Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis

Jacq.) TANAMAN MENGHASILKAN DI PT. BERKAT SAWIT UTAMA

(Laporan Praktik Kerja Lapang)

Oleh

M. THUBAGUS RYAN SUBARNAS


16722035

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2021
MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis
Jacq.) TANAMAN MENGHASILKAN DI PT. BERKAT SAWIT UTAMA

(Laporan Praktik Kerja Lapang)

Oleh

M. THUBAGUS RYAN SUBARNAS


16722035

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


BANDAR LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat nya
kesehatan dan keselamatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan PKL ini
dengan judul: “Manajemen Pemeliharaan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Tanaman
Menghasilkan di PT. Berkat Sawit Utama”.Selama penulisan ini penulis banyak mendapat
masukan dari berbagai pihak baik berupa motivasi, saran serta bimbingan. Atas jasa
berbagai pihak pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan dukungan moril, materi, dan do’a yang
senantiasa dilantunkan hingga meliputi setiap langkah penulis dan hal tersebut
menjadi hal yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
2. Ranu Hidayat dan Waluyono sebagai Pembimbing Lapang yang dengan ikhlas selalu
membantu dan membimbing penulis dalam melaksanakan PKL ini.
3. Yan Sukmawan, S.P, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan ikhlas selalu
membantu dan membimbing penulis dalam membuat laporan PKL ini sampai selesai.
4. Ir. Any Kusumastuti, M.P. selaku Ketua Program Studi Produksi dan Manajemen
Industri Perkebunan yang telah memberikan dorongan semangat dan masukan yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Seluruh tim PKL jambi yang selalu membantu, mendukung dan menyemangati
penulis untuk menyelesaikan laporan PKL ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya
penulis sangat mengharapkan agar tulisan ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menjadi referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan

Bandar Lampung, Maret 2021

M. Thubagus Ryan Subarnas


DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL....................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR............................................................................... vii

I. PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................ 2

II. PROFIL PERUSAHAAN.................................................................. 3


2.1 Gambaran Umum Perusahaan......................................................... 3
2.1.1 Sejarah perusahaan.................................................................. 3
2.1.2 Letak geografis perusahaan..................................................... 4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan................................................................ 5
2.3 Luas Lahan Perkebunaan Kelapa Sawit.......................................... 6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN....................................................... 7


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................... 7
3.2 Rencana Kegiatan .......................................................................... 7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 9


4.1 Pemangkasan Pelepah ............................................................... 9
4.2 Pemupukan................................................................................. 11
4.3 Pengendalian Gulma .................................................................12
4.4 Pemeliharaan Piringan ...............................................................13
4.5 Perawatan Jalan .........................................................................14
4.6 Panen..........................................................................................14
4.6.1 Taksasi panen.....................................................................15
4.2.2Pelaksanaan panen tandan buah segar (TBS)......................16
4.2.3Mutu ancak, mutu buah dan premi......................................17

V. KESIMPULAN...................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................20

LAMPIRAN.............................................................................................21
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Luas perkebunan kelapa sawit PT. Berkat Sawit Utama


Kebun 3 tahun 2019................................................................................ 6
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta PT. Berkat Sawit Utama.................................................................. 4

2. Peta PT. Berkat Sawit Utama Kebun 3 Afdeling 4................................. 5

3. Kegiatan pemangkasan pelepah ............................................................. 12

4. Kegiatan pemupukan .............................................................................. 13

5. Pemeliharaan jalan dan saluran............................................................... 16

6. TBS yang sudah dipanen......................................................................... 18

7. Apel pagi ................................................................................................21

8. Kegiataan pemangkasan pelepah ............................................................21

9. Penyusunan pelepah................................................................................22

10. Kondisi tanaman pada kebun Afdeling 1 ...............................................23

11. Kunjungan ke kantor afdeling ................................................................23


I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktik Kerja Lapang (PKL) adalah proses pembelajaranyang berbeda dari mata kuliah
sebelumnya karena tidak dilakukan di dalam kelas atau lingkungan kampus tetapi
pelaksanaannya dilakukan di instansi atau perusahaan sesuai dengan bidang ilmu yang
dipelajari oleh mahasiswa. Proses pembelajaran di instansi atau perusahaan akan
mengarahkan mahasiswa pada aspek keterampilan karena mahasiswa tidak hanya
mempelajari teori keilmuan tetapi juga pengalaman kerja atau skill kerja yang nyata. Saat
berada di lokasi PKL mahasiswa harus menaati semua peraturan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh perusahaan, karena mahasiswa bertindak menjadi tenaga kerja.
Proses pelaksanaan PKL diharapkan menjadi jembatan ilmu mahasiswa diperkuliahan
menuju dunia kerja yang sebenarnya beikut juga meliputi target kerja, tantangan kerja,
tekanan kerja, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan PKL diharapkan dapat menjadi bekal untuk
mahasiswa agar menjadi calon tenaga “upper middle level” (tingkat menengah atas) pada
bidangnya masing-masing.
Beberapa manfaat Praktek Kerja Lapang (PKL) yaitu mahasiswa dapat
mengakomodasikan antara konsep atau teori yang diperoleh dari perkuliahan, memberikan
manfaat dalam usaha peningkatan dan pemantapan sikap mahasiswa, sebagai media untuk
mengenal lingkungan kerja, sarana komunikasi lapang antara pihak akademik dengan
masyarakat, memperoleh tenaga terampil tanpa harus mengeluarkan tambahan bagi
pengembangan sumber daya manusia yang ada, dan terciptanya budaya kerja yang
bertanggung jawab.
Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di PT. Gama Plantation Jambi yang
bergerak dibidang perkebunan khususnya tanaman kelapa sawit. Alasannya dipilihnya PT.
Gama Plantation sebagai lokasi Praktek Kerja Lapang (PKL) karena instansi ini melakukan
kegiatan budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit yang lengkap sehingga mampu
memberikan informasi yang benar dan mendalam kepada mahasiswa yang ingin belajar dan
mendalami ilmu untuk dapat membudidayakan tanaman kelapa sawit.

1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :
1. Memahami proses budidaya tanaman kelapa sawit diperkebunan.
2. Menerapkan ilmu yang didapat darikampus ke lapangan sehingga memperoleh
pengalaman dan keterampilan.
II. PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan


2.1.1 Sejarah perusahaan
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis
Renscana Usaha dan kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan Hidup (AMDAL) salah satunya bagi jenis kegiatan bidang pertanian yaitu jenis
kegiatan budidaya tanaman perkebunan tahunan dengan tanpa unit pengolahannya yang
luasnya > 3.000 ha wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL. Sehubungan dengan hal itu,
PT Asiatic Persada termasuk kedalam kategori untuk perusahaan yang wajib AMDAL,
dengan besaran luas kebun 27.252 ha.Kemudian perusahaan ini telah beroperasi sejak Tahun
1986 dan melakukan merger dengan PT. Jammer Tulen luas 3.871 ha, dan PT. Maju Perkasa
Sawit luas 3.381 ha.
Kegiatan usaha perkebunan yang dilakukan oleh PT. Asiatic Persada didirikan dalam
bentuk satu paket yang terdiri atas kebun kelapa sawit dan pabrik pengolah Tandan Buah
Segar (TBS) menjadi CPO (Crude Palm Oil).Pembukaan kebun kelapa sawit diawali sebelum
tahun 1986 yang merupakan kebun inti. Total luas pengelolaan kebun inti adalah 27.252 ha di
lokasi Kabupaten Batanghari dan 672 ha berada di wilayah Sarolangun.
Data terbaru dari Badan Pertahanan Nasional (2003), bahwa total luasan pengelolaan
PT. Asiatic Persada yang sebenarnya adalah 27.924 ha dengan rincian luasan pengelolaan PT.
Asiatic Persada 20.000 ha, PT Jammer Tulen 3.816 ha, dan PT Maju Perkasa Sawit 4.053 ha
(3.381 ha + 672 ha). Luasan 672 ha terdapat di lokasi Kabupaten Sarolangun.Namun, luasan
672 ha tersebut belum diusulkan Hak Guna Usahanya.Kajian dalam studi AMDAL ini telah
dititik beratkan pada luasan pengelolaan 27.252 ha (Wilayah Kabupaten Batanghari).
PT.Asiatic Persada berganti nama menjadi PT. Berkat Sawit Utama pada tahun 2017.
APT. Berkat Sawit Utama merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak dibidang
perkebunan kelapa sawit yang memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit dibawah naungan
PT. Agro Mandiri Semesta (AMS).PMKS Sei Kandang (PSG) dibangun pada tahun 1989 dan
mulai komisioning pada tahun 1997 di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten
Batanghari, Provinsi Jambi.
PT Berkat Sawit Utama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan CPO yang memiliki kapasitas olah 60
ton.jam-1 PT Berkat Sawit Utama adalah perusahaan yang sering berganti kepemilikkan,
ditahun 2001-2006 perusahaan ini dikuasai oleh perusahaan dari Inggris yaitu CDC-Pacrim,
lalu tahun 2006-2007 dikuasai oleh Cargill dari Amerika, dan tahun 2008-2012 giliran
Wilmar Group yang berbasis di Singapura menguasai PT Berkat Sawit Utama. Awal tahun
2013 PT Berkat Sawit Utama dikuasai oleh PT AMS Ganda Group, dan saat ini PT Berkat
Sawit Utama di kuasai oleh GAMA PLANTATION.
2.1.2 Letak geografis perusahaan
Secara geografis lokasi perkebunan dan pabrik kelapa sawit PT. Asiatic Persada
terletak di Desa Bungku Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Jambi.PT Asiatic
Persada bersebelahan dengan Kecamatan Sungai Bahar. Pada tahun 2017 PT. Asiatic Persada
berganti nama menjadi PT. Berkat Sawit Utama hingga sampai sekarang.

Gambar 1. Peta PT. Berkat Sawit Utama

Lokasi kawasan kebun kelapa sawit PT. Berkat Sawit Utama secara administrasi
pemerintahan termasuk dalam wilayah Kecamatan Bajubang Kabupaten Batanghari, Provinsi
Jambi dengan batasan areal sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Pompa Air
b. Sebelah Timur : Desa Sungai Bahar (Unit 14, 15, 18, dan 19)
c. Sebelah Barat : Desa Simpang Macan, PT. Reki, dan Desa Kunangan Jaya
d. Sebelah Selatan : Desa Sungai Bahar (Unit 8 dan 22) dan Desa Tanjung Mandiri
PT. Berkat Sawit Utama terletak pada ketinggian + 300 mdiatas permukaan laut dengan
temperatur 320C, sebagian besar topografi lahan yang dimiliki mulai dari yang berbukit
hingga daerah dataran yang memiliki kemiringan + 450.PT Berkat Sawit Utama terbagi
menjadi 4 kebun dan 1 kebun plasma.
a. Kebun 1 (Kebun Dami Persada)
b. Kebun 2 (Kebun Pisifera Persada)
c. Kebun 3 (Kebun Tenera Persada)
d. Kebun4 (Kebun Progeni Persada)
e. Kebun Plasma
Kebun 4 (Kebun Tenera Persada) memiliki luasan berdasarkan HGU (Hak Guna Usaha)
yaitu 4.009 Ha. Kebun 4 terbagi menjadi 4 Afdeling yang terdiri dari Afdeling 1, Afdeling 2,
Afdeling 3, dan Afdeling 4. Afdeling 1 memilikiluas 998 ha dengan Tanaman Menghasilkan
(TM) yang berumur sekitar 15 tahun dan memiliki 38 blok.

Gambar 2. Peta PT. Berkat Sawit Utama kebun 3 Afdeling 4

2.2Visi dan Misi Perusahaan


Visi Perusahaan
Menjadi Salah Satu Perusahaan Agribisnis Indonesia Yang Terkemuka Dengan
Pengelolaan Terbaik Dan Memberikan Keuntungan Tinggi.
Misi Perusahaan
Meningkatkan Perkembangan Perusahaan Dengan Standar Kualitas Tinggi,Ramah
Lingkungan Dan Berkelanjutan Serta Memberikan Nilai Tambah Yang Lebih Baik Untuk
Seluruh Stake Holder.

2.3Luas Lahan Perkebunan Kelapa Sawit


PT. Berkat Sawit Utama memiliki 5 kebun yang terdiri dari 4 kebun produksi dan 1
kebun plasma.Setiap kebun memiliki 4 Afdeling dengan berbeda-beda luasan.
Tabel 1. Luas perkebunan kelapa sawit PT. Berkat Sawit Utama Kebun 3 tahun 2019
  Tahun Luas Per Afdeling (Ha) Total
Tanam AFD-I AFD- AFD- AFD-
(ha) II (ha) III (ha) IV (ha)
1.TanamanMenghasilka
1989 815 - 360 380 1,555
n
  1990 - 296 121 - 417
  2003 64 140 310 - 515
  2007 - 132 23 - 155
  2008 65 189 115 - 369
  2011 - 176 - - 176
  2012 - - - - -
  2013 - - - - -
  2014 - - - - -
  2015 - - - - -
2. Tanaman Belum
2016 - - - - -
Menghasilkan
  2017 - - - 243 243
  2018 - - - 297 297
3. Tanaman Baru 2019 - - - - -
Total 944 934 928 919 3,726
Sumber : PT. Berkat Sawit Utama, (2019)

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari PT. Berkat Sawit Utama Kebun 3 yang terdiri dari 4
Afdeling memiliki tanaman menghasilkan, tanaman belum menghasilkan, dantanaman baru
yang berbeda-beda tahun tanamnya. Tahun tanam tanaman menghasilkan yang paling lama
yaitu tahun 1989 dan yang baru ditanami ditahun 2015.
III. PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Kegiatan PKL berlangsung pada tanggal 16 Maret sampai dengan 29 Maret
2020.Pelaksanaaan PKL dilaksanakan di PT. Berkat Sawit Utama, Desa Bungku, Kecamatan
Bajubang, Kabupaten Batang hari, Provinsi Jambi.

3.2 Rencana Kegiatan


Kegiatan PKL dilaksanakan dengan mengikuti kegiatan yang diarahkanoleh pembimbing
dalam rangka kegiatan magang.Data yang digunakan dalam menulis laporan ini didapatkan
berdasarkan metode pengambilan data secara primer dan sekunder. Pengambilan data secara
primer dilakukan melalui praktek kerja langsung di lapangan dan wawancara dengan pihak
perusahaan, pengumpulan data sekunder yaitu dengan cara pengambilan data di kantor PT.
Berkat Sawit Utama Jambi. Beberapa rencana kegiatan yang selama pelaksanaan PKL yaitu
sebagai berikut :
a. Pemangkasan pelepah
Pemangkasan pada tanaman kelapa sawit adalah proses pembuangan pelepah- pelepah
yang sudah tidak produktif / pelepah kering pada tanaman kelapa sawit. Pemangkasan
daun pada tanaman kelapa sawit harus dilakukan, karena tidak mudah rontok, meskipun
sudah tua atau kering, terkadang baru rontok setelah beberapa tahun kemudian
b. Pemupukan
Pemupukan adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud untuk
memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
c. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit dengan
membersihkan tumbuhan yang tumbuh pada sekitar piringan,
d. Pemeliharaan piringan
Pembersihan piringan adalah pekerjaan membasmi dan membersih rumput (gulma) yang
tumbuh di piringan pokok termasuk tunggul dan kayu
e. Pemeliharaan jalan
Pemeliharaan jalan bertujuan agar tidak ada genangan air yang dapat membuat mobil
terjebak sehingga laju transportasi tersendat.
f. Panen
Panen adalah kegiatan memetik Tandan Buah Segar yang masak, mengutip brondolan,
pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) dari dalam blok ke Tempat Pengumpulan Hasil
(TPH) dan pengangkutan buah dari TPH ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemangkasan Pelepah


Pruning atau pemangkasan pada tanaman kelapa sawit adalah proses pembuangan
pelepah – pelepah yang sudah tidak produktif atau pelepah kering pada tanaman kelapa sawit.
Pemangkasan daun pada tanaman kelapa sawit harus dilakukan, karena tidak mudah rontok,
meskipun sudah tua atau kering, terkadang baru rontok setelah beberapa tahun kemudian
(Vidanarko,2011).Tujuan dari pemangkasan pada tanama kelapa sawit yaitu menentukan
bilangan pelepah yang perlu ditinggalkan di atas pokok supaya sentiasa mencukupi untuk
memberi keluasan daun yang optimum. Kerana daun pada umumnya memainkan peranan
penting untuk efisiensi distribusi fotosintat melalui prosesfotosintesis ke bagian tanaman.
Pekerja pada kegiatan pruning PT. Berkat Sawit Utama ada dua macam yaitu dengan
sistem borongan ataukontrak dan pekerja tetap.Salah satu tujuan pruning yaitu memudahkan
pemanen untuk memetik buah.Pruning juga dapat dilaksanakan bersamaan dengan proses
panen sehingga dapat menghemat kebutuhan pekerja dan mempersingkat pekerjaan.
Pemangkasan daun pada kelapa sawit bertujuan untuk memperoleh pohon yang bersih
dengan jumlah daun yang optimal dalam satu pohon serta memudahkan pamanenan
(Setyamidjaja,2006).Memangkas daun dilaksanakan sesuai dengan umur/tingkat
pertumbuhan tanaman. Pemangkasan perlu dilakukan untuk menjaga jumlah pelepah yang
optimal yang berguna  untuk tempat munculnya bunga & pemasakan buah. Pemangkasan
dimulai sejak masa tnaaman belum menghasilkan (TBM) hingga masa tanaman
menghasilkan (TM) (Vidanarko,2011).
Pemangkasan juga berguna untuk menjaga kesehatan tanaman.Kelapa sawit yang
tidak dipangkas mengakibatkan banyaknya pelepah daun yang dimiliki oleh tanaman
tersebut. Pelepah daun yang tidak terkena sinar matahari langsung akan menjadi parasit
karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat hasil dari
proses fotosintesis yang dilakukan oleh pelepah-pelepah yang bisa mendapatkan sinar
matahari. Inilah penyebabnya kenapa suatu pohon kelapa sawit tidak menghasilkan buah
sawit atau buah yang dihasilkannya sangat sedikit meskipun kondisinya sehat. Karena hanya
sedikit fotosintat yang dipakai untuk membentuk buah, kebanyakan telah disalurkan ke
bagian pelepah yang lain.
Kelapa sawit yang dipangkas secara berkala juga dapat meminimalkan perkembangan
jamur dan organisme pengganggu tanaman (OPT). Dengan memangkas tanaman akan
tercipta lingkungan yang baik bagi pertumbuhan kelapa sawit itu sendiri. Sehingga sinar
matahari dapat mengenai semua bagian tanaman.Hasilnya tingkat kelembaban tanaman dapat
terjaga dengan baik dan pertumbuhan tanaman pun menjadi lebih optimal untuk memberikan
hasil panen yang sebanyak-banyaknya.
Pemangkasan dilakukan dengan memotong pelepah daun terbawah dengan
meninggalkan bagian pangkal pelepah sepanjang 2 ± 3 cm atau selebar tandan buah
sawit.Pelepah daun juga dapat dipotong rapat ke batang atau dengan berkas daun potongan
berbentuk tapal kuda yang membentuk sudut 30% terhadap garis horizontal. Pada umur
tanaman 4 ± 7 tahun jumlah pelepah yang dipertahankan 48 ± 56 pelepah pertanaman dengan
meninggalkan 2 pelepah di bawah tandan hitam terakhir. Tanaman umur pokok 8 ± 14 tahun
jumlah pelepah yang dipertahankan 48 pelepah pertanaman dengan meninggalkan 1 pelepah
di bawah tandan hitam yang terakhir. Sedangkan tanaman umur pokok melebihi 15 tahun
pelepah yang dipertahankan 32 ± 40 pelepah pertanaman dengan meninggalkan1 pelepah di
bawah tandan hitam terakhir.
Untuk menghitung kebutuhan pekerja dan biayayang dikeluarkanpada sistem
borongan untuk menyelesaikan satu blok dengan luas 35ha dalam waktu satu bulan.
HKpekerja : 40 pohonper hari
Upah : Rp. 4000,00 perpohon
Populasi : 143 pohon.ha-1
143 pohon.ha-1 x 35 ha
5.005 pohon.blok-1
5.005 pohon . blok−1
Jumlah pekerja :
40 pohon x 24 hari
= 5 pekerja
Biaya : 5.005pohon.blok-1xRp. 4.000,00 per pohon
Rp. 20.020.000,00
Gambar 3. Kegiatan pemangkasan pelepah
Untuk menghitung kebutuhan pekerja dan biaya yang dikeluarkanpada sistem pekerja
tetap untuk menyelesaikan satu blok dengan luas 35 ha dalam waktu satu bulan yaitu :
HK pekerja : 40 pohon per hari
Upah : Rp. 3000,00 per pohon
Premi / Bonus : Rp. 5000,00 per pohon
Populasi : 143 pohon.ha-1
143 x 35
5005 pohon.blok-1
5005 pohon . blok−1
Jumlah pekerja :
40 pohon x 24 hari
= 5 pekerja
Biaya pokok : Rp. 120.000,00x 5 pekerjax 24 hari
Rp. 14.400.000,00
Biaya bonus : 205 pohonx Rp. 5000,00
Rp. 1.025.000
Total biaya : Rp. 14.400.000,00 + Rp. 1.025.000,00
Rp. 15.425.000,00
4.2 Pemupukan
Biaya pupuk dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit secara intensif sekitar 50-
70% dari biaya pemeliharaan dan 25% dari seluruh biaya produksi (Kasno,2011).
Pemupukan adalah semua bahan yang diberikan kepada tanah dengan maksud untuk
memperbaiki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Selain jumlah pupuk majemuk yang
diperlukan banyak juga sulit diperoleh dan mahal.Pemupukan yang dilakukan menggunakan
pupuk KCl dengan dosis per tanaman 0.5 kg penentuan dosis sudah ditetspksn oleh
perusahaan sesuai kebutuhan tanaman, pemupukan dilakukan sebulan sekali dengan jenis
pupuk yang berbeda beda pada setiap pemupukan. Pemupukan dilakukan dengan cara
ditebar disekeliling tanaman sawit, satu pekerja dapat melaksanakan pemupukan dengan
waktu 5 menit per tanaman. Biasanya satu pekerja dapat menghabiskan pupuk sebanyak 450
kg dan jika melebihi target pekerja akan mendapatkan bonus.

Gambar 4. Kegiatan pemupukan

4.3 Pengendalian Gulma


Pengendalian gulma merupakan kegiatan pemeliharaan tanaman kelapa sawit dengan
membersihkan tumbuhan yang tumbuh pada sekitar piringan, hal ini bertujuan supaya tidak
terjadinya kompetisi unsur hara antara tanaman sawit dan gulma. Ilalang merupakan salah
satu gulma di kelapa sawit yang susah dikendaliakan pengendalian ilangan yaitu dengan cara
wipping. Kegiatan wipping ilalang dilakuakan dengan menyemprot pada spot-spot lalang,
herbisida yang digunakan adalah Bionasadengan bahan aktif gliphosat, kemudian lalang
yang sudah disemprot diikat untuk memberi tanda pada penyemprotakan berikutnya
dilakukan dalam 3 bulan sekali.
Gawangan merupakan area yang terdapat diantara barisan tanaman. Gulma pada
gawangan dikendalikan secara periodik dengan sistem atau cara penyemprotan yaitu secara
mekanik menggunakan trator dan sprayer, dilakukan setiap 3 bulan sekali sesuai dengan
pertumbuhan gulma. Norma penyemprotan menggunakan kapsprayer adalah 15kap.HK-1.
Kalibrasi penyemprotan manual :
Perhitungan menggunakan traktor dan sprayer :
1 hari 3 tank, kapasitas tank 3L.800 L-1.5 H-1, upah tenaga kerja Rp 714.000 dan
kebutuhan herbisida per blok Rp 1.980.000
Bahan bakar (1 blok) = 18 L x 3 hari
= 54 L x Rp 9.600
= Rp 518.400
= Rp 3.212.000
Rp 3.212 .000
=
30 ha
Biaya per ha = Rp 107.067 per ha

4.4 Pemeliharaan Piringan


Pembersihan piringan adalah pekerjaan membasmi dan membersih rumput (gulma)
yang tumbuh di piringan pokok termasuk tunggul dan kayu (Risza,2010). Pembersihan
piringan dilakukan di sekitar lahan tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai tempat untuk
menyebarkan pupuk agar efisien diserap tanaman.Selain itu, piringan juga merupakan daerah
jatuhnya buah kelapa sawit.Karena itu, kondisi piringan senantiasa bersih dari gangguan
gulma agar memudahkan pemanen untuk mengutip buah bondolan.  Piringan merupakan
daerah yang berada di sekitar pokok kelapa sawit yang berbentuk lingkaran dengan diameter
± 4 m.. Pemeliharaan piringan juga bertujuan antara lain untuk:
1. Mengurangi kompetisi gulma terhadap tanaman dalam penyerapan unsur hara, air,dan
sinar matahari.
2. Mempermudah pekerja untuk melakukan pemupukan dan kontrol di lapangan bagi
tanaman yang ditanam.
Sekali pun kelapa sawit termasuk tanaman keras.Pohon kelapa sawit tetap
memerlukan perawatan dan pemupukan. Perawatan di sini adalah teknik piringan pada
tanaman kelapa sawit agar buah dalam tandan tidak terganggu hama. Sehingga dengan
dilakukan pembuatan piringan maka pemberian pupuk akan maksimal diserap bagi tanaman.

4.5 Perawatan Jalan


Jalan pada perkebunan sawit harus berbentuk cembung atau kemiringan sekitar 5%
hal ini bertujuan agar tidak ada genangan air yang dapat membuat mobil terjebak sehingga
laju transportasi tersendat. Jalan poros merupakan jalan utama keluar masuk ke dalam
perkebunan sehingga perawatannya akanlebih intensif ketimbang jalur - jalur yang lain. Jalan
utama (main road) menjadi prioritas selanjutnya, dilanjutkan dengan jalan collection dan
jalur kontur.
Perawatan jalan utama dirawat secara mekanis menggunakan grader dan pengikisan
dilakukan setipis mungkin.Permukaan tanah digiling dengan menggunakan roadroller dan
diberi lapisan batu.Perawatan jalan utama dilakukan 4 kali dalam setahun. Perawatan jalan
lainnya dilakukan saat perawatan blok bersangkutan. Norma kerja secara mekanis adalah 3
HM.Km-1 atau 8 HM.2,5 km-1 atau sekitar 2,5 km.Hari-1.

Gambar 5. Pemeliharaan jalan dan saluran

4.6 Panen
Panen adalah kegiatan memetik tandan buah segaryang masak, mengutip brondolan,
pengangkutan TBS dari dalam blok ketempat pengumpulan hasil (TPH) dan pengangkutan
buah dari TPH ke pabrik kelapa sawit(PKS).Manajemen panen kelapa sawit merupakan
kegiatan pengelolaan pemanenan kelapa sawit agar tercapai hasil produksi yang maksimal. 
Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal, dibutuhkan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi produktivitas tanaman kelapa sawit.  Faktor-faktor manajemen panen harus
benar-benar dimengerti oleh pimpinan kebun agar hasil produksi yang berkualitas dapat
tercapai.  Beberapa faktor tersebut adalah sistem panen, taksasi panen, seksi panen, rotasi
panen, kriteria matang panen, kebutuhan tenaga kerja, peralatan panen, pelaksanaan panen,
transportasi panen, premi panen, dan denda potong buah (Sukamto, 2008).
4.6.1 Taksasi panen
Taksasi panen atau angka kerapatan panen (AKP) adalah suatu kegiatan yang
dilakukan untuk memperkirakan produksi hasil tanaman yang dibudidayakan untuk panen
esok hari. Taksasi panen dilakukan sehari sebelum pemanenan dilaksanakan pada areal yang
akan dipanen esok hari dan taksasi panen ini dilakukan oleh mandor panen (kondaktor).
Tujuan dilakukannya taksasi panen ini adalah untuk menentukan jumlah tenaga kerja panen,
menentukan estimasi jumlah janjang yang akan dipanen, menentukan estimasi ton yang akan
dipanen, dan untuk menentukan jumlah transportasi yang akan dipakai.
Hal-hal yang dibutuhkan dalam taksasi panen adalah informasi berat janjang rata-rata
(BJR), jumlah pokok produktif, luasanblok, jumlah pokok sampel, jumlah sampel janjang,
dan persentase AKP. Rumus menghitung AKP:
Jumlah janjang matang
AKP(%)= x 100 %
Jumlah tanaman contoh
Pohon sampel sebanyak 100 pohon perblok dengan luasan 35 ha. Tanaman sampel
diambil pada baris ke – 5, 15, 25, 35, 45 masing-masing sebanyak 20 pohon.
25
KP (Kerapatan Panen)= = 0,25 atau 1/4
100
Artinya, dari setiap 4 pohon akan dipanen 1 janjang matang. Estimasi berat rata-rata
1 janjang = 25 kg. Maka estimasi ton:
Estimasi ton=KP x jumlah pokok produktif x berat rat a 2 janjang
= 0,24 x 5.005 pokok x 25 kg
= 31.281 kg atau 31,3 ton
Artinya, estimasi ton dalam 1 blok dengan luasan 35 Ha adalah 31,3 ton.
Untuk menentukan jumlah tenaga kerja didapatkan dari AKP, pada blok H-3
didapatkan estimasi ton sebesar 31,3 ton, bila kapasitas pemanen Prestasi Normal 1 orang
sebesar 800 kg, maka perhitungan kebutuhan tenaga kerja sebagai berikut:
estimasi ton
Kebutuhan Tenaga Kerja=
output kapasitas pemanen
31,3ton
¿
0,8ton
¿39 pekerja
Artinya, kebun blok H-3 dengan estimasi ton sebesar 31,3 ton membutuhkan 39
pekerja panen.

4.6.2 Pelaksanaan panen TBS


Pelaksanaan panen di PT Berkat Sawit Utama menggunakan sistem ancak tetap,
sistem ini memiliki kelebihan yaitu memudahkan mandor melakukan pengawasan terhadap
pekerjaan pemanen.Pelaksanaan panen dilakukan dengan dengan cara pemanen sudah
diberikan lokasi masing masing pada setiap blok sehingga tidak dapat tertukar dengan
pemanen yang lain.Bila terdapat buah matang, pemanen memotong tangkai janjang dan
menjatuhkannya kemudian memotong pelepah yang menyangga janjang tersebut.Setelah
dipanen buah diangkut dan dikumpulkan ke TPH. Kemudian brondolan yang ada akan
dikutip oleh pemanen menggunakan karung dan dikumpulkan di TPH.

Gambar 6. TBS yang sudah dipanen

4.6.3 Mutu Ancak, Mutu Buah dan Premi


Mutu ancak adalah pemeriksaan kualitas panen pada ancak pemanen setelah panen
yang dilakukan oleh Conductor.Ancak merupakan lokasi yang sedang dipanen.Kegiatan ini
dilakukan pada saat pemanen telah selesai melakukan pemanenan, Conductor memeriksa
ancak dan mencatat apabila terdapat buah tinggal atau buah matang namun tidak dipanen.
Standar pemeriksaan mutu ancak sebagai berikut :
1. Melaksanakan kontrol terhadap kehadiran pemanen yang terlambat.
2. Aktif melaksanakan pekerjaan potong buah sehingga seluruh buah masak telah dipanen,
dan tidak ada buah masak yang tertinggal di pohon.
3. Memastikan semua buah yang dipanen dibawa ke TPH dan tidak ada yang tertinggal di
piringan atau pasar rintis.
4. Sewaktu memotong gagang buah harus mepet tetapi tidak terkena tandan
5. Memastikan tidak ada buah mentah yang dipanen, apabila terlanjur dipanen, tidak
dibenarkan di peram atau disembunyikan.
6. Memastikan semua brondolan dikutip
7. Memeriksa buku pemanen untuk melihat hasil panen pemanen yang rendah.
Mutu buah adalah kegiatan memeriksa janjang hasil panen untuk melihat ada atau
tidaknya buah busuk dan buah mentah, kegiatan inidilakukan oleh Conductor.Conductor
memastikan TBS yang dipanen sesuai dengan kriteria kematangan yaitu buah matang, buah
“mengkel”, buah mentah, buah busuk, tangkai TBS panjang.Pengecekan ini dilakukan supaya
buah mentah dan buah abnormal tidak diangkut sehingga yang terangkut buah matang yang
normal.Semua TBS yang telah diperiksa dan diterima diberi tanda pada gagangnya dengan
blanko “grading TBS”. Apabila pemanen melakukan kesalahan atau memanen buah tidak
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka akan mendapatkan denda.
Premi panen adalah penghargaan yang diberikan kepada pemanen karena jumlah
janjang yang diperoleh mencapai basis yang telah ditentukan dengan mutu buah yang sesuai
dengan ketentuan panen. Basis untuk setiap pemanen di PT Berkat Sawit Utama sebesar 1,5
ton dan premi yang diberikan sebesar Rp. 65kg-1 atau Rp. 65.000 ton-1
V. KESIMPULAN

Berdasarkan kegiatan Praktik kerja lapangan (PKL) yang telah dilakssanakan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Memahami proses budidaya tanaman kelapa sawit diperkebunan berupa perhitungan
total biaya dan jumlah pekerja pada kegiatan pemangkasan pelepah.
2. Menerapkan ilmu yang didapat di kampus ke lapangan seperti cara menghitung
kebutuhan pupuk dan populasi per ha.
DAFTAR PUSTAKA

Kusno, A. dan Nurjaya. 2011. Pengaruh pupuk kiserit terhadap pertumbuhan kelapa


sawit dan produktivitas tanah.  Littri 17(4): 133-139.

Risza, S. 2010. Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia. Kanisius. Jogjakarta

Setyamidjaja. D. 2006. Budidaya Kelapa Sawit.Kanisius. Jogjakarta

Vidanarko. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta


LAMPIRAN
Gambar 7. Apel pagi

Gambar 8. Kegiatan pemangkasan pelepah


Gambar 9. Penyusunan pelepah
Gambar 10. Kondisi tanaman pada kebun afdeling 1

Gambar 11. Kunjungan kekantor afdeling

Anda mungkin juga menyukai