Anda di halaman 1dari 20

PENGAMATAN PRAKTIKUM LAPANGAN

MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN PERTANIAN

DISUSUN OLEH :

Andi Muhammad Ifraq Al alaq

(105961102219)

AGRIBISNIS 5D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN AGRIBISNIS

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami hantarkan kepada tuhan yang maha esa karena atas limpahan rahmat
dan karunianya-lah masih diberikan keselamatan dan kesehatan hingga terselesaikan lah laporan
ini dengan baik

Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah jurusan
agribisnis. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ ibu dari mata kuliah
ekonomi pertanian yang telah memberikan arahan dari suri tauladan yang baik dalam
menyelesaikan laporan ini. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan memberikan motivasi sehingga tercapainya laporan ini.

Kami menyadari bahwa didalam laporan ini masih banyak kekurangan sehingga kritik
dan saran yang membangun semangat kami harap guna menyempurnakan laporan ini. Sehingga
laporan ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Takalar, 22 Desember 2021

“Andi Muhammad Ifraq Al alaq”


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.2.1. Berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam budidaya padi...........2
1.2.2. Bagaimana pemasaran komunitas padi..........................................2
1.2.3. Kelembagaan pertanian di Desa Pa’rapunganta Kabupaten Takalar 2
1.3. Tujuan Laporan.................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
2.1. Usaha Tani................................................................................................3
2.2. Budidaya Padi...........................................................................................4
2.3. Penerimaan................................................................................................6
2.4. Biaya.........................................................................................................6
BAB III METODE PRAKTEK LAPANG...............................................................8
3.1. Waktu dan Tempat Praktik Lapang..........................................................8
3.2. Metode Pengumpulan Data.......................................................................8
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAPANG..........................9
4.1. Luas dan Letak Geografis.........................................................................9
4.2. Keadaan Penduduk....................................................................................9
4.2.1. Umur...............................................................................................9
4.2.2. Pendidikan.......................................................................................9
4.2.3. Pekerjaan.........................................................................................9
4.3. Penggunaan Lahan....................................................................................9
4.4. Sarana dan Prasarana................................................................................9
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................11
5.1. Karakteristik Responden.........................................................................11
5.1.1 Umur Responden............................................................................11
5.1.2 Tingkat Pendidikan........................................................................11
5.1.3 Luas Lahan.....................................................................................11
5.1.4 Jumlah Tanggungan Keluarga......................................................11
5.1.5 Pengalaman Usaha Tani.................................................................11
5.2. Penerimaan Usaha Tani..........................................................................12
5.3. Biaya Usaha Tani....................................................................................12
5.4. Aspek Pemasaran....................................................................................12
5.5. Aspek Kelembagaan...........................................................................12
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN................................................................14
6.1. Kesimpulan.............................................................................................14
6.2. Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................15

LAMPIRAN QUISIONER
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Padi merupakan tanaman berumpun. Tanaman padi berasal dari dua benua yaitu
Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa
penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil butir padi
dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain Cina
dan India, beberapa wilayah asal padi adalah Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos,
Vietnam. Hama yang banyak menyerang tanaman ini adalah tikus, orong-orong, walang
sangit dan wereng coklat. Hama-hama itulah yang sering menyebabkan padi gagal panen
dan tentunya membuat petani merugi.

Negara produsen padi terkemuka adalah Republik Rakyat Cina (31% dari total
produksi dunia), India (20%), dan Indonesia (9%). Namun hanya sebagian kecil produksi
padi dunia yang diperdagangkan antar negara (hanya 5%-6% dari total produksi dunia).
Thailand merupakan pengekspor padi utama (26% dari total padi yang diperdagangkan di
dunia) diikuti Vietnam (15%) dan Amerika Serikat (11%). Indonesia merupakan
pengimpor padi terbesar dunia (14% dari padi yang diperdagangkan di dunia) diikuti
Bangladesh (4%), dan Brazil (3%).

Menurut Soekarawati padi salah satu komoditi yang mempunyai prospek cerah
guna menambah pendapatan para petani. Hal tersebut dapat memberi motivasi tersendiri
bagi petani untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan produksinya dengan harapan
agar pada saat panen usaha memperoleh hasil penjualan tinggi guna memenuhi
kebutuhannya. Setiap kegiatan pengolahan sawah mutlak petani mengeluarkan biaya
untuk kegiatan produksi, baik biaya tetap maupun biaya variabel, mulai dari pengadaan
bibit, pupuk, pengolahan, pestisida, pajak lahan, biaya penyusutan alat dan biaya lainnya
yang tidak terduga.

Untuk memperoleh pendapatan yang memuaskan petani, maka petani dituntut


kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga sebagai solusi dalam
menentukan pilihan, apakah ia memutuskan untuk menjual atau menahan hasil
produksinya. Namun bagi petani yang secara umumnya menggantungkan hidupnya dari
bertani, maka mereka senantiasa tidak memiliki kemampuan untuk menahan hasil panen
kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar biaya produksi yang telah
dikeluarkan.

Penduduk Desa Pa’rapunganta hidup dengan didominasi dengan mata pencarian


melalui pertanian. Luas lahan sawah di desa Pa’rapunganta yaitu 86 Ha. Lahan inilah
yang merupakan sumber utama penghasilan penduduk desa Pa’rapunganta.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1 Berapa besar biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani budidaya padi?
1.2.2 Bagaimana pemasaran komunitas usaha tani padi?
1.2.3 Kelembagaan pertanian di Desa Pa’rapunganta, Kecamatan Polumbangkeng Utara

1.3. Tujuan Laporan


1.3.1. Untuk mengetahui besar biaya yang dikeluarkan dalam usaha tani budidaya padi

1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran komunitas usaha tani padi


1.3.3. Untuk mengetahui kelembagaan pertanian di Desa Pa’rapunganta, Kecamatan
Polombangkeng Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Tani


Usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga pikiran atau badan untuk
mencapai suatu maksud. Tani adalah mata pencaharian dalam bentuk bercocok tanam
atau mata pencarian dalam bentuk mengusahakan tanah dengan tanam-menanam. Jadi
usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-
faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal, teknologi, pupuk, benih, dan pestisida)
dengan efektif, efisien, dan kontinyu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga
pendapatan usahataninya meningkat.

Adapun pengertian usaha tani menurut para ahli, yaitu:


a. Menurut Prawirokusumo:
Ilmu usahatani merupakan ilmu terapan yang membahas atau mempelajari
bagaimana membuat atau menggunakan sumberdaya secara efisien pada suatu usaha
pertanian, perikanan atau peternakan.

b. Menurut Ken Suratiyah:


Pengetahuan terapan tentang cara-cara petani dalam menentukan,
mengorganisasikan serta mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi
secara efektif dan efisien sehingga memberikan pendapatan maksimal.

c. Menurut Mosher:
Mengartikan usahatani sebagai himpunan dari sumber-sumber alam yang ada
di tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian seperti tanah dan air,
perbaikan-perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunanbangunan
yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya.

d. Menurut Soekartawi:
Usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang
mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien untuk tujuan
memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

e. Menurut Soeharjo dan Patong:


Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam,
tenaga kerja, dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau sekumpulan
orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga ataupun
orang lain disamping bermotif mencari keuntungan.

f. Menurut Hernanto:
Usahatani adalah sebagai organisasi alam, kerja, modal dan pengelolaan yang
ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian.

g. Menurut Soeharjo dan Patong:


Usahatani adalah proses pengorganisasian faktor-faktor produksi yaitu alam,
tenaga kerja, modal dan pengelolaan yang diusahakan oleh perorangan atau
sekumpulan orang untuk menghasilkan output yang dapat memenuhi kebutuhan
keluarga ataupun orang lain disamping bermotif mencari keuntungan.
2.2. Budidaya Padi
Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam, persemaian dilakukan pada
lahan yang sama atau berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami, hal ini
dilakukan agar bibit yang sudah siap dipindah, waktu dicabut dan akan ditanam mudah
diangkut dan tetap segar. Bila lokasi jauh maka bibit yang diangkut dapat stress bahkan
jika terlalu lama menunggu akan mati.

Benih yang dibutuhkan untuk ditanam pada lahan seluas 1 ha sebanyak 20 Kg. Benih
yang hendak disemai sebelumnya harus direndam terlebih dahulu secara sempurna sekitar
2 x 24 jam, dalam ember atau wadah lainnya. Hal ini dilakukan agar benih dapat
mengisap air yang dibutuhkan untuk perkecambahannya.

Benih yang sudah direndam selama 2 x 24 jam dan sudah berkecambah ditebar
dipersemaian secara hati-hati dan merata, hal ini didimaksudkan agar benih yang tumbuh
tidak saling bertumpukan. Selain itu benih juga tidak harus terbenam kedalam tanah
karena dapat menyebabkan kecambah terinfeksi pathogen (penyebab penyakit tanaman)
yang dapat menyebabkan busuknya kecambah. Pemupukan lahan persemaian dilakukan
kira-kira pada umur satu minggu benih setelah ditanam (tabur). Kebutuhan pupuk yang
digunakan yaitu, 2,5 Kg Urea, 2,5 Kg SP36 dan 1 Kg KCL.
Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula
keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk
menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air
sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga
perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah
diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros
air dan mempermudah perawatan tanaman.

Tanah yang dibudidayakan cenderung kekurangan unsur hara bagi tanaman, oleh
karena itu diperlukan penambahan unsur hara yang berasal dari pupuk organik maupun
pupuk anorganik. Dosis pupuk tanaman padi sawah sangat dipengaruhi oleh jenis dan
tingkat kesuburan tanah, sejarah pemupukan yang diberikan dan jenis padi yang ditanam.

Penggunaan dosis pupuk untuk padi sawah untuk lahan satu hektar adalah sebagai
berikut Urea 200 Kg, SP36 200 Kg, dan KCL 100 Kg. Pemupukan dilakukan dua kali
dalam satu kali budidaya (produksi) padi sawah. Pemupukan pertama dilakukan pada saat
tanaman berumur 12 hari dengan dosis pupuk sepertiga dari kebutuhan pupuk
keseluruhan, sedangkan sisa pupuk diberikan pada tahap kedua yaitu kira-kira pada waktu
tanaman berumur 40 hari.

Hama yang sering ditemukan menyerang tanaman padi sawah adalah penggerek
batang padi, walang sangit, wereng dan belalang. Pengendalian hama dan penyakit yang
dilakukan para petani adalah dengan menggunakan pestisida untuk lahan seluas satu
hektar petani hanya membutuhkan 2 orang tenaga kerja dan dalam waktu satu hari
pemyemprotan tersebut dapat diselesaikan.

Hasil padi yang berkualitas tidak hanya diperoleh dari penanganan budi daya yang
baik saja, tetapi juga didukung oleh penanganan panennya. Waktu panen padi yang tepat
yaitu jika gabah telah tua atau matang. Waktu panen tersebut berpengaruh terhadap
jumlah produksi, mutu gabah, dan mutu beras yang akan dihasilkan. Keterlambatan
panen menyebabkan produksi menurun karena gabah banyak yang rontok. Waktu panen
yang terlalu awal menyebabkan mutu gabah rendah, banyak beras yang pecah saat
digiling, berbutir hijau, serta berbutir kapur. Saat panen di lapangan dipengaruhi oleh
berbagai hal, seperti tinggi tempat, musim tanam, pemeliharaan, pemupukan, dan
varietas. Pada musim kemarau, tanaman biasanya dapat dipanen lebih awal. Jika dipupuk
dengan nitrogen dosis tinggi, tanaman cenderung dapat dipanen lebih lama dari biasa.
Panen yang baik dilakukan pada saat cuaca terang. Secara umum, padi dapat di panen
pada umur antara 110 - 115 hari setelah tanam.

2.3. Penerimaan

Penerimaan usahatani diperoleh dari hasil perkalian antara produksi dengan harga
jual produksi (pendapatan kotor). Rumus :

TR = P x Q

Di mana : Q = Jumlah Produksi


P = Harga Produksi
2.4. Biaya

Menurut Kusnadi biaya adalah manfaat yang dikorbankan dalam rangka


memperoleh barang dan jasa. Manfaat (barang dan jasa) yang dikorbankan diukur dalam
Rupiah melalui pengurangan aktiva atas pembebanan utang pada saat manfaat itu
diterima. Sedangkan menurut Kuswadi biaya adalah semua pengeluaran untuk
mendapatkan barang dan jasa dari pihak ketiga. Hal senada juga dikemukakan oleh
Mulyadi bahwa biaya adalah pengorbanan yang diukur dengan satuan uang yang
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu. Supriyono mengemukakan bahwa :
Penggolongan biaya adalah proses mengelompokkan secara sistematis atas keseluruhan
elemen yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat
memberikan informasi yang lebih punya arti atau lebih penting.

Biaya usaha tani diklafikasikn menjadi dua yaitu ; Biaya tetap (fixed costi) dan
biaya tidak tetap (variable cost) yang mencangkup :

1. Biaya tetap (Fixed Cost) yaitu : biaya yang tidak berubah-ubah yang tidak mempengaruhi
hasil produksi, yakni penyusutan alat pertanian, sewa tanah, dan pajak.
2. Biaya tidak tetap (Variable Cost) yaitu : biaya yang berubah-ubah/ biaya yang
mempengaruhi jumlah hasil produksi, yakni bibit, upah tenaga kerja, pupuk dan pestisida.

BAB III
METODE PRAKTEK LAPANG

3.1. Waktu dan Tempat Praktik Lapang


Praktek lapang ini dilaksanakan pada bulan Juni 2021, di Desa Pa’rapunganta,
Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar.

3.2. Metode Pengumpulan Data


Praktek lapang ini dilakukan melalui pengumpulan data, pengumpulan data yang
dilakukan ada 2 yaitu data primer dan data sekunder:

1. Data primer adalah: data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada petani dan
keluarganya, dengan mengisi kuisioner yang telah diberikan.
Data sekunder adalah: data yang diperoleh dari kantor desa Pa’rapunganta.
2. Data sekunder yaitu Sumber data sekunder adalah data yang diperlukan untuk

mendukung hasil penelitian yang berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber

lainnya yang berhubungan dengan penelitian. Sumber data pendukung penelitian ini

yaitu segenap perangkat desa dan masyarakat Desa Barugaya Kecamatan

Polombangkeng Utara Kabupaten Takalar.

3.
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTEK LAPANG

4.1. Luas dan Letak Geografis


Letak geografis Kecamatan Polumbangkeng Utara terletak dikordinat 5031
sampai 50381 Lintang Selatan dan antara 1990221 sampai 1990391 Bujur Timur. Letak
terletak di bagian selatan Provinsi Sulawesi Selatan dengan jarak 40 km dari Kota
Metropolitan Makassar, ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi alam dan curah
hujan rata-rata daerah tropis menjadi daerah sangat subur.

4.2. Keadaan Penduduk


4.4.1. Umur
Rata-rata usia penduduk di Desa Saga yaitu 25-50 tahun yaitu sebanyak
1.013 jiwa.
4.4.2. Pendidikan
Masyarakat di desa Saga banyak yang mengalami putus sekolah ketika
memasuki usia SMA. Dan ketika lulus SMA pun banyak yang tidak melanjutkan
pendidikan ke bangku perkuliahan hal ini salah satunya dikarenakan faktor biaya
yang tidak mencukupi melanjutkan pendidikan.

4.4.3. Pekerjaan
Meskipun banyak anak remaja yang mengalami putus sekolah namun mereka tetap
bekerja. Ada yang berkebun, sebagai buruh bangunan, bertani.
Sebagian lainnya penduduk desa Saga bekerja sebagai guru, PNS,
pedagang, dll.

4.3. Penggunaan Lahan


Penggunaan lahan pertanian di Kecamatan Polombangkeng Utara yaitu di Desa
Pa’rapunganta seluas 86 Ha sawah sedangkan luas perkebunan seluas 61 Ha.
Pemukiman/perumahan 55 Ha.
4.4. Sarana dan Prasarana
Di Desa Pa’rapunganta terdapat 1 Kantor Desa, Balai desa,sebuah Posyandu, dan
sebuah Sekolah Dasar, memiliki 2 buah masjid. Di Desa Pa’rapunganta memiliki
kelompok Tani yang bekerjasama dengan PPL pertanian. Tim PPL pertanian ini bertugas
memberikan materi terkait masalah pertanian kemudian memberikan bantuan kepada
para petani berupa bibit tanaman, pupuk dan alat-alat bercocok tanam.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden


Responden dalam praktek lapang ini adalah petani yang membudidayakan padi di
Desa Pa’rapunganta, Kecamatan Polombangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Karakteristik
responden dapat dilihat dari segi umur, pendidikan, luas lahan yang digunakan bertani,
jumlah tanggungan keluarga dan pengalaman usaha tani.

5.1.1. Umur Responden


Tingkat umur petani sangat mempengaruhi kemampuan fisik dan cara
berpikir petani dalam pengambilan keputusan dalam usahatani padi, pada
umumnya petani yang berusia muda mempunyai fisik yang lebih kuat dan cepat
menerima informasi dan inovasi baru, karena petani yang berumur lebih muda
lebih berani menanggung resiko walaupun petani tersebut masih kurang
pengalaman sehingga petani yang lebih muda bertindak dinamis, sehingga cepat
mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berharga bagi perkembangan
hidupnya pada masa yang akan datang. Umur responden dalam penelitian ini
yaitu 45 Tahun.

5.1.2. Tingkat Pendidikan


Pendidikan terakhir responden yaitu SMP.
5.1.3. Luas Lahan
Luas lahan pertanian responden yakni 1 Ha.
5.1.4. Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga dari responden sebanyak 5 orang.
5.1.5. Pengalaman Usaha Tani
Pengalaman berusahatani dapat dilihat dari lamanya petani dalam
menekuni usahanya. Semakin lama petani menggeluti usahanya, maka akan
semakin banyak pengalaman yang mereka miliki, pada umumnya petani yang
memiliki pengalaman usahatani yang cukup lama cenderung memiliki
kemampuan berusahatani yang lebih baik, pengalaman berusahatani erat
kaitannya dengan tingkat keterampilan seseorang dalam berusaha karena
umumnya petani yang berpengalaman kemudian ditunjang dengan pendidikan
yang cukup, maka petani tersebut akan terampil dalam mengelola usahataninya.
Pengalaman berusaha tani responden yaitu 40 Tahun.

5.2. Penerimaan Usaha Tani


Penerimaan dalam praktek lapang merupakan hasil perkalian antara produksi
yang diperoleh dengan harga jual ditingkat petani. Berdasarkan hasil wawancara melalui
pengisian kuesioner dan perhitungan, produksi padi yang diperoleh responden selama
satu kali musim panen adalah 6000 Kg dan harga satuaannya Rp.4.200/kg sehingga rata-
rata penerimaan yang diperoleh petani responden adalah Rp 25.500.000

5.3. Biaya Usaha Tani


Biaya dibedakan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variabel cost). Biaya tetap adalah biaya yang relatif jumlahnya walaupun produksi yang
diperoleh banyak atau sedikit, dengan kata lain besarnya biaya tetap ini tidak tergantung
pada besar kecilnya produksi yang di dapat. Berdasarkan praktek lapang yang dilakukan
didapatkan informasi bahwa biaya tetap yang dikeluarkan responden Rp 5.500.000

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang
dihasilkan. Biaya variabel yang dikeluarkan oleh responden untuk luas lahan 1 Ha yaitu
sebesar Rp 1.000.000
5.4. Aspek Pemasaran
Sistem pemasaran padi di desa Saga ini hasil produksinya langsung dijual
Kepasar-pasar dan sebagian dijual kepada pedagang pengumpul kemudian pedagang
pengumpul menjual langsung ke pedagang besar. Petani menjual ke pedagang pengumpul
karena sudah terbiasa atau adanya sistem langganan.

5.5. Aspek Kelembagaan


Kelompok tani ialah sebuah kelembagaan di tingkat petani yang memiliki tujuan
yang sama yang dibentuk untuk mengorganisasikan para petani dalam menjalankan usaha
taninya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara produksi padi yang diperoleh responden selama
satu kali musim panen adalah 6000 Kg dan harga satuannya Rp.4.200/kg sehingga rata-
rata penerimaan yang diperoleh petani responden adalah Rp 25.500.000. Dengan biaya
tetap yang dikeluarkan responden Rp 5.500.000 dan biaya variabel yang dikeluarkan oleh
responden untuk luas lahan 1 Ha yaitu sebesar Rp 1.000.000.

Sistem pemasaran padi di desa Pa’rapunganta ini hasil produksinya langsung


dijual ke pasar – pasar dan sebagian dijual kepada pedagang pengumpul kemudian
pedagang pengumpul menjual langsung ke pedagang besar. Petani menjual ke pedagang
pengumpul karena sudah terbiasa atau adanya sistem langganan. Kelompok tani yang
terdapat di desa Saga terdiri dari kelompok tani sayuran, kelompok tani buah, dan
kelompok tani padi.

6.2. Saran
Menyadari bahwa peneliti masih jauh dari kata sempurna. Maka kedepannya
peneliti akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang praktikum lapang terkait usaha tani
dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan. Semoga
mahasiswa dapat memamahami pentingnya penyuluhan pertanian untuk perkembangan
sektor pertanian di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ekonomi Pertanian "Tugas Laporan Analisis Usaha Tani".


http://missthiny.blogspot.com/2014/04/ekonomi-pertanian-tugaslaporan_5905.html.
Diakses pada Juni 2021.
Salim, Agus. http://agussalimnolsembilan.blogspot.com/2012/06/laporan-praktekhttp://
agussalimnolsembilan.blogspot.com/2012/06/laporan-praktek-lapang-uasahatani-
padi.htmllapang-uasahatani-padi.html. Diakses pada Juni 2021.
“KUISIONER PRAKTEK LAPANG USAHA TANI”

1. IDENTITAS RESPONDEN
 Nama : Arham Riadi
 Pengalaman usaha tani : Sudah Bertani sejak kecil karena kegiatan turun
temurun
 Umur : 45 Tahun
 Pendidikan : SMP
 Luas lahan : 1 ha
 Jumlah tanggungan keluarga : 5 orang (1 istri, dan 4 anak)

2. ASPEK USAHA TANI


 Jenis tanaman yang dibudidayakan : Padi
 Produksi : 6000 Kg
 Harga : 4.200 (Rp/kg)
 Penerimaan : (Rp) ± 25.500.000.
 Biaya yang dikeluarkan : (Rp) ± 5.500.000.
 Biaya variabel yang dikeluarkan : (Rp) ± 1.000.000.
 ALASAN BAPAK/IBU MASIH BERGELUT DALAM KEGIATAN
PERTANIAN ?
: Saya bergelut atau masih bertahan pada kegiatan pertanian ini karna dari
sinilah sumber penghasilan saya untuk keluarga, dan Bertani ini juga
sudah dilakukan secara turun temurun di keluarga saya ,dan pada
umumnya di daerah kami bergelut pada dunia pertanian sawah.

3. ASPEK PEMASARAN
 Dimana komoditas pertanian dipasarkan ?
: Hasil pertanian saya kebanyakan saya jual atau di jual dipasar besar yang
ada di kabupaten Takalar ini,dan sebagian dibeli oleh pedagang
pengumpul/pengepul.
 Apakah ada pedagang pengumpul yang mengambil ? (Ya/tidak)
: Ya, saya memiliki beberapa teman saya sendiri yang menjadi pengumpul
atau pemasok hasil komoditi pertanian saya untuk mereka jual kembali
dan membantu juga saya menyebar luaskan hasil komoditi pertanian saya
 Alasan bapak/ibu menjual ke pedagang pengumpul ?
: Alasannya yaitu karena mereka juga membantu saya untuk menjual hasil
pertanian saya dan juga dalam membantu menaikkan atau menyebarkan ke
pasar-pasar sehingga menaikkan hasil komoditi di desa kami.
 Bagaimana system kerja sama dengan pedagang pengumpul ?
: system kerja sama yang saya lakukan dengan pedagang pengumpul yaitu
untuk sama -sama menguntungkan kami, yaitu sama saja dengan para
pedagang yang membeli hasil pertanian kami untuk mereka jual kembali di
tempat lain atau pasar lain.

4. ASPEK PEMASARAN
1. Apakah ada penyuluh intensif dalam memberikan penyuluhan? (Ya/tidak)
Alasannya : Ya, jika dikatakan penyuluhan insentif tim penyuluh benar -
benar menjaga hasil komoditi pertanian kami agar tetap terjaga
kualitasnya.

2. Apakah ada koperasi yang membantu permodalan petani dan menyediakan


sarana produksi bagi petani (Ya/tidak)
Alasannya : Ya, tapi sebelumnya saya memberitahu dalam hal ini yaitu
peranan koperasi bagi para petani yaitu tergantun pada petani itu sendiri,
dalam hal-nya petani tersebut ingin meminjam modal untuk berjalannya
pertaniannya, dan jika koperasi menyediakan sarana produksi bagi petani
sepertinya tidak umtuk di desa kami.
3. Apakah ada bank yang membantu petani dalam permodalan ? (Ya/tidak)
Alasannya : Tidak, alasannya yaitu karna sama seperti hal Koperasi tadi,
semua bergantung kepada petani itu sendiri bagaimana dalam hal memiliki modal
untuk sarana pertaniannya. Dalam Hal Bank yang dating memberikan kami
langsung bantuan dalam permodalan belum ada di desa kami.

4. Apakah ada kelompok tani ? (Ya/tidak)


Alasannya :Ya, Di desa kami memiliki kelompok tani juga yang diberi
nama kelompok tani “MEKARSARI” , Kelompok tani ini juga beru berdiri
selama 1 tahun terakhir di desa kami.

5. Apakah gotong royong masih berlangsung ? (Ya/tidak)


Alasannya : Ya, kegiatan Gotong Royong masih sering berlangsung di
desa kami, apalagi dalam hal sektor pertanian masih sering terjadi kegiatan
gotong royong.

6. Apakah dinas pertanian senantiasa memberikan bantuan dalam pengembangan


petani (Ya/tidak)
Alasannya : Ya,dinas pertanian masih memberikan kami bentuan
pengembangan, dalam hal kegiatan penyuluhan yang dating kedesa kami di
barengi dengan tim pemerintah yang ikut datang memberikan pengembangan
petani untuk desa kami.

ASPEK KEBIJAKAN :

1. Apakah ada bantuan pemerintah berkaitan dengan subsidi pupuk ? (Ya/tidak)


Alasannya : ya ada, bantuan subsidi pupuk bagi kami diberiakan kepada kami melalui
adanya kartu tani, dari hal ini kami diberikan pupuk bersudsidi dari pemerintah untuk
memudahkan penyaluran kepada kami para petani.
 Lampiran Foto pada saat melakukan Kuisioner.

Anda mungkin juga menyukai