunggal

263
4.1. Tempat Pakan 4.2. Tempat Minum
Tempat pakan pada umumnya Tempat minum hampir sama
dibuat atau dipasang permanen dengan tempat pakan, baik itu
disisi kandang seperti tempat pembuatannya maupun bahan
pakan untuk ternak sapi, dan untuk membuatnya. Tempat
kerbau. Tempat pakan dapat minum penempatannya biasanya
dibuat dari bahan papan dan berdekatan dengan tempat
beton. Kadang-kadang tempat pakan. Pada saat membuat
pakan tidak dibuat permanen, tempat minum usahakan
akan tetapi cukup dengan sedemikian rupa sehingga
baskom atau ember plastik yang mudah untuk dibersihkan.
tahan pecah. Contoh tempat
pakan dari semen tertera pada
Gambar 77.

Sumber:VEDCA,2007
Gambar. 77 Tempat Pakan Sapi yang Dibuat dari Beton Semen
Contoh gambar tempat minum sapi yang dibuat bersebelahan dengan
tempat pakan tertera pada Gambar 78.

Sumber, VEDCA, 2007


Gambar 78. Tempat Minum Sapi yang dibuat Bersebelahan dengan
Tempat Pakan

264
4.3. Milk Can Pada saat memandikan atau
membersihkan jangan lupa pada
Sapi perah yang sudah laktasi bagian ambing dan puting
setiap hari diperah susunya. susunya. Karena apabila ambing
Pelaksanaan pemerahan pada dan puting susunya kotor maka
umumnya dilakukan 2 kali sehari. akan mempengaruhi kualitas air
Sebelum sapi diperah air susu yang dihasilkan. Contoh
susunya biasanya sapi pemerahan dengan tangan
dimandikan terlebih dahulu agar tertera pada Gambar 79. Susu
supaya sapi bersih dari kotoran yang sudah diperah kemudian
yang menempel ditubuhnya. ditampung pada milk can.
Contoh milk can tertera pada
Gambar 80 dan 81

Gambar 79. Pememerahan Susu dengan Tangan

Gambar. 80 Milk Can

265
Gambar. 81 Susu Dimasukan kedalam Milk Can

4.4. Bak Penampungan Air diletakkan dibawah dekat


bangunan kandang.
Bak pemampungan air pada
umumnya dibangun atau 5. Gudang Pakan
diletakkan dekat dengan
bangunan kandang. Bak Gudang pakan sebaiknya
penampungan air berfungsi dibangun dekat kandang,
untuk menampung air bersih, air dengan harapan untuk
tersebut dipergunakan untuk air mempermudah pengangkutan
minum ternak, memandikan atau mempercepat pada saat
ternak, mencuci kandang, pengambilan pakan di saat
mencuci peralatan dan diperlukan. Besar kecilnya
perlengkapan kandang dan lain ukuran bangunan gudang pakan
sebagainya. disesuaikan dengan jumlah
pakan yang akan disimpan
Bak penampungan air dapat dalam gudang. Bagi perusahaan
dibuat permanen dari bahan peternakan yang berskala usaha
beton, ataupun dapat pula besar dan membuat atau
berupa tower air, drem air yang mencampur pakan sendiri,
dipasang dimenara atau tempat biasanya ukuran bangunan
khusus dekat dengan bangunan gudangnya besar serta
kandang. dilengkapi dengan mesin
Bak penampungan air yang penggiling (dish mill) dan mesin
dibangun diatas menara dekat pencampur pakan ( mixer).
dengan bangunan kandang akan Gudang pakan berfungsi untuk
mempermudah pada saat menyimpan bahan pakan, pakan
pemakaiannya. Karena aliran baik itu konsentrat maupun
atau tekanan air lebih kencang, pakan lainnya. Sebaiknya
bila dibandingkan dengan bak gudang pakan yang dibangun
penampungan air yang harus memenuhi persyaratan,
agar pakan yang disimpan tidak

266
cepat rusak (berjamur, bau kualitas pakan. Contoh gudang
tengik, dan berlendir) yang pakan tertera pada Gambar 82.
akhirnya akan menurunan

Gambar. 82 Gudang Pakan Konsentrat

yang baik untuk pertumbuhan


6. Saluran Air
dan perkembangan bibit
penyakit. Air kencing dan air
Saluran air pada umumnya
dalam kandang dan diluar
dibuat ditepi kandang, berfungsi
kandang sebaiknya dialirkan ke
untuk mengalirkan air kencing,
lahan rumput, karena air tersebut
air bekas memandikan ternak, air
banyak mengandung unsur hara
bekas mencuci kandang, dan air
yang sangat baik untuk
hujan, agar supaya air tidak
pertumbuahan tanaman. Contoh
menggenang di kandang dan
saluran air tertera pada Gambar
sekitarnya. Air yang
83.
menggenang merupakan media

Gambar. 83 Saluran Air di Sekitar Kandang

267
7. Tempat Penampungan limbah ternak tersebut dapat
Kotoran dibuatkan tempat penampungan
kotoran (tempat kompos/rumah
Agar kotoran ternak atau limbah kompos). Kotoran ternak atau
ternak tidak mencemari limbah ternak dapat dikelola
lingkungan sekitar, baik menjadi kompos memakan
pencemaran air maupun bau waktu kurang lebih 2,5 s.d 3
yang tidak sedap, maka kotoran bulan. Contoh pengomposan
atau limbah tersebut perlu tertera pada Gambar 84
dikelola dengan baik. Tempat
untuk mengelola kotoran atau

Gambar. 84. Seseorang Sedang Mengelola


Limbah Ternak Sapi

8. Unit Biogas (untuk ternak


Sapi/Kerbau )

Unit biogas ini berfungsi untuk


menampung kotoran ternak
yang berupa cair. Kotoran
ternak yang baru keluar dan air,
baik air kencing maupun air
bekas memandikan diaduk
kemudian dialirkan kedalam unit
biogas. Untuk menghasilkan
gas yang optimal, maka
campuran kotoran dan air Gambar. 85 Unit Biogas
sebaiknya antara 1: 1 (kotoran
satu bagian dan air satu 9. Gudang Alat
bagian). Contoh pengolahan
biogas tertera pada Gambar 85. Gudang penyimpanan peralatan
disetiap perusahan peternakan,
pasti ada. Gudang alat pada

268
umumnya dibangun tidak jauh 10.1.1. Jumlah Ternak
dari bangunan kandang, karena
untuk mempermudah pekerja Berapa jumlah ternak yang
atau petugas untuk mengambil dipelihara, apakah satu ekor,
dan mengembalikanya setelah dua ekor ataukah beberapa
alat tersebut dipergunakan. ekor, bahkan ternaknya puluhan
ekor. Seandainya ternaknya
Alat-alat peternakan setelah sampai puluhan ekor mungkin
dipergunakan sebelum disimpan kandangnya akan berbeda
digudang alat, sebaiknya dicuci dengan kandang ternak sapi
atau dibersihkan terlebih dan kerbau yang dibudidayakan
dahulu, dengan tujuan agar alat atau dipelihara yang jumlah
tersebut awet atau tahan lama. hanya satu atau dua ekor saja.
Disamping itu mungkin sistem
10. Kandang Sapi Potong dan pemeliharaan atau
Kerbau budidayanyapun juga berbeda.

Pada dasarnya kandang untuk 10.1.2. Keadaan Iklim


ternak sapi dan kerbau hampir
sama, karena kedua jenis Keadaan iklim yang ada. antara
ternak tersebut termasuk ternak lain terdiri dari : CH (curah
ruminansia besar. Ternak hujan), kelembaban udara,
ruminansia besar memerlukan suhu udara, radiasi matahari,
kandang yang ukurannya lebih kecepatan dan arah angin dan
besar dan kontruksinya juga lain-lain) Keadaan iklim yang
menghendaki yang kuat dan ada di suatu daerah dimana
kokoh serta tahan lama. usaha peternakan dilakukan,
akan menentukan bentuk/model
10.1. Bentuk dan Tipe atau tipe kandang yang akan
Kandang Ternak Sapi dibangun. Misalnya didaerah
dan Kerbau. yang beriklim panas bentuk/tipe
konstruksinya kandang yang
Agak sulit untuk menetapkan dibangun akan berbeda dengan
bentuk dan tipe kandang untuk daerah yang beriklim dingin.
ternak sapi dan kerbau yang
betul-betul.l sesuai untuk semua 10.1.3. Luas Lahan
daerah. Namun demikian
walaupun tidak sedetil yang Luas lahan yang tersedia juga
diharapkan, bahwa dalam akan mempengaruhi bentuk dan
membangun kandang ternak tipe kandang yang dibangun.
sapi dan kerbau pada dasarnya Misalnya pada lahan yang
tergantung dari : topografinya miring dan dilahan
penggunungan, kandang yang
dibangun akan berbeda dengan
kandang yang dibangun dilahan
yang datar di dataran rendah

269
10.1.4. Selera kesehatan bagi petani
peternaknya (pemilik).
Selera dari petani peternak itu
sendiri juga akan 10.2.2. Kandang Intensif
mempengaruhi kandang yang
dibangun, terlebih-lebih Kandang intensif biasanya
masalah dana tidak menjadi berukuran besar, dan umumnya
kendala. Kebanyakan orang dimiliki oleh perusahaan
yang mempunyai dana yang peternakan yang berskala
berlebihan akan membangun besar. Biasanya kandang
kandang yang bagus dan kuat, tersebut dibuat secara
serta akan memperhatikan nilai permanen dengan dinding
seninya (selera tinggi karena tembok keliling yang terbuka,
mempunyai uang). dinding kayu, papan atau tanpa
dinding hanya pembatas dari
10.2. Bentuk Kandang pipa-pipa besi sehingga
ventilasi udara tidak menjadi
Adapun bentuk kandang sapi masalah. Disamping itu lantai
dan kerbau sebagai berikut : juga sudah disemen atau dicor,
begitu pula tempat pakannya.
10.2.1. Kandang Tradisional Macam kandang ternak sapi
dan kerbau
Sebagian besar petani peternak y Kandang untuk beranak
yang mempunyai ternak antara y Kandang lepas sapih
1-3 ekor saja, kandang yang y Kandang bibit
dibangun untuk ternaknya y Kandang dara
adalah secara tradisional. y Kandang dewasa
Kandang yang dibangun y Kandang pejantan
biasanya sangat sederhana y Kandang karantina
terdiri dari bahan bangunan y Dll
papan, kayu dan genting,
bahkan atapnyapun ada yang Contoh macam-macam
terbuat dari bahan rumbia atau kandang tertera pada Gambar
ijuk. Sedangkan kondisi lantai 86 Kandang Lepas Sapih,
hanya tanah yang dipadatkan, Gambar 87 Kandang Ternak
tanpa diplur atau disemen. Bibit, Gambar 88 Kandang
Dara, Gambar 89 Kandang
Pada kandang tradisional ini, Pejantan dan Gambar 90 Sapi
sebetulnya belum memenuhi Pejantan di Dalam Kandang
standar kesehatan. Baik itu Pejantan Lantainya Terbuat dari
kesehatan bagi ternak yang Papan.
dipelihara didalamnya, maupun

270
Gambar. 86. Kandang Lepas Gambar. 87. Kandang Ternak
Sapih Bibit

Gambar 89. Kandang Pejantan


Gambar 88. Kandang Dara

Gambar 90. Sapi Pejantan di Dalam Kandang Pejantan Lantainya Terbuat


dari Papan

Berdasarkan kontruksinya y Tipe kandang dua baris: yaitu


kandang ternak sapi dan kerbau ternak ditempatkan dalam
ada 2 (dua) tipe: dua baris dalam kandang,
y Tipe kandang satu baris : saling berhadapan atau
yaitu ternak ditempatkan bertolak belakang.
pada satu baris dalam
kandang Diantara kedua baris ternak yang
ditempatkan dalam kandang

271
tersebut, dibuat jalur untuk jalan.
Dengan tujuan untuk Contoh macam-macam kandang
memudahkan petani peternak tertera pada Gambar 91
dalam memberi pakan dan air Kandang Sapi Saling
minum, memudahkan petani Berhadapan antara Kepala
peternak didalam mengontrol dengan Kepala, Gambar 92
kesehatan. Kandang Sapi Saling
Berhadapan antara Ekor dengan
Apabila ternak yang dipelihara Ekor, Gambar 93 Kandang Jepit
lebih dari 10 ekor, maka dan Gambar 94 Kandang Jepit
sebaiknya kandang yang yang Digunakan dalam Proses
dibangun menggunakan tipe Penyadapan Semen
dua baris.

Gambar 91. Gambar 92.


Kandang Sapi Saling Kandang Sapi Saling
Berhadapan antara Kepala Berhadapan antara Ekor dengan
Dengan Kepala Ekor

Gambar. 94.
Gambar 93. Kandang Jepit yang
Kandang Jepit Digunakan dalam Proses
Penyadapan Semen

11. Mengoperasikan Sarana ,kendaraan roda dua dll. Mobil


Angkut Farm truk dan col terbuka biasanya
untuk mengangkut sarana
Sarana angkut farm ada produksi baik itu bibit ternak sapi,
bermacam-macam diantaranya : kerbau, pakan hijauan, pakan
truk, mobil pick up (col terbuka), kosentrat, pupuk baik itu pupuk
mini traktor, hand traktor buatan maupun pupuk kandang.

272
sesuai petunjuk. Kondisi ban dan
Disamping untuk mengangkut tekanan ban dicek untuk
sarana produksi dapat pula keamanan, batasan beban
digunakan untuk mengangkut maksimum yang ditetapkan
hasil produksi peternakan. pimpinan perusahaan harus
Kedua sarana angkut tersebut ditaati dll.
dapat dipergunakan untuk
mengangkut baik di dalam Setelah sarana angkut farm
lingkungan farm maupun di luar tersebut dicek dengan teliti
lingkungan farm bahkan sampai sebelum digunakan, maka
keluar kota. barulah alat atau sarana angkut
tersebut dioperasikan. Agar pada
Sedangkan jenis sarana angkut saat mengoperasikan alat atau
berupa traktor biasanya sarana angkut tersebut berjalan
dipergunakan untuk mengangkut dengan aman, maka pada saat
sarana produksi baik pakan mengoperasikan harus
hijauan maupun pakan kosentrat mematuhi aturan-aturan yang
hanya disekitar farm saja. Agar ada, misalnya : pada saat
supaya sarana angkut farm menjalankan kendaraan atau
dapat dipergunakan secara sarana angkut kecepatan
optimal tanpa adanya gangguan jalannya tidak berlebihan,
atau kerusakan pada saat muatan tidak berlebihan,
dipergunakan, maka sarana membersihkan setelah
angkut tersebut perlu dicek dipergunakan dan menyimpan
sebelum digunakan. atau memarkir ditempat yang
aman. Dan yang tidak kalah
Adapun bagian-bagian yang penting memperbaiki atau
dicek misalnya : sistem melaporkan kepada petugas
pendingin, oli mesin, gear box maintenen apabila ada
dan bahan bakar dicek dan diisi kerusakan-kerusakan setelah
untuk menjamin kualitas. atau pada saat dipergunakan
untuk mengangkut. Contoh alat-
Seluruh bagian yang perlu alat pengangkutan tertera pada
pelumas dilumasi, saringan Gambar 95.
udara dicek dan dibersihkan

11.1. Mengoperasikan Traktor


Farm

Traktor sebelum digunakan


seperti telah dijelaskan diatas
harus dicek terlebih dahulu satu
persatu, selain dicek dengan teliti
traktor harus diidentifikasi
Gambar. 95. Kendaraan Roda bahaya mekanik yang berkaitan
Dua yang Dimodifikasi dengan keamanan pekerja,

273
keamanan alat traktor tersebut,
keamanan lingkungan atau Mengontrol semua komponen-
dampak yang terjadi akibat komponen traktor baik itu sistem
penggunaan alat traktor tersebut pendingin, oli mesin, gear box
atau sering diistilahkan dengan dan bahan bakar dicek dan diisi
resiko atau bahaya lingkungan untuk menjamin kualitas, ban,
yang ditimbulkan. rem atau kopling dan lain-lain.

Sarana angkut farm yang berupa Setelah kegiatan selesai traktor


traktor dapat menyebabakan dicuci dan disimpan atau diparkir
pencemaran lingkungan baik itu ditempat yang aman, baik dari
pencemaran tanah maupun reksiko pencurian atau aman dari
pencemaran air, selain itu dapat kena panas serta air hujan.
juga menyebabkan pencemaran Yang perlu dicatat apabila terjadi
udara. Pencemaran tanah dan kerusakan traktor walaupun
air dapat terjadi, pada saat ringan segera lapor kepetugas
petani peternak melakukan yang berwenang. Contoh :
pengolahan lahan untuk macam-macam traktor tertera
tanaman hijauan pakan ternak. pada Gambar 96 dan 97.
Dimana pada saat melakukan
pengolahan lahan tersebut, ada Mini traktor selain dipergunakan
sebagian oli atau bahan bakar untuk mengolah lahan padang
yang tumpah di lahan sehingga rumput dan dipergunakan pula
menyebabkan pencemaran. untuk mengangkut pakan ternak
Pencemaran udara akan terjadi baik itu pkan konsentrat maupun
apabila kondisi lingkungan hijauan.
dimana alat digunakan kondisi
gersang tidak ada tanaman atau
pepohonan, sehingga tidak ada
filter udara yang akhirnya terjadi
pencemaran udara.

Terlebih-lebih alat traktor


tersebut tidak dirawat dengan
baik terutama minyak mesin,
karborator atau bahan bakar
yang digunakan tidak murni lagi
alias dicampur.
Gambar 96. Hand Traktor setelah
Pada saat mengoperasikan Digunakan untuk Mengolahan
traktor harus mematuhi Lahan Padang Rumput
ketentuan-ketentuan atau
syarat–syarat mengoperasikan
traktor baik itu didalam maupun
diluar farm. Adapun syarat atau
ketentuan tersebut misalnya :

274
menggunakan kendaraan umum
disesuaikan dengan keperluan.

12. Mengukur suhu dan


kelembaban ruangan

Suhu dan kelembaban ruangan


perlu diatur sedemikian rupa
sehingga ruangan tersebut,
sesuai dengan keperluan untuk
penyimpanan. Baik itu untuk
Gambar 97. Mini Traktor menyimpan bahan-bahan pakan
ternak, maupun alat dan mesin-
mesin yang ada di industri
11.2. Menjalankan Kendaraan peternakan tersebut. Apabila
Operasional Farm Sesuai suhu dan kelembaban ruangan
Kebutuhan Perusahaan tersebut sesuai dengan standar
untuk penyimpanan, maka alat
Seperti apa yang telah dibahas dan mesin serta bahan-bahan
diatas, bahwa kendaraan yang pakan yang disimpan akan awet
dipergukan di farm ada beberapa dan tahan lama.
macam jenis. Dari beberapa
macam jenis tersebut Oleh karena itu suhu dan
mempunyai karakteristik dan kelembaban ruangan perlu
mempunyai fungsi yang berbeda dikontrol atau dicek dan
pula. Tergantung dari spesifikasi disesuaikan dengan bahan atau
kendaraan tersebut. alat dan mesin yang akan
Didalam menjalankan kendaraan disimpan. Sebaiknya di masing-
operasional di farm tergantung masing ruangan penyimpanan
dari jenis kegiatan atau perlu dilengkapi alat pengukur
kebutuhannya. Misalnya suhu dan kelembaban.
mengangkut sapi, kerbau, pakan
hijauan atau konsentrat dapat 13. Timbangan
mengunakan truk.
Timbangan merupakan sarana
Apabila megolah lahan untuk pendukung kandang, timbangan
hijauan, mengangkut pakan, ini sangat diperlukan bagi
sarana produksi yang berada peternak yang mempunyai usaha
didalam farm bisa menggunakan bersklala besar. Bagi peternak
hand traktor atau mini traktor. yang mempunyai usaha berskala
Sedangkan apabila perusahaan kecil atau merupakan usaha
ada kegiatan memasarkan hasil sambilan timbangan kadang-
ternak dapat menggunakan kadang tidak begitu diperlukan.
kendaraan roda dua atau mini Timbangan yang dipergunakan
bus yang ada atau dalam usaha peternakan
khususnya ternak ruminansia

275
ada beberapa macam, misalnya 14. Alat Pengangkut
ada timbangan yang berbentuk
digital dan ada pula timbangan Alat pengangkut yang diperlukan
manual. Contoh timbangan sapi di dalam usaha peternakan
digital tertera pada Gambar 98, ruminansia diantaranya : truk,
sedang gambar timbangan pick up, mini traktor, hand
manual tertera pada Gambar 99. traktor, kereta dorong dan lain
sebagainya. Dari masing-masing
Timbangan dipergunakan untuk alat angkut mempunyai fungsi
menimbang, baik itu bobot sesuai dengan spesifikasinya.
ternak, jumlah pakan konsentrat Traktor biasanya digunakan
atau pakan hijauan. Dibawah ini untuk mengangkut pakan dari
adalah salah satu contoh gudang pakan ke kandang, atau
timbangan digital untuk dapat juga untuk mengangkut
menimbang ternak ruminansia hijauan pakan dari lahan hijauan
besar (sapi dan kerbau). ke kandang dan lain sebagainya.
Contoh gambar hand traktor
tertera pada Gambar 100.
sedang untuk pengangkutan dari
luar farm menggunakan mobil.
Contoh mobil untuk mengangkut
jerami tertera pada Gambar 101.

Gambar. 98 Timbangan Digital Gambar. 99


untuk Ternak Besar Timbangan Manual

276
Gambar. 101 Kendaraan
Gambar 100. Traktor Pengangkut Jerami

15. Alat-alat Kebersihan

Ada beberapa macam alat


kebersihan yang dipergunakan
untuk membersihkan kandang
antara lain : cangkul, sekop,
garpu, kereta dorong, sabit,
sapu, sikat, ember dan lain
sebagainya. Cangkul, sekop,
garpu, sapu dan kereta dorong
dapat dipergunakan untuk
membersihkan kotoran ternak
untuk dikumpulkan di tempat
penampungan kotoran (tempat Gambar. 102 Alat untuk
pembutan kompos). Membersihkan Kandang

Sedangkan alat yang berupa 16. Aplikasi konsep


sabit dapat dipergunakan untuk
membabat, mengarit rumput 1. Lakukan pengukuran
disekitar kandang, agar supaya kandang yang meliputi :
lokasi kandang bebas dari hama tinggi kandang, lebar
dan penyakit. Contoh alat kandang, kemiringan lantai
kebersihan tertra pada Gambar kandang, tinggi/ lembar
102. tempat pakan dan tempat
minum, lebar saluran
pembuangan air, lebar
bayangan atap, tinggi dinding
, jarak antar tiang dll
2. Hitunglah kapasitas kandang
yang ada di sekitar sekolah
siswa.

277
3. Analilis keadaan tempat 18. Pengayaan
pakan dan tempat minum
dimasing –masing kandang Pilihlah salah satu jawaban yang
4. Analis fasilitas dan sarana paling tepat.
kandang yang ada , jarak
kandang dengan lingkungan 1. Manfaat kandang bagi ternak
perumahan penduduk adalah sebagai berikut,
5. Diskusikan hasil kecuali :
pengamatan dengan a. Memberi rasa aman dan
temanmu. nyaman bagi ternak yang
tinggal didalamnya
17. Pemecahan Masalah b. Tempat untuk istirahat
setelah melakukan
Pak Parjo mempunyai usaha aktifitas sehari –hari
penggemukan sapi, proses c. Memberikan kehangatan
penggemukan yang dilakukan diwaktu malam hari
selama 6 bulan, kandang yang d. Memudahkan peternak
dibuat untuk ternak sapinya dalam melakukan
dibelakang rumah dan dibawah pengawasan.
pohon yang rindang, kandang
jarang dibersihkan, sehingga 2. Beberapa aspek yang perlu
kotor untuk mengatasinya diperhatikan didalam
kandang hanya diberi alas sisa membangun kandang ternak
pakan yang berupa rumput atau antara lain :
jerami. Pada saat itu ternak sapi a. Aspek ekonomi, aspek
pak Parjo sakit dan pertambahan sosial dan aspek teknis
berat badannya menurun. Kira- b. Aspek budaya, aspek
kira ternak sapi pak Parjo sakit sosial dan aspek
apa dan bagaimana cara keuangan
mengatasi masalah tersebut ! c. Aspek ternak, aspek
amdal dan aspek tujuan
usaha
d. Aspek sosial budaya,
aspek amdal dan aspek
lingkungan.

3. Model atau tipe kandang


yang akan dibangun
dipengaruhi oleh beberapa
hal diantaranya :
a. iklim, kelembaban dan
cuaca
b. iklim, curah hujan dan
sinar matahari
c. iklim, tujuan produksi,
umur ternak, jenis ternak

278
dan keadaan ekonomi b. Transportasinya mudah,
peternak dekat sumber pakan, dekat
d. iklim , cuaca, arah angin, sumber air, dan jauh dari
umur ternak, dan jenis keramaian
ternak serta keadaan c. Transportasinya mudah,
ekonomi peternak. dekat sumber pakan, dekat
sumber air, bebas dari air
4. Kandang ternak yang akan yang menggenang dan
dibangun agar memenuhi jauh dari keramaian
persyaratan kesehatan, maka d. Dekat sumber pakan,
perlu memperhatikan dekat sumber air, dan
beberapa hal diantaranya : jauh dari keramaian serta
a. Letak kandang, ventilasi kontruksinya baik
udara, kelembaban dan
sinar matahari 6. Sedangkan manfaat kandang
b. Letak kandang, ventilasi bagi peternak antara lain :
udara, sinar matahari, a. Memudahkan peternak
kelembaban , hujan dan dalam melakukan
keadaan angin pengawasan, memberi
c. Kelembaban , curah rasa aman dan nyaman
hujan, keadaan angin bagi ternak ,
dan cuaca memudahkan peternak
d. Sinar matahari, melakukan pengontrolan
kelembaban , hujan dan dan peternak lebih
keadaan angin efisien tenaga
b. Memudahkan peternak
5. Lokasi kandang ternak agar dalam melakukan
memberi kemudahan didalam pengawasan atau
manajemen pengelolaannya, pengontrolan, peternak
maka kandang sebaiknya lebih efisien tenaga
dibangun dengan kerja, dan dengan
memperhatikan beberapa hal adanya kandang ternak
diantaranya: tidak merusak tanaman
a. Transportasinya mudah, orang/tanaman
dekat sumber pakan, dan disekitarnya.
dekat sumber air
c. Peternak lebih efisien rasa aman dan nyaman
tenaga kerja, dengan bagi peternak dan
adanya kandang ternak memudahkan peternak
tidak merusak tanaman dalam melakukan
orang dan memberi rasa pengawasan
aman dan nyaman bagi 7. Iklim yang ada di suatu
peternak daerah atau wilayah
d. Dengan adanya kandang sangat menentukan
ternak tidak merusak didalam membangun
tanaman orang, memberi kandang ternak, yang

279
termasuk unsur iklim 8. Kunci jawaban
diantaranya :
a. Curah hujan, angin, 1. d
kelemban dan cuaca 2. a
b. Curah hujan, angin, 3. c
kelemban dan cuaca 4. b
c. Curah hujan, cuaca 5. c
dan sinar matahari 6. b
d. Curah hujan, 7. d
kelembaban udara,
radiasi sinar matahari,
kecepatan dan arah
angin

280
BAB 7
MERAWAT KESEHATAN TERNAK

Sakit merupakan perubahan apabila organ tubuh atau


phisiologis pada individu yang fungsinya mengalami kelainan
merupakan akibat dari dari keadaan normal atau
penyebab penyakit (kausal). mengalami suatu perubahan
Dalam kegiatan agribisnis di fisiologis, yang merupakan
bidang peternakan, penyakit akibat dari penyebab penyakit
merupakan hambatan utama (kausal). Penentuan bahwa
dalam usaha meningkatkan suatu ternak dalam keadaan
produksi ternak. Oleh karena itu sakit atau tidak dapat diketahui
pengendalian yang berupa melalui pemeriksaan dengan
pencegahan atau pengobatan alat indera baik secara langsung
perlu dilakukan secara baik dan ataupun dengan bantuan suatu
efisien. alat tertentu. Menurut
Syamsudin (1991), bahwa
Pencegahan penyakit dilakukan apabila keadaan atau status
untuk menghindari agar ternak dari tubuh dan alat-alat tubuh
tidak terserang penyakit. hewan mengalami perubahan
Sedangkan pengobatan dan kelainan, maka akan
terhadap suatu penyakit mengakibatkan gangguan
dilakukan apabila ternak sapi fungsi faal dari tubuh atau alat
sudah terserang penyakit. Telah tubuh tersebut yang akan
diketahui bersama bahwa berakibat adanya suatu kelainan
pencegahan lebih baik daripada atau penyimpangan.
pengobatan. Hal ini karena Penampakan atau
dengan pengobatan biaya penyimpangan ini disebut
produksi menjadi lebih besar gejala sakit.
daripada biaya untuk
pencegahan. Ternak yang 1.2. Gejala Penyakit
terserang penyakit harga
jualnya juga menjadi lebih Suatu penyakit dapat di
murah dari ternak yang sehat, identifikasi jenisnya apabila
bahkan mungkin bisa tidak laku diketahui rangkaian gejalanya
di pasar. dan perubahan cairan tubuh
atau cairan sel. Untuk dapat
1. Diagnose dan Gejala mengetahui ternak dalam
Ternak Sakit keadaan sehat atau sakit,
terlebih dahulu harus diketahui
1.1. Pengertian Sakit ciri-ciri atau penampilan secara
umum ternak yang sehat
Suatu ternak atau individu maupun gejala-gejala ternak
dikatakan dalam keadaan sakit yang sakit. Gejala sakit yang

281
ditemukan pada ternak yang y peradangan. Peradangan
masih hidup disebut gejala terjadi karena adanya infeksi
klinis. dalam tubuhnya. Adanya
peradangan dalam tubuh
Gejala klinis dibedakan menjadi ternak, biasanya ditandai
dua macam yaitu gejala klinis dengan adanya kesakitan
yang bersifat umum dan gejala (rasa sakit), panas,
klinis yang bersifat khusus. kemerahan, kebengkakan
y tidak ada atau kurangnya
1.2.1. Gejala Klinis Khusus nafsu makan. Hampir
seluruh gejala sakit pada
Gejala klinis khusus timbul semua jenis penyakit akan
sebagai reaksi dari kelainan ditandai oleh kurang adanya
suatu sistem organ tubuh nafsu makan. Hal ini
ternak. Setiap kelainan dari disebabkan karena
sistim organ tubuh akan pengaruh kondisi tubuh
menunjukkan gejala yang yang yang tidak normal atau tidak
khas. Secara mudah dapat nyaman.
dikatakan bahwa kelainan yang y Depresi
terjadi dari sistem organ
pencernakan akan Tanda-tanda umum pada ternak
menunjukkan gejala yang yang sedang sakit biasanya
berbeda dengan gejala yang sangat berhubungan dengan
timbul akibat kelainan dari tingkah laku dan kondisi umum
sistem organ pernafasan, organ tubuh ternak.
peredaran darah, organ
reproduksi dan lainnya. Dengan 1.2.1.1. Pengamatan
mengamati gejala-gejala khusus
yang timbul maka pemeriksaan Pengamatan terhadap sikap
lebih lanjut dapat lebih dan kondisi umum merupakan
diarahkan. pemeriksaan awal untuk
memastikan gejala-gejala yang
Banyak perubahan-perubahan berhubungan dengan penyakit.
secara phisiologis yang dapat Biasanya ternak yang sakit
diamati diantaranya : mempunyai kelainan sikap
y perubahan suhu tubuh. seperti pada saat ternak berdiri,
Setiap ternak mempunyai duduk, berbaring dan berjalan.
suhu tubuh normal yang Sikap ternak ditentukan pula
tidak sama dan suhu tubuh oleh temperamen ternak tsb.
tersebut pada umumnya Kondisi yang tidak normal
akan banyak mengalami seperti sikap kelainan kaki yang
perubahan apabila individu berbentuk O, berbentuk X, kaki
tersebut dalam keadaan sempit ke bawah , dll.
sakit, terutama akan terjadi
kenaikan suhu tubuhnya.

282
1.2.1.2. Nafsu Makan. caplak dan lainnya. Keadaan
bulu atau rambut berkaitan
Nafsu makan merupakan salah dengan ternak yang diperiksa,
satu naluri ternak untuk perawatan, dan sistem
mempertahankan hidupnya. perkandangannya.
Pada ternak yang sehat maka
nafsu makan pada umumnya 1.2.1.5. Keadaan Moncong
normal, sehingga apabila ada
ternak yang nafsu makannya Moncong atau cungur ternak
kurang maka kemungkinan yang sehat adalah selalu basah,
diduga adanya gangguan- sehingga apabila dilakukan
gangguan pada pencernaan pemeriksaan moncong nampak
atau organ lainnya. Kelainan kering maka ada kemungkinan
nafsu makan yang disebabkan ternak menderita demam.
oleh gangguan fisiologis ini Perhatikan pula lubang hidung
biasanya bersifat sementara bila ada leleran hidung dan bau
dan nafsu makannya akan yang tidak wajar. Apabila ada
normal kembali apabila faktor- perdarahan maka perlu diteliti
faktor penyebabnya dapat keadaan selaput lendir hidung.
diatasi. Apabila cuping hidung tampak
kembang kempis, maka dapat
1.2.1.3. Keadaan Kulit diduga ternak menderita sesak
napas.
Keadaan kulit ternak perlu
mendapat perhatian pada waktu 1.2.1.6. Suhu Badan
pemeriksaan kesehatan karena
keadaan kulit memperlihatkan Ternak termasuk homoiterm
status kesehatan dari ternak yaitu hewan yang berdarah
tersebut. Pemeriksaan kulit panas. Suhu badan hewan
secara fisik dilakukan melalui tersebut tidak bergantung
inspeksi dan palpasi ataupun kepada suhu lingkungannya.
dilanjutkan melalui pemeriksaan Ternak yang sehat suhu
laboratorium. badannya normal dan tidak
dipengaruhi oleh suhu
1.2.1.4. Keadaan Bulu sekitarnya

Ternak yang sehat keadaan 1.2.1.7. Kenaikan Suhu


bulunya normal yaitu tampak Badan
mengkilat, lemas dan tidak
rontok. Kelainan keadaan bulu Kenaikan suhu badan lebih dari
dapat berupa kerontokan, bulu suhu normal disebut demam.
tampak suram, kering, kasar Demam yang disebabkan
dan berdiri. Bulu yang rontok adanya infeksi bakteri, virus,
kebanyakan berkaitan dengan jamur dan protozoa disebut
penyakit-penyakit seperti eksim, demam patologis. Gejala-gejala
skabies, dermatitis, jamur, kutu, klinis demam adalah menggigil,

283
ada kenaikan denyut nadi, ada dengan cara mengamati refleks
kenaikan angka pernafasan, dari pupil mata.
lesu, suhu badan bagian luar
tidak teratur, kotoran atau tinja 1.2.1.11. Feses/Kotoran
yang mengeras dan urine
mengental. Keadaan feses yang tidak
normal ada hubungannya
1.2.1.8. Denyut Nadi dengan penyakit dan gangguan
pencernakan. Pada feses dapat
Pemeriksaan denyut nadi juga dibuktikan adanya investasi
(pulsus) dilakukan dengan cara parasit dalam. Oleh karena itu
palpasi pada arteria atau nadi. pemeriksaan untuk feses perlu
Pada masing-masing ternak, dilakukan, terutama jika ternak
frekuensi denyut nadi dapat menunjukkan gejala-gejala atau
ditentukan dengan memeriksa keadaan feses yang
beberapa arteria. Kenaikan mencurigakan. Bentuk fisik
frekuensi denyut nadi kotoran yang tidak normal dapat
menunjukkan adanya gangguan berupa mencret atau diare. Nilai
fungsi jantung, paru-paru, Normal Jumlah Tinja tertera
hewan demam, anemia dan pada Tabel 34.
terjadi pada hewan-hewan yang
sedang merasa kesakitan atau 1.2.1.12. Urine
dalam keadaan tenang.
Pemeriksaan fisik urine meliputi
1.2.1.9. Frekuensi Pernafasan jumlah urine per hari, warna,
bau, berat jenis dan sedimen.
Pernafasan adalah proses Warna urine yang normal
pengambilan oksigen dari udara berwarna kuning muda hingga
dan mengeluarkan karbon kuning kecoklatan. Urine yang
dioksida dari jaringan-jaringan normal berbau amoniak. Nilai
tubuh lewat paru-paru. Pada Normal Frekuensi Urininasi dan
waktu pemeriksaan pernafasan Jumlah Urine tertera pada Tabel
perlu diperhatikan frekuensi 35.
pernafasan.
1.2.1.13. Vulva
1.2.1.10. Pemeriksaan Mata
Pemeriksaan vulva dilakukan
Pemeriksaan Mata dilakukan secara inspeksi yaitu dengan
dengan cara melihat bola mata, memperhatikan labia vulva dan
bulu mata dan kelopak mata. cairan yang keluar.
Pada ternak yang keadaan
matanya memperlihatkan 1.2.1.14. Keadaan Air Susu
kelainan maka perlu diperiksa
kemampuan melihatnya yaitu Pemeriksaan fisik pada ambing
dengan cara menggerakkan dilakukan secara inspeksi yaitu
tangan di depan matanya atau dengan cara memperhatikan

284
perubahan-perubahan yang pertumbuhan badan yang jelek
terjadi pada kulit dan puting. atau menurun berat badannya.
Kelainan yang mungkin terjadi Pada keadaan demikian
dapat diamati dengan penentuan diagnose secara
memperhatikan warna, bau, dan pasti hanya mungkin setelah
lendir atau gumpalan yang dilakukan uji laboratorium
terdapat dalam air susu. secara tuntas.
Keadaan fisik air susu perlu
dicurigai apabila menampakkan Beberapa hal yang dilakukan
gejala-gejala seperti air susu dalam pemeriksaan klinis
menjadi kuning kemerah- diantaranya:
merahan berbau tidak segar.
Atau terasa asin dan terlihat 1.3.1. Menelusuri Riwayat
gumpalan-gumpalan yang Penyakit
halus. Air susu yang berlendir
atau mengandung darah dan Catatan kejadian yang telah
nanah atau air susu yang terasa berlangsung sebelum si ternak
asam dapat dijumpai bila mendapat pemeriksaan dari
ambing menderita mastitis. dokter hewan merupakan hal
yang sangat penting dalam
1.3. Pemeriksaan Klinis menentukan diagnosis. Riwayat
penyakit merupakan hasil
Mendiagnose suatu penyakit tangkapan indera dan kadang-
perlu juga dilakukan kadang kalau pemeriksaan ini
pemeriksaan secara klinis, yaitu dilakukan oleh seorang awam
dengan jalan menelusuri atas beresiko menyesatkan. Pada
riwayat kejadian penyakit dan penelusuran riwayat penyakit,
pemeriksaan secara fisik bagi harus juga ditelusuri mengenai
penderita. Namun gangguan- penyakit yang terdahulu, tipe
gangguan klinis pada ternak kandangnya, pakannya, air dan
tidak dikenal batasan- sebagainya. Demikian juga
batasannya sehingga riwayat tentang vaksinasi dan
diagnosispun tidak selalu dapat pengobatan yang telah
ditentukan. Oleh sebab itu ahli diberikan. Pertanyaan–
klinis harus dapat menentukan pertanyaan ini harus disusun
masalahnya setuntas mungkin secara kronologis agar
dan memulai dengan parogenesis dari penyakit yang
melakukan pengobatan atau diperiksa dapat diusahakan
pencegahan sebelum diagnosis untuk dipelajari. Informasi yang
dapat ditentukan. perlu dicatat dan dilaporkan
Pemeriksaan klinis sering adalah:
mendapatkan bahwa gambaran y kondisi ternak atau status
klinis suatu penyakit sulit untuk tiap kelompok
dikenali. Hal ini bisa disebabkan y kejadian kematian
keadaan secara umum yang y tanggal waktu pemberian
tidak baik atau sulit ditentukan, vaksin

285
1.3.2. Pemeriksaan Umum Pemeriksaan fisik dilakukan
dengan cara palpasi, inspeksi
Pemeriksaan umum merupakan visual dan penciuman serta
pemeriksaan terhadap keadaan pendengaran. Palpasi dan
lingkungan yang meliputi tingkat inspeksi visual ini digunakan
sanitasi lingkungan, konsistensi untuk:
tinja dan urine dalam kandang, y mengenal kelainan-kelainan
tingkat pencemaran dan kualitas kecil atas susunan anatomi
pakan dan air, pemeriksaan y menilai kepekaan terhadap
terhadap tanaman beracun rasa sakit
maupun bahan kimia yang y tanda peradangan dan
mencurigakan, serta kelakuan tumor
hewan baik dalam keadaan y kelainan konsistensi seperti
berdiri maupun tiduran, seperti: busung
y adanya kelainan dalam y pengapuran yang patologik
mastikasi yaitu cara
mengunyah makanan; Pemeriksaan secara penciuman
y prehensi (mengambil dapat dilakukan untuk penderita
makanan) atau kemampuan yang mengalami radang dengan
lidah dan bibir untuk hal nekrosis jaringan di dalam mulut
tersebut. atau saluran pernafasan yang
biasanya disertai dengan bau
Pemeriksaan umum hewan pernafasan yang busuk.
sakit dimulai dari suatu jarak Pemeriksaan dengan cara
yang tidak mengganggu mendengar, misalnya
ketenangan dan sikap digunakan untuk menentukan
penderita. Oleh sebab itu diagnosis secara pasti terhadap
pemeriksaan umum lokasi jaringan yang berisi gas
dilaksanakan dari jarak agak didalam perut. Caranya dengan
jauh dan dilakukan dari menggunakan stetoskop.
berbagai arah yaitu depan,
belakang dan kedua sisi hewan. Pada umumnya ternak yang
sehat mempunyai nilai normal
parameter faali yang terdapat
1.3.3. Pemeriksaan Fisik pada Tabel 36.

286
Tabel 34. Nilai Normal Jumlah Tinja

Tinja
Species Ternak Jumlah
Frek. (kali)
(kg/hr)
Kuda 8-10 10-15
Sapi 12-18 45
Domba - 1-2
Kambing - 1-2
Babi - 0,5-1,5
Sumber: Subronto (2003)

Tabel 35. Nilai Normal Frekuensi Urininasi dan Jumlah Urine

Kebutuhan Urinasi
Species
Air.Minum Jumlah
ternak Frek. (kali)
(l/hr) (liter/hr)
Kuda 10-30 5-6 3-10
Sapi 30-50 5-6 6-25
Domba 1-2 1-3 0,5-2
Kambing 1-2 1-3 0,5-2
Babi 1-2 1-3 2-6
Sumber .Subronto (2003)
Tabel 36. Nilai Normal Suhu Tubuh pada Berbagai Ternak

Nilai Normal Suhu Kritis


Species Hewan
(0 C) (0 C)
Kuda 37,5-38,0 38,5
Anak kuda 37,5-38,5 39,0
Sapi 37,9-39,0 39,8
Sapi muda 38,1-39,5 40,1
Pedet 38,3-40,0 40,7
Kerbau 37,6-40,0 -
Domba 38,0-40,0 40,0
Kambing 37,6-40,0 41,0
Babi 38,0-39,5 40,0
Kelinci 38,5-39,3 39,5
Ayam 40,0-42,5 43
Sumber: Subronto (2003)

287
1.3.4. Pemeriksaan Bagian- 1.3.5.2. Palpasi
Bagian atau Wilayah
Tubuh Palpasi adalah memeriksa
dengan cara meraba semua
Pada ternak besar pemeriksaan permukaan tubuh. Cara palpasi
akan lebih mudah apabila ini digunakan untuk menilai
didasarkan pada wilayah- kepekaan terhadap rasa sakit,
wilayah tubuh misalnya wilayah proses peradangan, tumor,
kepala dan leher, dada dan oedema dan emfisema.
perut sebelah kiri, wilayah
1.3.5.3. Perkusi
belakang, dan wilayah dada dan
perut perut sebelah kanan. Perkusi yaitu memeriksa lebar
Pada pemeriksaan terhadap daerah paru-paru dengan cara
semua wilayah, maka kulit dan mengetuk-ngetuk atau
bulu perlu diperiksa terhadap memukul-mukul dengan
adanya lesi dan parasit luar. mempergunakan alat yang
Kulit yang longgar pada saat terdiri atas perkusi hamer dan
mencubit kulit leher, pleksimeter yang dipukul dan
mewujudkan nilai tingkat hidrasi diletakkan langsung pada kulit.
yang meningkat dari tubuh.
1.3.5.4. Auskultasi
1.3.5. Penentuan Gejala
Ternak Sakit Auskultasi yaitu memeriksa
jantung dan paru-paru dengan
Penentuan gejala penyakit perlu cara mendengarkan suaranya.
periksaan secara teliti dan Alat yang digunakan adalah
sistematik. Pemeriksaan ini stetoskop.
dimulai dari : 1.3.5.5. Pemeriksaan Bau
1.3.5.1. Inspeksi Melakukan pemeriksaan adanya
bau-bauan yang bermacam-
Inspeksi dilakukan dengan cara macam yang menunjukkan
melihat, mengamati dan adanya kelainan.
memeriksa semua permukaan
tubuh mulai dari lubang hidung, 1.3.5.6. Penentuan Denyut
telinga, lesi pada kulit, anus dan Nadi
semua bagian tubuh secara
Melakukan perhitungan denyut
seksama. Inspeksi ini dapat
nadi dengan cara memegang
dibantu dengan menggunakan
pembuluh nadi dan menghitung
alat-alat seperti stetoskop,
detak nadi dalam satuan waktu
vaginoskop atau dengan
Frekuensi Pernafasan, Pulsus
menggunakan alat Rontgen.
dan Gerakan Rumen tertera
pada Tabel 37.

288
Tabel 37. Frekuensi Pernafasan, Pulsus dan Gerakan Rumen

Jenis Ternak Frekuensi


Pernafasan Pulsus Gerakan rumen
(kali/mt) (kali/menit) (kali/5 mt)
Kuda 8-16 28-40 -
Sapi 10-30 40-80 5-8
Pedet - 88-110 -
Domba/Kambing 12-20 70-90 6-12
Babi 10-20 60-80 7-14
Sumber: Subronto (2003)

1.3.5.7. Pengambilan Contoh y Penyuntikan hewan


percobaan
Mengadakan punctie yaitu y Haemotologik.Pemeriksaan
membikin tusukan pada bagian yang dilakukan dengan cara
badan yang sakit untuk mengamati sel darah
mendapatkan cairan-cairan y Serologik. Pemeriksaan
dengan menggunakan trokar yang dilakukan dengan cara
atau kanul mengamati serum atau
cairan darah.
1.3.5.8. Pemeriksaan
Laboratorium. Secara umum, ternak yang sakit
mempunyai gejala-gejala umum
Pemeriksaan laboratorium ini
seperti berikut ini:
dilakukan secara:
y tidak ada atau kurangnya
y fisik : bau, rasa dan warna
nafsu makan
y kemia: yaitu pemeriksaan
y depresi
secara biokimia seperti
y lesu
mengukur gula darah,
y mata tidak bersinar
ureum dalam darah, protein
y kulit pucat
dalam urine dll
y bulu kusut/kusam atau tidak
y Histopatologik: Pemeriksaan
mengkilat
seperti perubahan patologi,
y perubahan suhu tubuh
anatomis, kelainan jaringan
y kadang-kadang disertai
dll
dengan peradangan
y Mikroskopis : Pemeriksaan
yang dilakukan dengan Ciri-ciri umum ternak/hewan
menggunakan mikroskop yang sehat adalah :
y Pembiakan: Pemeriksaan y keadaan badannya cukup
dilakukan dengan cara berisi (tidak kurus)
membiakkan atau dengan y bulu mengkilat (tidak kusam)
melakukan dan lemas atau tidak kaku
perkembangbiakan terlebih
dahulu.

289
y lincah, aktif, berjalan dengan 2.1. Penyakit-penyakit Yang
langkah yang mudah dan Menular
teratur
y mata bersinar, terbuka dan 2.1.1. Penyakit Antrax atau
bersih. Selaput lendir mata Radang Limpa
tidak pucat dan tidak merah
atau kuning Antrax disebabkan oleh bakteri
y kulit halus dan mengkilap Bachillus anthraxis. Bakteri ini
y nafsu makan baik, bentuknya panjang terbungkus
memamah biak dengan kapsul. Bakteri ini membentuk
tenang spora sehingga ia mampu
y panas tubuh normal bertahan hidup dalam segala
y tidak ada tanda-tanda cuaca dan dalam waktu
penyakit khusus seperti bertahun-tahun. Bacteri ini juga
batuk, keluarnya ingus, bisa hidup dalam suasana
bengkak, berak encer, perut anaerob sehingga apabila
kembung, kencing keruh, mereka terbenam kedalam
nampak menderita nyeri lapisan tanah tergenang air,
dsb. dicangkul atau dibajak maka
akan terangkat keatas.
2. Identifikasi Penyakit dan Gejala sakit:
Cara Pengobatannya
y suhu badan tinggi, setelah
Berbagai macam jenis penyakit tiga hari maka suhu akan
telah diidentifikasi dapat turun menjadi dingin
menyebabkan kematian atau y nafsu makan hilang sama
paling tidak menurunkan sekali
produksi pada usaha ternak y pada awalnya sulit buang
sapi potong ataupun sapi perah. kotoran, kemudian menjadi
Penyakit ini ada yang dapat diare
menular dari ternak yang satu y kadang-kadang darah ke
ke ternak yang lain, bahkan luar dari mulut, lubang
dapat menular ke manusia atau hidung dan vulva
sebaliknya menular dari
manusia ke ternak. Cara pencegahan dan
pengobatan penyakit:
Penyakit yang dapat menular Pada sapi-sapi yang masih
dari manusia ke ternak atau sehat dilakukan vaksinasi
sebaliknya ini disebut penyakit sedangkan pada sapi-sapi yang
zoonosis. Penyakit ini sudah tertular diobati dengan
jumlahnya semakin bertambah antibiotik.
dari waktu ke waktu. Penyakit
yang demikian ini perlu
diwaspadai dan dikontrol agar
tidak menyebar. Beberapa jenis
penyakit tersebut adalah :

290
2.1.2. Radang Paha 2.1.3. Penyakit Cacing
(Haemonchiansis)
Penyebab penyakit blackleg
adalah bakteri clostridium Gejala sakit :
chanvoei, clostridium septicum y kurus meskipun makannya
dan clostridium novyi. Hidupnya banyak
anaerob. Bahkan bisa y kurang darah (anemia)
membentuk spora. Penularan y tampak pada selaput lendir
penyakit ini melalui pakan dan mata, hidung dan mata
luka. Bakteri masuk melalui luka berwarna pucat
walaupun luka tersebut sangat y lesu dan lemah
kecil. y perut sering kali membesar
y bulu suram (kering dan
Gejala sakit: kasar)
y kematian mendadak y susah buang kotoran (pada
y Apabila tidak sampai mati permulaan infestasi cacing)
maka ternak akan y penderita makin lemah
menunjukkan tanda karena kekurangan cairan
kepincangan pada otot kaki tubuh dan darah
y lesu, kurang nafsu makan y kadang-kadang berakhir
dan demam pada kematian
y Adanya lesio pada otot
anggota gerak yang dapat Cara pencegahan dan
diketahui dengan adanya pengobatan penyakit
palpasi pada bagian tas Pencegahan :
kaki. y menjaga selalu kebersihan
y Pada gejala yang serius (sanitasi) kandang dan
dapat ditandai dengan perlengkapannya, termasuk
gejala ngorok beberapa jam ternak dan lingkungannya
sebelum mati. y penampungan kotoran
ternak memadai, sehingga
Cara pencegahan dan tidak berceceran dan tidak
pengobatan penyakit: membawa kotoran tercecer.
Pengobatan dengan y drainase harus lancar
menggunakan antibiotik sulit y menghindari
dapat disembuhkan. Maka penggembalaan lapangan
tindakan-tindakan yang perlu yang tergenang air
diambil: y pemberian obat cacing
y memindahkan ternak dari secara berkala.
padang rumput ke kandang
y melakukan vaksinasi yang Pengobatan :
berisi vaksin bacteri clos-
tridium chanvoei, clostridium y serbuk pinang sebanyak 50-
septicum dan clostridium 70 gram untuk sapi dewasa
novyi atau 20-30 gram untuk anak
sapi diatas umur 3 bulan.

291
y cara membuatnya : buah yaitu tipe-tipe A,O,C, Asia 1 dan
pinang diiris lalu dijemur, SAT 1,2 dan 3, dan telah
bila sudah kering ditumbuk diketahui banyak subtipe yang
kemudian diayak dan pengenalannya semula
ditimbang sebanyak dosis didasarkan pada perbedaan
diatas. kelakuan sub tipe-sub
y cara pemberiannya: Pinang tipe.Gejala sakit :
ditumbuk dan dibuat serbuk.
Serbuk pinang tersebut y demam, sangat menular
kemudian dicampur dengan y sapi penderita akan berdiri
air dengan secukupnya tanpa banyak gerakan
sehingga dapat dikepal- y mulut penuh dengan lepuh-
kepal, lalu dimasukkan lepuh
melalui oral ke mulut sapi y salivasi meningkat,
yang menderita cacingan. terbentuk busa disekitar bibir
dan saliva meleler
Obat-obatan menggantung (hiper
y obat buatan pabrik farmasi salivasi)
dalam dan luar negeri antara y lepuh dapat dilihat pada
lain : Concurat, neguvon, Do permukaan bibir sebelah
venix, Valbazen dan dalam, gusi, lidah bagian
sebagainya. samping dan belakang
y aturan pakai masing-masing
obat tercantum pada label Contoh Lepuh-lepuh yang Sudah
obat tersebut. Pecah yang Terdapat pada Kaki
Sapi tertera pada Gambar 103.
2.1.4.Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit mulut dan kuku (PMK)


disebabkan oleh picorna virus.
Virus PMK mempunyai 7 tipe

Gambar 103. Lepuh-lepuh yang Sudah Pecah yang Terdapat pada Kaki Sapi

292
Cara pencegahan dan y pernafasannya cepat
pengobatan penyakit: y diare
y pembengkaan vulva,
Tidak ada pengobatan khusus pengelupasan kulit ambing,
yang dianjurkan. Pengobatan pada daerah ketiak dan
terhadap komplikasi sekunder selangkangan
yang perlu dilakukan.
Cara pencegahan dan
Pengendalian terhadap penyakit pengobatan penyakit:
dilakukan dengan pelaksanaan
peraturan-peraturan yang Tidak ada cara pengobatan
berlaku dan vaksinasi yang khusus untuk penyakit
tergantung pada keadaan ingusan. Pencegahan melalui
setempat. vaksin untuk penyakit ingusan
juga belum tersedia.
y pada keadaan ekstrim
pemberantasan dilakukan 2.1.6. Penyakit Jembrana
dengan pemotongan
terhadap semua hewan Secara histologik lesi dasar
yang tertular dan yang yang diketemukan berupa
berkontak dengan vasculitis dengan inviltrasi
penderita/ternak yang sakit. perifaskuler maupun hemoragik.
y tindakan karantina untuk
daerah yang tertular harus Pemeriksaan patologi menunjuk
dilakukan. kan partikel-partikel virus tidak
pernah diketemukan.
2.1.5. Penyakit Ingusan
Gejala penyakit:
Penyakit ingusan disebabkan y suhu badan tinggi (antara
oleh herpes virus yang bersifat 40-420C)
cellassociated. Penyakit ini y lesu, hilang nafsu makan
dapat dapat ditularkan secara y pengeluaran ingus berlebih-
langsung dengan inokulasi an
daerah dari sapi ke sapi lainnya. y hipersalivasi
Diduga virus ditularkan melalui y pembengkaan dan
mulut. pembesaran kelenjar limfe
prekapularis
Gejala sakit: y ada juga yang mengalami
y biasanya terjadi secara tiba- pendarahan diselaput lendir
tiba di sekitar lubang hidung,
y suhu badan naik/tinggi, bagian dorsal lidah dan
kekakuan, bulu yang kasar, rongga mulut
anoreksia y gejala yang sangat
y produksi susu terhenti, menyolok adalah
selaput lendir hidung berkeringat darah, terutama
membengkak di daerah panggul,

293
punggung, perut dan Cara pencegahan dan
skrotum. pengobatan penyakit:
y bulu menjadi kasar, kurang
mengkilat dan berdiri. Pengobatan dapat memberikan
hasil apabila dilakukan sedini
Cara pencegahan dan mungkin. Pemberian obat sulfa
pengobatan penyakit: dimidine dan antibiotika
Belum ada obat atau berspektrum luas merupakan
kemoterapeutika yang dapat suatu tindakan kuratif yang bisa
mem- bunuh penyakit dilakukan.
Jembrana. Biasanya
pengobatan ditunjukan terhadap Pada umumnya penyembuhan
infeksi sekunder (infeksi ikutan) secara efektip tidak
dengan menggunakan memungkinkan, maka
antibiotika. sebaiknya dilakukan
Pengendalian menggunakan pencegahan dengan vaksinasi.
vaksin jembrana, yang
dipersiapkan dari plasma hewan 2.1.8. Penyakit Infectious
yang ditulari secara buatan. Bovine Rhinotracheitis
(IBR)
2.1.7. Penyakit Ngorok atau
SE (Septisemia Penyakit ini disebabkan oleh
Epizootika) Bovine Herpes-virus tipe1 yang
termasuk dalam keluarga
Penyebab penyakit SE di Asia Herpetoviridae. Virus ini dapat
oleh kuman P. multocida diisolasi dari berbagai jaringan,
serotipe B:2 sedangkan di Afrika juga pada tinja atau semen
oleh kuman P.multocida beku. Virus ini juga mampu
serotipe E:2 Banyak menyerang menyebabkan radang ambing.
pada kerbau, sapi, babi, kijang Virus ini disebarkan lewat
dan gajah. kontak.

Gejala sakit: Gejala sakit.

y kedunguan, salivasi serta y gejala–gejala pernafasan


demam yang mencapai 40- ber variasi dari yang ringan
410C. sampai broncho pneumonia
y penderita terlihat berbaring, (terutama bila ada infeksi
malas bergerak, serta sekunder), diikuti dengan
mengalami kesukaran kenaikan suhu sampai 420C.
bernafas y lesu, hipersalivasi dan
y busung yang meluas ke adanya busung pada
daerah leher bagian ventral konjungtiva
sampai ke gelambir dan y apabila sedang laktasi maka
kedua kakinya. produksi air susu turun

294
dengan drastis atau berhenti 2.1.10. Penyakit Tuberkulosis
sama sekali.
y radang pada hidung, sinus, Penyebabnya adalah kuman
tenggorok dan batang Mycobacterium yang dibagi
tenggorok dalam tiga tipe yaitu tipe-tipe
y dengan ternak bunting dapat human, bovin dan avier.
menyebabkan keluron atau
keguguran. Gejala sakit
Cara pencegahan dan
pengobatan penyakit: Ternak yang terserang penyakit
ini akan memperlihatkan gejala-
Penderita harus diisolasi dan gejala klinis yang bervariasi
diberikan antibiotika seperti:
berspektrum luas untuk y tubuh tampak kurus, lesu
melawan kuman, penyebab dari dan lemah
infeksi sekunder. Pengobatan y batuk-batuk, pernafasan ter
suportif dengan memberikan ganggu
cairan elektrolit dan vitamin, y bulu kering dan suram (tidak
dapat juga ditambah dengan mengkilat)
aspirin. y kurang nafsu makan
y bila yang terkena infeksi
2.1.9. Penyakit Salmonella adalah bagian usus maka
akan terjadi kolik, dan
Penyebabnya kuman apabila yang terkena infeksi
Sallmonela dengan berbagai bagian ginjal maka urinenya
species dan serotipe. Diketahui berwarna merah karena
ada 1300 serotipe yang mengandung darah.
semuanya dapat menimbulkan
penyakit. Cara pencegahan dan
pengobatan penyakit:
Gejala sakit :
Pengobatan bagi ternak yang
y terjadi kelemahan secara sakit tidak dilakukan karena
mendadak, tidak ekonomis walau penyakit
y kenaikan suhu tubuh yang ini dapat menular atau
mencolok (40-420C) yang membahayakan baik untuk
diikuti koma sesama ternak maupun
y adanya diare yang sifatnya manusia (zoonosis).
cair (seperti desentri) Pencegahan dilakukan dengan
y tinja yang keluar baunya dilakukan uji tuberkulinasi
busuk secara berkala yaitu satu tahun
y kehilangan nafsu makan sekali terutama didaerah-daerah
y Pernafasan dangkal serta yang sering wabah tuberculosis.
terjadi kenaikan frekuensi
pernafasan.

295
2.1.11. Penyakit Tetanus Cara pencegahan dan
pengobatan penyakit:
Gejala sakit
Terjadi kejang-kejang pada hewan yang sakit dipisahkan
seluruh anggota badan pada dari hewan lain yang sehat dan
bagian leher, perut, urat daging perlu kebersihan kandang dan
mulut dan lain-lain. sekitarnya.
Cara pencegahan dan
pengobatan penyakit: 2.1.14. Bruselosis
Pencegahan terhadap penyakit
tetanus dapat dilakukan dengan Penyebabnya adalah Brucella
cara melakukan kebersihan abortus. Species brucella telah
kandang dan sekitarnya atau diketahui memiliki 9 biotipe yang
dilakukan vaksinasi tetanus. semuanya dapat menghasilkan
Sedang pengobatan terhadap penyakit yang sama. Species
penyakit jarang dilakukan. brucella yang lain adalah Br.
Suis dan Br.meli tensis.
2.1.12. Kolera
Gejala sakit :
Gejala sakit
Nafsu makan hilang, badan Ternak yang menderita
lemah dan terhuyung-huyung, brucellosis pada umumnya akan
suhu badan naik tetapi terlihat menunjukkan gejala keguguran
hewan seperti kedinginan. pada masa bunting umur 5
sampai 8 bulan. Sapi yang
Cara pencegahan dan terinveksi akan sukar menjadi
pengobatan penyakit: bunting kembali. Pada air
susunya mengandung kuman
Penyakit kolera dapat dicegah brucella. Pada sapi jantan yang
dengan cara menjaga agar terserang penyakit ini, gejala-
makanan, air minum dan gejala yang terlihat adalah
kandang selalu bersih. terjadi peradangan didalam
epidermis, testis dan saluran
2.1.13. Penyakit Cacar kelamin jantan lainnya.

Gejala sakit Cara pencegahan dan


Pada telinga, leher, perut dan pengobatan penyakit:
paha bagian dalam terdapat Pengobatan sulit dilakukan dan
bintik-bintik kecil berwarna mempunyai resiko yang tinggi
merah. Bintik-bintik ini apabila dilakukan maka sebagai
membengkak dan berisi cairan. langkah pencegahan adalah
Bengkak-bengkak yang sudah melalui perbaikan sanitasi
kering meninggalkan bekas kandang dan lingkungannya.
yang berwarna coklat tua. Upaya lain yang perlu dilakukan
adalah diberi suntikan vaksin,
yaitu untuk sapi pedaging

296
vaksin dilakukan pada umur 3 Contoh Sapi Mengalami
atau 10 bulan ataupun lebih, Keguguran Akibat dari
sedangkan untuk sapi perah Terserang Penyakit Bruselosis
dilakukan pada umur 3 bulan tertera pada Gambar 104.
atau 8 bulan.

Gambar 104. Sapi Mengalami Keguguran Akibat dari Terserang Penyakit


Bruselosis

2.1.15. Cacing Hati anoreksia, pucat, oedema pada


(Fascioliasis) mukosa konjungtiva. Pada
domba yang sub akut
Penyakit ini disebabkan oleh mengakibatkan anemia,
trematoda genus Fasciola, kelesuan dan pertumbuhan
fascioloides dan Dicrocoelium. terhambat serta tidak terjadi
Penyakit ini menyerang ternak pertambahan berat badan.
sapi, kerbau, kambing, domba
dan babi. Selain tumbuh dan Cara pencegahan dan
berkembang di hati, dapat juga pengobatan yang dapat
tumbuh di paru-paru, otak dan dilakukan:
limpa Di daerah peternakan sapi dan
domba pengendalian terhadap
Gejala sakit: parasit gastrointestinal harus
Fasciosis pada sapi, kerbau, dilakukan secara rutin. Perlu
domba dan kambing dapat juga dilakukan pemberantasan
berlangsung akut maupun pada siput misalnya dengan
kronik. Pada domba yang akut CuSO4.
dapat menyebabkan mati
mendadak tanpa gejala klinis
sebelumnya. Pada domba yang
terinfeksi tampak lesu, lemah,

297
2.1.16. Cacing Gelang terutama tempat pembuangan
(Askariasis) kotoran. Hal-hal lain yang perlu
diperhatikan sebagai usaha
Penyakit ini disebabkan oleh pencegahan terhadap penyakit
Askarisis dengan species yang ascaris:
berbeda-beda seperti Askariasis y pemberian makanan yang
lumbricoides menyerang ternak seimbang, tinggi kualitas
domba dan kambing, Askariasis dan cukup kuantitasnya
suum menyerang ternak ternak y kapasitas kandang perlu
babi, Parascaris equorum diperhatikan, jangan
menyerang kuda dan Toxacara memasukkan ternak terlalu
canis menyerang pada sapi. padat baik dalam kandang
maupun dalam pangonan.
Gejala sakit. y pisahkan ternak muda
Gejala yang tampak akibat dengan tenak dewasa
infeksi cacing Ascaris adalah y hindari tempat yang becek.
diare, kurus, lemah, perut
buncit, pertumbuhannya 2.1.17. Cacing Lambung
terhambat, kulit kering dan (Haemon chus sp)
apabila penyakitnya berat,
ternak akan mati karena Disebabkan oleh cacing dari
komplikasi. Untuk sepcies Haemonchus sp dan
mengidentifikasi telur cacing, Trichostrongylus yaitu cacing
tinja ternak yang bersangkutan gilik yang ukurannya kecil.
harus diperiksa secara Cacing lambung tinggal dalam
mikroskopis. lambung asam (abomasum)
ternak domba, kambing ataupun
Cara pencegahan dan sapi. Cacing lambung sangat
pengobatan penyakit: berbahaya, karena selain
Banyak jenis obat cacing yang menghisap darah, daya
banyak beredar dipasaran yang berkembang-biakannya sangat
dapat digunakan sebagai tinggi.
pemberantas cacing ascaris.
Piperazine adalah salah satu Gejala klinis yang tampak pada
jenis obat yang cukup efektif ternak yang terkena cacing ini
untuk memberantas ascaris. adalah pada taraf infeksi berat
Selain itu masih banyak lagi maka ternak akan terserang
obat-obat cacing seperti Dichlor anemia yang sangat cepat
vos,Halaxon, Pyrantel, Ven sehingga akan menimbulkan
bendazole dan Cambenda zale. kematian.

Pencegahan penyakit ascaris Cara pencegahan dan pengobat


adalah dengan cara melakukan an penyakit:
sanitasi kandang dan
kebersihan lingkungan dengan Pengobatan dapat dilakukan
baik dan secara periodik, dengan macam-macam obat

298
yang banyak beredar di y Sarcoptes scabei, yang
Indonesia. Cacing lambung dapat menyerang berbagai
dapat menimbulkan kerugian ternak dan manusia
yang cukup besar, oleh karena y Psoraptes ovis yaitu yang
itu penyakit yang berbahaya ini menimbulkan kudisan pada
harus dihindari. Tindakan yang kambing, domba dan sapi
diambil adalah memisahkan y C.chariopsis yaitu tungu
hewan yang masih muda kudis pada ternak kuda.
dengan yang dewasa, sebab
ternak yang muda sangat rentan Gejala sakit
terhadap infeksi parasit cacing. y penderita tampak merasa
gatal, karena selalu
2.1.18. Penyakit Perut menggaruk, menggigit-gigit
Kembung atau tubuhnya dan menggesek-
Timphani gesekkan badannya yang
kudisan pada dinding
Gejala penyakit: kandang atau pepohonan
Perut terasa kembung, hewan sehingga terjadi luka
mengerang-ngerang dan mulut y terjadi perdarahan di kulit
berbau busuk. Hewan terlihat akibat luka-luka
lemah, tidak mau berdiri dan y dari luka sering
tidak mau makan. Kadang- mengeluarkan cairan yang
kadang diserai dengan mencret. kemudian menggumpal
membentuk lepuh-lepuh
Cara pencegahan dan bernanah
pengobatan penyakit: y pada penyakit yang sudah
berlangsung lama maka kulit
Pencegahan untuk mengurangi menjadi tebal dan
timbulnya penyakit kembung mengeras, melipat-lipat dan
dengan cara: hewan tidak gundul karena bulu di
dikeluarkan terlalu pagi dan bagian tersebut rontok.
jangan memberikan makanan
yang berlebihan atau berikanlah Cara pencegahan dan pengobat
hijauan yang segar dan bersih. an penyakit:
Pengobatannya dapat dilakukan
dengan meminta pertolongan Skabies dapat diobati dengan
kepada dokter hewan. benzoas benzillicus 10% yang
dioleskan pada luka. Bila
2.1.19. Penyakit Skabies digunakan untuk merendam
ternak (dipping) maka
Scabies disebabkan oleh konsentrasi yang digunakan
tungau kudis yang ukurannya 0,05% - 0,06%.
sangat kecil. Beberapa spesies
tungau yang dapat Pencegahan scabies dilakukan
menyebabkan skabies antara dengan cara menjaga sanitasi
lain: ternak, kandang dan lingkungan

299
kandang. Ternak yang sakit Contoh Penyakit Skabies pada
harus diisolasi dan jangan Sapi tertera pada Gambar 105.
sampai terjadi kontak dengan
ternak yang sehat.

Sumber: Koleksi Vedca


Gambar. 105 Penyakit Skabies Pada Sapi

2.1.20. Penyakit Kudis Cara pencegahan dan


pengobatan penyakit:
Penyakit kudis disebabkan oleh
kutu sarkoptis yang bersifat Pencegahan dapat dilakukan
parasitis. Tungau ini akan dengan cara memisahkan
menembus kulit mengisap hewan yang sakit dari hewan
cairan limfe dan memakan sel- sehat. Bersihkan kandang
sel epidermis ternak dengan menggunakan
obat pencuci hama. Hewan
Gejala sakit yang sakit harus diobati dengan
pelbagai macam obat kudis
Hewan akan menjadi kurus secara berganti-ganti (jangan
kering karena tidak ada nafsu satu macam saja) misalnya:
makan dan selalu disibukkan belerang, air tembakau dan lain-
dengan menggaruk-garukkan lain. Contoh Penyakit Kudis
tubuhnya karena gatal, kulit pada Sapi tertera pada Gambar
benjol-benjol dan apabila benjol- 106.
benjol pecah maka bulunya
akan menjadi rontok.

300
2.1.21. Penyakit Pedicu insektisida seperti malathion,
azuntol, chlordane dan
Pediculosis disebabkan oleh negasunt.
dua jenis kutu yaitu:
y kutu yang menghisap darah 2.1.22. Penyakit Surra
(ordo Amphora): Haemato
pinus eurysternus dan Lino Penyakit sura disebabkan
gnathus bovis, dan karena sejenis protozoa
y Kutu yang menggigit (ordo Trypanosoma evansi. Protozoa
Mallohasa); Bovicola bovis ini hidup didalam darah
penderita. Penyakit berjangkit
Gejala sakit dar hewan yang satu ke hewan
lain melalui gigitan lalat
Hewan yang terkena penyakit penghisap darah yang disebut
ini akan terasa gatal sehingga Tabanus.
untuk menghilangkan rasa gatal
ternak menggesek-gesekkan Gejala sakit
badannya pada benda-benda
Ternak (sapi atau kerbau) akan
keras. Akibatnya kulitnya
tampak kurus, kulit kelihatan
mengelupas dan timbul sisik-
kotor dan terasa lemah atau
sisik pada kulit bahkan dapat
letih. Kadang-kadang ternak
terjadi luka-luka pada kulit.
yang sakit berputar-putar
beberapa kali lalu jatuh dan
Cara pencegahan dan
mati.
pengobatan penyakit:
Dapat disembuhkan dengan
obat suntikan
Kutu penyebab pediculosis
dapat dibasmi dengan

Sumber: Koleksi Vedca


Gambar. 106. Penyakit Kudis Pada Sapi

301
Cara pencegahan dan Pencegahannya dapat
pengobatan penyakit: dilakukan dengan menjaga
kebersihan kandang serta
Hewan yang sakit pada siang usahakan rumput dan air minum
hari harus ditempatkan dalam tidak tercemar dengan tinja.
kandang yang gelap supaya
tidak didatangi pitek. Untuk 2.1.24. Penyakit Kelamin
pengobatan, belum ada Menular
pengobatan yang berhasil
dengan baik. Penyakit ini disebabkan oleh
sejenis protozoa yang dikenal
2.1.23. Penyakit Berak Darah dengan nama Tricomonas fetus.
(Coccidiosis)
Gejala sakit
Berak darah disebabkan oleh
sejenis protozoa yang Pada sapi betina akan terlihat
dinamakan Eimeria yang dapat adanya radang endometrium
menyebabkan berak darah pada dan radang vagina yang
anak sapi. Ada dua jenis ditandai dengan keluarnya
Eimeria yang terkenal yaitu lendir yang bernanah dari vulva.
Eimeria bovis dan Eimeria Pada sapi jantan ditandai
zuernii. dengan adanya peradangan
Gejala sakit pada penis dan rongga kulup.

Gejala awal ditandai dengan Cara pencegahan dan


diare yang berlendir dan berbau pengobatan penyakit:
busuk. Kotorannya akan tampak
adanya darah yang semakin Ternak yang terinfeksi diisolasi
lama semakin banyak. Kadang- dan harus diistirahatkan dari
kadang dijumpai gumpalan- aktivitas seksual selama 90 hari.
gumpalan darah atau tinja yang Pada sapi-sapi betina yang
berwarna hitam, dan bahkan terinfeksi hendaknya diobati
disertai juga adanya darah oleh dokter hewan. Obat yang
segar. Diare ini biasanya dipakai adalah natrium yodida
berlangsung 4 sampai 14 hari, dan bonoflavin. Untuk sapi
sehingga apabila berlangsung jantan pengobatan tidak perlu
lama akan menyebabkan ternak dilakukan karena pejantan
menjadi lemah, kehilangan merupakan sumber penular
cairan tubuh dan kurus. penyakit sehingga sebaiknya
dipotong saja. Pencegahan
Cara pencegahan dan dapat dilakukan dengan
pengobatan penyakit: mengganti perkawinan secara
Berak darah dapat diobati alami dengan kawin suntik (IB).
dengan memberikan obat- Macam-macam Penyakit yang
obatan sulfa diantaranya tidak menular yang menyerang
sulfamethazine sulfaguanidine. ternak ruminansia.

302
2.2. Penyakit yang Tidak demam dan tidak ada nafsu
Menular karena Infeksi makan lagi.

2.2.1. Foot Rot Cara pencegahan dan


(Pododermatitis necra pengobatan penyakit:
tica).
Tempatkan ternak di dalam
Penyebab dari penyakit ini kandang yang kering dan di
adalah bacteri bersihkan kaki yang terinfeksi
Sphaerophoroces necrophorus sehingga bebas dari kotoran.
yang terdapat dalam feses. Luka kemudian dibalut dengan
Bakteri masuk ke dalam pembalut dan kapas yang telah
jaringan kaki pada waktu terjadi diberi obat, misalnya 505 tartar
luka. emetic paste, salep ictyol,
larutan sulfat, tembaga 5%.
Gejala sakit: Apabila belum sembuh maka
dapat disembuhkan dengan
Celah kuku tampak merah dan antibiotika spectrum luas.
sedikit bengkak serta sekitar
tumit tampak bengkak yang Pencegahan yang dapat
mengeluarkan cairan putih dan dilakukan adalah menjaga lantai
kotor. Bacteri akan menyerang kandang tetap bersih dan
kulit kuku, sehingga selaput kulit kering, Bersihkan lantai
kuku mengelupas dan akhirnya kandang dengan desinfektan
timbul benjol-benjol tampak sekali atau dua kali sehari.
kemerahan yang terasa panas Contoh Penyakit Foot Rot pada
dan sakit. Sapi tertera pada Gambar 107.
Ternak terlihat pincang bila
berjalan kemudian terjadi

Sumber: Koleksi Vedca


Gambar 107. Penyakit Foot Rot pada Sapi

303
2.2.2. Bronkhitis y sapi terlihat lesu
y air susu akan berkurang
penyakit bronkhitis disebabkan y terjadi kelumpuhan
oleh : y tercium bau aceton didalam
y faktor kimiawi yaitu bahan susu, urine dan nafas sapi.
kimia atau gas yang
merangsang. Cara pencegahan dan
y faktor fisik seperti debu, pengobatan penyakit:
perubahan suhu udara yang
mendadak. Ketosis dapat diobati dengan
y infeksi bakterial. penyuntikan hormon Adeno
Corticotropic Hormone (ACTH)
Gejala sakit: atau dengan kortico steroid.
Peningkatan kadar gula dalam
Batuk-batuk, stadium akut dapat darah dengan dilakukan
berlangsung 2-3 hari, batuk- penyuntikan larutan glukosa
batuk yang diikuti lendir banyak. 50%. Untuk pencegahannya
dapat dianjurkan dengan
Cara pencegahan dan pengobat memberikan konsentrat yang
an penyakit: melebihi kebutuhannya pada dua
Ternak dapat diobati dengan minggu terakhir masa kering dan
obat batuk. Usaha pencegahan dua minggu pertama pada masa
dapat dilakukan dengan permulaan laktasi.
menaruh ternak-ternak kedalam
kandang yang hangat dan 2.3.2. Milk Fever
bersih.
Penyakit ini disebabkan oleh
2.3. Penyakit yang Tidak kekurangan zat kapur dalam
Menular karena Gangguan darah. Milk fever terjadi apabila
Metabolisme. persediaan Ca jaringan tidak
cukup untuk memenuhi Ca yang
2.3.1. Ketosis diperlukan dalam produksi air
susu.
Penyakit ini disebabkan oleh
gangguan metabolisme Gejala sakit:
karbohidrat atau oleh tidak
efisiennya fungsi kelenjar Gejala permulaan yang tampak
adrenal. Ketosis terjadi karena adalah sapi terlihat jalannya
meningkatnya kadar keton di goyang kekiri dan ke kanan dan
dalam darah, sedangkan kadar apabila tidak cepat diobati maka
glukosanya rendah. sapi akan jatuh dan berbaring
dengan bertumpu pada dada dan
Gejala sakit: kepala menghadap ke daerah
lipat paha. Sapi tidak dapat
y nafsu makan berkurang/ berdiri lagi. Mata sapi tampak
turun melotot dan tidak bersinar, sapi

304
tidak mau makan, hidung kering 2.4.2. Keracunan HCN
dan kaki dingin.
Keracunan ini disebabkan oleh
Cara pencegahan dan senyawa glukosida yang
pengobatan penyakit: mengandung HCN. Beberapa
glukosida cyanogenetik misalnya
Sapi yang sedang sakit dapat pada phaseolunatin yang di
diobati dengan suntikan kandung legume dari species
intravena 250-500 cc, 20% phaseolus lunatus (koro),
kalsium glukonate. Apabila sapi linamarin yang dikandung oleh
belum juga sembuh maka dapat cassava (singkong) dll.
diulang 2-3 kali. Pencegahan
penyakit ini dapat dilakukan Gejala sakit:
dengan pemberian vitamin D
dengan dosis 20-30 juta unit Keracunan HCN dapat ditandai
International per hari. dengan keadaan ternak yang
merasa mengantuk yang tidak
2.4. Penyakit Yang Tidak dapat dihindarkan. Terjadi
Menular Karena Keracunan kejang-kejang dan akhirnya
terjadu kelumpuhan
2.4.1. Aflatoksikosis
2.4.3. Botulisme
Aflatoksikosis adalah suatu
kondisi pada berbagai jenis Botulisme adalah suatu
ternak termasuk juga ternak keracunan yang disebabkan oleh
ruminansia yang mengalami toksin Clostridium batulinum.
keracunan karena terdapatnya Dikenal ada 5 tipe Clostridium
afloksin di dalam pakan. batulinum yaitu Clostridium
Aflatoksikosis sering dihasilkan batulinum tipe A, B, C, D dan E.
oleh aspergillus flavus yang Dari semua tipe ini yang
tumbuh dalam pakan yang biasanya berbahaya bagi ternak
mengandung kacang atau adalah tipe C dan D.
bungkil kacang.
Gejala sakit: Keracunan ini terjadi apabila
ternak makan makanan yang
Ternak akan terlihat mengantuk, busuk yang terkontaminasi oleh
lemah, nafsu makan hilang, Clostridium batulinum.
terganggu pertumbuhannya dan
bulu kasar. Apabila sudah payah Gejala sakit:
maka ternak akan sempoyongan,
kekakuan gerak, kejang dan Keracunan ini ditandai dengan
lumpuh. kelemahan otot yang dengan
cepat berkembang menjadi
kelumpuhan, hewan sukar
menelan, lidah membengkak,
dan tenggorokan mengecil.

305
Dalam waktu singkat biasanya 2.5.2. Prolapsus Uteri
terjadi kematian.
Prolapsus uteri adalah
Cara pencegahan dan penyembulan mukosa uterus dari
pengobatan penyakit: badan melalui vagina, yang
dapat terjadi total atau bagian
Batulisme biasanya berakibat dan biasanya terjadi setelah
fatal, usaha pengobatan pada ternak beranak. Prolapsus
penderita keracunan ini tidak disebabkan oleh meningkatnya
banyak memberikan hasil. produksi hormon oxitocin pada
Apabila keracunan ini dapat saat beranak, sehingga
diketahui sejak dini, maka meskipun foetus telah lahir,
pemberian antitoksin botulisme gerak peristaltik dan perejanan
kemungkinan dapat menolong urat daging masih berlangsung
penderita. terus menerus dengan kuat.

2.5. Penyakit yang Tidak Pengobatan dan pencegahan


Menular karena Lain-lain adalah:

2.5.1. Diplasia abomasum Terapi yang dilakukan untuk


mendapatkan reposisi yang baik
Diplasia abomasum adalah dan mencegah terjadinya infeksi
gangguan pencernakan pada oleh bakteri, pada waktu
ternak ruminansia yang melakukan reposisi perlu
disebabkan oleh tergesernya diperhatikan hal-hal sbb:
abomasum dari tempat aslinya y tangan harus steril dan kuku
ke arah kiri. harus pendek pada saat
melakukan repesisi untuk
Gejala sakit: mencegah perlukaan mokosa
uterus
Tanda-tanda awal diplasia y uterus harus dijaga agar tidak
abomasum adalah berkurang terkontaminasi oleh bakteri
nya nafsu makan yang terjadi dan kotoran
secara mendadak dan terjadinya y mucosa uterus dibersihkan
distensi perut abomasum yang dengan desinfektan ringan
mengalami pergeseran akan misalnya KMnO4
terisi gas yang dapat diketahui
melalui perkusi. Produksi air Selanjutnya untuk
susu, berat badan ternak akan mengembalikan uterus kedalam
menurun dan ternak akan rongga perut dengan cara
merasa lesu. seluruh bagian uterus yang
menonjol keluar diangkat lebih
tinggi daripada vulva. Bagian
yang terdekat dengan vulva
dimasukkan kembali dengan
cara menguakkan bibir vulva.

306
Selanjutnya perlu disuntikkan ternak sakit. Bisa juga
antibiotika untuk mencegah diakukan dengan menyemprot
infeksi oleh bakteri. dengan bahan desinfektan
semua kendaraan yang masuk
3. Program Pencegahan farm kita.
Penyakit • Memiliki Pembatas Keamanan
/ Pagar. Pagar membatasi
Kesehatan ternak sangat penting ternak, hewan liar memasuki
agar ternak dapat berproduksi farm kita. Ternak dari luar farm
dengan optimal dan produk yang dan hewan liar berpotensi
dihasilkan berkualitas baik. Pada membawa bibit penyakit jika
kesehatan ternak terdapat 4 hal memasuki farm kita.
yang disarankan untuk menuju • Membatasi Orang dan Hewan
GMP, masing-masing dijelaskan Liar Memasuki Farm. Orang
sebagai berikut: Mencegah dan kendaraan yang
penyakit masuk ke farm, Memiliki mengunjungi beberapa farm
program pengelolaan kesehatan dapat menyebarkan bibit
yang efektif, Menggunakan obat- penyakit ke ternak. Jika
obatan sesuai dengan saran diperlukan semprot terhadap
dokter hewan atau sesuai aturan orang dan kendaraan yang
yang tertera pada label kemasan memasuki farm. Batasi
obat, dan Melatih orang yang pengunjung dan kendaraan
sesuai. sesedikit mungkin. Perlakukan
pengunjung untuk
3.1. Mencegah Penyakit Masuk meminimalkan penyakit,
Ke Farm misalnya jaga kebersihan
• Membeli Ternak yang Sehat kendaraan dari kotoran sapi.
untuk Dipelihara dan Pengunjung di persilahkan
Mengontrol Kesehatan Sapi menggunakan pakaian dan
Setelah Masuk Kandang. sepatu pelindung dan catat
Sebelum masuk ke usaha semua pengunjung, karena
ternak kita, sapi harus pengunjung dan hewan liar
diperiksa kesehatannya dapat menyebarkan penyakit.
terutama untuk sapi yang • Memiliki Program untuk
didatangkan dari daerah yang Mengendalikan Binatang
terjangkit penyakit. Bila Pengganggu . Binatang
dimungkinkan kita bisa mencari pengganggu antara lain tikus,
surat keterangan sehat dari burung dan serangga dapat
dinas peternakan. menyebarkan penyakit ke sapi.
• Menjamin Agar Alat Angkut Pastikan kita mempunyai
yang Membawa Sapi ke Usaha program pengendalian
Ternak Kita Tidak Membawa binatang tersebut. Hal yang
Bibit Penyakit. Hal ini bisa perlu dijaga antara lain tempat
dilakukan dengan menghindari pemerahan, tempat
alat angkut yang habis dipakai penyimpanan pakan, kandang
membawa ternak mati atau dll.

307
• Gunakan Peralatan yang • Memeriksa Kesehatan Ternak
Bersih. Peralatan yang jika ada Gejala Penyakit. Amati
digunakan pada budidaya sapi ternak secara reguler untuk
harus dijaga kebersihan. Untuk mendeteksi adanya gejala
alat yang disewa dari luar penyakit. Gunakan metode
harus dipastikan bahwa yang akurat untuk mendeteksi
peralatan tersebut bersih dan dan mendiagnosis penyakit.
bebas penyakit. Perlakukan Beberapa cara dapat
dengan hati-hati peralatan menggunakan termometer
yang dipinjam dari luar. anus, pengamatan tingkah laku
sapi, kondisi tubuh, dan
3.2. Memiliki Program pengujian susu. Jika hasil
Pengelolaan Kesehatan diagnosis menunjukkan
yang Efektif penyakit harus diperlakukan
dengan baik.
• Membuat Sistem Identifikasi • Ternak Sakit Harus ditangani
Ternak. Sapi dapat dengan Baik Secepat Mungkin.
diindentifikasi oleh orang yang Perlakukan ternak yang sakit,
datang untuk melakukan tugas luka dan kondisi kesehatannya
tertentu. Identifikasi harus jelek setelah mendapat hasil
dibuat permanen dan unik diagnosis. Tindakan diperlukan
sehingga setiap ternak dapat untuk mengurangi akibat
diidentifikasi dari lahir sampai infeksi dan meminimkan
mati. Identifikasi yang banyak sumber patogen.
digunakan adalah memasang • Isolasi Ternak Sakit dan
anting telinga (ear tag), tato, Pisahkan Produksi Susu dari
freeze branding dan Ternak Sakit atau ternak
microchips. sedang Diobati. Untuk
mengurangi penyebaran
• Mengembangkan Pengelolaan penyakit, isolasi ternak sakit
Kesehatan yang berfokus pada pada tempat khusus. Gunakan
Pencegahan. Program prosedur yang ada untuk
pencegahan meliputi semua memisahkan susu dari ternak
aspek yang berkaitan dengan sakit agar tidak tercampur
pengelolaan farm. Pencegahan dengan susu dari ternak sehat.
kesehatan yang paling lazim • Buatlah Catatan terhadap
adalah melakukan vaksinasi semua Perlakukan dan Ternak
ternak. Obat-obatan pencegah yang Pernah Diobati . Catatan
penyakit dapat digunakan jika ternak yang pernah diobati
tidak ada strategi lain untuk perlu dibuat agar semua orang
mencegah penyakit, misalnya yang berkepentingan
penggunaan antibiotika dengan mengetahui perlakukan apa
dosis tertentu. saja yang pernah diberikan.
Gunakan cara untuk menandai
ternak yang sakit, misalnya
menggunakan cat untuk

308
menandai sapi yang terserang 3.3.2. Persiapan Ambing
penyakit mastitis. sebelum Pemerahan
• Menjaga Penyakit yang dapat
Menular ke manusia Bersihkan dan keringkan puting
(Zoonosis) . Peternak harus sapi yang kotor. Ambing dan
menjaga penyakit yang dapat puting yang basah harus
menulari manusia pada level dikeringkan. Harus tersedia air
yang tidak berbahaya. Produk bersih selama kegiatan
ternak harus dijaga agar tidak pemerahan. Periksalah ambing
terkontaminasi penyakit, dan puting sebelum pemerahan,
misalnya anthrax, bakteri pada apakah ada indikasi mastitis atau
susu, dll penyakit lainnya.

3.3. Kesehatan Pemerahan 3.3.3. Menggunakan Teknik


Pemerahan yang
Pemerahan merupakan kegiatan Konsisten
yang penting dalam budidaya
sapi perah. Konsumen Pemerahan harus menggunakan
menghendaki susu yang teknik pemerahan yang baik,
berkualitas tinggi, sehingga kesalahan teknik dapat
pengelolaan pemerahan menyebabkan sapi terserang
ditujukan untuk meminimalkan mastitis dan cedera atau melukai
kontaminasi mikroba, bahan sapi. Teknik pemerahan yang
kimia dan kotoran lainnya. benar:
Pemerahan yang baik disamping
akan menghasilkan susu yang • Siapkan sapi dengan baik
berkualitas tinggi dan menjaga sebelum pemerahan
kesehatan sapi. • Untuk pemerahan dengan
mesin, usahakan udara yang
3.3.1. Pemerahan tidak masuk sesedikit mungkin,
Melukai Sapi dan pasang dan lepas cup mesin
Mengotori Susu perah dengan halus
• Untuk pemerahan dengan
Sapi yang diperah harus memiliki tangan, tangan pemerah harus
identifikasi, untuk mengetahui bersih, dan dapat
statusnya apakah sapi laktasi, menggunakan sedikit paslin
kering, sedang diobati, susunya atau minyak untuk menghidari
abnormal karena penyakit, atau puting lecet,
sedang diberi antibiotik. Jadi • Minimumkan pemerahan
identifikasi diperlukan untuk berlebihan
menentukan langkah • Semprotkan larutan Iodium
selanjutnya. setelah pemerahan

309
3.1.4. Pemerah Mengikuti • kesehatan dan kesejahteraan
Aturan Kesehatan ternak
• Mampu mengelola produksi
Pemerah harus mengenakan ternak
pakaian yang sesuai dan bersih, • Menangani ternak dengan
menjaga kebersihan tangan dan baik dan dengan cara yang
lengan selama pemerahan, jika benar, mengantisipasi
memiliki luka harus dibalut, dan penyebab masalah dan
tidak menderita penyakit infeksi. tindakan pencegahan.
Penyakit dapat meluas jika
terkena kotoran atau mencemari 4. MEMBANTU KELAHIRAN
susu.
Ternak dapat melahirkan secara
3.1.5. Ternak Sehat, Bebas normal tanpa bantuan peternak.
Nyeri dan Cedera Namun demikian pada beberapa
kasus induk kesulitan melahirkan
Ternak harus diperiksa secara sehingga perlu bantuan
reguler untuk mendeteksi adanya peternak. Bantuan diberikan
cedera atau sakit. Kandang dan untuk menolong induk, anak dan
tempat pemerahan lantainya mengurangi kerugian peternak.
tidak boleh licin untuk
mengurangi peluang cedera 4.1. Faktor Penyebab Kesulitan
sapi. Sapi yang laktasi harus Melahirkan
diperah secara reguler. Jangan
menggunakan prosedur dan Sebanyak 80% sapi melahirkan
proses yang menyebabkan normal. Beberapa pedet
ternak nyeri misal pada meninggal karena cedera, dan
dehorning (penghilangan karena terlambat keluar dari
tanduk), kastrasi dll. rahim induk. Faktor penyebab
Menyediakan fasilitas beranak ada tiga yaitu dari pedet, induk,
yang nyaman, dan memeriksa dan posisi bayi sapi.
secara reguler apakah sapi
memerlukan bantuan pada saat 4.1.1. Pengaruh Pedet
melahirkan. Prosedur pemasaran
pedet harus baik, penjualan Pedet yang ukurannya terlalu
dilakukan setelah lepas sapih, besar menyebabkan kesulitan
dan menggunakan alat melahirkan. Ukuran bayi
transportasi yang memadai. Jika tergantung dari jenis sapi,
ternak harus dibunuh difarm pejantan, jenis kelamin bayi,
karena sakit parah, harus umur induk, silsilah, dan
dgunakan cara yang tidak makanan induk sapi.
menyakitkan. Hindari cara
pemerahan yang salah karena
bisa menyebabkan sapi cedera.

310
4.1.2. Pengaruh Induk sapi dara dengan pelvic yang
lebar.
Penyebab kesulitan induk
melahirkan adalah umur dan 4.1.3. Posisi Bayi
ukuran pelvic. Sapi dara perlu
lebih banyak bantuan dari sapi Kurang lebih 5% bayi sapi pada
dewasa, hal ini dikarenakan posisi yang tidak normal. Posisi
ukuran sapi dara lebih kecil. tersebut antara lain, kaki depan
Ukuran pelvic (saluran kelahiran) atau kepala terbalik, pantat
makin besar sejalan dengan didepan, bayi terputar, dll. Hal ini
kedewasaan induk. Sapi pada membutuhkan bantuan dokter
umur 2-3 tahun memiliki pelvic hewan untuk mengembalikan
yang kecil, sehingga memiliki bayi ke posisi normal. Jika posisi
tingkat kesulitan paling tinggi tidak dapat dibetulkan perlu
sehingga perlu bantuan pada mengoperasi induk sapi. Contoh
saat melahirkan. Untuk posisi abnormal seperti gambar
mengurangi resiko bisa dipilih 108.
mengurangi berat pedet dengan
seleksi pejantan, dan memilih

Gambar 108. Posisi Bayi sapi Abnormal

4.2. Tahap Melahirkan terlentang. Menjelang kelahiran


posisi berubah telungkup
Tahap 1. Pra-kelahiran dengan posisi kaki dan kepala ke
depan saluran kelahiran. Seperi
Tahap pra kelahiran (2 sampai 6 tertera pada Gambar 109. Posisi
jam). Dalam perut induk selama ini memudahkan saat melahirkan
kebuntingan posisi pedet dan sedikit hambatan proses
melahirkan.

311
Gambar 109. Posisi Normal sebelum lahir

cervic akan melebar dan uterus Tahap 3 Memberishkan


mulai kontraksi. Pada awalnya
kontraksi setiap 15 menit, dan Placenta akan dikeluarkan
kemudian fekuensinya dengan kontraksi uterus. Secara
meningkat. Pada akhir pra normal sapi akan mengeluarkan
kelahiran cervic melebar dan palcenta dalam waktu 2 sampai 8
vagina menjadi saluran jam.
kelahiran. Plasenta didorong ke
pelvis dan membantu 4.3. Persiapan Membantu
pembesaran cervic. Melahirkan

Tahap 2. Melahirkan Proses melahirkan sapi


berlangsung selama 2 jam
Melahirkan normal pada sapi setelah keluarnya air ketuban,
dewasa sekitar 1-2 jam, jika lebih lama maka pedet akan
sedangkan pada sapi dara lebih lahir mati atau lemah. Karena
lama. Tahap ini dimulai saat waktu untuk membantu sangat
pedet memasuki saluran penting maka harus dilakukan
kelahiran, biasanya terjadi pada pengamatan sesering mungkin .
saat induk berbaring. Proses Untuk Membantu melahirkan,
melahirkan selama 1 jam atau peralatan dan fasilitas harus
kurang pada sapi dewasa, jika disiapkan dengan baik. Alat,
prosesnya lebih dari 2-3 jam kandang, tali penarik harus
maka perlu bantuan untuk bersih untuk mengurangi
melahirkan. kontaminasi.

312
Peralatan yang diperlukan antara 4.4.2. Mengetahui poisisi bayi
lain ember bersih 2 buah, sabun, sapi. Jika posisi abnormal
desinfectan, pelumas, handuk, harus dianalisa apakan
rantai atau tali dan sarung posisi dapat dikembalikan
plastik. Isi kedua ember dengan normal atau memerlukan
air, pada satu ember diisi dengan bantuan dokter hewan.
desinfektan. Rendam tali pada 4.4.3. Menguji ukuran pedet dan
larutan desinfektan. saluran kelahiran. Pedet
besar yang dipaksa
Kendalikan kepala induk dengan melewati pelvic yang
tali halter, ikat ekor sapi dengan baru sedikit membuka
tali kecil ke badan atau leher. akan menyebabkan pedet
Bersihkan sekitar anus, vulva mati dan induk cedera.
dan ekor dengan air sabun, bilas Jika pengujian ini
dengan air pembersih. Jangan dilakukan kepala dan kaki
merendam handuk kotor kedalam pedet masih di dalam
ember. Jika sudah bersih saluran kelahiran maka
keringkan dengan handuk. peluang untuk melakukan
Cucilah tangan dan lengan operasi cesar akan
dengan air sabun. Jika berhasil.
dimungkinkan gunakan sarung 4.4.4. Jika pengujian
tangan plastik untuk memeriksa menunjukkan bahwa bayi
pedet. Beri pelumas pada dan saluran kering maka
sarung tangan karet. Jika harus ditambahkan
bantuan melahirkan berat, pelumas, misalnya
sarung tangan bisa dilepas menggunakan methyl-
karena mudah sobek. cellulose atau
(Vaseline®). Jangan
4.4. Tahap Membantu menggunakan sabun
Melahirkan karena akan
menyebabkan dinding
4.4.1. Setelah pengamatan vagina iritasi dan dapat
pada keterlambatan menggangu kesuburan
melahirkan dilakukan, induk.
kemudian dilakukan 4.4.5. Pasang tali pada kaki
pengujian untuk depan pedet. Ikat masing-
mengetahui proses masing kaki dengan
pembukaan cervic. Cervic posisi pemasangan tali
harus cukup membuka dibawah lutut dan di atas
agar bayi sapi dapat kuku.
lewat.

313
Gambar 110.Menerapkan Tarikan untuk Mengeluarkan Bahu

4.4.7. Pasang pegangan dan dengan menarik pelan-


tarik tali pelan-pelan. pekan. Cara menarik
Pastikan tali tidak selip. yang baik juga akan
Walaupun pada mencegah induk cedera.
beberapa pedet dapat 4.4.9. Jika kaki dan bahu sudah
ditarik kedua kakinya keluar, putar pedet
bersamaan, namun seperempat putaran
disarankan untuk untuk membantu pinggul
menarik satu kaki dan melewati saluran
diikuti kaki lainnya kelahiran. Jika
dengan jarak beberapa pemutaran tidak
cm dibelakang kaki membantu proses
pertama, seperti pada kelahiran, tarik pedet ke
gambar 110. Setelah bawah dengan sudut 45*
kaki keluar maka diikuti atau hampir sejajar
bahu keluar melevati dengan kaki belakang
pelvic. induk.
4.4.8. Pada saat kepala dan 4.4.10. Pinggul yang menyumbat
bahu melewati saluran dapat menyebabkan
kelahiran maka uterus masalah serius yang
dan cervic akan sobek. mengakibatkan pedet
Kerusakan tersebut akan nati, jika terjadi pada
menyebabkan infeksi induk yang rebah,
dan masalah reproduksi dorong balik bayi
di masa yang akan kebelakang sedikit dan
datang. Karena tekanan putar pedet seperempat
memperbesar saluran putaran, kemudian tarik
kelahiran maka kaki depan kearah
kerusakan dapat dicegah pinggul atau sisi induk.

314
Jika kita tidak dapat Nafas buatan dapat diberikan
memutar pedet, dengan cara sbb: pasang
tempatkan kaki pedet sepotong selang pada hidung
diantara kaki belakang pedet, tutup lubang hidung dan
induk dan tariklah. Jika mulut dan tiupkan udara melalui
kelahiran tertunda selang ke dalam hidung untuk
pastikan pedet bernafas memberi respirasi udara. Ulangi
secara normal setelah setiap 5-7 detik sampai pedet
tali pusar diikat. bernafas. Cara lain dengan cara
4.4.11. Setelah pedet keluar menekan dada berulang-ulang.
dikategorikan darurat,
karena tali pusar di ikat 4.6. Masalah Paska Kelahiran
antara bayi dan pelvis.
Hal ini berarti aliran 4.6.1. Turunnya Kadungan
darah diperlambat dan (Uterus)
bayi dapat mati atau otak Uterus dapat turun akibat
rusak, untuk itu proses terjadi kevakuman pada
kelahiran harus cepat. uterus. Kadang-kadang
4.4.12. Jika proses kelahiran disebabkan oleh cara
sangat sulit maka diambil menarik pedet yang
tindakan operasi cesar terlalu cepat. Kasus ini
dan tindakan jangan dapat menyebabkan
sampai terlambat. induk mati jika tidak
4.4.13. Proses menarik pedet diberi perlakukan dengan
boleh dilakukan oleh cara yang benar
peternak yang sesegera mungkin. Induk
berpengalaman atau harus dilatih berdiri
dokter hewan. Jika segera setelah
tindakan tidak benar melahirkan untuk
dapat merusak induk dan mencegah turunnya
anaknya. kandungan.

4.5 Tindakan Setelah 4.6.2. Plasenta Tertahan


Melahirkan
Membran plasenta akan
Setelah pedet lahir, bersihkan dikeluarkan dalam waktu 2-8
lendir dari mulut dan jam setelah melahirkan.
kerongkongan pedet dengan Kadang-kadang plasenta gagal
tangan kita. Jika diperlukan kita memisahkan diri dari uterus. Hal
dapat menstimulasi agar pedet ini dapat menyebabkan
bernafas dengan cara gangguan kesehatan dan
menggosok dengan berulang- masalah perkembangbiakan.
ulang, menggelitik lubang Belum semua
hidung atau menepuk dengan penyebabtertinggalnya plasenta
telapak tangan. diketahui, dalam beberapa

315
kasus dipengaruhi oleh • Denyut nadi
beberapa penyakit. Kasus ini • Frekuensi pernafasan
biasanya dikuti dengan kesulitan • Keadaan feses
melahirkan, melahirkan ganda • Keadaan urine
dan jarak melahirkan yang • Keadaan vulva
pendek. • Tingkahlaku ternak tsb
- Apakah dari semua yang
Ada berbagai pendapat untuk Anda amati sesuai
mengatasi plasenta yang dengan ciri-ciri ternak
tertinggal. Hasil penelitian sehat ataukah
menunjukkan bahwa menunjukkan tanda-tanda
pengambilan plasenta secara ternak sakit
manual dapat menyebabkan - Diskusikan dan buat
komplikasi. Untuk induk yang kesimpulan
menunjukkan tidak ada kelainan
vagina, produksi susu dan 5.2. Lakukan identifikasi
selera makan tidak perlu terhadap jenis-jenis
mendapat perlakukan. Jika desinfestan maupun
perlakuan antibiotik diberikan desinfektan yang banyak
pada uterus, harus dijaga dijual di pasaran.
kebersihan peralatan yang Catat dan periksa :
digunakan agar tidak
5.2.1. nama produk, dosis
menyebabkan infeksi yang lain. penggunaan,cara
Aplikasi antibiotik dengan pemakaian dan
suntikan atau intra uterus harus kegunaannya
mendapat perhatian agar tidak
memberikan residu pada 6. Pemecahan Masalah
produksi susu dan daging
a. Penyakit busuk kuku (foot rot)
5. Aplikasi Konsep merupakan penyakit yang
5.1. Lakukan pengamatan diakibatkan oleh Bakteri
terhadap sapi-sapi yang yang menyebabkan produksi
ada di kandang sekolah dan pertumbuhan ternak
atau tempat lainnya, menurun. Lakukan tindakan
kemudian periksa: : pencegahan terhadap
• kondisi kulit penyakit foot rot pada ternak
• suhu tubuh sapi sakit yang terdapat di
• bagian-bagian tubuh. kandang sekolahmu.
apakah ada bagian- Gunakan rennet, tambang,
bagian tubuh yang kandang jepit, gunting kuku,
bengkak, kemerahan ember, gayung, kapas dan
atau memar? pembalut kain, Pisau bedah,
• Keadaan kulit Gunting bedah. Bahan yang
• Kondisi mata digunakan: KmNO4, CuSO4
• Keadaan moncongnya 5–10%, Alkohol 70 %,
Rivanol, Consanex/Betadin

316
dan Chloramphenicol. 2. Berikut ini merupakan
Lakukan pencegahan dan suatu cara pemeriksaan
pengobatan. secara fisik, kecuali:
a. Cara palpasi
b. Apabila di daerah dimana b. Inspeksi visual
Anda tinggal terjadi wabah c. Inspeksi penciuman
Anthrax. Sebagai seorang d. Inspeksi pendengaran
yang tahu tentang dunia e. Semua jawaban salah
peternakan maka hati Anda
tergerak untuk membantu 3. Memeriksa jantung dan
memberantas dan paru-paru dengan cara
melakukan penyuluhan pada mendengarkan suaranya
peternakan setempat. Oleh disebut:
sebab itu Anda perlu a. Perkusi
melakukan identifikasi b. Inspeksi
tentang : c. Palpasi
ƒ Faktor penyebabnya. d. Perkusi hamer
ƒ Cara penularan e. Auskultasi
ƒ Resiko terhadap
ƒ manusia 4. Berikut ini merupakan
ƒ Cara pemberantasan contoh penyakit yang
ƒ Cara penanganan tidak menular
terhadap ternak yang mati a. Pneumonia
ƒ Cara menyampaikan pada b. PMK
masyarakat c. Haemonchiansis
d. Penyakit ingusan
7. Pengayaan e. Penyakit Salmonella

Pilihlah salah satu jawaban yang 5. Berikut ini merupakan


paling benar dengan cara program pencegahan
memberi tanda silang. penyakit menular pada
ternak, kecuali....
1. Berikut ini merupakan suatu a. Menjaga lingkungan
cara pemeriksaan klinis yang kandang tetap bersih
dilakukan dalam b. Melakukan
mendiagnose suatu penyakit pengobatan pada
a. Pemeriksaan mata ternak yang sakit
b. Menelusuri riwayat c. Isolasi terhadap
kejadian penyakit ternak yang sakit
c. Keadaan feses d. Jumlah dan kualitas
d. Keadaan air susu pakan yang memadai
e. Mengenal kelainan- e. Memilih bibit ternak
kelainan kecil atas yang terbebas dari
susunan anatomi. penyait menular.

317
6. Virus Cellassociated a. Penyuntikan secara
dapat menyebabkan intramuskuler
penyakit.... b. Penyuntikan secara
Intradermal dan Intra
a. Radang paha cutan (ID/IC)
b. Anthrax c. Penyuntikan secara
c. PMK epidural
d. IBR d. Penyuntikan secara
e. Ingusan sub cutan
e. Penyuntikan secara
7. Penyakit ketosis intra vena
disebabkan oleh
gangguan metabolisme 10. Berikut ini merupakan
karbohidrat atau oleh beberapa kemungkinan
tidak efisiennya fungsi yang akan terjadi akibat
kelenjar adrenal. vaksinasi, kecuali ....
Penyakit ini dapat diobati a. Sepsis
dengan....... b. Abses
a. Memberikan makanan c. Udema
yang banyak d. Concurrrent disease
mengandung e. Defisiensi
karbohidrat
b. Penyuntikan amilase Jawaban yang benar:
c. Penyuntikan ACTH 1.a. Menelusuri riwayat
d. Penyuntikan kalsium kejadian penyakit
glukonate 2.b. Semua jawaban salah
e. Mencampurkan 3.e. Auskultasi
antibiotik dalam 4.a. Pneumonia
ransumnya. 5.b. Melakukan pengobatan
pada ternak yang sakit
8. Berikut ini merupakan 6.e. Ingusan
penyakit yang 7.c. Penyuntikan ACTH
disebabkan oleh 8.a. Botulisme
keracunan 9.a. Penyuntikan secara intra-
a. Botulisme muskuler
b. Prolapsus uteri 10.e. defisiensi
c. Diplasia
d. Ketosis
e. Coccidiosis

9. Penyuntikan yang
dilakukan dengan cara
mendeposisi kan obat
didalam jaringan daging
disebut:

318

Anda mungkin juga menyukai