PENGGANTI KKN
OLEH
MARIO ARMANDONA GENESIA
E10018141
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................ iii
DAFTAR BAGAN...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................. 1
1.2. Tujuan.......................................................................................... 2
1.3. Manfaat........................................................................................ 2
1.4. Tempat dan Waktu...................................................................... 2
BAB II. KEADAAN UMUM BPTU - HPT SEMBAWA........................... 3
2.1. Sejarah umum BPTU - HPT Sembawa....................................... 3
2.2. Visi, Misi dan Tupoksi BPTU - HPT Sembawa.......................... 3
2.3. Profil Lokasi BPTU - HPT Sembawa.......................................... 4
2.4. Struktur Organisasi BPTU - HPT Sembawa............................... 5
2.5. Kegiatan Umum BPTU - HPT Sembawa.................................... 6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 8
3.1. Manajemen Pemeliharaan Sapi Brahman Fase Sapih.................. 8
3.2. Manajemen Perkandangan........................................................... 8
3.3. Manajemen Pakan........................................................................ 10
3.3.1. Pakan Hijauan.................................................................... 11
3.3.2. Pakan Konsentrat............................................................... 11
3.3.3. Pakan Tambahan................................................................ 14
3.4. Manajemen Kesehatan................................................................. 15
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 16
4.1. Kesimpulan.................................................................................. 16
4.2. Saran ............................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 17
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Sapi Brahman di BPTU – HPT Sembawa Per Desember 2021.. 12
2. Pengadukan Konsentrat/Hari Fase Sapihan............................................ 12
3. Pengadukan Konsentrat/Hari Calf Starter............................................... 13
iii
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
1. Struktur Organisasi BPTU – HPT SEMBAWA...................................... 6
2. Pelayanan BPTU – HPT SEMBAWA .................................................... 7
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kandang Anak ........................................................................................ 9
2. Atap Kandang.......................................................................................... 9
3. Lantai Kandang....................................................................................... 10
4. Tempat Makan dan Minum..................................................................... 10
5. Mesin Mixer Vertikal.............................................................................. 12
6. Pemberian Konsentrat............................................................................. 13
7. Pemberian Mineral Blok......................................................................... 14
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Balai Pembibitan Ternak Unggul - Hijauan Pakan Ternak (BPTU - HPT)
Sembawa Banyuasin, Sumatera Selatan merupakan unit pelaksana teknis milik
pemerintah yang bergerak di bidang peternakan hewan dan bibit unggul ini telah
mendesain produk ternak dengan sangat baik sehingga mengahasilkan bibit-bibit
ternak sapi Brahman yang unggul.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan magang pengganti KKN ini untuk menambah
wawasan, menerapkan teori yang didapatkan dan memahami kegiatan yang
berhubungan terkait manajemen pemeliharaan sapi Brahman fase sapi yang ada di
BPTU – HPT Sembawa.
1.3. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan magang pengganti KKN ini adalah mahasiswa
mendapatkan pengetahuan, pengalaman serta meningkatkan wawasan dan
pengalaman kerja terkait manajemen pemeliharaan sapi Brahman fase sapi.
2
BAB II
KEADAAN UMUM BPTU - HPT SEMBAWA
3
Fungsi:
1. Penyusunan program, rencana kerja, dan anggaran, pelaksanaan kerja sama,
serta penyiapan evaluasi dan pelaporan.
2. Pelaksaaan pemeliharaan, produksi dan pemuliaan bibit ternak unggul.
Pelaksaan uji performance dan uji zuriat ternak unggul.
3. Pelaksanaan recording pembibitan ternak unggul.
4. Pelaksanaan pelestarian plasma nutfah.
5. Pelaksanaan pengembangan bibit ternak unggul.
6. Pemberian bimbingan teknis pemeliharaan, produksi, dan pemuliaan ternak
unggul.
7. Pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan hewan, dan pelaksanaan diagnosa
penyakit hewan.
8. Pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak
9. Pengelolaan pakan ternak dan hijauan pakan ternak
10. Pemberian informasi, dokumentasi, penyebaran, dan distribusi hasil produksi
bibit ternak unggul bersertifikat dan hijauan pakan ternak
11. Pelaksanaan evaluasi kegiatan pembibitan ternak unggul dan hijauan pakan
ternak unggul
12. Pemberian pelayanan teknis pemeliharaan bibit ternak unggul
13. Pengelolaan sarana dan prasarana teknis
14. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor BPTU-HPT
Pemberian pelayanan teknis pemuliaan dan produksi bibit ternak unggul
4
593.3/226/III/1984, tanggal 14 Nopember 1984 sebagai Hak Pakai dengan
sertifikat Nomor: 1 tanggal 13 September 1985. Berdasarkan hasil pengukuran
ulang tanggal 5 Desember 2016, luas areal BPTU-HPT Sembawa menjadi seluas
265,70 Ha. Topografi Keadaan tempat/topografi adalah bergelombang dan
berbukit landai dengan kemiringan antara 5 0 – 200 serta ketinggian 10 m dari
permukaan laut. Iklim Keadaan iklim tergolong daerah basah dengan curah hujan
antara 3 bulan kering dan 7 bulan basah serta 2 bulan sedang. Temperatur berkisar
antara 20,50C - 35,0C dan kelembaban antara 61 - 98 %. Tanah Jenis tanah pada
umumnya podzolik dengan PH antara 3,5 sampai 6,8 defisiensi unsur Ca, P dan
N.
5
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari pengawas bibit ternak (wasbitnak),
pengawas mutu pakan (wastukan), medik veteriner, dan paramedik veteriner yang
bertugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu,
untuk lebih memudahkan pembagian kerja, kelompok jabatan fungsional dibagi
menjadi beberapa penanggungjawab seperti penanggungjawab pemeliharaan
ternak di kandang, pemeliharaan ternak di padang penggembalaan, reproduksi
ternak, recording ternak, pakan konsentrat, pakan hijauan pastura maupun rumpu
potong, kesehatan ternak, dan lain sebagainya. Berikut adalah bagan struktur
organisasi di BPTU-HPT Sembawa.
KELOMPOK
KEPALAJABATAN
BALAI
FUNGSIONAL
Subbag TATA USAHA
6
(Hijauan Pakan Ternak) dan hasil samping: Telur konsumsi dan pupuk bokasi.
2. Pelayanan jasa: Teknis, Konsultasi, penelitian, pelatihan magang,
PenjualanProduk
Sapi Bibit
BimbinganTeknis
Magang/PKL/Penelitian/Kunjungan
7
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
8
Gambar 1. Kandang Anak
Ukuran kandang di BPTU-HPT Sembawa yaitu untuk kandang sapi sapihan
dan muda ( anak ) yaitu berukuran 30 x 25 meter, kandang koloni (sapi bunting
dan menyusui yaitu berukuran 40 x 25 meter dan untuk kandang tempat
pengamatan birahi ± 100 x 50 meter). Konstruksi kandang di BPTU-HPT
Sembawa terdiri dari atap kandang, lantai kandang, ukuran kandang, tempat pakan
dan tempat minum, tempat pembuangan kotoran.
Atap kandang terbuat dari abses dengan ketinggian 3 meter sehingga dapat
melindungi ternak dari panas sinar matahari, yang memiliki tujuan untuk
menciptakan keadaan lebih sejuk di dalam kandang. Akan tetapi atap kandang
sapi di BPTU-HPT sembawa merupakan atap kandang sebagian dimana hanya
sebagian dari kandang yang tertutupi oleh atap sehingga atap tidak dapat
melindungi ternak dari sinar matahari dan hujan.
9
merasa nyaman (Ainur dan Hartati, 2007). Lantai kandang dibersihkan setiap pagi
dan sore hari oleh petugas yang ada disana.
10
jumlah yang berbeda.
11
ataupun dapat dilakukan dengan bantuan mesin.
12
Total 100 441
Tabel 3. Pengadukan konsentrat/hari calf starter
Bahan % Kg
Bungkil Kelapa 19 8
Pollard 44 19
Mineral 1 0,4
Ampok Jagung 36 16
Cmr - -
Cgf - -
Molases - -
Garam - -
100 43
13
konsentrat yang berbeda. Untuk sapi brahman fase sapihan diberikan konsentrat
sebanyak 2,9 kg/hari. Jumlah pemberian pakan konsentrat di BPTU-HPT
Sembawa ditentukan oleh formulasi ransum yang telah ditetapkan oleh BPTU-
HPT Sembawa. Bobot badan merupakan hal pertama yang harus diketahui
sebelum menghitung formulasi ransum karena kebutuhan nutrisi tergantung dari
bobot badan sapi. Perhitungan formulasi ransum disesuaikan oleh target ADG
(Average Daily Gain), maksudnya adalah berapa jumlah pertambahan bobot
badan setiap harinya yang ingin dicapai. Untuk semua jenis sapi di BPTU-HPT
Sembawa ADG perhari rata-rata 0,5 kg. Berikut data pakan konsentrat yang
diberikan.
Frekuensi pemberian konsentrat di BPTU-HPT Sembawa dilakukan dua kali
dalam sehari semalam, yaitu pada pagi dan sore hari. Ada jarak waktu pemberian
antara pemberian konsentrat dan pemberian hijauan. Menurut Ardiansyah et al.,
(2017) pemberian hijauan dilakukan Setelah 2 jam pemberian konsentrat.
14
3.4. Manajemen Kesehatan
Pada fase sapih, sapi rentan terserang penyakit dari dalam maupun luar, karena
pada fase ini sapi melakukan adaptasi dari meminum susu induknya hingga
memakan hijauan. Untuk itu dilakukan manajemen kesehatan sapi brahman fase
sapih. Pada pos kesehatan hewan di BPTU – HPT Sembawa, mereka memiliki
program pemberian vitamin serta obat cacing pada sapi fase sapihan. Dengan
memberikan suntikan vitamin A, D, dan E seperti yang terkandung dalam produk
Vitol. Hal ini karena ketiga vitamin tersebut berfungsi meningkatkan daya tahan
tubuh pedet yang masih rentan terhadap infeksi bibit penyakit.
Pada program pemberian obat cacing (Wormzol-B atau Wormectin Injeksi) ketika
pedet mulai berumur 1 bulan dan diulang setiap 3 bulan untuk mencegah penyakit
cacingan yang dapat mengancam pedet. Serta memberikan suplemen Injeksi
Vitamin B Kompleks atau Vita B Plex Bolus untuk membantu meningkatkan
pertumbuhan bobot badan pedet.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk kegiatan magang BPTU-HPT Sembawa
yaitu agar pada pekerja di kandang memberikan pakan hijauan dan konsentrat
tepat waktu dan juga perlunya perbaikan kandang sapi dan juga mengurangi
kapasitas sapi per kandang sehingga dapat mengurangi pedet yang terinjak oleh
sapi lainnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, D., Irwani, N., Priabudiman, Y., 2017. Tata Laksana Pengelolaan
Pakan Sapi Potong Feeding Management of Beef Catlle. J. Peternak. Terap.
1, 1–7.
Farizal. 2008. Respon Pemberian Multi Mineral Blok (MMB) Terhadap
Pertambahan Bobot Badan Sapi Bali. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan
Mei, Vol. XI. No. 2.
Hartati, Ainur Rasyid. 2007. Petunjuk Teknis Perkandangan Sapi Potong.
Pasuruan: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Peternakan.
Purbowati dan Rianto. 2009. Panduan Lengkap Sapi Potong. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Siregar, S.B. 2003. Ransum Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sunarso.
Sugeng, Y.B. 2001. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta.
17